Dimensi 50

Edisi 50 / Januari 2019

Ajang Kreatifitas Siswa SMA N 1 Muntilan

Disciannove Last Project

P O LITICS for Y oung Gener

ations

Kepribadian Unggul Kunci Kesuksesan

PHOBIA POLITIK

Ecobrik

No. ISSN : 2356-5292 No. ISSN Edisi 50: 977235652901

Yuk! Kenali Gaya Belajar Kamu Kejuaraan

Mural Short Movie

PENUH PENUH WAR WARNA AKAN LEMBARAN CERITA PUTIH ABU-ABU Kecanduan

Game Online (Nomophobia)

Ajang Kreatifitas Siswa SMA N1 Muntilan

Dimensi merupakan majalah sekolah yang diterbitkan oleh Kelompok Jurnalistik SMA Negeri 1 Muntilan Kab. Magelang. Terbit 6 bulan sekali, Dimensi menjadi ajang kreatifitas para siswa dan menjadi media komunikasi bagi seluruh warga sekolah. Siswa, guru, bahkan alumni bisa ikut berperan dalam majalah Dimensi. Terbit pertama kali pada September 1987.

Edisi 50 / Januari 2019 Vol. 2 / Th. ke 31

SMA Negeri 1 MUNTILAN

Crew

Diterbitkan Oleh: Kelompok Jurnalis SMA N 1 Muntilan Pelindung: Drs. Syamhadi ( Kepala Sekolah ) Penanggung Jawab: Dra. Puji Handayani, M.Pd. Nur Khusna, Spd Pemimpin Redaksi: Aisyiyah Cecar Ichsani Wakil Pemimpin Redaksi: Hasna Nisrina Arisanti Editor : 1. Anandita Amalia Dewi 2. Pebriwati Redaktur Utama:

Verba Volant Scripta Manent

1. Alifya Fatimah Azzahro, 2. Damar Tyas Sasmitaningrum, 3. Karina Laksita Dewi 4. Khairina Savitri, 5. Laila Nur Faida 6. Monika Asti W.A., 7. Nafi Nurhalimah 8. Novi Astuti Indra Paranita 9. Putri Catur Kusumaning Tyas 10. Sonia Aulia Rahman

Redaktur Pelaksana: 1. Dewi Puspitasari, 2. Shevanda Alfaridzi, 3. Nur Rizka Riyana, 4. Elisa Nur Hanifah, 5. Al Khansa, 6. Lingga Febriana Isnaeni, 7. Nimas Violina, 8. Aninda Lathiffah, 9. Nur Anisa Sri Ambarwati, 10. M Dwi Jefry Ardiansyah, 11. Bayu Rizky Susanto, 12. Nurul Khalimah, 13. Khanatul Ummah, 14. Aghnia Amalia, 15. Yuena Adhalia Putri, 16. Julia Tri Kusumawati, 17. Dhevika Aji Nugraha, 18. Hasna Raafifa Balqis, 19. Chika Eodia Thalita, 20. Febdha Trisna Trisna Murti, 21. Nastiti Rizki Hanifah, 22. Kirana Ayu Prajna Paramita, 23. Raydinda Laili Shofa, 24. Septania Shalihati, 25. Manda Rahma Cyntia, 26. Kharisma Zidna R.

No. ISSN : 2356-5292 Alamat Redaksi : SMA N 1 Muntilan Jln. Ngadiretno 1 Tamanagung (0293) 587267 Muntilan 56413 Magelang Email: dimensi.smansamuntilan@gmail.com Percetakan: Seribubintang, 085643420770 Redaksi menerima naskah / tulisan yang sesuai dengan isi majalah sekolah ini. Tulis ide, saran, atau kritik Anda, dan kirimkan kepada redaksi. Redaksi berhak melakukan editing dengan tanpa mengurangi maksud isi tulisan.

Editorial Hai, Dimers!

Kita sebagai generasi Z yang sudah melek akan teknologi, pasti sudah tidak asing dengan kemelut politik Indonesia akhir-akhir ini. Isu-isu politik seperti sudah menjadi bagian dari headline news yang kita lihat setiap hari.

Apalagi dengan berkembangnya media sosial seperti sekarang, politik dapat berubah menjadi topik yang sensitif dan kontroversial. Sebagai seorang siswa, kita tentu pernah berpikir bahwa politik adalah permasalahan orang dewasa.

Para pemegang kekuasaan dan aparat tinggi. Tapi tahukah teman, sebagai seorang generasi yang terpelajar sudah seharusnya kita memahami politik dari sekarang.

Memahami bukan berarti terlibat. Sebagai siswa, tentu bukanlah pilihan yang tepat untuk terlibat ke dalam dunia politik. Namun, sudah menjadi tugas kita untuk memahami politik terutama di Indonesia, agar kita tidak mudah terhasut oleh isu-isu politik yang seringkali subjektif. Dengan memahami politik, kita dilatih untuk berpikir kritis terhadap masalah-masalah yang ada, karena dengan berpikir kritis kita tidak akan mudah termakan hoax.

Maka dari itu, dalam Dimensi edisi L kita mengambil tema “Berpolitik No, Paham Politik Yes� untuk mengajak pembaca sekalian untuk menjadi seorang yang berwawasan politik. Dengan memiliki wawasan dan pemahaman akan politik, diharapkan pembaca nantinya dapat menjadi seorang yang objektif dalam menghadapi semilir isu politik di negeri ini.

Politik bukanlah sesuatu yang pantas untuk diperdebatkan, terlebih bagi siswa seperti kita. Namun, bukan pula berarti kita harus lepas tangan dari politik.

Pemahaman politik yang baik diperlukan oleh generasi penerus agar di masa depan terbentuk generasi emas dengan karakter berpolitik yang baik.

Salam hangat, Dimensi Crew No. ISSN : 2356-5292 No. ISSN Edisi 50: 977235652901

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

01

Sajian Edisi ini ENGLISH CORNER POLITIC FOR YOUNG GENERATION

10

ARTIKEL ROKHIS EDITORIAL

01

ARTIKEL UTAMA PHOBIA POLITIK

PEMANFAATAN LIMBAH 04

BERLOMBA DALAM KEBAIKAN

ARTIKEL KHUSUS 067

DI BALIK LAYAR SHOWCASE 08

ARTIKEL ROKHA NATAL

13

DEUTSCH SEITE

ARTIKEL KEPALA SEKOLAH MENJADI PEMILIH YANG BIJAK

11

MUSIK FÃœR GESUNDHEIT

13

05

LIPUTAN KHUSUS 09

15

16

14

02

INFO KESEHATAN

DISCIANNOVE LAST PROJECT

KECANDUAN GAME ONLINE

17

19

18

PROFIL ALUMNI

PROFIL SISWA

PROFIL UMUM

PROFIL TOKOH

PROFIL GURU

KAK FAHMI

AJI NURSETO

NAJWA SHIHAB

NELSON MANDELA

PAK BAGYO

Tentukan tujuan kita dari sekarang dan selagi masih ada waktu kita persiapkan masa depan kita dengan sebaik mungkin.

Lakukanlah semua yang ada pada anganmu. Buat sesuatu yang mungkin tidak mungkin dilakukan orang lain. Lakukan saja jika ingin melakukan sesuatu.

Apa gunanya sekolah tinggitinggi, jika hanya perkaya diri sendiri dan family

Saya menghargai cita-cita masyarakat demokrasi dan bebas di mana semua orang hidup berdampingan dalam keselarasan dan memiliki kesempatan yang sama

Hidup itu harus bermanfaat bagi orang lain

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Dimensi

Edisi 50 WARTA KAMPUS DIANPINSA

FORSILA

20

LOOK - UP RESENSI FILM 45 2014 SIAPA DI ATAS PRESIDEN

RIDDLE STORY

23

URBAN LEGEND

25

CERPEN LELAKI DI POJOK RUANGAN CINCIN KEBENARAN GOODBYE JIWA INSAN TAK BERNAMA EUFONI CAKRAWALA

RESENSI BUKU NEGERI PARA BEDEBAH

46

27 31 34 36 38

PUISI JANJI APA ATAUKAH SIAPA KURSI IDAMAN TIKUS KANTOR KEMBALIKAN NEGERI INI

41 41 42 42 42

TEST PSIKOLOGI

43

RESENSI LAGU SURAT BUAT WAKIL RAKYAT

47

48

SERTIJAB DEWAN AMBALAN 40 49 PEMBUKAAN KAJIAN KEROHANIAN ISLAM 50 PENERIMAAN TAMU AMBALAN 51 ECOBRIK 52 BULAN BAHASA 53 ENTREPRENEURSHIP: PELESIR BERILMU 54 IDUL ADHA INDAHNYA BERBAGI 55 IHT ESAI EVENT BERGENGSI DI KAMPUS 57 MPLS PENUH WARNA 59 LDKS 61 SHR: PENGHARGAAN 62 PERINGATAN KEMERDEKAAN FRIENDLY MATCH #6 63

EKSPOS PRESTASI KEJUARAAN ESAI DUTA WISATA PENULISAN ARTIKEL

64 65 66

GLADHI WIDYA CAKRA ADHI BIRAWA III PASGAPARA KEJUARAAN MURAL SHORT MOVIE

67 68 68 69

KENALI GAYA BELAJAR KAMU Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

03

ARTIKEL UTAMA

PHOBIA POLITIK Oleh: Subagiyo, S.Pd.

Sebagaian orang menganggap bahwa politik itu kotor, jelek, kejam, jahat, akal-akalan, menghalalkan segala macam cara untuk mencapai tujuannya, dan berbagai sebutan lain yang dikonotasikan buruk atau negatif.

Meningkatnya suhu politik nasional berkaitan dengan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden, serta pemilihan umum lembaga legislatif yang dilaksanakan bersamaan dibulan April tahun 2019 semakin menggejala. Berkait dengan perhelatan itu, setiap hari masyarakat selalu dipertontonkan praktik-praktik politik yang tidak sehat seperti; kekerasan politik, saling menjelekkan, saling menghujat, saling menyerang melalui berbagai pernyataan.

Pemberitaan-pemberitaan “hoaks” antarpendukung calon peserta pemilihan umum di berbagai media sosial menyebabkan orang menjadi semakin apolitis. Suhu politik ini secara nyata telah menimbulkan ketakutan yang berlebihan terhadap politik (fobia politik) dikalangan masyarakat.

Patut disayangkan munculnya pemahaman dan pandangan masyarakat terhadap politik. Sejatinya, kehidupan manusia tidak pernah bisa dipisahkan dari politik. Bahkan, mustahil negara Republik Indonesia ini berdiri, merdeka, dan dapat menjadi bangsa yang besar seperti sekarang ini tanpa kehadiran politik. Untuk itu sebagai warga negara yang baik sudah semestinya tidak alergi terhadap politik. Setiap warga negara harus melek politik agar bisa berpartisipasi dan berkontribusi dalam kehidupan politik.

Kita sering mendengar istilah politik namun banyak dari kita tidak mengerti dan paham tentang politik. Secara etimologis istilah politik berasal dari bahasa Yunani yaitu “polis” yang berarti negara kota, dan dari kata polis dapat diturunkan menjadi beberapa istilah antara lain; “polities” berarti warga negara, “politikos” berarti kewarganegaraan, “politike” episteme berarti ilmu politik , dan “politicia” berarti pemerintahan Negara. Jadi apabila ditinjau dari asal kata tersebut pengertian politik secara umum dapat dikatakan bahwa politik adalah kegiatan dalam suatu sistem politik atau Negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem tersebut dan bagaimana melaksanakan tujuannya.

Pendapat lain tentang arti politik; 1).

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional, 2). Politik adalah bermacam-macam kegiatan dari suatu sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem dan melaksanakan tujuan-tujuan itu (Mirriam Budiharjo dalam bukunya Dasar-Dasar Ilmu Politik), 3). Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (Aristoteles), 4). Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara. Dari berbagai

pendapat tersebut dapat disimpulkan secara singkat bahwa “politik adalah siasat/cara atau taktik untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Ada lima alasan mengapa setiap warga negara perlu belajar dan paham terhadap politik. Pertama, kita harus tahu bahwa politik adalah sarana untuk melakukan perubahan dan perbaikan.

Apabila kita menganggap bahwa sistem politik yang berjalan selama ini kurang baik atau bahkan dianggap jauh dari harapan rakyat, maka cara yang paling tepat untuk memperbaikinya apabila warga negaranya melek politik, mau berpartisipasi dan mau berkontribusi langsung dalam kehidupan politik.

Kedua, dengan paham politik atau berkontribusi di dalamnya, kita bisa menjadi agent of change dan sekaligus sebagai agent of control terhadap sistem politik yang berjalan. Misalnya ada kebijakan pemerintah yang merugikan kepentingan rakyat sikap diam, apatis dan m a s a b o d o h t e n t u t i d a k a ka n menyelesaikan masalah dalam hal ini kita bisa melakukan agent of control terhadap kebijakan pemerintah dengan menyuarakan aspirasi rakyat.

Ketiga, dengan paham politik kita lebih bisa menjadi warga negara yang cerdas dalam menentukan sikap dalam kehidupan berbangsa, memilih pemimpin, serta tidak mudah terprovokasi oleh berbagai isu yang ada “hoaks”.

Keempat, politik adalah salah satu bidang aktualisasi diri terutama berkaitan dengan kehidupan pemerintahan negara.

Dengan terlibat dalam kehidupan politik seseorang mempunyai kesempatan yang besar untuk ikut mewarnai dan mewujudkan idealisme politiknya dalam kehidupan bernegara.

Kelima, dengan paham politik kita bisa merencanakan tindakan bagi negara kita tercinta bahkan mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin di masa depan. bersambung ke hal. 6

04

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

ARTIKEL KEPALA SEKOLAH MENJADI PEMILIH YANG BIJAK Oleh : Drs. Syamhadi

Buta yang terburuk adalah buta politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu, dan obat, semua bergantung pada keputusan politik.

(Bertolt Brecht, 1898-1956) Begitulah pernyataan seorang penyair dari Jerman tentang pentingnya paham potitik. Pemikiran Bertolt Brecht tersebut sebenarnya bentuk perlawanan terhadap ideologi Nazi saat berkuasa di Jerman. Namun, tampaknya pernyataan tersebut masih tetap relevan sampai sekarang. Bahkan, tidak hanya relevan di Jerman, tetapi di mana pun, termasuk di Indonesia.

Paham Politik

Paham politik menjadi istilah yang sangat penting di tahun ini terkait dengan perhelatan besar di Indonesia, yakni Pilpres dan Pileg. Dua peristiwa ini memerlukan kearifan untuk menyikapinya. Mengapa? Karena kita yang akan menjadi pemilihnya, dan memilih bukanlah perkara mudah. Terlebih dalam memilih pemimpin negara.

Dalam pemilihan perlu dikedepankan etika berpolitik dan moral berpolitik. Kedua hal ini yang sering kali terabaikan. Banyak orang yang jumawa menjadi pemilih dan menganggap pilihannya yang paling hebat dan pasti benar. Lalu, menganggap orang lain yang beda pilihan sebagai kebodohan dan layak dibuli. Ini bentuk penyimpangan etika berpolitik. Di sisi lain, ada juga pihak yang menganggap dirinya tak begitu penting dalam dunia politik dan demokrasi.

Kelompok ini cenderung bersikap pasif dan golput.

Hak Pilih

Salah satu aspek penting dalam sikap paham politik adalah kesadaran bahwa setiap orang memiliki hak pilih yang sama. Hak pilih ini tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, status sosial, profesi, agama, atau apa pun. Siapa pun kita, memiliki satu suara yang menjadi hak pilih di kancah politik. Tak peduli apakah kita sarjana, konglomerat, bangsawan, atau tukang sapu,pengemis, pemulung, semua memiliki hakpilih yang sama. Demikian juga untuk pemilih pemula pun memiliki hak yang sama.

Jumlah pemilih pemula di pemilu 2019 tercatat sangat signifikan.

Diperkirkan pemilih milenial --mereka yang berusia 17 hingga 35 tahun-berjumlah 40 persen dan total jumlah pemilih yang ada. Menurut data KPU, jumlahnya mencapai 70-80 juta dari sekitar 193 juta pemilih. Artinya, mereka memiliki pengaruh besar terhadap hasil pemilu. Wajar bila pemilih milenial akan menjadi kunci kemenangan, sekaligus membawa semangat pemilu menjadi pesta demokrasi yang cerdas, santun dan beradab. Lantas, bagaimana menggunakan hak pilih kita?

1. Menentukan kriteria calon pemimpin Mencari pemimpin yang ideal memang tidak mudah. Bahkan, tak akan pernah ada pemimpin yang sempurna. Apa lagi jika setiap orang memiliki kriteria sendiri terhadap calon pemimpin. Namun, setidaknya ada garis besar kriteria calon pemimpin yang layak dipedomani.

Kriteria tersebut antara lain, (a) cerdas, (b) jujur, (c) adil, (d) bertanggung jawab, (e) merangkul semua golongan, dan (f) berwibawa.

2. Mengenali calon pemimpin (kandidat) Akan lebih baik jika kita mengenali kandidat yang akan kita pilih. Kita perlu mengetahui latar belakang sosial mereka, sebab lingkungan sosial akan sangat mempengaruhi kepribadian. Selain itu, perlu juga dikenali latar belakan pendidikan.

Sebab, ha ini sangat berpengaruh pada cara berpikir dan bersikap. Tak kalahpenting adalah rekam jejak calon pemimpin. Pemimpin yang pernah bertindak kriminal, atau pernah korupsi bukanlah calon pemimpin yang baik. Yang penting lagi adalah kenali visi, misi, dan Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

05

programnya. Artinya, dari sinikita bisa mengetahui, seandainya mereka terpilih, apa yang akan dilakukan kemudian?

3. Proaktif sebagai pemilih

Jangan menjadi warga negara yang pasif. Dalam pemilihan, sikap proaktif saangat penting, antara lain dengan memastikan apakah kita sudah tercantum dalam DPT atau belum.

Jika kita sudah terdaftar sebagai pemilih tetap, kita wajib datang ke TPS untuk memilih. Sebaiknya tidak sekadar datang untuk mencoblos, namun luangkan kesempatan untuk memantau pemilihan di TPS terdekat.

Kita wajib melaporkan jika terjadi pelanggaran. Setelah proses pencoblosan selesai, kita harus menerima hasil penghitungan suara.

Pemilih milenial harus benar-benar harus memanfaatkan sebaik mungkin pesta demokrasi yang dilaksanakan 5 tahun sekali ini. Jangan sampai hak pilih yang dimiliki disalahgunakan untuk kepentingan lainnya, misalnya saja demi uang. Kualitas pemimpin nantinya akan sangat menentukan bagaimana masa depan negara. Apalah arti uang yang didapatkan jika kemudian tidak memberikan dampak yang baik bagi masa depan negeri ini. Untuk itu pemilih milenial diharapkan dapat cerdas dalam memilih pemimpin manakah yang bisa diandalkan dalam mencapai kesejahteraan bersama.

06

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

sambungan dari hal. 4

Peran serta dan bentuk partisipasi pelajar dalam kehidupan politik tentu disesuaikan dengan status dan ke d u d u ka n n y a s e b a g a i p e l a j a r dilingkungan sekolah. Hal itu dapat diwujudkan dalam berbagai sikap dan perilaku.

1. B e r s u n g g u h - s u n g g u h d a l a m pembelajaran dasar-dasar politik.

Salah satu mata pelajaran yang syarat materi akan muatan politik adalah m a t a p e l a j a r a n Pe n d i d i k a n Kewarganegaraan. Melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa dapat belajar tentang konsep politik, konsep demokrasi, tata kelola pemerintahan dan lembaga negara, konstitusi dan hukum, bhineka tunggal ika, serta negara kesatuan Republik Indonesia.

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga dapat dijadikan sebagai laboratorium mini bagi pelajar untuk mengasah kemampuan praktik politik dan demokrasi sehingga menjadi bekal berharga untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik di masa yang akan datang.

2. Aktif dalam berbagai kegiatan organisasi pelajar, seperti OSIS, Pramuka, Rohis/Roha. Dengan aktif dalam berbagai organisasi disekolah dapat dijadikan wadah untuk mengembangkan dan mematangkan jiwa kepemimpinan, manajerial organisasi, serta ddapat terlibat secara langsung mengembangkan sekolah sesuai dengan fungsi organisasinya.

3. Ikut aktif dalam kegiatan pemilihan pengurus OSIS baik penggunaan hak pilih aktif maupun hak pilih pasif.

Melalui kegiatan pemilihan pengurus OSIS ini pelajar akan mendapat pengalaman nyata bagaimana tata cara pemilihan pemimpin sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.

4. Melaksanakan tata tertib sekolah dan menjaga sopan santun serta tata krama di sekolah. Salah satu prinsip dalam kehidupan politik demokrasi adalah kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Tata tertib sekolah merupakan aturan yang dibuat bersama oleh warga sekolah setiap awal tahun ajaran baru, komitmen pelajar untuk melaksanakan tata tertib sekolah adalah pelajaran pembiasaan ketaatan terhadap hukum sehingga nantinya akan membentuk warga negara yang taat dan sadar hukum.

Dengan berbagai alasan di atas, menjadi penting bagi setiap warga negara termasuk pelajar untuk belajar dan memahami politik bahkan terlibat di dalamnya dan tidak bersikap apatis, apolitis, bahkan bersikap fobia terhadap poitik. Pemahaman dan kesadaran politik warga negara merupakan modal penting untuk mewujudkan kehidupan politik yang demokratis sesuai dengan nilai-nilai ideologi Pancasila

ARTIKEL KHUSUS Diciannove Last Project :

Menyulap Sampah Menjadi Benda Indah Menurut penelitian tahun 2015 dari Universitas Georgia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara kedua penghasil sampah di dunia. Sekitar 65 juta ton sampah yang diproduksi di Indonesia setiap hari, sekiar 15 juta ton mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak ditangani. Sedangkan, 7 persen sampah di daur ulang dan 69 persen sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dari laporan itu diketahui juga jenis sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah organik (60%), sampah plastic (14%), sampah kertas (9%), metal (4,3%), kaca dan kayu serta bahan lainnya (12,7%).

Pemanfaatan Limbah

Menurut data di atas sungguh mencengangkan bukan? Bahwa Indonesia menjadi pemasok sampah terbanyak kedua di dunia. Ini juga disebabkan karena kurangnya pengolahan limbah dari sampah tersebut. Maka dari itu, SMA N 1 Muntilan khususnya kelas 12 mengadakan kegiatan daur ulang sampah yang kemudian menjadi barang yang bernilai seni. Acara itu dikemas dalam �Diciannove Last Project From Imagination To Wonderful Creation� .

Acara itu merupakan acara terakhir kelas 12 yang dipersembahkan untuk sekolah guna memenuhi nilai ujian praktek. Selain itu juga merupakan ajang untuk memamerkan kreativitas setiap siswa yang dibentuk dalam beberapa kelompok. Hal ini merupakan tantangan tersendiri untuk kelas 12 sebab mereka harus menentukan apa yang akan dipamerkan dengan bahan-bahan limbah.

Bahan yang digunakan adalah limbah organik seperti kayu, kertas, kardus, kulit kuaci, kulit kerang, kapas, buku, dan lain sebagainya . Adapun bahan anorganik seperti kaca, sedotan, botol minuman, sampah plastik, ban, roda sepeda, serta masih banyak lagi. Bahanbahan itu kemudian diolah menjadi karya seni rupa tiga dimensi murni dan karya seni rupa tiga dimensi terapan.

Untuk karya seni rupa tiga dimensi murni seperti dream catcher, lukisan, dan benda hias lainnya. Untuk karya seni rupa tiga dimensi terapan seperti rak buku, meja, kursi, taplak meja dari sedotan, dan vas bunga. Semua benda yang dipamerkan berasal dari bahan yang disebut sampah dan disulap menjadi benda yang bernilai seni tinggi.

Inovasi dan Kreativitas

Itu semua tidak lepas dari tangantangan kreatif kelas 12. Benda yang awalnya tidak terpakai kini berubah menjadi benda yang bernilai seni tinggi.

Bahkan memiliki keindahan dan keunikan tersendiri. Kelas 12 memiliki inovasi yang patut diapresiasi dan juga diacungi jempol. “ Kita memanfaatkan limbah ban 2, pelek, dan rangka sepeda. Kita memanfaatkan ini karena bahannya keras, mudah didapat juga kreatif. Tema yang kita ambil itu etnic jadi warna dominannya coklat tua atau muda,� ungkap Rizky Nur Utami.

Selain tema etnic, masih banyak lagi tema yang dihadirkan dalam pameran Diciannove Last Project salah duanya yaitu travel around dan monokrom.

Pameran ini diharapkan bisa menjadi kesempatan bagi siswa untuk mendaur ulang limbah menjadi barang bernilai estetis tinggi. Hal ini diharapkan bisa membuka peluang kerja di masa depan.

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

07

Behind The Scene from Diciannove Last Project

Setiap kesuksesan pasti tersimpan sebuah cerita yang akan membekas pada ingatan pelakunya. Akan menjadi sebuah ingatan yang akan selalu terkenang di memori. Memberikan sebuah pengalamaan berharga yang tidak didapatkan di bangku kelas. Menggoreskan sebuah kisah suka dan duka juga pengorbanan guna memperoleh sebuah kesuksesan itu.

Suka Duka Disciannove

Setelah sukses dalam menyelenggarakan pameran barang bekas, Disciannove (angkatan 39) memiliki kisah sendiri dibalik kesuksesannya. Kerja keras dan suka duka yang telah dialami pastinya memberi nilai tersendiri disetiap estetika karya mereka.

Setiap keberhasilan pasti membutuhkan pengorbanan khususnya waktu. Baik Sabtu ataupun Minggu harus mereka habiskan di sekolah untuk berkarya.

Hujan tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk mewujudkan pameran tersebut. Anak IPA ataupun IPS harus saling berkolaborasi menyelaraskan ide masingmasing untuk mencapai konsep. Batas

08

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

waktu yang seringkali menjadi kendala membuat mereka harus berpikir cepat. Satu bulan sebelum pameran, Disciannove mempersiapkan berbagai bahan limbah dan peralatan yang akan digunakan. Sedangkan pembuatan konsep pameran dikerjakan setelah PAS. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi merekaa,namun disisi lain hal tersebut menambah pengalaman serta meningkatkan solidaritas terhadap sesama. ” D u ka p a s t i n y a a d a s e p e r t i perbedaan. Tetapi sukanya juga banyak seperti menambah kekompakan dan pengalaman,” ungkap Wulan Dwi Safira siswa XII MIPA 3.

Kesan Pesan

Showcase yang bertema limbah tersebut pastinya memberi kesan tersendiri dari penyelenggara kepada pengunjung.

Kesan mereka terhadap pameran ini yait”Kami harus membuat background sampai tiga kali. Yang pertama yaitu karena terdapat kesalahan, lalu kehujanan, kemudian yang ketiga berhasil membuat background,” ungkap Rizki Nur Utami siswi kelas XII MIPA 4. Duka yang dialami terkadang menjadi penghambat namun berhasil mereka lewati ditambah apresiasi yang besar dari warga negara SMA N 1 Muntilan menimbulkan rasa bangga bagi kelas XII. Pesan kelas XII bagi adik kelas yaitu agar lebih kreatif juga lebih bertanggung jawab dalam membuat pameran tahun

depan. ”Buat adik kelas lebih kreatif lagi dan kalau membuat sesuatu jangan tanggungtanggung,” ujar Rizki Nur Utami.

Ketua Panitia Disciannove Last Project From Imagination To Wonderful Creation mengungkapkan bahwa seni itu manis tapi tanpa apresiasi itu mati. Banyak juga para guru dan siswa tingkat bawahnya yang mengapresiasi acara kelas 12. Oleh karena itu, dengan wajah penuh kekaguman mereka ikut mengapresiasi dengan datang ke acara ini. Rencananya pameran ini akan dilaksanakan pada tiga hari dari tanggal 1012 Desember 2018.

Dengan itu adik kelas memiliki spot untuk berfoto ria juga untuk menambah wawasan. Bahkan para guru juga tidak ingin ketinggalan mengabadikan momen indah tersebut. Secara keseluruhan siswa kelas 12 berhasil dalam menggelar acara pameran Disciannove Last Project From Imagination To Wonderful Creation.

Dengan adanya pameran tersebut membuktikan mereka tidak hanya unggul dalam hal akademik tetapi juga unggul dalam hal non akademik. Selain itu pameran ini mengajarkan arti sebuah kerja sama yang pastinya akan membekas di dalam memori. []

LIPUTAN KHUSUS

Disciannove Last Project From Imagination To Wonderful Creation

Pagi yang cerah menjadi awal yang baik untuk memulai hari. Membawa aura semangat bagi manusia untuk memulai aktivitas. Terutama bagi siswa kelas 12 SMA N 1 Muntilan. Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi mereka. Tepat pada tanggal 10-12 Desember 2018 menjadi hari dimana ajang untuk memamerkan kreativitas mereka. Adapun kelas 12 mengadakan sebuah pameran bendabenda seni murni maupun terapan dari limbah organik maupun nonorganik.

Tepat pukul 10.19 pameran ini resmi dibuka oleh Bapak Syamhadi M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Muntilan. Tetapi sebelum pameran ini resmi dibuka, Bapak Syamhadi memberikan beberapa kata sambutan yang sangat memotivasi.

Setelah pemotongan pita dengan resmi pameran dibuka. Adapun pameran sendiri diselenggarakan untuk memenuhi ujian praktik. Pameran ini dibuka pada pukul 07.00 WIB-15.00 WIB.

Bertempat di aula belakang SMA N 1 Muntilan berbagai pameran yang memikat mata. Berbagai benda seni baik itu berbentuk rak kayu bekas, kursi, meja, bahkan sampai hiasan dari kulit kuaci dan kulit kerang tersusun dengan apik. Berkat tangan-tangan terampil kelas 12 sampah yang dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang berubah menjadi benda bernilai seni tinggi. Terdapat 42 stand Ipa yang siap membuat banyak pasang mata kagum akan buah karya dari kelas 12.

Kerlap-kerlip lampu tumbler akan menemani perjalanan anda. Jangan takut jika nanti cahayanya tidak terlihat.

Dengan dibatasi oleh kain hitam pada setiap standnya maka kerlap-kerlip cahaya akan sangat indah. Ditambah alunan musik yang pastinya seru untuk menemani perjalanan dengan menikmati seni di pameran. Jangan lupa siapkan kamera dan kapasitas ruang yang cukup saat mengunjungi pameran ini.

Setelah puas menikmati keindahan benda-benda seni, akan sangat tepat untuk mengisi perut yang keroncongan.

Aroma makanan yang tercium sangat menggoda untuk diicipi. Terdapat 4 stand yang menjual berbagai makanan.

Para guru beserta adik kelas sangat mengapresiasi hasil karya dari kelas 12.

Setelah resmi dibuka banyak sekali yang mengunjungi pameran ini. Kebanyakan adik kelas berfoto-foto dengan berbagai pose di pameran ini. Tak luput para guru juga ikut memeriahkan pameran ini.

Seperti ucapan ketua panitia yang mengungkapkan bahwa seni itu manis tetapi tanpa apresiasi seni itu mati. walaupun seindahapapun seni jika tidak ada yang mengapresiasi maka seni itu tidak akan bernilai.

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

09

ENGLISH CORNER

POLITICS for Young Generations Oleh : Kharisma Zidna

What is politics?

