Banjarmasin Post
28
SELASA
29 NOVEMBER 2011/ 3 MUHARAM 1433 H NO. 14473 TH XXXX/ ISSN 0215-2987
RP 3.000
HALAMAN
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Larilarian Ditandai DKP Kotabaru Sejak 2008 UNTUK bisa mendapatkan kembali Pulau Larilarian yang lepas ke wilayah Sulbar seiring terbitnya Permendagri No 41 Tahun 2011, Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin, telah mendapat dukungan dari beberapa pihak. Bahkan, saat ini Pemprov Kalsel juga telah melakukan koordinasi dengan Pemkab Kotabaru untuk menyiapkan ‘senjata’ guna mendapatkan kembali pulau yang konon mengandung potensi gas bumi yang
sangat banyak. Kini, dukungan Pulau Larilarian masuk ke dalam wilayah Kabupaten Kotabaru disampaikan Mapala Piranha Unlam. Sekitar Maret 2008 lalu, rombongan Mapala Piranha pernah berkunjung ke pulau yang berjarak 60 mil dari Kotabaru tersebut. “Kami kesana bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kotabaru. Tujuan-
“Tak Pernah Jalanjalan”
“Potensi terumbu karang dan ikannya sangat luar biasa. Indah sekali pokoknya” ASRUJI KUSMANA
nya untuk memantau kondisi terakhir dan memberi tanda pada pulau tersebut,” ujar Asruji
BANJARBARU, BPOST - Prestasi membanggakan dicatat Pemerintah Kota Banjarbaru. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi nilai plus alias terbaik terhadap Banjarbaru dalam hal transparansi dan bebas KKN. Hasil survai integritas KPK, Banjarbaru termasuk 9 dari 10 daerah di Tanah Air yang dinilai terbaik dalam hal transparansi dan bebas KKN. Nilai indeks integritas Kota Banjarbaru 7,43, sama nilainya dengan Kota Surakarta yang menempati urutan kedelapan (lihat tabel).
Kantor Dewan Kosong GEDUNG tempat para anggota DPRD Banjarbaru berkantor, kembali senyap. Penghuninya sejak Sabtu (26/11) melakukan studi banding ke luar daerah.
10 Instansi Daerah TTerbaik erbaik Daerah Indeks Integritas 1. Pemko Dumai (7.77) 2. Pemko Bukit Tinggi (7.67) 3. Pemko Bitung (7.62)
Hal 6 kol 4-7
Hal 6 kol 7
Kita
Gabung di Pages BPost Online
HASIL survei integritas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menetapkan Kota Banjarbaru masuk 10 besar terbaik di Indonesia. Dhuyufur Rahman TAPI sangat disayangkan apabila setelah penilaian, hanya berlaku untuk beberapa hari saja, tidak diterapkan seterusnya....
Hal 6 kol 4-7
Komentar lain di halaman 4
Bangun Pos di Jembatan Barito IPW Menduga Ada Sabotase
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
SI PALUii
Sugih Wan Saraba Ada PALUI dasar paling katuju mampakalah bubuhan Tulamak wan Garbus. Saban hari gawiannya mahual haja, tapi mun kadada inya kada rami tu-pang. Rasa hi Hal 6 kol 1-3
- Kota Banjarbaru bibas KKN jar, Lak ai + Itu prestasi sakaligus ujian, Nang ai Anang Gayam
15:33
Hal 6 kol 4-7
Tak Sebanding Perilaku Pejabatnya
Hal 6 kol 1-3
12:09
ISTIMEWA
Pulau Larilarian saat ditinjau DKP Banjarbaru dan Mapala Piranha Unlam pada 2008.
