Banjarmasin Post Jumat 24 Oktober 2014

Page 1

Banjarmasin Post

32

JUMAT

24 OKTOBER 2014/ 29 DZULHIJAH 1435 H

RP 3.000

HALAMAN

NO. 151609 TH XLIII/ ISSN 0215-2987

DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI

Bangun Saat Napi Sudah Kabur ■ Terjadi Saat Setrum Pagar Kawat Lapas Mati BANJARMASIN, BPOST - Ada beberapa keberuntungan yang dialami Muhammad Yudi alias Butet (32). Narapidana (napi) Lapas Teluk Dalam itu berhasil kabur karena ‘dibantu’ beberapa kejadian yang menguntungkan dirinya, Selasa (23/10) siang. Pertama, meski harus berdarah-

darah dan pakaian robek-robek karena sayatan kawat berduri, dia mampu menjebolnya. Padahal, biasanya pagar kawat berduri di atas pagar tembok belakang lapas itu dialiri arus listrik. Namun, kabarnya saat itu tidak ada aliran listrik karena sedang terjadi pemadaman.

Nasib Baik Butet ◗ Listrik padam sehingga pagar kawat tidak ada setrumnya ◗ Bisa naik ke pagar tembok setinggi 4 meter karena bantuan napi lain ◗ Petugas di pos jaga mengaku sedang tidur ◗ Petugas yang bangun saat Butet sudah di luar kompleks lapas, tidak menembak tetapi hanya melemparkan kursi plastik

Hal 22 kol 4-7

Buka Baju Lalu Lari BPOST GOUP/FADLY

Muhammad Yudi alias Butet

GRAFIS BPOST GROUP/RIZA FOTO:FADLY SETIAWAN

Untung Ada Bom Air ■ Pemadaman Lahan Justru Jadi Tontonan MARABAHAN, BPOST - Helikopter jenis MI-17 kembali beraksi di langit Kalsel. Kamis (23/10), heli itu melakukan tugasnya sebagai pengebom air. Kemarin, wilayah yang dijatuhi ‘bom air’ adalah lahan di kawasan Desa Semangat Dalam, Alalak, Barito Kuala (Batola) yang terbakar hingga mendekati komples peru-

Polda Kerahkan Propam

mahan Bakti Karya 2. Barisan pemadam kebakaran kesulitan mengatasi kejadian itu karena api terus membesar sehingga luasan yang terbakar makin bertambah. Kondisi kian berbahaya karena api bergerak cepat mengarah ke perumahan warga. Hal 22 kol 1-3

■ Usut Penembakan di Tanahbumbu

Hal.

22

Kahiyang Hanya Rangking 105 ■ Anak Presiden Jokowi Ikut Tes CPNS SOLO, BPOST - Beginilah nasib menjadi anak pejabat apalagi presiden. Dia akan selalu menjadi perhatian publik, terutama media. Itulah yang dialami anak kedua atau putri semata wayang Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kahiyang Ayu (23) saat harus mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Ya, Kamis (23/10), Kahiyang harus mengikuti tes di Gedung Bakorwil (Badan Koordinasi Wilayah) Surakarta, Solo, Jateng. Untuk bisa lolos seleksi, dia harus bersaing dengan ribuan peserta lain. Perempuan itu memang mendaftarkan diri saat sang ayah masih menjabat gubernur DKI Jakarta. Awalnya Kahiyang datang menum-

pang mobil Nissan Juke berwarna putih bernomor polisi AD 8512 LU. Begitu sampai di Gedung Bakorwil, sudah ada puluhan jurnalis yang menunggu. Melihat itu, mobil yang sudah masuk kompleks gedung batal berhenti, tetapi langsung berbalik arah dan keluar lagi. Tak mau buruannya ‘menghilang’ para jurnalis itu berlarian mengejar. Upaya itu gagal karena mobil melaju. Sekitar 10 menit kemudian, ada taksi yang masuk kompleks gedung dan langsung menuju basement yang dijadikan tempat parkir. Melihat Kahiyang berada di dalam taksi, para jurnalis pun kembali Hal 22 kol 4-7

Asalkan Remunerasi Lancar

BANJARMASIN, BPOST Kabar terjadinya penembakan oleh oknum polisi hingga menewaskan warga Desa Malinau, Loksado, HSS, Nosri mengusik Kapolda Kalsel Brigjen Machfud Arifin. Dia langsung mengirim tim investigasi ke lokasi yang menjadi tempat penembakan di Desa Tamunih, Kusan Hulu, Tanahbumbu (Tanbu). “Tim yang ke sana dari Propam. Langsung dipimpin Kabid Propam AKBP Midi Siswoko,” ujar Kabid Humas Polda Kalsel AKBP Sunyipto di Banjarmasin, Kamis (23/10). Menurut dia, ada pertimbangan khusus menerjunkan tim dari Propam. Yakni, untuk menelusuri informasi yang menyebutkan ada oknum

■ Penyusunan Kabinet Sudah 99 Persen BANJARMASIN POST GROUP/AM RAMADHANI

HELIKOPTER pengebom air terbang di langit Batola untuk memadamkan kobaran api yang membakar lahan di kawasan Desa Semangat Dalam, Kamis (23/10).

