28
Banjarmasin Post
MINGGU
26 FEBRUARI 2012/ 4 RABIUL AKHIR 1433 H NO. 14561 TH XL/ ISSN 0215-2987
RP 3.000
HALAMAN
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
‘Gayus Baru’ Langsung Pergi Remunerasi PNS Dinilai Gagal JAKARTA, BPOST - Sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi, mantan pegawai Ditjen Pajak, Dhana Widyatmika, sulit ditemui. Pria yang diduga memiliki rekening bermasalah sebesar Rp 60 miliar itu ‘menghilang’.
JUARA - Aksi Fabby Angguni dari Djarum Kudus dalam final tunggal dewasa puteri kejuaraan bulu tangkis Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Open 2012 di Banjarbaru, Sabtu (25/2). Berita di halaman 25.
BANJARMASIN POST GROUP/DONNY SOPHANDI
Saat didatangi, rumahnya di Kelurahan Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta, sepi. Yang menempati hanya sang pembantu. “Dia pergi sama istri, anak dan baby sitter naik taksi,” ucap pembantu Dhana, Sabtu (25/2). Mengapa tidak menggunakan mobil pribadi? “Mobilnya sudah tidak ada lagi,” tegas pembantu yang enggan menyebutkan namanya itu. Seorang tetangga lain, Simon mengungkapkan pada
Ruslan Janji Bantu Kejari
Sabtu (18/2), rumah berlantai dua dan beratap warna hijau itu digeledak personel Kejagung. Sejak penggeledahan itu, Dhana dan anak istrinya, tidak berada di rumah. “Kami tidak tahu mereka
ke mana,” ucapnya. Dhana yang disebut sebagian kalangan sebagai Gayus Tambunan baru, saat ini menjadi perhatian banyak kalangan. Pasalnya, seperti Gayus, kekayaannya dinilai tidak sesuai pendapatannya sebagai staf Ditjen Pajak (kini bekerja di Dinas Pajak DKI Jakarta). Usut punya usut, Dhana adalah kakak kelas Gayus di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Gayus masuk 1997 dan lulus pada 2000. Sedangkan Dhana masuk STAN pada 1993 dan lulus 1996.
IST
Setelah lulus STAN, Dhana melanjutkan program sarjana selanjutnya ke pascasarjana Program Studi Ilmu Adminis-
HAR TA RESMI DHANA HART z Surat berharga Rp 312.125.000 z Giro dan kas hasil sendiri Rp 10.473.025 z Piutang Rp 0 z Harta Tidak Bergerak Rp 686.722.000 z Harta Bergerak Rp 165.000.000 z Peternakan perikanan, perkebunann kehutanan, pertambangan, usaha lain Rp 57.325.000. z Logam mulia dari hasil sendiri dan hibah Rp 30.975.000. z Benda bergerak lain Rp 26.350.000.
trasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia. Hal 6 kol 4-7
Anak Kolonel TNI BERDASAR penelusuran BPost, Dhana (38) juga memiliki showroom mobil dan minimarket. Menurut sejumlah tetangga Dhana di Kelurahan Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta, pegawai negeri sipil (PNS) golongan
III C itu sering berganti mobil. “Kalau mobil pribadinya ada tiga unit. Ada Innova, Morris, sama satu lagi saya lupa,” ujar seorang tetangga Dhana, kemarin. Hal 6 kol 4-7
SUMBER: LAPORAN KE KPK, JUNI 2011
Tim Jaksa Akan Datangi Unlam Bahkan, Ruslan pun siap memBANJARMASIN, BPOST berikan data-data yang diKasus dugaan mark up pengaperlukan terkait kasus yang daan peralatan laboratorium terjadi di FakulKejari Banjarmasin tas Teknik, Maberharap Universitematika dan Iltas Lambung Mangmu Pengetakurat (Unlam) yang huan Alam (MIkali pertama diwarPA) serta Ketakan BPost kemudokteran tersedian diikuti media but. lain, terus bergulir. “Kami masih Sikap terbuka diberkeyakinan perlihatkan Rektor semua sesuai Unlam HM Ruslan. DOK/BPOST prosedur. Dan, Meski tetap yakin HM Ruslan yang dilakukan pengadaan tersebut Kejari Banjarmasin itu sudah sesuai ketentuan, dia memmenjadi tugas mereka. Kami persilakan Kejari Banjarmasin akan lebih terbuka,” katanya melakukan penyelidikan di di Banjarmasin, Sabtu ( 25/2). kampusnya.
