Banjarmasin Post
JUMAT
6 FEBRUARI 2015 16 RABIUL AKHIR 1436
28
Halaman
RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 151811 TH XLIII/ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Awas, Beredar Buku Benarkan Zina ■ Penulis Minta Maaf Lewat Akun Facebook
ANTARA/RENO ESNIR
KETUA KPAI Asrorun Niam Sholeh (tengah) seusai melaporkan penulis buku ke Bareskrim Mabes Polri, di Jakarta, Kamis (5/2).
JAKARTA, BPOST - Peringatan bagi orangtua, terlebih yang anaknya menginjak usia remaja. Saat ini ‘dunia maya’ sedang digegerkan oleh beredarnya buku psikologi remaja berjudul Saatnya Aku Belajar Pacaran. Dalam buku yang dijual dalam versi cetak dan e-book (buku online) ada pembenaran terhadap hubungan seks secara bebas atau berzina.
Ibunda Denny Malah Tertawa ■ Ucapan ‘Jurus Mabuk’ Berujung Pelaporan
t.co.id asinpos banjarm
KLIK pengganti Tarik ulur apolri calon K
sangka kasus dugaan suap dan gratifikasi. “Padahal, sebenarnya, saya tidak hanya membela KPK. Juga membela Polri yang digunakan dan ditarik-tarik ke dalam perkara pribadi Komjen Budi,” tegas Denny yang kini kembali mengajar di Universitas Gadjah Mada (UGM)
Denny Indrayana SUARAMERDEKA
Tantangan Eggi
TULAMAK pusang banar maraga kangangalihan bacari baju wan salawar nang cucuk wan ukuran awaknya. Jadi tapaksa inya manukar bahan gasan diupahakan baulah baju
jalur hukum karena ‘gerah’ terhadap tindakan Denny. Menurut Eggi, Denny saat menjabat wakil Menkum HAM pernah melakukan tindakan tidak terpuji yakni menampar seorang sipir. “Ingat, dia pernah menampar seorang sipir tapi belum juga diproses, dan seharusnya itu diproses. Kalau dia nggak suka, sini kita ribut secara hukum. Denny seharusnya membaca terlebih dahulu Pasal 63 ayat 1 dan 2 dari UU Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK. Kami merasa dirugikan akibat penyelidikan dan penuntutan itu, makanya kami melakukan praperadilan,” tegas Eggi. Pengacara lain di kubu Komjen Budi, Frederick Yunadi juga mengecam Denny. Dia menilai Denny tidak memahami hukum secara keseluruhan. “Dia kembali ke semester satu di sekolah hukum saja,” ujarnya. Menurut Frederick, setiap orang yang merasa proses hukumnya tidak dilakukan secara benar, dapat meminta bantuan hukum. Salah satunya melalui praperadilan. “Jadi jangan baca Pasal 77, 75 dan 80 KUHAP saja. Baca konstitusi, baca seluruh UU yang ada. Kami yakin dengan bukti-bukti yang
Hal 14 kol 1-3
Hal 14 kol 6-7
SALAH seorang pengacara Komjen Budi Gunawan, Eggi Sudjana mengaku geram terhadap pernyataan mantan Wakil Menkum HAM Denny Indrayana. Dia menuding, pernyataan Denny terkait kasus yang membelit kliennya, bermuatan politis. “Kita harus berbicara hukum, meskipun dia profesor atau doktor kalau ada kepentingan (politis) itu beda,” kata Eggi di Jakarta, kemarin. Dia juga menegaskan siap melayani Denny di
- Lantaran jurus mabuk Denny dipulisikan, Lak ai + Ngitu ngarannya pangencot, Nang ai Anang Gayam
09
12
37
15
58
18
45
19
56
Hal 14 kol 4-7
Hal 14 kol 1-3
Usia 38 Tahun
Kekayaan 1,8 Miliar AS ■ 3 WNI Wajah Baru Daftar Miliarder Dunia TIGA pengusaha Indonesia menjadi pendatang baru dalam daftar orang terkaya sedunia versi Hurun Global Rich List 2015. Para miliarder itu adalah Lim Hariyanto Wijaya Sarwono dari Bumitama Agri Ltd, Ciliandra Fangiono dari First Resources Ltd, dan Ciputra, sang pemilik perusahaan properti Ciputra Group. Lim bercokol di urutan 723 orang tertajir sedunia kekayaan 2,2 miliar dolar AS. Sedangkan Ciliandra pada posisi 1.004 dengan kekayaan 1,8 miliar dolar AS. Adapun Ciputra berada di urutan ke-1.498 dunia dengan topangan harta 1,3 miliar dolar AS. Pada daftar yang memuat 2.089 miliader dari 68 negara tersebut, terdapat 24 miliarder asal Indonesia, Hal 14 kol 1-3
SI PALUii
05
