28
Banjarmasin Post
MINGGU
16 DESEMBER 2012/ 2 SAFAR 1434 H NO. 14851 TH XLI/ ISSN 0215-2987
RP 3.000
HALAMAN
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI Tunduk ke Pengusaha
BINGUNG terhadap permasalahan hukum yang Anda lihat bahkan alami? Memiliki informasi penyimpangan hukum atau masukan dan keluhan tentang kondisi hukum di lingkungan sekitar Anda? Kirim saja ke SMS 0511-7445000 (cara ketik: Denny<spasi>isi SMS) atau e-mail redaksi@banjarmasinpost.co.id. Wakil Menkum HAM Denny Indrayana akan langsung berbagi jawaban dan gagasan bersama Anda.
Murid Berbekal Mi Instan Aad Siap Perbaiki SD ‘Laskar pelangi’ PELAIHARI, BPOST - Kondisi sekolah Laskar Pelangi ala Tanahlaut (Tala), SDN Batakan 3 Pulau Ubi, Panyipatan, boleh dikatakan tidak layak lagi. Selain fisik bangunan yang ‘tambal sulam’, kondisi lingkungan sekolah yang terpencil dengan kehidupan masyarakat yang sangat sederhana, membuat sekolah itu sulit berkembang. Akan tetapi, semangat mengajar dan belajar masih kuat tertanam di hati guru dan muridnya. Dengan jumlah murid --dari kelas 1 hingga 6-- yang hanya 13 orang, bahkan tujuh di antaranya jarang masuk, membuat regenerasi murid terancam. Apalagi pulau itu cuma dihuni 20 kepala keluarga (KK). Hal 14 kol 1-3
TRIBUN JAKARTA/JEPRIMA
Guns N’ Roses Takut Petir
BANG Denny saya menjadi tidak percaya hukum di negeri ini karena aparat penegak hukum banyak yang berpihak kepada orang kaya dan pejabat yang merupakan kaki tangan pengusaha ternama di Tapin. 08XXXXXXX Dalam beberapa kesempatan sebelumnya saya telah menjelaskan bahwa memang penegakan hukum di Indonesia masih problematik. Hal ini antara lain karena
masih adanya praktik mafia hukum/mafia peradilan, sehingga hukum seakan-akan bisa ditransaksikan. Tentu Anda tahu kasus mafia pajak Gayus Tambunan. Dalam kasus Gayus tersebut memperlihatkan kepada kita bahwa praktik mafia hukum ada di semua lini, dari mulai kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan advokat. Integritas aparat penegak hukum kita memang masih problematik, tetapi tentu saja tidak semua
penegak hukum demikian. Saya meyakini, masih banyak penegak hukum yang jujur dan berintegritas. Sebagai bagian dari masyarakat, Anda tentu saja dapat berkontribusi dalam upaya reformasi di tubuh lembaga penegak hukum tersebut. Bila Anda menemukan adanya penyimpangan, laporkan saja kepada lembaga pengawas eksternal seperti Kompolnas, Komisi Kejaksaan, maupun Komisi Yudisial. Jalin pula kerja sama dan bangun
konsolidasi dengan elemen masyarakat lain seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, mahasiswa, LSM, dan media untuk sama-sama menjadi bagian dari kontrol publik yang efektif terhadap kinerja dan perilaku penegak hukum.
Hakim Agung Yamanie AKHIRNYA Hakim Agung dari Kalsel, Achmad Yamanie dipecat. Hal 14 kol 1-3
3 Guru Jadi Tameng Hidup Adam Berondongkan Senjata di Sekolah NEWTOWN, BPOST - Ketenangan di kota kecil Newtown, Connecticut, AS, terkoyak. Seorang pria berpakaian dan bertopeng serbahitam memberondongkan senjata api ke murid dan guru SD Sandy Hook. Sebanyak 26 orang yang 20 di antaranya murid usia 5-10 tahun tewas bergelimpangan. Di antara mereka terdapat ibu penembak, Nancy Lanza (52). Di salah satu Adam Lanza rumah, ditemukan satu jenazah lain yang diduga juga ditembak pelaku yang sama. Si pelaku, Adam Lanza (20) bunuh diri setelah melakukan aksi kejinya itu. Menurut laporan polisi setempat, di dekat jenazah Adam ditemukan dua pistol merek Sig Sauer dan Glock. Keduanya berkaliber 9 mm. Di mobil yang dikendarai Adam juga ditemukan senjata api laras panjang bushmater kaliber .223. Kabarnya, seluruh senjata api yang dibawa Adamitumilik Nancy. Adam datang beberapa menit setelah pagar sekolah ditutup, Sabtu (15/12)
pagi. Dia membunuh penjaga yang enggan membuka pagar. Aksi heroik sempat dilakukan Kepala Sekolah Dawn Hochsprung serta dua guru lainnya, Mary Sherlach dan Diane Day.
