SABTU
8 AGUSTUS 2015 23 SYAWAL 1436 H
Banjarmasin Post
28
Halaman
RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 151988 TH XLIIII/ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Anang Simpan 3 Lagu Baru banjarmasinpost.co.id
BANJARMASIN POST GROUP/APUNK/RAHMADANI
DUKA MENDALAM – Seorang pelayat menangis dan memeluk keranda jenazah Anang Ardiansyah di rumah duka, Jumat (7/8). Selepas Salat Jumat, jenazah dimakamkan di TPU Guntung Lua, Banjarbaru dengan menyisakan duka yang mendalam.
■ Berpulang Setelah Opname di Tiga Rumah Sakit BANJARMASIN, BPOST - Banua kembali berduka. Belum genap dua bulan setelah HA Sulaiman HB, kini menyusul maestro lagu Banjar, H Anang Ardiansyah (77) yang ‘berpulang’ ke Rahmatullah. Jumat (7/8), sekitar pukul
Sebagian Karya sang Maestro ● ●
Pancarekenan Paris Barantai ● Kambang Goyang ● Ading Bastari ● Pangeran ● Bagasing Balago ● Curiak ● Uma Abah ● Damar Wulan ● Giwang Barlian ● Manuntun Wayang ● Paris Barantai ● Sambal Raman ● Sangu Batulak ● Sanja Kuning ● Si Panjang Balikat ● Tali Wasi ILUSTRASI: BPOSTGROUP/RIZALI RAHMAN
lam Orkes Melayu Rindang Banua merekam lagu Paris Barantai ke piringan hitam. Salah satu personel orkes itu adalah Anang Ardiansyah. Anang bergabung dengan Rindang Banua pimpinan dokter Sarkawi di Surabaya, Jatim. Anang hijrah ke Surabaya selepas menamatkan Taman Dewasa (19-
57) di Banjarmasin untuk melanjutkan di SMA Islam di Malang. Anang dipasang sebagai gitaris di Rindang Banua melengkapi Adi Maswardi, Saleh Salfas, dokter Bardawi, dokter Arsyadi dan personel lainnya. Di Surabaya itulah lagu Paris Barantai yang menggambarkan keindahan di
Kotabaru diciptakan Anang, sekalipun saat itu dia belum pernah melihat daerah itu secara langsung. Awal penciptaan Paris Barantai adalah ketika Anang remaja janji bertemu dengan seorang polisi wanita sekaligus seniman gan Hal 14 kol 1-3
Hal 14 kol 1-7
Ingin Naik Pesawat MULAI lawan bismillah, batis nang kanan kulangkahakan. Lalu tawakal Al Allah, itu pang jadi sanguku.... Itulah sepenggal bait lagu Sangu Batulak, ciptaan sang maestro lagu-lagu Banjar, H Anang Ardiansyah. Kemarin, musisi
legendaris itu telah ‘berpulang’. “Kami ikhlas melepas kepergiannya,” kata istri Anang, Gt Rusmini. Kepada BPost, perempuan itu mengungkapkan detik-detik terakhir‘kepu Hal 14 kol 4-7
Banjarmasin Paling Panas ■ Musim Kemarau Lebih Panjang
Bermula dari Pasar Lama BANGUNAN di Jalan A Yani Nomor 39, Solo, Jateng, bisa menjadi saksi karena lagu Banjar yang sangat melegenda pernah direkam di tempat tersebut. Ketika itu, pada 1959, studio rekaman milik Jawatan Radio Republik Indonesia, Lokananta, menjadi wadah bagi sekelompok anak muda Banua yang tergabung da-
01.15 Wita, Anang mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) Suaka Insan, Banjarmasin. Selepas Salat Jumat, dia dimakamkan di TPU Guntung Lua, Banjarbaru. Makamnya bersebelahan dengan makam sang Ibunda.
ZULFAISAL PUTERA Redaktur Tamu BPost
BANJARMASIN, BPOST Selama beberapa hari ini, cuaca panas, terutama pada siang hari, sangat menyengat warga Kalsel, terutama yang beraktivitas di luar bangunan. Beragam cara digunakan untuk mengurangi dampak sengatan itu, dari menggunakan pelindung kepala hingga membawa blower atau semacam kipas angin kecil. Membawa kipas angin kecil untuk mengusir ge-
rah itu salah satunya dilakukan oleh warga Sultan Adam, Banjarmasin, Risma. “Panasnya luar biasa, apalagi hari ini (kemarin),” kata perempuan yang berprofesi sebagai perawat itu kepada BPost, Jumat (7/8). Cara lain dilakukan warga Jalan Bali, Kiki. Dia memilih tidak berlamalama beraktivitas di tempat terbuka. Hal 14 kol 1-3
■ SUAMI ISTRI PIMPIN MUHAMMADIYAH-AISYIYAH
Sejarah 94 Tahun Itu Terulang Lahir di Bandung 25 Februari 1958. Pendidikan terakhir, S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Kini mengajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Terakhir menjabat sebagai ketua PP Muhammadiyah ANTARA FOTO/YUSRAN UCCANG
Haedar Nashir
PADA 1921-1923 silam, pasangan suami istri KH Ahmad Dahlan dan Hj Siti Walidah, bersama-sama mengendalikan organisasi massa (ormas) Islam yang kala itu baru berdiri, Muhammadiyah dan Aisyiyah. Kini, selama lima tahun ke depan, dua ormas besar juga dipimpin pasangan suami istri, H Haedar Nashir dan Hj Siti Noordjannah Djohantini. Kamis (6/8) malam, sekitar 2.500 muktamirin yang berkumpul di Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulsel, menyepakati keputusan tim formatur yang beranggotakan 13 anggota pimpinan
pusat (PP) Muhammadiyah, yang memilih Haedar sebagai ketua umum. Dia menggantikan Din Syamsudin. Sebelum dipilih sebagai ketua umum, Haedar adalah peraih suara terbanyak dalam 13 anggota PP Muhammadiyah. Ia terpilih bersama 12 orang lainnya, yakni Yunahar Ilyas, A Dahlan Rais, M Busyro Muqoddas, Abdul Mu’ti, Anwar Abbas, Muhajir Effendy, Syafiq A Mughni, Dadang Kahmad, Suyatno, Agung Danarto, M Goodwill Zubir, dan Hajriyanto Y Thohari. Kemudian 13 pengurus itu Hal 14 kol 1-3
Lahir di Yogyakarta 15 Agustus 1958. Pendidikan terakhir magister Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Saat ini mengajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Noor adalah ketua umum PP Aisyiyah periode 2010-2015 ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE
Siti Noordjannah
SI PALUii
Umpat Pitnes
- Udara di Banjarmasin tapanas, Lak ai + Incit-incit mamakai banyu, Nang ai Anang Gayam
KADA lawas tadi Palui sawat handak lawan bibinian. Kada urang lain, kawalnya segawian jua. Tapi rupanya
05
10
12
30
15
53
18
29
19
42
Hal 14 kol 1-3
0808/B01