DESIGN


TRATAG SAMIYA


TRATAG SAMIYA
Latar Belakang
Sentra Edukasi dan Galeri Kerajinan
Lokasi
Fungsi Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul
Luas
5108 m2
Proyek
Tugas Akhir (2023)
Kabupaten Bantul menjadi daerah penyumbang kerajinan tangan di Yogyakarta sebanyak 70%. Salah satu daerah penghasil kerajinan tangan di Kabupaten Bantul adalah Kecamatan Kasihan seperti Gerabah Kasongan, Kipas Bambu Jipangan, Ukir Kulit Gendeng, dan Batu Cetak Lemahdadi. Saat ini, kerajinan tangan di Kecamatan Kasihan masih dilestarikan oleh pengrajin setempat yang populasinya mulai menurun. Kabupaten Bantul memiliki beragam objek wisata dengan kunjungan wisatawan, sehingga berpotensi untuk memperkenalkan kerajinan tangan khas daerah ini. Maka dari itu, perancangan Sentra Edukasi dan Galeri Kerajinan ini menjadi solusi untuk menyelesaikan isu tersebut untuk meningkatkan daya saing produk dan sarana pengembangan sentra kerajinan dengan menjadi wadah bagi kerajinan tangan setempat agar dapat melestarikan kerajinan tangan Kecamatan Kasihan ini.
Seiring dengan meningkatnya populasi dan aktivitas manusia, maka kebutuhan manusia
akan listrik juga semakin meningkat. Hampir
semua fasilitas penunjang kebutuhan hidup
manusia memerlukan energi listrik. Hal tersebut
menyebabkan pemakaian energi listrik tidak
terkontrol dan berlebihan, sehingga
menyebabkan kerusakan lingkungan seperti
pemanasan global. Selain disebabkan oleh
penggunaan listrik yang berlebih, pemanasan global juga disebabkan oleh emisi gas bahan
bakar kendaraan dan aktivitas yang berhubungan dan material bangunan.
Pendekatan arsitektur berkelanjutan memiliki prinsip utama yaitu keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan sosial, dan keberlanjutan ekonomi.
Ekologi Perkotaan struktur panggung untuk mengurangi perkerasan pada tapak.
Strategi Energi struktur semi terbuka untuk memaksimalkan p e n c a h a y a a n d a n penghawaan alami serta penggunaan panel surya.
Pengelolaan Air grey water treatment.
Pengelolaan Limbah material daur ulang.
Material hemat energi.
Strategi Ekonomi sarana toko cinderamata, workshop, dan galeri.
P e l e s t a r i a n B u d a y a pemanfaatan SDM setempat.
Manajemen Operasional pengolahan limbah kerajinan.
Konsep
“Tratag Samiya” menjadi konsep untuk merespon isu dan solusi masalah tersebut. Berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti “panggung keseimbangan” yang melambangkan wadah aktivitas kerajinan tangan dengan bentuk struktur panggung yang tidak hanya memenuhi kebutuhan manusia sebagai penggunanya, melainkan juga memperhatikan keseimbangan lingkungan sekitarnya.
Latar Belakang
Rumah Kos Mahasiswa
Lokasi
Fungsi Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman
Luas
1215 m2
Proyek
Studio Desain dan Riset Arsitektur (2022)
Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar karena memiliki banyak perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa yang tinggi. Tidak hanya mahasiswa dari dalam Yogyakarta, tetapi juga banyak mahasiswa pendatang dari luar Yogyakarta. Seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa perguruan tinggi, maka kebutuhan tempat tinggal juga semakin meningkat. Rumah kos menjadi pilihan mahasiswa untuk tinggal di Yogyakarta. Selain itu, pentingnya rumah kos juga karena jumlah mahasiswa baru perguruan tinggi lebih banyak dibanding mahasiswa yang lulus.