Banjarbaru Dapat Nilai Plus KPK
JAKARTA, BPOST - Beredarnya foto buronan Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK), Nunun Nurbaeti, berada di sebuah kawasan perbelanjaan di Singapura, dinilai pakar telematika, Roy Suryo, adalah asli. Menurutnya, foto ini diambil melalui kamera yang tersembunyi dalam sebuah tas. “Itu foto diambil melalui hidden movie cam yang disembunyikan dalam tas,” ujarnya, akhir pekan tadi. Dalam foto tersebut menunjukkan Nunun terlihat bugar dan sedang berbelanja di Mandarin Orchad, Singapura. Menurut Roy, foto itu berasal dari penggalan kamera video. Melihat dari sudut pengambilan dan alat yang digunakan, Roy mengatakan bahwa gambar ini tidak diambil oleh orang biasa. “Pengambilnya saya kira adalah orang yang sebenarnya sudah mengikuti yang bersangkutan sejak lama,” ujarnya. Ia sendiri belum bisa memastikan kapan waktu pengambilan gambar tersebut. Alasannya, “Karena data masih sangat simple potongan gambar,” ujarnya.
04:39
Kusmana, yang saat itu menjadi Koordinator Lapangan Tim Mapala Piranha Unlam, Minggu (28/11). Menurut dia, saat di sana, DKP Kotabaru juga telah memberikan pelampung berbendara yang bertuliskan DKP Kotabaru. “Jadi sejak 2008 Pulau Larilarian sudah ada tandanya masuk wilayah Kotabaru,” kata dia.
18:18
19:31
BANJARMASIN, BPOST Mengantisipasi kejadian ambruknya jembatan Mahakam II Kutai Kertanegara (Kukar), Kaltim, menimpa jembatanjembatan di Kalsel, khususnya Jembatan Barito dan
Rumpiang, diharapkan ada pos pemantau. Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Kalsel, Hotasi Pasaribu, menilai kejadian di Kukar itu perlu juga diperhatikan di dua jembatan yang jadi
Ibas Belum Laporkan Gratifikasi JAKARTA, BPOST - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menunggu laporan sumbangan pernikahan putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono dengan anak Hatta Rajasa, Siti Rubi Aliya Rajasa. KPK pun mengimbau penyelenggara pernikahan segera melapor jika ditemukan unsur gratifikasi. “Bila dalam sumbangan itu ditemukan unsur gratifikasi, maka pihak penerima harus melaporkannya ke KPK selambat-lambatnya 30 hari setelah acara itu dilaksanakan,” kata Wakil Ketua KPK, M Jasin, Senin (28/11). Dijelaskan Jasin, KPK tidak bisa meneliti gratifikasi
yang mungkin ada di perkawinan Ibas dan Aliya, karena mereka tidak ada di tempat tersebut. Menurut Jasin, sebelum acara resepsi pernikahan Ibas-Aliya dilangsungkan, salah satu pimpinan KPK telah menyampaikan imbauan terkait gratifikasi itu kepada kantor kepresidenan. Karena imbauan itu, kata dia, undangan Ibas-Aliya tercantum untuk tidak memberikan sesuatu apapun. “Jadi untuk sementara kami percaya yang tercantum di undangan itu dulu. Tentunya kami tidak akan mencari-cari sesuatu yang tidak ada,” ujarnya. Hal 6 kol 1-3
KOMPASIMAGES/PUSPA PERWITASARI
Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Rubi Aliya Rajasa saat resepsi pernikahan mereka, Sabtu (26/11) malam.
DPR Rajin Selancar Data Halaman 6
tempat rekreasi warga itu. Berdasar UU Fasiltas Umun, tidak memperbolehkan satu kegiatan pun selain lalu lintas dan jalan di jembatan itu. Hal 6 kol 4-7
Anggrek Spesies Baru SPESIES anggrek baru kembali ditemukan di Indonesia. Kali ini dinamai Vanda frankieana D Metusala & P O’Byrne, sesuai nama penemunya, Destario Metusala, Peneliti Kebun Raya Purwodadi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI); dan Peter O’Byrne, pakar anggrek dari Singapura. Anggrek tersebut dinamakan dengan epithet frankieana sebagai KOMPAS.COM penghormatan kepada pencinta anggrek, Frankieana Handoyo, atas jasanya mengonservasi dan membudidayakan spesies anggrek itu. Penemuan ini bersama hasil penelitian taksonomi, ekologi, dan konservasi di Melanisia akan dipublikasikan di jurnal Malesian Orchid Journal Volume 9 2012. (kps)
2911/B01