32
Banjarmasin Post
KAMIS
30 JANUARI 2014/ 28 RABIUL AWAL 1435 H NO. 151350 TH XLII/ ISSN 0215-2987
RP 3.000
HALAMAN
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
PERJUANGAN MURID - Murid SDN Labuhan dari Desa Labuhan Seberang, Batangalai Selatan, HST harus menggunakan rakit bambu (lanting) yang ditarik tali tambang jika ke sekolah dan pulang ke rumah, Rabu (29/1). Aksi penuh bahaya itu harus mereka lakoni sejak jembatan gantung yang menghubungkan ke lokasi sekolah, ambruk diterjang banjir, awal Januari 2014.
Murid-murid Pilih Tidak Bersepatu
Dirut Bulog Pun Siap Digantung di Monas Beras Impor Tetap Masuk Indonesia JAKARTA, BPOST - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, terkejut. Dia juga mengaku bingung. Kok? Dia mengaku kaget mendengar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengancam menggantung Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Ancaman ini dilontarkan terkait beredarnya beras impor ilegal jenis medium yang diduga dari Vietnam. “Oh, iya (ada ancaman itu)?” ucap Gita spontan saat diberitahu tentang ancaman itu di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/1). Setelah diam sejenak, Gita menegaskan Bulog tidak bersalah. Pasalnya sesuai Permendag Nomor 12 Tahun 2008, Bulog berfungsi sebagai importir
beras jenis medium. Sementara pada 2013, Bulog tidak melakukan impor beras. Mengenai temuan beredarnya beras impor, terutama di Jakarta, Gita menegaskan jajarannya masih melakukan penyelidikan. Pemeriksaan akan dilakukan terhadap seluruh importir swasta yang diberikan izin impor beras khusus pada 2013. Hal 6 kol 1-3
”
Awalnya saya takut naik rakit itu. Teman-teman juga. Tetapi sekarang sudah mahir. Sudah berani menyeberang sendiri
”
Sutarto Alimoeso
Masalahnya, saat jembatan itu ambruk, RAPBD 2014 sudah diketuk dan tinggal menunggu pengesahan
”
MANTO Murid SDN Labuhan
AHMAD ZAID PLT Kadinas PU HST
reka menuruni tebing. Kemudian menarik tali pengikat rakit bambu lalu beramai-ramai menaikinya, untuk menuju lo-
Anggaran dana penanggulangan bencana atau tanggap darurat di pos badan baru tersebut, menurut informasi sebesar Rp 2.051.000.000 untuk tahun ini. Namun, dana tersebut lebih difokuskan penggunaannya untuk korban bencana. “Makanya, kami perlu
kasi sekolah mereka, SDN Labuhan. Aksi menantang bahaya harus mereka lakukan. Betapa tidak, untuk menggerakkan rakit, bocah-bocah itu harus menarik tali tambang yang menjuntai dan terikat di pohon, di kedua sisi sungai. Perlahan rakit bergerak menerjang arus sungai menuju seberang. Bisa dibayangkan bahayanya jika arusnya deras atau air sungai sedang pasang, apalagi sering kali tidak ada orang dewasa yang bersama mereka saat menyeberang menggunakan rakit itu. Setelah sampai di seberang, murid-murid yang kebanyakan tidak bersepatu itu kembali naik ke tebing kemudian kembali berjalan kaki menuju se-
Hal 6 kol 4-5
Hal 6 kol 4-7
Bukan Lagi Sekadar Rehab TERKAIT putusnya jembatan gantung yang keberadaannya sangat diperlukan warga itu. Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) HST Ahmad Zaid mengaku sedang mengupayakan agar bisa ditangani secepatnya melalui dana tanggap darurat dari pos Badan Penanggulangan Bencanan Daerah (BPMPD).
”
Briptu Guntur Tembak Kepala di Depan Kekasih Asmara Bikin Dua Polisi Bunuh Diri
Terpaksa Naik Rakit Tiap ke Sekolah BARABAI, BPOST - Rabu (29/1), sekitar pukul 07.00 Wita. Natasia, Lela Meilani, Manto, Rolan, Agus dan Jensen duduk sembari berbincang di tebing, pinggir sungai. Murid-murid sekolah dasar (SD) itu juga sedang melepas lelah usai berjalan kaki sekitar satu kilometer melewati jalan becek dari tempat tinggal, Desa Labuhan Seberang, Batangalai Selatan, Hulu Sungai Tengah (HST). Tidak berselang lama, me-
FOTO-FOTO: BANJARMASIN POST GROUP/HANANI
SUKABUMI, BPOST - Tanggal 22 Januari 2013 lalu, personel Polsekta Samarinda Ilir, Samarinda, Kaltim, Aiptu Antoni Sarito Gultom (51) bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepala. Selang enam hari kemudian, Selasa (28/1) malam, ada lagi polisi yang melakukan aksi serupa. Dia adalah Briptu Guntur Waluyo yang bertugas di Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota, Jabar. Hal 6 kol 4-7
Polisi Bunuh Diri ◗ 28 Januari 2014: Personel Polres Sukabumi Kota, Briptu Guntur Waluyo menembak kepala sendiri. Diduga karena cemburu ◗ 28 Januari 2014: Anggota Sabhara Polda Riau, Bripka Rizki Habibie menembak dada usai bertengkar dengan pacar Hal 6 kol 6-7
Kita Ada apa dengan polisi kita?
