Warga Pasar Lama Terpanggang Halaman
32
2
Banjarmasin Post
KAMIS
9 OKTOBER 2014/ 14 DZULHIJAH 1435 H
RP 3.000
HALAMAN
NO. 151594 TH XLIII/ ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Langsung Kerahkan Intel
“
Geram Masih Terjadi Pungutan Liar di SPBU
Intel akan saya turunkan, untuk kroscek, memantau dan menghimpun informasi. Kami siap menindak dan tidak akan ada toleransi. Kasihan masyarakat, sudah sulit dapat BBM dan rugi waktu malah dimintai BRIGJEN MACHFUD ARIFIN Kapolda Kalsel
BANJARMASIN, BPOST - Hasil penelusuran BPost mengenai pungutan liar (pungli) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kawasan Banua Anyar, Banjarmasin langsung direspons Kapolda Kalsel Brigjen Machfud Arifin dan Danrem 101 Antarsari Kolonel (Inf) Suharjono. Selain geram terhadap masih terjadinya aksi pungli terhadap pembeli bahan bakar minyak (BBM), mereka juga menegaskan segera mengerahkan anak buah untuk melakukan penyelidikan karena diduga ada oknum aparat yang terlibat. “Di mana, di mana, SPBU mana?” ucap Mahfud di sela-sela acara serah terima jabatan sejumlah ka-
4 Tahun Belajar di Bekas WC
“
Jika oknum anggota TNI dari kesatuan lain, akan kami serahkan ke kesatuannya. Apabila dari TNI AD, kami serahkan kepada polisi militer untuk mengambil tindakan. Saya mengirim anggota untuk mengusut” KOLONEL SUHARJONO Danrem 101 Antasari
Hal 22 kol 4-7
Janji Tidak Jegal Jokowi Zulkifli Ngaku seperti Disambar Petir JAKARTA, BPOST - Tidak akan menghambat proses pelantikan presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi). Itulah janji yang langsung dilontarkan Zulkifli Hasan setelah terpilih sebagai ketua MPR, Rabu (8/10). “(Acara pelantikan) Ini harus betul-betul kita sukseskan karena menjadi tonggak keberhasilan proses demokrasi kita,” kata dia. Zulkifli juga mengatakan fraksifraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) tidak akan menjegal pemerintahan Jokowi, selama kebijakannya untuk kepentingan rakyat. “(Dugaan menghambat pe lantikan presiden terpilih) Itu pikiran aneh. Saya kira kita harus mengutamakan persatuan kesatuan,” ucapnya. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) masuk ke paket pimpinan yang diajukan KMP minus
BANJARMASIN POST GROUP/DONI USMAN
RUANG WC - Murid SDN 2 Kembang Kuning, Haruai, Tabalong terpaksa belajar secara bergantian di ruang bekas WC sekolah, Selasa (7/10). (Foto bawah) Sebagian di antara mereka juga harus belajar dalam kondisi ruang rusak di rumah dinas guru.
Digunakan Bergantian untuk Enam Kelas
Hal 22 kol 1-3
PIMPINAN MPR 2014-2019 z z z z z
Ketua: Zulkifli Hasan (PAN) Wakil Ketua: EE Mangindaan (Demokrat) Wakil Ketua: Mahyudin (Golkar) Wakil Ketua: Hidayat Nurwahid (PKS) Wakil Ketua: Oesman Sapta Odang (DPD)
STRATEGI KMP z Mampu mengulur-ulur waktu sehingga menghasilkan formula yang fleksibel. Mendadak mengusung Zulkifli Hasan sebagai calon ketua setelah sebelumnya santer beredar calon dari Demokrat z Zulkifli punya basis finansial kuat serta jaringan politik luas dari tingkat partai maupun ormas Muhammadiyah z Menerima Oesman Sapta dari DPD sebagai wakil ketua. Dengan itu, KMP seolah tidak bertempur dengan DPD. Bahkan beberapa senator DPD yang punya hubungan kuat dengan partai menjadi mesin politik
Zulkifli Hasan
sumber: pengamat politik, ari dwipayana
PARLEMEN dikuasai Koalisi Merah Putih (KMP). Akankah mereka akan menghambat pelantikan presiden terpilih, ikuti terus dinamikanya dengan
klik www.banjarmasinpost.co.id
Akrobat PPP Pun Kandas
22
TANJUNG, BPOST - Terpaksa menjadikan bekas ruang toilet dan rumah dinas (rumdin) guru sebagai ruang kelas. Kondisi itu sangatlah ironis karena terjadi di sekolah yang lokasinya hanya sekitar 25 kilometer dari Ibu Kota Tabalong, Tanjung, Apalagi, Tabalong adalah salah satu kabupaten yang kaya sumber daya alam (SDA) dan hasil perkebunan. Banyak perusahaan besar dari skala lokal, nasional hingga internasional yang mengais rezeki di kabupaten tersebut. Tetapi seperti itulah yang terjadi di SDN 2, Desa Kembang Kuning, Haruai. Jika sepintas dilihat dari luar, bangunan sekolah yang terletak sekitar 10 kilometer dari pusat kecamatan tersebut masih bagus karena terbuat dari beton dengan cat yang belum kusam. Akan tetapi, sudah bertahun-tahun, proses belajar mengajar di sekolah tersebut juga menggunakan ruangan yang semula digunakan untuk toilet atau WC sekolah dan rumdin guru sebagai tambahan ruang kelas. Hal itu terpaksa dilakukan karena usulan untuk menambah ruang yang diajukan pe-
Hal 22 kol 4-7
Master Briyan Sungguh benar2 menyedihkan para penerus bangsa kita belajar di ruang bekas WC. Tolong pemerintah perhatikan pendidikan jngan tutup mata soal pendidikan
Oyon Undercross Harus lebih memperhatikan lagi, dinas yg terkait dalam dunia pendidikan. Masih banyak daerah yang belum mendapat bantuan untuk perbaikan sekolah, atau dana untuk perbaikan tidak sampai ke sasaran?
