JUMAT
5 JUNI 2015 18 SYAKBAN 1436 H
Banjarmasin Post
28
Halaman
RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 151928 TH XLIII/ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Agar Pesertanya
Lebih Nyaman ■ Dana Desa Langsung Dipotong MARTAPURA, BPOST Pengurangan dana desa untuk pembiayaaan bimbingan teknis (bintek), terjadi di hampir semua daerah di Kalsel. Besaran uang yang dipakai untuk kegiatan ini mencapai jutaan rupiah per peserta (berarti juga tiap desa). Kemarin, BPost mengungkap bintek yang difasilitasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Tanahbumbu (Tanbu) dan Tapin. Bintek itu digelar di tempat yang jauh dari da-
erahnya: Jakarta. Untuk biaya, di Tanbu misalnya, setiap peserta wajib membayar Rp 5 juta. Itu belum termasuk biaya transportasi pulangbalik yang tentu juga mencapai jutaan rupiah. Lain lagi dengan Banjar. Bintek memang tidak dilakukan di Jakarta. Cukup di Kalsel, yakni di salah satu hotel berbintang di Banjarbaru. Pelatihan diadakan dua gelombang. Pertama, Hal 14 kol 1-3
Ulama Jangan ‘Diseret-seret’ BANJARMASIN, BPOST Lima hari lagi atau tepatnya, Rabu (10/6) mendatang, gelaran Temu 10 Ulama seKalsel berlangsung di Rattan Inn, Banjarmasin. Dukungan untuk acara itu berdatangan. Pasalnya, tujuan utamanya adalah menampung aspirasi ulama untuk menciptakan Banua yang lebih baik. Tentunya, tidak sekadar menampung aspirasi. Pada acara itu juga dirumuskan seruan para ulama untuk masyarakat, terutama cara
memangkas makin meraknya peredaran narkoba serta penciptaan kondisi yang aman, nyaman dan tenang menjelang Ramadan, Lebaran serta Pilkada serentak. Dukungan untuk acara yang digagas Polda Kalsel dan BPost serta didukung Bank Kalsel dan PT Adaro Indonesia itu, diberikan Ketua Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin H Rusdiansyah Asnawi. Hal 14 kol 4-7
GRAFIS/FOTO: BPOST GROUP/RIZALI RAHMAN/NET
Terparah Sejak 1998 ■ Rupiah Anjlok tetapi Untungkan Wisata Domestik JAKARTA, BPOST - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS makin anjlok, bahkan mencetak rekor pelemahan terparah sejak krisis ekonomi 1998 lalu. Pada Kamis (4/6), rupiah terpuruk di posisi Rp 13.281 per dolar AS setelah sehari sebelumnya bertengger di Rp 13.230 per dolar AS. Sementara indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup pada 5.095,82, setelah melemah 34,68 poin (0,68 persen). Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra menilai sentimen eksternal lebih dominan menjadi faktor penekan rupiah. Salah satunya adalah laporan data tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) yang dirilis Rabu (3/6) malam.
”
Dengan pelemahan rupiah, banyak yang mengalihkan perjalanan ke luar negeri menjadi ke dalam negeri. Wisatawan domestik meningkat, transportasi juga naik SURYAMIN Kepala BPS
“Berdasar data itu, kondisinya sanga t bagus sehingga dolar menguat. Maklum, membaiknya kondisi itu memicu spekulasi bahwa bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat,” ucap dia. Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral juga langsung bereaksi menyikapi terus menurunnya nilai tukar rupiah. Mereka meracik resep baru untuk membantu kebugaran rupiah. Poin utama ramuan baru BI ini adalah memperlonggar berbagai aturan transaksi valuta asing,
khususnya di kalangan perbankan. Menurut Direktur Task Force Program Pendalaman Pasar Keuangan BI Nanang
Hendarsah, tujuan utama upaya BI itu adalah mempercepat pendalaman pasar Hal 14 kol 4-7
Karena Faktor Melemahnya KPK MENURUNNYA nilai rupiah mencapai Rp 13.281 dolar AS per Kamis (4/6), mendapat tanggapan beragam. Pemerintah tetap memberi harapan, bahwa hal itu tidak perlu dikhawa Hal 14 kol 5-7
banjarmasinpost.co.id
