28
Banjarmasin Post RP 3.000
HALAMAN
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Guru SMP Harus Ngajar SD ■ Wacana Turun Jenjang Mengajar Bikin Resah BANJARMASIN, BPOST - Uji kompetensi bagi guru besertifikasi di bawah naungan Kemendikbud, sudah kelar. Selanjutnya, mereka menghadapi pemberlakuan surat keputusan bersama (SKB) lima menteri. Penurunan jenjang mengajar pun mengancam.
”
Kreterianya harus diperjelas dulu. Tidak semua guru bersedia diturunkan jenjang mengajarnya AIDA Guru SMKN 4 Banjarmasin
SENIN
13 AGUSTUS 2012/ 24 RAMADAN 1433 H NO. 14731 TH XLI/ ISSN 0215-2987
Pada 3 Oktober 2011 lalu, SKB yang mengatur penataan dan pemerataan guru ditandatangani Mendikbud, Men-PAN dan Reformasi Birokrasi, Mendagri, Menkeu dan Menag. Kesepakatan itu berupa kerja sama dan pemberian dukungan dalam pemantauan, evaluasi, dan kebijakan penataan serta pemerataan guru secara nasional. Berdasar SKB yang akan diberlakukan pada 2013 itu
News Analysis
Kemendikbud menjadi pemilik kewenangan tunggal untuk menentukan penempatan guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Mereka bisa memutasi atau memindahkan guru dari satu sekolah ke sekolah lain. Dinas Pendidikan (Disdik) tidak lagi memiliki kewenangan itu. Untuk Kalsel, diperkirakan terjadi mutasi besar-besaran. Pasalnya, penempatan guru belum merata. Masih banyak sekolah yang kelebihan guru di kawasan perkotaan. Sebaliknya, tidak sedikit sekolah di pelosok yang kekurangan tenaga pengajar. Informasi yang dihimpun BPost, saat ini seluruh Disdik
Gabung di Pages BPost Online
Hal 6 kol 4-7
Komentar lain di halaman 4
PEMERATAAN guru masih bermasalah. Kemendikbud akan menerapkan kebijakan penataan dan turun jenjang untuk mengatasinya. Siti Arbainah sep bnget tuch...kbijaksanaan hrus dtrapkn...jgn smp gra2 uang pndidikn trbengkalai,masyrakat n ank didik pdesaan trpencil yg td korban..
SURATNO Dosen FKIP Unlam
Tidak Bisa Sembarangan SURAT Keputusan Bersama (SKB) 5 Menteri muncul karena kondisi guru besertifikasi yang harus memenuhi target mengajar selama 24 jam selama seminggu. Itu sulit dilakukan jika sekolah berlebihan gurunya. Imbas dari SKB itu memang akan terjadi mutasi dari sekolah yang berlebihan guru ke sekolah yang kekurangan pengajar. Namun, untuk memutasikan guru, harus dilakukan secara profesional dan tidak pilih kasih. Tujuannya sematamata untuk memenuhi beban kerja
Forbes Tidak Asal Pilih Khairul ADA sanjungan, ada pula keheranan. Itulah gambaran komentar urang Banua ke hotline dan akun jejaring sosial (facebook dan twitter) BPost saat menampilkan warta Bupati Banjar, Pangeran H Khairul Saleh terpilih sebagai salah satu bupati terbaik versi Forbes edisi Indonesia. Tidak sembarangan orang bisa masuk majalah terkemuka di dunia itu. Sebagai media besar yang diakui kredibilitasnya,
Pangeran H Khairul Saleh
Hal 6 kol 4-7 Hal 6 kol 5-7 DOK/BPOST
Nasib sang Musafir
04:59
05:09
12:29
15:50
18:29
JULI 1998, saya dan isteri dalam pertemuan di Jakarta? masuk ke ruang check in di Apakah beasiswa saya akan Bandara Syamsudin Noor. lenyap begitu saja gara-gara Seorang petugas memeriksa penerbangan yang gagal? tiket kami, kemudian berkata, Siapa yang harus bertang“Maaf, tiket Anda berdua gung jawab? Saya betul-betul tidak masuk dalam daftar pepanik. numpang.” Saya akhirnya menelepon “Apa? Benarkah demikiseseorang yang cukup beran?” kata saya terkepengaruh. Karena jut. belum punya telepon genggam, saya Saya jadi bingung, menggunakan fasiharus berbuat apa. litas telepon umum Saya coba menelpon yang diaktifkan deagen penjual tiket. Kangan koin. Beliau ta dia, tiket saya sudah berjanji membantu. oke. Lalu mana yang Saya tidak tahu siabenar? pa yang beliau huSaya tambah gelibungi. Yang jelas, sah, karena hari itu, Mujiburrahman akhirnya saya disaya harus tiba di Japanggil seorang petugas. karta untuk persiapan keb“Bapak bisa berangkat, erangkatan saya ke Kanada tapi isteri Bapak hanya bisa dua hari berikutnya, dalam terbang besok,” katanya. rangka studi S-2. Bagaimana nasib saya Hal 6 kol 1-3 nanti, jika saya tidak hadir
19:40
Puasa Kok Malas MASUK lebih lambat, pulang lebih cepat. Itulah jam perkantoran di Indonesia yang biasa diberlakukan selama Ramadan. Ini terjadi karena adanya persepsi bahwa produktivitas kerja seseorang di kala puasa itu menurun dibanding hari biasa. Logika yang dibangun seperti ini adalah; orang kerja butuh energi. Nah, energi dapat diperoleh melalui asupan makanan. Maka, jika orang berpuasa berarti energi berkurang karena nihilnya asupan makanan. Jadi kesim-
pulannya, orang yang berpuasa tidak punya energi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja. Berarti orang berpuasa itu lemas, malas, tidak produktif, dan tidak berprestasi.
