RABU
Banjarmasin Post
28
Halaman
RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 152013 TH XLIIII/ISSN 0215-2987
2 SEPTEMBER 2015 18 ZULKAIDAH 1436 H
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Prasetyo Tertawa Capim KPK Bersih dari Jaksa
Johan Tidak Takut
JAKARTA, BPOST - Berbeda dengan kepolisian yang masih menyisakan satu perwakilan, tidak ada jaksa yang lolos dari tahap akhir seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantas-
“Ya nggak masalah nggak lolos. Kami tidak mencampuri yang dikerjakan panitia seleksi (pansel). Mereka minta kirimkan calon untuk di Hal 14 kol 1-3
FOTO-FOTO:DOKUMEN/NET/GRAFIS:BPOST GROUP/RIZALI RAHMAN
Dijegal DPR
an Korupsi (capim KPK). Bagi Jaksa Agung HM Prasetyo, gagalnya perwakilan mereka justru menunjukkan Kejaksaan tidak melakukan intervensi pada proses seleksi.
Idianoor Panik
Kejari Usik Lagi Midpai Yabani
di Bandara
Aidilah Dieksekusi Saat Jual Akik BANJARMASIN, BPOST Nasib buruk dialami Aidilah Has. Meski kasus yang menjerat terjadi saat menjabat anggota DPRD Banjarmasin periode 1999-2004 silam, baru Selasa (1/9) kemarin, dia dijebloskan ke penjara. Lamanya proses hukum kasus dugaan korupsi pembayaran premi asuransi anggota DPRD –lebih dikenal dengan istilah Dana Siluman (Dansil)– itu karena menunggu putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA). Sebenarnya amar putusannya terbit pada 2011 lalu, namun menurut Kasi Pidsus kejari Banjarmasin, Mukhsin, keberadaan Aidilah sulit dideteksi.
“Alamatnya berbeda. Yang ada di putusan tersebut adalah Jalan A Yani Kompleks Margasari Permai Blok B Banjarmasin, ternyata setelah ditelusuri berada di Jalan Brigjen Katamso,” ucap Mukhsin. Dengan dieksekusinya Aidilah, imbuh dia, ada dua terdakwa lagi yang belum dieksekusi. Yakni mantan Wali Kota Banjarmasin H Midpai Yabani dan anggota DPRD Banjarmasin periode 19992004, Murjani Johar. “Untuk Pak Midpai, kabarnya dalam kondisi sakit, sementara satunya lagi, masih dicari keberadaannya,” Hal 14 kol 1-3
Penerbangan Terganggu Angin Kencang dan Kabut Asap BANJARMASIN, BPOST Cuaca buruk berupa angin kencang dan sering pula kabut asap di Kalimantan membuat aktivitas penerbangan di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru terganggu selama beberapa hari ini. Selasa (1/9), misalnya, setidaknya ada lima penerbangan dari bandara tersebut yang harus mengalami penundaan antara satu hingga empat jam. Selain mengakibatkan terjadinya penum-
pukan penumpang, kondisi itu juga mengacaukan agenda kegiatan me- banjarmasinpost.co.id reka. Seperti yang dialami Koordinator Kopertis Wilayah XI Kalimantan, H Idianoor Mahyudin. Dia adalah pemegang tiket penerbangan pesawat Garuda Indonesia menuju Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Berdasar jadwal, seharusnya pesawat sudah terbang pukul 09.20 Wita. “Pengumumannya menyatakan penundaan sampai waktu yang belum ditentukan. Tidak ada penjelasan lainnya,” ucap Idianoor kepada BPost. Untung saja, waktu penantian yang dilakoni dia ‘hanya’ dua jam. Begitu pesawat mendarat di Tangerang, Idianoor dalam kondisi agak panik langsung bergegas mencari taksi. Wa-
jar saja dia panik karena harus ikut menemani Menristek Dikti M Nasir dan koordinator Kopertis se-Indonesia mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR. Kegelisahan bahkan kepanikan juga dirasakan ribuan penumpang lain yang jadwal penerbangannya molor. Beberapa penerbangan lain yang delay antara lain pesawat Lion Air JT 521 tujuan Yogyakarta yang seha Hal 14 kol 4-7
”
Jarak pandang hari ini (kemarin) sekitar 700 meter. Masih bisa ditoleransi apalagi dengan bantuan pemandu otomatis HENDY HERYUDHITIAWAN GM Syamsudin Noor
Patroli Titik Api
BANJARMASIN POST GROUP/NORHALIS HUDA
AIDILAH Has (berkopiah) didampingi istri saat menjalani proses administrasi di Kejari sebelum dibawa ke Lapas Teluk Dalam, Selasa (1/9).
