Banjarmasin Post
SENIN 16 FEBRUARI 2015 26 RABIUL AKHIR 1436
28
Halaman
RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 151821 TH XLIII/ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Banjir, Salah Siapa?
ribun REI JAGONYA BIKIN RUMAH MURAH SEBAGAI wujud dukungan terhadap program pemerintah, REI Kalsel akan membangun 15 ribu rumah murah bersubsidi. Bahkan ada pengembang yang membangun rumah tipe 28. Meski harga bahan bangunan naik, REI tetap berkomitmen menyediakan rumah layak murah bersubsidi. Selengkapnya
17
SEORANG kawan mengirim foto di Facebook. Dalam foto itu tampak banyak mobil dan sepeda motor yang terendam air di jalan akibat banjir. “Inilah tol laut yang dijanjikan Jokowi!” tulisnya di bawah foto itu. Saya tersenyum lebar membaca komentar itu. Sebuah lelucon untuk menertawakan diri sendiri. Tiap musim hujan, banjir sepertinya sudah langganan di negeri ini, bukan hanya di Jakarta yang selalu heboh di media, tetapi juga di
berbagai provinsi lainnya, termasuk di Banua. Minggu lalu, jalan, rumah, kantor, sekolah, hingga kampus di banyak tempat di Banua, juga tergenang air akibat hujan tak henti-henti. Sudah maklum, banjir disebabkan oleh penggundulan hutan, saluran air yang tertutup, sampah yang dibuang sembarangan dan daerah rawa yang diuruk. Faktanya, hutan yang sudah gundul, ditambah lagi oleh perluasan tambang batu
Wah, Gagang Pistolnya Nongol....
bara dan kebun kelapa sawit. Sampah masih dibuang asalasalan, bahkan ke sungai.
Tanah rawa masih saja diuruk untuk bangunan baru, dan sistem drainase kita masih buruk. Kalau sudah begini, siapa yang mau disalahkan? Apakah para pejabat saja? Bukankah kita sendiri yang memilih pejabat itu? Bukankah ketaatan pada aturan tidak hanya tanggungjawab pejabat, tetapi juga masyarakat? Apa guna peraturan yang indah di atas kertas, jika tidak bisa dilaksanakan di lapangan? Bukankah pelanggaran terjadi akibat ketidakpedulian atau persekongkolan masyarakat dan pejabat? Barangkali kita akan sam-
pai pada kebingungan logika asal usul telur dan ayam, sehingga tidak jelas mana ujung, mana pangkal. Tetapi persoalan yang sejati kiranya bukanlah menemukan ujung dan pangkal, melainkan menggali bagaimana perubahan bisa digerakkan. Para ahli sejarah berteori, perubahan besar terjadi terutama berkat pemimpin yang kuat, kaum elite yang baik dan/atau kekuataan massa rakyat. Seorang pemimpin, berkepribadian kuat, berani meng-
Soccer Hot News RONALDO MASIH MANDUL REAL Madrid memang menang 2-0 saat menjamu Deportivo La Coruna. Tetapi sang bintang Cristiano Ronaldo belum kembali tajam. Dia masih mandul, belum mampu menjebol gawang lawan.
26
Selengkapnya
Hal 14 kol 1-3
Sel Penunggak Pajak
Lebih Nyaman Jika Perempuan Akan Dibarengkan Tahanan Lain BANJARMASIN, BPOST Pemerintah benar-benar serius memerangi penunggak apalagi pengemplang pajak. Tidak sekadar diingatkan dan diblokir rekeningnya, mereka bakal dicegah bepergian ke luar negeri (cekal) bahkan dijebloskan ke tahanan. Ya, penunggak pajak yang membandel bisa dijebloskan ke sel penyanderaan (gijzeling). Untuk itu di setiap provinsi bakal ada sel khusus. Termasuk di Kalsel, yang keberadaan sel bagi para penunggak pajak itu dipusatkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Teluk Dalam, Banjarmasin. Sel khu Hal 14 kol 4-7
TINDAKAN DITJEN PAJAK Teguran persuasif Teguran paksa Blokir dan sita rekening Disandera 6 bulan Jika belum dilunasi, sandera lagi 6 bulan Membandel akan diproses hukum
PENUNGGAK PAJAK DI KALSEL Ada 4 wajib pajak yang dicekal 1 Orang di Banjarbaru (Rp 616 juta) 3 Orang di Banjarmasin (Rp 63 miliar) Rekening mereka diblokir Membandel, disandera di Lapas Teluk Dalam
“
Itu karena pas mengambil rokok, kausnya tidak sengaja tersingkap. Jadi bukan bermaksud pamer PEMBAWA PISTOL
BANJARMASIN POST GROUP/NURHOLIS HUDA
SEL KHUSUS - Kepala Lapas Teluk Dalam Banjarmasin, Edy Teguh Widodo memperlihatkan bekas musala yang dirombak menjadi sel khusus penyanderaan bagi penunggak pajak di Kalsel.