Based on Oxford Dictionary, politics means the activities associated with governing a country or area, and with the political relations between countries. It means politics are MOSTLY done by adult who mastered the field.

Why do we as young generations need to understand politics?

Nowadays, many of young generations trapped in politics activity without knowing anything. For example, they are asked to join campaign or politics events and they will be given some money.

Besides, campaign or politics event are not secure. Campaign or politics event can cause chaos, commotion, and riot. Some people even died when they joined campaign. Campaign activities for political parties usually happen before the election. Usually, a group of supporters from a political party will tour an area with motorcycles. Young generations shouldn't be involved in politics activity. Young generations need to understand what is politics? How do politics work? What is their role in politics activity? Government and school need to cooperate to make a counsel about “Politics for Young Generations� so that young generations know their role for politics.

10

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

What is our role as young generations in politics?

First of all, young generations who already have rights to participate in the election should use their voices. One voice is really important and it can make a big change for this country. And they have to choose what they really want to choose, that really come from their heart, not a compulsion from others. Young generations also need to fight money politics. We know that money politics surely happen in every election, whether it's president, governor, regent, or even village head election. We should be brave to refuse and saying no.

Secondly, young generations should be wise in using social media. As we know,

hoax or false issue becomes hot issues in Indonesia. Those hoaxes or false issues often occur through social media which are used for a media to promote politics. Social media can brainwash people to love or to hate someone. If we are not wise in using it, we can be influenced to be on someone's side and it's possible to be biased with someone.

Last but not least, young generations shouldn't do any political events, such as campaign, demonstration, etc. Beside that it isn't secure, it's also disturb their studying activity. Because young generation's main role is study, not doing politics event.

ARTIKEL ROKHIS

FASTABIQ AL-KHAIRAT Oleh : Dewi Puspita

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.

Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).

Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah, 2: 148)

Apa itu FASTABIQUL KHAIRAT? Fastabiqul khairat addalah sebuah ajakan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Anjuran ini ditujukan kepada semua orang agar berlomba-lomba berbuat baik dan tentunya berlombalomba tanpa melibatkan rasa dengki, melibatkan rasa dengki hanya akan melahirkan sebuah penindasan dan penganiayaan karena selalu ingin merasa lebih dari lawannya. Dengki hanya menyebabkan kita melenceng dari fastabiq al-kairat. · Tiga golongan yang dapat menerima kebenaran yang disampaikan Nabi Muhamad SAW, yaitu: 1. Golongan Al-Zhalim Li Nafsihi, yaitu orang-orang yang zhalim terhadap dirinya sendiri. Maksudnya orang yang mengerjakan sebagian perbuatan wajib menurut agama dan juga tidak meninggalkan sebagian berbuatan yang haram. Sebagian alhi tafsir mengatakan bahwa yang zhalim

adalah orang yang membaca Al-Quran tapi tidak mengamalkannya, yang pertengahan dalah orang yang membaca Al-Quran dan mengamalkannya, sedangkan yang berkopetsi dalam kebaikan adalah yang membaca Al-Quran, memahaminya, dan mengamalkannya.

2. Golongan Muqtashid, yaitu orang yang melaksanakan kewajiban agamanya dan meninggalkan larangan-Nya , tetapi terkadang tidak mengerjakan sunnah dan masih melakukan hal-hal yang makruh.

3. Golongan Al-Sabiq Bi Al-Khairat, yaitu orang yang bersaing atau berkompetisi dalam kebaikan.

Orang-orang yang berloba-lomba dalam kebaikan adalah termasuk orang yang beruntung karena dapat menerima kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

ِ ‫اﳋﻴْﺮا‬ َِ ْ َ ‫ﻣﻮﻟﻴ َﻬـﺎ‬ ‫وﺟﻬﺔٌ ُﻫﻮ ُ ﱢ‬ ِ ‫َِ ُ ﱟ‬ ‫تـ أَﻳْ َﻦـ‬ َ َ َ ْ ‫وﻟﻜﻞ‬ َ َْ ‫ﻓﺎﺳﺘﺒ ُﻘـﻮا‬ ِ َِ ‫ﺑﻜﻢ ـ اﻟﻠﱠﻪ ـ‬ ‫ﲨﻴ ًﻌــﺎ إِ ﱠن ـ اﻟﻠﱠﻪَ ـ َﻋﻠَــﻰ‬ ُ َ ‫َﻣـﺎ‬ ُ ُ ُ ِ ‫ﺗﻜﻮﻧُـﻮا َﻳﺄْت ـ‬ ِ ٍ ‫ُﻛﻞ‬ ‫ﻗﺪﻳﺮ‬ ٌ َ ‫ﺷﻲء‬ َْ ‫ﱢ‬

ِ ِ ِ ‫ﺑﺎدر ــوا ِﺑﺎْﻷ‬ ِ ‫اﻟﻤﻈﻠِ ِﻢ ـ ـ‬ ْ ُ ْ ‫اﻟﻠﻴ ِﻞ ـ ـ‬ ْ‫َﻋﻤﺎلـ ـ ﻓﺘَﻨًـ ــﺎ َﻛﻘﻄَ ِﻊ ـ ـ ﱠ‬ ُ َ َْ ِ ْ ‫اﻟﺮﺟﻞـ ـ‬ ‫ﻣﺆﻣﻨً ــﺎ َوﳝُْ ِﺴ ــﻲ َﻛﺎﻓِﺮًــا أَْوـ ـ ﳝُْ ِﺴـ ــﻲ‬ ُْ ُ ُ ُ ‫ﻳﺼﺒِ ُﺢـ ـ ﱠ‬ ِ ِ ِ ِ ًِ ْ ُ ٍ َ​َ ِ ُ‫دﻳﻨﻪ‬ ‫ﻣﻦ اﻟﱡﺪﻧ َْﻴﺎ‬ َ ‫ﻳﺒﻴﻊ‬ ْ ‫ﺑﻌﺮض‬ ُ َِ ‫ﻛﺎﻓﺮا‬ ُ ْ ُ َ ‫ﻣﺆﻣﻨﺎ‬ ً َ ‫وﻳﺼﺒﺢ‬ “Bersegeralah melakukan amal-amal saleh (kebajikan). (Sebab) sebuah fitnah akan datang bagai sepotong malam yang gelap. Seseorang yang paginya mukmin, sorenya menjadi kafir. Dan seseorang yang sorenya bisa jadi mu'min, paginya menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan harga dunia.” (HR. Muslim)

Bagaimana menerapkan fastabiqul khairat di kehidupan kita dan di kehidupan berpolitik?

Ber-fastabiqul khairat merupakan salah satu tindakan yang dapat membuat kita menjadi lebih dekat kepada-Nya. Mengapa demikian? Sebagai ummat muslim sudah seharusnya kita berlombalomba dalam ketaatan kita kepada Allah.

Allah menciptakan manusia sebagai sebaik-baiknya makhluk dan dipandang sederajad oleh Allah meskipun kemampuan dan fisik manusia yang berbeda-beda. Hanya ketaatanlah yang Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

11

akan membuat derajad ditinggikan oleh Allah.

Beberapa contoh penerapan fastabiqul khairat dalam kehidupan sehari-hari : 1. Berusaha datang ke masjid tepat waktu agar mendapat shaf pertama.

2. Menyantuni anak yaim piatu semaksimal mungkin.

3. Membantu teman tanpa mengharap imbalan.

4. Tolong-menolong dalam hal kebaikan.

5. Giat belajar.

Ber-fastabiqul khairat tentunya tidak hanya dilakukan di kehidupan sehari-hari saja. Dalam kehidupan berpolitik juga perlu diterapkan sikap fatabiqul khairat. Jika kehidupan berpolitik menggunakan sikap fastabiqul khairat, maka yang terwujud adalah ketentraman hubungan antara pihak pemerintahan dengan warga negara. Tidak akan ada lagi protes-protes dari masyarakat kepada pihak pemerintah, karena lembagalembaga dalam pemerintahan berlombalomba dalam kebaikan yang artinya tanpa ada suap-menyuap, korupsi, dan tindakan lain yang merugikan masyarakat dan negara dalam membangun Indonesia.

Kisah sahabat nabi tetang fastabiqul khairat Abu Bakar ash-Shiddiq termasuk orang yang gemar menolong orang lain yang membutuhkan dan para budak yang teraniaya. Ada sebuah kisah pada masa Abu Bakar ash-Shiddiq radiallahu'anhu.

Pada saat itu Umar bin Khattab mengawasi kebaikan yang Abu Bakar lakukan kepada orang-orang. Lalu Umar melakukan dua kali lipatnya sehingga dia berbuat lebih dari Abu Bakar. Suatu hari, Umar melihat Abu Bakar mendatangi gubuk kecil beberapa saat, lalu saat Abu

12

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Bakar sudah kembali ke rumahnya, Umar masuk ke dalam gubuk itu dan melihat nenek tua yang lemah dan buta di ke-dua matanya, tidak ada sesuatu di dalam gubuk itu. Lalu, Umar bertanya kepada nenek tua apa yang dilakukan Abu Bakar setiap harinya di gubuknya. Nenek menjawab, “Demi Allah, aku tidak mengetahui, wahai anakku. Setiap pagi dia datang, membersihkan rumahku dan menyapunya. Dia menyiapkan makanan untukku. Kemudian pergi tanpa berbicara kepadaku.”

Umar menekuk kedua lututnya dan menangis. “Sungguh, engkau membuat lelah khalifah sesudahmu wahai Abu Bakar,” ucap Umar dalam tangisnya.

Tidak ada kawan dan lawan abadi dalam politik, yang ada hanya kepentingan. Begitu lah adagium yang berkembang di dalam masyarakat.

Apapun dilakukan untuk menyerang lawan politiknya. Entah itu memfitnah, menyebar hoaks, atau pun mengaburkan fakta. Asal dirinya dan kelompoknya menang dan dipandang baik oleh masyarakat.

Baginya, lawan politik selalu salah.

Apapun yang dilakukan pasti tidak ada bagusnya. Tidak jarang mereka selalu menafikan keunggulan dan keutamaan lawan politiknya. Bahkan tidak segansegan membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar.

Pertarungan sengit antar elit politik tidak hanya berlangsung pada hari-hari ini saja. Pada era sahabat Nabi pun juga ada perselisihan politik yang tajam diantara mereka. Salah satunya apa yang terjadi antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan. Keduanya terlibat friksi yang tajam hingga akhirnya terjadi lah Perang Shiffin. Perang saudara antar sesama umat Islam.

Tidak lain perang tersebut disulut faktor kekuasaan. Pada saat Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah keempat, banyak gubernur –yang dulunya diangkat Khalifah Utsman- dicopot. Para gubernur yang

diganti tersebut tersebut tidak terima.

Akhirnya mereka membelot dan menguatkan barisan di bawah komando Muawiyah bin Abu Sufyan.

Keadaan semakin runcing hingga perang saudara menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindarkan. Banyak korban berjatuhan akibat perang tersebut. Yang lebih menyedihkan, timbul kebencian diantara kedua kubu. Keduanya juga saling menjelekkan dan menganggap yang lainnya jelek.

Namun demikian –terlepas dari segala kontroversinya, kita bisa belajar dari Muawiyah bin Abu Sufyan tentang bagaimana mengakui keunggulan dan keutamaan lawan politiknya, Ali bin Abi Thalib. Dalam buku Islamic Golden Stories: Tanggung Jawab Pemimpin Muslim , dikisahkan bahwa suatu ketika Muawiyah berusaha menjelek-jelekkan Ali bin Abi Thalib di hadapan Adiy bin Hatim.

Perlu diketahui bahwa anak-anak Adiy bin Hatim berada di pihak Ali bin Abi Thalib dan gugur pada saat Perang Shiffin melawan Muawiyah.

“Sejatinya Abu Hasan (Ali bin Abi Thalib) berlaku tidak adil kepadamu. Ia menempatkan anak-anakmu di barisan depan, sedangkan anak-anaknya (Hasan dan Husein) ditempatkan di barisan belakang,” kata Muwaiyah menghasut Adiy bin Hatim agar membenci Ali bin Abi Thalib.

Jawaban Adiy bin Hatim tidak sesuai dengan apa yang diharapkan Muawiyah.

Adiy malah menyebut dirinya lah yang tidak adil karena tidak ikut berperang di barisan Ali. Tidak cukup sampai itu, Adiy juga membeberkan beberapa keunggulan dan keutamaan Ali bin Abi Thalib di hadapan Muawiyah. Disebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah orang yang adil, tegas, berpengetahuan luas, arif, sederhana, menghormati orang yang taat, dan mengasihi yang miskin. Ali bin Abi Thalib juga dinilai sebagai orang yang berpandangan jernih, membenci bersambung ke hal. 22

ARTIKEL ROKHA NATAL Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.(Luk 2:11) Natal merupakan perayaan agung umat Kristiani untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus ke dunia. Sebelum memasuki masa Natal, umat Kristiani akan menjalani masa sebelum natal yang disebut dengan masa Adven. Dalam masa Adven ini umat Kristiani diajak untuk mempersiapkan hati serta pikiranya untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus ke dunia.

Masa Adven ini dimulai sejak minggu pertama bulan Desember yang ditandai dengan penyalaan lilin adven. Terdapat empat lilin, 3 lilin berwarna ungu dan 1 lilin berwarna pink, yang mempunyai makna dan tujuan masing-masing.

MAKNA LILIN ADVEN < Hari Minggu Adven I

Dalam minggu adven pertama ini lilin yang dinyalakan berwarna ungu. Mempunyai makna penantian akan masa pertobatan.

< Hari Minggu Adven II

Dalam minggu adven kedua ini lilin yang dinyalakan berwarna ungu. Ungu merupakan lambang pertobatan.

Dalam minggu ini umat Kristiani diminta untuk bertobat, meninggalkan hidup lama, dan membuka kehidupan baru dengan damai sukacita.

< Hari Minggu Adven III

Dalam minggu adven ketiga ini lilin yang dinyalakan berwarna pink. Yang melambangkan sukacita di tengah pertobatan.

DEUTSCH SEITE

Musik für Gesundheit Viele Menschen in der ganzen Welt mögen Musik.

Hörst du gern Musik? Hast du schon gewusst, dass Musik sehr gut für unsere Gesundheit ist?

Musik ist sehr wichtig für uns eigentlich. Warum?

1. Sie will gute Laune machen Musik hilft uns das Gefühl zu kontrollieren, macht viel Spaß, und gibt uns eine Entspannung.

2. Sie will unseren Stress lösen Eine Entspannungsmusik hilft uns unsere Entspannung und unsere Begeisterung zu reichen.

3. Sie will unsere Angst verlieren Es gibt eine Forschung, die sagt : Menschen haben eine niedriger Angst, wenn sie Musik hören.

4. Sie will bessere Gedächtniskraft machen Wiederholungen der Musik kann unserem Gehirn helfen, um viele Dinge einzuprägen.

5. Es gibt viele Freude Musik hilft uns unseres Vergnügen zu reichen und kann unsere Depression lösen.

Musik ist sehr wichtig, oder?

Vergess nicht, um die Musik zu hören!

< Hari Minggu Adven IV

Dalam minggu adven ke empat ini lilin yang dinyalakan berwarna ungu. Melambangkan persiapan menyambut lahirnya Yesus Kristus ke dunia.

Dimensi 48 Dimensi 50 Tahun ke - 31 Vol. 2 / Tahun ke Vol. - 30 2 /11

13

PROFIL ALUMNI

Jerman Ku Dapati, Jepang Ku Lampaui Oleh : Hasna Rafifa N & Dhevika Aji N

Ismu Rijal Fahmi, mungkin nama

itu sedikit asing di telinga teman-teman.

Pria kelahiran Magelang., 21 Juli 1999 atau yang kerap disapa Kak Fahmi ini merupakan salah satu alumni SMA Negeri 1 Muntilan tahun 2017 yang sekarang melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada jurusan Teknik Fisika.

Saat menjadi siswa SMA Negeri 1 Muntilan, dia merupakan salah satu siswa yang berprestasi. Dia pernah meraih juara pertama dalam lomba debat bahasa jerman. Selain itu, ia juga menjabat sebagai ketua YGC (Young Guardian Club) Borobudur periode 2015-2016. Kini, kemampuannya dalam berbahasa asing itu dapat membantunya melanjutkan prestasinya di kancah internasional.

Terbukti dia dapat bersaing mendapat kesempatan untuk mengikuti YOSAKAI SUMMER SCHOOL pada tanggal 4 Agustus â&#x20AC;&#x201C; 13 Agustus 2018 di Kochi University of Technology.

Untuk mengikuti kegiatan tersebut, dia harus mengikuti serangkaian tes yang mengharuskan ia bersaing dengan mahasiswa UGM lain tingkat S2 yang sedikit membuatnya minder. Tetapi, ia kembali mengingat bahwa ini merupakan

14

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

kesempatan berharga dimana ia tidak mengeluarkan biaya sedikitpun termasuk biaya administrasi dan tiket pesawat. Ia kembali memantapkan langkahnya dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya semaksimal mungkin.

Akhirnya, saat pengumuman tiba Kak Fahmi lolos dan berkesempatan untuk berangkat ke Jepang. Di sana, dia berkesempatan untuk mempelajari tentang teknologi dan budaya di Jepang melalui serangkaian kegiatan antara lain pengenalan pabrik industri, pengenalan laboratorium serta mempelajari mata kuliah teknologi dan energi.

Kita sebagai adik kelas harusnya bangga dong punya alumni yang bisa mengharumkan nama SMA Negeri 1 Muntilan di kancah internasional. Kak Fahmi sendiri juga bangga jadi alumni SMA Negeri 1 Muntilan dan mengatakan bahwa guru di SMA Negeri 1 Muntilan dapat memberikan pendidikan kepada siswanya dengan baik. Dia menitipkan pesan untuk kita sebagai adik kelas agar segera menentukan tujuan kita dari sekarang dan selagi masih ada waktu kita persiapkan masa depan kita dengan sebaik mungkin.

PROFIL SISWA

Make All

IN YOUR FANTASY

â&#x20AC;&#x153;Lakukanlah semua yang ada pada anganmu. Buat sesuatu yang mungkin tidak mungkin dilakukan orang lain.

Lakukan saja jika ingin melakukan sesuatu.â&#x20AC;? â&#x20AC;&#x201C; Aji

Halo Dimers? Pada profil siswa kali ini kita akan mengenal lebih jauh dengan salah seorang siswa SMAN 1 Muntilan yang pastinya sudah dikenal banyak orang. Sebut saja namanya Aji Nurseto yang akrab dipanggil Aji. Siswa kelas XI MIPA 7 ini merupakan anak bungsu dari bapak Agus Budiyanto dan ibu Nurmalarini.

Aji lahir di Magelang, 5 Oktober 2001.

Ia juga memiliki kakak bernama Ari Nurahma. Mereka tinggal di Dusun Menayu, Desa Menayu, Kecamatan Muntilan.

Aji pertama kali mengenyam pendidikan di TK ABA Jayan 4 Borobudur, dilanjutkan di SDN Menayu 1. Siswa yang mempunyai hobi mengedit video ini melanjutkan sekolah di SMPN 1 Mungkid, dan sekarang ia duduk di bangku SMA N 1 Muntilan.

Aji sendiri mengikuti ekstrakulikuler basket dan pernah menorehkan prestasi semasa SMPnya, yaitu juara 2 lomba basket Popda tingkat kabupaten. Selain pada basket, berkaitan dengan hobinya yang gemar mengedit video, ia juga pernah meraih juara 1 lomba film pendek yang diadakan OSIS semasa SMA dan juara 3 lomba film pendek yang diadakan oleh milenial islami tingkat nasional umum.

Kenapa sih Aji senang membuat video? Menurut Aji, visual dan audio merupakan sebuah media lain untuk menyalurkan ekspresi dirinya. Hal yang membuat ia lebih tertarik untuk mengekspresikan dirinya lewat video adalah pada proses pengeditannya tersebut.

Aji mulai mengedit video pada saat kelas 8 SMP dan itu pun hanya main-main saja. Ia mulai serius pada saat SMA. Siswa yang bercita-cita menjadi editor film dan sutradara ini mengisi video-videonya mulai dari hal-hal yang sedang tren dan sekarang lebih ke hal-hal yang membuat orang dapat mengambil sesuatu dari video tersebut. Agar orang tertarik dengan videonya, ia biasanya membuat video berdasarkan apa yang tengah ia pikirkan atau bisa disebut keresahan yang sedang ia alami.

Dari hobinya tersebut, Aji berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di Telkom University di Bandung dengan jurusan ilmu telekomunikasi.

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

15

PROFIL UMUM

Najwa Shihab “Ambisi politik tentu wajar saja, selama pandai menginsyafi batasan etika”

Wanita kelahiran Makasar, 16 September 1977 ini adalah anak dari Qurais Shihab dan Fatmawati Assegaf. Ayahnya adalah ahli tafsir yang menjadi menteri Agama era Presiden Soeharto. Sedangkan pamannya, Alwi Shihab, menteri luar negeri pada kabinet Gus Dur. Najwa Shihab besar dalam lingkungan pengetahuan keagamaan yang kuat. Lulus SMA, ia memilih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Setelah itu ia memulai karirnya di media.

Pada Agustus 2000, ia menjadi reporter Metro TV. Ia menjadi reporter pertama pada TV berita pertama di tanah air. Nama Najwa Shihab semakin terkenal saat ia meliput langsung bencana besar Tsunami Aceh tahun 2004.

Selang setahun, ia mendapatkan penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat dan PWI Jakarta Raya (PWI Jawa). Pada tahun yang sama pula, Najwa Shihab terpilih sebagai wartawan terbaik metro TV dan masuk dalam jajaran nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards 2004. Najwa juga terpilih menjadi salah satu wartawan yang mewakili Indonesia dalam Senior Journalist Seminar yang berlangsung di beberapa kota di Amerika Serikat bersama wartawan manca negara. Ia juga menjadi pembicara pada konvensi Asian American

16

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Journalist Assosiciation. Selain itu, istri dari Ibrahim Sjarief Assegaf ini banyak sekali menorehkan penghargaan dari bidang yang ia jalani.

Media sosial jelang Pileg dan Pilpres 2019 telah menarik perhatian generasi muda untuk lebih kritris menanggapi situasi kebangsaan. Terkait relasi antara Millennials dengan politik, Najwa Shihab membaginya dalam 3 kategori.

“Saya merasa anak muda ada 3 tipe, satu yang sadar politik, kedua yang apolitis, ketiga yang merasa tahu politik,” kata Najwa di Jiwa Jawa Resort, Bayuwangi, Jawa Timur,(22/9) 1. Pertarungan polotik terjadi di dunia maya, selanjutnya wanita yang kerab disapa Nana menyebutkan bahwa tipe ketiga sebagai tipe yang berbahaya “Dan anak muda yang paling berdenyut di dunia digital,” lanjutnya 2. A n a k m u d a h a r u s m e m i l i k i keberpihakan, kedua Najwa menyampaikan bahwa generasi muda harus memiliki keberpihakan atau harus memiliki sikap.

3. Anak muda harus pandai mengatur emosi, “Harus punya kematangan e m o s i u n t u k m e n g a r t i ku l a s i pilihannya. Kalau tidak, akan percuma.

Jatuhnya akan marah-marah dan memaki. Harus ada kesadaran karena sekarang yang terjadi kita diarahkan bagai bidak catur,”tutur Najwa.

Menurut Najwa, politik itu penting untuk anak muda. Politik bukanlah obrolan yang berat dan jauh dari jangkauan. Mulai dari bangun tidur sampai ke sekolah, semuanya berhubungan dengan politik.

Seperti kebijakan publik atau aturan

dalam masyarakat. Pastinya kita ingin masa muda dan tua kita bisa berjalan dengan baik, kita bisa meilih pemimpin yang bisa mewakili kepentingan masyarakat agar kebijakan bisa tepat sasaran.

“Satu suara kita sangat berharga!

Apalagi jumlah pemilih generasi muda di Indonesia lebih banyak dari pada generasi tua,” Jelas Najwa Shihab. Sebab itu, suara kita sebagai remaja sangatlah penting untuk mnentukan masa depan bangsa.

Tips sukses ala Najwa Shihab “Apa gunanya sekolah tinggi-tinggi, jika hanya perkaya diri sendiri dan family”. Berikut 5 tips sukses ala Najwa Shihab yaitu, 1. Kejarlah passion Anda, ketahui terlebih dahulu apa yang kamu sukai, kemudian kembangkanlah kemampuan di bidang tersebut.

2. Tingkatkan kualitas diri dan perluas relasi, penting untuk memiliki semangat terus belajar serta menjalin relasi dengan orang-orang baru.

3. Rajin membaca buku, salah satu cara mudah untuk memperluas ilmu.

4. Jangan takut eksplorasi hal baru, pada dasarnya jangan malas mempelajari hal baru.

5. Keluarlah dari zona nyaman, agar dapat bisa lebih mempertajam kemampuan.

PROFIL TOKOH

Nelson Mandela: Rela Mati Demi Demokrasi Ketidakadilan

â&#x20AC;&#x153;When people are determined they can overcome anything.â&#x20AC;?(Nelson Mandela) Siapa sih yang tidak kenal dengan Nelson Mandela? Seorang yang menjadi presiden pertama Afrika Selatan yang berkulit hitam. Seorang yang banyak disebut sebagai bapak kebangsaan dunia.

Seorang yang melakukan perlawanan dengan apartheid. Kisah hidupnya banyak dijadikan banyak ditampilkan di dunia pertelevisian hingga perfilman. Seperti Mandela and de Klerk, Mrs Mandela, Goodbye Bafana dan Invictus.

Terus Berjuang

Lahir 18 Juli 1918 di desa kecil Mveso, di lembah sungai Mbashe di Afrika Selatan. Dari keluarga yang sangat amat sederhana. Ayahnya adalah seorang penasehat keluarga di kerajaan Thembu.

Kedua orang tuanya merupakan seorang yang buta huruf. Ayahnya meninggal saat ia berusia 9 tahun. Kemudian ia diasuh oleh keluarga bangsawan Thembu, Jongintaba Dalindyebo.

Selama masa hidupnya ia sering keluar masuk panjara karena tekatnya untuk terus berjuang melawan apartheid disana waktu itu.

Tak Kenal Menyerah

Perlawanannya ini bermula ketika Hendrick Verwoerd, perdana menteri ke-7 Afrika Selatan, menerapkan kebijakan untuk menempatkan mayoritas warga kulit hitam Afrika Selatan dalam kawasan khusus yang disebut Bantustan atau Homelands. Ia membatasi keikutsertaan warga kulit hitam dalam politik negara.

Selain itu, di tempat-tempat umum juga ditetapkan peraturan ketat pemisahan kaum kulit putih dengan kaum kulit hitam dan campuran.

Hal ini tentunya menyebabkan kecemburuan sosial yang tidak dapat dihindarkan pada tatanan sosial masyarakat Afrika Selatan saat itu.

Pergolakan sosial pun terjadi. Kaum kulit hitam yang merasa tertindas mulai bergerak melakukan perlawanan.

Selama di dalam penjara bapak kebagsaan dunia ini, mengalami penderitaan yang sangat buruk, mungkin paling buruk yang bisa dibayangkan orang.

Disana dia ditempatkan di dalam sel kecil, kerja paksa di siang hari, diisolasi jika melawan, kelaparan sepanjang waktu karena ransum yang selalu minim, siksaan dan teror mental.

Akan tetapi, Nelson Mandela bukanya semakin melemah dan menyerah dalam perjuanganya. Justru dia berubah menjadi semakin kuat mental dan kepribadianya. Sel penjara yang pada umumnya menjadi sebuah ruang kematian, diubah olehnya menjadi sebuah ruang kelahiran barunya.

Cita-Cita Demokrasi

Setelah dipenjara selama 27 tahun akhirnya dia dapat menghirup udara bebas dan dapat memimpin kaumnya untuk berdamai dengan penindas kaum kulit putih. Bahkan Mandela memilih bekerja sama dengan rezim Presiden de K l e r k u n t u k m e r u n t u h ka n d a n membongkar sistem appartheid itu sendiri. Pada tahun 1992 Nelson Mandela terpilih sebagai Presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan secara demokratis. Dunia pun menjadi tercengang. Dan pada tahun 1994 Presiden Mandela bersama de Klerk dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian dari PBB.

Pada tahun 1944 Nelson Mandela bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC) dan tak lama ia pun menjadi presidennya. Mandela terus berkampanye menentang apartheid yang terjadi saat itu.

Akan tetapi, dia ditangkap dan didakwa melakukan sabotase serta berupaya menggulingkan pemerintah dengan kekerasan.

"Saya menghargai cita- cita masyarakat demokrasi dan bebas di mana semua orang hidup berdampingan dalam keselarasan dan memiliki kesempatan yang sama," katanya saat melakukan pembelaan.

"Suatu cita-cita yang saya harap akan tercapai. Tetapi bila diperlukan, saya rela mati demi cita-cita ini.â&#x20AC;?

Perdamaian

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

17

PROFIL GURU

PAK SUBAGYO: MENDIDIK, MENGAJAR, DAN MENGINSPIRASI Oleh : Elisa Nur Hanifah & Nurul Khalimah

P a k B a g y o d a n Pak Bagyo dan Dunia Pendidikan Kehidupannya

Bapak Subagyo atau yang lebih akrab dipanggil Pak Bagyo ini lahir di Magelang, 18 Desember 1970. Beliau lahir di kalangan keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya adalah seorang driver bus yang kehidupannya tidak pasti, berpindah-pindah tergantung sedang bekerja di perusahaan bus mana.

Karenanya, hal tersebut berdampak pada keluarga Pak Bagyo, termasuk anakanaknya yang harus berpindah-pindah sekolah mengikuti pekerjaan sang ayah.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, ibu dari Pak Bagyo yang awalnya seorang ibu rumah tangga, berinisiatif untuk mendirikan sebuah home industry yang menjual aneka makanan ciri khas Muntilan, seperti krasikan, jenang, ampyang, dan lain sebagainya. Bisa dibilang, usahanya cukup berhasil, dari yang awalnya hanya dititipkan ke warung-warung, lalu ke tokotoko, dan bahkan sekarang sudah dijual di pusat oleh-oleh yang tersebar dari daerah Malioboro, termasuk Java sampai di Ungaran, Semarang.

Meskipun hidup di kalangan keluarga driver, banyak anak yang ingin mengikuti jejak ayahnya sebagai driver pula. Namun berbeda dengan sulung dari 4 bersaudara ini yang justru menolak menjadi seorang driver seperti ayahnya. Beliau ingin menjadi seorang guru, karena tugasnya yang mulia.

Bapak Subagyo memiliki seorang istri yang juga berprofesi sebagai guru di SD N Banyuroto. Beliau memiliki 2 orang anak. Anak sulungnya sedang menempuh pendidikan di UTY (Universitas Teknologi Yogyakarta), sedangkan si bungsu baru menginjak kelas 2 SD.

18

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Bapak Subagyo mengawali pendidikannya di SD N Gulon, lalu meneruskan pendidikannya di SMP Ngadirejo, namun pindah ke SMP Tamtama. Selanjutnya, beliau bersekolah di SMA PGRI Muntilan.

Setelah menyeselesaikan jenjang SMA, beliau melanjutkan pendidikan di IKIP, atau yang sekarang lebih dikenal dengan UNY (Universitas Negeri Yogyakarta).

Setelah lulus dari bangku kuliah, Pak Bagyo sempat mengajar di SMK Assolikhah selama kurang lebih 8 tahun.

Setelah itu, ada kesempatan pendaftaran CPNS, dan akhirnya beliau lolos.