MERATAP - Beberapa perempuan Iran menangis histeris di depan jenazah keluarga dan kerabat akibat gempa besar yang mengguncang Tabriz, Sabtu (11/8). Hingga malam tadi, jumlah korban tewas sedikitnya 250 orang dan korban luka mencapai 2 ribu orang.
Hal 6 kol 4-7 AFP PHOTO/ATTA KENARE
Menikah karena Salju
SI PALUii
SEPASANG kekasih di Johannesburg, Afrika Selatan menikah secara tiba-tiba setelah kota mereka didera cuaca dingin. Imigran asal Portugal, Rui Moca, dan kekasihnya, Monique Joubert, sebenarnya berencana menikah tahun depan. Tetapi, pekan lalu ketika kota terbesar di Afrika Selatan itu diseNET limuti salju, saudara Joubert menelepon radio Jacaranda FM dan bercerita bahwa pasangan tersebut mengidamkan pernikahan diliputi salju. Radio itu segera bertindak dengan menyediakan pendeta, petugas catatan sipil, fotografer, bunga, kue pengantin, dan limusin. Pasangan itu lalu menikah di studio radio dan disiarkan secara langsung. Keluarga Moca di Eropa mendengarkan melalui internet. “Persiapan perkawinan ini hanya dirancang dalam tiga jam,” ujar penyiar Jacaranda, Martin Bester. (kps/rtr)
Rajaki Puasa HANYAR Hari ka dua puluh tiga Garbus wan Tulamak sudah kalihatan liut banar, tarabah bubuhannya badadua imbah sampai di pos ronda. Hal 6 kol 1-3
- Guru SMP bisa turun maajar di SD, Lak ai + Jadi katahuan kada pintarnya, Nang ai Anang Gayam
■ Korban Gempa Iran Terus Bertambah TEHERAN, BPOST - Dua gempa berkekuatan 6,4 dan 6,3 Skala Richter (SR) di Iran, tidak hanya menewaskan sedikitnya 250 orang dan melukai sekitar 2.000 orang. Akibat gempa yang terjadi sejak Sabtu (11/8) hingga Minggu (12/8) di Tabriz itu, diyakini,banyak orang yang terperangkap dalam reruntuhan bangunan. Tragisnya, upaya penyelamatan terhalang oleh lokasi yang sulit dijangkau. Kondisi pun gelap gulita karena putusnya aliran listrik. “Masih banyak orang terperangkap dalam reruntuhan. Untuk menemukan mereka sangat sulit karena kondisinya gelap,” kata Kepala Penyelamatan Darurat Nasional Gho-
lam Reza Masomi kepada kantor berita Fars. Selain itu, penanganan terhadap korban luka di rumah sakit Varzaghan tak bisa maksimal karena hanya ada dua dokter. Mereka harus berjuang mengobati sedikitnya 500 korban dengan pasokan obat-obatan dan makanan yang terbatas. “Saya sedang berbicara dengan ibu saya melalui telepon, tiba-tiba dia bilang ada gempa bumi, kemudian telepon pun terputus. Tuhan, apa yang terjadi setelah itu, saya tak bisa melewatinya. Tuhan telah menampar kami, dan itu sangat keras,” tulis seorang warga Ibu Kota Iran, Hal 6 kol 1-3
1308/B01