Banjarmasin Post Senin, 31 Maret 2014

Page 1

32

Banjarmasin Post RP 3.000

HALAMAN

SENIN

31 MARET 2014/ 29 JUMADIL AWAL 1435 H

NO. 151410 TH XLII/ ISSN 0215-2987

DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI GUBERNUR DKI yang juga capres PDIP, Joko Widodo (Jokowi) memilih menggunakan terminal kedatangan umum meski penyambutan sudah disiapkan di jalur VIP Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Minggu (30/3). Selengkapnya di Koran Pemilu BPost

halaman 17-24

BANJARMASIN POST GROUP/APUNK

Nyepi Menghalau Sepi SAYA pernah sekali mengalami Nyepi di Tetapi Nyepi bukanlah hari libur lokal, Bali, pada 28 Maret 1998 lalu. Sejak pukul 6 melainkan nasional. Bagi para penganut pagi, suasana hening, senyap dan sunyi. Hindu di negeri ini, di manapun mereka berada, mereka akan merayakan Jalan-jalan lengang. Suara radio Nyepi, sebagai langkah awal memadan televisi juga tak terdengar. Toko, suki Tahun Baru Saka. kantor, sekolah dan universitas tutup. Orang-orang mendekam di Pada hari ini, mereka melaksarumah masing-masing. nakan Catur Brata, yaitu tidak menggunakan api, tidak bekerja, tidak Di malam hari, sepi sunyi itu bepergian dan tidak menikmati makin bertambah, ketika lampuhiburan. Sebagian orang juga berlampu dimatikan dan orang-orang puasa dan bermeditasi. terbenam dalam kegelapan. Hari Nyepi barangkali khas HinBagi para turis, Bali adalah tempat yang eksotis, bukan sekadar karena Mujiburrahman du, tetapi bahwa manusia sewaktuwaktu perlu menyepi agar dapat alamnya yang indah, tetapi juga menemukan makna hidup yang sejati, mungkarena seni budayanya yang unik. kin bersifat universal. Seorang pengajar asal Australia bercanda Sidharta Gautama, sebelum menjadi Budmengatakan, Bali adalah singkatan dari ‘badha, juga menyepi di bawah pohon besar. nyak libur ’. Ini bukan hanya karena orang Bahkan, Muhammad SAW sebelum diangkat suka pergi berlibur ke Bali, tetapi juga karena menjadi rasul, juga menyepi, beribadah di banyaknya hari-hari besar keagamaan yang ditetapkan sebagai hari libur oleh pemerintah setempat. Hal 6 kol 4-7

Darwis Akui Pelra Tak Berkutik ‘Petugas’ Dahulukan Bongkar Muat Batubara Karungan BANJARMASIN, BPOST Aktivitas bongkar muat batubara karungan marak terjadi di Pelabuhan Martapura Baru, Trisakti, Banjarmasin. Nyaris tiap hari, batu bara karungan itu dipindahkan dari puluhan kapal imbal dan kelotok ke truk kontainer yang membawanya ke Pelabuhan Trisakti untuk selanjutnya dikirim ke Surabaya, Jatim dan Jakarta. Berdasarkan pantauan BPost selama beberapa hari di kawasan itu, pekan lalu, aktivitas bongkar muat itu mendapat perlakuan istimewa dari ‘oknum’ petugas tidak berseragam. Mereka selalu mendahulukan kapal pengangkut batubara karungan dibanding kapal-kapal milik pengusaha pelra (pelayaran rakyat) yang ratarata mengangkut barang pecah belah (pancarekenan), pupuk dan semen. Dugaan terjadinya kongkalikong pun merebak. Selain ilegalnya pengiriman ba-

Kita Gabung di Pages BPostOnline

PENGIRIMAN batu bara karungan marak Iruez Mdc Aduuhh g@ bner tch jgn ddiemin hal kytp Komentar lain di hal 4

Kalau tidak boleh ya tegaskan tidak boleh, buat edarannya. Kalau boleh, apa syarat ketentuannya karena selama ini tidak ada

HAFID BUDIMAN Pejabat KSOP Banjarmasin

tu bara dari Pelabuhan Martapura Baru -seharusnya dari pelabuhan khusus (pelsus), juga ada-tidaknya izin port user (bongkar muat) dan IUP (izin usaha pelayaran) operasi produksi khusus untuk pengangkutan, penjualan, pengolahan, pemurnian dan pengumpulan batubara sisa eks tongkang. Menurut seorang buruh angkut, Awang, mengungkapkan batu bara karungan yang diangkut dua kapal imbal bisa mengisi satu kontainer. Seharinya paling sedikit 30 kapal imbal yang merapat dan membongkar muatan. “Bahkan, terkadang ada beberapa kapal imbal yang parkir semalamam karena kontainer belum datang. Bila kapal-kapal itu datang, bongkar muat barang harus dihentikan dulu. Mereka yang diutamakan,” kata dia, kemarin. Menurut pria itu, biasanya kapal pengangkut batu bara

yang kabarnya dari kawasan muara Banjar itu – wilayah Banjar dan Tanah Laut– berdatangan setelah pukul 10.00 Wita. Bila banyak yang datang, aktivitas bongkar muat bisa berlangsung hingga pukul Hal 6 kol 4-7

