Banjarmasin Post edisi Minggu, 29 Januari 2012

Page 1

28

Banjarmasin Post

MINGGU

29 JANUARI 2012/ 5 RABIUL AWAL 1433 H NO. 14533 TH XL/ ISSN 0215-2987

RP 3.000

HALAMAN

DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI

Pakai Cadar karena Takut Nazar DALAM sidang kasus dugaan korupsi pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumsel dengan terdakwa M Nazaruddin, ada dua perempuan saksi mengenakan cadar. Muncul pertanyaan, apakah mereka, Yulianis dan Oktarina itu memang mengenakan cadar dalam keseharian atau hanya saat sidang? Jawabannya, penutup muka itu hanya dilakukan di

“Kalau kami tidak pakai, nanti wajah kami terpampang dan kelompok Pak Nazar bisa mengejarngejar” OKTARINA Saksi

Yulianis

persidangan. “Kami sengaja mengenakan cadar hanya jika ikut sidang,” tegas Yulianis, kemarin. Yulianis dan Rina mengaku mengenakan cadar untuk menjaga keselamatan. Maklum saja, mereka adalah mantan karyawan Nazar sehingga mengetahui seluk beluk distribusi komisi proyek-proyek perusahaan milik Nazar. Hal 6 kol 4-7

Peluru Koyak Pipi Bripda Sukarno Lagi, Polisi Tewas di Papua JAKARTA, BPOST - Lagi, anggota Brimob Polda Papua tewas ditembus peluru kelompok bersenjata di Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua. Peluru itu mengoyak pipi kiri hingga tembus ke bagian belakang kepala Bripda Sukarno. Keterangan yang diperoleh pers dari Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Saud Usman, penembakan itu dilakukan oleh kelompok yang ber-

sembunyi di hutan terhadap 12 polisi yang sedang berpatroli di kawasan PT Modern.

Tiba-tiba, lanjut Saud, terdengar suara tembakan sebanyak 4 sampai 5 kali. Hal 6 kol 1-3

Sejarah OPM z Berdiri di Manokwari, 26 Juli 1965. Tokoh pemimpin kharismatis gerakan ini adalah Johan Ariks, yang waktu itu sudah berumur 75 tahun. z Pimpinan militernya adalah dua bersaudara Mandatjan, Lodewijk dan Barends, serta dua bersaudara Awom, Ferry dan Perminas. Inti kekuatan tempur gerakan itu adalah para bekas anggota PVK atau Batalyon Papua. Mereka sering menamakan diri, TPN (Tentara Pembebasan Nasional) z Ariks dan Mandatjan bersaudara berasal dari Pegunungan Arfak di Kabupaten Manokwari, sedangkan kedua bersaudara Awom adalah migran suku Biak.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

“Nunun Nurbaeti Bukan Geng Saya” Yunus Desak KPK Periksa Budi-Hidayat

Korupsi Berjemaah

JAKARTA, BPOST - Tersangka kasus suap pemilihan deputi senior gubernur Bank Indonesia (BI), Miranda Swaray Goeltom mengaku mengenal tersangka lain dalam kasus serupa, Nunun Nurbaeti Tetapi, perkenalan itu bukan terkait kasus bagi-bagi cek pelawat terhadap anggota DPR periode 1999-2004. Miranda mengaku kenal dengan Nunun sebagai sesama sosialita. “Saya rasa yang kenal bukan saya saja, banyak orang kenal,” kata Miranda di Jakarta, kemarin. Perempuan kelahiran Jakarta 19 Juni 1949 itu mengaku kerap bertemu Nunun di tempat-tempat yang biasa dia datangi seperti pesta pernikahan, fashion show, pameran, dan beragam acara sosial. “Lingkungan dia itu-itu juga. Dia bukan geng saya. Kalau satu geng, saya ulang tahun dia datang. Dia ulang

BI. Pasalnya, ia mengaku sudah menjelaskan kepada penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Miranda membantah dekat dengan Nunun. Saat itu, dia menyebut hanya satu kali bertemu dengan Nunun, empat tahun lalu. “Saya tidak pernah ber temu, tidak pernah kontak, dari dulu juga tidak pernah bertemu, tidak benar ada hubungan dekat,” ujarnya saat itu. Sebaliknya, kepada penyidik KPK, Nunun mengaku pernah diminta Miranda ‘memuluskan jalan’ dalam proses pemilihan dengan memperkenalkan ke sejumlah anggota DPR 1999-2004.