Ayu Rananingtyas Kada papa terlambat, daripada kada sama sekali. Kasian masyarakat ke manamana harus pakai masker, sasak pahinakan. Bagus aja dijatuhkan bom air. Kadapapa terlambat

Elysa ‘Amy’ Seven Terlambat sekali, nunggu parah baru ada tindakan antisipasi. Seharusnya sebelum titik api bertambah banyak pemerintah sudah mengambil tindakan. Kasihan banyak yg kena ISPA gara2 asap. Apa lagi anak kecil. Tapi syukur alhamdulillah kalau sudah ada usaha untuk memadamkan kebakaran lahan, semoga cepat padam. Amin Komentar lain di hal 4

Hal 22 kol 4-7

JAKARTA, BPOST - Para pegawai di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) merespons positif baik rencana pembentukan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Bergabungnya dua kementerian itu seolah kembali ke rumah lama. “Seperti pulang kampung saja, kayak dulu,” ujar seorang pegawai, di Jakarta, Kamis (23/10). Menurut dia, tugas dan kewajiban pegawai dua kementerian itu tidak jauh berbeda. Apalagi, selama ini Kementerian Perumahan Rakyat hanya menangani kebijakan. Hal serupa dikatakan Dinda Amalia. Dia menilai penggabungan itu bukan masalah besar selama kesejahteraan pegawai disesuaikan. “Asalkan remunerasi lancar, tidak ada masalah. Mudah-mudahan dengan penggabungan ini, kesejahteraan pegawai bisa disamakan dengan kese-

jahteraan kementerian lain, karena remunerasinya berbeda-beda,” ujar dia. Dalam surat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Ketua DPR Setya Hal 22 kol 1-3

Peleburan Kementerian ● Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat digabung menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. ● Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diubah menjadi Kementerian Pariwisata ● Kementerian Pendidikan dan Kementerian Ristek diubah menjadi:

Joko Widodo

Hal 22 kol 3

SETPES-CAHYO BRURI SASMITO; PRASETYO UTOMO

SI PALUii

■ Ketika Api Membakar Puskesmas Hantakan

Pucuk Gumbili WAYAHkadada gawian lain lagi, Palui tapaksa jadi supir. Kabisaan manyupir ini sudah digawinya lima anam tahun nang lalu dan sudah baisian rebuwis. Rebuwis itu dimintanya wayah inya jadi karnit, Hal 22 kol 1-3

- Ada napi kawa bukah dari lapas, Lak ai + Bakas pamanang lumba maratun kalo, Nang ai Anang Gayam

04:44

12:08

15:22

18:14

19:24

Lari dalam Kondisi ‘Bukaan Delapan’ RUSMIATI (25) terkejut. Juga panik. Demikian pula bidan Masniah yang sedang menemaninya. Saat itu, Rusmiati sedang menjalani proses melahirkan. Bahkan, dia sudah dalam kondisi yang disebut ‘bukaan delapan’. Segera melahirkan. Karena kepanikannya, Rusmiati dengan susah payah berdiri. Dia lantas ke luar ruangan, untuk menyelamatkan. Padahal di tangannya masih tertancap jarum selang infus. Rusmiati tidak peduli. Yang terpenting bagi dia, bisa selamat dari kobaran api. Rusmiati adalah salah satu pasien Puskesmas Hantakan,

HST. Kamis (23/10), sekitar pukul 10.15 Wita kemarin, dia berada di puskesmas itu untuk menjalani proses melahirkan, dibantu Masniah. Di saat sedang bersiap melahirkan, Rusmiati terkejut para petugas medis dan pasien berlarian ke luar. Saat dia menatap ke jendela, terlihat api berkobar dari atap rumah dinas guru yang dihuni Ruhani. Rumah itu hanya berjarak sekitar 10 meter dari puskemas. Rusmiati sontak ikut menyelamatkan diri. Dia lupa dalam kondisi segera melahirkan. “Dia sudah ‘bukaan delapan’. Tapi tiba-tiba ada api yang sudah membesar,”kata seorang perawat, Helmi.

dari rumah sakit, dia dibantu sang suami langsung menuju

MASA beredar, zaman berputar; ada matahari terbit, ada matahari tenggelam; ada siang dan ada malam. Demikianlah pergantian siang dan malam membuat roda kehidupan berputar dan terus berputar. Watilkal-ayyaamu nudaawiluha bainannaas… (artinya) : “Kami pergilirkan hari-hari di antara manusia supaya mereka dapat mengambil pelajaran” (QS Ali-Imran 140). Di antara hikmah pergantian siang dan malam adalah agar dapat diketahui bilangan tahun dan perhitungan umur manusia. …LiKH Husin ta’lamuu ‘adadas-siniina walNaparin hisaab… (QS Al-Israa 12). Kini kita berada di penghujung 1435 H (akhir Dzulhijjah), besok kita memasuki tahun baru 1436 H (1 Muharram). Selanjutnya kita menatap masa depan jarak dekat (besok), masa depan jarak menengah (sampai ajal berakhir), dan masa depan jarak jauh yaitu

Hal 22 kol 1-3

Hal 22 kol 4-7

BANJARMASIN POST GROUP/HANANI

ASAL API - Rumah dinas guru yang menjadi asal api yang membakar Puskesmas Hantakan, HST, berubah menjadi arang. Rumah itu dipasangi garis polisi, Kamis (23/10).

Nasib baik berpihak kepada Rusmiati. Api merambat ke puskemas itu saat dia sudah berada di luar. Setelah keluar

Muhasabah

2410/B01


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.