Banjarmasin Post Jumat, 16 Januari 2015

Page 1

JUMAT

16 JANUARI 2015 25 RABIUL AWAL 1436

Banjarmasin Post

28

Halaman

RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 151791 TH XLIII/ISSN 0215-2987

DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI

ANTARA FOTO/VITALIS YOGI TRISNA, TRIBUN JOGJA/SANTO ARI HANDOKO,TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

BEDA NASIB - Penjagaan ketat dilakukan aparat kepolisian di rumah Komjen Budi Gunawan setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Rabu (14/1) malam. (Foto kanan) Nasib menyedihkan dialami dialami personel Polda DIY, Bripda Taufiq Hidayat yang harus tinggal di bekas kandang sapi. Sementara para pendukung Jokowi demo menolak pelantikan Budi sebagai kapolri (bawah kanan), Kamis (15/1).

KPK Pasti Tahan Komjen Budi

■ Baru Umur 19 Tahun Anak Jenderal Dapat Kredit Rp 57 Miliar JAKARTA, BPOST - Tak hanya menetapkan status tersangka untuk Komjen Budi Gunawan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga membidik anaknya, Herviano Widyatama. Diduga Herviano berperan dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi yang diterima Budi. Karena itu pula Budi dan Herviano dicegah bepergian ke luar negeri. Bahkan, KPK menyatakan bisa saja dalam waktu dekat Budi ditahan. Menurut Wakil Ketua KPK, Bambang Wijodjanto, saat berusia 19 tahun, Herviano sudah memiliki rekening yang kabarnya mencapai miliaran rupiah. Sayang, Bambang enggan menyebutkan persisnya. “Ada, cuma saya nggak berani sebut. Ada banyak. Saya tidak mau jawab, bisa mempengaruhi proses,” kata dia, kemarin. Informasi yang diperoleh pers, pada 2006 Herviano menerima transfer uang Rp 1,5 miliar dari PT Masindo Lintas

Jika Jokowi melantik Komjen Budi Gunawan, kami akan datangi Istana, duduki Istana. Kalau perlu tiap hari kami datang FADJROEL RAHMAN Aktivis Salam 2 Jari

Pratama. Aliran dana janggal itu terdeteksi lantaran dilakukan melalui transaksi perbankan. Perseroan itu merupakan pengembang Apartemen Hollywood Residence yang sempat mangkrak. Pada Mei 2007, mereka dilaporkan ke polisi oleh para pembeli karena diduga menggelapkan dana Rp 200 miliar lebih. Saat itu Budi masih men-

jabat Kepala Biro Pembinaan Karyawan Kepolisian. Belakangan fulus itu diketahui merupakan bagian dari aliran dana senilai sekitar Rp 54 miliar ke rekening Budi Gunawan dan anak lelakinya itu. Berdasar surat Kabares-

“BAPAK tampar pipi saya. Ini bukan mimpi. Saya benar diterima menjadi polisi”. Itulah kalimat yang keluar dari mulut Bripda M Taufiq Hidayat kepada ayahnya, Triyanto (50), saat dia lulus menjadi calon anggota polisi. Kata-kata itu bukanlah tanpa alasan. Sebab, meski dengan segala keterbatasan

ISTIMEWA

- Pilanduk ditimbaki di Kotabaru, Lak-ai + Padahal inya kada mancuntan bilungka, Nang-ai Anang Gayam

Jambatan Balum Tuntung IMBAHbatahun-tahun manabung, akhirnya Palui kawa jua manukar sapida mutur. Lantaran lawas bajuang supaya kawa manukar nang kaya urang jua, Palui sayang banar Hal 14 kol 1-3

05

01

12

33

15

58

18

42

19

56

Update polemik Budi kasus Komjen Gu na wa n

Hal 14 kol 4-7

ekonomi, pemuda kelahiran 20 Maret 1995 ini perlu berjuang keras untuk dapat meraih cita-citanya menjadi anggota kepolisian. Terlahir dari keluarga tidak mampu, sejak kecil Taufiq sudah terbiasa kerja keras untuk meraih apa yang diinginkannya. Tentunya kondisi Taufiq

ini sangatlah bertolak belakang dengan mayoritas polisi lainnya. Apalagi dengan Komjen Budi Gunawan yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dalam kasus dugaan kepemilikan ‘rekening gendut’ hasil penerimaan tidak wajar. Hal 14 kol 5-7

Mahasiswa Itu Ahli Palsu Dokumen ■ Anggota Kelompok Juga Pintar Bikin Hologram

SEORANG penjual menanti pembeli kancil di pinggir jalan, Kotabaru. Perburuan kancil marak di kabupaten tersebut.

SI PALUii

KLIK

■ Bripda Taufiq Berumah di Bekas Kandang Sapi

■ Hewan Langka Dijual Secara Terang-terangan di Kotabaru

para potografer itu. Kancil digantung dalam posisi kepala di bagian bawah untuk menarik perhatian pengguna jalan. Kepala Seksi Wilayah III BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Kalsel Nikmat Hakim Pasaribu pun

o.id banjarmasinpost.c

Untung Saja Dipinjami Sepeda Motor oleh Atasan

Semalam Bisa Tembak 18 Kancil KOTABARU, BPOST - Sekelompok pecinta fotografi asal Banjarbaru terkejut. Mereka terkejut ketika melihat ada orang menjual hewan kancil atau pelanduk dalam kondisi mati di kawasan Pelabuhan Tarjun, Kotabaru. “Hewan itu digantung. Tubuhnya kaku. Tempat jualannya di lapak orang jual buah. Perasaan kami saat itu antara sedih dan jengkel,” kata salah seorang fotografer, Muda Sagala kepada BPost, kemarin. Memang, penjual hewan yang kini terbilang langka itu di Kotabaru terbilang mudah ditemui. Ada beberapa orang yang secara terbuka menjualnya di tempat umum, biasanya di pinggir jalan. Cara berjualannya seperti yang dilihat

krim Polri nomor B/1538/VI/ 2010 tertanggal 18 Juni 2010 terkait hasil penyelidikan ‘rekening gendut’ Budi, disebutkan Herviano berencana melakukan usaha bisnis di bi-

mengaku para penjual itu selangkah lebih maju dibanding petugasnya yang sejak dua