Yogyakarta. Denny juga mengatakan, justru merasa terhormat karena dengan pelaporan itu, dirinya seakan disejajarkan dengan pimpinan KPK yang sa-
itu disambut ancaman pelaporan ke polisi oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris. Dia menegaskan buku karya Toge itu ibarat racun. “Saya sebut buku ini racun karena
Sajadah Halus Kakanakan
Ciliandra Fangiono
Lim Hariyanto
Ciputra
Pendukung Aiptu Labora Siap Melawan
“
BANJARBARU, BPOST - Hanya karena mengatakan calon Kapolri Komjen Budi Gunawan menggunakan jurus pendekar mabuk, mantan Wakil Menkum HAM Denny Indrayana dilaporkan ke polisi. Pelapornya adalah Lembaga Swadaya Masyarakat Pembela Kesatuan Tanah Air (LSM Pekat). Laporan itu tidak membuat gentar Denny yang lahir di Pulau Laut, Kotabaru. Dia memastikan akan melakukan perlawanan. “Ini pemasungan atas kebebasan berpendapat. Pembungkaman dengan cara otoriter seperti ini tentu tidak dapat ditoleransi dan harus dilawan,” tegas dia, Kamis (5/2). Sikap tidak gentar juga diperlihatkan Ibunda Denny, Hj Titien Sumarni. Perempuan yang berdomisili di Banjarbaru, itu justru tertawa saat menyinggung ‘nasib’ putranya tersebut. Kepada BPost di Bandara Syamsudin Noor, mengatakan pelaporan itu adalah risiko dari perjuangan yang dilakukan Denny. “Namanya juga perjuangan. Kata Denny itu sebuah perjuangan,” ujar dia sembari tertawa. Kepada koran ini, Denny juga menegaskan hal itu adalah konsekuensi dari perjuangannya membela Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mendapat serangan dari berbagai arah pascamenetapkan Budi sebagai ter-
Buku kontroversial tersebut ditulis oleh psikolog Toge Aprilianto. Setelah menuai banyak kecaman, dia meminta maaf melalui akun di media sosial, Facebook. Dalam permintaan maaf itu, Toge menyatakan bersedia menghentikan penjualan buku dan mengembalikan uang para pembeli yang ingin mengembalikan buku. Namun, permintaan maaf
■ Kejari-Polda Siapkan Eksekusi
Saya ini jadi korban dari petinggi-petinggi, ya ada di Polda Papua sampai dengan Mabes, mereka itu yang menginginkan saya dipenjara LABORA SITORUS Terpidana
SORONG, BPOST - Pemilik ‘rekening gendut’ yang diduga hasil transaksi tidak wajar senilai Rp 1,5 triliun, Aiptu Labora Sitorus, menolak menyerahkan diri ke kejaksaan. “Saya tolak tegas, saya tidak bersalah,” kata Labora di Sorong, Papua Barat, kemarin. Terpidana kasus penimbunan kayu dan bahan bakar minyak yang membuat Mahkamah Agung (MA) menghukumnya 15 tahun penjara ini mengaku telah memegang surat bebas. “Kalau
dibilang surat bebas itu tidak sah, saya pertanyakan sekarang, kenapa tidak sah? Yang mengeluarkan itu, pihak berwenang. Seharusnya yang menandatangani surat itu yang mesti dipidana,” ujar Labora. Dia juga menegaskan tidak pernah melarikan diri. “Saya juga tidak pernah melarikan diri. Selalu ada di rumah jadi kenapa saya dimasukkan DPO (daftar pencarian orang). Saya salah apa sampai harus dicari seperti koruptor? Saya ini jadi korban dari petinggipetinggi, ya ada di Polda Papua sampai dengan Mabes, mereka itu yang ingin saya dipenjara, padahal saya salah apa?” katanya. Hal 14 kol 1-4
KH HUSIN NAPARIN
Kalimat Penyelamat RABU, 28 Januari 2015 M, Masjid Al-Akbar Balangan diresmikan oleh Gubernur Kalsel, H Rudy Ariffin. Empat tahun yang lalu, beliau pula
yang meletakkan batu pertama pembangunan. “Saya hanya meletakkan batu pertama, Pak Sefek yang kuncang kirap menyelesai-
kan,” katanya. Masjid megah ini simbol keberhasilan Bupati Balangan, H Sefek Effendi dan jajarannya. ntah. Baik Gubernur Kalsel, H Rudy Ariffin maupunBupati Balangan, H Sefek Effendi keduanya sama-sama akan
mengakhiri tugas. Pelaksanaan salat Jumat di Masjid Al-Akbar, sejak dibuka beberapa waktu selalu diikuti oleh ribuan orang. Masjid ini akan dilengkapi sa Hal 14 kol 4-7 GRAFIS: BPOST GROUP/RIZALI RAHMAN