Semenjak itu, beliau mulai mengajar mata pelajaran PPKN di SMAN 1 Muntilan hingga saat ini.

lakukan supaya kehidupan politik di Indonesia bisa berkembang. Orang yang tidak paham politik pasti akan mudah terombang-ambing dan tidak dapat membedakan antara mana yang benar, maupun mana yang salah.

Kesan dan Pesan dari Pak Pandangan Pak Bagyo Bagyo untuk SMAN 1 mengenai tema 'Politik No, Muntilan SMAN 1 Muntilan adalah sekolah Paham Politik Yes'

Pak Subagyo berpendapat bahwa kita tidak bisa lepas dari kehidupan politik.

Apalagi setelah masa Reformasi, kebebasan berpolitik dijamin dalam konstitusi, sehingga setiap warga negara, bahkan siswa wajib tahu akan politik.

Tetapi bukan berarti, kemudian ikut berpolitik. Pada intinya, seluruh warga negara Indonesia wajib paham akan politik, namun tidak boleh terjun langsung dalam politik praktis. Sehingga, ketika kita belajar politik, kita tidak akan terombang-ambing akan situasi politik saat ini. Dengan paham politik, kita bisa berkontribusi tentang apa yang harus kita

unggul dengan segudang prestasi yang ada. Guru maupun siswa yang ada di SMA ini adalah orang-orang pilihan yang memiliki potensi yang luar biasa.

Bapak subagyo berharap supaya kedepannya SMAN 1 Muntilan bisa lebih unggul dan berkompetisi tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga provinsi, bahkan nasional.

Motto Pak Bagyo

~Hidup itu harus bermanfaat bagi orang lain~

INFO KESEHATAN

Kecanduan

Game Online (Nomophobia) Oleh: Shevanda Alfaridzi

Pengertian Kecanduan Game Online

Kecanduan game online (nomophobia) adalah gangguan kesehatan dimana seseorang tidak bisa mengontrol diri bermain game online.

Kecanduan game online kebanyakan terjadi pada para remaja yang berusia 1316 tahun.

Manfaat Game Online

Sebenarnya, game online memang tak seburuk anggapan sebagian besar orang. Bila dipergunakan dengan bijaksana, bermain permainan di gadget, dapat menurunkan tingkat stres yang sedang dialami.

Akibat Kecanduan Game Online

Namun, apabila tidak bisa mengendalikan diri bermain game online, akan mengakibatkan pengaruh negative pada diri manusia. Beberapa penelitian telah menyatakan bahwa kecanduan game, termasuk game online justru dapat meningkatkan rasa stres dan depresi pada seseorang, menjadi lebih apatis, bahkan hingga menimbulkan kekerasan.

Cara Mengatasi Kecanduan Game Online 1. H i t u n g b e r a p a l a m a A n d a menghabiskan waktu di depan layar untuk memainkan game online

Untuk membuat Anda lebih tersadar, Anda bisa mencoba sendiri menghitung waktu atau durasi yang Anda gunakan ketika bermain game online. Kalau perlu minta bantuan orang terdekat Anda untuk membantu Anda dalam menghitungnya.

2. Kurangi perlahan-lahan, jangan sekaligus berhenti Setelah tahu bahwa Anda menghabiskan waktu 20 jam dalam satu minggu â&#x20AC;&#x201C; yang berarti Anda menggunakan waktu seharian penuh â&#x20AC;&#x201C; untuk bermain game online, maka sudah saatnya Anda menguranginya dengan perlahan.

3. Bulatkan tekad Anda untuk berhenti Hal yang paling penting dalam mengatasi segala kecanduan adalah niat â&#x20AC;&#x201C; ini juga berlaku pada kasus Anda. Kuncinya di sini adalah bagaimana Anda dapat membuat prioritas dalam hidup Anda. Bila Anda menyadari bahwa banyak hal yang masih lebih penting ketimbang bermain game, maka Anda akan lebih mudah untuk membiasakan diri untuk tidak kecanduan game online.

4. Jangan ragu untuk menyetel pengaturan otomatis Jika jam pengingat Anda tidak mempan

untuk membuat Anda berhenti bermain, maka Anda bisa menggunakan fitur di dalam gadget Anda untuk mematikan otomatis. Hal ini perlu dilakukan untuk memaksa Anda berhenti melakukannya. Bila Anda sudah bisa mengendalikan diri dan dapat memberhentikan diri sendiri, maka Anda bisa menggunakan metode awal, hanya dengan jam pengingat saja.

5. Setiap Anda bisa menghindari game online, beri 'hadiah' pada diri Anda sendiri Bila Anda bisa mengendalikan diri Anda untuk berhenti pada waktu yang ditentukan maka tidak ada salahnya jika Anda memberikan apresiasi pada diri. Misalnya, dengan melakukan halhal lain yang Anda sukai atau makan makanan yang Anda gemari â&#x20AC;&#x201C; tentu bukan kembali bermain game lagi ya.

Anda juga bisa memberikan waktu Anda tersebut untuk pasangan, keluarga, dan teman-teman Anda yang mungkin telah Anda tinggalkan selama ini akibat game online.

Sumber: https://hellosehat.com/hidupsehat/psikologi/kecanduan-game-online/

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

19

FORSILA

Tips

Forum Silaturrahim ai Dimers, jumpa lagi dengan rubrik FORSILA. Kali ini, FORSILA datang dengan pesanpesan yang lebih menarik. FORSILA merupakan sarana silaturahmi antar warga SMA N 1 Muntilan dan menjadi rubrik kesayangan. Terima kasih kepada teman-teman yang sudah berpartisipasi dan meramaikan rubrik ini. Semoga dengan adanya rubrik ini, silaturahmi antar warga SMA N 1 Muntilan tetap terjalin erat. Selamat Membaca.

Dari : Aing lah Untuk : TJ Pesan : Amu manis kaya es jeruk.

Dari : Cecan Untuk : Tukang ngardus Pesan : But, i still want you.

Dari : Enam Untuk : Lima Pesan : Konsisten di destinasi ya bang!

Dari : Penyemangat Untuk : Kamu yang sedih Pesan : Latahzan. You did well!

Dari : Seorang manusia Untuk : Kamu yang pakai baju Pesan : Kapan notis aku?

Dari : Jung Y.B Untuk : Jeon J.K. Pesan : Semoga lekas peka!!!

Dari : Aca Untuk : Oren Pesan : How do you do?

Dari : Oren Untuk : Aca Pesan : How do you do?

20

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Dari : Imed si fangirl tukang ngayal Untuk : Bang Eun Woo Pesan : Kamulah alasanku menduakan Jungkook :v

Dari : Mitong Untuk : Bitong Pesan : Permainan angka yang sulit untuk dicetuskan, jarak.

Dari : Sang pemimpi Untuk : Pemilik hati Pesan : Kenapa sih lo makin dikejar makin jauh?

Dari : Aku Untuk : Pejuang Hijrah Pesan : Jangan ragu untuk menutup auratmu, Salihah!

Dari : Yayas Untuk : Dedek Pesan : Kamu siapa?

Dari : X IPS 2 Untuk : Pak Ong Pesan : Best teacher.

Dari : Dedek Untuk : Yayas Pesan : Kamu seperti jelly.

Dari : Gus Azmi Untuk : Amitafamzi Pesan : Istiqamah tanpa batas!!!

Dari : Marshmellow Untuk : Sparkle & Cupcake Pesan : In the cookie of life friends are chocolatechips! XD

Dari : Candra Untuk : Kamu yang baca Pesan : Hey kamu! Iya kamu, selesaikan masalah tanpa masalah.

Dari : Anak ayam Untuk : Anak jahat -_Pesan : Love yourself

Dari : ‫أ‬ Untuk : Gabut Pesan : Carry aing dong Bwang :v

Dari : Geofunny Untuk : Blue Pesan : Baju biru kapan bertemu :)))

Dari : Aku Untuk : Afaanin Pesan : Cepat sembuh!

Dari : Aku Untuk : Kamu Pesan : Aku bales kamu secepatnya, dia bales aku sesempatnya.

Dari : - - Untuk : Rhino Pesan : Me? Pretty noona who buys you food.

Dari : Istri Xiumin Untuk : All-EXO-Ls Pesan : Mari memuaskan diri sebelum suamiku wamil! T_T EXO-L jjang!

Dari : Perempuan Manis Untuk : Mas H, A, R, R, W, Y Pesan : Kalau kalian bukan jodohku, semoga kalian berjodoh, hehe.

Dari : Vario biru Untuk : F. Rama Pesan : Ku tunggu gelar doktermu.

Dari : B. San Untuk : Ruang Sendiri Pesan : Tetaplah Tertawa Buat Jiwa Merasa Luka.

Dari : 691 Untuk : Gegeden Rumangsa Pesan : Bodo amat dah!

Pesan : Minggir, paha, berdoa di kelas!

Dari : Putri kodok Untuk : Pangeran kerbau Pesan : Kemari ayo lari-lari!

Dari : Saya Untuk : Senderan Pesan : Kamu membuatku malas sekolah :v Dari : Kacamata Untuk : Kacamata Pesan : Bagai diterbangkan tinggi namun kau hempas lagi.

Dari : Thalia Grace Untuk : Dia Pesan : Trimakasih, karnamu aku bahagia. Tak usah tau biarku saja.

Dari : Musik Untuk : Puisi Pesan : C u k u p a k u y a n g mengansumsikan tatapmu ~ Dari : Nasywa Auralia Husna Untuk : Mister S. Pesan : Orang bodoh adalah orang yang menilai dari luar!!!

Dari : Nyata Untuk : Semu Pesan : Stand by with nya gal

Dari : Abang Kakak Untuk : Adik Pesan : Latihan tak berdurasi, rutinkan bermeditasi, tuk meraih dedikasi

Dari : Kupu-Kupu Untuk : Bunga Pesan : Pilih satu, jangan nambahian masalah orang.

Dari : Adek berjilbab putih Untuk : Abang si kurus kungkring Pesan : Karena mencintaimu dalam diam adalah caraku menyayangimu.

Dari : Jaiko Untuk : Bos Balkondes Kembanglimus Pesan : Kapan peka?

Dari : Minggir Untuk : Gluget gluget gluget

Dari : Parkiran Untuk : Pinggir jalan Pesan : Pengen kode-kodenan tapi sing dikode ra tuku.

Dari : A Untuk : A Pesan : Can you see me? Stop your analog.

Dari : D Untuk : Yang ditunggu :// Pesan : Dan dia, adalah caraku melepas rindu (tuan siluet).

Dari : Dot.A Untuk : Mobile Legends Pesan : Moba Kok Burik.

Dari : Kasino Untuk : Dono Pesan : Yang baju merah jangan sampai lolos.

Dari : D Untuk : P Pesan : Bukan yang pertama tapi yang terakhir.

Dari : CENGENG Untuk : PAS Pesan : Stroke (Lactobacillus STROKE coccus) Dari : Cengeng Untuk : Cengeng Pesan : Kita sama-sama Cengeng.

Together to be happy.

Dari : PUBG Untuk : Free Fire Pesan : Grasik kok Burik.

Dari : AHM Untuk : AJK Pesan : Selalu ku tunggu di depan kelas.

Dari : 2218 Untuk : 18814 Pesan : Long time no see yaaa!!!

Dari : Hamba Allah Untuk : Disamping saya Pesan : Sepatu converse jangan buat

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

21

nyontek Dari : Adekmu Untuk : Kertas (HVS) Pesan : Jaga diri baik-baik ya…

Dari : SPG '20 Untuk : SPG '19 Pesan : Mkasih udah ngizinin aku untuk menjadi fansmu Dari : Anonim Untuk : Nun Jauh Di Mato Pesan : Kapan putus? :v Dari : 616 Untuk : Areswara Pesan : Tetap semangat,tambah kompak Dari : Saya Untuk : Septia Wnd Pesan : I Love You Dari : Elis Untuk : Rossa Pesan : Kenalan dong :v Dari : Aku Untuk : Kamu Pesan : i love you Dari : Nikotin Untuk : Mas Khalid Pesan : Send me your location mas!

Dari : Rose Untuk : Si Beku Dari Kutub Pesan : Jangan lupa senyum. Biarkan aku mengagumimu dalam jarak dan kesunyian Dari : Mavro Untuk : Amerikano Pesan : Tak ada yang tahu aku. Dengar!

Miss you Dari : V IX XI Untuk : Si Sipit

22

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Pesan : Hai, Oktober 25, jangan terlalu putih, entar kayak tembok.

Dari : Pohon kelapa Untuk : Mr. Spiderman Pesan : Jangan kebanyakan fans :v tu, pada teriak-teriak Dari : soundman Untuk : ewww Pesan : tetep ewww Dari : Ranger F Untuk : Rover F Pesan : don't forget to sleep Dari : Ranger F Untuk : Rover F Pesan : don't forget to sleep Dari : Jarkun Untuk : Titan Pesan : Saranghae !!!

Dari : Merkurius Untuk : Neptunus Pesan : Kok kita jauh banget sih ?

Dari : Syamsiyah Untuk : Qomariyah Pesan : Maaf walaupun kamu jelas, aku nya samar-samar Dari : BN4 Untuk : Rn3 Pesan : Aku bingung, yakin!

Dari : Yasmin Chusna Chairunisa Untuk : Aghnia Amalia Pesan : Jangan lupa syukur, senyum, semangat, sama tadarusnya yaa

sambungan dari hal. 12

kehidupan yang berlebihan, dan tanggap terhadap rakyatnya.

Awalnya Muawiyah berencana untuk menghasut Adiy bin Hatim agar mendengki Ali bin Abi Thalib. Akan tetapi, setelah mendengar berbagai macam testimoni dari Adiy bin Hatim tentang Ali bin Abi Thalib, Muawiyah tidak kuasa untuk menitikkan air mata. Akhirnya, ia membenarkan apa yang disampaikan Adiy bin Hatim tersebut.

“Kiranya Allah mengasihi Abu Hasan (Ali bin Abi Thalib). Dia memang seperti yang engkau kemukakan,” kata Muawiyah dengan isak tangis mengakui keutamaan dan keunggulan Ali bin Thalib. (A Muchlishon Rochmat) S u m b e r : https://kisahmuslim.com/3710abu-bakar-dan-umar-berlombadalam-kebaikan.html

Riddle Story Teka-teki memang selalu mengundang rasa penasaran. Seringkali otak tergelitik dengan segelintir cerita yang menuntut untuk dipecahkan. Maka dari itu, seperti Dimensi edisi sebelumnya, Dimensi kali ini juga kembali hadir dengan cerita teka-teki yang pasti seru untuk dipecahkan.

Baiklah Dimerss... bersiaplah untuk memutar otak!!!

Hai Dimers... teka-teki hadir lagi nih di dimensi kali ini... Jadi siapkan otak kalian untuk mencari jawabannya

Kasus 1

Seorang detektif dimintai tolong seorang pengusaha untuk menyelidiki kasus pencurian uang. Pengusaha itu bernama Pak Sukamto.

Pak Sukamto berkata "Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya koson. Pasti ada yang mencurinya!".

Detektif mencurigai ini pasti perbuatan orang dalam. Ia lalu menanyai penghuni rumah mewah itu satu persatu.

Pertama adalah seorang sopir bernama Burhan.

Saya memang yang pertama membawa amplop iti, dan saya tahu itu isinya uang namun amplop itu langsung saya taruh di atas meja di ruangan pribadi

Pak Sukamto," kata Burhan.

Kedua seorang tukang bersihbersih, namanya Tommy.

"Saya memang melihat amplop di atas meja, saya tidak tahu isinya tapi saya merasa amplop itu sangat penting. Karena itu saya lalu menyelipkannya di sebuah buku antara halaman 185 dan 186," ujar Tommy.

Ke t i g a s e o r a n g s e k r e t a r i s pribadinya, Yolanda.

"Hawa rumah sangat dingin, karena itu saya ingin menyalakan pemanas di ruang pribadi Pak Sukamto. Tapi saya melihat amplop itu jatuh di bawah meja.

Saya penasaran, karena itu saya buka, tapi ternyata isinya kosong," celotehnya.

Detektif tersebut benar - benar bingung. Semua tersangka memiliki alibi, tapi semua tersangka juga ada kemungkinan mencuri. Siapakah pencurinya?

Kasus 2

Pekanbaru : Selasa, 16 Maret 2010 Di suatu tempat di daerah Pekanbaru, ada kasus pembunuhan yang menewaskan seorang anak. Sang korban diketahui bernama Berto, ia berasal dari sekolah Tunas Bangsa, kelas 8A. Ia dikenal nakal dan sering bolos. Polisi mencoba menangkap sang pelaku, namun ia tidak memiliki petunjuk, oleh karena itu, ia menginterogasi orang-orang yang dekat dengan korban.

Ayah korban : saya ayahnya tidak mungkin saya membunuhnya, ia anak kandung saya!

Teman korban : saya sedang sekolah, dan saya tidak melihat ia di sekolah, mungkin ia bolos.

Guru korban : saya tidak tahu, saya sedang berada di rumah orang tua saya.

Mantan pacar korban : meskipun saya baru diputuskan secara sepihak oleh Berto, saya tidak dendam kepadanya.

Siapakah pembunuhnya?

Kasus 3

Disebuah ruangan tanpa jendela yang dikunci dari dalam, seorang pria ditemukan mati bunuh diri dengan kaki yang tidak menyentuhnya lantai.

Ruangannya benar-benar kosong. Tidak ada meja, kursi, atau apapun di sana selain pria dan tali yang menggantung di langit-langit. Hanya ada genangan air dibawah kakinya. Bagaimana cara pria itu bunuh diri?

Kasus 4

Ada berapa bulan yang memiliki 28 hari?

Kasus 5

Aku mempunyai seorang teman, dia sangat suka dengan kode. Saat ini aku tengah mencarinya dengan bantuan sebuah pesan yang berisikan,

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

23

"Aku sudah menunggumu sejak 15 menit yang lalu di 'trqhatynzn'. Cepatlah datang, temui aku!"

Yah, dia selalu punya permainan kode untukku. Padahal aku sangat payah dalam hal ini. Ada yang bisa membantuku?

Kasus 6

Los Angeles, 18 Desember 2009 Sherlock Holmes berusaha memecahkan misteri pembunuhan seorang atlet senam 2 bulan yang lalu.

Korban ditemukan tewas di tempat latihannya. Dia mencurigai 4 orang rekan sesama atletnya.

1. Mitch (Atlet anggar) : saya sedang mengikuti lomba anggar tahunan di Jepang waktu itu.

2. Doby (Atlet basket) : saya sedang di London waktu itu, sedang memulihkan cidera otot saya.

3. Michael (atlet sky) : saya sedang ikut lomba di Jepang waktu itu.

4. Ronald (Atlet senam) : dia saingan terberat saya, tapi saya tidak mungkin membunuhnya.

Hanya beberapa menit Sherlock mengetahui pembunuhnya. Siapakah dia?

24

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Kasus 7

Seorang anak cerdas bernama Smith tewas misteri setelah menonton film Harry Potter. Ia anak cerdas, diantara darahnya ada sebuah kutipan di dinding.

"Inisial : Kau - tahu - siapa" Polisi mencurigai beberapa orang yang beberapa saat diketahui bersama Smith Andy : teman korban, menonton Harry Potter bersama Smith tapi tidak sampai selesai.

Darrent : kakak korban, Smith memakai DVD Darrent untuk menonton film.

Vina : ibu korban, Vina mengalami gangguan kejiwaan.

Robert : teman korban, mereka musuhan di sekolah.

Ari : paman korban, sempat ada yang melihat mereka ngobrol bersama sebelum Smith tewas.

Siapa pembununya?

Jawaban 1. Jawabannya adalah Tommy. Tidak mungkin bisa diselipkan di halaman 185 dan 186 karena pada umumnya halaman tersebut bolak balik sehingga tidak bisa diselipi amplop 2. Pembunuhnya adalah teman korban.

Coba cek aja tanggal 16 Maret 2010.

Hari itu bertepatan dengan hari raya Nyepi, jadi pasti sekolah libur pada

waktu itu. Siswa mana yang mau bersekolah pada hari libur?

3. Pria itu gantung diri dengan es batu besar.

4. 12 bulan.

5. Gedung lama. Sandi an 6. Michael, karena dua bulan yang lalu adalah bulan Oktober. Sedangkan bulan Oktober di Jepang baru musim gugur dan belum ada salju.

7. Yang suka sama film atau novel Harry Potter pasti tahu jawabannya. Yap, musuh Harry Potter disebut Kamu tahu - siapa adalah Voldemort.

Inisialnya adalah huruf V, jadi yang membunuh itu adalah Vina.

Sumber https://www.wattpad.com/383194193riddle-4 https://www.wattpad.com/383597991riddle-9 https://www.wattpad.com/387878637riddle-18 https://www.wattpad.com/442996478riddle-horror-story-10-not-horror-1 https://www.wattpad.com/575888658riddle-horror-story-16-code https://www.wattpad.com/115715850horror-riddle- sub-indonesiapembunuhan-5 https://www.wattpad.com/115716534horror-riddle- sub-indonesiapembunuhan-9

URBAN LEGEND 1. Beju Ganjang

2. Reng Tua Malem

Sosok Penampakan Hantu Beju Ganjang sangat ditakuti bagi etnis suku batak toba dan suku karo, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah sekitar Tapanuli Utara. Dijuluki Beju Ganjang ukuran tubuhnya yang sangat tinggi atau panjang menyerupai raksasa.

Konon makhluk mistis ini suka bersembunyi dipohon-pohon tinggi seperti kelapa. Bagi siapapun yang apes bertemu dengannya, ia akan merubah wujudnya semakin lama semakin memanjang, kemudian mencekik dan mencabut nyawa orang tersebut.

Jika kamu sedang berjalan di malam hari dan kebetulan sedang apes bertemu hantu yang satu ini, kamu mungkin menyangka sosok hantu ini seperti abangabang yang sedang meronda, berjalan sambil menghisap sebatang rokok.

Bisa-bisa itu adalah sosok hantu Reng Tua Malem ini, karena sosoknya terlihat seperti siluet dengan bara apinya yang tersulur api dan tak pernah lepas dari mulutnya.

Dikatakan hantu ini bisa muncul karena wujud ilmu hitam yang sulit dilepas atau dibuang, makanya jika ada yang bisa mengambil rokoknya maka orang itu akan jadi sakti mandraguna.

Hantu Panjang Pencabut nyawa dari Tanah Batak

Menurut cerita masyarakat asli Batak, kehadiran Beju Ganjang memang sengaja dipelihara oleh Dukun sakti, untuk menjaga rumah dan sawahnya dari para pencuri. Entah kenapa lama kelamaan, Beju Ganjang digunakan sebagai sarana santet, untuk menghilangkan nyawa dari para pesaing dukun sakti tersebut.

Tak diketahui dengan pasti siapa pemilik/pemelihara Beju Ganjang yang disebut sebagai Sigumoang, setelah si dukun sakti tersebut meninggal dunia.

Namun jika di salah satu desa ada wabah penyakit atau masyarakatnya tiba-tiba meninggal secara bersamaan, mereka masih meyakini bahwa itu adalah perbuatan dari si roh jahat Beju Ganjang.

3. Hantu Rabing Satu lagi hantu indonesia paling mengerikan yaitu Hantu Rabing, konon ia menempati danau atau sungai yang ada di Kalimantan. Jadi, hantu tersebut bersinggah di dalam air dan sesekali muncul ke permukaan. Untuk apa? Bukan karena dia tidak cocok hidup di air.

Te t a p i u n t u k m e n g g u l u n g mangsanya yakni manusia, karena sosoknya yang seperti tikar gulung yang dapat menenggelamkan mangsa yang diinginkannya.

Sosok rabing dikatakan mirip tikar yang mengapung ataupun manusia labi

labi. Hantu ini tidak bisa diajak toleransi seperti hantu lainnya,sebab sifatnya yang liar bagai hewan. Begitu korbannya mendekat langsung digulung dan ditenggelamkannya. Awal dari sosok rabing ini adalah saat dimana ada yang melihatnya mengapung di atas air. Ada yang mengatakan juga itu merupakan siluman penghuni sungai. Bersisik, bertempurung hitam kehijauan.

4. Hantu Ilung Lanjang (Bawean) Sosoknya seperti kakek-kakek tua yang renta, ia bertubuh bungkuk seperti udang dan juga berambut putih. Nama

Ilung Lanjang ini juga diambil berdasarkan sosok tubuhnya yang memiliki hidung yang panjang dan menyeret ke tanah saat berjalan.

Hantu ini digambarkan sebagai hantu paling senior yang berada di Pulau Bawean. Dia hanya akan datang untuk menghampiri adik-adik kecilmu yang masih terbangun saat malam hari, dengan suara gaduh yang berasal dari hentakan hidungnya.

5. Hantu Kisut Hantu ini berasal dari Jawa Timur, tepatnya daerah Pacitan. Dia akan senang apabila ada pendatang baru yang akan Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

25

tinggal di Pacitan. Kenapa disebut hantu Kisut? Karena hantu ini akan berubah ukurannya sesuai dengan bayangan tubuh yang diikutinya.

Uniknya, hantu ini juga akan mengikuti gaya dan gerak-gerik orang tersebut. Waspada saja, siapa tahu bayanganmu yang kamu lihat itu bukan bayangan kamu sendiri, melainkan bayangannya. Tapi tenang saja, selama kamu tidak punya niat jahat, hantu kisut ini tidak akan mengganggumu.

6. Hantu Jaring Kalau kamu mendengar hantu jaring ini mungkin kamu akan menyangka kalau bentuk hantu ini seperti jaring-jaring atau jaring nelayan yang biasa dipakai mencari ikan? Hmm bukan-bukan. Hantu jaring ini kegemarannya menjaring atau membawa anak kecil di saat hujan panas, kemudian anak kecil tersebut akan disembunyikan olehya.

Kalau dengar cerita hantu ini persis sama dengan hantu Wewe Gombel yang suka menyembunyikan anak kecil. Jadi, jaga adik-adikmu ya agar tidak bermain saat hujan.

Menurut masyarakat Kalimantan Barat, hantu ini bisa dihindari dengan cara memakaikan atau menyelipkan rumput atau daun di telinga. Hantu ini juga senang mendiami sawah, lapangan, atau daerah belakang rumah yang kotor.

26

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

7. Hantu Kambe

8. Jin Kemangmang

Hantu ini juga berasal dari daerah Kalimantan. Perwujudan hantu ini banyak dibilang mirip perpaduan manusia dengan kambing. Jadi, bisa saja berwujud setengah manusia dan setengah kambing.

Dan ada juga yang bilang kalau pun berbadan manusia, hantu ini berkaki layaknya kambing dan memiliki rambut yang panjang.

Selain itu, ia memiliki surai seperti kambing dengan berukuran panjang juga.

Sebenarnya, hantu ini tidak mengganggu manusia, melainkan hantu ini suka menyelinap di kumpulan kambingkambing yang sedang menyusu pada induknya dan ikut meminum susu dari induk kambing tersebut.

Kalau di daerah Jawa Barat Indrmayu ada legenda tentang jin/hantu Kemangmang. Dimana sosok Jin ini berbentuk seperti katak air namun berukuran sangat besar. Nah, di bagian tengkuk hantu tersebut terdapat api yang berkobar sangar besar sehingga mampi menghanguskan pepohonan yang ada di sekitarnya. Konon dengan sebab ini, di sejumlah lokasi rawa-rawa dan pertambakan di wilayah Pantai Utara Jawa Barat, kerap terjadi insiden kebakaran hutan mangrove (bakau). Banyak yang menduga kebakaran ini akibat ulah si Kemangmang.

Uniknya lagi, api pada tengkuk Kemangmang ini tidak akan padam walau terkena air sekalipun. Tiap kali muncul ke permukaan rawa, secara spontanitas api pada tengkuknya akan berkobar-kobar.

Apa yang diburu Kemangmang dalam kemunculannya di tengah rawa, sampai hari ini belum ada jawaban yang pasti. Sebab jenis makanan apa yang disukainya pun masih misterius.

https://www.kejadiananeh.com/2016/03/ legenda-hantu-mengerikanindonesia.html

CERPEN

LELAKI

di Pojok Ruangan

Oleh : Nimas Violina

Ini tentang cinta. Semua orang punya hak untuk dicintai bukan?

Tidak, bukan semua orang tapi semua makhluk. – Nimas Violina. “ L i n a , s e d a r i t a d i ka u s e d a n g diperhatikan“ “Dengan siapa? “ “Seseorang yang berada di luar, “ Kulihat kearah jendela kelas yang menghadap di bangunan tua sekolah yang tampaknya seperti bertahun-tahun tak berpenghuni. Hanya ada rumput-rumput liar di sana yang tumbuh. Tampaknya memang tak pernah dibersihkan oleh pihak sekolah.

Kuperlebar lagi mataku untuk meneliti apa memang ada seseorang disana, tapi nihil. Dan ya, tak ada seseorang pun di sana.

Siapa yang dimaksud oleh Angel? Aku tak mengerti apa yang dimaksud oleh Angel. Kulihat Angel pun masih di depanku, menatap gedung tua itu. Aku hanya menggelengkan kepalaku ke hadapan Angel.

“Apa kau tak melihatnya? “ tanya Angel.

Angel menunjukkan jemari telunjuknua ke arah pandangannya. Aku terdiam, dan menatap yang ditunjukkan oleh jari Angel menghadap gedung tua itu. Aku menoleh-noleh berharap ada yang kelewatan dari penglihatan ku. Kosong, tak ada siapapun. Aku menggelengkan kepalaku, pertanda aku tak menemukan apa yang dia maksud.

“Apa maksudmu? “ aku bertanya. Angel hanya diam, dan kembali membaca buku nya, tak mau menjawab dariku. Aku penasaran.

Sampai begitu penasarannya aku, aku mengambil buku yang Angel baca, dan kembali menanyakan perihal yang sama.

“Berarti itu, um..” belum selesai Angel

menjawab tiba tiba bel sekolah berbunyi. Anak-anak dan Ibuk guru datang menduduki tempat masing-masing. Aku pun segera duduk di tempatku dengan kekecewaan. Sedangkan Angel masih di tempat yang sama.

Aku merapikan mejaku. Aku mempersiapkan alat-alat tulisku untuk tes semester kali ini. Ibu guru memberikan soal belrlembar-lembar kepada kami untuk dikerjakan. Aku mengerjakannya dengan seksama, walau pikiran ku belum sepenuhnya fokus terhadap soal itu. Aku masih penasaran. Dan aku masih merasa ada yang memerhatikanku. *** Sang fajar tiba, menampakkan jingga di ujung-ujung langit. Jingga itu hangat dan hebat. Mengusir penjaga malam bahkan raja langit malam yang membuat menggerigil. Embun pagi itu pun muncul, mungkin aku harus menggunakan kacamata mikromili untuk melihatnya. Jingga itu lalu meluas mengundang gumpalan putih di atasnya. Ah, pemandangan ini terlalu indah kulihat.

Kuderapkan langkahku menuju ruang kelas 12-1. Kuharap kali ini Angel sudah datang pagi-pagi seperti biasanya. Dan iya, dia sudah datang paling awal di kelas. Dia sedang duduk di bangku kelas paling pojok dekat jendela halaman luar. Aku mendekatinya. Aku masih penasaran dengan perasaanku yang selalu saja merasa di awasi. Atau mungkin ini hanya sugesti ku saja?. Entahlah.

Jawabannya ada pada Angel.

