28
Banjarmasin Post
RABU
14 SEPTEMBER 2011/ 15 SYAWAL 1432 H NO. 14398 TH XXXX/ ISSN 0215-2987
RP 3.000
HALAMAN
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Saya Ingin Jadi Kupu-kupu
MISS Angola, Leila Lopes, menerima mahkota Miss Universe dari Miss Universe 2010, Ximena Navarrete.
KONTESTAN asal Angola, Leila Lopes (25) yang tidak difavoritkan mampu memenangi pemilihan Miss Universe 2011 di Sao Paulo, Brasil, Selasa (13/9). Lopes berhak mengenakan tiara Miss Universe yang tahun lalu diraih Ximena Navarrete dari Meksiko. Pada grandfinal, Lopes menyisihkan dua pesaing beratnya, Olesia Stefanko (24) dari Ukraina dan Priscila Machado (25) dari Brasil. Asia patut berbangga karena posisi empat dan lima diraih perwakilan benua ini yakni Shamcey Supsup (24) dari Filipina dan Luo ZiLin
(24) dari Cina. Sebaliknya, kegagalan kembali dialami kontestan Indonesia. Nadine Alexandra Dewi Ames (20) gagal lolos ke babak semifinal atau 16 besar. Hal 14 kol 4-7
Miss Universe 2011 z Juara: Leila Lopes (Angola) z Runner Up I : Olesya
Stefanko (Ukraina) z Runner Up II: Priscila
Machado (Brasil) z Runner Up III: Shamcey
Supsup (Filipina) z Runner Up IV: Luo Zilin (Cina)
AP PHOTO/ANDRE PENNER
Warga Banjar Kesulitan Berobat 218 Desa Tidak Miliki Bidan Pemprov Targetkan Tahun Ini
Peran Gelandang
MARTAPURA, BPOST - Sudah empat tahun ini, warga Desa Ati’im, Pengaron, Banjar, kerepotan jika ada anggota keluarga yang sakit. Warga desa yang berjarak sekitar 50 kilometer dari Martapura itu harus menyusuri jalan tanah dan aspal sejauh tujuh kilometer, untuk berobat di puskemas terdekat, di Pengaron (pusat kecamatan). Penyebabnya adalah tidak adanya bidan di desa tersebut. Padahal jumlah warga Desa Ati’im yang berada di kawasan perbukitan itu sekitar 900 jiwa dari 200 kepala keluarga. Anehnya, rumah dinas bidan sudah dibangun sejak dua tahun lalu. “Kalau ada yang sakit ya harus naik turun gunung ke Pengaron. Jika tidak ya diobati secara tradisional,” ucap seorang warga, M Udin, Selasa (13/9). Keluhan serupa diungkapkan Sekretaris Desa, Khairul Rasyid. Menurut dia, kondisi itu sangat berbahaya jika ada warga yang memerlukan pengobatan secara cepat atau melahirkan. “Bisa dibayangkan betapa repotnya,” ujarnya. Berdasar data yang diperoleh BPost dari Dinas Ke-
Live on Kamis (15/9) ita Pukul 02.45 W
MANCHESTER United sedang merajalela di kompetisi Premier League Inggris musim ini. Mereka menempati urutan teratas klasemen dengan mencetak 18 gol dan hanya kebobolan tiga kali. Hal 14 kol 1-3
Orangutan Dilarang Merokok PETUGAS pelestari binatang di negara bagian Johor, Malaysia, melarang orangutan penghuni kebun binatang, merokok. Pasalnya, Sherly --nama orangutan itu-- tepergok sering merokok, yang didapatkannya dari pengunjung. Kelompok pencinta binatang Nature Alert menulis surat kepada pejabat setempat mengenai kebiasaan merokok tersebut. Mereka melihat beberapa orang melemparkan rokok kepada hewan primata berumur 25 tahun itu. Sherly merokok karena melihat tingkah laku pengunjung. Tidak dijelaskan sejak kapan Sherly mulai merokok. Direktur Kebun Binatang Melaka Ahmad Azhar Mohammed mengatakan, merokok bukanlah kebiasaan alami para orangutan. “Dia merokok karena meniru tingkah laku orang yang merokok di sekitarnya,” katanya. (ap/kps)
sehatan (Dinkes) Banjar, dari 290 desa di kabupaten itu, ada 33 desa yang belum memiliki bidan. “Idealnya satu desa itu satu bidan. Itu minimal. Kami memang kekurangan bidan.