Seiring dengan meningkatnya populasi dan aktivitas mahasiswa di Yogyakarta, maka jumlah sampah yang dihasilkan juga semakin meningkat. Kota Yogyakarta menghasilkan 900 gram per hari per orang. Per hari dalam satu keluarga menghasilkan 4500 gram sampah dan dalam setahun menghasilkan 1620 kg per hari.
Jumlah tempat pembuangan sampah sementara sebanyak 120 lokasi tidak sebanding dengan volume sampah yang dihasilkan masyarakat
Kota Yogyakarta. Plastik menjadi jenis sampah yang paling banyak dan tidak ada upaya daur ulang
Pendekatan arsitektur ekologi mengarah ke pemeliharaan SDA, tanah, air, dan udara menggunakan sistem bangunan hemat energi, material lokal, dan meminimalkan dampak negatif pada alam.
Arsitektur ekologi memiliki prinsip desain seperti :
Ÿ Solution Grows from Place
Ÿ Ecological Accounting Informs Design
Ÿ Design with Nature
Ÿ Everyone is a Designer
Ÿ Make Nature Visible
Konsep
“Omah Piknik” menjadi konsep untuk merespon isu dan solusi masalah tersebut. Memberikan suasana rekreasi di alam dengan tujuan untuk menghindari kesan k a k u , s e h i n g g a d a p a t mengistirahatkan penghuni dari pekerjaannya. Suasana rekreasi di alam juga menggambarkan pendekatan arsitektur ekologi di d a l a m b a n g u n a n m e l a l u i penyediaan inner court, kolam air, dan skylight.
Pemanfaatan skylight dengan kisi-kisi kayu untuk memaksimalkan pencahayaan alami di dalam bangunan. Kisi-kisi kayu tersebut akan menghasilkan permainan bayangan yang seolah-olah adalah cahaya matahari yang masuk melalui ranting-ranting pohon. Kolam air menghadirkan suara gemercik air yang mendukung suasana rekreatif di dalam bangunan. Keberadaan elemen air juga dapat menurunkan suhu udara di dalam bangunan.
Selain berfungsi untuk mempertegas pendekatan ekologis di dalam bangunan, k e b e r a d a a n t a n a m a n j u g a d a p a t memperbaiki kualitas udara sekitar.
Latar Belakang
Coworking Space dan Culinary Center
Lokasi
Fungsi Bogor, Jawa Barat
Luas
3602 m2
Proyek
Desain Arsitektur 3 (2021)
Pembangunan suatu kota berdampak pada perubahan sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya sehingga diperlukan fasilitas penunjang untuk melayani kebutuhan tersebut dan mendukung laju pertumbuhan di berbagai sektor. Indikator peningkatan pembangunan suatu kota terlihat dari sistem fasilitas yang terpadu. Oleh karena itu pembangunan fasilitas seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, juga perdagangan dan jasa memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta kesatuan dan kesatuan bangsa. Coworking space dan culinary center adalah tempat yang digunakan oleh publik untuk bekerja dan berjualan makanan.
Kota Bogor memiliki curah hujan yang tinggi
dikarenakan wilayahnya yang terletak di khaki
Gunung Gede dan Gunung Salak, sehingga
menyebabkan sering terjadinya hujan orogra.
Selain itu, permasalahan penataan ruang kota
menyebabkan banyak pedagang kaki lima yang
memilih untuk berjualan di trotoar, sehingga
mengharuskan sirkulasi manusia untuk lalu
lalang di pinggir jalan dan mengganggu sirkulasi
kendaraan. Saat ini, kebudayaan daerah
semakin luntur karena mulai dilupakan oleh
masyarakat dan tenggelam oleh perkembangan zaman.
Pendekatan arsitektur regionalisme memperhatikan ciri-ciri kedaerahan seperti arsitektur setempat, iklim, budaya, dan teknologi modern. Pendekatan ini memiliki prinsip yaitu menggunakan bahan bangunan lokal dengan teknologi modern, tanggap mengatasi kondisi iklim setempat, dan mengacu pada tradisi, warisan sejarah serta makna ruang dan tempat. Arah gerakan regionalisme ini tidak bertentangan dengan konsep pembangunan berkelanjutan, perangkai budaya masa lalu, sekarang, dan masa depan, serta ditunjang oleh kemakmuran masyarakat.
“Mayungin” memiliki arti memberi payung = memberi wadah = mewadahi, sehingga bermakna s e b a g a i b a n g u n a n y a n g mewadahi seluruh kegiatan manusia di dalamnya. Kata mayungin berasal dari kata
payung karena Kota Bogor identik dengan kota hujan. Menerapkan loso Sunda yaitu masagi artinya menyerupai bentuk segi empat dengan makna yang seimbang dan kokoh.
Exhibition Booth
Lokasi
Fungsi Kampus II, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Luas 21,6 m2
Proyek
Lomba Desain Internal (2021)
Exhibition booth memfasilitasi pameran karya mahasiswa berprestasi di ruang sirkulasi Kampus 2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta, maka akan memicu kreativitas mahasiswa lain dalam mendesain bangunan. Selain itu juga menambah ilmu tentang arsitektur. The Eco terinspirasi dari bentuk pohon yang menggambarkan bagian dari alam yang melambangkan keberlanjutan dari kreativitas itu sendiri. Desain rancangan ini menggunakan konsep pendekatan arsitektur organik yang berkaitan erat dengan alam. Hal ini menggambarkan ide dan kreativitas mahasiswa yang luas dan tak terbatas seperti alam di dunia ini.
Pendekatan arsitektur organik yang menekankan pada keselarasan antara
tempat tinggal manusia dengan alam. Keselarasan tersebut dicapai
dengan penerapan desain yang sesuai dengan alam, sehingga rancangan menghasilkan komposisi yang terpadu dan saling berkesinambungan.
Arsitektur organik memiliki prinsip yaitu
Ÿ Of The Materials menggunakan material tradisional dari bumi seperti kayu dan bambu
Ÿ Youthful and Unexpected rancangan yang dinamis dan interaktif bagi
penggunanya
Ÿ Living Music keselarasan irama melalui pengulangan kisi-kisi kayu
Ÿ Form Follow Flows perwujudan bentuk yang dinamis
Ÿ Of The People rancangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna
Ÿ Building as Nature terinspirasi dari unsur alam dengan kesan natural
I m p l e m e n t a s i p o h o n p a d a
perancangan :
Ÿ Daun sebagai atap atau bagian atas booth yang menjadi ciri khas
Ÿ Batang sebagai ruang booth yang
b e r f u n g s i s e b a g a i j a l u r transportasi diterapkan sebagai
pusat aktivitas
Ÿ Akar sebagai mading corner berfungsi untuk mencari nutrisi
diterapkan sebagai media untuk
mencari informasi terkait arsitektur
The Eco “Eureka Corner” berasal dari Bahasa Yunani yang artinya “aku telah menemukannya.” Arti tersebut dimaksudkan pada ideide dan kreativitas yang telah ditemukan oleh mahasiswa arsitektur UAJY dalam desain maupun karya lainnya yang telah diciptakan serta penemuan baru di bidang arsitektur.
Konsep
Sanggar Tari Anak Kreasi Baru
Lokasi
Fungsi Kota Yogyakarta
Luas
405 m2
Proyek
Studio Arsitektur 2 (2020)
“Circelation” berasal dari gabungan kata circle dan circulation. Kata tersebut menggambarkan penataan massa bangunan yang berorientasi ke tengah dengan sirkulasi memutar. Centralized orientation memberikan kesan perputaran yang mendorong pengguna bangunan untuk bergerak dengan tetap mengacu pada pusatnya. Bentuk dasar massa mengimplementasi dari bentuk kipas yang dibentangkan. Pemilihan kipas sebagai bentuk dasar massa dilandaskan oleh penggunaan kipas sebagai atribut menari.
