32
Banjarmasin Post
JUMAT
10 JANUARI 2014/ 8 RABIUL AWAL 1435 H NO. 151330 TH XLII/ ISSN 0215-2987
RP 3.000
HALAMAN
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
HUJAN EKSTREM Seorang warga Sungai Tiung, Cempaka, Banjarbaru, menggendong dan memandu anggota keluarganya, menerjang banjir yang menerjang kota itu, Kamis (9/1). Tim penolong pun terpaksa mengevakuasi warga yang berusia lanjut dan sakit (foto bawah). Banjir terjadi akibat sungai dan anak sungai meluap karena hujan esktrem.
Bayi Rahman ANDI NY SOPH OUP/DON POST GR ARMASIN TO: BANJ FOTO-FO
Perlu 2 Jam Ambil Proyektil Perampok Toko Angkasa Bawa 4 Kg Perhiasan Emas BANJARMASIN, BPOST Ike Yulian alias Herlina (62) terbaring lemah di kasur. Di kasur sebelahnya terbaring juga sang suami, Yudarto Tio alias Yuking (70). Mereka berada di dalam Kamar 29 Bangsal Maria, Rumah Sakit (RS) Suaka Insan, Banjarmasin. Di lengan keduanya menancap jarum infus. Mereka ditemani sejumlah anggota keluarga dan kerabat. Saat BPost mengunjungi mereka, Kamis (9/1) sore, Yuking masih dalam kondisi
mi. “Ada satu proyekti yang dicabut (diambil),” ujar seorang anak mereka, Paulus. Paulus dan kerabatnya mengaku tidak habis pikir perampok itu menembak Yuking yang sudah berusia lanjut. “Saat ini kami lebih memikirkan kondisi mereka, agar cepat pulih. Soal perhiasan emas yang diambil ya prediksi sekitar empat kilogram (perhiasan) emas,” ucapnya.
belum sadar. Dia baru saja menjalani operasi pengambilan proyektil yang bersarang di paha kirinya. Proyektil itu berasal dari senjata api –diduga revolver– yang ditembakkan satu dari enam orang yang merampok toko emasnya, Angkasa Indah di kawasan Ujung Murung, Banjarmasin, Rabu (8/1). Operasi selama dua jam sejak pukul 15.00 Wita itu ditangani dokter spesialis bedah tulang, Zairin Noor Hel-
Sempat Kedinginan
”
Hujan Terekstrem Guyur Banjarbaru
Curah hujan yang lebih ekstrem tidak menutup kemungkinan kembali terjadi, dalam rentang Januari-Pebruari. Waktunya bisa dinihari, pagi, siang atau malam. PURWANTO Kepala BKMG Banjarbaru
Hal 22 kol 1-3
Musim Sulit Raksasa Inggris SETELAH lebih dari 20 tahun merajai persepakbolaan Inggris, Manchester United (MU), kini memasuki masa krisis. Nama besar MU mulai tidak sebanding dengan performa mereka belakangan ini yang selalu berakhir menyedihkan. Apa yang terjadi dengan The Red Devils? Siapakah yang salah di balik keterpurukan sang raksasa Inggris? Ya, peraih 20 gelar Premier League tersebut memasuki krisis yang parah pada musim
ini. Kekalahan 1-2 dari Sunderland pada leg pertama babak semifinal Piala Liga di Stadium of Lights, Rabu (8/1), menjadi catatan buruk. Untuk pertama kalinya MU menelan tiga kekalahan dalam rentang waktu sepekan sejak 22-26 April 1992. Selama rentang Januari 2014, mereka sudah menelan tiga kekalahan, pertama kalinya sejak 1974. Hal 22 kol 1-3
SI PALUii