“Angel! Maksutmu yang kemarin apa? Aku seperti sedang diawasi saat tiba di sekolah. Apa ini sugestiku? Bolehkah kau menjawab nya lebih terang sekarang? “ Angel menyimpulkan senyum kecil nya kepadaku. Tampaknya dia memang mengerti seluruhnya. Dia kembali menunjukkan jendela yang kemarin. Masih sama. Tak ada siapa-siapa. Hanya bangunan tua, kusam, dan kotor. Apa maksutnya?

Aku menggelengkan kepalaku, tanda tak mengerti apa yang telah terjadi.

“Lina, kau tak bisa melihatnya. Tapi aku bisa melihatnya. Dia ada dan nyata di alamnya. Aku tak berbohong. Hehe” Kata-kata Angel membuatku tambah tak mengerti. Atau mungkin akalku yang tak sampai? Aku hanya mengerutkan dahi. “ Dia tampaknya menyukaimu Lin, hehe” “ Angel..?”

Angel mengambil nafas panjang. Tanda ia sudah selesai menggodaku. Dia mulai serius kali ini.

“Dia bernama Rama, lelaki yang sering memerhatikanmu, melindungimu, membantumu, dan menjagamu dari dunia nya. Dia Rama, lelaki yang tak bisa Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

27

kau genggam tangannya. Dia Rama, lelaki tampan menurutku yang mencintaimu. Aku bisa melihatnya” jelas Angel.

“Dia bernama lengkap Rama Erlangga Dewanata” ucapnya.

Aku sedikit-sedikit dapat memahami isi bicaranya. Apa ini aku sedang dicintai oleh roh? Oh tidak, Angel sedang menggoda bukan kali ini? Jantungku serasa ingin lepas dari tempatnya. Aku merinding. Bagaimana ini? Mataku tak henti-henti nya mengarah keluar. Masih sama,aku merasa diawasi, padahal tak ada siapapun disana.

Aku menyimak apa yang Angel ucap perkata demi perkata.

“ Tenanglah, dia tak akan berani mengganggumu. Dia baik. Aku tahu dia punya hati yang baik. Percayalah. Kau akan aman,” jelas Angel.

“Tapi Lin, bagaim-,” Tiba-tiba Angel memotongku.

“Jangan membencinya. Kumohon jangan membencinya. Kau akan melukai perasaannya. Kau akan aman bersamanya. Dia tak akan mengganggu mu.

Percayalah!”

Tatap binar itu kembali menatapku. Seakan-akan dia menghinoptisku untuk menghilangkan rasa takutku. Aku takut tadi. Sungguh. Apa yang kau pikirkan, jika kau dicintai oleh makhluk yang berbeda dimensi denganmu. Dan ya, rasa takut itu menghilang sekejap berkat matanya. Aku tersenyum padanya.

“Lin,kau tahu? Dia sampai menungguimu setiap mengerjakan Ujian Akhir Semester di dalam kelas. Dia disamping kananmu. Hihi” jelas Angel.

“Oh ya? Apa..”

Kriiiing... Bel masuk ruangan berbunyi. Ini hari UAS terakhir.

“Eh Ngel, sambung nanti pulang sekolah!” teriakku sambil berlari ke ruangan. Angel mengacungkan jempolnya padaku. *** Waktu menunjukkan 15 menit lagi untuk bel pulang sekolah. Aku segera menyelesaikan tesku. Dan tak ada satu menit, kata terakhir di lembar jawab ku terpenuhi. Aku cek kembali lembar jawabku. Mulai dari identitas, sampai bekas tinta pulpen terakhir di dasar lembar jawab. Setelah ku yakin 100% dengan jawabanku, kututup lembaranku.

Ku tengok di sisi kananku. Apa dia disini?

Ah, percuma. Mau sebelalak apapun mataku melihatnya, yang aku lihat hanya keramik putih bergaris. Aku mengambil secarik kertas.

“Teruntuk pria yang sedang mengawasiku kali ini. Apa kau bisa membacanya?

Jika iya, bacalah ini ya? Aku mengizinkanmu untuk mengawasiku dari sana. Bahkan aku mengizinkanmu untuk menyukaiku. Hihi, maaf aku tak bisa menyentuh dan melihatmu secara nyata.”

Kemudian, bel pulang sekolah berbunyi. *** “Angel, kau mau pesan apa?”

“Sama saja denganmu,” Aku menulis dua es susu dengan satu porsi kentang goreng dan satu porsi sosis bakar. Kuberikan nota pesanan itu pada pelayan cafe.

“Angel, bisa kau jelaskan tentang dia yang bisa kau lihat?” tanyaku.

28

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

“Lalu?”

“Dia beragama hindu sepertinya. Dia memakai pakaian kerajaan hindu. Dengan kain terikat di pinggang dan kepalanya. Sepertinya dulu dia adalah pangeran di daerah sini,” ucap Angel.

“Bagaimana wajahnya?”

“Dia tinggi, bibirnya tipis, kulitnya putih, senyumnya manis. Pipinya tirus,badannya yang sesuai. Dia tampan menurutku. ” jelas Angel sambil meminum es yang susu.

“Sejak kapan kau menyadarinya?” tanyaku.

“Dia selalu saja memerhatikanmu dari luar kelas, di kantin, di perpustakaan dan lain-lain.

Dan kau tahu? Aku melihat dia terakhir kali saat pulang sekolah tadi. Dia sangat senang sekali,apa yang kau lakukan?” tanya Angel.

“Hanya menulis hehe” Apa ini ada hubungannya dengan mimpiku? *** Gelap. Hanya itu yang kulihat. Gelap itu pekat, hitam dan kosong. Aku bertanya, apa aku buta? Tapi aku merasa bisa membuka mataku.

Aku bisa berjalan bermil-mil dengan kakiku yang jika kulihat hanya hitam. Aku bisa meraba hitam itu. Aku bisa merabanya. Sama saja, yang kurasakan dari hitam hanya dingin. Aku tak bisa mencium bau apa-apa. Gelap itu terlalu sunyi.

Mulutku tak bisa berteriak. Apa pita suaraku tersangkut? *** Aku dimana ? Tiba-tiba, gelap itu mulai pudar. Gelap itu mulai hilang. Cahaya itu menggantikan gelap. Terang dan hangat. Ada lelaki yang menghampiriku. Dia semakin mendekat padaku. Aku hanya mematung melihatnya. Lelaki itu tinggi, mungkin umurnya sama sepertiku. Dia manis, dia bercahaya.

Wajahnya tak begitu jelas kulihat. Mahkotanya itu tinggi dan meruncing berselaput emas. Dia

menggunakan jarit kotak-kotak di pinggangnya. Lengkap dengan bunga kamboja yang disematkan di telinga. Dia mengulurkan tangannya kepadaku. Aku berusaha menggapainya. Terus menggapainya. Aku berlari, namun semakin ku berlari, semakin dia jauh. Dan tiba-tiba.

Cahaya itu hilang dan musnah. Kembali gelap dalam sekejap. Lelaki itu pun ikut hilang. Keadaan mencekam. Ada apa ini? *** Dari sudut hitam, munculah samar-samar seorang wanita.

Ingin kusapa dirinya, namun mulutku terkunci. Wanita itu mendekat, semakin mendekat. Perlahan dia tampak samar dari mataku. Rambutnya yang panjang terurai. Menggunakan baju lusuh, kotor dan bersimpah darah. Matanya melebar, lebih dari dua kali lipat mataku. Tubuhnya kering. Dia tampak membawa pisau di tangannya. Apakah dia meminta pertolongan, atau mungkin ingin membunuhku? Iya, dia mengincarku.

Aku berlari. Terus berlari. Dia hanya tampak hitam di sudut gelap. Dia tidak terlihat samar. Ada apa dengan dia. *** Tunggu, kejadian ini terulang lagi.

Yang kulakukan hanya berlari dan berlari. Menembus dinding gelap. Halo? Adakah yang bisa menolongku? Batinku berteriak.

Sungguh, mulutku benar-benar terkunci. Bagaimana aku bisa terbebas darinya? Tiba-tiba dia datang tepat di depanku.

Tepat di depan mataku. *** Mimpi itu lagi.

Kenapa mimpi itu datang akhir-akhir ini? Aku lihat jam dinding di sudut kamar bercat tembok biru muda. Pukul 05.30.

Aku masih memikirkan lelaki tadi malam dan wanita itu. Apa ini ada hubungannya dengan Rama? Jika dia Rama, siapa wanita itu?

Aku bergegas untuk bersiap ke sekolah, dan berharap Angel datang lebih awal. Mungkin menceritakan kejadian tadi malam bisa membuatku nyaman.

Benar, saat kulangkahkan kaki menuju kelas. Pandanganku hanya berfokus kepada wanita yang kukenal dengan kepangan rambut yang rapi. Kulirik jam tangan kecilku hitamku, masih setengah jam saat kelas dimulai. Aku langsung menghampirinya. Wajahku masih pucat pasi akibat semalam.

Aku terlalu takut untuk kembali tidur. Siapa sebenarnya wanita menakutkan itu?

“Angel, bisa aku bercerita kepadamu?” tanyaku lirih tanpa semangat.

“Tentu saja” ucap Angel, memberikan senyum itu lagi.

Perlahan senyum itu menyiapkanku untuk berterus terang padanya.

----------------------------------------------------Aku menceritakannya, semua kejadian. Gelap itu, hitam itu, terang dan cahaya itu, bahkan wanita itu. Aku ingin kejelasannya dari Angel. Tentang apa maksud dari mimpiyang kualami akhir-akhir ini.

“Jadi apa pendapatmu?” tanyaku menyelesaikan ceritaku.

“Lina, aku tak menyangka kejadiannya akan seburuk ini.”

Ucap Angel pasrah. “ Apa maksutmu?” tanyaku.

“Tentang lelaki itu, dia Rama Erlangga Dewanata. Dan perempuan itu, tampaknya membencimu” ucap Angel.

“Bisa kau jelaskan sepaham mungkin?”

“Rama menyukaimu. Dia sering memerhatikanmu dari jauh. Tapi dia tak mengganggu. Dan setahuku memang tak ingin mengganggumu. Dia sering menungguimu di depan kelas. Dia menyukaimu karna kau sering mengunjungi perpustakaan bukan? Kau tahu sendiri perpustakaan kita sepi, maka secara langsung dan tak langsung kau menemaninya.” Jelas Angel.

“Sampai kapan itu berlangsung?” jelasku.

“Sampai kau lulus dari SMA ini. Singkat bukan?” ucap Angel.

“Lalu wanita itu?”

Kau tahu, dibawah ruangan tata usaha sekolah ini?

Sebenarnya ini sudah sejak lama, aku sudah curiga dari lama.

Wanita itu sering duduk memeluk kaki dan menangis. Keras.

Keras sekali. Dan setiap kau lewat di depannya, wanita itu berhenti menangis dan melirik kearahmu. Kupikir itu hanya kebetulan, tapi kejadian itu terulang. Terus menerus. Dan.. “ “Angel, kenapa kau tak pernah cerita?!” sontakku kaget.

“Aku pikir dia tak mengganggu mu Lina, Kau pun tak pernah bisa melihatnya. Hanya aku” jelasnya.

“Jadi apa kesimpulan mu?” tanyaku.

“Kemungkinan besar, wanita itu menyukai Rama, dan dia cemburu terhadapmu.

Bel masuk kelas berbunyi.

-------------------------------Turun ke arahku secepatnya Jangan biarkan aku disiksa mimpi Berita sampai ke mari. Sayup-sayup suara Balon-balon indah telah pecah di ujung dunia!

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

29

Balon-balonku. Mainan dan bumi kecilku Sayang bagiku berarti yang tiada samarsamar Perpisahan menerbitkan ratap ke seluruh semesta Apakah ini akan menegas dalam suratan nasib kita?

Balon-Balonku: Catatan Suasana (Slamet Sukirnanto) -------------------------------Kubuka langsung mataku dalam sekejap. Malam telah hilang. Raja langit mulai hancur dari timur. Aku terbangun.

Kepalaku seperti ditimpa batu dua kilogram beratnya, atau mungkin lebih.

Aku seperti sedang diteror tiap tidur. Aku tak ingin tidur! Tapi mataku terlalu lelah.

Apa yang seharusnya aku lakukan? Andai Rama bisa kusentuh, bisa kuraba, bisa kulihat, bisa kudengar. Andai semua semudah itu. Atau mungkin, ini adalah ujung, bila wanita itu masih saja menerorku.

Rama, berhentilah mencintaiku. Itu membuatku takut Aku segera bangun. Melihat layar ponsel, Minggu 14 Agustus. Aku bersiap mandi dan bergegas ke rumah Angel. Aku berjalan 10 menit menuju rumahnya.

Pukul menunjukkan 08.45 pagi.

“Permisi, apa Angel di dalam?”

Aku masuk ke dalam rumah Angel.

Segera mencari Angel menuju kamarnya.

Aku mengetuk pintu kamarnya, dan memasuki kamarnya. Aku menemuinya, dia sedang membaca buku di sudut kamarnya.

“Angel, bisakah kau membuat Rama berhenti mencintaiku? Aku lelah Ngel, aku lelah” aku langsung pada inti masalah saat bertemu dengannya.

Angel menatapku. Kali ini tatapannya berbeda, dia tampak bisa merasakan apa yang aku rasa. Dia menatap aku. Aku yang bertampang lusuh, kusut dan mata menghitam ini.

30

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

“Angel? Apa bisa aku bertemu Rama?

Aku ingin sekali berbicara padanya. Aku mohon. Aku takut. Aku takut sekali dengan wanita itu. Linaa.. Tolong aku!”

Aku berteriak. Aku menangis. Aku takut. Wanita itu, darah itu, gelap itu, dan pisau itu. Aku takut! Aku tak ingin bertemu denganya lagi. Sungguh. Wajahku pucat pasi. Aku lelah. Aku memeluk Angel yang ada di depanku. Tolong aku siapa saja!

“Lina.. Tenanglah. Aku disini. Kau tak perlu takut. Semua kan baik-baik saja.

Percayalah. Tataplah mataku” Angel memamerkan senyum termanisnya. Aku hanya menuruti katanya.

Angel memegang tanganku. Dai menyuruhku untuk memejamkan mata, dia memegang tanganku berat sekali. Dia memerintahkanku, untuk mengeluarkan semua keinginanku, semua kalimatku yang ingin aku sampaikan pada Rama.

S e l u r u h n y a . A ku m e n g e l u a r ka n semuanya. Dan tiba-tiba aku merasa mengantuk dan kulihat hanya gelap. Aku tak sadarkan diri.

-------------------------------“Lina.. sarapanmu” teriak ibu.

“Aku berangkat bu, sarapannya ibu saja yang makan. Assalamualaikum bu” Aku berlari mencari angkot. Angkot yang kunaiki segera menancap gasnya dengan kecepatan 50km/jam. Belum angkot itu masih berhenti-berhenti untuk menaikkan penumpang lain. Dan setelah sekian menit menunggu, aku sampai di sekolah tepat sebelum gerbang ditutup. Aku bergegas pergi ke kelas dan duduk di kursi yang kosong. Huft.

Guru masih belum masuk, mungkin beberapa menit lagi beliau masuk. Aku lirik jendela luar yang dulu. Masih bangunan yang sama. Ini sudah 4 bulan Rama menghilang. Begitupun wanita itu.

Aku tak bisa melihatnya. Eh, memang aku tak bisa melihatnya. Mereka hilang.

Bahkan dengan mimpi-mimpi ku. Mereka musnah sejak aku pergi ke rumah Angel.

Entah apa yang dilakukan Angel saat itu.

Yang kuingat aku tiba-tiba terbangun di

kasur Angel, bersama Angel yang wajahnya pucat. Tapi setelah itu mimpi burukku hilang.

Aku sudah tak ingat Rama dan wanita itu. Tapi jika boleh aku jujur. Aku baru menyadari, cinta berhak untuk semua orang bahkan semua makhluk. Aku masih mencintainya.

-------------------------------Ujian telah kutempuh. Semua tantangan telah ku tempuh. Hanya tinggal beberapa menit masa putih abu-abu ku telah usai. Aku sudah rapi dengan tampilanku yang sudah menggunakan kebaya yang aku dapatkan dari nenek. Aku menggunakan kebaya merah tua dengan kerudung merah muda terbalut rapi di kepalaku. Aku menggunakan riasan ringan yang aku pulaskan satu jam lalu. Aku duduk di dalam gedung dengan Angek disampingku. Beberapa menit telah usai.

Pidato-pidato dan salam dati orang penting telah usai. Kini saatnya untuk pengumuman untuk 10 siswa terbaik.

Sembilan siswa telah terpanggil dan maju ke depan panggung. Salah satunya ada Angel disana yang memahkotai peringkat ketiga. Nama terakhir yang terpanggil kali ini, tidak terdengar aneh, iya itu namaku. Siswa peraih ujian nasional terbaik se-Kabupaten. Iya itu namaku. Aku tak salah dengar bukan?

Tampaknya salah dengar. Tapi kenapa semua orang di gedung ini matanya tertuju padaku? Hehe, benar. Aku tak salah dengar. Akulah siswa itu.

Aku maju ke panggung, di depan orang yang hampir 400 orang. Aku dipakaikan selempang di depan orang banyak. Aku melihat semua orang duduk di bangku masing-masing dan bertepuk tangan. Kecuali satu. Lelaki itu tersenyum samar dan berdiri di sudut ruangan dengan pakaian kerajaan, ikut bertepuk tangan menyambutku di atas panggung.

Cincin Pengungkap Kebenaran Oleh : Kirana Ayu P

Hujan membungkus kota sore hari ini. Tidak terlalu deras, tetapi cukup untuk membuat bajumu basah jika melawannya.

Berteduh akan menjadi pilihan yang tepat bagi setiap orang. Beruntung sekali, pemerintah menyediakan tempat berteduh dengan sebuah warung di beberapa tempat setiap seratus meter.

Dari kejauhan terlihat seorang gadis remaja berlari menuju tempat berteduh terdekat. Begitu ia sampai, langsung dilepaskannya jaket hitam yang membungkus tubuhnya. Napasnya tersengal-sengal. Gadis itu memilih untuk duduk di meja yang kanan kirinya ramai oleh orang.

“Riana! Hei, masih ingat aku?”

Seorang gadis lain dengan rambut hitam keritingnya, menyapa Riana. Riana sendiri bingung, siapa gadis yang berdiri menyapanya. Dengan melihat kerutan di dahi Riana, pastilah ia tidak mengetahui siapa yang telah menyapanya. Gadis itu tertawa kecil, dia duduk di seberang Riana.

“Cantik-cantik pikun.”

Riana menggerutu sebal. Dirinya tahu ia cantik, tetapi tidak pikun. Namanya juga manusia, pasti ada saatnya lupa. Kalau memang lupa apa mau dikata.

“Aku hanya bercanda. Tetap seperti Riana yang dulu ya? Penggerutu yang handal.” ucap gadis itu.

Sebab tidak tahan dengan sikap gadis di depannya ini, Riana berdiri dan hendak pergi ke meja lain. Dengan cepat pula si gadis tidak dikenal ini menarik tangan Riana hingga terduduk lagi di tempat semula. Hampir dimuntahkan sumpah serapah jika saja si gadis itu tidak mengucapkan sebuah nama yang cukup sakral baginya. ”Aku Kinanti.”

Senyap. Bahkan sepertinya udarapun enggan untuk lewat di sekitar mereka. Menjadikan suasana sesak dan panas. Tidak ada pembicaraan hingga menit-menit selanjutnya. Perasaan kalut dan benci bercampur dan mulai merambat hati Riana. Mungkin tidak lama lagi akan membungkus seluruh tubuhnya.

“Oh, aku lupa.”

Dengan tenang Riana menjawab diantara rasa campuran kalut dan benci yang memenuhi diri. Dengan kata lain ia adalah laut dalam yang mencoba tenang saat udara tengah dilanda ketegangan. Terlalu tenang di luar hingga membuat sesuatu yang berada di dalam hendak memberontak tanpa bisa dikendalikan.

Kinanti menatap sendu ke arah Riana. Gadis itu berubah cukup banyak, meskipun masih tersisa sedikit sifat lamanya yang khas. Sebenarnya perubahan terbanyak dari fisiknya. Semakin cantik, meski tanpa permak sedikitpun. Padahal menilik gaya hidupnya dulu yang cukup mewah tentu itu cukup untuk menimbulkan beberapa pertanyaan di benak Riana.

Riana sendiri tidak ambil pusing untuk menatap balik Kinanti. Justru ia berusaha mengalihkan pandangan ke arah lain asal objek itu bukan Kinanti. Entah mengapa ia merasa terpojok sekarang. Padahal dalam percakapan antar teman lama ini tidak ada konteks pojok-memojok. Mungkin seperti ini Riana menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. ”Aku tahu kau membenciku, bahkan sangat membenci. Maka dari itu aku tidak akan berbicara banyak karena kau pasti sangat muak mendengarnya.”

Ya! Sangat muak!

Kinanti merogoh sesuatu dari tasnya. Begitu ia mendapatkan apa yang dicarinya, ia menaruh benda itu di depan Riana.

Sebuah kotak biru berukuran sedang sedikit menarik perhatian Riana. Namun, ia enggan untuk menampakkan ketertarikannya.

Gengsi berhasil menguasai hati dan pikirannya.

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

31

“Aku ingin kau memakainya.”

Dengusan kasar meluncur dari Riana.

Kesan meremehkan bagi yang paham betul dengan sifat lahir Riana. Berhubung Kinanti paham dengan segala tingkah laku teman lamanya ini, ia buru-buru menjelaskan sebelum Riana menolak mentah-mentah.

Bagaimanapun caranya ia harus berhasil membujuk gadis keras kepala di hadapannya ini.

“Ayolah Ri. Sekali saja. Untuk terakhir kalinya dan aku tidak akan datang lagi kepadamu. Sekadar bertemu di jalan pun tidak.

Akan ku jamin.”

Riana menatap Kinanti. Tidak bertemu sama sekali, terdengar tidak mungkin. Namun, tawaran yang cukup menarik bagi dirinya.

Mengambil beberapa menit, Riana berpikir.

Gumaman kecil mulai terbentuk dari mulut Riana. Seperti dengungan lebah. Dengan sabar pula Kinanti menunggu jawaban. Sedikit tertawa kecil saat melihat kebiasaan Riana saat berpikir, muncul.

“Baiklah. Aku terima tawaranmu.”

Dibukanya kotak itu hingga terpampang isinya. Sebuah cincin dengan batu permata hitam mengkilap terlihat begitu anggun di dalam. Di sampingnya terdapat bunga anggrek yang layu. Tentu saja hal itu mengundang pertanyaan.

“Seharusnya itu hadiah yang harus kauberikan saat ulang tahun dua minggu lalu” “Sayang sekali. Sangat terlambat.”

Kinanti tersenyum maklum dengan jawaban sinis yang ia terima. Bukan salah Riana jika ia sakit hati sekarang, karena ia yang menyebabkan banyak perubahan pada diri Riana. Anehnya dengan cepat rasa sakit hati itu hilang dengan melihat cincin terpasang manis di jari Riana.

“Sudah kupakai.”

Suara derit kursi yang didorong terdengar memenuhi pendengaran Riana. Ditatapnya sosok Kinanti di depan. Dengan senyuman khasnya, ia memandang Riana. Ia maju beberapa langkah dan berdiri di sampingnya.

Spontan mengulurkan tangannya.

“Sebagai salam perpisahan. Santai saja ini untuk terakhir kali.”

32

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Dengan enggan dibalasnya uluran tangan itu. Sedikit mencengkeram.

Dengan cepat pula salaman itu berakhir. Detik berikutnya Kinanti sudah pergi meninggalkan Riana yang seolah masa bodoh dengan kepergiannya. Terkesan menggantung bagi keduanya, pertemuan singkat dengan percakapan tanpa makna.

Kini Riana dapat melepaskan ketegangan yang merambati tubuhnya sejak tadi. Perasaan lega menghujani hati. Hujan sudah mulai reda, menyisakan rintik-rintik kecil. Sejenak ia tatap cincin di jari manis kirinya. Rasa ingin melepas cincin itu mulai tumbuh. Namun, ia selalu ingat perkataan ibunya, hargailah pemberian orang lain sekalipun kau membenci orang itu. Pedoman yang selalu dipegangnnya sejak lama. *** Derap langkah halus terdengar di sepanjang koridor menuju kelas X-S. Koridor cukup padat karena jam istirahat sedang berlangsung. Di sepanjang koridor itu pula banyak orang yang menyapa Riana. Dengan predikat anak terramah yang menempel pada dirinya, pastilah banyak yang mengenalnya.

“Riana!!”

Suara sekeras itu tentu membuat orang-orang di sana menoleh ke sumber suara. Riana sendiri berhenti di sana menunggu orang yang memanggilnya tadi.

Di sela-sela orang-orang di koridor, terlihat teman-teman yang selalu menemaninya selama di sekolah. Ia tersenyum senang.

Orang seperti itu kau anggap teman?

Riana terkejut. Suara siapa itu. Ia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Namun, sangat jelas sedang tidak ada yang mengajaknya biacara saat ini.

Lalu siapa. Suara itu terdengar sangat jelas di telinganya. Seperti hanya ditujukan untuknya.

Terlarut dalam pikiran, Riana tidak sadar jika Rena berdiri di depannya.

Hingga sesuatu menepuk dahinya cukup keras sampai menimbulkan suara.

Riana melotot tidak terima kepada Rena. Apa salahnya ia hingga menepuk dahinya.

“Maaf. Aku menepuk pundakmu karena kau terlihat aneh. Melihat ke sana ke mari. Apa yang kau cari?”

Alasan dia menepuk pundakmu karena kau seperti orang bodoh Suara itu lagi. Benar-benar membuat emosi. Apasih yang diinginkannya.Bisa gila Riana jika seperti ini. Dia bahkan tidak tahu siapa yang sedang ku sumpah serapahi sekarang. Tanpa mengucapkan apapun, Riana berbalik, berjalan menuju kelasnya. Di belakang Rena menyusul sambil memanggil namanya.

Seharusnya kau melihat dalamnya juga jangan hanya luarnya Pusing mulai menyerang kepalanya. Tanpa diduga, Riana jatuh pingsan.

Terdengar jeritan dari beberapa anak. Selanjutnya ia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Hanya merasakan tubuhnya melayang. Ringan seperti kapas.

Di sudut ruangan kelas itu terdapat sekitar tiga anak yang duduk melingkar. Suasana kelas yang sepi mendukung mereka untuk membicarakan sesuatu. Menilik dari ekspresi serius mereka, pastilah bukan hal umum yang dibicarakan. Salah satu dari mereke mendongak untuk melihat keadaan. Setelah memastikan aman, mereka memulai pembicaraan.

”El, menurutmu Riana itu seperti apa?”

“Riana? Aku membencinya. Kau tahu Rena, pacarku saja meminta putus dariku saat mengenal Riana.”

Rena tergelak. “Kasihan sekali kau El.” “Memangnya ada apa kau menanyakan tentang Riana?”

“Begini La, kau tahu dia anak orang kaya? Kita bisa memanfaatkannya.

Mendekatinya dan kita akan mendapatkan keuntungan besar.”

Lala berpikir sejenak. Memikirkan beberapa konsekuensi untuk menyetujui usul dari Rena. Ela sendiri hanya ikut, jika semua setuju ia akan setuju. Bermenit-menit berlalu, hingga Rena hampir mengeluarkan kata-kata ajaibnya, jika tidak melihat anggukan kepala tanda setuju dari Lala. Sepakatlah mereka untuk menjalankan rencana mereka.

Samar-samar bayangan tirai putih mulai terlihat. Sedikit menggeserkan arah pandang dan terlihat ibunya di sebelaha kananya. Raut khawatir terlihat kental memenuhi wajah damainya. Entah mengapa Riana tiba-tiba menangis.

Ibunya sedikit terkejut saat melihatnya. Namun, langsung ditepis oleh wajah damainya lagi. Dengan hati-hati ibu memeluk Riana sambil mengusap kepalanya halus.

Dadanya terasa sesak secara tiba-tiba. Rasanya akan meledak. Apalagi ia menangis tanpa suara. Ingin ia menangis sekencang-kencangnya untuk meluapkan rasa mengganjal di dada. Rasanya jauh lebih sakit dari apa yang ia rasakan dulu saat terkhianati oleh Kinanti dan teman-temannya. Mengapa terkhianati rasanya laur biasa menyebalkan?

“Riana cantik, sudah kan menangisnya?”

Suara lembut ibu memenuhi indra pendengaran Riana. Ingin menjawab, tetapi tenggorokannya rasanya tercekat. Riana hanya menggangguk, sedikit mendongak untuk menunjukkan pada ibu bahwa ia sudah benar-benar berhenti menangis.

“Ri, ibu mau mengatakan sesuatu. Kinanti, temanmu, meninggal dua minggu lalu.”

Kaget. Itulah yang dirasakan oleh Riana. Kabar yang begitu mengguncang jiwanya. Bagaimana bisa Kinanti meninggal sejak dua minggu lalu, jika ia bertemu bahkan berbicara dengannya kemarin. Apakah ini adalah sebuah candaan yang biasa dilakukan keluarganya saat ia sedih?

mereka. Sebenarnya soal masalah yang terjadi antara dia dan Kinanti tidak jelas apa akar masalahnya. Sekarang ia menyesal telah membiarkan pertemanan mereka punah.

“Kinanti itu meninggal karena stress. Ia menjadi korban bully di sekolahnya. Bukan bully biasa, tetapi benar-benar dengan kekerasan.

Sejak saat itu ia menjadi pribadi pendiam.

Berbagai masalah juga berdatangan padanya. “ Riana menangis. Rasa menyesal benarbenar menggerogoti dirinya. Janjinya dulu untuk tidak meninggalkan Kinanti ia ingkari. Benarbenar bodoh.

“Cincin yang kamu pakai itu pasti dari Riana. Ia membelinya dari obral dagangan antik.

Ia membeli itu untukmu, agar cincin itu bisa membawa teman-teman baik untukmu.

Menuntunmu agar tidak terjebak dengan pertemanan parasit. Padahal itu mustahil untuk terjadi, tetapi ia tetap bersikeras.”

Ibu Kinanti menarik napas. “Saat hari ulang tahunmu, ia pergi ke rumahmu untuk memberikan hadiah itu padamu. Namun, sore harinya, kejadian naas menimpa dirinya.

Teman-teman yang suka membullynya bertemu Kinanti.”

Terjawab sudah suara-suara yang mengganggunya tadi. Cincin inilah alasannya.

Mengejutkan. Sesuatu yang tidak wajar bisa terjadi. Tuhan pasti membantu penuh atas harapan Kinanti. Namun, ada sesuatu yang masih mengganjal.

“Dua minggu lalu? Tapi bagaimana bisa kau bertemu Kinanti kemarin?”

TAMAT

“ Ibu pasti bercanda. Ini hanya candaan agar Riana tidak sedih lagi kan?”

“Bagaimana mungkin ibu bercanda tentang kematian orang lain?”

“Lebih baik kita datang ke rumah Kinanti.” *** Suasana mendung melingkupi rumah Kinanti. Jelas sekali perbedaan suasana rumah ini. Dulu saat terakhir kali Riana main ke sini, rumah ini terasa sangat hidup. Namun, sekarang rasanya hampa tanpa Kinanti. Mungkin itu juga yang dirasakan oleh keluarga besar temannya itu.

Saat ini Riana dan keluarganya duduk bersama kedua orang tua Kinanti.