Konsep
“Circelation” berasal dari gabungan kata circle dan circulation. Kata tersebut menggambarkan penataan massa bangunan yang berorientasi ke tengah dengan sirkulasi memutar. Centralized orientation memberikan kesan perputaran yang mendorong pengguna bangunan untuk bergerak dengan tetap mengacu pada p u s a t n y a . B e n t u k d a s a r m a s s a mengimplementasi dari bentuk kipas yang dibentangkan. Pemilihan kipas sebagai bentuk dasar massa dilandaskan oleh penggunaan kipas sebagai atribut menari.
Konsep
Taman Terbuka Hijau
Lokasi
Fungsi Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul
Luas
1063 m2
Proyek
Rekayasa Tapak dan Lingkungan (2020)
“Enggal” berasal dari bahasa Jawa Krama yang berarti baru, yang memiliki artian terjadinya interaksi baru antara penduduk lokal dengan wisatawan. Hal tersebut didasari oleh lokasi site yang berada di daerah desa wisata. Selain itu, makna baru juga menggambarkan munculnya wabah virus covid-19 yang mengharuskan masyarakatnya mengadaptasi kebiasaan baru dalam bersosialisasi.
Revive New Interactions : menghidupkan interaksi baru
Enggal Park ini merupakan ruang publik yang dapat mewadahi aktivitas bersosialisasi serta menjadi sarana untuk mengenalkan lokalitas yang ada.
Isu Desain
Ÿ Interaksi : taman terbuka hijau difungsikan sebagai sarana orang untuk rekreasi dan saling berinteraksi satu sama lain.
Ÿ Sirkulasi : menjadi isu permasalahan yang sering dijumpai dalam perancangan bangunan dengan daya tampung banyak orang.
Ÿ Aksesibilitas dan Sumber Polutan : tapak berdekatan dengan jalan raya sehingga polusi udara menjadi masalah utama
Ÿ Keamanan : tapak berbatasan langsung dengan jalan raya
Ÿ Drainase : tapak berada di daerah dengan curah hujan cukup tinggi, sehingga perlu memaksimalkan daya resap tanah
Ÿ Kenyamanan : taman rekreasi digunakan sebagai tempat melepas penat dan mencari kenyamanan
Proyek
Internship Naruna Ceramic
Produk
Cangkir dan alas cangkir cappucinno
Konsep
Menggabungkan dua motif kawung yang telah ada untuk menghasilkan motif kawung yang baru dengan tetap terikat pada motif yang sudah ada sebelumnya.
Menggabungkan motif kawung beton (biji nangka) dengan motif kawung kopi untuk diterapka pada cangkir dan alas cangkir cappucinno.
Proyek
Internship Naruna Ceramic
Produk
Lantai Keramik 20x20
Konsep
Modernisasi motif kawung untuk melakukan transformasi motif kawung yang sudah ada menjadi motif baru yang lebih modern dengan ciri khas bentuk yang lebih
sederhana, menggunakan warna yang lebih terang dan beragam, serta coraknya lebih bebas tanpa berisi makna simbolis tertentu.
Merchandise for Volleyball Competition
Produk
Proyek Mug
Podcast Setahu Kita (Spotify)
Produk
Proyek Cover podcast
Gathering Event Saint Peter Claver
Produk
Proyek Shirt and Banner
Konsep
Modernisasi motif kawung
u n t u k m e l a k u k a n transformasi motif kawung
yang sudah ada menjadi motif baru yang lebih modern dengan ciri khas
b e n t u k y a n g l e b i h sederhana, menggunakan
warna yang lebih terang dan beragam, serta coraknya lebih bebas tanpa berisi makna simbolis tertentu.
Proyek
Lomba Batik BPK RI
Produk
Motif batik
Proyek