Penembakan Massal di SD Seorang pria muda menembakkan senjata api secara membabi buta di SD Sandy Hook, Connecticut, AS. 27 Orang tewas, 20 di antaranya anak-anak
Lokasi penembakan di sekolah
Penembakan 1. Sebelum Pukul 09.30: Seorang berpakaian serbahitam datang membawa dua senjata api otomatis datang ke sekolah tempat sang ibu mengajar Tempat yang juga diselidiki
Hal 14 kol 4-7
Obama Pun Menangis ADAM Lanza (20), pelaku penembakan massal di SD Sandy Hook, bagi teman-temannya adalah sosok pemalu, minder, tetapi pintar. Rasa malunya ini membuat dia juga t i d a k memiliki Facebook atau jejaring sosial lainnya. Dalam kenangan temantemannya, wajahnya
Lokasi z SD Sandy Hook, 700 murid z Newton, kota kecil 27,600 barat daya Conn
Tersangka
Hal 14 kol 4-7
Adam Lanza, 20 tahun
Konser Mendadak Ditunda
Senjata
SD Sandy Hook 20 Anak-anak, 7 dewasa tewas Posko Pemadam Kebakaran Tempat anak-anak dievakuasi
Penembak: Membunuh anakanak, kepala sekolah dan lima orang lainnya di dua ruang di sekolah
JAKARTA, BPOST - Pembatalan mendadak konser Guns N’ Roses (GNR) yang sedianya diadakan Sabtu (15/12) malam di Hall D Senayan, Jakarta, harus ditunda dengan alasan tak biasa: takut petir. Padahal, ratusan penonton sudah berdatangan. Ketika mendengar konser diundur Minggu (16/12) siang dan lokasinya dipindah ke Mata Elang International Stadium (MEIS) Ancol, sejumlah penonton terutama yang datang dari luar Jakarta, bahkan ada yang dari Singapura, langsung bereaksi. Mereka meminta konser tetap digelar atau mengganti rugi biaya penginapan dan transportasi. Namun panitia menolak. “Saya terpaksa batal karena tidak mendapat tiket pesawat jika tetap menyaksikan konser. Tentu saya sangat kecewa terhadap
Jalan Yogananda 36 Rumah ibu tersangka. Adam Lanza tinggak bersama sang ibu, Nacy Lanza yang juga tewas
Sesaat setelah pukul 09.30: Polisi berdatangan sekitar 10 menit setelah aksi penembakan. Mengevakuasi murid dan guru. Penembak ditemukan sudah tewas.
Setidaknya ada 3 senjata api yang ditemukan di lokasi, dekat jenazah penembak Sig Sauer P226 Kaliber 9 mm Peluru 15 putaran Glock Kaliber 9 mm Peluru 17 putaran
Ditemukan di kendaraan penembak
Jelang siang: Polisi menemukan korban tewas lain Bushmater di sebuah rumah di Newton. Saudara Kaliber 223 remington penembak, Ryan Lanza diperiksa. Peluru lebih dari 30 putaran
Aksi Keji di Sekolah/Kampus AS 1 Agustus 1966, di University of Texas, Austin, Texas. 16 Orang tewas. Pelakunya mantan sniper AL AS, Charles Whitman (25). Dia menembakkan senjatanya dari menara kampus.
z
Hal 14 kol 1-3
4 Mei 1970, di Kent State University, Ohio. Empat mahasiswa yang demo antiperang ditembak mati oleh polisi antiteror.
z
Hal 14 kol 6-7
REUTERS/MICHELLE MCLOUGHLIN GRAFIS: DAILY MAIL
Bola Raksasa Hadapi Kiamat KIAMAT, seperti diprediksi suku Maya, terjadi pekan depan. Menghadapi ‘hari akhir’ itu, seorang warga Desa Qiantun, Cina, Liu Qiyuan (45) menciptakan bola raksasa anti-tsunami yang diyakini bisa menyelamatkan saat kiamat tiba. Bola raksasa itu dibuat dari bahan gelas fiber yang NET melapisi kerangka baja. Pembuatan bola anti-kiamat ini memakan biaya 30.000 poundsterling atau sekitar Rp 465 juta. Bola itu dilengkapi tangki oksigen, makanan dan air bersih. “Bola ini akan tahan meski dihantam gelombang laut setinggi 1.000 meter. Ini seperti bola pingpong. Kulitnya mungkin tipis, tapi bisa menahan banyak tekanan,” kata dia. Menurut Liu, bola itu dirancang untuk menampung 14 orang. Namun, masih bisa dimasuki 30 orang selama dua bulan. “Di dalam terdapat meja dan tempat tidur,” tegasnya. (skn/kps)
SI PALUii
Wawancara Eksklusif Presiden FIFA Joseph Blatter
Bidan Baranak SAMINGGUAN Palui rancak talihat taungut. Kada biasa inya kaya itu. Parasaannya pina gundah gulana, pina kada kaharuan banar. Hal 14 kol 1-3
04:45
12:18
15:45
18:28
19:43
- Presiden FIFA kabingungan, Lak-ai - PSSI-KPSI jangan mambari supan, Nang-ai Anang Gayam
Saya Benar-benar Tidak Ngerti USAI konferensi pers hasil rapat Komite Eksekutif FIFA di Tokyo, Jepang, Sabtu (15/ 12), sang Presiden Joseph ‘Sepp’ Blatter bersedia diwawancarai secara khusus oleh koresponden Tribunnews (group BPost), Richard Susilo. T (Tribunnews): Menurut Anda apa yang terjadi di Indonesia? B (Blatter): Saya benar-benar tidak mengerti. Bagaimana mungkin terjadi satu negara dengan dua tim nasional. Jadi tolong segera selesaikan karena ini sudah lama terjadi, sejak tahun lalu.
T: Kalau tidak beres akan diberi sanksi? B: Kami beri waktu hingga 20 Maret tahun depan dan itu yang terakhir. Kalau tidak beres juga akan kami suspend, tidak boleh bermain di semua kompetisi di luar Indonesia, termasuk pula bagi para wasit. T: Bagaimana dengan kompetisi di dalam negeri? B: Bebas, silakan saja. Tapi kalau di luar Indonesia semua dilarang ikut partisipasi. T: Apa yang dilakukan FIFA? B: Sebenarnya kami sudah akan suspend Indonesia tetapi
semua pihak mendukung dan meminta waktu perpanjangan. Bahkan AFC sangat baik mau membantu menyelesaikan permasalahan di Indonesia. Jadi kami tunda. Kita lihat sampai dengan saat Exco Hal 14 kol 1-3
Sepp Blatter AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI
1612/B01