
1 minute read
Omah Piknik
Latar Belakang
Rumah Kos Mahasiswa
Advertisement
Lokasi
Fungsi Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman
Luas
1215 m2
Proyek
Studio Desain dan Riset Arsitektur (2022)
Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar karena memiliki banyak perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa yang tinggi. Tidak hanya mahasiswa dari dalam Yogyakarta, tetapi juga banyak mahasiswa pendatang dari luar Yogyakarta. Seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa perguruan tinggi, maka kebutuhan tempat tinggal juga semakin meningkat. Rumah kos menjadi pilihan mahasiswa untuk tinggal di Yogyakarta. Selain itu, pentingnya rumah kos juga karena jumlah mahasiswa baru perguruan tinggi lebih banyak dibanding mahasiswa yang lulus.
Isu Masalah
Seiring dengan meningkatnya populasi dan aktivitas mahasiswa di Yogyakarta, maka jumlah sampah yang dihasilkan juga semakin meningkat. Kota Yogyakarta menghasilkan 900 gram per hari per orang. Per hari dalam satu keluarga menghasilkan 4500 gram sampah dan dalam setahun menghasilkan 1620 kg per hari.
Jumlah tempat pembuangan sampah sementara sebanyak 120 lokasi tidak sebanding dengan volume sampah yang dihasilkan masyarakat
Kota Yogyakarta. Plastik menjadi jenis sampah yang paling banyak dan tidak ada upaya daur ulang
Solusi Permasalahan
Pendekatan arsitektur ekologi mengarah ke pemeliharaan SDA, tanah, air, dan udara menggunakan sistem bangunan hemat energi, material lokal, dan meminimalkan dampak negatif pada alam.
Arsitektur ekologi memiliki prinsip desain seperti :

Ÿ Solution Grows from Place
Ÿ Ecological Accounting Informs Design
Ÿ Design with Nature
Ÿ Everyone is a Designer
Ÿ Make Nature Visible
Konsep
“Omah Piknik” menjadi konsep untuk merespon isu dan solusi masalah tersebut. Memberikan suasana rekreasi di alam dengan tujuan untuk menghindari kesan k a k u , s e h i n g g a d a p a t mengistirahatkan penghuni dari pekerjaannya. Suasana rekreasi di alam juga menggambarkan pendekatan arsitektur ekologi di d a l a m b a n g u n a n m e l a l u i penyediaan inner court, kolam air, dan skylight.






Pemanfaatan skylight dengan kisi-kisi kayu untuk memaksimalkan pencahayaan alami di dalam bangunan. Kisi-kisi kayu tersebut akan menghasilkan permainan bayangan yang seolah-olah adalah cahaya matahari yang masuk melalui ranting-ranting pohon. Kolam air menghadirkan suara gemercik air yang mendukung suasana rekreatif di dalam bangunan. Keberadaan elemen air juga dapat menurunkan suhu udara di dalam bangunan.


Selain berfungsi untuk mempertegas pendekatan ekologis di dalam bangunan, k e b e r a d a a n t a n a m a n j u g a d a p a t memperbaiki kualitas udara sekitar.

