Banjarmasin Post Minggu, 21 Juni 2015

Page 1

MINGGU

21 JUNI 2015 4 RAMADAN 1436 H

Banjarmasin Post

24

Halaman

RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 151944 TH XLIII/ISSN 0215-2987

DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI

Jangan Kurangi

Jatah Kami

Kabar Reshuffle Makin Kuat

BANJARMASIN POST GROUP/APUNK

PESANTREN RAMADAN - Ekspresi anak-anak yang mengikuti pembukaan Pesantren Ramadan yang diadakan Angkatan Muda Sabilal Muhtadin di Masjid Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Sabtu (20/6). Pesantren Ramadan ini diikuti ribuan peserta baik murid SD dan siswa SMP/SMA maupun masyarakat umum. Berita terkait di Halaman 13.

Sita Tas Berisi Banyak Uang KPK Bekuk Politisi dan Pejabat Sumsel MUSI, BPOST - Personel Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) t erhadap politisi. Kali terakhir politisi yang ditangkap lembaga antirasuah itu adalah mantan Bupati Tanahlaut (Tala), H Adriansyah (Aad) pada 9 April 2015 lalu. Jumat (19/6) malam hingga Sabtu (20/6), personel menangkap dua politisi dan SATU dari empat tersangka operasi tangkap tangan KPK di Musi Banyuasin, Sumsel dibawa memasuki Gedung KPK di Jakarta, Sabtu (20/6).

dua kepala dinas di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel. Mereka diduga melakukan persekongkolan dalam pembahasan APBD 2015. Barang bukti yang disita penyidik berupa uang tunai senilai Rp 2,56 miliar dalam bentuk uang Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Kedua politisi sekaligus anggota DPRD Muba itu adalah Bambang Karyanto dari PDIP dan Adam Munandar dari Partai Gerindra. Mereka adalah ketua dan anggota Komisi III. Selain itu juga dibekuk Kepala Dinas Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPP-

KAD), Syamsudin Fei serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Faisyar. Setelah menjalani pemeriksaan awal oleh tim penyidik yang didatangkan dari Jakarta, di Mako Brimob Sumsel, keempatnya ditetapkan sebagai tersangka. Bahkan, setelah itu mereka diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani penahanan dan pemeriksaan lanjutan. “Karena telah ditemukan dua alat bukti kuat terjadi Hal 10 kol 1-3

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Menteri Yasonna Harus Ditegur Proses Revisi UU KPK Tak Bisa Langsung Disetop JAKARTA, BPOST - Presiden Joko Widodo menolak rencana revisi Undang Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) yang kini sedang berproses di DPR. Penolakan itu juga mengejutkan Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR, Firman Soebagyo. Pasalnya, Menkum HAM Yasonna H Laily justru yang mendorong segera dilakukan revisi terhadap UU ter-

sebut. “Presiden harus menegur menterinya. Yasonna ini sebagai menteri sudah lapor atau belum ke Presiden sebelum usul ke DPR? Saya curiga kalau dia gerak sendiri. Dia kan yang mendesak (revisi),” kata Firman di Jakarta, kemarin. Diungkapkan dia, sebenarnya yang masuk Prolegnas (program legislasi nasional) hanya 10 UU. Tetapi Yasonna meminta revisi UU

SI PALUii 04

54

05

04

12

25

15

49

18

24

19

38

Pamali

Bapander HARI ini takana pina pintar, anak Palui nang lalakian tahan jua puasa saharian. Tapi liwar uyuhnya jua inya. Hal 10 kol 1-3

- Jar handak ada parombakan kabinet, Lak-ai + Ada nang pusang, Nang-ai Anang Gayam

