32
Banjarmasin Post
SABTU
23 FEBRUARI 2013/ 12 RABIUL AKHIR 1434 H NO. 14917 TH XLI/ ISSN 0215-2987
RP 3.000
HALAMAN
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Loyalis Anas Marah
NET
Pratu Wahyu Sudah Beli Cincin Kawin
La Nyalla Mattalitti
Jadi Tersangka Gratifikasi
Djohar Arifin Husin
JAKARTA, BPOST - Pernyataan siap digantung di Monas bila terlibat kasus dugaan suap proyek pusat pendidikan pelatihan dan sekolah olahraga nasional di Hambalang, Bogor, Jabar, bakal menjadi bumerang bagi Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum. Jumat (22/2) malam, dia ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penetapan berdasar hasil gelar perkara yang diikuti lima komisioner. “Maka ditetapkan AU (diduga kuat Anas Urbaningrum), mantan anggota DPR sebagai tersangka,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi. Berdasar surat perintah pe-
Heli Superpuma Ditembaki JAYAPURA, BPOST - Situasi di Papua setelah dua penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata hingga menewaskan delapan tentara, masih menegangkan. Bahkan, helikopter Superpuma MI-17 yang digunakan untuk mengevakuasi para korban, juga ditembaki dari arah hutan dan perbukitan, Jumat (22/2). Akibat serangan itu, tiga tentara yang menjadi awak heli yakni Lettu Amang, Mayor Asep dan Kapten Tata, mengalami luka-luka. Mereka terpaksa tidak meneruskan perjalanan untuk mengevakuasi korban penembakan di Sinak, Puncak. Akhirnya, proses evakuasi digantikan melalui jalur darat. Namun, tim evakuasi gabungan TNI dan Brimobda Polri belum bisa melakukannya karena cuaca buruk dan kondisi geografis sulit dilewati.
Kepala Sekolah Banjarmasin Menolak
Tokoh KPSI ‘Balik Kandang’ ke PSSI
Minta Kurikulum 2013 Serentak
Hal 6 kol 4-7
”
ADA tindakan menarik yang dilakukan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum saat dirinya ‘tersudutkan’ oleh gejolak di partai dan proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anas menulis kalimat-kalimat penuh makna di status BlackBerry Messenger (BBM)-nya. Saat ada elite PD yang mendesak sang pendiri Susilo Bambang Yudhoyono ‘turun tangan’ membenahi partai --Yudhoyono langsung menyikapi desakan itu dengan mengambil alih komando partai-Anas menulis: Politik Para Sengkuni. Sengkuni adalah tokoh
Ada aturan di statuta, jadi tidak bisa diputuskan langsung oleh ketua umum” DJOHAR ARIFIN HUSIN Ketua Umum PSSI
JAKARTA, BPOST - Upaya Menpora Roy Suryo menyatukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), mulai terlihat hasilnya. Hal 6 kol 1-3
Kita
Gabung di Pages BPostOnline
AKHIRNYA PSSI dan KPSI melakukan rekonsiliasi
Crimes Phaluy Jr jngn jd macan ompong lg tim garuda,smngt 45 ky dl lg lah ditakutin asia tenggara Anas Urbaningrum
Komentar lain di hal 14
SI PALUii
Penyemir Sumbang Rp 1,9 Miliar
IMBAH takana PHK, Palui sampat bagawi macammacam. Tapi, samunyaan kada baumur panjang. Hal 6 kol 1-3
- Anas jadi tersangka, Lak-ai + Cagar minta digantung di pohon nanas aja, Nang-ai Anang Gayam
12:37
15:50
18:43
Hal 6 kol 4-7 TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Sandal Bikin Fahry Dikeroyok Guru
Talipat Batis
05:13
6
Dari Sengkuni Sampai Nyilih Tangan
NET
