Banjarmasin Post edisi Minggu, 11 Maret 2012

Page 6

6 Etalase

Banjarmasin Post

MINGGU 11 MARET 2012

Kemenangan Koruptor SIAPA bilang pemberantasan korupsi di Indonesia mendapat dukungan semua pihak? DPR ‘lawan’ terberat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini membahas perubahan UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. Konon kewenangan KPK akan dipangkas hanya tinggal bidang pencegahan, bukan penyidikan dan penuntutan. Tugas ini hanya ada di polisi dan jaksa seperti yang ada selama ini. Komisi III telah mengirim anggotanya untuk studi banding ke Prancis dan Australia. Lawan KPK juga datang dari kalangan penegak hukum, disamping tentu saja, para koruptor. Masih ingat penahanan dua pimpinan KPK oleh polisi beberapa waktu yang lalu? Itu tidak bisa

dianggap sebagai peristiwa kebetulan tapi kemungkinan adanya unsur persaingan antara kedua lembaga tidak bisa dilewatkan. Baru beberapa hari yang lalu dunia hukum kita juga dikejutkan oleh keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang menyatakan Surat Keputusan Menkum HAM tentang Pencabutan Pembebasan Bersyarat terhadap tujuh terpidana korupsi harus dibatalkan karena menyalahi prosedur. Awalnya pada 30 Oktober 2011 tujuh terpidana kasus korupsi mendapat SK pembebasan bersyarat dari Menkumham. Namun Menkum HAM Amir Syamsudin mencabutnya. Dan, melalui Dirjen Pemasyarakatan, mengeluarkan moratorium/pengetatan pemberian remisi dan pembebasan bersyarat. Ketujuh terpidana korupsi itu

pun menggugat ke PTUN dengan kuasa hukum Prof Dr Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan. Gugatan itu dikabulkan. Konsekuensinya ketujuh narapidana itu bebas. Ternyata bukan hanya narapidananya yang menentang SK Menkum HAM yang baru, tapi lagi-lagi Komisi III DPR juga tidak setuju terhadap moratorium atau pengetatan pemberian remisi. Bahkan meski PTUN telah menyatakan SK itu menyalahi prosedur, tapi DPR tetap ngotot akan melakukan interpelasi kepada Menkum HAM. Apa yang dilakukan oleh Menkum HAM sebenarnya sejalan dengan pemikiran dan niat bangsa ini untuk memberantas korupsi. Jadi semangatnya harus didukung. Seperti halnya putusan pengadilan yang memiskinkan koruptor Ga-

yus Tambunan (mantan pegawai Ditjen Pajak), juga harus didukung oleh semua pihak yang ingin korupsi ini lenyap. Sikap DPR yang mengajukan interpelasi, bahkan akan mengubah UU tentang KPK, membuktikan adanya sikap antipemberantasan korupsi. Orang lantas menduga-duga apa karena di DPR banyak yang bakal terlibas sehingga KPK mesti diamputasi dulu, atau peraturan yang memberatkan koruptor mesti juga diberangus? Akan halnya dengan Yusril yang menjadi penasihat hukum tujuh koruptor yang kini bisa bebas, harus diakui itu sebagai kepiawaiannya. Ia seorang ahli hukum tata negara. Ia juga yang mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi tentang kedudukan Jaksa Agung sehingga Hendarman Supanji tersungkur. Saat itu Yusril masih menjadi incaran Kejaksaan Agung dalam kasus korupsi. Tepatlah kalau para terpidana korupsi itu minta bantuan Yusril yang

sudah banyak pengalaman dan menguasai hukum tata negara. Nyatanya koruptornya menang. *** Terhadap keputusan PTUN Jakarta itu ada pendapat yang terbelah. Di satu pihak mendukung karena betapa pun prosedur hukum harus dilalui dengan benar. Di lain pihak menyayangkan karena itu hanya prosedur teknis yang tidak substansial. Keputusan itu hanya melegitimasi pemberian ‘kemewahan’ kepada koruptor, kata Koordinator Bidang Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri Diansyah (Kompas 9/3/2012). Keduanya benar, tapi sebenarnya hakim harus memandang pula semangat di dalamnya. Indonesia ini negara dalam keadaan darurat hukum, artinya banyak keputusan hukum yang tidak sesuai rasa keadilan, atau hukum dilecehkan, pelanggaran hukum oleh penegak hukum juga merajalela, korupsi menjadi-jadi.

