Banjarmasin Post
SENIN
9 FEBRUARI 2015 19 RABIUL AKHIR 1436
32
Halaman
RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 151814 TH XLIII/ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Nuansa Malaysia WAJAR jika kita tersinggung dengan iklan alat kebersihan di Malaysia yang berbunyi: fire your Indonesian maid! (pecat pembantu asal Indonesia Anda). Mungkin sebagian kita berteriak, “Ganyang Malaysia!”
Namun, boleh jadi yang lain akan berseru, “Selamatkan Siti Nurhaliza!” Ada sikap mendua di kalangan orang Indonesia terhadap saudara serumpun itu. Sejenis benci tapi rindu. Slogan ‘Ganyang Malaysia’ mula-mula muncul pada 1960an, ketika Presiden Soekarno melancarkan konfrontasi de-
ngan Malaysia. Soekarno menuduh Malaysia membantu gerakan PRRI yang memberontak pemerintah Indonesia. Soekarno juga curiga, ketika itu Malaysia ikut Blok Barat (kapitalis), terutama Inggris dan Amerika, lalu menghantam Indonesia yang di Hal 14 kol 1-3
Kompol Arsya Diborgol dan Dipukuli Personel TNI dan Polri Ribut di Kafe JAKARTA, BPOST - Ketegangan antara TNI dan Polri kembali terjadi. Jumat (6/2) dini hari kemarin, dua perwira menengah Polda Metro Jaya, Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto dikeroyok puluhan personel TNI Angkatan Laut (AL) di
Bengkel Café, Jakarta. Mereka mengalami luka-luka cukup parah sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit. Hingga Minggu (8/2), penyebab kejadian itu belum di Hal 14 kol 4-7 NET
Warga Protes Motor Dilarang Lewat Flyover Kasatlantas: Saat Ini Masih Ada Toleransi untuk Pelanggar FOTO-FOTO: BANJARMASIN POSR GROUP/APUNK
LARANGAN - Meski ada rambu-rambu larangan, para pengendara sepeda motor tetap menerobos melewati flyover Gatot Soebroto, Banjarmasin, Minggu (8/2). Sebagian masyarakat memprotes larangan tersebut (foto kanan). Selain larangan itu, kondisi traffic light di kawasan flyover, sudah seminggu ini tidak berfungsi maksimal.
KATA PENGAMAT
Mereka Sedang Euforia PADA dasarnya flyover memang bukan untuk dilintasi sepeda motor dan kendaraan berbeban berat. Itu sudah berlaku di semua kota besar. Tetapi kebijakan itu bisa dianggap diskriminasi, apalagi di Banjarmasin ini sedang euforia flyover karena baru kali pertama ada. Hal itu dikatakan pengamat tata kota dari Universitas Achmad Yani (Uvaya), Hani Maria kepada BPost, kemarin. “Keluhan itu dapat dimengerti. Warga kan sudah lama menantikan. Jadi wajar jika masih ada sepeda motor yang tetap melintasi flyover,” katanya. Hani mengharapkan warga bisa memahami peruntukan flyover. Selain itu,
SI PALUii
dari sisi keamanan, menggunakan jalan layang juga berbahaya bagi pengendara sepeda motor. “Apalagi bila saat atau setelah hujan, jalannya licin. Flyover dibangun untuk arus cepat, bila sepeda motor boleh masuk bisa memperlambat arus. Itu tentu membahayakan,” ujar dia. Solusinya apa? Hani menyarankan pihak-pihak terkait terkait harus getol menyosialisasikan alasan-alasan tersebut. “Beri penjelasan logis mengapa sepeda motor dilarang lewat. Selain itu juga tata arus lalu lintas di bawah flyover. Buatlah senyaman mungkin. Traffic light bikin berfungsi maksimal agar tidak macet. De Hal 14 kol 4-7
BANJARMASIN, BPOST Larangan bagi pengendara sepeda motor melewati jalan layang atau biasa disebut flyover Gatot Soebroto, Banjarmasin, menjadi perbincangan dan keluhan publik. Banyak orang yang menilai larangan itu tidak sepatutnya diberlakukan. Menurut mereka, jalan layang adalah milik dan dibiayai oleh seluruh lapisan masyarakat. Flyover di Banjarmasin bukanlah jalan khusus, jalan tol atau jalan berbayar. Keluhan itu muncul dalam berbagai perbincangan, bahkan mencuat pula di dunia maya melalui berbagai media sosial.
FLYOVER GATOT SOEBROTO z Panjang 550,4 meter z Bangunan utama 295,4 meter z Lebar 16,5 meter z Empat lajur dua arah z fondasi borepile beton z Pilecap setebal 2,5 meter z Anggaran total sekitar Rp 150 miliar (3 tahun anggaran) z 2012 sekitar Rp 60 miliar z 2013 sekitar Rp 50 miliar z 2014 sekitar Rp 40 miliar z Pembangunan selesai akhir November 2014 z Hingga Februari 2015 belum diresmikan
“
Kami akan berkoordinasi dengan jajajan terkait termasuk Satlantas guna membahas keluhan tersebut. Peraturannya seperti apa dan bagusnya nanti bagaimana SUPIAN AH Kadishubkominfo Kalsel
Mereka menggugat larangan yang sosialisasinya sudah dimulai sejak awal Januari 2015 kemarin. Tidak sekadar menggugat. Meskipun sudah dipasangi rambu larangan, bahkan terkadang ada polisi yang berjaga, sebagian pengendara sepeda motor tetap nekat menembusnya sebagai bentuk protes. “Lebih dari setahun kami merasakan kemacetan saat pembangunan flyover. Kami juga ikut membiayai pembangunannya kok sekarang tidak boleh ikut merasakan. Mengapa cuma untuk pengendara mobil,” ucap seorang pengendara sepeda motor, Aulia yang ditemui usai melewati flyover, kemarin.