Terasa canggung bagi Riana karena sudah lama ia tidak ke sini. Orang tua Kinanti sendiri mengetahui masalah yang terjadi antara dirinya dan mendiang putri Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

33

Goodbye

Pa g i t e l a h "Selamat pagi anak-anak!" Ujar ibu nirna dengan suara menampakkan sinarnya, lantang. m e n e r a n g i ke t i g a Ibu nirna berbalik ke arah meja sahabat yang sedang dan tampak mencari cari sesuatu di berkumpul di tumpukan kertas sebuah rumah kayu yang di biarkan yang melayang. berantakan.Tiba tiba Angin semilir saja, pintu kelas berhembus dengan t e r b u ka s e c a r a Oleh : Nastiti Rizki H lembut. Menerpa perlahan hampir tidak dedaunan pohon menimbulkan suara, bayangan berukuran besar dan manusia mulai terlihat. menari mengikuti arah angin.

Dan saat di lihat, ternyata itu adalah karin. Karin yang Mereka selalu berkumpul dan bermain bersama di dalam kaget melihat guru, berjalan perlahan agar hentakan sepatunya rumah tersebut, bercanda, riang dan gembira. Menikmati yang besar tidak menimbulkan suara. keindahan bunga bunga yang berbaris dengan sangat rapinya Viora tak kuasa menahan tawa, saat ekspresi karin yang dari atas pohon. begitu lucu di perlihatkan di depan kelas.

Ketiga sahabat itu bernama, "Karin, gloria, dan viora."

Viora dan gloria melihatnya berlari di antara barisan Sinar matahari mulai merambat di jendela rumah pohon yang bangku coklat yang telah di tata dengan sangat rapi hingga karin mereka tempati dan mewarnai dinding dinding kayu dengan dapat duduk di samping viora dengan lega. warna emasnya yang berkilau.

Karin menghela napas." Huh, hampir saja." Sambil Rumah yang dibangun diatas pohon yang tetap berdiri terengah engah. dengan kokohnya itu, mereka namakan dengan sebutan, Guru nirna akhirnya, menemukan spidol nya yang "Rumah pohon persahabatan." bersembunyi. Dan kembali menatap murid murid nya yang Pagi itu, karin sedang bangun dengan wajah yang sangat tampak tidak sabar ingin belajar. Semua murid perlahan lemas. Matanya yang masih berkunang kunang membuatnya membuka lembaran kertas putih di buku nya yang baru. enggan berdiri, namun mau tidak mau dia harus terbangun Saat itu, mereka berkumpul di kantin untuk makan siang, karena jam telah menunjukkan pukul 07.00, selain itu, ini juga mereka membawa bekal masing masing dan tentunya selalu adalah hari pertamanya memasuki ruang kelas delapan, dia pun tersedia nasi. Mereka membicarakan seputar pr yang akan berusaha bangun untuk mempersiapkan diri menuju sekolah. mereka kerjakan di rumah pohon persahabatan nanti saat "Driing... Dringg." Lonceng sekolah berbunyi dengan suara pulang sekolah. yang berisik.Membuat gloria yang sibuk mendengar lagu Viora nampak sibuk memakan daging yang di potong kecil menjadi terganggu, suara lonceng itu bergema dengan keras kecil dan terlihat sangat enak. mereka saling berbagi, mulai dari hingga masuk ketelingannya. daging, sayur, dan ikan dengan taburan saus yang dimiliki gloria.

Sedangkan, viora dengan senyuman khas nya yang begitu Namun, viora langsung memegang dadanya, dia manis mulai mengambil buku buku nya di tas biru tua untuk memperlihatkan raut wajah yang bergitu kesakitan. Dia seolah memulai pelajaran. tapi, hal tidak enak dia rasakan tak tahu ingin menjerit, detak jantungnya seperti melemah dan sangat kenapa di sakit kepala. Tapi dia berusaha menahannya.Lalu lambat. Bingung dengan hal itu, karin pun bertanya dengan saat sakit kepalanya perlahan baik. Entah kenapa viora terus muka keheranan dan sedikit khawatir. menengok kiri dan kanan berusaha mencari sesuatu.

"Viora, viora ada apa?" Tanya nya.Gloria bertatapan Gloria mengernyit, lalu memanggil viora yang duduk tepat dengan karin, seolah ingin bertanya. "Kenapa dia?" Viora berada di depannya."Viora, kamu kenapa?" mengangkat tangannya lalu mengacungkan jempol tanda tidak Viora berbalik, dan gloria menunggu jawaban viora apa apa. kepadanya."Apa kau melihat karin? Dari tadi aku tidak Mereka pun melanjutkan makan dengan lahapnya tapi, melihatnya." tidak untuk viora.

Gloria menggeleng. Tiba tiba saja, guru dengan rambut Hingga pada waktunya pelajaran telah berakhir. panjang berwarna hitam berkilau datang dengan elegan seperti Mereka pun memutuskan untuk pergi kerumah karin ratu inggris yang sedang berjalan di atas karpet merah untuk tempat dimana rumah pohon persahabatan itu di buat atau lebih menghadiri pertemuan penting. tepatnya halaman belakang rumahnya.

34

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Rumput rumput yang berwarna hijau dan bunga bunga yang bermekaran di pandang viora dengan rasa takjub.

"Viora, ayo naik!" Tegur karin sambil memegang tangga yang terbuat dari papan papan kecil dan sebuah tali tebal yang kuat lalu dirangkai hingga terciptalah sebuah tangga sederhana tapi, bermanfaat.

"Astaga, viora hidung mu!" Ujar gloria.Viora terbelalak melihat darah di tangannya, dia lantas mengambil tisyu yang sudah disediakan di rumah pohon.

"Apa kau tidak apa apa?" Tanya gloria sekali lagi.

"Haha.. Tidak apa apa. Lagipula semua orang bisa mengalami hal ini kan?" Katanya dengan raut wajah yang masih ceria seolah tidak terjadi apa apa."Kau yakin?" Tanya karin.

Viora menatap kedua sahabat nya lalu mengagguk pasti.

"Pppiiipp..." Suara klakson terdengar bising.

"Itu mungkin ayahku. Kurasa kita bisa melanjutkan nya besok. Dahh.." Ucap viora yang merampas tasnya dengan cepat dan turun dengan hati hati.

Saat, menaiki mobil. Ayah viora terkejut melihat anak nya.

"Ya, ampun sayang. Kamu mimisan?"

"A-apa," viora mengelus hidungnya.

"Kita harus kerumah sakit, segera!"

Perintah ayah nya tegas. Sedangkan viora menunduk dan tidak berkata apa-apa.

Di perjalanan viora tak henti henti nya mengeluarkan darah lewat hidungnya, dia berusaha menghentikan darahnya dengan tisyu, tapi tiba tiba saja kedua hidung mengeluarkan darah terus menerus tanpa henti, sehingga membuat viora kesulitan bernafas hingga kehilangan kesadaran.

Ayah viora pucat pasih, tangannya gemetar dan menggas mobilnya dengan cepat.

Ayah nya menangis dengan deras. Dia melihat anak nya pingsan di kursi mobil.

Entah kenapa perasaan gloria sangat tidak enak begitu pun dengan karin yang sangat cemas dengan viora.

Pagi telah tiba, gloria dan karin sedang

menunggu viora untuk datang sekolah namun, sampai lonceng istirahat pun dia belum kunjung datang. Hingga mereka berdua memutuskan untuk datang ke rumah viora."Apa viora baik baik saja?" Tanya gloria.

"Aku juga tidak tahu, tapi kita akan tahu saat kita sudah sampai."

Rumah yang berdiri menjulang tinggi dengan warna krem dan pintu berwarna putih terang sedang dilihat gloria sambil mendongak.

Karin perlahan membuka pagar berwarna hitam mengkilap dan masuk ke halaman rumahnya yang sangat luas."Tok...tok...tok."

Pintu putih tersebut perlahan bergeser dan terlihat sebuah wanita dengan memakai sebuah celemek putih yang kotor. "Ada apa?" Tanya nya."Ehm... Kami ingin mencari viora, apa tante tahu?" Tanya karin dengan sopan.

"Oh, nyonya sedang berada di rumah sakit." Gloria yang mendengarnya terkejut, mendengar kalau viora ada dirumah sakit.

"Aku tahu di mana rumah sakitnya, hanya ada satu rumah sakit yang dekat di sekotar sini." Ujar karin dengan rasa yakin.

"Apa tante tahu dia di bangsal berapa?" Tanya gloria sekali lagi."Dia sekarang berada di ruang ICU!" "ICU." Ulangnya.

"Oh, kalian tidak tahu. Nyonya viora pernah mengalami penyakit jantung selama kurang lebih 2 bulan." Kata wanita itu.

Mata gloria samakin berkaca kaca mendengarnya.Tanpa pikir panjang gloria mengajak karin untuk pergi ke rumah sakit menaiki mobil milik ayahnya, tentu saja karin mengangguk mantap.

Mobil mendadak berhenti. Saat ayah gloria berteriak."Kita sudah sampai."

Lamunan tentang hal hal yang pasti mereka pikirkan tiba tiba terbongkar saat ayah nya berteriak, mereka berlari secepat mungkin menuju ruang icu tanpa menghiraukan orang orang yang melihat mereka.

Gloria dan karin berpegangan tangan dengan sangat kuat. Saat mereka sudah melihat ayah dan ibu viora sedang menunggu di depan ruang icu.

"Gloria! Karin! Apa yang kalian lakukan?"

"Om, tante apakah viora baik baik saja?"

Tiba tiba, dokter membuka pintu dengan raut wajah yang membuat ayah dan ibunya menangis. Satu kalimat terdengar lembut namun menusuk hati.

"Saya, sudah mencoba semaksimal mungkin!"

"VIORAA!!"

Gloria menyambar dokter begitu juga dengan kedua orang tuannya, mereka mendapati viora terbaring dengan begitu lemahnya.

"Ayo, ayo bertahan. Jangan tinggalkan kami viora. Ayo bangunn!"

Jantung viora semakin melemah. Karin dan gloria bersama sama memegeang tangan viora yang sangat dingin dan pucat seperti mayat.

Mereka terkaget saat melihat viora menggerakkan jarinya.

"Kumohon, jangan pergi sahabat ku! Kumohon."

Dengungan komputer yang berfungsi merekam detak jantung, tiba tiba saja menunjukkan garis yang lancip dengan ukuran yang sangat kecil.

Dengungan itu membuat semua menjadi hening dan hampa.Viora berusaha mengatakan sesuatu, hal yang begitu pedih dan sangat tertusuk. Sambil tersenyum dia berkata.

"SELAMAT TINGAL SAHABATKU!"

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

35

Jiwa Insan Tak Bernama

Kegelapan serasa kian pekat, melukiskan cakrawala dengan gemerlapan bintang. Tepat pukul 00.00 di penghujung waktu, lampu kamar itu masih menyala terang. Padahal di rumah itu, semua penghuni yang lain sudah terlelap dalam gugusan binar. Yang masih terjaga, hanya ada seorang remaja belia berusia sekitar 18 tahun. Ditemani secangkir kopi hitam, ia masih menggerakan jemarinya pada lembaran-lembaran penuh kata. Tak peduli akan waktu yang terus berjalan, ia masih dalam pencarian akan sebuah tanda tanya.

Sesekali ia menghembuskan nafas panjang, seiring dengan pandangan yang kian memudar.

Akan sebuah jawaban yang ia butuhkan, tak melangkahkan ke arahkan titik yang memuaskan.

Tampak dari raut wajahnya, terlukiskan wajah pucat dengan warna hitam di sekitar matanya.

Menampakan tanda akan sebuah pencarian panjang perihal dirinya sendiri.

Perlahan jemari itu mulai terhenti, sebuah buku ia singkirkan dari wajahnya sendiri.

“Siapa?” tanyanya pada langit langit kamar yang seolah olah memandangnya.

Kemudian ia bangkit dari tempatnya merebahkan raga, sudah cukup buatnya berpikir terlalu lama. Mencoba kembali dalam pencariannya, tapi yang tampak hanya wajahnya sendiri. Terbesit senyum sinis yang terlukis di wajahnya, barangkali ia menatap dirinya sendiri di cermin. Memantulkan bayangan seorang remaja muda penuh tanda tanya akan dirinya sendiri.

“Aku semakin tak tahu, siapa aku sendiri?” tanyanya pada pantulan dirinya.Ia menghela nafas, menunggu sebuah jawaban yang kan diberikan.

Tapi tetap saja, keheningan malam mencengkram kebisuan di antara dirinya. Hingga tak ada tenaga buatnya menegakkan tubuhnya sendiri, ia roboh menatap wajahnya yang serasa pekat. Ia muak dan segera bangkit seraya mengepalkan tangan memukulkannya pada dinding putih itu.

“Beberapa tumpuk buku sudah kuhabiskan 2 malam ini”, ucapnya dengan raut muka merana.

36

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Oleh : B.San

“Tapi yang kutemukan, tak seperti yang kau ucapkan kala itu.” Tambahnya sambil memandang ke arah tumpukan buku.

Diambilah salah satu diantaranya, sebuah buku bergambar seorang manusia dengan 2 raut muka. Jari-jemarinya kembali membalikkan halaman per halaman yang ada. Hingga jemarinya terhenti pada sebuah halaman pertengahan. Raut wajah itu samar-samar menampakan goresan senyum, walau tak terlalu tampak jelas. Ia lirih mengeja kata demi kata yang ada, sehingga samarsamar terdengar kata “Introvert”.

Sorot matanya yang tajam memperlihatkan sebuah keyakinan akan sebuah jawaban. Tak perlu lama buatnya merasa, ia sudah tenggelam dalam dunianya sendiri.

“Aku rasa ada yang salah,” ucapnya seraya menutup buku ditangannya.

Ucapnya lirih “Sudah berkali-kali aku membacanya, tapi percuma.”

Pandangannya pudar akan goresan waktu, terbesit dalam ingatanya 2 hari yang lalu. Waktu yang telah membuatnya dalam keheningan sekarang ini. Tepat kala itu, ketika dirinya berada di sebuah tempat penuh dengan hiruk pikuk abu-abu.

Pada penantian akan perjuangan 3 tahun lamanya, tepat acara kelulusan yang mengciptakan 2 dunia dalam dirinya.

Di antara sela acara itu, ia tampak menyelinap menjauhi keramaian sambil jemarinya mengetikkan sesuatu di layar ponsel. Wajahnya tergores senyum tipis, tak berapa lama ia agak mempercepat langkahnya setelah melihat ke arah jam tangan. Nafasnya agak terengah-engah diiringi dengan pandangan yang menuju ke segala arah.

Perlahan langkahnya terhenti, setelah berkeliling hampir sepatuh bangunan itu.

Dilihatnya taman dengan hamparan tanaman yang menampakan sudut keindahan tempat itu.

Tampak samar-samar dari kejauhan sebuah bayangan yang menarik perhatiannya. Ia

melangkah perlahan ke arah bayangan itu, kian jelas menampakan seorang gadis belia di sebuah kursi kayu berwarna coklat tua. Parasnya yang mengungkapkan sebuah kata “keindahan” membuatnya mudah dikenali oleh siapa pun yang melihatnya.

Ketika itu waktu serasa terhenti, ia merasa seakan mulutnya sendiri terbungkam. Keheningan menyeruak di antara suara kicauan burung-burung yang bertenggeran di ranting-ranting pohon.

Dengan raut muka penuh tanya tanya, gadis belia itu mengisrayatkan kedua tangannya yang langsung menyadarkan lamunan. “ Tu m b e n k a m u ngajak ketemu,” lanjutnya bertanya, “ada apa, Gas? Tapi tak ada jawaban yang keluar, Bagas masih terdiam menatapnya.

Wanita muda itu bangkit dari duduknya sambil menampakan ekspresi tanda tanya. Setelah sekian lamanya, ia memilih melangkah menjauh, barangkali ia merasa tidak nyaman dengan situasi seperti ini.

“Tunggu Ina, aku mau bicara sesuatu,” ucap Bagas spontan meraih tangan lembut itu.

Wanita muda itu menolehkan wajahnya, mendapati Bagas mencegahnya melangkah.

Ia kemudian menatap tajam ke arah tangannya, begitu pula dengan Bagas yang terkejut mendapati tangannya sendiri. Bagas kemudian melepaskan genggamannya, mendapati muka Ina yang memerah.

Suasana mendesak bingar menampakan sebuah ruang untuk mereka sendiri. Bagas pun menatap sorot mata gadis belia itu, sambil menggoreskan senyum di wajahnya. Perlahan suasana beku kini mulai mencair, seiring dengan kata perkata yang tercipta.

“In, sekitar 2 tahun aku sudah mengenalmu,” ucapnya mengawali.

“Dan selama mengenalmu, aku menemukan hal baru,” ucapnya.

“Semakin-” Bagas menghentikan ucapannya.

Dilihatnya Ina yang mengarahkan jari telunjuk ke arah mulutnya. Ditambah lagi dengan raut muka yang meneteskan air mata di wajah gadis belia itu. Ia terdengar menahan isak tangis, diiringi dengan menundukan pandangannya. Sementara itu, Bagas hanya terdiam, tak menahu perihal apa yang sedang terjadi saat ini.

“Kalau bilang persahabatan, aku nggak masalah.” Ucapnya sambil mengusap kedua mata.

“Tapi kalau kamu menyatakan perasaanmu, aku minta maaf.”

Ucapnya sembari melihatnya.

“Aku buka hati buatmu, karena aku tahu kamu sering sendirian.”

Ucap Ina lirih.

Ina kemudian menarik tangan Bagas, membuat mereka duduk berhadapan. Ia mencoba merangkai kata buat mengungkapkan apa yang ada di dalam hati dan pikirannya selama ini. Tapi apa pun yang ia katakan, Bagas hanya menatap kosong kearahnya. Serasa pekat menyeruak, menghantarkan pada tatapan kosong.

Tapi sekian banyak dari hal yang ia ucapkan, hanya satu hal yang Bagas ingat “introvert”. Membuatnya merasakan luka akan diri seorang jiwa yang menjadi dirinya sendiri.

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

37

Eufoni

Cakrawala

Oleh : Raydinda Laili Shofa

Kau baru saja tiba dan mendengar sesuatu yang mungkin gawat. Detik selanjutnya kau saksikan langsung salah satu contoh kerumunan tidak tetap dalam materi kelompok sosial di mapel Sosiologi. Kau paham betul, apa yang mereka lakukan dan untuk apa.

Alhasil, kau ikut menjadi aktor di dalamnya. Di sana, kau lihat seorang wanita cantik, secantik mendiang ibumu. Mereka mirip.

Wanita itu tengah menuang air asin dari matanya. Di hadapannya, seorang anak kecil terkulai lemas. Pendarahan di kepala. Kurasa dia anak wanita itu. Mereka mirip sekali. Setelah diperhatikan, ternyata dia juga mirip aku saat kecil. Tapi kau memang tak bergurau.

Sebab ini bukan sesuatu yang patut diceritakan dengan selingan tawa. Keadaan di hadapanmu sungguh tegang. Aktor-aktor di sekitarmu macam-macam perannya. Memanggil ambulans, berbisik-bisik, berdoa, bingung sendiri, mengurai kata-kata “mengasihani”, terpaku, menonton saja, yang jelas mereka yang bosan lalu pergi. Mereka bertanya apa peranmu? Kau aktor baru, maka kau hanya akan menjadi figuran. Menonton sebentar, agak mengasihani tanpa racauan, lalu pergi sekejap kemudian.

Seruan sirine ambulans terdengar tak lama selepas kau membalikkan diri. Anak cantik itu (kau bilang cantik karena dia mirip dirimu) dimasukkan dalam ambulans dengan tandu. Perawatan secepat kilat untuk menghentikan pendarahan sudah dimulai dari sana. Selepas itu kau pergi. Melangkah dengan kaki jenjangmu meniti tumpahan aspal yang telah mengeras. Helai rambut pirangmu terlecut cantik terbujuk sang bayu. Cardigan hijau tosca-mu terbelai lembut, mengekor jejak rambut. Alas Salvatore Ferragamo-mu yang beradu dengan jalanan semakin pelan terdengar suaranya. Menjadi tanda semakin jauhnya langkahmu, mencari sesuatu yang seharusnya tak perlu lagi kau cari.

Sirine mobil putih beraksen merah-hijau berhenti meraung di depan bangunan besar yang ramai dengan manusia-manusia berkostum putih. Mondar-mandir teratur bercampur ekspresi panik dan setengah berlari. Pintu mobil terbuka dan seorang anak di atas tempat tidur beroda didorong keluar diiringi raungan histeris dari wanita cantik tadi.

“Dia kecelakaan, kepalanya terbentur. Tapi kami sudah mencoba menghentikan pendarahannya. Hanya saja benturannya terlalu keras, Dok. Bagaimana ini?” seorang perawat anggun melaporkan dengan nada panik, merasa tak ada harapan lagi darinya untuk anak itu.

“Apa ada kemungkinan gagar otak?” Dokter yang bertugas menangani anak itu masih muda, terlihat dari gaya bicaranya yang cekatan.

“Pemeriksaan sementara dari kami tidak ada kemungkinan gagar otak. Tapi pemeriksaan lebih lanjut oleh Anda pasti akan lebih baik,” perawat anggun itu menjawab pertanyaan dokter dengan yakin.

“Kita masuk UGD sekarang,” sang dokter mengomando.

“Baik, Dok.” “Zira! Azira!” wanita itu berlari mengikuti dokter dan suster yang membawa anaknya masuk UGD. “Bu, Ibu tidak diperbolehkan masuk. Ibu harus menunggu di luar ruangan. Demi kelancaraan pemeriksaan, Bu.” seorang perawat menahan wanita itu masuk.

“Tapi anak saya, suster! Dia butuh bundanya! Dia butuh saya agar dia ingat kalau ada bunda yang selalu menunggunya, yang selalu menantinya untuk kembali ke rumah dengan selamat. Dia harus ingat kalau dia masih punya saya yang harus dia rawat di hari senja saya. Saya takut kalau dalam keadaan kritis begini dia akan lupa. Saya takut dia lupa akan betapa sayang dan cintanya ia pada bundanya, saya takut dia akan pergi. Saya harus ada di dalam untuk mengingatkannya, suster. Tolong,” wanita itu merengek tersedu, meraung-raung akan nasib anaknya. Berlutut memohon agar bisa menemani anaknya dalam ruangan steril yang kini menjadi penentu akhir atau babak baru kehidupan anaknya menurut wanita itu.

“Maaf, Bu. Ruangan ini harus steril. Ibu harus berada di sini jika ingin anak ibu mendapat perawatan yang terbaik. Ibu harus ada di sini dan mendoakannya. Mendoakan kami agar bisa menjadi perantara Tuhan untuk menyembuhkan anak ibu. Permisi,” suster itu menutup pintu ruang UGD sejurus kemudian.

“Azira sayang. Nak, kamu harus baik-baik saja. Kamu harus keluar dari sini dengan selamat. Kamu harus bisa pulang lagi ke rumah. Kamu harus lakukan itu kalau kamu sayang sama Bunda. Ziraaa... tolong, Nak. Tolong hambamu ini Ya Tuhan. Selamatkan anakku, Azira. Tolong, Ya Tuhan,” wanita itu memohon dalam tangisnya, sendirian.

38

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

*** Di atas hamparan aspal mengering ini kau masih mengadukan Salvatore Ferragamo-mu, memalingkan wajahmu ke sana ke mari, celingukan. Mungkin ini terlalu jauh bagimu.

Tapi inilah yang kau pilih. Kau menatap mereka satu per satu.

Mencari sesuatu yang mungkin bisa menjadi bukti atau semacam alasan untuk kau mengamatinya lebih lanjut. Namun, itulah yang tak seharusnya kau cari.

Tak tahu apa yang membuatmu tidak menyadarinya. Satu hal yang pasti adalah bahwa kau melewatkan sesuatu yang penting. Sesuatu yang kau cari. Sesuatu yang ingin kau lihat, kau saksikan, kau amati. Kau kini justru harus berlelah-lelah mencari. Kembali lagi, mencari sesuatu yang seharusnya tidak kau cari. Padahal, keberuntungan yang kau peroleh ini sangat mudah diakses. Kau sudah dihadapkan pada sesuatu yang kau cari. Tapi kau lah yang tak memahaminya.

Di masa ini beruntung kau tidak akan merasa lapar atau dahaga. Jika kehidupanmu berjalan seperti biasa, maka kau bisa pingsan sebab terlalu lama berjalan sedang tak ada tempat yang bisa kau beli makanan dan minumannya. Jika nanti (entah kapan) kau akhirnya menyadari siapa dan kondisi mana yang seharusnya tak saksikan, tak tahu bagaimana reaksimu.

Semoga saja tak banyak hal penting yang kau lewatkan, semoga. *** “Dengan Ibu Reziva?” wanita itu berdiri terkejut mendengar panggilan lembut dari dokter muda yang baru saja keluar dari ruang UGD. “Ya. Iya, Dok. Iya, benar. Saya Reziva. Azira bagaimana, Dok? Dia pasti baik-baik saja, kan? Saya boleh menjenguknya?” wanita cantik bernama Reziva itu bertanya dengan khawatir, mengharap perasaan bahagia yang ia bayangkan akan benarbenar ia ekspresikan begitu mendengar jawaban dari dokter di hadapannya.

“Bu Reziva boleh menjenguknya. Namun bukan sebagai tanda bahwa anak ibu baik-baik saja. Saya tahu kata-kata ini memang terdengar mainstream bagi ibu. Saya juga merasakannya. Tapi sebagai dokter, saya bukan seorang yang ahli merangkai kata untuk mengungkapkan bahwa saya sudah berusaha seoptimal yang saya mampu. Hanya saja Tuhan belum mempercayai saya untuk menjadi perantara bagi anugerah kesembuhan dari-Nya untuk Nak Azira. Tuhan mungkin terlampau menyayangi Nak Azira. Saya mohon maaf,” penjelasannya cukup membuat lutut Bu Reziva tak mampu lagi menopang tubuhnya. Ia jatuh terduduk. Menatap lantai keramik yang terasa dingin di lututnya dengan nanar. Bulir air asin menggulir perlahan dari sudut mata kanannya. Dalam beberapa menit hanya hening yang tercipta. Dokter muda itu pun masih

berdiri di sana, tak kuasa meninggalkan Bu Reziva tersedu dalam diam sendirian.

“Tidak! Pasti ada keajaiban! Jika Tuhan memang menyayangi Azira, pasti Dia akan membiarkan Azira bahagia bersama bundanya. Pasti Tuhan akan membiarkan Azira menjadi anak yang berbakti pada orang tuanya. Merawat saya ketika saya tua nanti. Tuhan pasti akan membiarkan Azira membantu banyak hal yang saya butuhkan bantuan darinya, bukan justru mengambilnya seperti ini. Iya kan, Dok? Tidak, Anda tidak paham maksud saya. anda pasti dokter muda yang belum mempunyai anak. Anda tidak paham keyakinan yang saya rasakan. saya memang harus memastikannya sendiri!” Bu Reziva masuk dalam ruang UGD, kalap.

“Apa yang kalian lakukan pada anakku? Mengapa kalian menutupkan kain putih itu padanya? Anakku pasti akan selamat! Dia akan kembali. Azira akan baik-baik saja!” selepas berseru seperti itu, Bu Reziva melangkah cepat menuju anaknya dan menyingkap kain putih itu. wajah dingin nan pucat yang ditatapnya tak menggoyahkan keyakinannya bahwa Azira masih hidup.

“Nak, bangun dong. Azira sayang sama bunda, kan? Azira tahu kan, bunda cuma punya Azira. Kamu juga cuma punya bunda kan, Nak. Makanya ayo bangun, sayang. Kalau kamu sayang sama bunda, kamu harus bangun. Bunda memang pernah memarahi kamu saat kamu melakukan kesalahan, tapi bukan berarti kamu harus melarikan diri seperti ini, Zira. Bangun dong, Nak. Bangun, Zira!” Bu Reziva mengguncang tubuh Azira.

“Bu, Anda harus rela. Ikhlas, Bu. Agar Azira juga tenang di sana,” para perawat mencoba menghentikan Bu Reziva.

“Di sana? Di sana apanya? Kalian lihat kan, Azira masih di sini. Zira sayang, kamu bangun apa susahnya, hah? Bunda menyayangi kamu. Apa kamu tidak mau bangun sebagai tanda kalau kamu menyayangi bunda? Azira! Hei! Bangun dong, Nak! Kamu jangan curang, Azira! Kamu tidak pantas meninggalkan bunda sendiri seperti ini. Azira!” guncangannya semakin kencang dan anarkis. Para perawat terkejut dan semakin kuat menghentikan tindakan Bu Reziva.

“Lepas! Saya sedang menegur anak saya! Kalian tidak seharusnya mengganggu tugas seorang ibu! Lepaskan saya!”

Bu Reziva meronta. Namun tenaganya yang sejak tadi telah terkuras menjadikannya lemas dan pingsan di tangan para perawat, di hadapan jenazah kaku Azira.

“Suster, bawa Bu Reziva ke ruang perawatan. Hubungi keluarganya yang lain. Komunikasikan juga bagaimana tentang pemakamannya,” dokter memberi komando.

“Baik, Dok.” *** Bu Reziva sempat sadar, namun ia terus meracau sehingga dokter menyuntikkan obat penenang agar ia bisa

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

39

istirahat.

“Bagaimana keadaan adik ipar saya, Dok?” seorang pria tinggi berkostum casual bertanya dengan nada agak grusagrusu.

“Saya tidak bisa mengatakan kondisi Bu Reziva baik, Pak. Jujur, jiwanya terguncang dengan kepergian anaknya.

Memangnya kalau saya boleh tahu, faktor apa yang menyebabkan jiwa Bu Reziva bisa terguncang sehebat itu, Pak?” sang dokter bertanya dengan sopan, mencoba mengorek langkah apa yang dapat dilakukan selanjutnya.

“Jadi begini, Dok. Adik ipar saya ini yatim piatu sejak usia enam tahun, jadi ia kurang mendapat kasih sayang dari orang tuanya. Ditambah lagi mungkin karena kerabatnya yang memang kurang memperhatikannya. Reziva sendiri anak tunggal, jadi ia tidak mempunyai saudara kandung yang samasama bisa merasakan kesedihan satu sama lain. Setelah lima tahun menikah dengan adik saya, ia kembali sendiri. Sebab adik saya tak bernasib baik. Kecelakaan nahas tiga tahun lalu telah mengantarkan adik saya menuju surga-Nya. Saya sudah mengatakan pada Reziva kalau saya mengizinkan dia membawa Azira pulang ke kota kelahirannya. Namun dia tidak mau meninggalkan kota tempat ia bertemu dengan mendiang suaminya, termasuk rumah pertama mereka. Jadi dia merawat Azira sendirian. Mungkin itu yang menyebabkan Reziva jadi seperti ini,” jelas pria itu, lengkap.

“Kalau begitu sebaiknya bapak merawat Bu Reziva di rumah. Maksud saya rumah keluarga besar. Maksud saya agar Bu Reziva tidak merasa sendirian. Agar dia sadar bahwa dia masih mempunyai keluarga yang menyayanginya. Di samping itu, Bu Reziva juga harus dirawat jalan, untuk memulihkan kondisi jiwanya,” selepas dokter memberikan saran, beliau pun meninggalkan pria itu.

Dia sekarang sudah gila dan kami lagi yang harus mengurusnya? Apa-apaan ini? Mau kukembalikan ke keluarganya juga percuma. Mereka pasti tidak mau menerima wanita gila ini. Tak ada cara lain, aku harus membawanya ke rumah sakit jiwa.