Pada keadaan darurat selayaknya hakim bisa mengambil inisiatif agar keputusannya tidak melukai rasa keadilan masyarakat. Dalam hal pemberantasan korupsi, moratorium dan pengetatan pembebasan bersyarat bagi terpidana korupsi adalah bagian dari upaya membuat orang jera. Seharusnya semangat itu juga menjadi bahan pertimbangan. Kalau soal kesalahan prosedur sebuah SK banyak terjadi di negeri ini, hanya tidak muncul di permukaan. Bukan berarti itu menjadi legal tapi untung ruginya harus diperhitungkan. Koruptor yang dibebaskan oleh pengadilan juga tidak sedikit. Kita harus ingat para koruptor atau calon koruptor selalu mencari celah, bahkan terus terjadi regenerasi. Pemberantasan korupsi sudah dilakukan sejak 1960-an, Bukannya surut tapi malah menjadi-jadi. Ini harus dilawan bersama-sama, tanpa ampun. Kalau gagal, jangan salahkan kalau rakyat bangkit. (*)

Bonek Dihujani Batu dan Molotov “Harus Mati Pun Saya Siap” Sambungan hal 1

Akibat lemparan itu, sejumlah bonek mengalami luka di bagian kepala, termasuk Miftakhul Huda (14) dari Pesapen, Krembangan, Surabaya. Karena lukanya yang parah, Miftakhul akhirnya meninggal saat dirawat di RSUD R Sasodoro Djatikoesimo, Bojonegoro. Menurut seorang bonek, Alif, kepala temannya yang masih sekolah di kelas 2 SMP Kawung itu terkena batu saat duduk di atap kereta. “Tiba-tiba ada yang melempari. Dia terkena di kepala dan punggung. Kami tidak tahu siapa yang melakukan karena sudah malam. Mereka menggunakan batu dan bom molotov. Banyak yang terluka,” ucap Alif Media officer Persebaya Ram Surahman mendesak Polres Lamongan mengusut pelemparan yang berujung tewasnya bonek tersebut. Pasalnya, sudah ada kesepakatan antara perwakilan bonek dan LA Manis (suporter Persela Lamongan) untuk tidak saling ‘mengganggu’

satu sama lain. “Mengapa tetap terjadi pelemparan kepada kami? Polisi harus mengusut untuk mengetahui pelaku dan motivasinya. Kami sendiri sudah mengimbau para bonek untuk tidak melakukan balas dendam,” tegas Ram. Petaka belum berakhir, masih di Lamongan, tepatnya di Kecamatan Babat, sedikitnya tiga bonek terhantam papan reklame. “Kami menerima enam orang yang tiga di antaranya meninggal. Dua orang belum diketahui identitasnya,” kata Ifaan dari bagian informasi, RS Muhammadiyah Lamongan kepaad pers. Satu orang yang tewas adalah Sudarmadji dari Rungkut Kidul, Surabaya, Dua korban tewas lain akibat luka di kepala, tidak membawa kartu identitas. Sedangkan tiga korban luka adalah Soima Fadli, Ahmad al Imron dan M Hidayat. Mereka warga Moroseneng dan Kenjeran, Surabaya. Kapolres Lamongan, AKBP Marsudianto mengungkapkan, satu orang tewas se-

ketika di lokas, satu orang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit dan seorang lagi ditemukan dalam kondisi badan dan kepala hancur serta dua tangan luka parah. “Semuanya murni karena kecelakaan akibat terjatuh dari kereta api,” tegasnya. Tragisnya lagi, saat laga, para bonek juga bentrok dengan polisi di Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro. Bentrokan berawal dari tindakan polisi yang menertibkan antrean bonek di depan loket tiket. Tak hanya saling dorong, mereka juga saling melempar batu dan botol air kemasan. Untung saja kericuhan itu hanya belasan menit berlangsung. Masalah kembali muncul saat para bonek yang tidak mendapat tempat duduk menyerbu pinggir lapangan. Karena aksi mereka itu, laga ditunda selama 30 menit. “Kami mengerahkan 700 personel dari Polres Bojonegoro untuk mengamankan pertandingan,” kata Kapolres Bojonegoro, AKBP Rahmat Sertyadi. (dtn/sry/bjc)