Orangtua Harus Melek Teknologi
Babau BINI Palui tamasuk urang nang parhatian lawan anak, salawas baanakan halus inya bujur-bujur maurus kaparluan anaknya itu. Saban minggu Inya manimbang barat anak di posyandu. Hal 14 kol 1-3
Komentar lain di hal 4
Denny Indrayana
BANJARMASIN, BPOST Dilaporkannya mantan Wakil Menkum HAM Denny Indrayana ke polisi karena mengucapkan kalimat calon Kapolri Komjen Budi Gunawan menggunakan jurus pendekar mabuk, memantik para advokat di Kalsel, untuk bersikap. MereFACEBOOK.COM
mengurangi kemacetan di Jalan A Yani. Pasalnya, pada jam-jam berangkat dan pulang kerja, kemacetan tetap terjadi karena banyaknya sepeda motor, truk, sepeda dan sebagian mobil yang tetap memilih ‘jalur bawah’. “Yang di flyover memang Hal 14 kol 4-7
Traffic Light Juga Macet BEGINILAH nasib pengendara sepeda motor yang melewati Jalan A Yani kilometer 3,5, Banjarmasin. Mereka dilarang menggunakan ‘jalur cepat’ flyover. Karena jumlah mereka lebih banyak dari pengendara mobil, kemacetan pun tetap terjadi di jam-jam sibuk seperti pagi, siang dan sore. Tak hanya itu yang harus mereka hadapi. Traffic light yang berada di kawasan flyover –menuju luar kota– sudah sekitar seminggu ini kurang berfungsi. Hanya
Pemuda Muhammadiyah Bikin Madrasah Antikorupsi
saat ini ada kesulitan untuk melakukan pengawasan terhadap anak yang memiliki gadget, apalagi yang berfitur canggih. “Dulu, anak biasanya ke warnet jika ingin main internet. Itu mudah dikendalikan karena mereka memerlukan uang untuk membayar. Sekarang sulit. Pengawasannya hanyalah tidak memperbolehkan mereka setiap saat memegang gadget,” kata dia Hal 14 kol 1-3
Tajuddinnoor Ganie Supaya adil rombongan mobil dinas pejabat juga dilarang naik flyover, terutama sekali tentunya petugas pengawalnya yang mengendarai sepeda motor besar (harus konsekwen sepeda motor tidak boleh melintas di sana tanpa kecuali untuk mengawal pejabat sekalipun)
“Flyover itu dibangun dari pajak. Kami ini juga bayar pajak, masak tidak boleh lewat. Serasa ada diskriminasi karena hanya orang kaya (maksudnya pemilik mobil) yang boleh lewat,” ucap Masri. Pria yang hampir setiap hari melewati kawasan flyover itu mengatakan pelarangan tidak
Advokat Banua Siap Bela Denny
Atasi Maraknya Game Online Sensual BANJARMASIN, BPOST Maraknya game online sensual yang mulai digemari oleh remaja bahkan anak-anak di Kalsel, harus menjadi perhatian semua kalangan, terutama orangtua. Apabila dibiarkan, dampak yang ditimbulkan sangat besar, terutama bagi perkembangan mental anak. Akan tetapi, menurut psikolog Rifqoh Hidayati, penanganan permasalahan itu tidak bisa dibebankan hanya kepada orangtua. Pasalnya,
Warga kawasan Jalan Pramuka, Banjarmasin ini mengaku siap menanggung risiko, semisal terkena razia. “Justru dengan itu saya bisa menyampaikan yang menjadi keluhan banyakorang. Tidak cuma saya yang jengkel, banyak yang merasakan,” tegas Aullia Pengendara sepeda motor lain, Masri juga mengeluhkan hal serupa. Warga kawasan Jalan Kelayan A ini mengatakan setiap tahun wajib membayar pajak kendaraan bermotor tetapi dilarang menikmati hasil pembangunan.
ka menyatakan siap mendampingi Denny saat menjalani proses hukum. Ditegaskan Ketua Advokat Banua, Dian Korona, dukungan itu tidak semata karena Denny berasal dari Kalsel. Akan tetapi merupakan wujud kepedulian dan dukungan mereka terhadap perjuangan Denny memerangi para koruptor. “Ada puluhan advokad siap mendampingi Denny apabila laporan yang diajukan Hal 14 kol 1-5
lampu kuning yang menyala sebagai tanda harus hati-hati saat melintas. Padahal arus lalu lintas dari dua arah, Jalan A Yani dan Jalan Gatot Soebroto. Parahnya lagi, tidak selalu ada polisi yang melakukan pengaturan. Seperti pantauan BPost, Minggu (8/2) siang. Arus lalu lintas di kawasan itu kacau. “Sudah tidak boleh lewat flyover, di bawahnya kacau begini,” keluh Hal 14 kol 6-7
- Sapida mutur ditangati lalu flyover, Lak ai + Handak jua marasai, Nang ai Anang Gayam
05
10
12
38
15
57
18
45
19
57