TAK hanya kabut asap, angin kencang juga mengancam penerbangan dari dan ke Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru. Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kalsel, Purwanto, kecepatan angin di Kalsel selama beberapa hari ini lebih dari 40 kilometer per jam. “Normalnya di bawah itu, yang biasanya aman untuk penerbangan. Ini juga berimbas pada turunnya suhu udara. Turunnya suhu udara bisa membantu mereduksi timbulnya titik api. Tetapi harus tetap waspada
Waktu Segitu, Say Hello Saja Aktivis Unlam Boikot P2B Mahasiswa Baru BANJARMASIN, BPOST Spanduk kain putih yang ditulisi menggunakan cat warna merah, bertebaran di kampus Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Banjarmasin, Selasa (1/9). Pada spanduk-spanduk itu tertulis penolakan bahkan ajakan memboikot pelaksanaan Program Persiapan Belajar (P2B) yang dimulai sejak Senin (31/8) hingga Rabu (2/9) ini. Berdasar tulisan di spanduk itu, yang menggelorakan sikap menolak adalah Hal 14 kol 4-7
karena sesuai prediksi, kemarau berlangsung hingga Oktober atau November 2015,” ujar dia, Selasa (1/9). Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalsel, Ikhlas menegaskan kabut asap juga harus menjadi perhatian bersama. Dia menegaskan kabut asap di Kalsel sudah mulai tebal sehingga mengurangi jarak pandang. “Untuk kualitas udara, Minggu depan kami melakukan pengukuran di Banjarmasin, Banjar, dan Banjarbaru dengan Hal 14 kol 6-7
BANJARMASIN POST GROUP/APUNK
PEKAT - Kabut asap pekat di Jalan A Yani kawasan Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Selasa (1/9). Foto diambil sekitar pukul 06.00 Wita.
“Jangan Bicara Kenaikan Upah”
SI PALUii - Aktivis Unlam protes rektor, Lak ai + Palajaran panambayan mahasiswa hanyar, Nang ai
IMF Puji Fondasi Ekonomi RI
BANJARMASIN POST GROUP/MILNASARI
SPANDUK pemboikotan melintang di atas barisan mahasiswa baru Unlam yang mengikuti P2B di Banjarmasin, Selasa (1/9)
JAKARTA, BPOST - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menilai saat ini bukan waktu tepat bagi buruh untuk menuntut kenaikan upah. Pasalnya, kondisi ekonomi nasional dan dunia sedang dalam masa sulit. Oleh karena itu dia meminta pengertian elemen buruh untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan ekonomi. “Dalam keadaan begini, jangankan kenaikan upah,
bisa-bisa malah terjadi PHK (pemutusan hubungan kerja). Jangan dalam kondisi begini, bicara kenaikan upah. Itu belum waktunya,” kata Kalla di kantornya, Jakarta, Selasa (1/9). Pernyataan itu dilontarkan dia saat menanggapi unjuk rasa yang digelar Hal 14 kol 1-3
Naik 25 Persen
15
Anang Gayam
Salah Arti WAYAH madam ka Banjar, Palui sawat jua mancuba macam-macam gawian, mulai umpat maambil upah manabas, bagawi di pabrik, bajualan baju salawar, bawarung Hal 14 kol 1-3
05
06
12
25
15
42
18
26
19
35
0209/B01