Enam Bulan Disandera PEMERINTAH menunjukkan ketegasannya dengan mulai menyandera para penunggak pajak yang tidak beritikad baik. Mereka dimasukkan ke penjara karena dibenarkan undang undang (UU). UU
Nomor 19 Tahun 1999 yang diubah menjadi UU Nomor 19 Tahun 2000 menyatakan, penyanderaan merupakan pengekangan sementara waktu kebebasan penanggung jawab pajak dengan
menempatkan di tempat tertentu. Waktunya enam bulan dan bisa diperpanjang selama enam bulan. Penyanderan kali pertama dilakukan Ditjen Hal 14 kol 5-7
Menlu Menolak Tekanan PBB Ban Ki-moon Minta Eksekusi Terpidana Mati Dibatalkan BANJARMASIN POST GROUP/ISTIMEWA
SEBAGIAN tamu acara pernikahan warga di Kompleks Pondok Merpati, Jalan Sultan Adam, Banjarmasin, mendapat pemandangan mengejutkan. Bukan tentang hiburannya, bukan soal makanannya, juga bukan pula keharmonisan sang mempelai. Tetapi mereka dikagetkan oleh pemandangan dari tubuh seorang tamu lain. Tamu
itu seorang pria muda yang mengenakan kaus warna putih, bercelana jins biru dan bersepatu kets. Ketika pria itu berdiri, di pinggang kanannya terlihat gagang pistol. Selama beberapa menit gagang pistol itu nongol. Sebagian tamu pun saling berbisik. Polisikah pria itu? Ya, berdasar penelusuran Hal 14 kol 1-4
JAKARTA, BPOST - Negaranegara Barat, bahkan termasuk Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon terus menekan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka meminta Jokowi membatalkan rencana eksekusi terhadap para terpidana mati kasus narkoba. Permintaan bernada tekanan dari Ki-moon dilakukan melalui komunikasi lewat telepon kepada Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi,
donesia tidak akan berubah. Jumat (13/2). “PBB menenEksekusi untuk terpidana katang hukuman mati di bawah sus narkoba tetap situasi apa pun. terus dilakukan. Sekjen PBB meminSebelumnya, tekata otoritas Indonenan serupa juga sia tidak melaksadilakukan Uni Enakan eksekusi paropa, pemerintah da terpidana mati Belanda, pemerinkasus narkotiba,” tah Inggris dan pekata Juru Bicara merintah AustraPBB, Stephane DuRetno Lestari lia. Negara terakjarric, kemarin. hir ini sangat berkepentingan Menanggapi permintaan karena dua warganya teranitu, Retno secara tegas mecam ikut dieksekusi, yakni ngatakan sikap pemerintah In-
Nasib KPK di Tangan Sarpin
ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A
HAKIM tunggal Sarpin Rizaldi saat memimpin sidang praperadilan Budi Gunawan terhadap KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta.
DAMPAK JIKA KPK KALAH z Banyak gugatan praperadilan dari tersangka kasus korupsi z Pemilihan komisioner KPK bakal menjadi ajang permainan parpol z Kewenangan menyadap dan merekrut penyidik internal akan dibatasi bahkan dihilangkan
kan Budi sebagai tersangka, ketua dan tiga wakil ketua KPK dilaporkan ke Polri. Bahkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sudah
Hal 14 kol 4-7
SI PALUii - Panjara gasan nang kada mambayar pajak sudah disadiakan, Lak ai + Cagar guring bapaluh liher, Nang ai Anang Gayam
Pelantikan Kapolri Tergantung Putusan Praperadilan JAKARTA, BPOST - Senin (16/2) ini, hakim tunggal Sarpin Rizaldi direncanakan membacakan putusan sidang gugatan praperadilan yang diajukan Komjen Budi Gunawan atas penetapannya sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika pada putusannya, Sarpin memenangkan Budi yang telah disetujui DPR sebagai calon Kapolri, banyak kalangan meyakini upaya pelumpuhan terhadap KPK bakal bertambah. Pascamenetap-
Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Sebenarnya, Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang masih memberlakukan hukuman mati. Pada 2013, sebanyak 778 orang yang dieksekusi di seluruh dunia, antara lain di Amerika Serikat (AS) 39 orang, Iran 369, Irak 169, dan Arab Saudi 79 orang. Angka itu tidak termasuk Tiongkok yang
berstatus tersangka pada kasus dugaan koordinasi kesaksian palsu saat sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, Kalteng, 2010 lalu. Tak hanya pimpinan, pegawai KPK terutama penyidik dikabarkan juga mendapat teror. Salah seorang yang meyakini KPK bakal makin lemah jika Sarpin memenangkan Budi adalah Juru Bicara Serikat Pengacara Rakyat, Habiburokhman. “Ini merupakan ujian terberat bagi KPK sepanjang
MULAI dahulu gawian maujek ini, tamasuk gawian nang tapaksa karna kadada lagi gawian lain. Sabujurnya banyak haja luwungan gawian tapi karna Palui kadada baisian
Hal 14 kol 1-3
Hal 14 kol 1-3
Manumpang di Hadapan
05
12
12
38
15
55
18
44
19
55