32
Banjarmasin Post RP 3.000
HALAMAN
KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Ikuti perkembangannya di
Persiwa 1
vs
0 Barito Putera
Barito Kecolongan HARAPAN Husayn Mugni mengantar Barito Putera kembali meraih kemenangan pada debutnya, tidak terwujud. Gawang yang dijaganya akhirnya bobol, di menit 27. Meskipun hanya satu, gol itu memenangkan tuan rumah Persiwa, Wamena, papua. Pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2012-2013 di Stadion Pen-
Husayn Mugni
didikan, Wamena, Papua, Rabu (27/2), gawang Usay --panggilan Husayn-- dikoyak oleh striker asal Mali, Camara Sekou melalui sundulan kepala. Kecolongan gol itu terasa tragis karena hingga 25 menit lebih Laskar Antasari lebih menguasai laga. Hal 6 kol 1-3
DOK/BPOST
Rejani Cium Tangan Jaksa Anas Serang Ibas ‘Cikeas’ Diduga Ikut Nikmati Dana Proyek Hambalang JAKARTA, BPOST - ‘Halaman kedua’ mulai dibuka mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum. Setelah di ‘halaman satu’ mengaku menjadi bayi yang tidak diinginkan lahir di PD dan menilai ada skenario di balik penetapan status tersangka, Anas menyerang Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Edhie Baskoro TRIBUNNEWS/HERUDIN
Hal 6 kol 4-7
Pernah Diminta Mundur Halaman
6
BANJARMASIN, BPOST Lalu lalang penyidik di ruang Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Banjarmasin, Rabu (27/2) pagi, tidak dihiraukan Rejani Wahnan. Sembari duduk di sofa, dia beberapa kali melihat buku kecil Yasin yang dipegangnya. Rejani adalah mantan manajer agro Perusahaan Daerah (PD/Perusda) Kayuh Baimbai. Selasa (26/2) sekitar pukul 23.00 Wita, dia ditangkap tim gabungan yang dikoordinasi Kejari Banjarmasin, setelah enam bulan buron. Dia kabur setelah ditetapkan menjadi salah satu dari tiga tersangka kasus dugaan korupsi di perusda.
Susilo Bambang Yudhoyono
Komentar lain di hal 14
FOTO ANTARA/ANDIKA WAHYU
SI PALUii
Bebas Tergantung Maaf Ibu
“MUSTAIN. Terima kasih buat kamu dan semua yang sudah merawat saya ketika sakit. Saya sekarang akan pulang ke negara saya. Cukup sudah, saya tidak akan lagi bermain di Indonesia.” Kalimat perpisahan itu diu-
Tali Asih BARAKAT cangkal mahagai, ahirnya Palui barhasil jua mandapatakan hati si Zaleha. Hal 6 kol 1-3
- Magin panas urang di atas sana, Lak ai + Kita di bawah dapat paluhnya haja, Nang ai Anang Gayam
05:13
12:36
Terus Baca Yasin SIKAP bungkam dilakukan Rejani Wahnan. Tersangka kasus dugaan korupsi perusahaan daerah Kayuh Baimbai itu terus saja diam saat ditemui BPost di Kejari, Banjarmasin. Saat berada di ruang Kepala Kasi Pidsus Kejari pun, sesaat setelah ditangkap, dia juga lebih banyak diam.
