36
Banjarmasin Post
SENIN
23 JUNI 2014/ 25 SABAN 1435 H
RP 3.000
HALAMAN
NO. 151494 TH XLII/ ISSN 0215-2987
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Dua Jenazah Itu Anak Perwira TNI ■ Kasus Misterius di Rumdin Pejabat Korem BANDUNG, BPOST - Warga di kawasan perumahan TNI di Jalan Gudang Utara, Bandung, Jabar, Minggu (22/6) pagi, dikejutkan oleh penemuan tiga jenazah di rumah dinas (rumdin) perwira TNI. Dua di antara jenazah itu adalah kakak beradik anak Kepala Seksi Operasi Korem 074/Warastratama, Solo, Jateng, Letkol (Inf) Rudi Martiandi. Hingga malam tadi, penyebab kematian mereka masih misterus. Kakak beradik itu adalah Raden Maheza Praja Pratama (17) dan Aura (13). Mereka masih duduk di bangku SMA dan SMP. Sementara, jenazah satunya adalah pengasuh mereka, Acim (34). Menurut ketua RT setempat, Entang Sutarman lokasi meninggalnya
para korban, berbeda. Praja ditemukan tewas dalam kondisi terbaring di ruang keluarga dalam kondisi bersimbah darah dan kepala ditutupi selimut. Sementara Aura dan Acim ditemukan di dapur. Acim dalam kondisi tergantung oleh tali dan Aura tertelungkup di bawahnya. Ada seuntai
tali lain berada di dekat jenazah Aura. Di leher Acim dan Aura juga terdapat luka bekas jeratan. Diungkapkan Entang, kejadian itu terungkap setelah dirinya mendapat laporan dari seorang tentara yang selama ini menjadi sopir keluarga Rudi. Menurut sopir ber Hal 6 kol 4-7
Sempat Chat di Grup HINGGA malam tadi, secara bergantian temanteman Raden Mahesa Praja Pratama di kelas 2 SMA BPI III, Bandung, datang ke rumah duka. Hampir semuanya mengaku terkejut dan tidak menyangka Praja tewas secara
mengenaskan. Apalagi, menurut seorang di antara mereka, Delvieri, beberapa jam sebelum ditemukan tewas bersimbah darah, Praja masih masih berkumpul dan ‘mutar-mutar ’ kota bersama teman- teman sekolah.
Jatuh Bangun Penguasa PLATO mengatakan, pemimpin itu ibarat kepala, yang menggerakkan tubuh negara menuju tujuan yang dicitacitakan. Karena itu, menurutnya pemimpin ideal adalah seorang filosof-raja (king philosopher), yakni penguasa yang berilmu luas dan bijaksana.
TUGAS penggawa timnas Brasil terbilang sederhana pada laga Selasa (24/ 6) dini hari nanti: cukup menahan seri Kamerun. Dengan hasil seri, apalagi menang, Neymar cs akan melenggang ke babak 16 besar. Di atas kertas, itu mudah dilakukan mengingat penampilan Kamerun yang tak meyakinkan di penyisihan. Harapan tim berjuluk Indomitables Lion alias singa yang gigih ini sudah kandas setelah digi Hal 6 kol 1-3
Gabung di Pages BPostOnline
Komentar lain di hal 4
Cat Ajaib PD Ide Jurnalis ADA yang baru di gelaran Piala Dunia (PD) 2014 saat ini. Yakni, penggunaan cat semprot ajaib untuk menandai lokasi jika akan ada tendangan bebas. Cat itu akan hilang sendiri hanya dalam hitungan detik. Siapa penggagasnya? Ternyata jurnalis Brasil. Namanya Pablo Silva. Ide itu muncul berdasar pengalaman pribadi. Saat bermain sepak bola amatir, dia melibat sering terjadi kecurangan berupa pelanggaran titik tendangan bebas. Tragisnya, wasit sering membiarkannya. “Dari situ saya terus berpikir agar pemain tidak bisa lagi melanggar atau protes karena titik tendangan bebas sudah dicat,” kata dia. Cat semprot versi Silva terdiri atas butana, isobutana, gas propana, dan agen pembentuk busa. Komposisi inilah yang menjadi rahasia cat sehingga bisa cepat menguap. Cat semprot ini dinamai 9-11 Fair Play. Nama diambil dari batas titik tendangan bebas yang seharusnya 10 yard atau 9,15 meter serta tujuannya yang mendukung permainan jujur. (lnv/kps) NET
Mujiburrahman
Hal 6 kol 4-7
ANTARA FOTO/REUTERS/JOEDSON ALVES
SALAM 6 JARI - Anggota keluarga da Silva meletakkan tangan mereka yang memiliki enam jari di atas seragam timnas Brasil, Jumat (20/6). Keluarga itu memiliki mutasi gen yang disebut polidaktili. Mereka berharap Brasil menjadi juara Piala Dunia 2014.
Asal Bukan Jerman
ANAK perwira TNI tewas misterius Diah Octia MESTI ekstra waspada sekarang. Jamannya susah, biaya hidup juga mahal menjadikan banyak kasus kriminal merajalela di negara kita bahkan tidak pandang siapa korbannya
rang licik. Untuk mengimbangi kenyataan ini, seorang filosof berusaha menjadi penasihat sang raja. Sayang, cara ini tidak selalu berhasil, bahkan tak jarang justru gagal total.
Ancaman Tim Singa Afrika
Hal 6 kol 4-6
Kita
Pada kenyataan kenyataan, sulit menemukan pemimpin seperti itu. Kebanyakan penguasa bukanlah orang yang berilmu luas, bukan pula orang yang bijaksana. Mereka umumnya berpengetahuan sedang, tetapi penuh ambisi, cerdik dan tak ja-
JENDELA
SELALU ada hal menarik yang saya dapatkan saat nongkrong di fan fest FIFA di Anganhabau, Sao Paulo. Seperti saat saya menonton siaran langsung Jerman kontra Ghana di sana, Minggu (22/6). Tak seperti biasanya, suasana di fan fest pada akhir pekan kemarin terasa jauh lebih lengang. Padahal biasanya penonton selalu membeludak. Begitu
penuh sampai petugas keamanan melarang masuk banyak pengunjung. Karena itu, saya leluasa memilih tempat yang strategis. Sabtu kemarin memang tak ada laga digelar di Stadion Arena Corinthians, Sao Paulo. Fan Fest pun menjadi pilihan pendukung yang berbasis di Sao Paulo. Pendukung Argentina yang biasanya memenuhi Fan Fest, tetap datang na-
Rasyid dan Cinta Magnet Debat ■ Yel-yel dan Lagu Ulang Tahun Pun Bergema
ANTARA/WIDODO S. JUSUF
CALON presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo (kanan), serta moderator Hikmahanto Juwana (tengah), bersiap mengikuti acara Debat Capres 2014 putaran ketiga di Jakarta, Minggu (22/6). Debat mengangkat tema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional.
JAKARTA, BPOST - Apabila pada debat kedua, pekan lalu, mantan putri Presiden Soeharto, Siti Hediati (Titiek) yang menjadi ‘magnet’, pada debat calon presiden (capres) ketiga, malam tadi, ada dua sosok yang mampu menjadi menarik perhatian pendukung kedua kubu. Mereka adalah anak cawapres Hatta Rajasa, Rasyid Amrullah Rajasa dan artis yang kuliah di Colombia University, Amerika Serikat (AS), Cinta Laura. Mereka berada pada kubu berbeda. Rasyid di barisan pendukung capres Prabowo Subianto. Sebaliknya, Cinta mendukung capres Joko Widodo alias Jokowi.
Rasyid tiba di lokasi debat, Holiday Inn, Jakarta, bersama sang ibu, Oktiniwati Ulfa Dariah (Okke Rajasa), sekitar pukul 19.50 Wita. Mereka kompak mengenakan pakaian berdominasi putih tanpa lambang garuda warna merah. Saat ditanya pers, keduanya hanya tersenyum tanpa memberikan pernyataan. Anak bungsu Hatta itu pernah divonis hukuman penjara selama lima bulan dengan masa percobaan enam bulan. Putusan itu lebih rendah dibanding tuntutan jaksa, yakni delapan bulan dengan masa percobaan 12 bulan. Hal 6 kol 4-7
mun tak seramai sebelumnya. Saat kick off laga Jerman melawan Ghana dimulai, beberapa penonton di Hal 6 kol 1-3
SI PALUii
Sakira Episien “NAPA dipikirakan Mak maka gagarunuman saurang?” ujar Palui wayah bubuhannya badudukan di gardu runda. “Sakalinya bahasa Banjar kita ini ngalih-ngalih nya Hal 6 kol 1-3
- Pasar Terapungnya cagar kada jadi, Lak ai + Nang bajualan kajauhan mangayuh, Nang ai Anang Gayam
05:03
12:25
15:49
18:24
19:38
2306/B01