Banjarmasin Post
28
SELASA
13 NOVEMBER 2012/ 28 ZULHIJAH 1433 H NO. 14818 TH XLI/ ISSN 0215-2987
RP 3.000
HALAMAN
Susu Grasi Dibalas Tuba Narkoba yang dijamin konstitusi dibelokkan menjadi inkonsistensi pemberantasan narkoba. Untuk keputusan pemberian grasi narkoba yang tidak populer demikian, argumen bahwa Presiden SBY melakukan pencitraan, pastinya tidak digunakan, alias disimpan di dalam laci meja. Tidak benar pendapat bahwa Presiden SBY adalah satu-satunya yang pernah memberikan grasi dalam kasus narkoba. Itu retorika kosong yang bertentangan dengan fakta.
DEMOKRASI yang makin matang membutuhkan logika dan fakta, tidak hanya retorika. Demokrasi bukan asal berbeda pendapat, bukan asal mengkritisi. Demokrasi yang makin dewasa membutuhkan argumentasi yang makin rasional, bukan hanya emosional. Contoh demokrasi retorika tapi minim fakta itulah yang mengemuka dalam polemik pemberian grasi Presiden SBY kepada Meirika Franolla. Pemberian grasi
Adalah retorika pula mengatakan Presiden SBY mengobral grasi narkoba. Faktanya, dari 126 permohonan grasi narkoba kepada presiden, hanya delapan orang dewasa saja yang dikabulkan. Sebelas pemohon lainnya adalah10anak-anakdansatutunanetra.Dimana logikanya, mengabulkan hanya 6% permohonan orang dewasa adalah mengobral grasi narkoba? Hal 6 kol 1-7
○○○○○○○○○○
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
BINGUNG terhadap permasalahan hukum yang Anda lihat bahkan alami? Memiliki informasi penyimpangan hukum atau masukan dan keluhan tentang kondisi hukum di lingkungan sekitar Anda? Kirim saja ke SMS 0511-7445000 (cara ketik: Denny<spasi>isi SMS) atau e-mail redaksi@banjarmasinpost.co.id. Wakil Menkum HAM Denny Indrayana akan langsung berbagi jawaban dan gagasan bersama Anda.
Menkes Ancam Cabut Izin Operasi
■ Gubernur: Musnahkan Sampah Medis! BANJARMASIN, BPOST - Ini peringatan bagi rumah sakit dan tempat pelayanan kesehatan di Kalsel. Kementerian Kesehatan mengancam mencabut izin operasional rumah sakit yang tidak sesuai standar pengelolaan sampah medis. Kementerian Kesehatan memberi perhatian khusus dalam hal pengelolaan sampah medis yang diproduksi rumah sakit. Sayangnya, tidak sedikit rumah sakit, termasuk
Martapura juga dipercaya sebagai tempat buangan sampah medis titipan dari
perti botol infus, alat suntik, dan sarung tangan yang seharusnya dimusnahkan justru dijadikan lahan untuk mengeruk keuntungan. Alasannya, seperti diungkapkan juru bicara RSUD Ulin, M Yusuf, sampah medis seperti bekas botol infus memiliki bernilai ekonomis. “Itu (botol infus) tidak berbahaya koq. Sampah itu dijual oleh costumer service untuk menambah pendapatan. Tapi bukan pihak rumah sakit atau orang rumah sakit yang menjualnya,” ujarnya, Senin (12/11). Apalagi, sebut dia, nilai ekonomis hasil penjualan botol bekas infus tidaklah terlalu tinggi. “Kan, hanya sampah dikumpulkan,” cetusnya.
Hal 6 kol 1-3
Hal 6 kol 4-7
di Kalimantan Selatan melanggar standar pembuangan sampah medis dan pengelolaannya. Seperti di RSUD Ulin Banjarmasin. Sampah medis se-
Titip Sampah PENGELOLAAN sampah medis di RSUD Ratu Zalecha Martapura sudah dikelola dengan baik. Dalam sehari, sampah medis yang dihasilkan langsung dibuang dan dibakar di dua alat incenerator yang ada di dekat kamar mayat. “Setiap hari kami selalu buang sampah medis ke dua alat incenerator yang kami punya. Selanjutnya langsung dibakar,” ujar Dirut RSUD Ratu Zalecha Martapura, Ikhwansyah, Senin (12/11). RSUD Ratu Zalecha
■ RSUD Ulin: Bekas Infus Tak Berbahaya
Kita
Gabung di Pages BPostOnline
BADAN Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Banjarmasin akan memantau dan memberikan teguran keras ke pengelola rumah sakit yang penanganan limbah medisnya tidak standar, terlebih memperjualbelikannya. Norvita Sari Begitu lebih baik, kesehatan masyarakat harus diprioritaskan. Penanganan limbah medis yg tidak standar, terlebih diperjualbelikan hanya akan menyebarkan penyakit. Komentar lain di halaman 4
Inisiatif Sendiri pah medis. Air dari pipa bocor menambah rasa tidak nyaman karena menyebabkan becek. Keluarga pasien terpaksa menyiapkan tempat sampah sendiri dari kantong plastik di kamar inap. Pasalnya, tong sampah hanya tersedia satu buah di luar kamar. “Kalau kamar bagus, biaya tinggi. Di sini semalam cuma Rp 40 ribu. Kita inisiatif sendiri
KELUHAN soal penanganan limbah medis maupun nonmedis dirasakan di bangsal RSUD Ulin. Sungguh ironi, jika dibanding kondisi bagian depan rumah sakit yang begitu megah atau bangsal yang bertarif mahal. Tengok di faviliun Dahlia untuk pasien paru-paru. Di kawasan ini sampah nonmedis dibiarkan berhamburan. Bahkan di antaranya terlihat sam-