Meski dicecar pertanyaan terkait kasus yang terjadi di kampusnya, Ruslan tetap tenang menjawabnya. Bahkan, sesekali dia tersenyum. “ Mengenai permasalahan yang tengah disorot Kejari Banjarmasin, saya sudah membawa dan menceritakannya secara rinci kepada anggota senat universitas. Hal 6 kol 1-3
Guru Besar Unlam Dijambak Halaman
4
“Mendagri, Dengarkan Kami Juga” Syarifuddin Minta Maaf ke Kapolda PARINGIN, BPOST - Permintaan maaf kembali dilakukan mantan calon bupati Balangan, Syarifuddin. Setelah beberapa hari lalu meminta maaf kepada pimpinan dan anggota DPRD Balangan, Sabtu (25/2), dia mendatangi Mapolda Kalsel di Banjarmasin, untuk melakukan langkah serupa. Namun, rencana itu gagal terwujud karena Kapolda Kalsel Brigjen Syafruddin tidak berada di kantor. “Berdasarkan SMS, Kapolda sedang bertugas di Jakarta. Namun, Kapolda mengatakan siap bertemu kapan saja jika berada di Banjarmasin,” katanya. Menurut pria yang mendesak DPRD Ba-
langan membatalkan kemenangan dan memberhentikan Sefek Effendi dan Ansharuddin sebagai bupati dan wakil bupati Balangan itu, dirinya ingin meminta maaf sekaligus berterima kasih kepada Kapolda. “Saat massa kami datang, polisi selalu berjaga sehingga membuat mereka repot makanya kami untuk meminta maaf sekaligus mengucapkan terima kasih. Kami juga akan menyampaikan bahwa situasi di Balangan selalu aman dan damai saat massa kami demo,” tegas Syarifuddin. Hal 6 kol 4-7
SI PALUii
Garing Kada Batungkih NANGKAYA biasanya imbah sumbahyangan isya bubuhannya bakumpulan di pus jaga. Ujar urang wayah ini marumpi atawa bahadu wisa pandiran. Hal 6 kol 1-3
- Ada pulang Gayus hanyar, Lak ai + Amun sudah sual duit maulah kacar, Nang ai Anang Gayam
05:13
12:37
15:50
18:43
19:52
Anggur Pun Digadaikan MESKI termasuk negara kaya, di masa krisis saat ini, tidak hanya emas yang bisa digadaikan di AS (Amerika Serikat) dan Inggris. Pegadaian juga menerima aset yang likuid dalam arti sesungguhnya. Bahkan, pegadaian di dua negara itu menerima minuman anggur untuk digadaikan. Kebijakan ini untuk membantu pebisnis atau warga yang kesulitan dana tunai di masa sulit ini. Pegadaian Inggris belum lama ini meminjamkan dana sebesar 120.000 dollar AS dengan jaminan 128 botol Chateau d’Yquem yang nilainya ditaksir sebesar 250.000 dollar AS. Selain itu ada juga yang menggadaikan Chateau Petrus seharga 38.000 dolar AS untuk pinjaman sebesar 24.000 dollar AS. Pegadaian juga menerima anggur merek terkenal seperti Chateau Haut-Brion, Chateau Lafite-Rothschild, Chateau Haut-Brion, Chateau Margaux, dan Chateau Mouton Rothschild yang sering dilelang dan terjual ribuan dolar AS. (kps)
‘Kill Bill’ RSPAD Masih Misterius JAKARTA, BPOST - Perempuan berambut pirang, kurus, dan tinggi bak artis dunia Uma Thurman saat memerani film action Hollywood Kill Bill telah teridentifikasi. Akan tetapi, hingga Sabtu (25/2), polisi belum mampu membekuk perempuan bersenjata samurai yang ikut menyerbu sekelompok orang di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (23/2) lalu itu. Berdasar informasi yang diperoleh polisi, perempuan itu kenal dengan korban. Dia juga ‘dekat’ dengan Edward Tupessy alias Edo Kiting yang disebut salah seorang korban sebagai pemimpin kelompok penyerang. Bahkan, menurut sumber BPost di Polda Metro Jaya, perempuan berinisial I itu adik Edo. Saat dikonfirmasi, Kapolres Jakarta Pusat Kombes AR Yoyol membenarkan adanya perburuan terhadap perempuan tersebut Dia pun mengakui sosok misterius itu belum diketahui keberadaannya. “Belum diamankan,” tegasnya. Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Toni Hermanto juga mengakui perburuan tersebut. Saat ditanya apakah benar perempuan itu adalah adik Edo Kiting, Toni tidak menjawab secara tegas. “Sementara kami masih dalami,” katanya. Hingga hari kedua pascapenyerbuan sadis itu, polisi telah menetapkan
tiga tersangka, yakni F, S, dan E. Empat orang lainnya, termasuk Edo Kiting, masih berstatus sebagai saksi. Motif penyerangan itu diduga karena utang piutang narkoba. Jumlah utang in s i d e n y a n g m e m a k a n k o r ban 2 orang tewas dan empat luka parah itu adalah Rp 320 juta. Polisi memastikan ada 50 orang dalam penyerangan tersebut, sementara kelompok yang diserang berjumlah 10 orang. Para pelaku datang menggunakan delapan unit mobil, tiga di antaranya mobil pribadi dan lima taksi. “Tersangka E kami duga berada di balik peristiwa. Dia diduga yang menggerakkan massa. Dia juga berada di lokasi saat kejadian,” tegas Toni.
“Tersangka E kami duga berada di balik peristiwa. Dia diduga yang menggerakkan massa” TONI HERMANTO Wadirkrimum Polda Metro
Hal 6 kol 1-3
2602/B01