Satu Botol Rp 100 Juta Sambungan hal 1

“Sebelum minum dia lihat warnanya, dihirup, dan bisa menjelaskan. Bisa mendeskripsikan rasa dan kualitasnya,” ucap dia. Komunitas penggemar wine bisa dipilah antara pecinta, kolektor dan pengusaha. Pecinta wine bisa menjadi kolektor. Begitu juga dengan kolektor dapat juga menjadi pecinta wine. Tapi kolektor biasanya tidak menjual wine. Mengenai penjualan, dia mengatakan wine yang dijual di toko berbeda dengan rumah lelang. Wine di toko ada-

lah wine komersial yang bisa ditemukan di mana saja. Sementara di rumah lelang adalah wine langka dan jumlahnya terbatas. “Misalnya umurnya sudah tua sekitar 100 tahun atau 80 tahun lalu. Meski diproduksi pada tahun ‘muda’ pun jumlahnya terbatas, jadi sangat langka,” kata Marzuki. Di Indonesia ada rumah lelang wine? Dia mengatakan belum ada. Jadi jika ada yang ingin merasakan wine berkualitas tinggi, mereka harus mendatangi rumah lelang di luar negeri. Kembali ke Rudy, hingga

malam tadi, dia masih menjalani penahanan untuk menjalani pemeriksaan. Rudy ditangkap karena gugatan salah seorang miliarder AS William ‘Bill’ Koch. Lima botol wine yang didapatkan Bill Koch dari Rudy, tiga di antaranya didapatkan dari lelang dan dua botol dari penjualan privat. Kesemuanya, diduga palsu. Kerugian Koch sekitar Rp 684 juta. “Koch menggugat untuk menghentikan tindakan Rudy menjual wine palsu sehingga tidak ada korban lagi,” kata Pengacara Bill Koch, Bruce A Wessel. (nyt/dtn)

Baju Hijau Saragam Sambungan hal 1

hanya umpat bararamian haja. Hakun haja bamamalaman kada baguringan main halma, dumino atawa main catur. Biar kada bataruhan tapi rami haja karna siapa nang kalah digantungi batu atawa butul batali.Ada nang sampai lanjut, sampai habang talinga kada saling turunan gantungannya, maka ramilah jadi huhulutan kakawalannya sampai baminggu-minggu. “Baiknya kita umpat kamling ini bisa-bisalah maatur waktu, artinya bulih haja badum atawa bahalma tapi jangan sampai ditinggalakan rundanya,” ujar Garbus. “Kita maklumi haja Bus ai, nang katuju bamamainan itu adalah kakanakan haja, makanya tugas kita nang tuhalah bagagantian bakuliling kampung,” sahut Palui. “Daripada bamamalaman di gardu, mata mangantuk baiknya kakanakan disuruh guring dirumah haja karna isuknya sakulah atawa mangganii kuitan bagawi di kabun atawa di pahumaan,” ujar Garbus. “Kalu bubuhan kakanakan umpat di gardu, itu tamasuk pangawasan kita supaya kada bakaliaran,”

sahut Palui. “Nah, kalu itu alasannya aku bisa manarima Lui ai, artinya tamasuk pandidikan maawasi bubuhannya wan malajari batanggung-jawab ka amanan kampung,” ujar Garbus bakalah. “ Aku ada usul Lui ai, kaya apa kalu bubuhan angguta siskamling kita ini didaftara_kan jadi Hansip. Ujar habar bila jadi hansip cagar dapat pakaian saragam, sapatu tupi wan kupelrim,” ujar Garbus. “Kalu ada jalannya wan dibulihakan aku katuju banar, kaina kutakunakan ka pambakal kampung,” ujar Palui. Isuknya Palui tulak ka pambakal wan ka kantur kacamatan, imbah mandapat panjalasan harus bujur-bujur mangabdi, latihan disiplin wan barisbabaris maka ahirnya kampung Palui kawa mambantuk sa regu hansip langkap wan pakaian saragamnya. Palui jadi kumandannya dibantu Garbus, Tulamak, Tuhirang, Tukacut,si Endek wan babarapa warga kampung lainnya. “Kami himung banar wan bubuhan ikam ini, babaju saragam hijau-hijau kaya tantara, baisukan kamarian babaris, kampung kita makin aman,” ujar pambakal.