BANJARMASIN, BPOST Madi (bukan nama sebenarnya) termasuk mahasiswa yang kreatif dan terampil, terutama di bidang editing foto. Namun, keterampilan itu justru digunakan untuk tujuan tidak baik yakni memalsukan ratusan surat dokumen kendaraan bermotor. Akibat aksinya, mahasiswa Uniska, Banjarmasin itu kini harus rela menjadi tahanan polisi. Selain dia, ikut ditangkap empat orang lain,

yang salah satunya adalah paman Madi. Dia mengaku sang paman, Adi (nama samaran) yang kali pertama mengajak melakukan pemalsuan dokumen. “Awalnya paman meminta saya memalsukan surat kendaraannya yang sudah ‘mati’ agar bisa diperpanjang. Saya coba edit dan scan, ternyata bisa,” kata Madi yang berdomisili di kawasan Jalan Sultan Adam Banjarmasin ini, Kamis (15/1).

Melihat keterampilan sang keponakan, Adi berani menerima ‘order ’ memalsukan dokumen kendaraan

dengan tarif Rp 25 ribu untuk sepeda motor dan Rp 50 ribu Hal 14 kol 1-3

SINDIKAT PEMALSU DOKUMEN: ● Beranggota 5 orang termasuk seorang mahasiswa ● Harga dokumen palsu: Rp 25 ribu (motor), Rp 50 ribu (mobil) ● 3 bulan memalsu 234 dokumen pajak sepeda motor, 18 STNK sepeda motor, 36 dokumen pajak mobil dan 6 STNK mobil ● Dokumen palsu miliki hologram sehingga terkesan asli Polisi 16 unit sepeda motor, 8 lembar STNK dan dokumen pajak kendaraan, 10 lembar fotokopian STNK dan dokumen pajak, 17 hologram, segepok STNK dalam plastik dan seperangkat alat kerja penunjang pemalsuan

Harapan Keluarga Tumbuh Lagi ■ Kapal Evakuasi Kandas di Tanahbumbu

Hal 14 kol 1-3

Aksi Pemburu ◗ Gunakan senapan angin, parang, kayu ◗ Tiga desa menjadi wilayah perburuan ◗ Kancil mudah diperoleh saat musim hujan ◗ Musim kemarau lebih beraksi di pinggir sungai ◗ Dijual ke penadah seharga Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu ◗ Dijual lagi seharga Rp 60 ribu hingga Rp 780 ribu ◗ Dijual secara terbuka di pinggir jalan ◗ Sebagian juga dikonsumsi ◗ Pemburu marak karena BKSDA kurang petugas

KOTABARU, BPOST - Terdeteksinya badan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di kawasan Selat Karimata, Pangkalanbun, Kalteng, menumbuhkan kembali harapan keluarga korban yang belum ditemukan. Apalagi Basarnas menyatakan prioritas adalah pengambilan korban yang diduga terjebak di dalam badan pesawat. Sementara pengangkatan badan pesawat dilakukan belakangan. Salah satu yang berharap besar adalah Imam Sampoerno. Dia adalah ayah salah satu penumpang pesawat nahas tersebut, Dona Indah Nurwatie.

Dona ‘terbang’ bersama suaminya, Gusti Made Bobi Sidharta, dan kedua anak mereka, Gusti Ayu Putri Permata dan Gusti Ayu Made Keisha Putri. Berdasarkan manifes, keluarga itu duduk di kursi 20A, 20B, 20C dan 20D. “Tentunya itu kabar yang bisa mengobati keluarga. Karena jika melihat manifes dan gambar badan pesawat, di situ anak, menantu, dan kedua cucu saya duduk. Semoga mereka bisa ditemukan,” kata Imam di Crisis Center,

KELUARGA salah satu korban menangis saat penjemputan jenazah di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jateng, Rabu (14/1).

Hal 14 kol 1-3

ANTARA/ ALOYSIUS JAROT NUGROHO

KH HUSIN NAPARIN

Waktu & Keutamaan Selawat MENURUT hadis riwayat Tabrani, seyogianya seorang mukmin berselawat pada setiap hari sebanyak seratus kali atau minimal

dua puluh kali (sepuluh kali di waktu pagi dan sepuluh kali di waktu sore), sebagai jaminan akan mendapatkan syafa’at dari Ra-

sulullah SAW di hari kiamat. Lebih jauh seorang mukmin dianjurkan berselawat pada waktu-waktu tertentu, yaitu : 1. Sesudah azan. (HR. Muslim). 2. Ketika masuk ke dalam masjid dan ketika keluar. (HR. Abu Daud).

3. Sesudah membaca tasyahud di dalam tasyahud akhir. (HR. Baihaqi). 4. Di dalam salat jenazah. (menurut Imam Syafi’i). Hal 14 kol 4-7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.