BANJARMASIN POST GROUP/DONI USMAN
ngelola sekolah, belum juga ada tindak lanjutnya. Saat ini, sekolah tersebut memiliki 232 murid. Sementara ruang kelas hanya enam unit plus satu ruang untuk para guru. Kebutuhan ruang kelas bagi murid-murid dari kelas I sampaiVI sebanyak delapan unit. Perinciannya, kelas I, IV,V dan VI ma-
News Analysis
ERSIS WARMANSYAH ABBAS Pengamat Pendidikan Unlam
Pemetaan Kurang Tajam
Yudi Aja Kita lihat dulu penyebabnya, jangan langsung menjurus. Supaya tidak saling merasa disalahkan
toilet dan rumah dinas (rumdin) memperlihatkan bahwa pemerintah daerah (pemda) setempat lupa. Sekolah yang memerlukan bantuan telah terlewatkan. Sebab, biasanya selalu ada perencanaan untuk pembangunan di setiap tahun. Tentunya didukung data-data yang valid. Artinya, semua sekolah terdata. Sebenarnya anggaran yang diperlukan juga tidak terlalu besar, hanya dua kelas. Kondisi itu juga memperlihatkan bahwa rencana
Komentar lain di hal 18
Hal 22 kol 5-7
SEKOLAH Dasar Negeri (SDN) SDN 2 Kembang Kuning, Tabalong yang menjadikan bekas ruang
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Pernikahan Adat Dayak Bernuansa Eropa
SI PALUii
Maharnya dari Rp 10 Ribu Menjadi Rp 20 Juta
Pananambaan
BPOST GROUP/DONNY SOPHANDI
NIKAH ADAT - Sambil komat-kamit, Damang Ayal mengibaskan pucuk ringgitan ke arah mempelai dalam pernikahan adat Dayak Meratus di Balai Desa Malaris Kecamatan Loksado, Hulu Sungai Selatan.
SAMBIL menggerakkan tangan kirinya yang memegang pucuk ringgitan yakni untaian daun kelapa serta padi dan tangan kanan yang mengenakan hyang yakni gelang tembaga untuk ritual, Damang Ayal berlari kecil. Diiringi tabuhan gendang seorang nenek, dia mendekati sepasang calon pengantin yang duduk di pelaminan. Mulut Damang Ayal komatkamit. Kepalanya sesekali menengadah ke langit-langit bangunan, berdoa agar pernikahan pengantin tersebut direstui Sang Hyang, leluhur Dayak Meratus. Beberapa kali Damang yang juga penghulu di Desa Malaris Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, mengitari mempelai yang di-mamang-nya atau dinikahkannya secara adat. Damang kemudian meletakkan untaian pucuk ringgitan ke kepala, bahu, tangan hingga badan mempelai. Beberapa syarat pernikahan seperti lemang, sisir, rokok dan bungkusan pakaian diletakkan di tikar di depan pengantin. Syarat tersebut dianggap warga Dayak Meratus sebagai harapan agar keduanya menjalani kehidupan rumah tangga hingga akhir hayat dan di alam baka bisa kembali beriringan. Kendati menjalankan ritual adat Dayak Meratus, pengaruh budaya luar sudah terasa di daerah Pegu-
nungan Meratus tersebut. Mempelai pria mengenakan kemeja putih berdasi, dibalut jas berwarna hitam dan berpeci hitam. Sedangkan perempuannya mengenakan gaun pengantin ala Eropa berwarna kuning keemasan ditambah perhiasan berwarna perak di leher dan kepala. Mereka duduk di sofa dengan latar belakang tirai putih. Pernikahan adat Dayak Meratus yang berlangsung di Balai Adat Desa Malaris, Minggu (28/9) itu disaksikan puluhan anggota keluarga mempelai dan warga sekitar. Tidak ada tamu yang diundang secara khusus. Hal 22 kol 4-7
KADA handak tatinggal lawan nang ngarannya pamilihan diwan di pusat sana, di gang wadah Palui bagana pacangan ada jua pamilihan hagan mamilih Katua Hal 22 kol 1-3
- Ada murid nang balajar di jamban, Lak-ai + Mun kada pintar lain salah muridnya, Nang-ai Anang Gayam
04:49
12:11
15:16
18:16
19:25