Banjarmasin Post Sabtu, 14 Juni 2014

Page 1

32

Banjarmasin Post RP 3.000

HALAMAN

SABTU

14 JUNI 2014/ 16 SABAN 1435 H

NO. 151485 TH XLII/ ISSN 0215-2987

DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI

Solar Jatah Pun Dijual ■ HSNI Serukan Nelayan Hati-hati KOTABARU, BPOST - Kondisi menyedihkan dialami nelayan tradisional di Kotabaru, terutama di Desa Rampalama dan Rampabaru, Pulau Laut Utara. Mereka tidak bisa maksimal mendapatkan ikan saat ‘melaut’ karena cuaca yang sering tidak bersahabat. Angin kencang, hujan dan gelombang tinggi. Sebenarnya, akan lebih aman jika mereka untuk sementara tidak ‘melaut’. Akan tetapi, tuntutan memenuhi kebutuhan hidup, memaksa sebagian nelayan yang biasa menggunakan perahu balapan (perahu yang hanya bagian depannya berbentuk lancip) itu nekat ‘melaut’. Sudah sekitar 15 hari, mereka meng-

alami kondisi tersebut. Lantas, bagaimana cara nelayan yang memilih beristirahat memenuhi kebutuhan keluarga, terutama untuk melunasi utang biaya operasional saat ‘melaut’? Ratusan dari ribuan nelayan di kawasan itu memilih menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis solar kepada orang terutama nelayan lain yang memerlukan. Seharusnya, BBM itu mereka gunakan untuk operasional selama ‘hidup’ di laut. “Tiga hari sekali kan dapat jatah dengan harga subsidi dari SPDN (solar paket dealer nelayan) di PPI (pangkalan pen-

DAILYMAIL.CO.UK

Kita

Hal 6 kol 4-7

Gabung di Pages BPostOnline

Berbeda Cuaca CUACA di Kalsel kerap berubah-ubah secara mendadak. Antardaerah pun berbeda. Seperti yang terjadi antara Kotabaru dan Tanahlaut (Tala). Apabila di Kotabaru, cuacanya tidak mendukung untuk bisa mendapatkan hasil ‘melaut’ secara maksimal, lain di Tala. Berdasar informasi yang dihimpun BPost, para

SAYANG, timnas Indonesia tak pernah lolos ke PD Leha Friendship’naa Tak apa lah . . Mungkin belum takdir na sampai k.sna sekrng . . . Yg penting tetap berusaha dn semngaaattttt buat TIMNAS

nelayan di pesisir Tabanio, Takisung dan Batakan, Tala masih bisa melakukan aktivitasnya. “Gelombang belum terlalu tinggi. Angin laut pun tidak terlalu kencang. Kondisi gelombang memang sangat berpengaruh terhadap ketersediaan ikan di laut,” kata seorang nelayan di

Indah Keche Itu krna mrka kurang trlatih kalo? Komentar lain di hal 4

Hal 6 kol 4-7

Deta Terbaik di Banjarmasin ■ Disdik Serukan Tidak Ada Lagi Tes bagi Siswa Baru mikian, dia tetap bisa mengerjakannya. “Saat ini saya sudah diterima di sekolah menengah farmasi (SMF), melalui jalur prestasi. Cita-cita saya memang menjadi apoteker profesional,” kata putri pasangan guru dan wiraswasta ini. Keceriaan juga dirasakan

38,50. BANJARMASIN, BPOST Dari ketidakpercayaan “Saya perkirakan nimenjadi kegembilainya antara 34 atau raan tersirat dari na35 saja. Saya nggak da suara Deta Alnyangka bisa melemira. bihi target,” ucap Wajar bila siswi dia kepada BPost, Deta Almira SMPN 24 itu senang Jumat (13/6). karena dialah peraih IST Deta mengaku, dinilai tertinggi pada ujian banding pelajaran lain nasional (UN) tingkat SMP seyang diujikan, soal Bahasa InBanjarmasin. Dia meraih nilai donesia lebih sulit. Meski de-

Hal 6 kol 1-3

Memori 2012 WAYNE Rooney dan Mario Balotelli, menjadi sorotan kala Inggris bentrok dengan Italia pada partai pembuka Grup D putaran final Piala Dunia, di Arena Amazônia, Manaus, Brasil, Minggu (15/6). Makin menjadi perhatian, karena atensi tersebut terkait sisi negatif dua bomber itu. Tak pelak, partai ini menjadi ajang pembuktian. Artinya, duel dua timnas tersebut menjadi sisi terbaik bagi Wazza dan Super Mario untuk bereaksi secara positif. Kuncinya, mereka harus

bisa memberikan yang terbaik, melalui pemberian tiga angka pembuka. Dua pemain itu memang memantik keprihatinan kalangan pengamat dan media di negara masing-masing. Latarnya tak lain performa kurang memuaskan sepanjang laga pemanasan sebelum terbang ke Brasil. Lebih dari itu, Rooney dan Balotelli mendapat penilaian kurang memuaskan di klub masing-masing sepanjang musim lalu. Hal 6 kol 4-7

Beban Duo Veteran

25

Tiket Rp 16 Juta Belum Tentu Asli BAGI pecinta sepak bola, menonton langsung laga Piala Dunia 2014 menjadi magnet

yang luar biasa. Tak heran kalau mereka melakukan segala upaya untuk mendapatkan kesempatan pada empat tahun sekali tersebut. Ada yang rela mengantre hingga berjam-jam di loket Hal 6 kol 1-3

‘Haramkan’ Nonbar

SI PALUii

WARGA Iran dan Nigeria mengalami nasib malang di tengah gegap gempita gelaran Piala Dunia (PD) 2014. Meski menjadi peserta, pemerintah ‘mengharamkan’ warganya nonton bareng (nonbar) di kawasan publik. “Kepolisian akan membubarkan apabila nonbar digelar, meski yang bertanding adalah timnas mereka,” demikian tulis BBC, Jumat (13/6). Alasan pemerintah Iran, tidak jelas. Berbeda dengan Nigeria. PeNET larangan di negara itu dikarenakan kekhawatiran terhadap aksi terorisme dan bom bunuh diri yang sedang marak terjadi di sanba. “Kebijakan ini bukan bermaksud menghentikan sama sekali warga Nigeria untuk mendukung timnas di Brasil, tapi untuk melindungi keselamatan mereka,” kata komandan kepolisian setempat, Brigjen Nicholas Rogers. Keputusan pelarangan ini diambil beberapa minggu pasca-kelompok Boko Haram melakukan aksi bom mobil yang menewaskan 18 orang saat nonbar di Kota Adamawa. Memang kasihan mereka, karena nonbar jelas lebih ramai daripada sendirian. (bbc/kps)

Tapih Habang

Rela Pensiun Dini Demi Laptop Anak ■ Yudhoyono Janjikan Beasiswa Kuliah di Luar Negeri untuk Raeni

MULAI baisukan sampai parak maghrib Palui sibuk banar mambaiki kandang hayamnya karna sudah Hal 6 kol 1-3

- Masuk SMA jar kada batesan lagi, Lak-ai + Sakalian wan duit bangku, Nang-ai Anang Gayam

KOMPAS.COM / DIAN FATH RISALAH

05:01

12:23

15:47

18:22

19:36

MUGIYONO bersama sang anak, Raeni yang menjadi lulusan terbaik Unnes dengan IPK 3,96.

SENYUM bangga menghiasi raut wajah Mugiyono (51). Namun, sesekali ia juga tidak bisa menahan haru. Air mata Mugiyono menggenang tiap kali ditanya tentang Raeni (21), putri bungsunya. Raeni telah membuat Mugiyono itu sangat bangga. Perempuan itu berhasil menjadi wisudawati terbaik Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jateng dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,96. Terbayar sudah perjuangan Mugiyono yang mengayuh becak demi menyekolahkan anaknya itu. Lagi-lagi, air mata keba-

hagiaan pun menetes kala Mugiyono bercerita tentang perjuangannya menyekolahkan Raeni. Pria yang sehariharinya mengayuh becak di Kendal, Jateng, tersebut tidak pernah membayangkan dapat mengantarkan putri kesayangannya tersebut hingga mengenakan kebaya lengkap dengan toga wisudanya. Mugiyono mengaku, untuk bisa menyekolahkan Raeni, rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis. Maksudnya agar dia mendapatkan pesangon untuk Hal 6 kol 4-7

1406/B01


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Banjarmasin Post Sabtu, 14 Juni 2014 by Banjarmasin Post - Issuu