3 minute read

Berita 1

Next Article
Resensi Film

Resensi Film

- UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Mengulik Bakmi Loncat, Tempat Makan Sederhana di Petak Sembilan, Glodok

Bakmi Loncat, tempat makan bernuansa Tiongkok yang masih bertahan di tengah pandemi bersama sepuluh karyawannya.

Advertisement

Kawasan Pecinan Glodok memang menangan No. 29B, Glodok, Jakarta terkenal sebagai kawasan Pecinan Barat. Anda hanya perlu berjalan seterbesar di Jakarta. Anda bisa mene- dikit lebih dalam menuju gang Petak mukan berbagai macam jenis makanan Sembilan untuk menemukan tempat khas Tiongkok dengan cita rasa yang makan tersebut. Mengambil konsep mungkin belum pernah Anda rasakan rumah makan yang sederhana, dengan sebelumnya. Salah satunya adalah Bak- kios kecil, dan sedikit ornamen bernumi Loncat, tempat makan sederhana ansa Tiongkok, membuat konsumen yang sudah banyak mendapat review tidak merasa asing ketika datang menarik di laman pergikuliner.com. berkunjung untuk pertama kalinya.

Tempat makan dengan nama yang Letaknya yang berada di antara cukup unik ini berlokasi di jalan Ke- kios-kios juga tidak membuat Anda

lupa jika sedang berada di tengah-tengah keramaian pasar. Dengan mudah, Anda pun dapat mengenali tempat makan Bakmi Loncat ini hanya dengan sekali lirikkan mata.

sekitar sembilan ribu rupiah hingga lima puluh ribu rupiah, Anda sudah bisa menikmati berbagai macam makanan khas yang disajikan. Walau bernama Bakmi Loncat, tempat ini tidak hanya Dibuka sejak 1980-an, tidak menjadikan tempat makan tersebut usang ditelan zaman. Mereka “Jangan mudah kalah. Baru mulai berjuang, (pengunjung) sudah sepi, (langsung) tidak ada semangat. Harus ada semangat supaya bisa maju,” ujarnya. menyajikan bakmi saja, namun juga berbagai macam kuliner menarik lainnya. Seperti siomay, tahu bakso, tetap mempertahankan eksistensinya kwetiau, gohyong dan lain sebagainya. melalui berbagai ulasan-ulasan positif “Ya, ciri khas-nya, kita dari bakdi media sosial. Bahkan tak jarang, ban- minya tidak pakai pengawet. Jadi, yak pesanan-pesanan datang melalui bakmi garingnya itu di (taruh) lemari aplikasi daring yang meramaikan tem- pendingin. Jadi bakminya itu harus dipat makan tersebut. dinginkan dulu sehari, baru bisa kami

Hanya dengan merogoh kocek gunakan,” ujar Melawati, pemilik usaha

Bakmi Loncat, menjelaskan mengenai ciri khas bakmi yang biasa ia gunakan untuk penjualan.

Selain bakmi, ada juga siomay yang seringkali menjadi primadona para pengunjung yang datang ke sana. Penyajiannya yang berbeda dari siomay-siomay pada umumnya, yaitu dengan menggunakan saus khas Bakmi Loncat daripada bumbu kacang.

Dalam situasi pandemi seperti sekarang, memang merupakan tantangan yang cukup berat bagi penyedia wisata kuliner seperti Bakmi Loncat ini. Walau begitu, dengan tetap memerhatikan standar protokol kesehatan, tempat ini tetap buka dengan jam operasional mulai pukul 10.00 - 16.00 WIB setiap hari Selasa - Minggu.

Menurunnya konsumen yang datang berkunjung pada masa-masa pandemi seperti ini, tidak bisa dijadikan alasan bagi Melawati untuk menutup usahanya dan meninggalkan sepuluh karyawannya begitu saja.

“Kita tetap menjaga kualitas aja sih. Karena kita juga punya pelanggan tetap,” ujar Melawati, ketika ditanya mengenai cara untuk mempertahankan usahanya di kala pandemi. Ia menambahkan, banyak juga yang mempromosikan melalui media sosial, seperti instagram, facebook, dan juga temanteman terdekat.

Melawati mengatakan, terkadang ada pelanggan yang membeli bakminya dalam jumlah banyak untuk dijual kembali kepada orang lain dengan harga yang berbeda, semacam reseller. Hal ini diakui Melawati sebagai salah satu cara untuk memertahankan usahanya dari konsumen yang menurun selama pandemi Covid-19.

Walaupun harus diakui bahwa tempat makan Bakmi Loncat ini tidak sebagus restoran-restoran yang menjadi wajah umum restoran di Jakarta. Namun, tidak ada salahnya untuk mengunjungi tempat makan yang satu ini, baik dari kalangan tua atau muda.

Perjuangan Bakmi Loncat selama kurang lebih empat puluh tahun ini tidaklah mengkhianati hasil. Kini, tempat makan yang satu ini sudah memiliki empat buah cabang dengan pusatnya yang berada di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat. Suka duka yang mewarnai tempat makan ini pun perlahan mulai terbayarkan.

Tidak lupa, Melawati juga memberikan tips bagi Anda yang baru atau ingin membuka usaha. “Jangan mudah kalah. Baru mulai berjuang, (pengunjung) sudah sepi, (langsung) tidak ada semangat. Harus ada semangat supaya bisa maju,” ujarnya, menutup pembicaraan kala itu.

Penulis : Yoga Alfauzan Editor: Ahmad Qori

This article is from: