32
RP 3.000
Banjarmasin Post
KAMIS
7 JULI 2011/ 5 SYABAN 1432 H NO. 14332 TH XXXIX/ ISSN 0215-2987
HALAMAN
DEMI KEADILAN, KEBENARAN DAN DEMOKRASI
Nazar bak Hantu
Bebas Tetapi Telantar di Jeddah TKI Asal Tapin Lolos dari Maut RANTAU, BPOST - Inilah nasib mengenaskan Aminah binti H Budi. Setelah lolos dari hukuman mati, dia telantar di Jeddah, Arab Saudi.
ISTIMEWA
TERANCAM MATI - Searah jarum jam, Mursyidi, Abdul Azis, Syaiful Mubarak, M Daham dan Ahmad Zizi sewaktu di Arab Saudi. Selain Daham, mereka terancam hukuman mati. Yang memotret Sam’ani yang mengalami nasib serupa.
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Tapin itu tidak bisa pulang karena persoalan administrasi. Untuk bertahan hidup, Aminah yang pernah mendekam di penjara karena diduga membunuh TKI lain, terpaksa bekerja serabutan. Dia melakukan itu sembari menunggu tindakan peme-
rintah melalui kedutaan besar untuk memulangkannya. Saat dihubungi, Kepala Seksi Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Tapin, Budi mengaku sudah berkomunikasi dengan Aminah, pekan lalu. “Identitasnya tidak tercatat karena dulu waktu masuk Arab secara ilegal. Saat ini dia
terpaksa bekerja dari satu tempat ke tempat lain,” ucapnya. Mengenai tindakan Disnaker Tapin, Budi mengaku telah melayangkan surat tertulis kepada BP3TKI (Badan Nasional Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI) Kalsel, BNP2TKI (Badan Nasional penempatan dan Perlindungan TKI) dan Kemenakertrans untuk memfasilitasi kepulangan Aminah. “Kami berharap Aminah bisa segera difasilitasi pulang ke Kalsel,” tegasnya. Untuk memastikan kabar itu, BPost mendatangi rumah orangtua Aminah di Desa Timbung, Banua Padang. Di
dalam rumah kayu berukuran sekitar 5x10 meter tersebut hanya ada sang ibu, Aluh Kacil. Namun, dia sulit diajak berkomunikasi karena usianya yang sudah mencapai 90 tahun. Beberapa hari lalu, sang kakak, Siti Aminah langsung menangis saat diberitahu kondisi adiknya. “Kami sangat menanti kepulangan Aminah, apalagi ibu sudah tua. Mudahan sempat berjumpa dengan Aminah,” katanya. Hal 18 kol 4-7
Suaranya Bikin Gelisah SALAH seorang TKI asal Kalsel yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi adalah Saiful Mubarak. Rabu (6/7), BPost berhasil menghubungi seorang adiknya, Maisarah yang tinggal di kawasan Cibubur, Jakarta. Meski sudah 13 tahun tidak bertemu dengan Saiful yang tinggal di
Amuntai, HSU, dia mengaku sangat gelisah terhadap nasib kakaknya itu. “Terlebih setelah mengetahui kakak saya menjalani proses hukum di Arab Saudi.
ULANG TAHUN Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencium dan memeluk sang istri, Ani Yudhoyono yang merayakan ulang tahun ke-59 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/7).
Hal 18 kol 4-7
JAKARTA, BPOST - ‘Serangan’ yang terus dilakukan mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin melalui pesan Blackberry Messenger (BBM) membuat politisi partai itu ‘kebakaran jenggot’. Saking jengkelnya, Wakil Sekjen DPP PD Ramadhan Pohan mengatakan partainya seperti berhadapan dengan hantu. “Kami seperti berhadapan dengan hantu Nazaruddin, tidak konkret,” ujarnya di Jakarta, Rabu (5/7). Karena itu, Ramadhan berharap polri segera melaksanakan perintah Yudhoyono agar menangkap dan memulangkan Nazar sehingga bisa agar diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia juga menyesalkan langkah Pengacara Nazar, OC Kaligis yang ikut ‘memolitisasi’ kasus itu dengan mengungkap pesan-pesan Nazar kepada publik. “Jangan dengan cara-cara yang politis. Itu kan cara-cara tidak elegan. Kami membantah semua isu itu,” tegasnya. Sebelumnya, Kaligis membeberkan aliran dana sebesar Rp 9 miliar dari Sesmenpora Wafid Muharram ke sejumlah petinggi PD seperti Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, Mirwan Amir dan Andi Mallarangeng. Hingga kemarin, keberadaan Nazar masih misterius, seiring pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura yang menyatakan dirinya tidak lagi berada di negara tersebut. Hal 18 kol 4-7
ANTARA/RUMGAPRES-ABROR
agus-generatio. blogspot.com
ya sobat, bro, and sist...^_^ Kalau tidak salah hari itu adalah hari sabtu, sore. Saya dan teman saya berencana untuk menikmati akhir pekan, yaa santai-santai lah setelah satu minggu memutar otak, belajar. Setelah berdebat cukup lama kemana tempat ‘nangkring’ yang cocok plus gak keluar duit, maklumlah kere haha, akhirnya kami putuskan untuk pergi ke Gunung Kayangan. Wisata yang terletak di ‘pintu gerbang’ menuju kota Pelaihari. Setelah berdandan ala anak gaul getoo, berangkat lah kami. Setelah tiba di ‘TKP’, kami bingung mau ngapain.
BASA basi dulu ah, kenapa kita harus malu? Apa arti malu itu sebenarnya? Haha, kayak belajar bahasa Indonesia saja. Langsung ke cerita, saya sebenarnya bingung sob, apakah cerita saya kali ini merupakan ‘cacian’ atau mungkin cambuk motivasi bagi kita(khususnya orang Kalsel) untuk menjadi lebih baik. Kejadian ini saya alami sekitar dua tahun yang lalu, baru cerita sekarang, karena baru ingat kemaren sob, hehe. Penasaran kan apa ‘kejadian’ yang saya maksud? Disimak
SI PALUii
Banyak Baisian Kupiah
“Ya sudah, dudukan ja diatas menara, belelihat pemandangan matahari tanggalam”, kata teman saya. Maka naiklah, kami keatas menara yang ada di wisata Kayangan tsb. Hal 18 kol 1-3
Anang Gayam Hal 14 kol 1-3 ZUHUR 12:27
ASAR 15:51
MAGRIB 18:27
ISYA 19:40
JAKARTA, BPOST - Sabtu (9/7) lusa, kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) digelar di Solo, Jateng. Namun, hingga Rabu (6/7), dana pelaksanaan kongres dikabarkan belum cair. Mengacu acara serupa -meski gagal-- di Pekanbaru dan Jakarta, biaya penyelenggaraan tiap kongres sekitar Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar. Kabarnya pengucurannya seret karena alokasi dana untuk kongres telah habis. Saat dikonfirmasi, Menpora Andi Mallarangeng mem-
daklah mudah terealisasi. Meski saat ini agenda shooting sedang istirahat, banyak kegiatan lain yang harus dijalani selama masa karantina. “Saya ingin sekali pulang. Saya merencanakan Jumat (8/7), namun masih harus diatur lagi jadwalnya. Belum tahu pastinya apalagi pada Kamis (14/7) harus di Jakarta untuk shooting MCI,” katanya kepada BPost,
Hal 18 kol 1-3
- Saikung TKW sudah bebas, Lak ai + Lainnya tulung dipikirakan, Nang ai
Pengacau Langsung Diusir benarkan belum cairnya dana tersebut. Namun, dia menjamin dana bakal cair. “Saat ini sedang proses pencairan saja. Kami yakin, hal itu tidak akan mengganggu pelaksanaan kongres,” tegasnya di Jakarta, Rabu (6/7). Bendahara PSSI Achsanul Qosasih juga mengaku dana untuk kongres belum cair. Dia pun mengungkapkan PSSI mengalami kerugian sekitar Rp 7 miliar karena gagalnya dua kongres terdahulu. “Sebanyak Rp 7 miliar ha-
bis untuk acara yang hasilnya tidak jelas. Untuk kongres 9 Juli 2011, biayanya sekitar Rp 3 miliar. Oleh karena itu kami berharap kongres itu tidak gagal lagi,” u capnya. Dikatakan Qosasih, saat ini PSSI dan Kemenpora sedang berusaha mencari solusi
MENGIKUTI padatnya aktivitas sebagai kontestan Master Chef Indonesia (MCI) selama tiga bulan di Jakarta, membuat Agus Ghazali Rahman, rindu kampung halaman. Guru Tata Boga SMKN 4 Banjarmasin itu, ingin sekali pulang. Namun, keinginan itu ti-
pendanaan kongres itu. “Memang ada dana di APBN (anggaran belanja dan pendapatan nasional) sebesar Rp 20 miliar. Tetapi hal itu sudah dialokasikan semua ke tim nasional sepak bola kita. Hal 18 kol 4-7
Kita Gabung di Pages BPost Online
SABTU ini, Komite Normalisasi PSSI kembali menggelar kongres di Solo, Jateng.
Chef Kalsel Ingin Pulang
“PUTUNGAN kapala kita ini mana nang baik Bus, apakah bulat, lonjong, basagi atawa dampak,” ujar Garbus. “Tatakunan ikam itu manyindir aku Bus ai,” sahut Tulamak. “Kanapa Mak, apakah kapala ikam
SUBUH 05:05
Dana Kongres PSSI Tersendat
Harus Malu
AGUS GENERATIO
Salsabil Nabilah SEMOGA kongres kali ini akan melahirkan ketua umum PSSI yang baik... Komentar lain di halaman 17
Kaus Penghasil Listrik INOVASI ini datang dari perusahaan telekomunikasi Perancis, Orange. Mereka menciptakan kaus yang bisa mengubah suara bising menjadi listrik sehingga bisa digunakan untuk mengisi ulang handphone atau smartphone. Prototipe kaus Sound Charge itu tengah dikembangkan untuk para penonton konser musik. Materialnya terbuat dari piezoelektrik film, bahan yang mampu mengubah suara menjadi listrik lewat kompresi interlaced quartz crystal. Dari tampilannya, kaus listrik itu tidak seperti kaus gaul. Namun, masih bisa dicuci setelah melepas perangkat elektronik yang dipasang di kaus tersebut. (phy/kps)
Rabu (6/7). Selain untuk berlibur, menghilangkan kepenatan dan bertemu orangtua di Barito Kuala, Agus ingin pulang untuk menyimpan hadiah. Hal 18 kol 4-7
BIODATA: Nama Lahir Orangtua Pendidikan Pekerjaan
: : : :
Agus Ghazali Rahman Marabahan, 17 Agustus 1986 Nanang Burhan-Hj Nursinah z SMKN 4 Banjarmasin Jurusan Tata Boga z Universitas Negeri Malang (UNM) : z Guru SMK Negeri 4 Banjarmasin z Supervisor Restoran di Banjarmasin ISTIMEWA
NET
0707/B01