Sementara, mereka dibantu bidan desa tetangga atau bidan puskesmas,” ucap Kadinkes Banjar, Yasna. Itu di Banjar, bagaimana tingkat provinsi? Menurut Kadinkes Kalsel, Rosihan Adhani, dari 1.980 desa, sebanyak 218 desa yang belum memiliki bidan. Dia menargetkan pada akhir tahun ini, semua desa sudah memiliki bidan. “Karena kurang, bukan berarti tidak ada pelayanan. Jadi satu bidan merangkap dua desa. Bidan-bidan yang ada saat ini terdiri atas pegawai tidak tetap (PTT) daerah
dan pusat serta ada bidan PNS (pegawai negeri sipil). Perbandingan jumlah keduanya sekitar 50 persen,” katanya. Hal 14 kol 4-7
Bidan PTT Daerah 2008 ada 104 bidan 2009 ada 109 bidan 2011 ada 104 bidan
Bidan PTT Pusat 2007-2011 diangkat 516 bidan
Jumlah sebelumnya 931 bidan
Sampai Juni 2011 ada
Terganggu Tambang BERBEDA dengan Desa Ati’im, Desa Kintap Lama, Kintap, Tanahlaut, sebenarnya memiliki bidan. Namun, sang bidan yang sudah melayani warga selama belasan tahun, Supartini, meninggalkan desa tersebut, dua bulan lalu. Dia mengaku tidak tahan dan memilih
1.764 bidan * Sumber Dinkes Kalsel
Gaji Bidan
bertugas di Puskesmas Kintap. Apa penyebabnya? Dia mengaku terganggu aktivitas penambangan batu bara di desa tersebut. “Ada galian batu bara di belakang rumah saya. Jaraknya sekitar satu meter,” katanya.
z PTT Pusat di daerah terpencil: Rp 3,7 juta
Gaji pokok Rp 1,7 juta Insentif Rp 1,7 juta Sewa rumah Rp 300 ribu z PTT Daerah di daerah terpencil: Rp 2,3 juta
Gaji pokok Rp 1juta Insentif Rp 1 juta Sewa rumah Rp 300 ribu Insentif pemerintah daerah
Hal 14 kol 5-7
SI PALUii Mahasiswa Fakultas Kehilangan Utha Tukar Tambah Kehutanan Mengeluh BP Tahura Siap Gandeng Unlam BANJARBARU, BPOST - Sejak status hutan pendidikan diambil alih Badan Pengelola Taman Hutan Raya (BP Tahura) Sultan Adam Mandiangin, mahasiswa Fakultas Kehu-
Kita
tanan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) tidak bebas lagi beraktivitas di kawasan tersebut. Hal 14 kol 4-7
Gabung di Pages BPost Online
UNIVERSITAS Lambung Mangkurat (Unlam) ingin mengelola kembali pengelolaan Tahura Sultan Adam Anna Siiboncellkrenyez klo emnk tc yg trbaik yha jlnkn aja.... Tpi hrus d’lksnkn bjur’l lc jngn pndrx aja hrs d’bktikn klo emnk itu yg trbaikkk.
Hanny Azlea Azhorra Maksimal kan kerja ...dah dilihat oleh rektor unlam bs aja kanapa kerja tidak maksimal... paguler jar org t Komentar lain di halaman 12
MANUSIA boleh berencana tetapi Tuhan yang menentukan. Berbagai upaya telah dilakukan keluarga untuk menyembuhkan Utha Likumahua. Pascakoma di RS Santa Maria, Pekanbaru, 26
Juni 2011, pria berusia 56 tahun itu terus berada dalam perawatan medis. Kadar gula dan darah tingginya naik drastis hingga menyerang jantung. Hal 14 kol 1-3
BIODA TA SANG LEGENDA BIODAT Nama Lengkap : Doa Putra Ebal Johan Likumahua Nama TTenar enar : Utha Likumahua Lahir : Ambon, 1 Agustus 1955 Istri : Debbi Farida Anak : 2 Orang Album : z Nada dan Apresiasi z Bersatu dalam Damai z Aku Tetap Cinta z Pundak Asmara z Aku Pasti Datang Hit : z Aku Tetap Cinta z Esok Kan Masih Ada z Gayamu z Dengarlah Suara Kami z Tersiksa Lagi z Adakah z Tegarkan Diri - Mereka Bukan Kita - Cinta dalam Khayal - Kenikmatan Tersendiri z Prasangka z Rame-rame (Amboina) z Adakah Kau Tahu z Ada di Hati Penghar gaan Penghargaan : z Grand Prix Song’s The 6th ASEAN Festival di Manila, Filipina, 1989 z The 2nd in Asia Pacific Singging Contest di Hong Kong tahun 1989 z ABU World Song Festival di Malaysia berduet dengan Trie Utami dalam tembang Bila, 1990 ESOK KAN MASIH ADA Dodo Zakaria
WAYAH jadi makelar sapida wan sapida mutur, Palui banyak bahujung karna bisa mahitung haraga. Cuntuhnya, sapida mutur buruk ditukarnya murah, lalu dibaikinya, dicat ditambahinya lampu hingga mangkilat. Haraganya bisa dua kali lipat.
Hal 14 kol 1-3
- Banua masih kakurangan bidan, Lak ai + Bisa taparanak di jalan ibu-ibunya, Nang ai Anang Gayam
05:09
12:29
15:51
18:29
19:40
1409/B01