“Salawas bapakaian saragam ini asa makin baharat, makin bapangaruh, bajalan haja harus disiplin, dihurmati warga kampung atawa kakanakannya wan kada katinggalan bubuhan bibinian gadis-gadisnya pina leleklelekan bila kita bajalan,” ujar Palui. “Siap kumandan,” ujar Garbus manyahut. “Tamasuk si Zaleha pina makin takisir malihat kumandan,” sahut Garbus lihum. “Nah.......tahu rasa si Zaleha. Dahulu pina kada hakun bila dirawa tapi wayah ini hanyar takisir malihat aku,” sahut Palui. “Uuuu.... kumandan, bailang pang karumah kita bapapanderan. Kami asa dandaman wan bubuhan ikam,” ujar Zaleha wayah batamuan wan Palui. “Kami supan bailang, maklumlah gawian kami ini kada bagaji wan kada bapangkat,” sahut Palui. “Nang panting kada gaji wan pangkatnya tapi baju tantaranya rasa aman bila bajalanan. Apalagi bila ada acara-acara pasti ada undangan kawa diumpati kamanamana,ö sahut Zaleha sambil lihum. Alhamdulillah...... barakat baju hijau saragam maka si Zaleha marikit kaya burung kana pulut,” ujar Palui dalam hati kahimungan. (emhati/rep)

Sambungan hal 1

Menyinggung tudingan sejumlah praktisi hukum dan politisi, bahwa kebijakan itu memperlihatkan pimpinan Kemenkum HAM amatiran, Denny menyatakan tidak peduli. Dia menilai tudingan itu sebagai risiko pertarungan. “Perjuangan melawan korupsi tidak akan pernah mudah, pasti panjang. Jadi kalau dikatakan amatiran, picik, tidak kesatria, atau menghalalkan segala cara, ini risiko pertarungan,” tegasnya. Mantan sekretaris Satgas Antimafia Hukum itu menegaskan kebijakan pengetatan syarat remisi dan pembebasan bersyarat memiliki dasar hukum. Dia menilai tudingan kebijakan itu tidak berdasar hukum adalah penyesatan. “Dasarnya Undang Undang Pemasyarakatan dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2006 (tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Masyarakat). Dalam PP itu, remisi dan pembebasan bersyarat memenuhi ketentuan termasuk pertimbangan dari Ditjen Pemasyarakatan (Pas) Kemenkum HAM,” tegas Denny. Beberapa hari lalu, PTUN menggugurkan SK pembatalan pembebasan bersyarat 7 terpidana perkara korupsi yakni Ahmad Hafiz Zawawi, Bobby Suhardiman, Hengky Baramuli, Hesti Andi Tjahyanto, Agus Widjayanto Le-

gowo, Mulyono Subroto, dan Ibrahim. Mereka adalah terpidana kasus cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, kasus korupsi PLTU Sampit dan pengadaan alat puskesmas keliling. Ketujuh terpidana tersebut awalnya mendapat Putusan Bebas (PB) pada 30 Oktober 2011. Namun tiba-tiba dibatalkan setelah Kemenkum HAM melalui Ditjen Pas mengeluarkan pengetatan remisi pada 31 Oktober 2011. Melalui pengacara, Yusril Ihza Mehendra, mereka menggugat SK itu ke PTUN. Dukungan untuk Denny dilontarkan Direktur Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Oce Madril. Bahkan dia mengusulkan majelis hakim yang menangani gugatan itu dilaporkan ke Komisi Yudisial (KY). “Dasar putusan itu salah argumentasi bahkan tidak nyambung dengan logika perundang-undangan. Pemberian hak narapidana itu ada syarat kuantitatif dan kualitatif yang pertimbangannya dimiliki Kemenkum HAM,” tegasnya. Lain halnya dengan mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Bagir Manan. Dia menilai kebijakan Kemenkum HAM memperlihatkan adanya kesewenang-wenangan pemerintah dalam membuat kebijakan. Dia menegaskan, remisi diatur UU sehingga tidak boleh dikesampingkan

