Banjarmasin Post edisi cetak Minggu, 31 Maret 2013

Page 1

28

Banjarmasin Post

MINGGU

31 MARET 2013/ 19 JUMADIL AWAL 1434 H NO. 14953 TH XLI/ ISSN 0215-2987

RP 3.000

HALAMAN

KEBENARAN DAN DEMOKRASI

Harus Bayar BINGUNG terhadap permasalahan hukum yang Anda lihat bahkan alami? Memiliki informasi penyimpangan hukum atau masukan dan keluhan tentang kondisi hukum di lingkungan sekitar Anda? Kirim saja ke SMS 0511-7445000 (cara ketik: Denny<spasi>isi SMS) atau e-mail redaksi@banjarmasinpost.co.id. Wakil Menkum HAM Denny Indrayana akan langsung berbagi jawaban dan gagasan bersama Anda.

BOOK FAIR Wali Kota Banjarbaru H Ruzaiddin Noor (berkacamata) meninjau stand BPost Group di gelaran Banjarbaru Book Fair (BBF), Sabtu (30/3). Berita di halaman 2.

DI Lapas klas IIA anak/wanita Martapura kalo mau mengajukan surat bebas bersyarat diwajibkan membayar uang sebesar Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Apakah memang harus seperti itu? 08XXXXXXXX Tidak benar. Seluruh pelayanan di Lapas/Rutan termasuk pelayanan Hal 6 kol 4-7 BANJARMASIN POST GROUP/APUNK

HP Gratis Bingungkan Guru

Anas Beli Sengkuni Saat KLB

TANJUNG, BPOST - Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalsel secara bertahap membagi gratis handphone(HP) ke sedikitnya 3.000 kepala seHP tidak kolah (Kepsek) dan peboleh ngawas sedibawa kolah di pulang. Kalsel. Kalau Selain banyak yang diganti belum mediwariskan ngetahui, tike Kepsek dak sedikit baru guru yang mempertanyakan e- ABDUL KAMIL Kepala LPMP fektivitas program tersebut. Risa misalnya. Guru salah satu SMA di Tabalong itu mengaku bingung terhadap tu-

Hal 6 kol 1-3

Mantan Ketua Umum PD

Mantan Ketua Umum PD

Calon Ketua Harian

Idjon Tuding Rekayasa Polri

Ketua Umum Baru PD

Tri Dianto Diadang Pasukan Rajawali

z Jero Wacik z EE Mangindaan z Syarief Hasanz z Amir Syamsudin zRoy Suryo zMarzuki Alie zJhonny Allen Marbun z Max Sopacua z Sutan Bhatoegana z Nurhayati Ali Assegaf z Toto Riyanto z Hasan Basri Agus z Muhammad Zainul Majdi zSoekarwo WAYANG - Anas Urbaningrum (dua kiri) dan politisi Partai Demokrat (PD) Gede Pasek Suardika (kanan) memegang tokoh pewayangan Sengkuni (kiri) dan Semar (kanan) di Pasar Seni Guwang, Sukawati, Bali, Sabtu (30/3). Anas di Bali bertepatan pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PD.

DENPASAR, BPOST Nama tokoh pewayangan Sengkuni pernah mencuat dalam konflik internal Partai Demokrat (PD). Dimunculkan oleh Anas Urbaningrum melalui status di BlackBerry Messenger (BBM) saat dinonaktifkan sebagai ketua umum oleh Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono. Sabtu (30/3), ketika PD menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Denpasar, Bali, untuk mencari pengganti dirinya, Anas kembali memunculkan tokoh Sengkuni. Kali ini, dia membeli sosok wayang digambarkan sebagai penjilat dan pengadu

domba tersebut. Anas membeli wayang kulit itu di Bali juga. Namun di Pasar Seni, Guwang, Sukawati, Gianyar. “Saya beli ka-

us, wayang dan kerajinan tangan. Salah satu wayang yang saya beli adalah Sengkuni. Ada juga Semar dan

Analisis Kasus Lapas Sleman Gegerkan Publik

Hal 6 kol 4-7

sudah menyatakan kesediaan menjadi ketua umum kepada puluhan ketua DPD PD dengan syarat tugas kenegaraan tidak diganggu.