Obesitas Jadi Sindrom Baru KEGEMUKAN atau obesitas bukan penyakit yang mematikan secara langsung. Namun, merupakan risiko yang signifikan terkait berbagai penyakit tidak menular yang serius, seperti darah tinggi, jantung koroner, diabetes, dan batu empedu. Karena kian banyaknya penyandang obesitas, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kondisi itu sebagai sindrom baru dunia. Mereka menilai obesitas menjadi salah satu keadaan yang paling diabaikan oleh masyarakat saat ini. Mereka beranggapan kegemukan adalah hal biasa, bahkan ada pula yang menyebut sebagai lambang kemakmuran. Padahal, obesitas tidak bisa dipandang sebelah mata, terutama pada anak-anak. Secara global, diperkirakan 10 persen anak-anak usia sekolah, antara usia 5 hingga 17 tahun, memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Tentu saja, hal ini menimbulkan sejumlah konsekuensi terkena beragam penyakit. Bahkan, kegemukan adalah faktor risiko kematian paling serius kelima di negara maju dan berkembang. (tik/dlm)
Khutbah Jumat
Sasuai Nasihat SUDAH talu hari ini Palui kada kaluar rumah. Jangankan ka warung bakumpulan, ka masigit haja kada kaliha Hal 22 kol 1-3
- Pina tarancaki hujan labatnya, Lak-ai + Diitihi kalu ada iwak masuk ka rumah, Nang-ai Anang Gayam
04:57
12:29
15:55
18:39
19:53
SEJAK 1985an, penulis menetap di Banjarmasin dan didaulat menyampaikan khutbah Jumat di berba- KH Husin Naparin gai masjid; sepanjang tahun setiap Jumat tidak ada yang kosong. Aku termasuk orang yang tidak mempersoalkan teknis berkhutbah, apakah di masjid yang azannya dua kali, di atas mimbar, pakai tongkat dan sorban, ataukah masjid yang adzannya satu kali, di atas po Hal 22 kol 4-7
BANJARBARU, BPOST - Bibirnya membiru, kedinginan. Hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada, Rahman (25) tidak memedulikan tubuhnya yang menggigil disengat dinginnya air bah. Rabu (9/1) sekitar pukul 04.00 Wita, dia sudah harus berjuang melawan terjangan banjir ke rumahnya di Gang Keluarga, Loktabat Selatan, Banjarbaru. Mempertaruhkan jiwa, Rahman melawan air bah berketinggian hampir seatap rumah untuk menyelamatkan putrinya yang masih bayi, Nazwa. Rahman adalah satu dari 50 kepala keluarga yang rumahnya disapu banjir yang datang mendadak. Hujan yang berjam-jam mengguyur Banjarbaru –dan sebagian besar daerah di Kalsel mengakibatkan sungai dan anak sungai meluap. Apalagi kampung yang dihuni Rahman berada di kawasan bantaran Sungai Kemuning. Arus air datang mengguruh, bahkan mampu ‘menembus’
rumah Rahman. “Kami panik. Cuaca gelap. Hujan sangat lebat. Mau keluar rumah, terlambat karena sudah terkepung banjir. Saat itu, saya hanya memikirkan keselamatan bayi kami yang masih berusia dua tahun enam bulan,” kata dia kepada BPost. Ketinggian air di dalam rumah cepat bertambah. Rahman pun sibuk memin Hal 22 kol 4-7
Kita Gabung di Pages BPostOnline
Beberapa daerah di Kalsel diterjang air bah O Mo Al Sagita Trlalu banyak gedung2 pencakar langit dgn paku bumi ny,menghambat penyerapan air,dan akibatnya banjir Komentar lain di hal 4
Warga Loksado Mengungsi LAMA dan tingginya curah hujan sejak Rabu (8/ 1) malam hingga Kamis (9/ 1) siang juga mengakibatkan Sungai Amandit, di kawasan Loksado, HSS, meluap. Air pun menerjang permukiman warga. Banjir bandang berketinggian sekitar 1,5 meter terjadi di kawasan Desa Loksado hingga Loklahung. Warga pun sempat mengungsi . Banjir itu merusak setidaknya empat jembatan gantung, satu jembatan kecil dan satu jembatan besar. Selain itu, sebanyak delapan rumah warga yang dindingnya hancur. Kondisi sama dialami 10 bedakan. Hal 22 kol 4-7
1001/B01