Ibu Nunun lebih berkonsentrasi terhadap penyakitnya dan berharap cepat disidang MULYAHARJA Pengacara Nunun

tahun, saya datang. Ini enggak, dia ulang tahun saya enggak pernah diundang,” kata perempuan yang rambutnya sering berwarna itu. Dia tak mau berkomentar tentang rumor terjadinya konspirasi antara dirinya dan Nunun terkait pemilihan deputi senior gubernur

Hal 6 kol 4-7

Golkar: z Ahmad Hafiz Zawawi Rp 600 juta z Marthin Bria Seran Rp 250 juta z Paskah Suzetta Rp 600 juta z Boby Suhardiman Rp 500 juta z Antony Zeidra Abidin Rp 600 juta z TM Nurlif Rp 550 juta z Asep Ruchimat Sudjana Rp 150 juta z Reza Kamarullah Rp 500 juta z Baharuddin Aritonang Rp 350 juta z Hengky Baramuli Rp 500 juta PDIP: Agus Condro Prayitno Rp 500 juta z Max Moein Rp 500 juta zRusman Lumbantoruan Rp 500 juta z Poltak Sitorus Rp 500 juta zWilliem Tutuarima Rp 500 juta z Panda Nababan Rp 1,45 miliarz Engelina Pattiasina Rp 500 juta z Muhammad Iqbal Rp 500 jutaz Budiningsih Rp 500 juta z Jeffrey Tongas Lumban Rp 500 jutaz Ni Luh Mariani Tirtasari Rp 500 juta z Sutanto Pranoto Rp 600 juta zSoewarno Rp 500 juta z Matheos Formes Rp 350 juta PPP: z Sofyan Usman Rp 250 juta z Daniel Tandjung Rp 500 juta

Belum Sentuh 2 Politisi MANTAN Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (BI), Miranda Swaray Goeltom, bersikukuh tak tahu-menahu sponsor di balik pemberian cek perjalanan kepada anggota DPR untuk memilih dirinya. Hal 6 kol 4-7

Miranda Swaray Goeltom TEMPO/YOSEP ARKIAN

TEMPO/NICKMATUL HUDA

TEMPO/NOVIKARTIKA

SI PALUii

Bintang Porno Berebut Wali Kota BEGINILAH jika dua pemain film porno bersaing menjadi wali kota. Untung saja kejadiannya di Kota Tranto, Italia. Dua perempuan yang selama ini terkenal kerap membintangi film syur, Amanda Fox dan Luana Borgai berebut menjadi orang nomor satu NET di kota itu. Kampanye yang mereka lakukan sungguh tidak lazim, yakni beradu menari telanjang. Tragisnya, pelaksana ‘pemilukada’ justru menjadi fasilitator adu keberanian itu. “Kami ingin bersikap adil, sehingga kami akan mengundang semua kandidat datang dan menari juga,” kata seorang anggota panitia pelaksana, Mimmo Pavese. Kedua perempuan itu menyatakan siap bersaing. “Saya ingin para pemilih melihat saya seutuhnya,” kata Amanda. “Pemilih berhak tahu seperti apa calon pemilihnya,” ucap Luana. (org/tik)

Sajadah Handuk

Peluk Anak Jelang Dibunuh Media Asing Soroti Pembantaian Orangutan

WAYAH mamarina Palui nang bangaran Julak Ambrun itu datang bahaji, sakampungan kabagian ulih-ulihnya. Maklum haja sidin itu takanal sugih wan kada engken. “Kalu kami dapat kismis, kurma wan banyu zamzam, ikam

KASIH sayang seorang ibu kepada anaknya, bukan hanya milik manusia. Seorang orangutan --yang disebut sejumlah media asing, berada di Hutan Kalimantan-- langsung memeluk sang anak saat melihat beberapa pemburu mengarahkan senjatanya ke arah mereka. Orangutan yang dalam kondisi hamil itu seakan menjadikan dirinya sebagai benteng pertahanan bagi sang anak dari terjangan peluru. Dia rela mati demi anaknya. Untung saja, keduanya bisa lolos dari maut. Di saat para pemburu itu hendak menembak, datang belasan aktivis Four

Hal 6 kol 1-3

- Truk tatap kawa masuk kota jar, Lak ai + Ngalih amun masih haja kawa dipandiri, Nang ai Anang Gayam

05:06

12:35

15:59

18:44

KOMPASIMAGES/BANARFILARDHI

Paws. Mereka langsung mencegah aksi pembantaian itu. “Beruntung kedatangan kami tepat waktu. Telat beberapa menit saja keduanya sudah tak bernyawa,” kata Signe Preuschoft, pakar primata yang bergabung dengan Four Paws. Aksi pembantaian orangutan di Kalimantan penjadi topik utama sejumlah media asing. Hal 6 kol 1-3

Koran Digital BPost Klik http://banjarmasin.tribunnews.com/digital Pertama di Kalimantan, tayang tiap siang.

19:56 DAILYMAIL

2901/B01


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.