Pria itu berujar dalam hati. Ia tak mau ribet merawat adik iparnya. Dengan sudah tiadanya Azira, pria itu menganggap tak ada alasan lagi untuk membuatnya masih peduli dengan adik iparnya. *** “Mengapa aku tak kunjung bertemu dengannya? Ini sudah berhari-hari. Pasti sudah banyak yang aku lewatkan. Kalau begini, aku hanya buang-buang waktu saja, dong.” kau mengeluh, untuk kesekian kalinya.

“Hei! Kamu ke mana saja, Nak? Azira sayang. Kamu tidak sayang ya, sama Bunda? Kamu kok tega membiarkan bunda sendirian di tempat asing ini? Ayo sekarang kita pulang,” ajak Bu

40

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Reziva pada seorang anak kecil yang melintas di depan taman RSJ. “Tante siapa? Aku nggak mau ikut tante,” anak kecil itu ketakutan.

“Apa yang kamu bicarakan, Zira? Kamu bertemu keluarga yang lebih kaya lalu kamu mau meninggalkan bunda, iya? Kamu tidak boleh seperti itu, Zira. Ayo ikut!” Bu Reziva marah dan menarik lengan anak kecil itu dengan kuat.

Anak itu menangis. Ia meraung memanggil mamanya.

Orang-orang berkerumun meneriaki Bu Reziva. Hampir sepanjang dan setiap hari seperti itu. Pihak RSJ tidak memberikan ruang isolasi karena itu akan memperburuk keadaannya.

“Bukankah itu wanita yang waktu itu anaknya kecelakaan? Iya, benar. Aku melihatnya menoleh ke arah wanita itu ketika aku mendengar keramaian di hari pertama aku tiba di sini. Ya, hari pertama itu orang pertama yang kuperhatikan adalah wanita itu,” kau tiba di sana, dan untuk kedua kalinya tertarik memperhatikan situasi yang terjadi pada orang yang sama.

Perlahan dalam pengamatanmu kau mengerti, mengapa wanita itu menjadi gila. Mengapa ia selalu mengganggu anak kecil yang melintas. Mengapa setiap hari ia selalu memeluk gaun anak berwarna hijau tosca itu.

Tunggu, mengapa setiap kali aku melihat wanita itu aku selalu KEPO? Orang pertama yang aku perhatikan saat pertama kali tiba di sini juga wanita ini. Apakah mungkin kalau dia...

Kau tertegun dengan dugaanmu sendiri. Kau terus mengamatinya dalam waktu yang lebih lama, hingga kau tahu bahwa nama wanita itu adalah, REZIVA. *** Kau memang bukan Laksamana Ramirez, pengukir dongeng dalam torehan pena Tere Liye yang mampu menemukan satu-satunya bunga yang bisa mengabulkan satu permintaanmu, apapun itu. Walau begitu, kau bisa mengubahnya perlahan. Kau sudah tahu apa yang akan terjadi.

Kau sudah tahu betapa pahit dan menyakitkannya nasib. Kini sudah waktunya kau kembali dan menata cakrawalamu.

Apabila Tuhan memang tak mengizinkan maut untuk kau cegah, maka kau akan mampu untuk mencegah dirimu sendiri melakukan tindakan yang tak rasional. Tindakanmu yang meresahkan dan merugikan banyak orang. Ubahlah, REZIVA.

PUISI

JANJI By : Nur Rizka Riyana

Beribu-ribu kata indah kau ungkap Beratus-ratus kalimat kau utarakan Berpuluh-puluh janji manis kau ucapkan Tapi.... Apa? Justru kepahitan yang dirasakan Bukannya kesejahteraan Sepertinya kau tak peduli dengan mereka Malah kau bersenang-senang dengan kehidupanmu Sedangkan dibawahmu masih banyak yang tak bisa sepertimu

Apa ataukah Siapa ?

By, Chika Eodia Thalita

Terpatri ditiap logika juga indra perasa Menerawang jauh berbagai retina Nyata, namun semu juga hampa Hanya berpikir pun buat gaduh Kau pukul rata semua cerita Berpikir.....

Sulit sekali hendak dicerna Itu mimpiku atau mimpiku tentang kau Gejolak jiwa remaja penuh gelora Banyak tanya tanpa jawabnya

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

41

Kursi Idaman

Tikus Kantor

Karya : Khanatul Ummah

Karya : Febdah Trisna Murti

Kursi ini seperti sudah melekat pada ragamu Seakan tiada lentera manapun yang mampu meraihnya Duduk di atas kami memang enak Kamu duduk di sana hanya untuk apa?

Tapi kesenanganmu hanyalah sementara Akankah hanya untuk aktualisasi diri Kesenangan yang kau dapat hanyalah untuk dirimu sendiri Atau untuk menanggung rakyat ini Tidakkah kamu berpikir kamilah yang menderita?

Kekerasan yang terjadi, pencopetan, daerah kumuh Apakah tidak terpikirkan degan mu?

Karena sebuah unag haram yang kau makan Tanpa belah kasih yang kau teriakkan Apakah semua itu membuatmu merasa bahagia?

Apakah tak pernah terlintas sedikitpun dosa yang kau buat?

Kembalikan Negeri Ini Jefri Ardiansyah

Para pemimpin Yang dulu hanya fikirkan kami Sekarang tlah berbalik Hari demi hari bergulir Tuk membela diri Tuk terus tahankan posisi Demi surga yang sesaat kini Masyarakat muak dan berorasi Separatis mulai menjadi jadi Tuk kembalikan negri ini Yang tlah hancur Oleh hasrat duniawi Para pemimpin negri Dengarkanlah suara kami Yang mementang demi kemajuan negri Tak perlu pemimpin yang mendepani kami Cukup pemimpin yang dampingi kami

42

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

TEST PSIKOLOGI

Yuk! Kenali Gaya Belajar Kamu Oleh : Al Khansa

c. Berusaha mengingat apa yang dilakukan dan penggunaannya 6. Ketika santai, saya biasanya …. a. Membaca novel atau buku b. Mendengarkan musik atau radio c. Berolahraga atau bermain

Kita sering bertanya-tanya atau sekadar memadupadankan mengenai cara belajar yang cocok agar semua hal yang kita pelajari bisa nyantol selamanya. Benar sudah tahu? Atau hanya mengira-ngira? Kalau ingin tahu secara pasti gaya belajar yang seperti apa yang pas buat kita, yuk isi tes di bawah ini. Syaratnya cuma satu, kerjakan semua soal dan pilih jawaban yang benar-benar cocok dan pas dengan diri kita. Siap? Mulai!

1. Saya ingin sekali menonton film di bioskop karena a. Melihat cover iklan yang menarik b. Membaca sinopsis cerita c. Menonton potongan film 2. Saya punya guru favorit. Saat mengajar, ia selalu menggunakan …. a. Ceramah, diskusi, dan debat b. Diagram, bagan, alur, dan slide c. Trial, Uji coba, dan praktik

3. Ketika bicara, biasanya saya paling suka…. a. Suka berbicara, perlahan, dan jelas, tapi tidak suka mendengarkan terlalu lama b. Suka mendengarkan orang lain bicara, baru kemudian berbicara c. Berbicara dengan menggunakan bahasa tubuh dan gerakan yang banyak 4. Sebelum mengerjakan sesuatu, saya biasanya …. a. Membaca instruksinya terlebih dahulu b. Mendengarkan instruksi dari orang lain, baru mengerjakan c. Langsung melakukan uji coba 5. Ketika lupa sesuatu, biasanya saya …. a. Berusaha mengingat dari gambaran bentuk, warna, atau cirinya b. Berusaha mengingat dari ciri suaranya

7. Saat marah, saya biasanya …. a. Lebih memilih untuk diam saja b. Memaki dan berkata-kata secara emosional c. Membanting barang atau memukul 8. Konsentrasi saya terganggu jika …. a. K o n d i s i r u a n g a n y a n g berantakan dan tidak rapi b. Bising dan suara gaduh c. Gerakan yang ada di sekitar 9. Saat belajar, saya biasanya …. a. M e m b u a t c a t a t a n a t a u rangkuman dari materi b. Menghafal sambil menggunakan suara c. Melakukan praktik atau simulasi dari pelajaran 10. Saat membaca sesuatu, saya biasanya …. a. Menyukai bacaan yang bercerita tentang detil peristiwa b. Menyukai bacaan yang memiliki banyak percakapan antartokoh c. M e n y u k a i b a c a a n y a n g melibatkan aksi dari tokohnya Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

43

bagi Tipe auditory:

DOMINAN A Tipe Visual Tipe visual adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling efektif menggunakan indera pengelihatan (visual). Strategi belajar yang cocok bagi tipe visual: 1. Gunakanlah Variasi warna dalam melakukan pencatatan, seperti memberi garis bawah atau membuat grafik.

2. Mayoritas, tipe visual suka membaca. Namun, buku bacaan yang banyak memiliki gambar ilustrasi dan warna yang menarik lebih mudah dipahami daripada buku bacaan yang penuh dengan teks.

3. Perhatikan penerangan saat belajar dan hindari â&#x20AC;&#x153;polusi visual.â&#x20AC;?

4. S a a t m e n g i n g a t s e s u a t u , bayangkan dan buat tulisan yang memudahkan.

5. Catat kembali bahan pelajaran dengan warna dan gambar yang menarik.

DOMINAN B Tipe Auditory-disorder Tipe auditory adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling efektif menggunakan indera pendengaran (Audio). Strategi belajar yang cocok

44

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

1. Gunakanlah voice recorder atau perekam suara saat mendengarkan pelajaran.

2. Perbanyak melakukan presentasi dan tanya jawab.

3. Lagukan apa yang diingat dengan irama dan hindari â&#x20AC;&#x153;polusi suaraâ&#x20AC;? (kebisingan).

4. Berpikir dan mengingat sambil mengucapkannya kembali.

5. Dengarkan kembali pelajaran melalui rekaman atau penjelasan orang lain DOMINAN C Tipe Kinestetik Tipe kinestetik adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling efektif dengan melibatkan gerakan tubuh, peragaan, dan aktivitas fisik.

Strategi Belajar yang cocok bagi tipe kinestetik: 1. Gunakanlah gerakan dalam pelajaran, seperti aktivitas atau uji coba secara langsung.

2. Perbanyak praktik yang berkaitan dengan pelajaran (praktik di laboratorium) dan langsung bisa diaplikasikan.

3. Hindari belajar yang monoton (terlalu banyak duduk).

4. Saat mengingat sesuatu, lakukan hal yang diingat dengan aktivitas gerak.

5. Menulis di udara, gunakan gerak imajitif.

Sumber: http://psikologid.com/yukkenali-gaya-belajar-kamu/

Resensi Film

2014 â&#x20AC;&#x153;Untuk politikus, tuhan mereka hanya satu. Kekuasaan. Mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya.â&#x20AC;? Begitulah nasehat

dari Krishna Dorojatun (Donny Damara) kepada Ricky Bagaskoro (Rizky Nazar) yang merupakan anak dari salah satu calon presiden tahun 2014 yaitu Bagas Notolegowo (Ray Sahetapy). ***

2014 Siapa di atas Presiden Judul

: 2014 : Siapa di atas Presiden Genre : Action,Drama Produser : Hanung Bramantyo, Celerina Judisari Sutradara : Rahabi Mandra, Ben Sihombing Penulis naskah : Rahabi Mandra, Ben Sihombing Tanggal Rilis : 26 Februari 2015 Negara Asal : Indonesia Bahasa Film : Indonesia Pemeran : Ray Sahetapy Rizky Nazar Donny Damara Maudy Ayunda Rudy Salam Atikah Hasiholan Rio Dewanto Donna Harun

Pada tahun 2014 di Indonesia akan diadakan pemilihan umum presiden menggantikan Presiden Jusuf Syahrir (Deddy Sutomo). Salah satu kandidatnya adalah Bagas Notolegowo (Ray Sahetapy).Bagas terlalu sibuk dengan urusan politiknya sehingga hubungannya dengan keluarga,terutama anaknya yaitu Ricky Bagaskoro (Rizky Nazar) menjadi sedikit renggang.Ketika itu Ricky dilema akan mengejar mimpinya untuk mengajar anak-anak terlantar atau mengikuti keinginan ayahnya untuk meneruskan pendidikan setinggi-tingginya. Bagas Notolegowo menginginkan anaknya untuk terjun ke dunia politik sama seperti dirinya. Karena suatu keinginan yang bertolak belakang itu,keduanya sering bertengkar dan sebagai istri sekaligus ibu yang setia,Ningrum(Donna Harun) selalu berusaha menyatukan mereka.

Pe r s a i n g a n m e n u j u ku r s i kepresidenan sangat ketat antara Bagas Notolegowo, Faisal Abdul Hamid (Rudy Saham), dan Syamsul Triadi (Akri Patrio).

Karena Bagas kurang waspada, terjadi suatu tragedi yang menyebabkan dirinya menjadi tersangka kasus pembunuhan dan dia pun dipenjara. Hal tersebut membangkitkan keingintahuan Ricky untuk menelusuri kasus tersebut. Upaya ini mempertemukan Ricky dengan seorang pengacara idealis yaitu Krishna Dorojatun (Donny Damara). Selain itu, Ricky juga dekat dengan Laras(Maudy Ayunda), anak Krishna Dorojatun.

LOOK UP Mendekamnya Bagas di penjara, muncul sosok misterius bernama Satria (Rio Dewanto) yang tiba-tiba menyerang Bagas di sel tahanan. Hadirnya sosok Satria membuat pihak kepolisian memberikan komando pada Iptu Astri (Atikah Hasiholan) untuk menjaga keluarga Bagas dari ancaman berbahaya.

Setiap kali ada pergerakan dari salah satu keluarga Bagas, Satria pasti juga langsung bertindak. Ada sosok gelap yang mengendalikan Satria yang tentunya sosok tersebut tidak setuju jika Bagas Notolegowo menjadi presiden. Seorang Satria tidak segan-segan membunuh orang yang bisa membebaskan dan menjadikan Bagas Notolegowo presiden.

Karena Krishna Dorojatun dianggap salah satu orang yang bisa membebaskan Bagas dari sel tahanan, maka Satria membunuhnya.

Karena tidak ada lagi orang yang bisa membebaskan Bagas,maka Ricky berusaha untuk menjadi orang tersebut dan dengan dibantu oleh Laras. Ricky mempunyai ide untuk mengubah pendapat hakim dengan bantuan tekanan opini publik sehingga untuk memvisualisasikan ide tersebut, Ricky dan Laras membuat trending topik di sosial media dengan #ceritaayahku.

Akibat dari hal tersebut, Ricky diundang dalam sebuah acara televisi yang dihadiri pula oleh Faisal Abdul Hamid dan Syamsul Triadi. Acara tersebut tidak berjalan lancar karena terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh Satria. Akhirnya terjadi pertikaian antara Satria dengan Iptu Astri dan Ricky.

Akhirnya dengan keraguan dan ketakutan, Laras menembakkan peluru ke dada Satria dan mengakibatkan Satria mati.

Dengan berakhirnya hidup Satria, berakhir pula kehidupan Bagas Notolegowo dalam sel tahanan. Akhirnya presiden yang menggantikan Presiden Jusuf Syahrir adalah Bagas Notolegowo.

[-]

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

45

Resensi Buku

NEGERI PARA BEDEBAH SINOPSIS

Jjudul Buku Penulis Penerbit

: Negeri Para Bedebah : Tere Liye : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : Juli 2012 ISBN : 978-979-22-8552-9 Jml halaman : 440 halaman Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata.

Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.

Tetapi setidaknya, Kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat.

Negeri Para Bedebah. Ya, novel

karya Tere Liye ini mengangkat genre politik ekonomi, berbeda dengan karyakarya sebelumnya yang bergenre romantisme. Novel ini menceritakan tentang konspirasi besar di dalam sistem ekonomi, terutama yang berhubungan dengan sistem perbankan. Meskipun hanya menceritakan kejadian selama tiga hari, novel ini tetap mampu menimbulkan rasa penasaran bagi para pembacanya.

46

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Thomas, seorang konsultan keuangan profesional dengan perusahaan konsultasi keuangannya yang terkemuka, Thomas & Co. Kemampuannya dalam bidang ekonomi tidak diragukan lagi, ia sering diundang sebagai pembicara pertemuan-pertemuan besar di dunia.

Namun, tidak ada seorang pun yang tahu tentang latar belakangnya. Yang diketahui hanyalah ia seorang anak yatim piatu yang dibesarkan dan mengenyam pendidikan di asrama sebelum akhirnya menyelesaikan pendidikan master ekonomi di luar negeri.

Di sisi lain, sebuah bank nasional bernama 'Bank Semesta' tersandung masalah keuangan yang serius.

Pemiliknya, Liem, terbukti melakukan pelanggaran terhadap bisnis perbankan yang dimiliknya. Oleh karena itu, polisi dikerahkan untuk mengepung rumahnya.

Namun karena Istri tuan rumah yang tibatiba pingsan, menyebabkan penangkapan belum berhasil dilakukan.

Dalam keadaan terdesak itulah, Liem meminta Ram, orang kepercayaannya untuk menghubungi Thomas. Hal itu dia lakukan bukan karena Thomas seorang konsultan keuangan, melainkan karena Thomas memiliki hubungan darah dengannya. Sebenarnya Thomas enggan membantu semenjak terjadinya sebuah tragedi di masa lalu, yang membuat ia membenci Liem.

Namun, mendengar kondisi tante Liem yang buruk, maka Thomas memutuskan untuk menolong mereka. Mulai dari sinilah, latar belakang keluarga Thomas terungkap.

Melalui rencana yang matang, Thomas berhasil meloloskan Liem dari kepungan polisi. Dengan begitu, Bank Semesta dapat diselamatkan karena pemiliknya belum tertangkap.

Setelah mengamankan Liem, Thomas kembali menyusun rencana untuk membuat Bank Semesta tidak gulung tikar.

Thomas kembali menjalankan rencananya. Ia tidak memiliki waktu banyak, yaitu tidak lebih dari 3 hari. Hal pertama yang ia lakukan adalah menggiring opini masyarakat. Ia mengundang beberapa wartawan bisnis dan membicarakan sebuah istilah bernama 'dampak sistemis'. Yaitu ketika sebuah bank ditutup akan memengaruhi kepercayaan nasabah bank lain dan dapat menyebabkan banyak bank yang gulung tikar.

Dari beberapa media yang diundang, terdapat seorang reporter muda bernama Julia yang menangkap makna dibalik hal yang disampaikan oleh Thomas. Agar Julia tidak menyampaikan berita yang sebenarnya, Thomas pun menceritakan tentang latar belakang keluarganya.

Setelah mendengar cerita tersebut, akhirnya Julia bersedia membantu Thomas dengan misinya untuk menyelamatkan Bank Semesta.

Tak sedikit rintangan yang harus mereka hadapi. Rentetan senjata, hujan p e l u r u , d a n ke p u n g a n p e t u g a s menghadang mereka. Namun, hanya sebagian dari rintangan yang harus mereka hadapi, karena Thomas memiliki banyak link yang ia manfaatkan, sehingga satu demi satu bidak berhasil dikuasi.

Diakhir cerita, Thomas menyadari bahwa masalah Bank semesta tidak sesederhana yang ia bayangkan. Ada tangan perkasa yang mengendalikannya.

Serta ada makhluk yang paling berbahaya, yaitu 'pengkhianat' di antara orang-orang yang Thomas percayai. Hal tersebut dibuktikan setelah Thomas berhasil mengembalikan Bank Semesta seperti sedia kala. bersambung ke hal. 56

Resensi Lagu

Surat Buat Wakil Rakyat : Kritikan Dalam Alunan Lagu karya Iwan Fals ini diciptakan untuk mengkritik wakil-wakil rakyat yang seharusnya mengerjakan tugas mereka.

Lagu ini memiliki baris lagu yang panjang, tetapi maknanya sangat mengkritik. Lagu ini bahkan sempat dilarang untuk ditayangkan di televisi karena dianggap mengganggu stabilitas politik. Selama 4 menit 41 detik kita dapat mendengar alunan lagu yang dibawakan Iwan Fals dengan khas dan unik.

Judul Album Penyanyi Tahun Terbit Genre Durasi Lirik Lagu

: Wakil Rakyat : Iwan Fals : 1987 : Pop : 04.41 :

Saudara dipilih bukan dilotre Meski kami tak kenal siapa saudara Kami tak sudi memilih para juara Juara diam juara he'eh juara hahaha Untukmu yang duduk sambil diskusi Untukmu yang biasa bersafari Disana di gedung DPR Dihati dan lidahmu kami berharap Suara kami tolong dengar lalu sampaikan Jangan ragu jangan takut karang menghadang Bicaralah yang lantang jangan hanya diam Wakil rakyat seharusnya merakyat Jangan tidur waktu sidang soal rakyat Wakil rakyat bukan paduan suara Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

Iwan Fals yang bernama lahir Virgiawan Listanto adalah seorang penyanyi beraliran balada, pop, dan country yang menjadi salah satu legenda di Indonesia. Lewat lagu-lagunya, ia menyampaikan suasana sosial dan politik kehidupan Indonesia pada akhir tahun 70'an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang dan pemerintah tersebut salah satunya disampaikan dalam sebuah lagu berjudul “Surat Untuk Wakil Rakyat”. Lagu ini dipresentasikan setelah Iwan Fals kecewa dengan wakilwakil rakyat.

Lagu ini memiliki pesan untuk para anggota DPR agar memperbaiki kinerja mereka. Mereka dipilih oleh rakyat walau rakyat tak tahu sosok sebenarnya yang mereka pilih. Rakyat memilih dengan peraturan yang telah ditetapkan dengan harapan dapat mewakili aspirasi rakyat dan dapat mewujudkannya menjadi nyata.

Bukan lotre yang hanya mengharapkan sebuah kebetulan.

Di dalam lagu ini juga disampaikan pesan agar anggota DPR harus merakyat, mewakilli rakyat untuk mencapai tujuan.

Bukan hanya untuk hura-hura dan tidur dalam sidang. Memang tidak semua anggota DPR memiliki perilaku seperti yang digambarkan dalam lagu. Iwan Fals berusaha menyampaikan suara hati rakyat agar anggota DPR yang mempunyai kebiasaan buruk mengubah kebiasaan yang hanya tahu kata-kata “setuju”.

Album dari lagu ini meledak di pasaran menjelang pemilihan umum (pemilu) pada saat itu. Saat ditanya perihal kekritisannya yang tak terkikis usia, Iwan berujar dirinya sekadar berekspresi melihat apa yang terjadi di sekelilingnya. Perkara liriknya dianggap kritis, ia tak mempersoalkan. “Saya sudah “dol”, enggak tahu mana yang kritik, mana yang bukan,” ujarnya.

Reputasi Iwan fals yang legendaris dan bakatnya membuat musik yang sangat menarik, ia dapat menyebarkan apa yang ingin dikatakannya dengan lebih gampang. Dengan mendengarkan intro, secara sepintas pendengar sudah bisa menerka gagasan umum yang ada di isi teks atau lirik tersebut. Melalui lagu ini, masyarakat bukan hanya bisa menikmati alunan musiknya saja, tetapi benar-benar mengerti tentang isi lirik lagu tersebut.

Memahami bahwa lirik tersebut berbicara tentang ketidakadilan sekaligus kritikan untuk wakil rakyat seperti judul lagunya, “ Surat Buat Wakil Rakyat”.

Selamat mendengarkan!

Sumber : ib.jamesgalaxy.com

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

47

WARTA KAMPUS

DIANPINSA 2018 Oleh: 1.Aghnia Amalia 2.Manda Rahma C. 3.Kharisma Zidna R.

Pramuka memang mendidik siswanya untuk memiliki sikap bertanggung jawab, seperti halnya pada ketua, sekretaris, dan bendahara sangga. Salah satunya dengan diadakannya Gladian Pimpinan Sangga (Dianpinsa).

Gladian pimpinan sangga (Dianpinsa) merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Ambalan (DA) SMAN 1 Muntilan. Tahun ini, kegiatan dianpinsa dilaksanakan pada hari Jumat-Sabtu tanggal 14-15 September 2018 di SMAN 1 Muntilan.

Kegiatan ini diikuti oleh ketua, sekretaris, dan bendahara sangga dari 50 sangga.

Dianpinsa ini dilaksanakan untuk meneruskan adat ambalan di pangkalan SMAN 1 Muntilan. Selain itu, juga memiliki tujuan untuk melatih dan membentuk sikap para pimpinan sangga agar dapat mengurusi sangga selama 1 tahun ke depan dengan baik.

Kegiatan ini dimulai dengan upacara pembukaan yang dibuka langsung oleh Drs. H. Syamhadi. Setelah upacara pembukaan, para peserta diarahkan menuju ke lapangan belakang untuk mendirikan tenda. Sekitar pukul 18.00

48

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

WIB, para peserta diberikan waktu utuk melaksanakan salat magrib. Setelah itu, mereka makan malam dan melaksanakan salat isya. Dilanjutkan dengan pemberian materi leadership di gedung serba guna oleh Dra. Titik Suryani P.. Seperti kegiatan pramuka lainnya, kegiatan dianpinsa ini juga mengadakan upacara api unggun.

Dilanjutkan dengan renungan malam sebagai kegiatan terakhir pada hari pertama kegiatan dianpinsa.

Hari kedua dianpinsa dimulai dengan melaksanakan salat subuh berjamaah. Kemudian terdapat kegiatan senam bersama dan latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) yang dibimbing oleh DA 40. Terdapat empat pembicara yang menyampaikan materi pada hari kedua.

Pembicara pertama yaitu Ziljian Abu Rizal, S.Pd., yang menyampaikan materi dewan satuan, adat ambalan, dan struktur ambalan gudep. Pembicara kedua yaitu Margaretha Dumpyuk, S.Pd., yang menyampaikan materi pengamalan Pancasila. Selanjutnya ada Nur Khusna,

S.Pd., dengan materi tata upacara dan M a h f u d , S. P d . , d e n g a n m a t e r i administrasi sangga. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan kegiatan dinamika kelompok dan bakti lingkungan yaitu dengan membersihkan lingkungan sekolah yang bertepatan dengan kegiatan daur ulang sampah.

Meski terdapat beberapa kendala, kegiatan ini tetap memberikan kesan dan manfaat bagi para peserta dianpinsa maupun anggota DA 40. â&#x20AC;&#x153;Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pemimpin sangga dapat bekerja sama dan memiliki ketangkasan dalam melaksanakan tugasnya,â&#x20AC;? ungkap Andini Farasukma selaku humas DA 40. DA 40 juga berharap para pemimpin sangga dapat mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam kegiatan ini. â&#x20AC;&#x153;Tidak hanya itu, materimateri lain seperti mengamalkan pancasila dan administrasi sangga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam organisasi lain,â&#x20AC;? ujar Muhammad Fauzan Firdaus yang menjabat sebagai humas DA 40.

SERTIJAB DEWAN AMBALAN 40 Oleh : Nur Rizka Riyana

Serah terima jabatan (Sertijab)

dari Juru Adat dari Diponegoro dan Kartini 39. Judat untuk Diponegoro adalah Bagus Muhammad Affandi dan yang Kartini adalah Fanny Damayanti, yang diserahkan kepada Muhammad Naufal Ulin Nuha dan Sagita Lintang Cahyani. Untuk Diponegoro menyerahkan berupa keris sedangkan untuk Kartini menyerahkan berupa buku Habis Gelap Terbitlah Terang.

Untuk yang kedua diserahkan dari Kerani(sekretaris) 39, Diponegoro diwakilkan oleh Farhan dan Kartini

Ujar Pak Syam selaku pembina waktu itu.

Setiap masa jabatan DA mempunyai nama nama tersendiri. Untuk DA 39 yaitu Adyastara dan untuk DA 40 yaitu Areswara (Ambalan Respati Daneswara).

“Senang, setelah berjuang kurang lebih satu tahun, akhirnya selesai dan mendapatkan banyak pengalaman dari mulai seleksi menjadi DA hingga akhir menjadi DA, intinya mendapat banyak pengalaman dari DA 39,” ujar Dinar selaku salah satu dari DA 39.

Sertijab DA sendiri bertujuan untuk menumbuhkan generasi-generasi muda yang lebih baik dan dapat memperbaiki organisasi sebelumnya agar lebih matang dan mengikuti perkembangan zaman.

Acara ini dilaksanakan agar terjadi pergantian struktur sehingga akan mendapatkan pengalaman yang berbeda dan lebih banyak. Serta kegiatan ini berfungsi untuk menyerahkan tugas dari DA 39 ke DA 40 secara penuh, dalam artian DA 39 telah sepenuhnya mempercayakan tugasnya ke DA 40.

Sertijab DA sendiri sudah menjadi adat setiap tahun untuk diberikan ke generasi selanjutnya. Acara ini berjalan seperti upacara Pramuka biasa. Namun, ada penyerahan jabatan, yang pertama itu

diwakilkan oleh Dian diserahkan ke Ribowo Akbar dan Qun Nauratul menyerahkan berupa buku gelatik besar.

Setelah itu, Pradana dari 39 yaitu Bryan Fahrezi dan Nurur Riski menyerahkan laksana ke Pradana 40 yaitu Bagas Nuryansyah dan Dina Rahmawati.

Setelahnya diadakan tanda tangan yang di wakilkan oleh Bryan Fahrezi dan Bagas di meja yang disediakan. Yang mengartikan bahwa jabatan telah diserahkan ke DA 40. “ Selamat kepada DA 40, selamat menjalankan tugas yang baru, semoga DA 40 dapat menjadi lebih baik lagi dan meraih prestasi lebih dari DA 39. Serta, terima kasih untuk DA 39 telah menjalankan tugas dengan baik. Selamat pula untuk kelas X yang akan menjadi bagian dari Ambalan.”

“ Pesan untuk DA 40 tetap semangat.

Ini belum berakhir, ini masih awal dari masa bakti hingga masa bakti berakhir kita masih keluarga, bahkan sampai sudah paripurna kita masih keluarga. Tetap jaga solidaritas, wujudkan yang menjadi tujuan untuk SMA N 1 Muntilan. Teruskan perjuangan kakakkakak sebelumnya, jangan mengecewakan.

Jadikan keluarga ini keluarga yang dapat dikenang untuk masa tua.” Ujar Dinar.

adalah salah satu kegiatan yang dilakukan setiap tahun oleh Dewan Ambalan (DA) SMA N 1 Muntilan. Tahun ini Sertijab DA diserahkan dari angkatan 39 ke 40.

Kegiatan ini berlangsung hari Jum'at, 24 Agustus 2018 di lapangan basket SMA N 1 Muntilan. Acara ini dihadiri langsung oleh Drs.H.Syamhadi, seluruh anggota DA 39 dan 40, serta disaksikan oleh Pramuka kelas X.

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

49

PEMBUKAAN KKI Oleh: Aghnia Amalia, Manda Rahma C. Kharisma Zidna R.

Mengenal lebih dalam tentang Islam dalam Kajian Kerohanian Islam (KKI) Pembukaan Kajian Kerohanian Islam (KKI) yang dulu bernama Kajian Jumat Siang (KJS) dilaksanakan pada hari Jumat, 7 September 2018 pukul 12.30 – 13.15 WIB di Masjid Ar-Rasyid SMAN 1 Muntilan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh

siswa kelas X SMAN 1 Muntilan, baik putra maupun putri yang beragama Islam.

Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci alQur’an oleh Miqdad Zulfikar. Dilanjutkan dengan sambutan oleh Drs. Syamhadi selaku kepala sekolah SMAN 1 Muntian dan sambutan oleh divisi dakwah. Setelah itu, disampaikan juga waktu dan tempat kajian, serta peraturan KKI oleh perwakilan panitia, yaitu Khilman Saefudin Muhammad.

50

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Kegiatan KKI ini penting untuk diadakan karena dapat membentuk karakter siswa yang kokoh dalam akidah tanpa meninggalkan pergaulan atau perkembangan zaman modern. Selain itu, siraman kerohanian yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari juga menjadi alasan penting diadakannya KKI. “Pesan Rohis 40 untuk para peserta KKI yaitu agar senantiasa tertib dalam mengikuti kegiatan KKI atau Siraman Kerohanian Islam sehingga dapat

memperoleh motivasi dan pencerahan yang tidak hanya untuk otak, tetapi juga hati. Karena inti seseorang itu dikatakan baik atau buruk tergantung hatinya.

Dengan adanya KKI, dapat mendorong iman dalam hati seseorang sehingga semangat dalam bidang apapun dapat ditingkatkan.” ujar Khilman Saefudin Muhammad selaku ketua divisi dakwah rohis 40 SMAN 1 Muntilan.

Pembukaan KKI oleh Kepala Sekolah

“ Kegiatan KKI ini penting untuk diadakan karena dapat membentuk karakter siswa yang kokoh dalam akidah tanpa meninggalkan pergaulan atau perkembangan zaman modern “

Penerimaan Tamu Ambalan

atau yang biasa disebut dengan PTA adalah salah satu adat Dewan Ambalan yang diadakan setiap tahun di SMA Negeri 1 Muntilan. Pada tahun 2018 ini kegiatan PTA diadakan Jumat tanggal 31 Agustus 2018.

Kegiatan PTA diikuti oleh peserta didik baru sejumlah 360. Peserta didik tersebut dikelompokkan kedalam 12 sangga putra dan 35 sangga putri. Sangga putra terdiri dari 7 sangga pelaksana dan 6 sangga pendobrak. Sedangkan sangga putri terdiri dari 12 sangga Pencoba, 12 sangga Penegas, dan 11 sangga Perintis.

Setiap sangga terdiri dari 7-8 orang. Serta 62 Dewan Ambalan XL dan 11 Pembina.

Kegiatan tahunan Dewan Ambalan XL ini dimulai pada pukul 13.15 WIB bertempat di Lapangan Basket SMAN 1 Muntilan yang dibuka langsung oleh Kagudep pangkalan SMA N 1 Muntilan yaitu Kak Syamhadi. Di tengah-tengah acara, co-card dipasangkan ke wakil dari peserta oleh Kak Syamhadi yang diikuti semua anggota pramuka. Walaupun dilaksanakan dengan suasana yang lumayan panas, para siswa tetap mengikutinya dengan hikmat.

Setelah upacara pembukaan, setiap sangga mengajukan ketua, sekretaris ,dan satu relawan dari setiap sangga untuk diberi arahan oleh kakak-kakak pengampu. Sedangkan yang lain mengambil barang yang sudah disiapkan seperti tunas kelapa, jarit, keranjang kecil,

Penerimaan Tamu Ambalan Oleh: Aninda Lathiffah, Yuenna Adhalia

minuman, dan makanan ringan.

Selesainya diberi arahan, semua anggota berkumpul untuk memasangkan keranjang kecil berisikan tunas kelapa dengan jarit ke relawan anggota yang dipilih.

Kegiatan Estafet Tunas Kelapa diawali dengan ketua setiap sangga yang membawa tongkat dengan bendera tunas berjalan terlebih dahulu. Disusul dengan relawan yang menggendong tunas kelapa.

Kemudian anggota setiap sangga yang berbaris urut dan rapi.

Kegiatan Estafet Tunas Kelapa dimulai dari SMAN 1 MuntilanGunungpring-Kenatan kemudian kembali lagi ke SMAN 1 Muntilan. Para anggota menyanyikan lagu-lagu nasional dan Mars SMA N 1 muntilan disepanjang jalan.

Disela perjalanan, para anggota beristirahat sejenak disepanjang jalan sambil bersendau-gurau dan berbagi makanan minuman yang sudah dibawa kemudian melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di sekolah, para peserta diberikan waktu untuk ishoma (Istirahat, sholat, dan makan) sampai sekitar pukul 16.30. Dilanjutkan dengan upacara penutupan dan pelepasan cocard. Salah satu adat Penerimaan Tamu

Ambalan di SMAN 1 Muntilan ialah penyiraman dengan air bunga. Sebagai simbol diterimanya peserta didik baru sebagai anggota ambalan di SMA Negeri 1 Muntilan, tak hanya anggota sangga, seluruh kakak-kakak DA dan pembina juga ikut disiram. Kegiatan Penerimaan Tamu Ambalan diakhiri pada pukul 17.00 dilanjutkan dengan absensi anggota dan pengambilan barang.

Kegiatan Penerimaan Tamu Ambalan ini adalah awal dari kegiatan pramuka di SMA Negeri 1 Muntilan tahun 2018 dan diharapkan agar anggota ambalan yang baru bisa menjadi anggota yang aktif dan memajukan lagi kegiatan kepramukaan di SMA Negeri 1 Muntilan.

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

51

Ecobrik “Banyak sekali botol plastik dan sampah-sampah plastik yang saya lihat di sekolah ini, yang lalu menimbulkan keinginan bagi saya untuk menjadikan sampah-sampah itu menjadi lebih berguna, bermanfaat, dan yang paling penting tidak menjadi sumber pencemaran lingkungan di SMA N 1 Muntilan ini,” ujar Ibu Margareta Dumpyuk S.Pd. seorang guru geografi. Dari hal itulah kegiatan ecobrick diselenggarakan.

Kegiatan ecobrick sudah pernah diselenggarakan dua tahun yang lalu, oleh Kalpataru pramuka SMA N 1 Muntilan.

Diselenggarakan kembali bulan September 2018 yang melibatkan dua perwakilan setiap kelas dan 14 anggota pecinta lingkungan SMA N 1 Muntilan.

Kira-kira ada sekitar 78 siswa. Dari perwakilan siswa tersebut, diharapkan dapat menjadi prionir-prionir masingmasing kelas, sehingga seluruh kelas dapat menjadi pembuat ecobrick yang produktif dan nantinya terbentuk SMA N 1 Muntilan tanpa sampah plastik. Dalam diselenggarakannya acara ini, pihak SMA N 1 Muntilan mendatangkan instruktur ecobrick nasional yang bernama Willa.

52

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Cara pembuatannya cukup mudah dan hanya membutuhkan bahan yang sederhana, yaitu sediakan botol plastic yang bersih dan tidak basah, plastic yang bersih, dan kayu sebagai alat pemampat.

Lalu, potong plastic menjadi beberapa bagian dan masukkan ke dalam botol, padatkan dengan kayu hingga botol penuh dengan sampah plastic. Ecobrick yang sesuai kriteria mempunyai berat 2,4 ons atau lebih. Jika ingin membuat prodak dari ecobrick sebaiknya botol yang digunakan untuk pembuata ecobrik diseragamkan, bertujuan agar mudah untuk dibentuk.

Dari hasil ecobrick ini bisa menghasilkan banyak produk-produk, seperti meja dan kursi.

Selain pembuatan ecobrick, SMA N 1 Muntilan sebagai sekolah rujukan juga sedang melakukan kegiatan 5 RE untuk menjaga bumi ini agar layak untuk di tempati. 5 RE yaitu reduce, reuse, recycle, replace, dan replant.

“Sosialisasikan usaha untuk menciptakan kebersihan di mana saja dan kapan saja karena untuk melakukan sebuah gerakan akan lebih bermakna jika dilakukan oleh orang banyak dan di bnyak tempat pula.” –Margareta Dumpyuk S.Pd

Bulan Bahasa Oleh : Shevanda Alfaridzi

Di dalam acara Bulan Bahasa yang diadakan oleh SMA N 1 Muntilan terdapat lomba-lomba antara lain: Lomba debat Bahasa Inggris, storytelling, desain poster, desain madding, dan bazar makanan.

Tujuan diadakannya acara Bulan Bahasa yaitu untuk memperingati adanya Bulan Bahasa (bulan Oktober). Selain itu, juga untuk mengembangkan keahlian atau potensi siswa dalam berbahasa Inggris, serta untuk melatih dan mengasah ke t e r a m p i l a n s i s w a a g a r l e b i h berkompeten.

Yang mengikuti lomba-lomba tersebut adalah perwakilan kelas untuk ikut di berbagai cabang lomba. Kegiatan tersebut diperuntukkan bagi siswa SMA N 1 Muntilan baik kelas 10, 11, maupun 12.

Pelaksanaan kegiatan peringatan Bulan Bahasa berjalan dengan lancar dan sangat baik. Para siswa yang mengikuti juga bisa menyambut atau mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias dan penuh semangat.

Rincian pemenang lomba-lomba tersebut sebagai berikut. Di lomba mading, Juara 3 diraih oleh kelas 10 MIPA 2, juara 2 diraih oleh kelas 11 MIPA 1, dan juara 1 diraih oleh kelas 11 MIPA 6. Di lomba debat Bahasa Inggris, juara 2 diraih oleh kelas 11 IPS 3, dan juara 1 diraih oleh kelas 11 MIPA 11. Di lomba storytelling, juara 3 diraih oleh kelompok undian 4 yang terdiri dari kelas 11 MIPA 5 dan 6, juara 2

diraih oleh kelompok undian 14 yang terdiri dari yang terdiri dari kelas kelas 10 MIPA 5 dan 6, dan juara 1 diraih oleh kelompok undian 9 yang terdiri dari kelas 11 MIPA 1 dan 2. Di lomba poster, juara 3 diraih oleh kelas 11 MIPA 5, juara 2 diraih oleh kelas 11 MIPA 7, dan juara 1 diraih oleh kelas 10 MIPA 5.

Pesan dan kesan dari OSIS 40 SMA N 1 Muntilan sebagai berikut: â&#x20AC;&#x153;Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh siswa dan guru SMA N 1 Muntilan yang telah berpartisipasi dan telah mendukung acara peringatan Bulan Bahasa ini sehingga dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Terima kasih juga kepada rekan-rekan OSIS 40 yang telah merelakan tenaga dan waktu sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik. Acara peringatan Bulan Bahasa ini sangat bermanfaat dan inovatif bagi siswa terutama dalam hal melatih kreativitias siswa serta bakat siswa.

Untuk selanjutnya, bisa lebih dimeriahkan lagi kegiatannya. Make something wow!â&#x20AC;?

â&#x20AC;&#x153; Acara peringatan Bulan Bahasa ini sangat bermanfaat dan inovatif bagi siswa terutama dalam hal melatih kreativitias siswa serta bakat siswa. â&#x20AC;&#x153;

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

53

Enterpreneurship :

Pelesir Berilmu,

Tingkatkan Daya Kreativitas Siswa Oleh : Kirana Ayu Prajna Paramita & Raydinda Laili Shofa

Rabu pagi, 10 Oktober 2018, SMA Negeri 1 Muntilan melancarkan satu lagi program sekolah rujukan. Program tersebut yaitu Kunjungan Enterpreneurship-Kreatif yang diikuti oleh 35 siswa sebagai perwakilan kelas. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari perwakilan siswa dari kelas 10 dan 11, baik jurusan MIPA maupun IPS. Kunjungan tersebut didampingi oleh 5 orang guru, yaitu Bapak Zildjian Abu Rizal, S.Pd dan Ibu Yuni Puji Astutik, S.Pd selaku guru prakarya SMA Negeri 1 Muntilan, Ibu Dra. Yuniarti dari tim kurikulum, Ibu Esti Rofiatul Islamiyah, S.Pd selaku guru Ekonomi SMA Negeri 1 Muntilan, serta Bapak Muhammad Aviv Natsirudin, S.Kom selaku tim dokumenter.

Rombongan ini berangkat pukul delapan pagi dengan menaiki satu bus.

Tempat pertama yang akan dikunjungi yaitu Bakpia Kencana SPBU Baledono.

Perjalanan menuju tempat tersebut memakan waktu sekitar tiga puluh menit.

Di sana para siswa dibimbing untuk membuat bakpia secara langsung. Mereka diperbolehkan untuk membawa pulang bakpia yang mereka buat. Kegiatan di Bakpia Kencana SPBU Baledono menghasbiskan waktu sekitar dua jam.

54

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Tempat tujuan berikutnya yaitu P4TKSB Yogyakarta yang merupakan kependekan dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni Budaya. Rombongan sampai di P4TKSB sekitar pukul 12.00 WIB. Sebelum mengunjungi P4TKSB, para siswa dan guru melakukan ISHOMA, kemudian berganti baju olahraga.

P4TKSB mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan bidangnya.

Pada kunjungan di P4TKSB, para siswa dibimbing untuk membuat seni kriya khususnya keramik secara langsung.

Dalam proses pembuatan keramik, ada tiga teknik yang diajarkan, di antaranya teknik cetak, manual, dan putar manual.

Sama halnya dengan kegiatan di Bakpia Kencana SPBU Baledono, keramik yang dibuat oleh para siswa juga bisa dibawa pulang.

Selepas bergelut dengan tanah liat, rombongan SMA Negeri 1 Muntilan meluncur ke Mirota Batik (Hamzah Batik) Malioboro Yogyakarta. Jika di Bakpia Kencana SPBU Baledono dan P4TKSB Yogyakarta para siswa diajarkan untuk memproduksi sesuatu, maka di Mirota

Batik Malioboro ini mereka diajarkan bagaimana proses pemasaran baik produk kerajinan maupun produk makanan.

Kunjungan ke Mirota Batik (Hamzah Batik) Malioboro Yogyakarta berakhir sekitar pukul 05.30 WIB. Para siswa dan guru kemudian kembali ke sekolah dan tiba pada pukul 19.30 WIB. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan kunjungan ini, para siswa ditugaskan untuk membuat laporan. Siswa jurusan IPS membuat laporan kunjungan ke Bakpia Kencana SPBU Baledono, sesuai dengan bidang mereka dalam mata pelajaran Prakarya yaitu pengolahan.

Sedangkan siswa jurusan MIPA membuat laporan kunjungan ke P4TKSB Yogyakarta yang sesuai dengan bidangnya di mata pelajaran Prakarya, yaitu kerajinan.

Perayaan Idul Adha:

Indahnya Berbagi

Dengan Berkurban

Idul Adha merupakan momen yang p e r l u d i r a y a ka n d e n g a n p e n u h sukacita.Yuk,kita intip bagaimana serunya perayaan Idul Adha di SMA Negeri 1 Muntilan!

Idul Adha tahun ini yang jatuh pada tanggal 22 Agustus lalu menjadi momen yang seru bagi SMA Negeri 1 Muntilandengan adanya berbagai kegiatan yang diadakan pada tanggal 23 Agustus kemarin.Dengan kerja keras dari semua anggota rohis 40,semua perlombaan dapat terlaksana dengan lancar dan penuh sukacita.

Acara diawali sekitar pukul 10.00 dengan menyembelih hewan kurban yaitu sapi.Penyembelihan ini dibantu oleh beberapa warga sekitar bersama anggota rohis 40.Daging tersebut kemudian dibagikan kepada semua kelas dengan jumlah masing-masing yang telah ditentukan.Selain itu,daging juga diberikan kepada warga yang bertempat tinggal di sekitar SMA Negeri 1 Mutilan.Seperti perayaaan Idul Adha ditahun-tahun sebelumnya,rohis 40 selaku panitia dari acara ini telah

mempersiapkan berbagai perlombaan yang dapat diikuti oleh semua siswa SMA Negeri 1 Muntilan.

Lomba Memasak

Jika sekolah mengadakan perayaan Hari Raya Idul Adha,nampaknya ada yang kurang jika tidak ada perlombaan yang satu ini.Ya,perlombaan memasak memang sudah seperti menjadi tradisi

bagi sekolah kita saat perayaan Hari Raya Idul Adha.Daging yang sebelumnya sudah dibagikan oleh pihak panitia dimasak dengan menu yang sudah ditentukan.

Kelas X memasak gulai,kelas XI memasak tongseng,sedangkan kelas XII memasak sate.

Pada perlombaan ini setiap kelas mengirimkan perwakilan kelasnya sejumlah 5 orang siswa.Mereka tampak sangat sibuk membawa berbagai macam peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam lomba memasak i n i . Pa r a s i s w a t e r l i h a t s a n g a t bersemangat selama berlangsungnya lomba memasak.

Lomba Adzan dan Kaligrafi

Selain lomba memasak pihak rohis 40 juga menyiapkan lomba lainnya yaitu lomba adzan dan juga lomba kaligrafi.Untuk lomba adzan setiap kelas cukup mengirimkan satu perwakilannya saja untuk berpartisipasi yang bertempat di masjid SMA Negeri 1 Muntilan.

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

55

sambungan dari hal. 46

KELEBIHAN

Kelebihan dari novel Negeri Para Bedebah adalah alur cerita yang menarik.

Selain itu, Tere Liye berhasil menceritakan setiap peristiwanya dengan sukses yang dapat menimbulkan rasa penasaran bagi para pembacanya. Rasa penasaran itu sukses memicu para pembaca untuk terus menerus membacanya. Dengan adanya ending yang tidak terduga semakin menambah daya tarik para pembaca.

Sedangkan untuk lomba kaligrafi ada 2 orang siswa yang berpartisipasi, kegiatan ini diselenggarakan di dalam ruang GSG.

Lomba Fotografi

Lomba fotografi kali ini tentu saja mengusung tema Idul Adha.Semua siswa diwajibkan mengirimkan sebuah foto kepada panitia yang nantinya akan diupload dalam akun instagram rohis 40.Dan pemenang dari lomba fotografi ini ditentukan dari banyaknya like yang mereka dapatkan.

Lomba Kebersihan Kelas

Lomba ini ditujukan bagi siswa yang tidak mengikuti beberapa perlombaan di atas.Setiap anggota kelas saling bergotong royong untuk membersihkan maupun menghias kelas mereka masingmasing agar menjadi lebih rapi dan menarik.

Dan acara perayaan Idul Adha kali ini ditutup dengan makan bersama.

Daging yang sudah dimasak oleh perwakilan kelas tadi kemudian dibawa ke kelas masing-masing untuk dibagikan ke teman-teman sekelas dan sebagian dibawa ke ruang seni untuk dinilai oleh para guru.

56

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

KEKURANGAN

Kekurangan dari novel ini adalah adanya beberapa istilah yang sulit untuk dipahami. Selain itu, dengan mengusung tema politik mungkin sedikit membuat para pembaca merasa bosan pada saat awal membaca novel ini.

-Agnia Amalia-

In House Training Penulisan Esai,

Satu lagi Event Bergengsi di Kampus Hijau Oleh : Raydinda Laili Shofa

tulisan yang membahas suatu masalah secara sekilas dari sudut pandang pribadi penulisan. Sedangkan menurut Pak Iskandar, esai tak lain merupakan tulisan yang mengandung opini dan sifatnya subjektif atau argumentatif, di mana argumen tersebut harus didukung dengan fakta. Beliau menjelaskan beberapa tahapan dalam menulis esai, yang kurang lebih adalah sebagai berikut:

1. P i k i r k a n s e b u a h pertanyaan

Literasi merupakan kemampuan individu mengolah dan memahami informasi saat membaca atau menulis.

Program literasi memang sedang gencar dilaksanakan akhir-akhir ini, mengingat minat baca masyarakat Indonesia yang masih sangat rendah, yaitu berada di urutan ke-60 dunia. SMA Negeri 1 Muntilan selaku sekolah favorit sekaligus sekolah rujukan di Kabupaten Magelang juga tak luput dari program ini. Selain kegiatan membaca literatur sesuai tema yang berbeda tiap minggunya, SMA Negeri 1 Muntilan juga mengadakan beberapa event lain. Salah satunya, yaitu In House Training Penulisan Esai yang dihelat pada Jumat, 19 Oktober 2018 lalu.

In House Training (IHT) Penulisan Esai ini bertempat di Gedung Serba Guna SMA Negeri 1 Muntilan dengan narasumber Bapak Iskandar, S.S yang tak lain adalah redaktur Jawa Pos radar Semarang. Acara ini diikuti oleh perwakilan sejumlah satu siswa dari setiap kelas, yaitu 31 siswa yang terdiri dari 10 siswa kelas sepuluh, 10 siswa

kelas sebelas, dan 11 siswa kelas dua belas. IHT Esai ini dibuka oleh pembawa acara, yaitu Ibu Wahyu Setyaningsih, M.A. yang kemudian dilanjutkan dengan pidato pembukaan oleh Bapak Drs. Syamhadi selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Muntilan. Acara selanjutnya yaitu pembacaan doa yang dipimpin oleh salah satu guru Pendidikan Agama Islam, yaitu Bapak Aris Setyawan, S.Pd.I Sesuai namanya, yaitu 'In House Training', acara ini berisi pelatihan menulis esai yang diawali dengan dasardasar menulis oleh Bapak Iskandar.

Menurut beliau, menulis itu keren, karena dengan menulis kita akan menjadi lebih smart, lebih kritis, bisa terkenal, serta bisa menjadi ladang penghasilan. Redaktur Jawa Pos ini juga mengatakan bahwa menulis itu bukan bakat, melainkan sebuah keterampilan dan kreativitas.

Menurutnya, kreativitas menulis akan tumbuh jika otak kita dirangsang untuk menciptakan sesuatu.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, esai adalah karangan atau

Pertanyaan yang dimaksud di sini adalah pertanyaan yang berkaitan dengan suatu topik yang paling kita kuasai dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kita hendaknya memiliki argumen yang sangat ingin kita suarakan, berupa setuju atau tidak berkaitan dengan topik. Selain itu, data-data yang diperlukan dalam topik hendaknya mudah diperoleh. Hal ini dikarenakan penulis akan mengalami kesulitan ketika ternyata data yang dibutuhkan sulit diperoleh atau membutuhkan koneksi khusus untuk mengaksesnya.

2. Melakukan Riset

Setelah menemukan topik apa yang akan diangkat dalam sebuah karya esai, mulailah untuk melakukan riset.

Sederhana saja, riset dapat dilakukan dengan berburu literatur yang dapat diperoleh dari buku atau internet. Namun, ketika mencari data dari internet, kita harus pandai memilah dan memilih sumber mana yang terpercaya dan resmi, seperti dari diknas, situs majalah, situs surat kabar, atau berita online. Pak Iskandar menyarankan agar kita menghindari blog, kecuali kita mengetahui benar siapa pemilik blog tersebut, misalnya blog penulis terkenal, blog politikus, blog pengusaha, dan sebagainya. Kita juga bisa melakukan penelitian kecil dengan melakukan survei

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

57

terhadap teman sebaya atau orang-orang di lingkungan sekitar.

3. Tulis Kerangka

Demi mempermudah penulisan esai, sebaiknya kita menulis kerangka penulisan. Hal tersebut diperlukan agar kita mempunyai rancangan yang jelas mengenai apa yang akan kita tulis, beserta ide pokok yang akan dibahas dalam setiap bagian.

Berikut adalah contoh kerangka yang diberikan oleh Pak Iskandar: <

<

<

<

Judul/topik : D a m p a k P a c a r a n terhadap Prestasi Belajar Siswa Pembuka : definisi pacaran dan gambaran umum tentang pacaran Isi : faktor negatif, positif, p e n d a p a t p a k a r, pandangan agama Penutup : kesimpulan

4. Tetapkan Waktu untuk Menulis

Pak Iskandar mengatakan bahwa kita dapat menentukan kapan kita akan menulis. Beliau juga menekankan bahwa ketika kita bosan menulis, berhenti saja dulu. Kemudian ketika mood sudah kembali, lanjutkan menulis lagi.

5. Saatnya Menulis Esai!

Setelah persiapan matang dan sudah mendapatkan data akurat yang diperlukan, maka kita sudah siap menulis esai. Susunannya dimulai dari pendahuluan, tubuh esai yang terdiri dari pembuka dan isi, kemudian kesimpulan.

Saat presentasi dari Pak Iskandar selesai, beliau mempersilahkan para peserta IHT untuk mengajukan pertanyaan. Ada beberapa pertanyaan,

58

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

namun yang paling menarik adalah pertanyaan dari Muhammad 'Afifuddin dari kelas dua belas MIPA 4.

“Pertanyaannya berbobot lho ini,” puji Pak Iskandar pada pertanyaan yang dilontarkan Mas Afif.

Hal ini memang sesuai dengan latar belakangnya yang pada bulan kemarin berhasil meraih Juara 2 dalam Lomba Artikel Wisata Kabupaten Magelang.

Pertanyaan pertama yang diajukan oleh Mas Afif, yaitu apakah dalam esai boleh ditambahkan gambar? Apabila boleh, diletakkan dalam lampiran atau badan esai? Pertanyaan yang kedua yaitu apabila dalam esai kita menggunakan pendapat dari seorang pakar, apakah ditulis dalam kalimat langsung atau tidak langsung?

Pak Iskandar menjawab bahwa esai merupakan karangan ringan, jadi tidak perlu diberi gambar atau grafis. Dalam menyertakan pernyataan pakar, gunakanlah kalimat tidak langsung, karena dalam esai tidak ada kalimat langsung. “ menulis itu keren, karena dengan menulis kita akan menjadi lebih smart, lebih kritis, bisa terkenal, serta bisa menjadi ladang penghasilan. “ Ketika sesi tanya jawab selesai, Pak Iskandar melanjutkan acara IHT Esai dengan praktik menulis esai yang dilakukan secara berkelompok dalam waktu kurang lebih ... menit. Peserta IHT dibagi menjadi lima kelompok sehingga dalam satu kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Pak Iskandar menyediakan lima varian tema yang berbeda, sehingga tiap kelompok membuat esai dengan tema yang berbeda. Lima tema yang disediakan

oleh Pak Iskandar tersebut bukan sekedar tema esai biasa, melainkan merupakan tema yang biasa digunakan dalam lomba penulisan esai. Lima tema tersebut, yaitu: 1. Mewujudkan Perpustakaan Sekolah yang Ideal 2. Menjadi Entrepreneur melalui Medsos 3. Mengurangi Hoax, Meningkatkan Budaya Literasi 4. Masih Perlukah Siswa dibebani Mengerjakan PR 5. Mewujudkan Gerakan Hemat Energi di Sekolah Setelah kelima kelompok selesai membuat esai, esai tersebut dikumpulkan kemudian dibahas satu per satu oleh Pak Iskandar. Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah bahwa dalam esai kita boleh mengangkat sebuah kasus, sangat boleh lagi bila kasus tersebut adalah kasus yang sedang menjadi buah bibir masyarakat. Dalam esai kita tidak boleh memberikan pendahuluan yang terlalu panjang, sedikit saja kemudian langsung menuju bahasan intinya. Salah satu contoh dapat dimbil dari tema, “Menjadi Entrepreneur melalui Medsos”, kita tidak perlu memberi pebahasan yang terlalu panjang mengenai apa itu gadget atau apa itu medsos, langsung saja membahas bagaimana gencarnya wirausahawan muda yang kini tengah beramai-ramai berjualan online, atau bisa juga membahas semakin banyaknya barang-barang yang dijual secara online.

Sebagai tindak lanjut dari event ini, SMA Negeri 1 Muntilan mengadakan lomba penulisan esai tingkat sekolah yang diikuti oleh seluruh peserta IHT Esai.

Lomba tersebut bertema Indonesiaku dengan panjang 3-5 halaman. Esai ditulis dalam kertas A4 dengan font Times New Roman ukuran 12pt, berspasi 1,5 cm, serta margin 4-3-3-3 cm. Deadline untuk lomba esai ini yaitu hari Rabu, 24 Oktober 2018.

PENUH WARNA AKAN LEMBARAN CERITA

PUTIH ABU-ABU Dalam benak, kita dahulu pasti membayangkan seperti apa namanya SMA. Menurut kebanyakan orang, masa putih abu-abu ini adalah masa-masa yang menyenangkan dan berkesan.

Banyak hal yang akan kau dapatkan, hingga kau benar-benar percaya akan indahnya masa SMA. Seperti mendapatkan teman baru dari berbagai sekolah, menemukan tempat nongkrong yang asik, hingga sebuah kisah yang akan tercipta dari sebuah rasa. Namun sebelum melangkah lebih jauh, memangnya seperti awal dari masa SMA ini? Akankah awal masa putih abu-abu tahun ini, benar-benar membuatmu percaya akan sebuah masa SMA. Satu hal yang harus kau ingat, sebelum terlalu senang akan SMA yaitu perpeloncoan siswa baru. Kita sering mendengar berita tentang perpeloncoan siswa baru oleh kakak tingkat pada saat MPLS. Tentunya hal ini merupakan tradisi yang salah, mengingat seorang kakak harusnya mengajarkan hal-hal baru pada adiknya. Berbeda pada tahun - tahun sebelumnya, MPLS tahun ini telah mulai menghilangkan pandangan negatif. Hal tersebut dikarenakan hilangnya perpeloncoan yang telah menjadi tradisi yang salah tersebut.

untuk memperkenalkan lingkungan baru pada peserta didik. Terlepas dari perpeloncoan yang sering terdengar, pelaksanaan MPLS tahun ini mengalami progres yang lebih baik. Progres yang telah ditunjukkan dan dilaksanakan pada tahun ini antara lain, mulai hilangnya senioritas antara kakak kelas dengan adik-adiknya.

Hal tersebut terwujud dari keramahan dan rasa pertemanan dari kakak kelas yang membuat hilangnya rasa takut terhadap mereka. Selain itu hilangnya perpeloncoan yang dulu sering dilakukan pada masa MPLS, membuat peserta MPLS merasa senang akan kegiatan ini.

Lalau bagaimana jalannya MPLS di SMA N 1 Muntilan?

Pelaksanaan MPLS yang bertempat di SMA N 1 Muntilan, diselengrakan pada 16-18 Juli 2018. Dan pada Dalam rangka menyambut siswa-siswa baru, OSIS 39 SMA N 1 Muntilan yang tergerak sebagai

panitia mencoba menciptakan MPLS yang menyenangkan. Ini merupakan sebuah tantangan, karena yang dihadapi adalah 360 siswa-siswa baru yang akan mengenal SMAnya sendiri. Selama 3 hari tersebut, banyak hal yang dilakukan oleh para siswa baru sesuai bimbingan oleh kakak tingkat.

Pada hari pertama Senin, 16 Juli 2018. Para siswa baru tersebut dibagi menjadi 10 gugus, yang terdiri dari kelas MIPA dan IPS. Dalam tiap-tiap gugus itu, terdiri dari siswa dari beberapa sekolah dari beberapa wilayah. Mulai dari sekolah dalam zona, luar zona, sampai yang paling jauh yaitu dari Serui, Papua.

Setelah para siswa tersebut dengan Para siswa diharuskan mengenakan seragam SMP masing-masing. Tentu dengan mengenakan seragam almamater sebelumnya, akan menunjukan banyak sekali siswa dari beberapa sekolah, baik dalam maupun luar kota. Hal ini tak menutup kemungkinan siswa dari ujung timur Indonesia juga, yaitu Musthofa Ahmad Luthfi. Ditambah lagi para siswa mengenakan kalung buatan sendiri, yang pada hari sebelumnya sudah diberitahukan. Dengan kalung itu, diharapkan siswa-siswa baru bisa mengetahui nama serta asal sekolah sebelumnya. Para siswa tak perlu malu jika ingin berkenalan, dan salah memanggil karena tak tahu nama. [ - ]

Lalu bagaimana kah hakikatnya sebuah MPLS itu?

