Hal.
15
KAMIS
Banjarmasin Post
16 APRIL 2015 26 JUMADIL AKHIR 1436 H
32
Halaman
RP. 3.000 LANGGANAN RP. 75.000 NO. 151878 TH XLIII/ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
GRAFIS: BPOST GROUP/RIZALI RAHMAN
Makam Siti Dekat Masjid Nabawi Dapat Akik dari Anak Sebelum Dihukum Pancung BANGKALAN, BPOST Meskipun sangat sedih, keluarga tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dihukum pancung di Arab Saudi, Siti Zaenab (47) mengaku sudah ikhlas dan berharap bisa berziarah ke lokasi pemakaman. “Harapan kami ada pengampunan dari keluarga di sana (maksudnya keluarga korban yang dibunuh Siti). Tapi kalau sudah dieksekusi mau bagaimana lagi. Kami ikhlas. Semoga Siti khusnul khatimah,” kata kakak Siti,
SITI Zaenab binti Duhri Rupa berakhir hidupnya di tangan algojo di Madinah, Arab Saudi, Selasa (14/4) kemarin. Sangat jauh dari kampung halaman di Bangkalan, Madura, Jatim yang ditinggalkannya sejak 1998 silam. Dia pergi ke Tanah Suci itu dengan harapan besar. Meski harus meninggalkan dua anak, dia memilih tetap berangkat untuk mencari nafkah. Namun, harapan itu berakhir saat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1999.
Halimah dan dua anak Siti bertandang ke Arab Saudi. Mereka difasilitasi pemerintah Indonesia untuk menjenguk Siti di penjara. “Namun, saat itu tidak ada pemberitahuan adik saya akan dipancung,” ucap Halimah sambil sesenggukan menahan tangis. Pada pertemuan yang mengharukan itu, Siti terus memeluk dua anaknya, Syarifuddin dan Mohammad Ali Ridho. “Ketika hendak berpisah, Siti terus menangis. Syarifuddin kemudian memberi batu akik kepada Siti. Sementara Siti memberi jaket kepada dua anaknya serta berpesan selalu menjadi anak yang saleh,” ungkap Wakil Dirjen Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemenlu, Lalu Iqbal Siti divonis hukuman mati karena diduga membunuh istri majikannya, Nourah binti Abdullah Duhem Al Maruba pada 1999. Ia ditahan di Penjara Umum Madinah sejak 5 Oktober 1999. Dan, pada 8 Januari 2001, Pengadilan Madinah menjatuhkan
Hal 10 kol 4-6
Hal 10 kol 4-7
”
Harapan kami ada pengampunan. Tapi kalau sudah dieksekusi mau bagaimana lagi. Kami ikhlas. Semoga Siti khusnul khatimah
”
HALIMAH Kakak Siti Zaenab
Halimah kepada pers di Bangkalan, Madura, Jatim, Rabu (15/4). Sekitar dua minggu lalu,
Tiba-tiba Dipukul dan Dicekik
Surat Pencopotan Tinggal Diteken Mardani Kesulitan Hubungi Pengganti Aad JAKARTA, BPOST - Sepekan pascapenangkapan, DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan memberhentikan mantan Ketua DPD PDIP Kalsel sekaligus mantan Bupati Tanahlaut (Tala) H Adriansyah dari DPR. Surat pencopotan tinggal menunggu tanda tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristyanto. “ Pak Hasto sudah bicara ke saya. Tinggal diteken besok (hari ini) saat rapat pleno seusai kongres. Segera kami kirim suratnya ke DPR dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) lalu melakukan pergantian antarwaktu,” tegas Ketua Bidang Hukum DPP PDIP, Trimedya Panjaitan di Jakarta, Rabu (15/4). Menyinggung partai lain baru memberhentikan anggotanya di DPR jika sudah
ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A
MANTAN Bupati Tanahlaut, H Adriansyah berada di mobil tahanan usai diperiksa penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (11/4) dini hari lalu.