Motoris Menginap di Kapal SORE pada suatu hari di pekan lalu. Satu unit perahu imbal sepanjang kurang lebih 12 meter perlahan mendekati dermaga Pelabuhan Martapura Baru, Trisakti. Motoris kapal kayu selebar empat meter itu berhati-hati mengatur

Dukun Tolak Bantu Caleg

SI PALUii

INI langkah yang patut diapresiasi. Forum Perdukunan Adat Belitung, Bangka Belitung menyatakan penolakannya membantu calon anggota legislatif (caleg). Penolakan itu untuk memberi kesempatan kepada masyarakat agar bisa memilih sendiri wakil rakyat yang dianggap berkualitas. Ketua Forum Mukhti Maarif mengatakan banyak caleg yang NET menemui anggotanya. Tujuannya dibantu agar terpilih dengan bermacam iming-iming. ”Tapi kami sepakat menolak membantu karena belum tentu caleg yang kami bantu sesuai harapan masyarakat. Kami serahkan kepada masyarakat untuk memilih calon yang tepat,” ujar Mukhti, kemarin. Sebaliknya, kepada caleg yang meminta bantuan, para dukun juga kompak mengatakan kepada mereka untuk lebih dulu membantu masyarakat ebelum mencalonkan diri. “Saat ini, banyak yang belum berbuat apa-apa tapi sudah maju menjadi caleg. Lewat jalan pintas pula dengan datang ke dukun. Itu salah. Karena itu, kami sepakat menolak,” tegas dia. (tik)

Panyasalan Palui

posisi sandar, agar tidak berbenturan dengan kapal lain. Maklum saja, saat itu sudah banyak kapal yang sandar. Terutama, kapal besar-kapal besar milik pengusaha Pelra (pelayaran rakyat) yang datang lebih awal. Kapal-kapal

itu mengangkut semen dan pupuk dari Jatim, Sulsel dan Kaltim. Secara sekilas, kapal Imbal itu tidak terlihat membawa muatan. Namun, setelah didekati ternyata Hal 6 kol 4-7

BANJARMASIN POST GROUP

BATUBARA KARUNGAN Rekaman foto bongkar muat batu bara karungan di Pelabuhan Martapura Baru, Trisakti, Banjarmasin. Selanjutnya, batu bara itu diangkut truk kontainer ke pelabuhan untuk dikapalkan ke Jawa. Foto-foto diambil selama beberapa hari di pekan kemarin.

Akhirnya, Menginjak Tanah Suci (1)

WAYAH bujang bahari, Palui tamasuk palaiboy, sampai kakawalan manggalarinya habib alias hantu bibinian. Dasar banaran pang, saban inya mamaraki babinian, pasti dapatnya manggandaki. Suah

Hanya Satu Kata: Subhanallah! Awal Maret 2014, Pemimpin Redaksi Banjarmasin Post Group, Yusran Pare melaksanakan umrah ke Tanah Suci bersama rombongan Travellindo. Ini tulisan pertama dari catatan pribadinya mengenai Makkah, setelah episode Madinah yang ditayangkan pekan lalu.

Hal 6 kol 1-3

- Batubaranya dikirim bakarung, Lak ai + Jangan tapahurup lawan galapung, Nang ai Anang Gayam

05:09

12:28

15:38

18:32

19:40

KAMIS (13/3) adalah hari terakhir kami di Madinah. Subhanallah, cepat sekali waktu berlalu. Rasanya sangat berat harus segera pergi dari sini. Baru saja merasakan nikmatnya salat di masjid Rasul Sang Junjungan, tiba-tiba harus angkat kaki. Ada rasa sesal, mengapa tak setiap saat mengabiskan waktu di dalam kesejukan batiniah yang dijalarkannya.

Mata terasa panas saat menatap gerbang masjid yang agung ini dari jendela bus. Sejak awal Mas Imam dan Mas Nur, dua pemandu kami, berpesan agar saat meninggalkan hotel sudah bersuci, karena akan memulai perjalanan rohani ke Rumah Allah. Dua helai kain putih mirip kafan, itulah busana yang harus dikenakan. Kami akan memulai ritus besar, umrah!

BANJARMASINPOST GROUP/YUSRAN PARE

ROMBONGAN Travellindo saat menjalankan umrah di Tanah Suci

Ini dia! Tanpa selapis pun pakaian dalam, saya lilitkan dua lembar kain itu untuk bawahan dan atasan. Malam sebelumnya, Mas Nur, sang mutawif telah mengajari saya

bagaimana mengenakan kain ihram. Atas bantuan istri, akhirnya pakaian kebesaran itu pun membungkus tubuh Hal 6 kol 1-3

3103/B01


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.