JAKARTA, BPOST - Dua hari terakhir ini beredar tulian yang menyebut fakta di balik kasus penyerangan Lapas IIB Cebongan, Sleman, DIY, yang berujung tewasnya empat tahanan kasus pembunuhan mantan personel Kopassus, Serka Santoso. Tulisan itu menyebar melalui tautan di media sosial Facebook, broadcast BlackBerry

Hal 6 kol 4-7

Hal 6 kol 1-3

Yudhoyono Akan Istikharah SECARA aklamasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipilih peserta KLB sebagai ketua umum Partai Demokrat (PD). Penetapan di KLB hanyalah formalitas karena sebelum KLB dibuka, dia

TRIBUNNEWS/HO/RIDHWAN ERMALAMORA SIREGAR

Museum Rambut MUSEUM di Turki ini termasuk tempat aneh di unia. Di bangunan yang didirikan Chez Galip pada 30 tahun lalu ini disimpan banyak jenis rambut. Karenanya disebut Museum Rambut. Galip membuat museumnya sedikit tersembunyi. Di bawah toko gerabah yang menjajakan kerajinan tangan khas Turki. Awalnya ia hanya berniat menyimpan potongan rambut milik teman dekat, yang memberikannya sebagai kenangan. Lama-lama banyak pengunjung toko gerabah yang memberikan potongan rambut untuk disimpan di museum. Sampai saat ini potongan rambut yang ada di sana sekitar 16.000 jenis rambut. Rambutrambut ini dikirim perempuan-perempuan di seluruh dunia. Suasana di dalam museum itu agak gelap karena lorongnya dipenuhi deretan helai rambut, lengkap dengan label kertas yang berisikan nama, alamat, dan nomor telepon pemiliknya. Uniknya, sebagai penghargaan, Galip juga memberikan hadiah pada para donor rambut ini, setiap Juni dan Desember. (vin/tbn)

Warga Kalteng Sukses di Australia (2-Habis)

SI PALUii

Saya Bosan Disebut Orang Bodoh

Saraba Palsu

CROWN Group milik Iwan Sunito yang dibesarkan di Pangkalan Bun, Kalteng, terus tumbuh dan menjadi terbesar dalam industri poperti di Sydney, Australia. Hanya dalam kurun waktu 15 tahun, Crown Group mempunyai portfolio proyek senilai 2,8 miliar dolar AS (sekitar Rp Rp 28 triliun). Prestasi itu mendapat sanjungan dari harian The Australian. “Crown Group sedang menjadi salah satu pengembang perumahan terbesar dengan pertumbuhan tercepat di Sydney,” tulis koran terkemuka di Australia itu. Sanjungan itu tidak lantas membuat Iwan ‘besar ke-

pala’. Dia tetap seperti Iwan dulu, yang tidak pernah berprestasi semasa sekolah di Pangkalan Bun dan Surabaya. “Saya hanya berharap menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi khalayak sekaligus membuktikan bahwa Indonesia bisa. Bukan hanya bisa bersaing tapi bisa menjadi `benchmark’ di pasar global,” katanya, kemarin. Iwan lahir pada 1966 di Surabaya, namun masa kecilnya dihabiskan di Pangkalan Bun. Sempat kembali ke Surabaya, dia kemudian pindah ke Sydney, Australia. Bagi bapak tiga anak, kesuksesan bisnisnya merupakan sesuatu yang di luar dugaan. Namun, dia merasa

bangga karena mampu menaklukkan tantangan besar: tidak sukses di pendidikan, bukan berarti masa depan bakal suram. Iwan mengaku sejak SD hingga SMA selalu menduduki ranking satu, tetapi dari belakang. Dia selalu mengalami kesulitan untuk berprestasi. Tidak naik kelas adalah hal biasa bagi Iwan muda. Tekad untuk mampu menjadi sosok berprestasi muncul seusai dia mengalami kecelakaan di Bali. Keinginan itu makin subur saat melanjutkan sekolah di Sydney. Hal 6 kol 4-7

PABILA takumpulan di warung, buhannya Palui kada habis-habisnya marutit. Sampai mahantup wadai wan minuman sekanyangkayang parut. Tukang taraktirnya adalah Palui. Hal 6 kol 1-3

- Siding bingung cagar dapat hp, Lak ai + Bariakan ka ulun haja, Nang ai Anang Gayam

Iwan sunito

05:09

12:28

15:39

18:32

19:40

ISTEMEWA

3103/B01


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.