DPS 7 November 2012

Page 4

4

DENPOST z RABU, 7 NOVEMBER 2012

DenPost/ist

PENYULUHAN - Sekretaris PPTI Cabang Badung, Wayan Gde Arimbawa (nomor 2 dari kiri), saat memberikan penyuluhan penyakit TBC kepada para kader, kadus dan masyarakat Desa Taman, Abiansemal.

Berantas TBC

PPTI Badung Gencarkan Penyuluhan Mangupura, DenPost Untuk menanggulangi dan memberantas serta mencegah penularan penyakit TBC, PPTI Cabang Badung, Selasa (6/11), menggelar penyuluhan. Sasarannya para kader, kadus dan masyarakat Desa Taman, Kecamatan Abiansemal. Penyuluhan dibuka Perbekel Desa Taman, diwakili Sekretaris Desa, I Ketut Sudiarja. Dalam penyuluhan mengahdirkan narasumber Sekretaris PPTI Cabang Badung, dr. Wayan Gde Arimbawa, M.Kes. Turut hadir unsur Kecamatan Abiansemal, para tenaga medis

Puskesmas I Abiansemal dan Tim PPTI Cabang Badung, bertempat di ruang pertemuan Kantor Perbekel Desa Taman. Sekretaris Desa Taman, I Ketut Sudiarja menyampaikan, penyuluhan ini merupakan program yang sangat penting bagi pembangunan SDM dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, peserta agar mengikuti dengan serius. Nantinya materi yang diperoleh dapat bermanfaat serta dikembangkan di masyarakat. Sekretaris PPTI Cabang Badung, Wayan Gde Arimbawa

menyampaikan, penyuluhan ini diberikan kepada para kader untuk dapat mendeteksi secara dini para penderita TBC. Selanjutnya agar dapat segera diatasi. Penyuluhan akan diadakan di masing-masing kecamatan di Kabupaten Badung. Dimulai dari Desa Taman, Abiansemal. Dilanjutkan di Kecamatan Mengwi di Desa Tumbak Bayuh, Sabtu (10/11), Kecamatan Kuta Utara di Kelurahan Kerobokan, Rabu (14/11). Kemudian di Kuta, di Br. Pesalakan, Tuban, Minggu (18/11), Kecamatan Kuta Selatan, di Br. Cengiling,

Senin (19/11) dan di Kecamatan Petang, di Desa Getasan, Selasa (20/11). Arimbawa menyampaikan, penderita TBC yang ditemukan dan diobati tahun 2012 sebanyak 215 orang. Sedangkan, yang dinyatakan sembuh 222 orang, termasuk penderita yang diobati tahun 2011. Hingga September 20012, penderita yang masih menjalani pengobatan/masih berobat 115 orang. ‘’Khusus untuk Kecamatan Abiansemal jumlah penderita TBC sebanyak 17 orang, termasuk 2 penderita di Desa Taman,’’ katanya (108)

Lahan Telantar Diusulkan Ditanami Jepun Kuta Selatan, DenPost Puluhan hektar lahan di kawasan Kuta Selatan hingga kini masih telantar. Kondisi ini, selain membuat kawasan menjadi gersang, juga ditengarai menjadi salah satu penyebab cuaca panas belakangan ini. Menyikapi hal itu, seorang tokoh masyarakat Kuta Selatan, I Made Sumertha, S.H., mengusulkan agar lahan tidur tersebut ditanami pohon jepun. ”Ini bertujuan selain mengubah kawasan tandus menjadi berbunga, juga akan menjadi nilai tambah bagi perekonomian masyarakat,” kata Ketua Komisi B DPRD Badung itu, seraya mengusulkan agar lahan kosong dan telajakan warga juga ditanami jepun. Legislator PDI Perjuangan ini mendesak agar instansi terkait di Pemkab Badung bersama PPL dan pengurus

subak turun ke masyarakat untuk mensosialisasi budi daya tanaman jepun ini. Mengingat jepun juga merupakan maskot Kabupaten Badung, sehingga perlu dikembangkan. Apalagi, kata Sumertha, belakangan ini muncul tren bisnis baru yang bisa mengangkat ekonomi masyarakat melalui penjualan bunga jepun. ‘’Dari informasi di masyarakat, saat ini harga bunga jepun kering

DenPost/sugik

Made Sumertha

mencapai Rp 150 – 200 ribu per kg,” katanya. Berdasarkan informasi, kata dia, bunga jepun kering ini dimanfaatkan untuk bahan dupa dan wangi-wangian perlengkapan spa. Jika pohon jepun ini bisa dibudiday-

akan oleh masyarakat secara maksimal, termasuk memanfaatkan lahan kosong dan telantar tentu akan menciptakan kesejahteraan dan mengurangi angka kemiskinan di Badung. Belum lagi pohon jepun yang batangnya besar bisa dijual mencapai jutaan rupiah dan gampang untuk dipindahkan. ‘’Hal ini harus digelorakan dan dipelopori oleh pihak terkait di Pemkab Badung. Ini bentuk implementasi pencanangan jepun sebagai maskot Badung,” ujarnya, seraya menyarankan kawasan median jalan dari bandara menuju Nusa Dua juga ditanami pohon jepun. Selain sebagai ciri khas, tentu juga membuat kawasan jalan protokol ini semakin asri dan bunganya bisa dimanfatkan untuk peningkatan ekonomi.( 113 )

Kurang, Sosialisasi BDF ke Masyarakat Kuta, DenPost Walaupun sudah digelar untuk kelima kalinya, Bali Democracy Forum (BDF) ternyata belum dikenal secara luas olah masyarakat. Selain itu, BDF juga belum sepenuhnya mengangkat nilai-nilai kearifan lokal. Kritik tajam ini disampaikan Guru Besar Universitas Udayana, Prof. Dr. Gede Putu Wirawan, Senin (5/11). Saat dirinya tampil sebagai pembicara dalam sosialisasi BDF bertemakan “Implementasi BDF dalam Mendukung Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia”, Wirawan mengatakan, selain tidak mengkomodir nilai-nilai demokrasi lokal dan sosialisasi juga be-

lum maksimal. Menurut Wirawan, keterlibatan orangorang lokal juga masih sangat minim. Terutama keterlibatan tokoh masyarakat, tokoh budaya, akademisi setempat dan seterusnya. “Mereka adalah para praktisi demokrasi yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat, yang praktiknya lokal namun nilainya mengglobal,” imbuhnya. Menurut Wirawan, semestinya BDF mengakomodir nilai-nilai lokal. Kerifan lokal yang sebenarnya secara esensinya sangat demokratis. “Mengakomodir nilai-nilai lokal seperti inilah yang belum dilakukan BDF. Mulai dari BDF pertama hingga BDF ke-

4. Padahal, banyak nilai-nilai dan kearifan lokal yang bisa dikemas, diformat menjadi universal secara demokratis. Saya belum melihat hal itu dilakukan,” ujarnya. Sebagai dosen dan akademisi, Wirawan bahkan pernah melakukan survei dan bertanya langsung ke masyarakat dan mahasiswanya soal perkembangan demokrasi yang dibahas BDF. “Ternyata banyak masyarakat yang belum tahu apa itu BDF. Apa saja yang dibahas di BDF, dan apa implementasinya. Hal ini mengindikasikan jika sosialisasi BDF selama ini belum efektif,” tegasnya. Di sisi lain, BDF menurut Wirawan telah menaikkan ci-

tra Indonesia di mata dunia. Peminat, simpatisan, observer makin meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu keterlibatan para kepala negara juga semakin banyak dalam BDF. “Beberapa kasus besar seperti di Myanmar, Indonesia telah menunjukkan sikapnya sebagai sebuah negara dengan perkembangan demokrasi paling subur,” ujarnya. Ditambahkannya, di luar negeri, BDF begitu diapresiasi, tetapi dalam negeri hasilnya bisa dikatakan nihil. ‘’Itulah sebabnya perlu ada keterlibatan nilai-nilai lokal. Melibatkan tokoh-tokoh demokrasi lokal, dan sosialisasi yang efektif,” ujarnya. (113)

Badung Gelar Implementasi SPIP Tahap Ketiga Mangupura, DenPost Inspektorat Kabupaten Badung, Selasa (6/11), melaksanakan Fasilitasi Implentasi SPIP tahap ketiga. Kegiatan ini dalam rangka pilot project SPIP di Kabupaten Badung. Hadir dalam kesempatan itu, peserta pilot project SPIP Kabupaten Badung, dari Dinas Kesehatan serta Tim Satgas SPIP dari instansi terkait dan staf inspektorat. Sementara narasumber dihadiri Project Implementation Unit IDF Word Bank, Didik Setiawan dan Sri Winarti. Perwakilan BPKP Bali, Sumarno, Reputation Specialist Communication Auditor,

Magdalena Wenas dan Novira dari perwakilan Word Bank. Inspektur Kabupaten Badung Wisnu Bawa Temaja menyampaikan, untuk melaksanakan SPIP di Kabupaten Badung perlu adanya komitmen bersama, antara pimpinan eksekutif dan legislatif beserta segenap jajaran di daerah. Lebih lanjut dikatakan, untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan dan keuangan yang baik dan bersih harus didukung SPIP yang baik dan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP ). “Satgas SPIP Kabupaten Badung agar dapat bekerja secara optimal dengan

meningkatkan koordinasi dan kinerja. Termasuk percepatan pelaksanaan SPIP pada SKPD, sehingga penerapan SPIP dapat berjalan dengan baik,” tegasnya. Reputation Specialist Communication Auditor, Magdalena Wenas menyampaikan, salah satu unsur SPIP adalah informasi dan komunikasi. Diharapkan para peserta wajib dapat mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat. Dan, dapat memperbaharui sistem informasi secara terus menerus. “Jadikan SPIP itu se-

suatu. Jangan komplain saja berbuatlah sesuatu dengan SPIP dan harus dimulai dari diri sendiri,” pungkasnya. Kegiatan Implementasi SPIP tahap ketiga dilaksanakan selama 3 hari. Dengan pelaksanaan awal di kantor Inspektorat dan selanjutnya di Dinas Kesehatan selaku pilot project SPIP di Kabupaten Badung. Agenda acara hari ini adalah review tahap I dan II. Menyusun rencana pemantauan terpisah dengan inspektorat, menilai efektivitas pengendalian intern serta merancang laporan evaluasi internal auditor. (108)

C.1148


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.