BANJARBARU, BPOST - Rezeki nomplok diperoleh Ali Al Hinduan alias Duan. Sopir Sekdako Banjarmasin Syahriani Sjahran itu mengaku mendapat komisi Rp 40 juta dari pekerjaan yang sangat mudah dilakukan. Adapun pekerjaan yang harus dilakukannya hanya menerima bukti pembayaran pembelian lahan dari perwakilan Kanwil Kemenag Kalsel, senilai Rp 2,9 miliar. “Saya hanya kuasa Tahri. Sedangkan uangnya langsung ditransfer ke rekening Tahri,” kata Duan di Banjarbaru, kemarin. Siapa Tahri? Duan tidak bersedia secara detail mengungkapkan sosok itu. Dia hanya mengatakan Tahri adalah salah satu temannya yang biasa berbisnis tanah. “Dia sering ke pemko. Saya dikasih Tahri sebesar Rp 40 juta. Tetapi, sudah dikembalikan. Petugas yang memeriksa saya, meminta dikem-
balikan. Padahal sudah ada sebagian yang digunakan,” ucapnya. Sosok Tahri memang misterius. Pasalnya, dalam surat permohonan penetapan lahan yang diajukan Kemenag Kalsel, disebutkan lahan itu milik Fredy Edy, bukan Tahri. Fredy pun tidak diketahui keberadaannya. Saat ditelusuri sesuai alamat yang tercantum di sertifikat dan kartu tanda penduduknya, sosok itu tidak diketemukan. Menyinggung hubungan Fredy dan Tahri, Duan mengaku tidak mengetahuinya. “Saya hanya menjadi kuasa Tahri,” tegas dia. Berdasar informasi yang diperoleh BPost, Tahri adalah pialang tanah di Banjarbaru. Kabarnya pria yang tinggal di kawasan Landasanulin tersebut sering ke Pemko Banjarbaru untuk mengurusi bisnisnya. Hal 6 kol 4-7
Misteri Lahan Kemenag Kalsel z Sebagian lahan dimiliki orang lain (Suwarno) z Sertifikat dan KTP pemilik bernama Fredy Edy, saat ditelusuri tidak ada. Berdasar sertifikat yang dimiliki Suwarno, juga tidak ada nama Fredy Edy z Pembayaran melalui Tahri yang kemudian dikuasakan ke Duan (sopir Sekdako Banjarbaru). Uang dari Kemenag masuk ke rekening Tahri. Duan mendapat komisi Rp 40 juta z Surat izin permohonan penetapan lokasi (izin prinsip) dari Kemenag bertanggal 13 Januari 2012. Tetapi izin prinsip bertanggal 9 Januari 2012. Sekda beralasan terjadi salah ketik z Menurut Badan Pertanahan Nasional (BPN) Banjarbaru pembelian lahan menggunakan uang negara ada prosedurnya, tetapi tidak dilaksanakan
Yang Penting Saya Bisa Pulang
Gabung di Pages BPostOnline
BERBUAT salah kepada ibu kandung hukumannya NET lebih berat dibanding tindakan kriminal. Itu diterapkan di Jeddah, Arab Saudi. Majelis hakim di sana, menjatuhkan hukuman cambuk 200 kali untuk seorang pria yang menganiaya ibu kandungnya. Tak hanya dihukum cambuk, pria itu tidak akan dilepaskan dari penjara selama sang ibunda belum memaafkan. Saat sidang, pria yang tidak disebutkan namanya mengaku emosi lalu memukuli sang ibu karena perempuan yang melahirkannya itu selalu membela adik pria tersebut. Sedangkan si ibu sembari terus menangis meminta putranya itu dijatuhi hukuman agar jera melakukan tindak kekerasan. (gln/kps)
Hal 6 kol 4-7
Syahriani Bilang Salah Ketik
Kisah Kelam Pesepak Bola Asing di Indonesia (1)
ABRAHAM SAMAD Ketua KPK
Leia-Erma Sexcanmuts Laporkan saj perilakunya ke pihak yg berwajib .
Informasi yang dihimpun BPost menyebutkan Rejani dibekuk saat sedang nongkrong dan mengobrol di pinggir jalan di dekat rumah o-
Sopir Sekda Ngaku Dapat Komisi
Hal 6 kol 6-7
ANTARA/WAHYU PUTRO
MANTAN Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menyerang Cikeas
Buron Kejari Sembunyi di Kotabaru
“Semua orang bisa disebut. Tapi akurasinya nanti dari hasil pengembangan penyidikan”
Anas Urbaningrum
Kita
KAMIS
28 FEBRUARI 2013/ 17 RABIUL AKHIR 1434 H NO. 14922 TH XLI/ ISSN 0215-2987
15:48
18:41
capkan Moukwelle Ebwanga Silvain, mantan pemain asing Persewangi Banyuwangi kepada Ahmad Mustain, tokoh suporter Laros Jengirat Banyuwangi. Mustain mengaku malu menjadi orang Indonesia akibat perlakuan klub terhadap Moukwelle. “Bayangkan, bagaimana pandangan orang luar negeri sekarang terhadap kita. Yang paling menyedihkan, kasus (Diego) Mendieta dan Moukwelle tak segera disikapi secara tegas oleh pemerintah dan PSSI. Artinya, bisa jadi akan ada MoukwelleMoukwelle berikutnya,” ujar Mustain, kemarin. Setelah sekian lama terlunta-lunta di Indonesia, Moukwelle akhirnya mendaratkan kakinya di tempat tinggalnya di Havre, Perancis, Kamis (21/2).
Moukwelle Ebwanga Silvain
19:50
Hal 6 kol 1-3
NET
2802/B01