INI contoh tindakan luar biasa. Membantu, berderma dan menyantuni bukan milik orang yang memiliki penghasilan gede. Semua tergantung niat dan keikhlasannya. Seperti yang dilakukan seorang penyemir sepatu di Amerika Serikat (AS), Albert Lexie. Dia menyumbang rumah sakit anak di Pittsburgh NET sebesar 200.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,9 miliar. Dana itu terkumpul dari tip yang dia terima selama lebih dari 30 tahun menyemir sepatu orang lain. Lexie mengatakan, dia mulai menyemir sepatu sejak 1950-an. Karena usia, dia mangkal di RS Anak Pittsburgh sejak 1980-an. Saat ini dia memasang tarif 5 dolar AS (Rp 48.000) untuk setiap sepatu yang disemir. Biasanya dia menerima tip sebesar 1-2 dolar AS. Pernah seorang dokter memberinya tip 50 dolar AS (Rp 480.000) saat Natal. Tindakan Lexie memang luar biasa. (ap/kps)
Hal 6 kol 4-7
Tersangkakan 2 Ketua Umum Parpol
Hal 6 kol 4-7
BANJARMASIN, BPOST - Rencana tidak serentaknya pemberlakuan Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar, ditolak Kepala MKKS (musyawarah kerja kepala sekolah) Banjarmasin, Ismail. Dia menilai pemberlakuan kurikulum hanya untuk SD berakreditasi A dan B, merupakan bentuk diskriminasi karena sekolah lainnya tetap menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dia menegaskan, proses pendidikan harus sama. Tak ada perbedaan antara sekolah swasta dan negeri atau berakreditasi dan belum berakreditasi. Apabila ada pembedaan, dikhawatirkan kesenjangan antarsekolah makin lebar.
nyidikan (sprindik) yang ditandatangani salah seorang komisioner, Bambang Widjojanto itu disebutkan Anas diduga menerima sesuatu karena janji yang berkaitan tugas dan wewenangnya saat menjabat anggota DPR. Lantas, haruskah Anas digantung? “Itu karena mulutnya harimaunya, tapi jangan (digantung di Monas). Maafkan dia, kasihan Anas. Aku tetap sayang sama dia, tapi kembalilah ke jalan yang benar. Aku tidak mau lagi melihat ke belakang,” ucap anggota DPR dari PD, Ruhut Sitompul. Kabar penetapan Anas se-
19:52
MENYEDIHKAN. Kekerasan fisik terhadap anak didik masih terus terjadi di negara ini. Tragisnya, tindakan itu ada yang dilakukan sang pendidiknya. Di Cipayung, Depok, Jabar, siswa kelas 3 SMP Dwi Guna, Putra Japari alias Fahry (13), dikeroyok empat gurunya. Penyebabnya, Fahry mengenakan sandal jepit saat ke sekolah. “Saya kaget dan nggak terima.
Anak saya ditendang, dipegangin, wajahnya dilemparin buku, bahkan dipukul kepalanya,” kata ibu kandung Fahry, Yoyoh (37), Jumat (22/2). Penganiayaan tersebut terjadi Kamis (21/2), sekitar pukul 08.30 Wita, di ruang guru. Keempat guru yang melakukan aksi kekerasan itu adalah Fahmi, Zamroni, Mujahidin, dan Ali. Yoyoh mengatakan, anaknya NET
terpaksa mengenakan sandal jepit karena satu-satu sepatu yang dimilikinya basah. “Iya Fahri memang salah, tetapi tidak perlu sampai diperlakukan seperti itu,” tegas dia. Menurut Yoyoh, sepulang sekolah, Fahri mengatakan kakinya memar karena ditendang gurunya. Semula, dia menganggap itu wajar karena anaknya mendapat hukuman di sekolah karena nakal. Na-
mun, malamnya, Fahry mengeluh sakit di kepala dan tangan. Saat itulah, dia menceritakan seutuhnya kejadian yang dialaminya. “Jika dia memang nakal, cukup diberi pelajaran yang wajar. Bukan sampai dipukuli, dilempari buku, apalagi Fahry pakai dipegangin seorang guru saat tiga guru lain me Hal 6 kol 1-3
2302/B01