Banjarmasin Post Sabtu, 13 September 2014

Page 1

Banjarmasin Post

32

RP 3.000

HALAMAN

NO. 151569 TH XLIII/ ISSN 0215-2987

DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI ● Bupati Barito Kuala H Hasanuddin Murad

k

“Setuju lewat DPRD. Figur calon bupati/wali kota akan terseleksi secara baik.”

ali Kota Banjar masin ●W Wali Banjarmasin H Muhidin “Jika lewat DPRD, tidak ada blusukan menemui rakyat. Yang ada blusukan ke anggota DPRD, Ini kemunduran”

●W ali Kota Banjarbar u Wali Banjarbaru H Ruzaiddin Noor “Sebagai anggota Apeksi, sesuai kesepakatan agar kepala daerah dipilih langsung diser tai perbaikan sistem”

● Bupati Hulu Sungai TTengah engah

H Narun Nurasid “Sudah ada pernyataan dari Apkasi mengenai sikap para bupati Indonesia yang menolak pemilukada oleh DPRD”

● Bupati TTanahbumbu anahbumbu H Mardani H Maming “Bila dipilih anggota dewan, bisa jadi kepala daerah akan lebih mementingkan keinginan anggota DPRD. ”

KATA BUPATI/WALI KOTA SE-KALSEL ●

abalong ● Bupati T Tabalong

“Jika melalui DPRD, sistem tersebut ‘memutus’ langsung aspirasi masyarakat dengan kepala daerah. Rakyat akan kehilangan hak pilih”

“Tidak masalah yang disepakati. Yang penting ada perbaikan dalam kehidupan demokrasi dan meningkatnya kesejahteraan rakyat”

● Bupati Banjar

anah Laut ● Bupati T Tanah

Bupati Kota baru H Irhami Irdjani

H Anang Syakhfiani

Sultan H Khairul Saleh

● Bupati Hulu Sungai Selatan

H Achmad Fikry “Mari kita memberikan kesempatan kepada pemerintah pemerintah dan DPR untuk memutuskan yang terbaik untuk demokrasi di Indonesia”

H Bambang Alamsyah

“Kedua opsi itu ada plus minusnya. Kalau bagi saya, siap

“Kepala daerah ber tanggung jawab langsung kepada rakyat. Menjadi hak rakyat untuk memilih pemimpinnya”

● Bupati Balangan

untuk kedua opsi tersebut. Tidak ada masalah, sistem selalu bergerak dinamis” apin Tapin ● Bupati T

H Sefek Effendie “Apa pun keputusan DPR, saya setuju saja, baik pemilihan langsung oleh rakyat atau pemilihan melalui DPRD”

engah ● Bupati Hulu Sungai T Tengah

HM Arifin Arpan “Sama-sama bagus, saya serahkan saja ke pemerintah dan DPR untuk membahasnya. Saya siap melaksanakan keputusannya”

H Abdul Wahid “Dalam pemilukada langsung, perbedaan terjadi hingga masyarakat lapisan bawah sehingga sangat rawan dan potensi perpecahannya tinggi”

GRAFIS:BPOSTGROUP/RIZA

Draf Ditarik, Selesai! ■ Pembahasan RUU Pilkada Bisa Dibatalkan JAKARTA, BPOST - Pertentangan dua kubu menyikapi rencana pengesahan Rancangan Undang Undang Pilkada (Pemilukada), terutama tentang aturan mekansime pemilihan kepala daerah, kian memanas. Pendukung pemilihan langsung oleh rakyat dan pendukung pemilihan oleh anggota dewan, saling merasa kubunya paling benar. Ancaman konflik terbuka terjadi. Mangantisipasi itu, pengamat hukum tata negara, Saldi Isra mendesak

pemerintah khususnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera menarik draf RUU Pilkada dari DPR. Dengan penarikan itu, maka polemik bisa diakhiri. Dia menilai, pembahasan RUU di DPR sudah sudah tidak substantif lagi. Pasalnya, mayoritas anggota dewan –tergabung dalam Koalisi Merah Putih– lebih terpaku pada mekanisme pemilihan dibanding upaya membenahi pelaksanaan pemilukada yang saat ini ber-

langsung. Saldi bahkan menduga ada motif lain di balik perdebatan mekanisme pemi Hal 22 kol 3-4

Cuma Dua Bupati SIKAP berlainan diperlihatkan para bupati dan wali kota di Kalsel, menyikapi mekanisme pemilihan kepala daerah yang payung hukumnya, RUU Pilkada, sedang dibahas di DPR. Ada yang mendukung tetap melalui jalur pemilihan langsung oleh rakyat, ada pula yang menginginkan dipilih saja

