28
Halaman
SENIN
RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 152163 TH XLIIII/ISSN 0215-2987
1 FEBRUARI 2016 22 RABIUL AKHIR 1437 H
Jessica Beralas Kasur Tipis di Sel Halaman
16
SAAT ditangkap, Jessica Kumala Wongso sedang berada di kamar hotel, bersama orangtuanya. Mereka tidur di kasur empuk dengan selimut tebal di kamar berhawa sejuk. Dia menginap di hotel itu
sejak Jumat (29/1). Namun, sejak Sabtu (30/1) malam kemarin, dia harus tidur sendirian di dalam sel Rutan Polda Metro Jaya. Jessica yang menyandang status tersangka kasus pembunuh-
an melalui kopi beracun yang diminum Wayan Mirna Salihin, harus tidur beralas kasur tipis tanpa seprei dan selimut. Hawa di dalam sel itu panas karena tidak ada air conditioner (AC).
Apakah Jessica pelaku pembunuhan melalui kopi beracun dan apa motif di balik pembunuhan tersebut?
TERSANGKA - Sekuel Foto Jessica saat ditangkap dari dalam hotel hingga menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya FOTO-FOTO: TRIBUNNEWS/WARTAKOTA
Eks Gafatar Kalsel Tolak Pulang
Anak Tokoh Batola Pilih Tinggal di Yogyakarta BANJARMASIN, BPOST Ternyata ada 18 orang dari Kalsel yang ikut dipulangkan setelah terjadinya aksi massa yang membumihanguskan permukiman anggota Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) di Mempawah, Kalbar. Mereka tidak langsung dipulangkan ke Kalsel, tetapi lewat Jateng. Namun, saat dijemput, seluruh eks anggota Gafatar itu menolak pulang ke Banua. Semula berdasar surat dari Sekdaprov Jateng, Sri Puryono untuk Penjabat Gubernur Kalsel, H Tarmizi Abdul Karim, disebutkan jumlahnya hanya 12 orang. Mereka ditampung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Pada surat bernomor 300/0001480 yang salinannya diperoleh BPost itu juga terdapat permintaan dari Pemprov Jateng agar warga Kalsel yang ikut dipulangkan dari Kalbar tersebut segera dijemput. Bahkan, masih di surat bertanggal 29 Januari 2016 itu ditulis pula bahwa tenggat penjemputan adalah Minggu (31/1) kemarin. Saat dikonfirmasi tentang adanya surat tersebut, Sekdaprov Kalsel HM Arsyadi membenarkan. Dia pun me-
Saya bilang pada mereka, Kalsel tidak menolak kepulangan kalian. Tetapi kami menghormati keinginan mereka Ariffin Kabid Pengawasan Kesbangpol Kalsel
ngatakan ada perwakilan dari Kesbangpol dan Dinas Sosial Kalsel yang langsung diberangkatkan ke Boyolali untuk menjemput mereka. Rencananya, setelah tiba di Kalsel, mereka akan menjalani pembinaan sebelum diserahkan ke pemko/pemkab tempat domisili mereka. nyinggung kemungkinan penolakan warga setempat, Arsyadi mengatakan masalah tersebut menjadi kewajiban masingmasing pemkab/pemko untuk bisa memberi arahan sekaligus mengayomi warganya. Namun, sesuai imbau-
an pemerintah pusat, sebaiknya warga bisa menerima mantan anggota Gafatar yang ingin kembali membaur dengan mereka. Apakah di antara mereka terdapat dua warga Tapin yang dilaporkan hilang? Arsyadi menegaskan tidak ada. “Tidak ada yang terkait di Tapin itu, “ ucap dia. Menolak Pulang Informasi yang diperoleh koran ini menyebutkan perwakilan Pemprov Kalsel yang kini sudah berada di Asrama Haji Donohudan antara lain Kabid Pengawasan Badan Kesbangpol Kalsel, Ariffin. Saat dihubungi, dia justru mengungkapkan setelah dilakukan ‘pemeriksaan’ jumlahnya tidak 12 orang, melainkan 18 orang. “Namun hanya satu orang
ENGGAN KEMBALI KE BANUA z Keluarga Agus Sugianto (6 orang), Sungai Ulin, Banjarbaru z Keluarga Ahmad Zainuddin (6 orang), Sungai Miai, Banjarmasin
z Purnomo (4 orang), Sukamaju, Landasan Ulin, Banjarbaru z Tardi (1 orang), Antasan Kecil Timur, Banjarmasin z Julio Luthfi Ginting (1 orang), Marabahan, Batola
Bikin Sibuk Kapolsek KABAR permintaan Pemprov Jateng agar Pemprov Kalsel segera menjemput warganya yang pernah bergabung di Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara), ternya-
ta belum diketahui banyak orang. Tidak mengherankan jika Kapolsek Banjarbaru Barat AKP Rissan SM z Hal 14 kol 4-7
z Hal 14 kol 4-7
ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG
PULANG
- Seorang eks anggota Gafatar memeluk anaknya sesaat sebelum memasuki kapal yang akan memulangkannya dari Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalbar, ke Pelabuhan Tanjuk Priok, Jakarta, Sabtu (30/1). Dia adalah anggota keloter terakhir pemulangan.
Dyah Kembali Ucapkan Syahadat INI pengalaman seorang mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dulu memilih meninggalkan keluarganya di Yogyakarta, lalu pindah ke Kalbar. Dia adalah Dyah Ayu. Karena terpikat oleh ‘bujukan’ teman, dia membawa anak semata wayangnya
yang masih kecil ‘hijrah’ ke bumi Borneo. Pasca-aksi massa yang membumihanguskan permukiman anggota Gafatar di Mempawah, Kalbar, dia tidak ikut dalam rombongan yang dipulangkan pemerintah ke daerah asal. Dyah memilih ‘sembunyi’ di rumah kerabat yang berada di Ibu Kota Kalbar, Pontianak. Namun karena takut, dia menelepon
Masayu Anastasia
Trauma Durian
SAAT ini banyak buah durian yang dijual. Maklum saja sedang musimnya. Namun, tidak semua orang menyukai buah yang baunya menyengat itu. Salah satunya artis peran Masayu Anastasia (32). z Hal 14 kol 1-3 TRIBUNNEWS/JEPRIMA
orangtuanya untuk menjemput. Beruntung bagi Dyah. Pasalnya, keluarga tetap menerima dengan tangan terbuka meskipun dia dulu tidak mengikuti nasihat mereka agar tidak mengikuti Gafatar. Bahkan, meski sudah sehari kembali berada di rumah, Minggu (31/1), keluarga jarang membicarakan Gafatar dengan
Tiada Bangga
Tiada Sesal
z Hal 14 kol 1-3
Iwak Putih
Halaman 14
ILUSTRASI: BPOST GROUP/FUAD
- Ada bakas Gafatar matan banua, Lak-ai + Dipadahi, jangan disariki, Nang-ai
05.08 12.37 15.59 18.45 19.57
DIANUGERAHI tinggi badan ideal dan suara maskulin yang jelas dan tegas, HA Makkie adalah satu dari sedikit tokoh masyarakat Banjar yang dihormati oleh beberapa generasi. Kemampuannya menjalin relasi dan komunikasi, menggerakkan orang dan mendamaikan pertikaian, bukanlah tercipta secara tiba-tiba. Halaman
13