Banjarmasin Post edisi cetak Senin 19 September 2011

Page 1

28

Banjarmasin Post

SENIN

19 SEPTEMBER 2011/ 20 SYAWAL 1432 H NO. 14403 TH XXXX/ ISSN 0215-2987

RP 3.000

HALAMAN

DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI

Bukan Negeri Pencuri? “APA perbedaan antara pencopet dan koruptor?” tanya seorang bocah pencopet. Seorang sarjana pengangguran yang mengajari bocah itu, menjawab,” Walau saMujiburrahman

Modal Kaskus Cuma 7 Dolar AS

ma-sama mencuri, pencopet biasanya orang miskin dan bodoh, sedangkan koruptor biasanya orang kaya dan berpendidikan. Penghasilan koruptor jauh lebih tinggi daripada pencopet.”

Tren pemasangan iklan di internet baru 20 persen. Jika terus mengembangkan inovasi, banyak yang bisa digarap

ANDREW DARWIS Pendiri Kaskus

Hal 14 kol 1-3 TRIBUNNEWS

SIAPA sangka forum komunitas internet, terbesar di Indonesia, Kaskus, didirikan dengan modal 7 dolar AS. Tetapi itulah pengakuan langsung dari pendiri dan CEO (chief executive officer) Kaskus, Andrew Darwis. Kisah bermodal cekak tersebut disampaikan Andrew

Darwis pada kuliah perdana mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di Serpong, Tangerang, Banten, kemarin. “Modalnya memang segitu. Hanya tujuh dolar AS,” ujarnya. Hal 14 kol 1-3

Hujan Buatan Ancam Petani Lusa Sudah Masa Pancaroba BANJARMASIN, BPOST - Permintaan hujan buatan yang diajukan Pemprov Kalsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), memunculkan polemik. Beberapa kalangan menilai Kalsel tidak memerlukan hujan buatan karena musim penghujan sebentar lagi

tiba. Selain kurang efektif, jika tidak hati-hati hujan buatan justru dapat mengancam petani karena tananam siap panen bisa rusak. Oleh karena itu, anggota DPR dari Dapil (daerah pemilihan) Kalsel, Syaifullah Tamliha menyarankan permintaan itu ditinjau kembali. “Kalaupun tetap ada hujan buatan, harus dilokalisasi ke kawasan yang benar-benar kekeringan,” ucapnya, Minggu (18/9).

z Batola: Tamban (6 desa), Mekar Sari (4 desa), Bakumpai (4 desa), Belawang (5 desa), Wanaraya (8 desa), Barambai (5 desa), Marabahan (5 desa), Cerbon (5 desa), Rantau Badauh (4 desa), Jejangkit (4 desa) z Tapin: Binuang (6 desa), Tapin Selatan (4 desa), Tapin Tengah (8 desa), Tapin Utara (5 desa), Candi Laras Selatan (5 desa), Candi Laras Utara (4 desa), Bakarangan (6 desa), Piani (5 desa), Bungur (4 desa), Lompaikat (7 desa), Hatungan (5 desa), Salam Babaris (4 desa)

Hal 14 kol 4-7

Hal 14 kol 7

DESA KEKERINGAN

OPERASI PENYEMAIAN AWAN

Judul Film: The Raid Sutradara: Garenth Evans Pemeran Utama: Iko Uwais, Joe Taslim Produksi: Marantau Films Jenis: Film Laga Sinopsis: Aksi pasukan elite memberantas kelompok pengedar narkoba di Jakarta Rencana Tayang: Januari 2012

BERTABUR PUJIAN z Peter Sciretta (Slash film): This is the best action film I’ve seen in years z Alex Billington (First Showing): It truly is one of the best action films I’ve seen in years z Brad Miska (Bloddy Disgusting): It’s’ one of the best action movies ever assembled. The Raid is ultracinema, on the big screen z James Rochi (MSN Movies): The best Aristotelian-unity action film since Die Hard z Drew McWeeny (Hit Fix): A near perfect action movie z Tim Hannigan (Horror Movies): This is it! 9 out of 10 stars!

Film Indonesia Setara Die Hard INI baru namanya film Indonesia yang bermutu. Fim berjudul The Raid produksi PT Marantau Films mendapat pujian luar biasa setelah tayang sebagai film pembuka di program Midnight Madness di Toronto International Film Festival (TIFF) 2011, Kanada, kemarin. Film laga yang pemeran utamanya Iko Uwais dan Joe Taslim tersebut disutradarai Gareth Evans. Hal 14 kol 4-7 FOTO-FOTO: COLLIDER

Ditaburi Garam

1. Urea, CaCI2, dan NaCI (Sodium Chlorida) digiling halus dengan menambahkan bahan antigumpal fumed silica. 2. Bahan yang telah digiling halus dikemas dalam kantung plastik kedap udara. Sebanyak 800-1.000 kg, bahan dimuat kedalam pesawat. 3. Sasaran awan untuk hujan buatan dengan ciri berbentuk bunga kol, dengan dasar tidak lebih tinggi dari 5.000 kaki dan puncaknya lebih tinggi dari 11.000 kaki. 4. Pesawat memasuki awan dan ketika berada di dalamnya, bahan dilepaskan keluar. Kegiatan ini disebut penyemaian awan untuk membuat hujan buatan.

KONDISI sebaliknya terjadi di Kalteng. Selama dua hari (SabtuMinggu), aktivitas pembuatan hujan buatan telah dimulai. Menggunakan pesawat jenis Cassa 212/200, tim dari Badan Pengkajian dan Penerap-

an Teknologi (BPPT) menaburkan ribuan kilogram garam ke awan. Kabarnya, daerah yang langitnya ditaburi garam tersebut, seperti Pulangpisau, Kapuas dan Katingan, mulai diguyur hujan. Hal 14 kol 4-6

TRIBUNNETWORK

Kita Gabung di Pages BPost Online

MESKI hujan mulai membasahi sejumlah daerah di Kalsel, Pemprov tetap mengajukan hujan buatan. Sejumlah kalangan menilainya tidak efektif, biayanya juga besar

SI PALUii

Masin Jahit PARAK batangah juta Tulamak habis mambaiki sapida muturnya. Pinik kapalanya tahutang kasana kamari. Akhirnya tapikir jua inya saran Palui nang manyuruh baganti hanyar. Makanya imbah Hal 14 kol 1-3

- Handak diulah hujan buatan, Lak ai + Nang ada haja sudah maulah jimus, Nang ai Anang Gayam

04:57

12:17

15:25

18:21

19:29

Sovia Islami D’Hemat lah tu duit.. Mudah2’an ajj hujan nya m’RaTa k sejmlah daerah yg kkring’n tsb. amin Komentar lain di halaman 12

1909/B01


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.