KPK dimasukkan. “Dia menukar dengan revisi UU Dana Perimbangan Pusat dan Daerah,” tegasnya. Masih menurut Firman, proses di DPR belum sampai penyusunan draf revisi. Justru pemerintah dalam hal ini, Kemenkum HAM yang menyusunnya. “Masuknya revisi UU KPK ke Prolegnas itu karena dorongan Yasonna. Kalau mau ditarik, saya agak marah karena kemarin-kemarin sudah kami katakan agar berkonsentrasi saja pada 10 UU lain. Tetapi dia minta itu,” tegas Firman. Revisi UU KPK sendiri, menurut dia, adalah keniscayaan karena sebentar lagi UU KUHP dan KUHAP akan direvisi. Dengan demikian UU yang berkaitan penegak hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan KPK juga bakal direvisi. “Jadi pemerintah jangan buat pernyataan yang menyudutkan DPR,” ucap dia. Seperti diwartakan BPost edisi kemarin, setelah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Plt Ketua KPK Taufiqurachman Ruki menegaskan Presiden menolak revisi karena justru bisa memperlemah KPK. Pasalnya, ada tiga hal utama yang hendak dimasukkan yakni pembatasan penyadapan di tingkat penyidikan, pemberlakuan hak penghentian penyidikan dan pembentukan Dewan Pengawas KPK. Hal 10 kol 1-3

JAKARTA, BPOST - Kabar bakal dilakukannya reshuffle atau perombakan Kabinet Kerja kembali mencuat. Sinyal tersebut terlihat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri menyerahkan laporan untuk dijadikan bahan evaluasi. Meskipun belum ada kepastian atau penegasan baik dari Jokowi maupun Wapres Jusuf Kalla, dua partai pendukung peme rintah, Partai NasDem dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengisyaratkan bahwa reshuffle bakal dilakukan pada tahun ini. Meski memberi dukungan, mereka mengajukan syarat. Reshuffle oke saja dilakukan tetapi tidak boleh mengurangi apalagi menghilangkan jatah kursi partai di kabinet. “Apa alasannya posisi kami dikasih ke parpol la-

News Analysis

INDIKATOR EVALUASI z Struktur Kelembagaan z Implementasi Kebijakan z Sosialisasi Program z Kemampuan Komunikasi

in? Atau kalau Presiden mau memperbanyak profesional, apa alasannya? Kalau misalnya ada parpol lain yang ingin bergabung ke koalisi, kurangi posisi menteri dari profesional dong,” tegas Sekjen Partai NasDem, Patrice Rio Capella, kemarin. Dalam Kabinet Kerja, NasDem yang merupakan partai pendukung pertama setelah PDIP menyatakan mengusung pasangan Jokowi-Kalla dalam Hal 10 kol 4-7 NICO HARJANTO Pengamat Politik

Tinggal Eksekusi SAYA kira arahnya ke sana (reshuffle) semakin terang benderang seperti sinyal apalagi ada perintah dari Presiden Jokowi agar menterimenterinya mengirim laporan dan rencana kerja. Sebenarnya, para menteri lebih mudah dalam menjalankan tugasnya. Mereka sebenarnya

tidak perlu lagi membuat program besar karena Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla telah membuat kerangka besar program kerja mereka dalam Nawa Cita. Hal 10 kol 5-7

Marc Marquez

KLASEMEN PEBALAP z z z z z

Valentino Rossi Jorge Lorenzo Andrea Iannone Andrea Dovizioso Marc Márquez

138 137 94 83 69 NET

Posisi Sulit

Marquez

PEBALAP Repsol Honda, jadi juara musim ini adalah Marc Marquez menghadapi mission impossible atau misi tantangan yang sayang tak mungkin ngat berat untuk terwujud. bisa mempertaMusim ini dia terhankan gelar juara lalu banyak memdunia motoGP. buat kesalahan. Usahanya meYang perlu dilakuraih gelar juara du- banjarmasinpost.co.id kannya adalah nia untuk kali kemengembangkan tiga pada tahun ini sangat sepeda motor untuk bisa sulit. menjadi juara lagi pada Bahkan sebagian peng- Musim 2016 mendatang. amat menilai dia nyaris Pada dua musim sebetidak akan bisa mejadi ju- lumnya, Marquez diduara. Seperti dilansir Speedweek, kemarin, untuk men- Hal 10 kol 4-7 BPOST GROUP/RIZA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.