Kecepatan Welbeck SOSOK Danny Welbeck akan menjadi sorotan ketika Arsenal menjamu Manchester City, di Emirates Stadium, pada lanjutan Premier League 2014/2015, Sabtu (13/9) malam Hal 22 kol 1-3

Live on

Sabtu (13/9) Pukul 19.45 Wita

Hal 22 kol 1-3

SI PALUii

Ukuran Gambar LAWAS banar hidup Palui pina kada sing ubahan. Pancarian maojek cukup gasan sahari dua, kada kawa kaya urang pina bakacukupan. Ran Hal 22 kol 4-7

- Cagar kada kawa lagi rapat di hutel, Lak-ai + Kadada lagi alasan wan bini, Nang-ai Anang Gayam

05:02

SABTU

13 SEPTEMBER 2014/ 18 DZULKAIDAH 1435 H

12:21

15:35

18:24

19:32

Sunarti Tak Lagi Gunakan Elpiji dan Minyak Tanah

Biogasnya Beraroma Tahu SIANG itu Sunarti menyiapkan sejumlah bahan untuk memasak sayur asam. Sambil menggendong Afika, anaknya yang baru berusia satu tahun, Sunarti meracik bahan makan siang favorit keluarga. Setelah semua siap, Sunarti mulai menyalakan kompor gas. Pertama-tama dia memutar tuas pada pipa dan kemudian menyalakan kompor seperti kompor gas pada umumnya. Api pun menyala. “ Lihat apinya. Birunya seperti api dari kompor elpiji,” katanya sambil tersenyum.

Sunarti memasak bukan dengan elpiji, melainkan dengan biogas. Tidak hanya memasak sayur, Sunarti pun menggoreng

ikan dan masak air. Uniknya, selama api menyala, tercium aroma tahu. Biogas itu memang berasal dari ampas tahu buangan

BPOSTGROUP/NIAKURNIAWAN

SUNARTI memperlihatkan api biogas di kompornya.

pabrik tahu Sumber Indah Kelurahan Mentaos, Banjarbaru. Tidak hanya Sunarti. Ada sekitar 36 kepala keluarga di sekitar pabrik yang menggunakan biogas. Itu berlangsung sejak sekitar tiga tahun lalu. Sejak itu pula Sunarti bersama warga lainnya tak menggunakan minyak tanah atau elpiji. Tidak heran bila

Baru 2 Hari Tiga Politisi Ajukan Kredit ■ Banyak Tawaran Utang untuk Anggota DPRD MARTAPURA, BPOST - Beragam alasan dikemukakan sebagian anggota DPRD yang setelah dilantik justru sibuk menyiapkan berkas permohonan pinjaman uang ke Bank. Dari modal usaha, balas budi ke tim sukses, hingga membeli rumah atau mobil. Legislator yang hendak membeli rumah atau mobil, biasanya berdalih rumahnya ke gedung DPRD setempat, sangat jauh. Mereka khawatir kecapekan di jalan apabila menggunakan sepeda motor apalagi angkutan umum, bisa mengurangi kinerja. Adanya kesempatan untuk mendapat uang puluhan hingga ratusan juta rupiah, dengan ‘modal’ hanya surat keputusan (SK) pengangkatan dan slip gaji, seakan menjadi satusatunya solusi. Sikap lain diperlihatkan salah seorang anggota DPRD Banjar, Ruslan. Mantan Pambakal Desa Tandifah, Sungai Tabuk ini mengaku lebih memilih menggunakan sepeda motornya daripada meminjam uang untuk membeli mobil. Padahal untuk menuju tempat kerjanya, dia harus menempuh perjalanan sepanjang 44 kilometer dari rumah. “Memang saat ini banyak teman di dewan sedang ramai membicarakan rencana mengajukan pinjaman ke bank. Mungkin ada sekitar 10 hingga 15 orang. Tetapi saya belum tertarik meskipun rumah saya berada di desa yang berbatasan langsung dengan Banjarmasin. Saya juga tidak ingin ada penilaian negatif. Baru saja dilantik sudah membeli mobil,” ucap dia kepada BPost, kemarin. Bagaimana bila uang pinjaman itu untuk membeli rumah agar lebih dekat dengan kantor? Lagi-lagi Ruslan mengaku belum tertarik. Alasannya, tetap ingin lebih dekat dengan warga yang sudah memilihnya saat pemilu legislatif lalu. Hal 22 kol 1-3

Hal 22 kol 4-7

1309/B01


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.