Gabung di Pages BPostOnline
Aida Ciebaby Banyak pikiran polisi kita .
OelhanTz JenieOz bosan hidup dah polisi.a ..
Komentar lain di hal 4
NET
Kentut Sapi Picu Ledakan
SI PALUii
JANGAN remehkan kentut sapi. Di Jerman, kentut hewan itu bisa mengakibatkan terjadinya ledakan. Diduga, ledakan terjadi akibat gesekan listrik dengan gas methane yang dihasilkan dari kentut dan sendawa sapi. Insiden ini terjadi di wilayah Hesse, Jerman. Saking hebatnya ledakan, atap kandang hampir terlepas. Ada sekitar 90 sapi di NET kandang tersebut, tidak ada yang mati akibat ledakan. Hanya seekor yang mengalami luka bakar. Menurut polisi, ledakan dipicu dari listrik statis yang bergesekan dengan gas methane di kandang. Gas methane ini adalah buangan yang dihasilkan dari lambung sapi yang dikeluarkan melalui kentut dan sendawa. Akademisi Universitas Portsmouth, Andy Thorpe mengatakan sekumpulan sapi menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca dalam setahun dibanding satu unit mobil. Menurut dia, 200 sapi mengeluarkan methane yang sama dengan emisi karbondioksida mobil yang menghabiskan 21.400 liter bensin. (dlm/vin)
Baah Lawas-lawas
Marion, Raja Karungut Moderen Kalteng
SUDAH samingguan ini di kampung Palui bilang turun hujan siang malam. Rupanya karna tatarusan hujan itu maka banyu sungai naik, lalu maulah banjir. “Kita ini saraba salah Hal 6 kol 1-3
- Kakanakannya sakulah naik rakit, Lak ai + Mudahan lulusnya kada jadi joki, Nang ai Anang Gayam
05:06
12:36
15:59
18:44
19:56
Royalti Album Musiknya Cuma Rp 1 Juta MENGGUNAKAN nada dari petikan dawai gitar sebagai pengiring, lagu berlirik kocak yang dibawakannya kerap membuat pendengar tersenyum bahkan terbahak. Meski sarat kritikan nan pedas, orang yang tersentil tidak akan marah. Sebaliknya, mereka merasa dihibur sekaligus diingatkan.
Itulah ciri khas dari seorang Marion. Seniman Dayak asal Gunung Mas, Kalteng yang melanglang buana sejak 1996. Namun belakangan, sosok pria
Marion ISTIMEWA/BANJARMASIN POST GROUP/MUSTAIN KHAITAMI
tambun berpenampilan nyentrik ini jarang tampil di Bumi Tambun Bungai. “Selama sekitar setahun ini saya memang sering ke Kalbar karena banyak permintaan tampil di sana,” kata Marion kepada BPost, kemarin. Selama berkarya, tak kurang 24 album telah dibuat Marion dalam bentuk rekaman. Berkat itu pula dia bisa menginjakkan kaki hingga luar negeri. Bergelut di dunia seni telah memberikan banyak cerita baik suka maupun duka bagi ayah dari empat putra dan dua putri ini. Namun itu terus dilakoni Marion. Berawal dari kesukaanya
memainkan gitar dengan musik berirama karungut, Marion meniti karier bermusiknya dengan mengisi suatu acara di RRI Palangkaraya. Itupun dijalaninya bersama Sanggar Seni Dusbamalatama. “Bayarannya waktu itu hanya Rp 4 ribu per satu jam tampil. Minat penggemar yang banyak, membuat kami diberi kesempatan mengisi acara dua kali dalam seminggu dengan sekali tampil satu jam,” ucap Marion. Dari situ, namanya mulai dikenal publik. Marion kerap mendapat undangan untuk menghibur masyarakat di Hal 6 kol 1-3