Banjarmasin Post
32
RP 3.000
HALAMAN
RABU
24 SEPTEMBER 2014/ 29 DZULKAIDAH 1435 H
NO. 151580 TH XLIII/ ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Jangan Usik Pembangunan Kalsel Rudy Bilang Belum Tahu Soal Dugaan Mark Up Proyek DPRD
Halaman
BANJARMASIN, BPOST Pernyataan singkat diucapkan Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin saat ditanya tentang dugaan adanya mark-up pembangunan gedung baru DPRD Kalsel. Dia menegaskan belum mengetahui permasalahannya. “Saya belum mempelajarinya. Tidak tahu,” ucap dia di Banjarmasin, Selasa (23/9). Sekdaprov HM Arsyadi yang saat itu mendampingi Rudy langsung ikut berkomentar. Dia menegaskan, tidak ada masalah dalam proyek tersebut. “Lelang sudah dilakukan, evaluasi sudah dilakukan. Kalau memang tidak memenuhi syarat adminis-
2
trasi masak mau dimenangkan,” kata Arsyadi. Menurut dia, akan riskan jika memenangkan penawar terendah tetapi tidak bisa dipertanggungjawabkan. “Pembangunan terus berlanjut, sudah kontrak,” tegas dia. Sebelumnya, dalam rilisnya, Koordintor Investigasi dan Advokasi FITRA (Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran) Uchok Sky Khadafy mengatakan proyek Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalsel itu su-
Biasanya karena Lobi KOORDINATOR Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafy bersikukuh tudingan berdasar data yang valid. Dia pun menilai permasalahan dugaan mark up pembangunan gedung baru DPRD Kalsel bukan masalah sepele. “Bila berkaca dari kasus
Hal 22 kol 4-7
di Banten, kasusnya juga bermula dari adanya kejanggalan penyusunan HPS dan penentuan pemenang lelang yang penawarannya justru lebih tinggi dan mahal, maka ini bukan masalah sepele,” tegas Uchok, Selasa (23/8). Mengenai penghitungan potensi kerugian negara, dia mengatakan bisa dihitung berdasar harga pasar. “Jadi ada dugaan HPS dinaikkan melebihi harga Hal 22 kol 4-7
MEGAH dan modern tanpa melupakan kultur masyarakat Banjar. Inilah makna yang dimiliki pintu gerbang Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) di kampus Banjarmasin. Pembangunan gerbang gagasan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unlam yang dipimpin HG (P) Rusdi
Efffendi AR ini, tidak asal dilakukan. Perlu kajian matang, masukan pemikiran tentang bentuk bangunan serta partisipasi aktif dari berbagai kalangan untuk pembiayaannya. IKA Unlam sendiri juga sejak awal mencanangkan harus adanya makna Hal 22 kol 4-7 BANJARMASIN POST GROUP/DONNY SOPHANDI
MEGAH - Pintu gerbang Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) berdiri kokoh dan megah tanpa meninggalkan nilai budaya Banjar. Gerbang gagasan IKAN Unlam ini sudah diresmikan oleh Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin, Senin (22/9).
Mereka Langsung Kabur ke Hutan Tim Gabungan Gagal Bekuk Penebang Liar di Tahura
BANJARMASIN POST GROUP/DONNY SOPHANDI
SI PALUii SAMINGGUAN Palui kada parnah cangul bakakawanan, maulah bubuhan kakawalannya dandaman banar. Apalagi ada tadangar habar ga Hal 22 kol 1-3
- Abah hobnor kada tahu mark up gedung dewan, Lak ai + Basunyian haja, Nang ai Anang Gayam
12:21
15:47
18:28
Jalur khusus penebang liar z Tiwingan Lama-Desa Kiram-
Samping Gunung MelatiPerumahan- MartadahPelaihari z Tiwingan Lama-Desa Kiram— Sungai Tiung CempakaPelaihari z Lambung kiri Tahura-Awang Bangkal Timur- KarangintanPHM Noor z Lambung Ujung Tahura-Desa Rantau Bujur-Pengaron/ Mataraman-Tanjung, Pelaihari
itu, Yaniansyah dan Samsul mengatakan menebang dan
mengolah kayu log untuk kepentingan pribadi. Mereka juga mengungkapkan banyak orang lain yang melakukan tindakan serupa. Bergabung dalam tim itu antara lain Kepala Seksi Perlindungan BP Tahura Alif Winarto dan Kanit Reskrim Polsek Aranio Aipda Sonny Borneo. Sesampai di sana, yang terlihat hanya batang pohon yang tergeletak di tanah karena ditebang. Juga ada potong Hal 22 kol 1-3
Muchliz WM Penebangan liar sampai kapan pun ga akan pernah teratasi. Kecuali kesadaran yang timbul dari hati pelaku itu sendiri akan bahayanya. Hutan itu tempat bernaung unt mengurangi bahaya bencana alam. Baca halaman 4
Menengok ‘Kampung Kusta’ di Tala dan Tapin
Gabin Samarinda
05:02
MARTAPURA, BPOST - Tim gabungan BP Tahura (Badan Pengelola Taman Hutan Raya) Sultan Adam dan Polsek Aranio, Banjar kembali melakukan sidak (inspeksi mendadak) di kawasan Mantang Kanas, Desa Tiwingan Lama, kemarin. Pekan lalu di kawasan hutan lindung itu, tim menangkap dua orang yang mengaku dari Pelaihari, Tanahlaut (Tala). Mereka diduga melakukan aksi penebangan liar. Namun, saat diperiksa, kedua orang
19:38
“Kami Sudah Tidak Dimusuhi Lagi” DARI 50 rumah, tersisa hanya enam rumah. Balai pertemuan dan langgar yang ikut tersisa pun dalam kondisi rusak parah. Ketika BPost mengunjungi desa itu, kemarin yang lebih banyak tertangkap oleh mata adalah kebun karet dan lahan kelapa sawit. Kondisi itulah yang kini dialami Desa Batalang RT 8, Jorong, Tanahlaut (Tala). Dulu, tepatnya pada 1985, kampung itu sangat terkenal di Kalsel. Di tempat itulah, puluhan penderita penyakit kusta dilokalisasi oleh Departemen Sosial (kini Kementerian sosial) dan pemerintah daerah setempat. Semua hanya tinggal cerita. Sekarang, bisa dibi-
“Dulu, ketika ke pasar, tidak ada taksi yang mau membawa. Sopir dan penumpang lain takut, sehingga saya harus jalan kaki” SAUFIAH Penghuni ‘Rumah Kusta’
lang ibarat kampung mati. Kalau pun masih ada aktivitas dari penghuni yang tersisa, ‘tenggelam’ oleh luasnya lahan. Kurang terlihat. Terlebih kala pagi, kampung itu benar-benar sunyi. Peng-
huninya bekerja menyadap pohon karet. Rumah mereka pun tidak terawat. Masih seperti saat dibangun. Rumah-rumah berbahan kayu dan papan itu berukuran sama: 4x6 meter. Tak heran, jika dicermati banyak dinding rumah yang sudah keropos bahkan rusak. “Kalau hujan, pasti bocor. Juga tidak ada penerangan listrik. Kami hanya menggunakan lampu minyak,” kata salah seorang penghuni, Sahran. Seperti para penghuni rumah lain, Sahran yang sudah berusia Hal 22 kol 4-7
BANJARMASIN POST GROUP/APRIANTO
SAHRAN, salah seorang mantan penderita penyakit kusta di depan rumahnya, di ‘kampung kusta’ Desa Batalang, Tanahlaut.
2409/B01