SI PALUii
Hal 6 kol 1-3
- Sidin bataman nyiur di Larilarian, Lak ai + Amun banyak dingarani Pulau Nyiur, Nang ai Anang Gayam
15:28
18:15
Hal 6 kol 4-7 KAUS TIMNAS - Pemain timnas Indonesia Irfan Bachdim (kiri) dan Bambang Pamungkas (kanan) mengenakan kaus baru tim untuk Piala AFF 2012 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (12/11). Di Piala AFF yang akan berlangsung di Malaysia dan Thailand, Indonesia berada di Grup B bersama tuan rumah Malaysia, Singapura, dan Laos. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Tertelan Sendok
■ Tim Kalsel-Kotabaru Tinjau Pulau Larilarian
SALAWAS Palui jadi katua RT sudah banyak banar inya mambantu kakawalannya, kada hanya makan minum wan rukunya tapi sagala urusan gasan kaya mambayarakan PBB, pajak radiu, lucis,
12:07
Hal 6 kol 4-6
KOSTUM baru Timnas Indonesia dikenalkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sebelum tampil di Piala AFF yang dimulai pekan depan, Senin (12/11). Jersey laga kandang timnas langsung diperagakan oleh para pemain yang akan berlaga nanti, seperti Bambang Pamungkas dan Irfan Bachdim. Tampak, warna merah-putih masih mendominasi jersey tersebut. Yang membedakan adalah warna hijau yang menghiasi ujung lengan dan bagian bawah kaus. Begitu pula dengan aksen garis-garis gelap yang menghiasi seluruh kaus. “Warna hijau punya nilai historis, di mana timnas sepak bola pada 1950-an juga menggunakan warna hijau. Sementara, garisgaris di kaos adalah estetika desain,” ujar Country Marketing Manager Nike, Nino Priyambodo. Dibandingkan desain pada dua kostum sebelumnya, perbedaan visual sangat ketara. Di bagian depan contohnya, warna merah tidak ditampilkan polos. Ada garis tipis berwarna hitam yang membentuk lambang Garuda Pancasila di sana.
Irhami Tanam Kelapa
Surat Sakti
04:39
manfaatkan kantong plastik bekas untuk tempat sampah. Bila sudah penuh dibuang keluar kamar karena ada disediakan tong sampah. Iya kotor, makanya tikus banyak dan besar-besar, mengganggu sekali,” ujar Usi, salahsatu keluarga dari pasien warga Kelayan. Dia mengeluhkan kurang
Berbahan Daur Ulang Botol Plastik
19:26
BANJARMASIN, BPOST - Tim Pemerintah Provinsi Kalsel bersama Pemerintah Kabupaten Kotabaru meninjau Pulau Larilarian Kotabaru, Senin (12/11). Selama tiga jam mereka menginjakkan kakinya di pulau tak berpenghuni itu. Bupati Kotabaru, Irhami Ridjani, bahkan menyempatkan diri menanam pohon kelapa di atas Pulau yang luasnya hanya sekitar empat hektare tersebut. “Pulaunya masih bagus, pasirnya masih putih, dan pantainya bagus. Seandainya jarak tempuhnya hanya dua hingga tiga jam, saya yakin pasti banyak yang mengunjungi pulau itu sebagai tempat wisata karena memang masih asri,” kata Kepala Biro Tata Pemerintahan Sekretariat Pemprov Kalsel, Ardiansyah, kemarin. Dia mengatakan, masing-masing
SKPD di lingkungan Pemprov Kalsel ikut serta meninjau Larilarian, selanjutnya meningkatkan pembinaan terhadap Pulau tersebut. Setelah melakukan survei, selanjutnya tim akan menyampaikan laporan-
nya kepada Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin. SKPD terkait di antaranya, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pertam Hal 6 kol 1-3
BUPATI Kotabaru, Irhami Ridjani, menanam bibit kelapa di Pulau Larilarian, Senin (12/11).
MALANG nasib Teoh Ah Lek (57). Pria paruh baya di Malaysia itu harus menjalani operasi pembedahan perut di Hospital Taiping, setelah dia secara tak sengaja menelan sendok yang digunakannya untuk menggaruk kerongkongannya yang NET gatal. Dalam kejadian pada pekan lalu itu, Teoh, seperti dilaporkan sebuah media massa di Kuala Lumpur, Senin (12/11), memasukkan sendok sepanjang 15 sentimeter itu ke dalam kerongkongan, tetapi terlepas dari pegangan dan tertelan masuk ke dalam perut. “Saya jadi panik dan terkejut karena sendok itu terus meluncur masuk ke dalam kerongkongan. Saya segera dirawat di Hospital Taiping,” katanya. Setelah diberi obat, dokter yang merawatnya memberi tahu bahwa sendok tersebut akan keluar dengan sendirinya saat ia buang air besar. Tapi resep itu tak manjur. Teoh pun kembali ke rumah sakit. “Setelah itu, dilakukan pembedahan pukul 09.00 malam kemarin, sendok itu dapat dikeluarkan dari perut saya. Saya bersyukur selamat dan tidak akan melakukan perbuatan mencolok kerongkongan lagi,” katanya. (ant/kps)
ISTIMEWA
1311/B01