pemerintah. “Denny pernah bilang mengedepankan keadilan substantif daripada keadilan prosedural. Itu tidak benar. Keduanya harus beriringan. Terkesan menghalalkan segala cara, mentang-mentang berkuasa,” tegas dia. Anggota DPR, Bambang Soesatyo juga ‘menyerang’ Denny terkait rencana pengajuan banding. “Keinginan banding itu siasat Denny untuk menghindar dari tuntutan atau laporan korban kezalimannya ke polisi. Sebab, ter-

pidana yang kemerdekaannya telah dirampas dengan kebijakan abal-abal itu, dapat memidanakan Denny menggunakan Pasal 333 KUHP dengan ancaman maksimal 8 tahun penjara,” kata dia. Terlepas dari polemik itu, salah seorang terpidana, Bobby Suhardiman menolak keluar dari penjara. “Dia ingin menjalani sisa masa tahanan yang akan berakhir 18 April 2012 dengan alasan pertimbangan keluarga,” ujar Kepala Rutan Cipinang, Arief. (tribunnews/coz/ico/dtn/mic)

Bikin Ibunda Cemas Sambungan hal 1

Kecemasan itu muncul jika melihat pemberitaan di media tentang ‘serangan’ ke Denny. “Biasanya saya langsung menghubungi dia. Denny hanya bilang bahwa hal itu tidak apa-apa. Saya diminta Denny agar berdoa terus untuk dirinya. Itu dukungan saya saya buat dia. Meski khawatir, saya percaya dia bisa menghadapi. Mental dia sudah terbiasa dengan hal-hal yang berbau ancaman seperti itu. Kalau sudah begitu, dia paling sering minta doa dari saya,” ungkap Titien. Bagaimama dengan istri Denny, Ida Roshida?

“Istrinya juga sudah terbiasa. Risiko jabatan suami sudah sangat dimengerti Ida, termasuk ketika Denny pulang larut malam. Paling saat ditanya, Ida bilang kalau saya tidak usah khawatir dan selalu berdoa semoga tidak terjadi apa-apa,” kata dia. Walau terpisah jarak, hubungan mertua dan menantu ini sangatlah dekat. Di sela kesibukan Ida sebagai dosen di Universitas Indonesia (UI) dan Titien sebagai Ketua DPD Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Kalsel, komunikasi tetap terjalin melalui telepon dan Blackberry Messenger (BBM). (nic)

Amir Tetap Konsisten PENEGASAN Denny Indrayana diperkuat Menkum HAM Amir Syamsudin. Dia juga menyatakan Kemenkum HAM tetap akan mengajukan banding atas putusan PTUN meski banyak kritikan yang ditujukan kepada dirinya dan Denny. Amir menilai ada implikasi yang lebih jauh jika putusan PTUN tidak dibanding. “Saya melihat bahwa ada implikasi yang lebih jauh kalau kemudian ada putusan, ada diktum yang lain yang ber-

kaitan dengan pembatalan. Kalau kita mengkaji Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 (tentang Pengaturan Hak Warga Binaan). Ini tidak hanya bicara masalah korupsi, tapi ada juga kejahatan narkoba, kejahatan terorisme, dan kejahatan transnasional lainnya,” kata Amir di Jakarta, kemarin. Menurut dia, putusan PTUN bisa dijadikan yurisprudensi sehingga tercipta kelonggaran yang menguntung-

kan narapidana korupsi, terorisme dan narkoba. “Kalaupun menjadi yurisprudensi, biarlah tuntas di pengadilan yang lebih tinggi,” ucap dia. Meski demikian, imbuh Amir, banding hanya dilakukan terkait pokok perkara. Sementara putusan provisi, berupa penangguhan pemberlakuan Keputusan Menkum HAM tentang pencabutan pembebasan bersyarat untuk tujuh narapidana korupsi

(penggugat), tetap dilaksanakan. Penangguhan pemberlakuan keputusan itu bersifat sementara hingga ada putusan berkekuatan hukum tetap. “Saya tidak banding atas putusan provisi penundaan pembebasan itu. Tapi untuk pokok perkara, saya banding. Ini harus dibedakan, jadi jangan dianggap saya tidak konsisten, sudah mengatakan tidak banding, kok mengajukan banding,” ucap Amir. (kps/tribunnews)

