3 minute read

Medium Tanding Budaya Arus Utama

HIPPIES: MEDIUM TANDING BUDAYA ARUS UTAMA

Hippies merupakan gerakan pemuda di Amerika Serikat pada pertengahan 1960an. Awal mula kemuculan kaum hippies di bidani dengan kejenuhan kaum muda dengan kondisi budaya, sosial dan politik yang terjadi di amerika serikat pada saat itu, dengan harapan gerakan ini mampu membuahkan perubahan perubahan besar di kemudian hari.

Advertisement

Gerakan yang dipelopori oleh generasi muda yang mayoritas berusia 20 tahunan ini kemudian berkembang menjadi sebuah gerakan revolusi sosial secara massal. Protes yang disampaikan mencakup antara lain gerakan untuk pembaharuan politik termasuk gerakan anti perang Vietnam, hakhak azasi manusia, gerakan mahasiswa, gerakan perempuan, dll. Kaum hippies juga identik dengan persepsi mereka yang anti kemapanan dan sangat menjunjung tinggi pelestarian lingkungan hidup.

Kecirian hippies yang paling terlihat adalah ke-bohemian-an mereka yang memiliki ketertarikan terhadap apa yang dikatakan Allen Ginsberg seorang penyair pelopor Beat Generation yaitu merupakan ide-ide yang aneh, memandang politik sebagai hal yang buruk, serta tidak memercayai kedaulatan negara. Pada mulanya di tahun 1950an beat generation ini lah yang memulai akan adanya sub kultur hippies.

Jargon yang sampai saat ini identik dengan kaum hippies ialah “Make Love Not War” yang juga diadaptasikan ke dalam sebuah lagu oleh John Lennon, 18

hemat penulis memaknai kalimat tersebut adalah tidak serta merta segala sesuatu harus di lawan dengan kekerasan, seperti halnya kaum hippies yang getol melancarkan aksi demo dengan muatan anti perang vietnam. Mereka membawa aneka macam bunga, tidak ketinggalan pernak pernik ornamen bunga aneka warna yang tertempel di baju mereka.

Hippies yang juga di kenal dengan istilah flower generation cenderung mengasingkan diri dengan kehidupan masyarakat secara umum. Dimana mereka menarik diri dari kehidupan formal dan lebih memilih berkehidupan tanpa di ikat nilai dan norma sebagai manusia pada umumnya. Misal mereka tinggal di pesisian kota seperti pantai atupun hutan dengan cara bertahan hidup dari makanan yang mereka tanam sendiri dan hidup secara komunal, maksudnya mereka hidup hanya dengan orang-orang yang sama ideologi dan satu pandangan dengan mereka. Melakukan eksperimen obat-obatan herbal, dalam hal spiritualisme mereka cenderung memilih nilai-nilai yang ada pada Budha, salah satu betuknya ialah mereka tidak mengkonsumsi daging alias vegetarian.

Pasca perang dunia 2, masa-masa itu perang dingin antara Amerika dan Rusia sedang berlangsung. Masyarakat global jelas terdampak dari hal tersebut, salah satunya Indonesia melalui Bung Karno yang ikut menengahi perseteruan antara Nikita Khrushchev dan John F Kennedy. Mungkin karena ada hubunngan itulah Indonesia dengan tegas menolak budaya yang datang dari barat, salah satunya adalah musik, dimana pada saat itu Koes Bersaudara di bui karena mereka memainkan music berbau barat yang di beri istilah musik Ngak Ngik Ngok dan disinyalir bisa menularkan gejolak hippies secara masif di tanah air. yang juga mungkin bung karno saat itu condong ke kiri.

Penyebaran gerakan ini tidak terlepas dari aktifitas para seniman, salah satu manifestasinya adalah sebuah perhelatan Festival Musik Woodstock yang digelar pada tahun 1969 Festival musik yang mengusung tema ”Three Days of Peace, Love, and Music” tersebut menjadi magnet bagi kaum hippies di Amerika Serikat. Ribuan orang, yang didominasi oleh anak-anak muda menghadiri festival yang diadakan oleh sekelompok

19

keluarga tukang kayu di Bethel, White Lake, New York tersebut. Jimi Hendrix tampil dalam festival tersebut, bersama musisi-musisi lain yang juga mengkampanyekan anti-perang, seperti Bob Dylan, Janis Joplin, dan Jefferson Plane. Konsep festival tersebut adalah untuk mengampanyekan nilai-nilai hippie sebagai counter-culture, seperti dengan hidup bebas, hidup dalam kedamaian, menjadi vegeatarian, dan menikmati tiga hari tersebut dengan seks dan obat-obatan. Festival tersebut kemudian menjadi festival paling berpengaruh dalam sejarah, karena tidak hanya berdampak pada industri music itu sendiri, namun memiliki dampak budaya, sosial dan politik secara tidak langsung yang begitu luas dan kuat.

Hippie sebagai mode dan nilai-nilai memiliki pengaruh besar pada budaya, mempengaruhi musik populer, televisi, film, sastra, dan seni pada umumnya. Sejak tahun 1960, banyak aspek budaya hippie telah berasimilasi dengan masyarakat arus utama. Namun dengan seiring perkembangan zaman, hippies yang awalnya berbentuk counter culture (budaya tandingan) dari budaya arus utama kini berbalik menjadi komoditi dari budaya secara massal dan di eksploitasi habis-habisan. Dimana kini hippies hanya di tampilkan bagian luarnya saja, hari ini gaya hippies yang dulunnya dianggap gembel berbalik menjadi gaya yang terlihat glamour dan mapan.

Bisa di simpulkan bahwasanya hippies hari ini secara paham perlahan luntur namun semakin mapan di wilayah fashion dan seni.

20

This article is from: