Banjarmasi Post Sabtu, 10 Mei 2014

Page 1

32

Banjarmasin Post RP 3.000

HALAMAN

SABTU

10 MEI 2014/ 10 RAJAB 1435 H

NO. 151450 TH XLII/ ISSN 0215-2987

DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI

Robohkan, Agar Tak Ada Korban “ ”

■ Jembatan Gantung di HST Membahayakan BARABAI, BPOST - Akhir Januari 2014 lalu, BPost mewartakan aksi menantang maut yang dilakukan para murid SDN Labuhan, Batangalai Timur, Hulu Sungai Tengah (HST). Saat ke dan dari sekolah, anakanak kecil itu harus naik rakit bambu melawan arus, yang terkadang sangat deras. Penyebabnya, jembatan gantung di kawasan itu ambruk. Ternyata, kejadian serupa terjadi di kawasan Batubenawa. Juga di HST. Tragisnya, lokasi jembatan gantung yang rusak parah di Batubenawa itu, hanya sekitar

3,5 kilometer dari pusat kabupaten. Keberadaan jembatan gantung sepanjang sekitar 50 meter itu sangat penting, terutama bagi warga Desa Aluan Bakti dan Desa Bakti Seberang. Berdasar pantauan BPost, Jumat (9/5), kondisi jembatan itu memang sangat mengenaskan, meski masih tergantung. Beberapa tali sling (baja) putus dan banyak paku yang sudah lepas. Posisinya miring sehingga rawan bahaya bagi orang yang nekat menggunakannya. Dan, banyak kayu penyangga yang lepas. Karena khawatir kese-

Tidak tahu nanti, apakah anak-anak tetap bisa sekolah atau harus lewat jembatan lapuk itu lagi LIMAN Warga Desa Bakti Seberang

lamatan anak-anaknya yang setiap bersekolah melewati jembatan, beberapa warga bergotong royong membuat rakit bambu. Namun, rakit itu sangat sederhana, yang digerakkan lewat tarikan ke tali

yang dibentangkan dari dua pohon berseberangan. Talinya tidak besar sehingga tetap mengkhawatirkan jika sewaktu-waktu arus deras terjadi di sungai itu. Meski demikian, salah seorang murid SDN Aluan Bakti, Rijani mengatakan sangat tertolong oleh rakit tersebut. Daripada menggunakan jembatan yang rentan ambrol, lebih tenang menggunakan rakit. Apalagi dia dan temannya banyak yang bisa berenang. Akan tetapi, Rijani juga khawatir jika tiba-tiba ada

Hal 6 kol 4-7

25

Kejati Geledah 2 Kantor Lurah di Banjarbaru

Century Itu Ibarat Rumah Preman ■ Jusuf Kalla Minta Boediono Tidak Salahkan Anak Buah JAKARTA, BPOST - Setelah mantan Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan mantan Wa-

pres Jusuf Kalla, giliran Wapres Boediono yang bersaksi pada kasus bailout atau pe-

ngucuran dana talangan untuk Bank Century yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 6,7 triliun, pada 2008. Pada kesaksian di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (9/5) itu kapasitas Boediono adalah gubernur Bank Indonesia (BI) saat kasus itu terjadi. Adapun terdakwanya adalah mantan Deputi Gubernur BI, Budi Mulya. Ada yang istimewa dalam sidang ini yakni selain ketatnya penjagaan baik di dalam maupun luar ruang sidang, banyak fasilitas baru yang tersedia. Seperti, pemasangan dua alat pengatur suhu (AC) portable dan penyediaan kursi khusus untuk Boe-

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

WAKIL Presiden Boediono saat bersaksi dalam sidang skandal Bank Century di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (/9/5). Terdakwa dalam kasus ini adalah Budi Mulya.

diono. Ruang tunggu jaksa pun berubah menjadi ruang tunggu saksi, lengkap dengan AC-nya. Hal 6 kol 4-7

Kita Gabung di Pages BPostOnline

WAPRES bersaksi, ruang langsung ber-AC Abdullah Fauzi Panderan di Getek : Sidin kapanasan lawan babisul kalu, jd kaytu nangai.. Komentar lain di hal 4

Bupati Tapin ‘Turun Tangan’ ■ Imbau Jemaah Waspadai Calo TKI Ilegal RANTAU, BPOST - Kasus pengiriman warga Tapin sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal, mendapat perhatian serius sang Bupati HM Arifin Arpan. Dia langsung ‘turun tangan’ mengingatkan kepada warga agar kasus itu tidak terulang. Salah satu cara yang dilakukan Arifin adalah menyampaikan imbauan saat prosesi Salat Jumat di Masjid AlMuna’a di Desa Timbaan, Tapin Selatan, Jumat (9/5). Kepada jemaah yang memadati

masjid itu, dia meminta warga lebih berhati-hati bila menjadi TKI dan selalu mewaspadai rayuan calo. Supaya tidak bermasalah, lebih baik bertanya dulu ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) untuk mengetahui resmi-tidaknya penyalur yang akan memberangkatkan ke luar negeri. Seperti beberapa kali diwartakan BPost, upaya pengiriman TKI ilegal dengan calo dan calon korbannya dari Tapin, bisa digagalkan petugas keamanan Bandara Syamsudin Noor dan

BANJARMASIN POST GROUP/HANANI

NYARIS AMBRUK - Seorang warga nekat melintasi jembatan di Kecamatan Batubenawa, HST, Jumat (9/5). Banyak warga setempat yang takut menggunakan jembatan itu. Untuk menyeberangi sungai mereka bergotong royong membikin rakit.

Hal 6 kol 1-3

SI PALUii

Makin Kuat Makin Cerdas BERJABAT tangan merupakan tindakan sederhana. Tetapi berdasar penelitian, kekuatan cengkeraman saat bersalaman bisa menggambarkan kecerdasan seseorang. Fakta ini terungkap dari temuan para peneliti dari Internasional Institute for Applied System Analysis, Austria. Dari data itu terlihat bahwa orang-orang berpendidikan tinggi cenderung bersalaman dengan kuat walaupun sudah berusia 65 tahun. Sementara mereka yang kurang pendidikannya tidak menggunakan tenaga saat bersalaman. NET “Orang-orang yang berpendidikan tinggi saat usia muda akan semakin kuat saat bersalaman dibanding mereka yang berpendidikan rendah,” kata salah seorang peneliti, Sergei Scherbov, kemarin. Terlepas dari kaitan pendidikan, orang yang memiliki genggaman tangan yang lemah saat berjabat tangan sering juga dikaitkan dengan masalah kesehatan. Terutama berkaitan dengan gangguan di jantung. Bahkan, dari sisi psikologis, orang yang tidak berjabat tangan dengan mantap lebih mudah melakukan bunuh diri. (tik/dsc)

personel Badan Pelayanaan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Banjarbaru, dari pesawat yang hendak tinggal landas, Senin (5/ 5) kemarin. Ada dua perempuan dari Tapin yang diperiksa

Pebalap F1 Puasa Dua Hari

Pasti Babinian

■ Adrian Sutil Lakukan Diet Ketat

KAMARIAN wayah Palui bulik matan saharian maujek bininya pina gagarunum. Pian mambawa bibinian tarus kah abahnya? ujar bininya. Ka Hal 6 kol 1-3

+ Kajaksaan ugai kantor lurah, Lak-ai - Hati-hati nang hanyar tulakan, Nang -ai Anang Gayam

04:59

12:20

15:42

18:20

19:31

Adrian sutil

ADRIAN Sutil, pebalap tim Sauber F1 asal Jerman mengaku rela tidak makan selama dua hari untuk bisa menurunkan berat badannya secara ekstrem. Itu dilakukan dia untuk melaksanakan peraturan baru. Terkait dengan berat, dalam aturan F1 2014, disebutkan berat mobil (plus pengemudi) tanpa bahan bakar harus kurang dari 691 kilogram. Selain memenuhi aturan itu, SuNET

til melakukan diet agar tetap bisa kompetitif dalam lomba. Sebelumnya dia kerap berlari cukup lama tanpa minum dengan harapan berat badan dan t mobilnya jika dikombinasikan bisa turun. Menjelang Grand Prix Spanyol, Minggu (11/5) besok, Sutil mengungkapkan telah melakukan langkah-langkah ekstrem dengan diet ketat dalam upaya untuk mendapatkan keuntungan saat balapan. “Tentu saja saya berusaha untuk bisa sampai batas minimal. Saya juga harus mengetahui batas kemampuan. Saya sudah pernah mencoba berbagai cara untuk melihat reaksi setelahnya. Segala

cara dilakukan menurunkan berat badan agar bisa dikombinasikan dengan berat mobil,” kata Sutil. Kini dia memilih cara puasa selama dua hari. “Saya sudah encobanya. Dua hari tanpa makanan dan hanya minum. Ternyata itu tidak mudah , tapi yang menarik adalah melihat reaksinya. Ada penurunan,” katanya. Setelah itu, dia kembali makan. “Saya sekarang makan lagi, dan terasa lebih baik. Program latihan saya juga mengalami perubahan, karena awalnya perlu menyesuaikan untuk menurun Hal 6 kol 1-3

1005/B01


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.