Banjarmasin Post
32
RABU
17 DESEMBER 2014/ 27 SAFAR 1436 H
RP 3.000
HALAMAN
NO. 151762 TH XLIII/ ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Tanah di Benua Anyar
Rp 5 Juta per Meter Kenaikan Harga Tidak Diimbangi Besaran Pajak BANJARMASIN, BPOST - Seakan tidak mau kalah dengan daerah tetangga seperti Banjarbaru dan Banjar, transaksi jual beli lahan di Banjarmasin juga makin meningkat. Beragam tujuan mendasari transaksi tersebut, dari pembangunan kawasan permukiman atau perumahan hingga dijadikan area bisnis.
Imbasnya, harga lahan terkerek. Sayangnya, meroketnya harga lahan itu tidak diimbangi peningkatan nilai jual objek pajak (NJOP). Betapa tidak, ada kawasan yang harga lahannya sudah naik hingga 10 kali lipat, tetapi NJOP-nya tidak mengalami perubahan. Salah satu contoh adalah kawasan Benua Anyar, Lingkar Da-
lam Utara, Banjarmasin yang banyak digunakan untuk perumahan dan bisnis. Di sini harga lahan sudah meroket hingga Rp 5 juta per meter persegi. Sementara NJOPnya hanya sekitar Rp 400 ribu Kondisi serupa terjadi di kawasan Lingkar Selatan (Jalan Gubernur Soebardjo) yang lebih banyak digunakan untuk bisnis Hal14 kol 4-7
NEWS ANALYSIS
BACHTIAR NOOR Pengamat Tata Kota
Jangan Hanya Kejar PAD MAKIN tingginya tingkat jual beli tanah di Banjarmasin adalah hal yang wajar. Maklum, Banjarmasin adalah kota yang termasuk tinggi pertumbuhan ekono Hal 14 kol 1-3
Halaman
11 BANJARMASIN POST GROUP/DONNY SOPHANDI
Otomotif Melemah Sawit Meroket Warga Mulai Serbu Money Changer JAKARTA, BPOST - Selama beberapa hari ini nilai tukar rupiah terus melemah. Bahkan dolar AS kemarin pagi sempat dijual Rp 13.000 di bank dan beberapa money changer. Bahkan, warga pemilik mata uang asing terutama dolar, mulai menyerbu money changer. Ada apa dengan rupiah? Ekonom dari PT Bank International Indonesia Tbk, Juniman, menilai pelemahan rupiah saat ini lebih parah dibanding pada 2008 lalu. Saat itu, struktur perekonomian masih bagus dan ekonomi tumbuh di atas enam persen. Sementara saat ini ekonomi melambat dan neraca perdagangan mengalami defisit. Selain itu, dolar menguat tajam setelah berakhirnya stimulus bank sentral Amerika (The Fed) dan rencana pengetatan moneter. “Tahun ini juga terjadi kemerosotan harga minyak hingga ke 57 dolar AS per barel,” ucap dia di Jakarta, kemarin. Dari sisi perminta-
.co.id banjarmasinpost
KLIK ng Intervensi apa ya esia? on Ind nk Ba an dilakuk
an, pekan ini merupakan puncak kebutuhan dolar dalam negeri untuk pembayaran utang korporasi, negara, dan libur panjang. “Ketika kebutuhan sedang tinggi tetapi suplainya terbatas, maka rupiah bergerak makin liar,” lanjut Juniman. Menurut dia, pelemahan rupiah akan terus terjadi kecuali ada pernyataan pemerintah atau otoritas moneter yang bisa menenangkan pasar. Hal ini penting karena setelah level psikologis Rp 12.500 ditembus, terjadi panic buying Hal 14 kol 4-7
NET
FOTO-FOTO: DOKUMEN BANJARMASIN POST GROUPGRAFIS:BPOST/RIZA
SI PALUii
Mangiyau Lalat SABAN kamarian Palui, Garbus, Tuhirang wan Tulamak takumpul di gardu di balakang kalurahan sambil mahadang azan magrib. Napa aja jadi tatawaan bubuhan Hal 14 kol 1-3
- Haraga dolar sudah 13 ribu, Lak-ai + Kita baulanja tatap pakai duit saribuan, Nang-ai Anang Gayam
04:42
12:14
15:41
18:24
19:38
Golkar Bisa Absen di Pemilukada
MENGIKUTI SIDANG KASUS KORUPSI BANSOS
Tangan Mbah Yono Terus Bergetar
Pemerintah Pilih Bersikap Netral JAKARTA, BPOST - Terbelahnya Partai Golkar menjadi dua kubu, sangat merugikan partai itu di pemilukada. Partai tersebut terancam tidak bisa mengikuti. Karena itu perlu rekonsiliasi (islah) yang harus mereka lakukan sendiri, ka Hal 14 kol 1-3
”
Kami serahkan ke mekanisme Mahkamah Partai. Kalau tidak selesai di Mahkamah Partai, (selesaikan) di pengadilan” BANJARMASIN POST GROUP/KURNIAWAN
YASONNA P LAOLY Menkum HAM
SALAH seorang terdakwa kasus dugaan korupsi Bansos, Soeyono (pakai kopiah putih) beristirahat seusai mengikuti sidang, Selasa (16/12).
WAJAH H Soeyono sontak menegang saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebut ancaman hukuman penjara yang bakal diterimanya. Dia terkejut. Salah satu terdakwa kasus dugaan korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) 2010, terlihat tidak bisa menerima bayangan bakal mendekam di balik jeruji besi selama satu hingga lima tahun. Selama ini, Soeyono menyatakan dirinya hanya menyalurkan bantuan melalui dana Bansos. Tidak pernah me-
TANGIS Keluarga Anang Halaman
2
ngurangi atau mengorupsi dana dari negara itu. “Ancaman (hukuman) itu sangat memberatkan. Tujuan Pak Yono itu hanya memberi bantuan, tidak ada niat lain. Apalagi saat ini Pak Yono sedang sakit-sakitan,” kata Pengacara Hal 14 kol 4-7
1712/B01