Studi: Dokter Malas Cuci Tangan JAKARTA, BPOST - Infeksi terkait pelayanan kesehatan yang tersebar melalui kuman sebenarnya bisa dicegah melalui langkah sederhana seperti mencuci tangan. Sayangnya, justru banyak dokter yang malas mencuci tangan saat menangani pasien. Itu bukan asal bicara apalagi menuding, tetapi merupakan hasil studi dan penelitian yang dilakukan pada 2011-2013 di beberapa negara. Hasil studi itu menyebutkan dokter justru memiliki angka kepatuhan yang rendah dalam mencuci tangan jika dibandingkan perawat. “Di banyak negara angka ke-
patuhan para dokter dalam menjalankan cuci tangan hanya sekitar 50-60 persen. Sementara dalam penelitian di ruang ICU RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) Jakarta, angkanya tidak jauh berbeda, berkisar 41-62 persen,” kata dr Delly Chipta Lestari dalam pemaparan hasil studinya di Jakarta, Kamis (4/6). Penelitian di RSCM tersebut dilakukan oleh Delly bersama tim dokter dari Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) yang terdiri atas
Anis Karuniawati, Yulia Rosa Saharman, dan Rudyanto Sedono. Hal 14 kol 1-3
NET
Naiknya Biaya Pilkada
SI PALUii
Dianggap Wajar ■ Anggaran Membengkak Jadi Rp 7 Triliun JAKARTA, BPOST - Anggaran biaya pelaksanaan Pilkada serentak membengkak hingga 40 persen, dari Rp 4 triliun menjadi Rp 7 triliun. Membengkaknya biaya itu dinilai wajar oleh Mendagri Tjahjo Kumolo. “Dana kampanye calon kan juga dianggarkan KPU (Komisi Pemilihan Umum) sehingga wajar ada pembengkakan anggaran hingga 30 persen,” kata Tjahjo di Jakarta, Kamis (4/6). Dijelaskan dia, awalnya DPR meminta pembiayaan kampanye dibebankan kepada calon kepala daerah. Tetapi agar tidak terjadi jorjoran antarcalon, disepakati biaya ditanggung KPU. KEMBALI KE RUMAH - Suasana haru saat Abdul Aziz Supiyani kembali bertemu dengan keluarganya di Amuntai, HSU, Kamis (4/6). Aziz adalah satu dari enam TKI asal Kalsel yang lolos dari hukuman mati di Arab Saudi karena diduga terlibat kasus pembunuhan pada November 2006 silam. Berita di halaman 5.
Dalam pembiayaan itu, termasuk pengadaan atribut. “Tetapi imbasnya memang membebani APBD (anggaran pendapatan belanja daerah). Kalau nantinya DPR merasa perlu me-
Referensi Pilkada Banua H.28
revisi ketentuan itu, silakan saja,” ujar Tjahjo. Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Komisi II DPR, Ahmad Riza Patria menegaskan perlunya pengawasan terhadap KPU sehingga penggunaan dana Pilkada tetap efektif dan efisien. “Kami sudah mengingatkan KPU. Selain itu, perlu dilakukan monitoring dan supervisi,” kata dia. Menurut Riza, Komisi II mendapat laporan dari Kemendagri bahwa anggaran membengkak karena banyak daerah memasukkan biaya yang sebenarnya tidak perlu seperti pengadaan Hal 14 kol 1-3
KH Husin Naparin
Sosial Media
BANJARMASIN POST GROUP/RENI KURNIAWATI
REMAJA masa lalu, berkenalannya dimulai dari pertanyaan: Siapa namanya? Dijawab, “Jakfar,” umpamanya kalau laki-laki; “Aminah,” kalau perempuan. Pertanyaan berlanjut alamat dan sete-
rusnya bailangan (saling berkunjung). Remaja masa kini, tidak lagi demikian. Pertanyaan pertama dan jawabannya sama, namun style nama yang berbeda, “Roy,” umpamanya kalau laki-laki; “Silvy” kalau perempuan. Nah, pertanyaan berikut-
nya jauh berbeda, yaitu, “boleh tau nomor hp-nya?” Sederet nomor disebutkan, bisa 11 atau 12 digit. Lalu dilanjutkan ucapan, miskol pang, bahkan bisa berlanjut dengan pertanyaan PIN BBM nya berapa. Kontak dilanjutkan nantinya dengan SMS-an, chatting, kirim foto lewat aplikasi sosial media Hal 14 kol 4-7
Handak Nang Murah PARAK batangah juta Tulamak habis mambaiki sapida muturnya. Pinik kapalanya tahutang kasana kamari. Akhirnya tapikir jua Hal 14 kol 1-3
- Dana desa dikurangi gasan bintek, Lak-ai + Duit satu miliar maulah urang taliur, Nang-ai Anang Gayam
05
00
12
21
15
45
18
19
19
33