JUMAT
Banjarmasin Post
23 OKTOBER 2015 10 MUHARAM 1437 H
28
Halaman
RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 152063 TH XLIIII/ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Kulit Bayi Yasmin
Ikut Menguning ■ Warga Kalteng Mengungsi ke Kalsel dan Jawa PALANGKARAYA, BPOST – Dua hari setelah dilahirkan, terjadi perubahan pada kulit Yasmin Nasution. Kurangnya penyinaran matahari akibat kabut asap pekat, mengakibatkan kulit tubuh bayi itu sempat menguning seperti warna langit kotanya, Palangkaraya, Kalteng. Orangtua Yasmin pun bingung.
Kirim 1.200 Oksigen Tabung MEMBURUKNYA kualitas udara akibat kabut asap di Palangkaraya, Kalteng diperparah oleh ketiadaan oksigen dalam tabung mini (portabel). Persediaan di semua apotek sudah habis. Bahkan, seperti diwartakan BPost edisi kemarin, tidak sedikit yang memburu hingga ke Banjarmasin sehingga terjadi kondisi serupa. Kasi Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes Kalteng Yaeser Wawan mengakui ketiadaan
Hal 10 kol 4-7
oksigen tabung untuk membantu warga bernapas itu. “Kami sudah mengusulkan ke Kemenkes untuk segera mengirim 4 ribu oksigen tabung. Prioritasnya lebih kepada balita, ibu hamil, lansia dan penderita asma. Tetapi belum ada tanggapan,” kata Wawan, kemarin. Sebelumnya, lanjut dia, Kemenkes telah men Hal 10 kol 5-7
10 SISWA MENDADAK
PINGSAN
RATUSAN siswa MAN VIDEO PENGUNGSIAN Negara, HST, terpaksa WARGA KALTENG dipulangkan, Kamis (22/10). Penyebabnya, pekatnya kabut asap. Bahkan, sehari sebelumnya, sebanyak 10 siswa mendadak pingsan saat mengikuti proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Mereka langsung dievakuasi ke puskesmas. INFORMASI mengejutkan diungKamis pagi, udara kapkan Kepala Pusat Data, Informasi sempat membaik. Nadan Humas Badan Nasional Penangmun, sekitar pukul gulangan Bencana (BNPB) Sutopo 11.00 Wita kabut asap Purwo Nugroho terkait kebakaran kembali pekat. lahan di Kalteng. Yakni, di kawasan Pengelola sekolah tiNyaru Menteng, Palangkaraya. dak mau mengambil riDikatakan Sutopo, di bekas siko. Seluruh lahan yang belum dua bulan tersiswa terpaksa Halaman bakar itu sudah ditanami bibit kembali dipukelapa sawit. “Habis bakar terlangkan. (*) bitlah sawit,” tulis Sutopo di
Habis Bakar Terbitlah Sawit
■ Korban Asap Bakal Dievakuasi ke Kapal
8
EKSPEDISI KAPSUL WAKTU KE KALSEL
Mimpi ‘Orang Biasa’ Bisa Jadi Gubernur SABTU (24/10) besok, tim Ekspedisi Kapsul Waktu direncanakan menginjakkan kaki di Kalsel. Untuk menyambutnya, impian atau harapan urang Banua yang bakal dimasukkan ke ‘kapsul’ sudah di-
FOTO-FOTO: BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO/MUSTAIN KHAITAMI/@SUTOPO_BNPB/ANTARA FOTO/ROSA PANGGABEAN
BELUM BERAKHIR - Seorang bayi di Palangkaraya, Yasmin Nasution menjalani penyinaran dari lampu pijar karena terhalangnya sinar matahari akibat pekatnya kabut asap, Kamis (22/10). Karena musibah itu pula, 12 warga Kalteng termasuk bayi dan anak-anak memilih mengungsi ke Banjarmasin. Ada pula yang memilih ke Jawa. Jika dilihat menggunakan satelit, kabut asap pekat memang menyelimuti sebagian besar bumi Kalimantan.
rumuskan. Nantinya, impian-impian dari seluruh provinsi tersebut dikumpulkan dan ditempatkan pada monumen di Merauke, Papua. Keseluruh impian itu baru dikeluarkan dari ‘kapsul’ pa-
NET/LP
KAPSUL waktu yang ada di mobil Ekspedisi Kapsul Waktu saat pelepasan di GBK, Jakarta, Kamis (17/9) lalu
da 2085 atau 70 tahun mendatang. Di Kalsel, penggalangan ‘mimpi’ sudah diadakan Penggalangan dilakukan kepada berbagai kelompok dan lapisan masyarakat seperti anak didik, mahasiswa, guru dan tokoh masyarakat. Biasanya, dilakukan pada acara yang melibatkan banyak orang, seperti pameran, pentas seni hingga roadshow ke sekolah. Hasilnya, sekitar 1.500 formulir yang berisi mimpi anak bangsa di Kalsel terkumpul. Salah seorang di antara mereka yang menuliskan mimpinya adalah mahasiswi FKIP Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Hal 10 kol 1-3
Hal 10 kol 1-3
@SUTOPO_BNPB
BIBIT kelapa sawit tumbuh di area lahan yang terbakar di Nyaru Menteng, Palangkaraya, Kalteng. Foto diambil pada Selasa (20/10) kemarin.
Hamidah Langsung Emosi ■ Margriet Bantah Bunuh Engeline DENPASAR, BPOST - Hamidah tidak mampu lagi membendung emosinya. Amarah ibu kandung Engeline (8) itu meluap ketika pengacara, Hotma Sitompoel menyatakan kliennya, Margriet Christina Megawe (ibu angkat Engeline) sangat menyayangi bahkan rasa sayangnya melebihi orangtua kandung, sehingga tidak mungkin membu-
- Lahan nang tabakar sudah ditanami sawit, Lak-ai - Katahuan sudah siapa kapala ahuinya, Nang-ai Anang Gayam
nuh bocah perempuan itu. Untuk meluapkan emosinya, Hamidah melempar gumpalan tisu ke arah Hotma yang sedang membaca nota keberatan terhadap dakwaan tim jaksa penuntut umum (JPU) yang dikoordinasi Purwanta Sudarmaji, di PN Denpasar, Bali, Kamis (22/10). Hal 10 kol 1-3
04
44
12
08
15
22
18
14
19
24
SI PALUii Sama-sama Habang KARNA basungsung tulakan maka bubuhan Palui kawa masuk ka dalam masigit dan duduk di syaf panangahan. Imbah mandangarakan khutbah, sembayang Jumahat, lalu ba-amin dan urang bubaran, Palui tatap haja duduk taungut di atas sajadahnya. “Mak, uiii... Mak, gawil si Palui, bawai bulikan,” ujar Garbus manyuruh Tulamak. Hal 10 kol 1-3
KH Husin Naparin
10 Muharam TANGGAL 10 Muharam disebut Hari Asyura. Asyura berarti yang kesepuluh. Menurut riwayat, pada Hari Asyura inilah Allah menyelamatkan Nabi Musa AS beserta kaumnya, menengge-
lamkan Firaun dan pengikutnya. Orang-orang Yahudi menyebutnya sebagai hari baik (Yaummun Shaleh), mereka merayakan dengan berpuasa mengikuti Nabi Musa AS. Waktu Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, Hal 10 kol 4-7