berstatus terdakwa, Trimedya menegaskan tindakan Aad (sapaan akrab Adriansyah) yang diduga menerima uang dari pengusaha tambang, Edward Hidayat
sudah mencoreng partai, apalagi ditangkap personel KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) saat pelak-
Malam-malam Peserta Ujian Di-BBM Luapan Air Geser ke Mataraman MARTAPURA,BPOST Musadah duduk di bangku terdepan. Kedua kakinya yang berada di jejakan kursi tidak beralas sepatu. Meskipun ke sekolah apalagi mengikuti ujian nasional (UN), dia dan beberapa temannya seperti Nisa Alfidah, Norhidayati dan Ratnawati, hanya memakai sandal. Mereka bukan menolak memakai sepatu. Tetapi karena jalan yang harus ditempuh ke sekolah bahkan ruang yang menjadi tempat ujian direndam air, mereka terpaksa hanya mengenakan sandal. Karena itu pula, para siswi MAN 4 Martapura, Banjar tersebut tidak pernah menjejakkan kakinya ke lantai selama mengerjakan soal-soal ujian. Rabu (15/4), luapan air dari Sungai Riam Kiwa sudah ‘menerjang’ Desa Astambul Seberang, Kecamatan Astambul. Imbasnya, halaman sekolah berubah seperti su-
ngai. Satu dari enam ruang yang dijadikan tempat ujian juga terendam setinggi 20 sentimeter. Meski demikian, UN tetap dijalankan di ruangruang tersebut. “Tidak cuma kaki, rok kami juga basah. Tetapi kami sudah biasa,” kata Ratnawati. Sementara Kepala MAN 4 Martapura, Hermansyah mengatakan, sehari sebelumnya luapan air sudah datang tetapi belum merendam halaman apalagi ruang kelas. Namun, Selasa (14/4) malam, ketinggian air bertambah. Dia mengatakan, sebenarnya ada ruang yang bisa digunakan sebagai pengganti tampat karena tidak terendam air. Namun, karena materi ujiannya adalah Bahasa Inggris yang juga mencakup ujian listening (mendengarkan), pemindahan ruang sulit dilakukan karena jaringan soundsystem sudah terpasang.
TANPA SEPATU - Siswa dan panitia terpaksa mengikuti ujian nasional di Madrasah Aliyah MA Darul Huda, Mataraman, Banjar, dengan kaki telanjang karena sekolah dan ruang direndam air, Rabu (15/4)
Hal 10 kol 1-3
BANJARMASIN POST GROUP/HARI WIDODO
Hal 10 kol 1-3
Polda Kalsel Buru Koh B
SI PALUii
Napi di Dua Lapas Diduga Jadi Bandar Narkoba
Syahrudin
BANJARMASIN POST GROUP/NOORHALIS HUDA
POLISI menunjukkan barang bukti sabu yang disita dari tangan Syahrudin dan Junaidi Shalet, di Mapolda Kalsel, Rabu (15/4). Diduga mereka adalah kurir dari bandar narkoba yang berada di dalam lapas.
Junaidi Shalet
BANJARMASIN, BPOST - Tidak hanya Lapas Nusakambangan, Lapas Cipinang dan Rutan Salemba yang geger karena peredaran narkoba yang dikendalikan seorang terpidana. Di Kalsel, praktik itu pun diduga terjadi. Dugaan itu berawal dari penangkapan terhadap dua orang yang diduga mengedarkan narkoba, Syahrudin alias Udin (46) di rumahnya di kawasan Jalan Cendrawasih Raya dan Junaidi Shalet alias Junai (26) di rumahnya di kawasan Jalan HKSN Kompleks AMD Permai, Banjarmasin, Selasa (14/4). Saat diperiksa, keduanya mengaku mendapat pasokan narkoba berupa sabu dari orang yang ditahan di Lapas Teluk Dalam, Banjarmasin
- TKI di Arab dihukum pancung, Lak ai + Innaa lillahi wa innaa ilayhi rooji’uun, mudahan kaluarga tabah, Nang ai
dan Lapas Karang Intan, Banjar. Namun, mereka mengaku tidak mengenal dan tidak pernah bertemu secara langsung. Koordinasi dan komunikasi dilakukan melalui telepon atau mengirim SMS. “ Orangnya di dalam lapas. Saya disuruh ambil barang di suatu tempat, lalu disuruh mengantar. Ketika sudah sampai, penerima barang memberi Rp 500.000,” kata Udin. Dari tangan pria itu, polisi menyita barang bukti berupa 13 paket sabu siap edar dengan berat bersih 2,02 gram yang disembunyikan di dalam bantal tidur. Selain mengaku diperintah orang di dalam lapas, Udin juga menyebut nama Junai.
LIMBAH bulik madam matan Palingkau pina ada haja rajaki Palui. Kada karasan anak Palui nang pahalusnya itu baumur 2 bulan. Hi-
Hal 10 kol 4-7
Hal 10 kol 1-3
Anang Gayam
Mambor Sumur
05
04
12
24
15
40
18
24
19
34