Tiket Lady Gaga Bisa Dicicil Sambungan hal 1

Mengenai distribusi, Arif menjelaskan tidak ada pembagian khusus. “First-come, first-served. Harga tetap sampai acara,” katanya. Gaga direncanakan menyanyikan 26 lagu yang telah menjadi hit. Konser bertajuk The Born This Way Ball itu akan menghadirkan kastil sebagai panggung. Kabarnya, konser Gaga

di Indonesia ini termegah di Asia. Selain Indonesia, dalam tur konsernya, Gaga akan manggung di Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, Singapura, Selandia Baru, dan Australia. Tur konser dimulai 27 April hingga 8 Juli 2012. Indonesia merupakan negara penutup rangkaian tur. Tengkorak Bukan Gaga namanya bila tidak menimbulkan kehe-

bohan. Walau konsernya belum dimulai, hal-hal unik telah terjadi pada penjualan tiket. Sejumlah Little Monster (julukan pengemar Gaga) ada yang menciptakan kehebohan ala idolanya. Mereka menghiasi diri bak tengkorak. “Kami meniru Lady Gaga di video klip Born This Way,” kata Diana yang berpenampilan seperti tengkorak itu. Demikian pula Darren. Beda-

nya, ia tidak menggunakan jas hitam seperti Diana, tetapi menggunakan jaket kulit hitam dan bandana. Aksi dandan mirip Gaga rupanya bukan sekadar gaya. Panitia dari www.bigdaddy.co.id mengadakan kompetisi bagi pengantre tiket yang tampil mirip Gaga. Pemenangnya, mendapatkan satu tiket VIP seharga Rp 1.250.000. (tribunnews/adi/tik)

Tubuh Gadis Sampul 2010 Hancur Sambungan hal 1

Diperkirakan, karena kecepatan mobil yang dikemudikan Olivia mencapai 90 kilometer/ jam, tabrakan itu sangat keras bahkan mengakibatkan terbakarnya mobil. Meski mengalami luka bakar, nyawa Joy terselamatkan setelah warga dan polisi berhasil mengeluarkannya dari mobil, lebih dulu daripada Olivia. Joy menjalani perawatan di RS Gading Pluit. ‘Kepergian’ Olivia menyebabkan duka langsung menyelimuti rekan-rekan sekolah dan guru dia di Morning Star Academy (MSA).

“Olivia adalah murid yang baik dan cerdas di sekolah. Dia juga juara basket,” ujar seorang guru. Mengutip situs gadissampul.gadis.co.id, Olivia mengikuti seleksi Gadis Sampul karena disuruh sang ibunda. Tak heran dia malu-malu ketika berpose di depan juri kala itu. Olivia pun tidak menyangka saat terpilih sebagai finalis Gadis Sampul. “Iya benar, Olivia adalah Gadis Sampul 2010. Kalau nggak salah dia juara dua. Kami sangat berduka,” kata anggota redaksi majalah Gadis, Cia. Melalui akun Twitter, artis yang merupakan sahabat Oli-

via, Mikha Tambayong langsung mengungkapkan duka citanya. “Rest in peace my best friend, my cuzzy, Olivia. I love you so much&your cheerful spirit will always be remembered.” Menyikapi kejadian itu, Vice President Director Sales and Marketing PT Nissan Motor Indonesia, Teddy Irawan menyatakan siap membantu polisi menyelidiki kejadian tersebut. “Kami masih menunggu hasil penyelidikan polisi. Jika diperlukan, kami pasti membantu,” tegasnya. Berdasar pantauan seusai terbakar, bagian depan dan belakang mobil hancur. Kursi belakang hangus dan bagian

samping penyok. Warna silver untuk bagian belakang masih terlihat. Sedangkan pada bagian depan warna mobil tidak terlihat lagi. Paman Olivia, James Artur mengaku terkejut saat mengetahui keponakannya menjadi pengemudi mobil. “Biasanya nggak menyetir mobil sendiri. Dia dianggap keluarga kurang oke nyetir,” katanya. Saat ditanya mengenai masih beradanya Olivia di luar rumah pada dini hari itu. Arthur mengaku tidak mengetahuinya. Dia pun juga enggan mengungkap identitas orangtua Olivia. (tribunnews/ mal/adi/dtn)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Banjarmasin Post edisi Minggu, 11 Maret 2012 by Banjarmasin Post - Issuu