MPLS adalah singkatan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. MPLS ini merupakan sebuah progam yang diadakan

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

59

JURNALISTIK

MPLS 2018

Tempat : SMA N 1 Muntilan Tanggal : 16-18 Juli 2018 Panitia : OSIS 39 SMA N 1 Muntilan Tema : Cleaner, greener, brighter Posting di Instagram : 15-16 juli 2018 Tujuan MPLS : M e m p e r k e n a l k a n lingkungan sekolah SMA N 1 Muntilan

Tanggal 17/07-2018 <

< <

Keliling sekolah Aturan perpustakaan = Mengisi data pengunjung = Letakan barang bawaan di rak = Macamâ&#x20AC;? rak = Buku berlabel bisa dipinjam ke luar = Jadi anggota perpustakaan harus mengisi formulir = Max 2 buku = Rak buku baru max 1 = Jatah peminjaman 1 minggu

60

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Seragam

= OSIS = Batik bebas = Batik identitas = Pramuka <

4C = Kreatif = Kritis

Memperkenalkan lingkungan baru Tanggal 16/07-2018

<

= Kolaborasi

<

Tanggal 18/07-2018 <

<

<

Pengenalan Potensi Diri

= Komunikasi

= Siswa baru menampilkan bakat dari

Visi

kelas yang berbeda 3 Menampilkan flash MOP dan baca puisi ttg alam = Gugus 5 Menampilkan drama cerita rakyat = Gugus 1 Menamopilkan drama cinderela sandal jepit = Gugus 7 menampilkan drama ande ande lumut = Gugus 6 menampilkan drama tentang bumi = Gugus 2 menampilkan tarian = Gugus 4 menampilkan tari maumere dan saujojo Mas & Mbak Ponggol

= Terwujudnya

<

Target = Mengenal diri sendiri = Mengelola emosi = Memotivasi diri = Mengendalikan prang lain = Kemampuan berhubungan dengan orang lain

generasi muda yang cerdas, huimanis, dan kompetitif KKM Sekolah = 70 10 Mapel wajib, 2 lintas minat, 4 mapel peminatan Belajar efektif = Rasakan belajar sebagai kebutuhan = Buat suasana belajar yang nyaman = Merangkum pokok pembelajaran = Belajar bersama = Metode mempersingkat menyerupai nama sesuayu = Nelajar dengan praktik = Belajar rutin, yapi janham lama = Mengerti bukan menghafal

= Gugus

<

Latihan Dasar Kepimpinan Siswa SMA Negeri 1 Muntilan 2018 Oleh : Elisa Nur Hanifah

Hari Jumat dan Sabtu, tanggal 31 Agustus sampai 1 September 2018 yang lalu, SMAN 1 Muntilan mengadakan kegiatan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa). LDKS merupakan salah satu Program Kerja OSIS SMAN 1 Muntilan Divisi 5 yang juga merupakan kegiatan rutin OSIS setiap tahun guna melatih kepemimpinan siswa sebelum menjadi pengurus osis. LDKS juga merupakan tahap pertama atau syarat yang harus dilalui para siswa dan siswi sebelum masuk menjadi pengurus OSIS/MPK.

kegiatan yang bertolak ukur kepada peningkatan sumber daya peserta untuk mendalami dan memahami tentang konsep-konsep atau dasardasar sebuah organisasi di sekolah, khususnya Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

Namun, Alesa Rimbadani, selaku Ketua Umum OSIS 39 dan panitia LDKS tahun ini, menuturkan bahwa SMAN 1 Muntilan memiliki tujuan-tujuan yang lebih spesifik dalam melaksanakan ke g i a t a n ke p e m i m p i n a n i n i , diantaranya :

Kegiatan LDKS ini di panitiai oleh seluruh anggota OSIS/MPK 39 yang berjumlah 35 orang. Sedangkan pesertanya yaitu seluruh Calon Pengurus OSIS/MPK 40. LDKS memiliki tujuan umum untuk menanamkan jiwa kepemimpinan, kemandirian, dan keteladanan kepada siswa, serta mencetak generasi muda yang berkarakter dengan rangakaian

1. Pemantapan calon pengurus OSIS dan MPK periode XL. 2. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan calon pengurus OSIS dan MPK periode XL. 3. Membentuk mental calon pengurus OSIS dan MPK periode XL yang disiplin, bertanggung jawab, dan kompak.

4. Menjelaskan tugas-tugas calon

pengurus OSIS dan MPK di bidangnya masing-masing.

5. Sebagai wadah untuk mempererat persaudaraan pengurus OSIS dan MPK periode XL. 6. Meningkatkan dan melatih kerjasama dalam berorganisasi.

Kegiatan LDKS ini memiliki rincian kegiatan beserta tujuan tertentu, diantaranya pengenalan OSIS dan MPK, tujuannya untuk menjelaskan pembagian tugas dalam OSIS dan MPK sesuai bidangnya.

Dilanjutkan dengan Materi Kepemimpinan dilaksanakan di GSG SMA N 1 Muntilan selama beberapa kali oleh berbagai pemateri yang berbeda dan materi yang berbeda pula.

Pemberian materi dimaksudkan untuk menambah pengetahuan Calon Pengurus OSIS/MPK 40 mengenai keorganisasian dan memberikan pembekalan lebih bagaimana menjadi pengurus OSIS yang sesungguhnya.

Dilanjutkan dengan kegiatan Wawasan Wiyata Mandala, Tata Kramadan Kedisiplinan Proposal dan LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) untuk memberikan bekal tentang tata cara membuat proposal dengan baik dan benar.

Adapula kegiatan Carakamalam yang bertujuan untuk membentuk mental calonpengurus OSIS, serta outbond dan games berguna untuk mengimplementasikan materi yang sudah didapat oleh para calon pengurus OSIS/MPK 40 sebelumnya, dimana dalam setiap games mereka akan dituntut untuk berpikir lebih untuk memecahkan suatu masalah, mengerti apa itu artinya kerjasama, kekompakan, saling percaya kepada rekan sendiri, dan mampu menjadi pemimpin. Kemudian diakhiri dengan kegiatan sharing untuk memberikan pengetahuan kepada calon pengurus Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

61

OSIS/MPK 40 mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan keorganisasian OSIS pada tahun sebelumnya yang masih belum mereka ketahui, seperti masalah yang sering terjadi ,kendala disetiap pelaksanaan program kerja, dan perbaikan apa yang harus dilakukan ke depannya.

Dengan begitu mereka akan lebih mengetahui seluk beluk OSIS dan siap saat resmi menjadi pengurus OSIS selanjutnya.

“Kegiatan ini memang sudah menjadi acara tahunan, suka tidak suka tetap harus dilaksanakan. Namun, lebih banyak sukanya. Dalam kegiatan ini, kita semakin diperkaya dengan pengalaman dan pengetahuan. Selain itu, kita juga lebih merasa akrab dengan anggota OSIS/MPK lainnya. Para peserta dilatih untuk memiliki karakter jiwa kepemimpinan dan kemandirian yang tentunya bermanfaat bagi diri kita sendiri di masa yang akan datang. Untuk ke depannya, semoga OSIS/MPK semakin solid dan bermanfaat bagi teman semua,” kesan dan pesan dari salah satu peserta LDKS tahun 2018, Fajar Kurniawan, selaku Wakil Ketua MPK 40.

62

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

SHR : Wadah Penghargaan Pada PeringatanOlehHari Kemerdekaan : Julia Tri K & Septania S

16 Agustus 2018 –hari itu ada yang tidak biasa dengan SMA N 1 Muntilan. Di hari yang cerah berbalut dengan deretan awan putih yang indah, para siswa dan siswi dengan penuh semangat menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-73.

Sesuai dengan salah satu visi misi sekolah ‘prima dalam olahraga dan seni’ yang menjadi landasan kegiatan Smansa Healthy Ride alias SHR sekaligus sebagai bentuk perayaan sukacita menyambut hari peringatan ulang tahun kemerdekaan RI. Hari itu, 16 Agustus 2018 sekisaran pukul 08.00, diawali dengan apel pagi dan diikuti dengan kegiatan ratusan murid yang mengayuh sepedanya berbekal semangat yang membara. Sementara sebagian murid lain menetap di sekolah dan melakukan senam sehat di lapangan basket secara massal. Baik mereka yang bersepeda berkeliling ataupun mengikuti senam, semuanya tampak ceria sepanjang acara dari awal sampai akhir.

Meski banyak yang kesusahan dengan jarak rumah yang terlampau terlalu jauh, m e r e ka d a p a t mengantisipasi hal itu dengan menyewa sepeda di sekolah seharga Rp. 20.000,00.

Atau mereka dapat memilih untuk mengikuti senam bila tak tertarik mengikuti ‘gowes’ sepeda sejauh 8 km.

Walau kelelahan menghampiri, mereka yang mengikuti kegiatan tetap tersenyum bahagia seolah semua keringat yang keluar tidak sebanding dengan kesenangan yang mereka dapatkan.

Lalu acara dilanjutkan dengan banyak kompetisi bagi para siswa siswi kelas X sampai XII. Lomba-lomba yang ada antara lain : kempit markisa, voli air, duta patriotisme, dan whisper challenge.

Apresiasi tingkat tinggi patut diberikan pada seluruh peserta SHR. Karena tak hanya rela mengayuh sepeda sejauh 8 km, belum pula mereka yang jarak rumahnya bisa mencapai belasan kilometer dan para murid yang menggerakkan seluruh badan guna bersenam ria, para siswa siswi SMAPONG dengan penuh keceriaan yang tak ada henti-hentinya mengikuti seluruh lomba yang ada. Mereka semua rela mengerahkan tenaga demi meraih kejuaraan di seluruh kategori lomba.

Acara yang dapat diselenggarakan berkat inisiatif OSIS 39 ini terbilang sukses besar. Tak hanya sekedar memperingati HUT Kemerdekaan RI, acara SHR ini pun dapat meningkatkan semangat para siswa di tengah-tengah kegiatan pembelajaran.

Acara ini juga dapat meningkatkan kesehatan dari para siswa siswi sekaligus mewujudkan visi dan misi sekolah.

Semarak Friendly Match #6 : Apa sih yang berbeda dari FM tahun ini? para dancer SMA Negeri 1 Muntilan.

Banyak lagi tingkah laku Gator yang menggemaskan, tetapi tidak bisa diungkapkan disini.

Ulasan di atas merupakan beberapa hal yang berbeda dari pertandingan persahabatan sebelumnya. Mulai dari Gator yang menggemaskan, balon-balon pembuka acra, spanduk “Save Earth Great Life”, serta Sponsorboard yang multifungsi. Dibalik itu semua, banyak hal yang juga tidak berbeda dari FM tahun ini yaitu kekompakan dan kerja sama.

2. Balon-Balon Pembuka Acara

Hallo, warga SMA Ponggol?

Bagaimana kabar kalian? Semoga kalian dalam keadaan sehat selalu. Beberapa waktu lalu, OSIS XL mengadakan kegiatan pertandingan persahabatan atau biasa yang disebut dengan Friendly Match.

Pertandingan ini mengundang sekolahsekolah di sekitar sebagai bentuk persahabatan. Friendly Match ini diadakan pada tanggal 11-13 Desember 2018 dan sudah memasuki tahu keenam.

Ada sedikit perbedaan Friendly Match tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Apa aja sih yang berbeda dari Friendly Match tahun ini? Berikut ini ulasannya.

1. Si Gator, Aligator Hijau yang Lucu dan Menggemaskan

Tingkah lucu dan menggemaskan.

Siapa lagi kalau bukan Si Gator? Ya. Untuk pertama kalinya, maskot SMA Negeri 1 Muntilan ini menampakkan wajahnya di Friendly Match #6. Maskot ini mengimitasi bentuk hewan aligator dimana aligator merupakan simbol dari suporter SMA ini. Tidak hanya menampakkan wajahnya saja, tetapi Si Gator ini juga bertindak lucu yang membuat orang-orang tertawa. Misalnya, menendang bola tetapi tidak masuk gawang; bertapa di saat adzan berkumandang; bahkan meniru gerakan

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pembukaan acara Friendly Match diikuti dengan menerbangkan balon hijau yang berjumlah 30. Setelah gong dipukul oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Muntilan, Bapak Syamhadi, kemudian balon-balon tersebut diterbangkan sebagai simbol pembukaan FM. Lalu, diikuti pertandingan perdana melawan SMA Negeri Salaman.

3. Spanduk “Save Earth Great Life”

Friendly Match tahun ini tidak sekadar bertanding dan juga suporteran, tetapi juga kampanye untuk menjaga bumi. Spanduk “Save Earth Great Life” merupakan contohnya. Spanduk ini tidak hanya diedarkan untuk memayungi para suporter, tetapi juga bentuk kampanye untuk selalu menjaga bumi. Spanduk ini pun merupakan hasil karya anak-anak sector.

4. Sponsorboard, Papan Multifungsi

Sponsorboard. Tak perlu ditanya, pasti kalian sudah mengerti apa artinya.

Sponsorboard atau biasa disebut papan sponsor ini merupakan satu lagi hal yang berbeda di FM tahun ini. Papan sponsor ini tidak hanya berguna untuk mencantumkan sponsor yang dari FM ini, tetapi juga sebagai pembatas antara lapangan dengan area suporter. Selain itu, papan ini juga bongkar-pasang sehingga efisien dan efektif bila dibawa kemanamana.

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

63

EKSPOS PRESTASI

Kejuaraan Esai Tingkat Sekolah Oleh : Kirana Ayu Prajna Paramita

1. Zea Zahrotul Muniroh (12 IPA 3)

Pada hari Jumat, 19 Oktober 2018, SMA Negeri 1 Muntilan mengadakan lomba esai tingkat sekolah. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna tersebut, dimaksudkan untuk menjalankan program sekolah unggulan.

Dalam kegiatan ini, setiap kelas mengirimkan satu siswa sebagai perwakilan. Siswa yang mewakili akan mengikuti kegiatan sosisalisai esai terlebih dahulu. Baru setelah itu mereka diharuskan membuat satu buah naskah esai yang akan diikutkan lomba.

Dari lomba tersebut, naskah esai yang telah dikumpulkan akan diseleksi oleh panitia. Akan dipilih pemenang dari juara 1 sampai juara harapan 3.

Juara lomba esai ini diumumkan pada hari Minggu, 28 Oktober 2018 oleh Ibu Indah Nursolikhati, M.Pd, setelah upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Pemenang dipanggil satu persatu untuk diberi penghargaan berupa piala oleh Bapak Drs. Syamhadi selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Muntilan.

Berikut adalah pemenang lomba esai tingkat sekolah:

64

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Siswi yang akrab disapa Zea ini menjadi juara 1 lomba esai tingkat sekolah. Pengalaman pertamanya menulis esai yaitu tentang ilmiah pertanian, saat ia akan mengikuti lomba debat di UGM. Menulis esai itu merupakan syarat untuk mengikuti lomba debat. Ia kurang suka membaca buku, tetapi lebih menyukai . Ia sendiri tidak suka menulis sebenarnya, sehingga ia kesulitan untuk menulis. Beruntung ia mengikuti debat, jadi dia menuangkan apa yang ia bicarakan ke dalam tulisan.

istilah hot news. Suka membaca novel. koran, artikel, maupun isu yang sedang menyebar. Memiliki pengalaman menulis cerpen saat masih SMP, sedangkan menulis esai baru beberapa bulan terakhir. Kesulitan dalam menulis baginya adalah untuk konsisten.

Berikut adalah beberapa tips menulis dari Nurur: 1. Mencari data yang mendukung dari topik yang dipilih.

2. Memilih diksi yang pas agar tidak monoton dan membuat pembaca tertarik.

3. Coba susun kalimat dan paragraf secara menarik sehingga pembaca aka semakin tertarik.

3. Nafi Nurhalimah (11 IPS 1) Nafi Nurhalimah mengikuti lomba esai karena dipilih oleh guru. Ia belum sempat berkonsultasi dengan orang tuanya sebelum mengikuti lomba esai. Ia mengatakan bahwa ia mengikuti lomba esai kepada orang tuanya setelah mendapatkan juara ke 3. Nafi mengatakannya sebagai kejutan untuk orang tuanya.

4. Linggar Desiningrum (11 IPA 7) Inspirasi menulisnya berasal dari apa yang menjadi buah bibir masyarakat, terutama kejadian politik. Mencari fakta dari peristiwa itu, mencari pendapat pro dan kontra masyarakat, dan mengembangkan pendapat sendiri.

2. Nurur Febriana (12 IPA 7) Juara 2 lomba esai tingkat sekolah ini mendapat inspirasi dari apa yang dilihat. Seperti kejadian yang ada dilingkungan maupun yang sedang hangat dibicarakan atau lebih dikenal dengan

Linggar, perempuan kelahiran Magelang, 7 Desember, pemenang lomba esai sebagai juara harapan 1. Memiliki motivasi menulis yang cukup unik.

Berawal dari sebuah rasa penasarannya

terhadap apa itu esai. Ia mengikuti seminar tentang penulisan esai. Pertama kali mengikuti lomba esai, dia gagal untuk mendapatkan juara. Namun, ia tidak langsung merasa gagal.

Dari hal itulah ia mendapatkan pengalaman menulis esai dan teknik pembuatan esai, sehingga ia bisa menulis esai.

5. Muhammad 'Afiffudin (12 IPA 7) Laki-laki kelahiran Magelang, 3 Januari 2001. Ia pernah menjadi juara 2 lomba menulis artikel Wisata Kabupaten

Magelang. Memiliki motivasi menulis karena ingin punya banyak pengalaman. Juga kalau menang bikin ketagihan, begitu katanya.

6. Raydinda Laili Shofa (10 IPS 1) Perempuan asli Magelang ini lahir pada tanggal 8 Maret 2003. Motivasi menulis bagi Raydinda sendiri selain sebagai hobi karena dapat menambah penghasilan juga menulis merupakan kegiatan yang mengasyikkan menurutnya. [ ]

SISWA SMA N 1 MUNTILAN, PEMENANG

DutaWisata

KABUPATEN MAGELANG 2018

Furqon Widiantara Aji,siswa SMA N 1 Muntilan kelahiran Magelang,2 Desember 2000 ini menjadi pemenang dari ajang pencarian Duta Wisata yang diadakan dengan tujuan untuk mengenalkan potensi wisata dan budaya di Kabupaten Magelang.

Ia bersama dengan Handri Ayu Diah Mustika dinobatkan sebagai Mas dan Mbak Kabupaten Magelang usai memenangkan kompetisi Duta Wisata Kabupaten Magelang 2018 yang diadakan di Atrium Artos Mall, Kabupaten Magelang, Kamis (26/07).Dari hasil penilaian dewan juri,mereka berhasil mengalahkan 30 finalis lainnya.

Menurut laki-laki yang gemar berolahraga ini, ia sangat tidak menyangka akan menjadi pemenang. Awal mulanya, ia diminta oleh sekolah untuk mewakili di kompetisi tersebut dan dengan penuh tanggung jawab mengikuti acara tersebut hingga keluar sebagai pemenang. Kedua orang tuanya, Bibit Widianta dan Sri Andayani sangat bangga pada putra mereka.

Setelah keluar sebagai pemenang, banyak kegiatan yang harus dilakukan sebagai duta wisata. Mempromosikan potensi dari Magelang adalah tujuan utamanya. Menurutnya, sangat banyak pengalaman yang ia dapatkan ketika mengikuti berbagai kegiatan. Ia mendapatkan banyak relasi dari berbagai kalangan usia maupun berbagai kalangan profesi.

Namun,ia tetap tidak lalai akan tanggung jawabnya sebagai seorang siswa. Ia selalu memprioritaskan hal yang sekiranya penting dan tidak dapat ditunda atau diwakilkan. Itu merupakan kunci dari sebuah kesuksesan. Pandai membagi waktu dalam berbagai kegiatan.

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

65

Penulisan Artikel :

Usaha Tak Akan Pernah Mengkhianati

Sebuah Hasil Oleh : Lingga Febriana

Kegagalan adalah kunci keberhasilan

â&#x20AC;&#x153;Saat kita mencoba suatu hal dan terjatuh, itu ialah hal yang wajar. Bangkitlah dari sana dan wujudkan tekad yang telah kita tanamkan di kesempatan selanjutnya. Dan sebuah kegagalan ialah keberhasilan yang tertunda.â&#x20AC;?

Lomba Penulisan Artikel Wisata yang diadakan oleh Disparpora Kabupaten Magelang kembali digelar. Tekad dari seorang siswa SMA N 1 Muntilan yang dulunya belum berkesempatan meraih juara, kembali mencoba untuk berjuang dalam ajang ini.

Persiapan Lomba

Pada Lomba Penulisan Artikel Wisata, seorang siswa dari SMA N 1 Muntilan yang bernama Muhammad Afifuddin kembali mengikuti ajang ini. Afif yang pada waktu itu masih duduk di bangku kelas XII, merupakan siswa yang pantang menyerah.

Sebelumnya, Afif pernah kurang beruntung satu kali dalam perlombaan yang sama. Ia belum berhasil meraih juara saat menuliskan artikel wisata tentang Taman Bunga Matahari di daerah Dukun. Kemudian, saat ada ajang perlombaan yang sama, ia mencoba mencari inspirasi di instagram. Dari sana ia mendapatkan info tentang Festival Lembah Merapi. Afif berpikiran bahwa, tidak ada salahnya untuk mengangkat Festival Lembah Merapi sebagai garis besar artikel yang akan ditulisnya.

Proses Penulisan Artikel Model yang digunakan pada lomba ini adalah deadline.

Pengumpulan artikel paling lambat tanggal 31 Agustus 2018.

Untuk proses penulisannya sendiri, Afif menggunakan waktu luangnya. Namun, kadang dia juga mengikuti mood nya.

Misalnya saja saat tengah malam ia terbangun dan keadaan mood nya tengah bagus, maka ia akan melanjutkan menulis artikelnya.

66

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Pengumuman

Pengumuman lomba artikel ini dilaksanakan pada tanggal 4 September 2018. Pengumuman diumumkan melalui instagram. Terdapat 6 nominasi terbaik yang dipost oleh akun instagram tersebut. Pada saat itu Afif ada pada urutan kedua dan dia mendapatkan juara dua dari sekitar 100 artikel.

Gladi Widya Cakra Adhi Birawa : Hasilkan Senyum Bangga Untuk SMA N 1 Muntilan Oleh : Nur Anisa Sri

2018-Kembali diselenggarakan ajang pertemuan anggota pramuka penegak tingkat Jawa Tengah yaitu Gladi Widya Cakra Adhi Birawa . Ajang yang cukup bergengsi ini diselenggarakan selama 5 hari tepatnya pada tanggal 1-5 Agustus lalu di Bumi Perkemahan Cakra Adhi Birawa, Karanggendeng, Semarang.

Peserta yang berkompeten

Ajang yang diselenggarakan untuk yang ketiga kalinya ini, diikuti oleh wakil-wakil pilihan dari masing-masing kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Setiap kabupaten dan kota mewakilkan 2 sangga untuk sangga putra dan sangga putri. Masing-masing sangga terdiri dari 8 pramuka penegak laksana. Karena peserta yang sangat terbatas tersebut, tentunya tidak mudah untuk dapat menjadi peserta di ajang ini.

Mereka sebelumnya harus mengikuti seleksi di tingkat kwarcab terlebih dahulu agar bisa mengikuti ajang ini.

Karena usaha yang sungguh luar bisa, SMA N 1 Muntilan terpilih menjadi perwakilan dari kwarcab Kabupaten Magelang untuk sangga putra. Yang sebelum itu telah berhasil menyapu bersih kejuaraan dan menjadi juara umum di tingkat kabupaten. Sementara itu, untuk sangga putri terpilihlah perwakilan dari SMA Taruna Nusantara.

Menjadi kepercayaan sekolah

Peserta yang begitu terbatas ini membuat SMA N 1 Muntilan hanya mengirimkan 8 siswa putranya, yaitu Showam Fausta Gautama, Bagus Muhamad Affandi, Dhanie Pangestu, Fajar Satria Permana, Muhammad Zaid Almubarak, Hafizh Reza Muhammad, dan Muhammad Yusuf Bryan Fahrezi yang sebelumnya ikut dalam seleksi di tingkat kwarcab.

Sebagai perwakilan dari Kabupaten Magelang, Tim SMAN 1 Muntilan melakukan berbagai persiapan sebelum berlaga dalam Gladi Widya Cakra Adhi Birawa itu.

Mereka mempunyai waktu ± 3 bulan sebelum

pertandingan dimulai. Dengan waktu yang sangat singkat itu, mereka memanfaatkannya dengan memaksimalkan latihan gabungan dan memaksimalkan materi-materi yang belum terkuasai sebelumnya.

“Tantangannya ketika kami berdelapan dibantu dengan rekan-rekan DA yang lain harus membagi waktu antara mempersiapkan materi lomba yang banyak dan juga harus membuat properti-properti lomba,” tutur Showam.

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, peserta Gladi Widya Cakra Adhi Birawa ini adalah pemenangpemenang dari kwarcab tingkat kabupaten, maka tak salah jika setiap peserta melakukan persiapan dengan sungguh-sungguh.

Pelaksanaan

Pelaksanaan lomba berlangsung selama lima hari terhitung dari tanggal 1 sampai 5 Agustus 2018.

Ajang ini diikuti oleh ±34 kabupaten dan kota Provinsi Jawa Tengah.

Dalam waktu lima hari tersebut, dilaksanakan berbagai macam lomba, seperti Smart Scout, Scouting Skill, Iklan Layanan Masyarakat, Ngadi Salira Ngadi Busana, News Presenter, K3 Pertendaan, dan Karya Cipta Pramuka.

Berujung Manis

Hari terakhir pun tiba. Siap tidak siap peserta GW CAB harus menerima hasil dari perjuangannya selama ini. Entah harus pulang dengan tangan kosong ataupun pulang dengan kegembiraan. Kabar gembira pun datang untuk SMAN 1 Muntilan. Perwakilan SMAN 1 Muntilan berhasil menyabet dua piala kejuaraan, yakni Juara 2 Karya Cipta Pramuka dan Juara 2 Iklan Layanan Masyarakat.

Dengan senyum bangga mereka membawa nama baik sekolah. Terbayarkan sudah kerja keras penuh pengorbanannya selama ini.

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

67

PASUKAN G A R U D A Pengibar Bendera Pasukan Garuda Pengibar Bendera atau sering dikenal Pasgapara adalah organisasi sekaligus ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Muntilan yang melatih kegiatan baris berbaris.Organisasi ini dilatih oleh Bapak Tito yang bertempat t i n g g a l d i Wo n o l e l o , M u n t i l a n .

Beranggotakan 24 orang yang dipimpin oleh seorang Danton, yaitu Daffa Mandala Adinata.

Organisasi ini berhasil meraih prestasi dalam perlombaan yang dilaksanakan di Universitas Islam Indonesia pada Minggu, 26 Agustus 2018.

Sebelumnya, mereka berlatih selama satu Minggu berturut turut. Dengan usaha dan d o a a k h i r n y a m e r e ka b e r h a s i l mendapatkan juara 2 Lomba Baris berbaris Putra, Variasi terbaik, dan Danton terbaik.

Pada kesempatan tersebut, mereka mendapatkan pengalaman baru ,teman baru, dan juga penghargaan dan uang sebesar Rp 6.500.000. Namun, mereka juga mengalami beberapa kendala berupa rasa lelah juga tertinggal dalam beberapa kali pertemuan dalam pembelajaran.

Namun, semua itu terbayar lunas dengan keberhasilan yang mampu mengharumkan nama SMA Negeri 1 Muntilan.

68

Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

Kejuaraan

Mural Oleh : Shevanda Alfaridzi Lomba mural merupakan sebuah kegiatan untuk membuat suatu karya dengan tema â&#x20AC;&#x153;Aku Anak Indonesia, Aku Bangga, dan Sejahtera''. Lomba tersebut diadakan karena untuk memperingati Hari Anak Nasional. Lomba itu terjadi pada hari Kamis tanggal 27 September 2018 di Wahana Terapi SMP N 1 Kota Magelang dari jam 8.00-3.00.

Para peserta lomba datang ke tempat pelaksanaan lomba tersebut untuk technical meeting sebelum diadakan lomba tersebut. Dalam pelaksanaan lomba itu, disediakan cat dan tembok berukuran 175,5 meter.

Wakil dari SMA Negeri 1 Muntilan untuk lomba mural tersebut adalah Octavita Agasa dari kelas XI MIPA 2.

Octavita bergabung dalam sebuah tim mural. Mereka mendapat juara 1 untuk lomba tersebut yang merupakan sebuah prestasi yang luar biasa.

Sebenarnya, tidak ada motivasi khusus untuk Octavita. Namun karena dia mempunyai bakat menggambar, jadi dia mengikuti lomba tersebut dengan senang hati. Hal tersebut membuat prestasi yang ditorehkan Octavita menjadi lebih menarik.

Short

Movie tentang short movie yang akan diperlombakan . Hingga akhirnya terciptalah short movie yang berjudul yang menarik dan mengandung pesan " untuk saling menghormati antar sesama manusia walaupun berbeda agama ".

Kalian pasti tahu kan apa itu short movie ? Ya, short movie adalah video pendek yang simple dan kompleks . Short movie bisa berupa dakwah, maupun sekedar untuk hiburan . Tahu nggak sih kalian kalau di tahun 2018 ini SMA Negeri 1 Muntilan memperoleh kejuaraan dalam rangka Milenial Islami . SMA Negeri 1 Muntilan memilih untuk mengikuti ajang short movie atau video pendek.

Perlombaannya diikuti oleh Rohis 40 sebagai perwakilan dari SMA ini.

Menurut salah seorang siswa divisi media Rohis 40 , bahwasanya mereka mengikuti lomba tersebut hanyalah untuk mencoba dan belajar . Namun karena kerja keras mereka Allah SWT berkehendak lain dengan memberikan kejuaraan kepada mereka .

Saat Perlombaan

Pengumpulan short movie pada tanggal 9 September 2018 adalah hari yang ditunggu tunggu oleh mereka. Dan mulai saat itulah mereka mulai memposting short movienya di media sosial . Dengan penuh percaya diri mereka tampilkan hasil kerja kerasnya selama ini sambil menunggu pengumuman hasil lomba short movie ini .

short movie. Betapa bersyukurnya mereka saat itu mendapat penghargaan dan perhatian dari semua orang . Pada awalnya mereka hanya ingin belajar dan mencoba tanpa keluar uang sedikitpun kini menjadi suatu anugerah dari Allah SWT berupa kejuaraan.

Pesan Dan Kesan

" Setiap usaha jika kita niati dengan sungguh - sungguh, bekerja dengan sungguh - sungguh ,dan berdoa dengan sungguh - sungguh pula pasti hasilnya akan maksimal "

Detik Detik Menyenangkan

Saat upacara hari Senin , diumumkan bahwa Rohis 40 SMA Negeri 1 Muntilan berhasil memperoleh juara 2 dalam ajang

Proses Sebelum Lomba

Rohis 40 berkumpul di salah satu rumah anggota Rohis 40 . Disitulah terjadi penuangan pikiran dan ide - ide baru Dimensi 50 Vol. 2 / Tahun ke - 31

69

Ekstra Kurikuler

JURNALISTIK pilihan smart cerdas - berwawasan luas

SMA Negeri 1 Muntilan Jln. Ngadiretno No. 1 Tamanagung Muntilan Telp. (0293) 587 267 Magelang 56413 seribubintang, 085643420770