DPS 17 Oktober 2012

Page 6

6

DENPOST z RABU, 17 OKTOBER 2012

LAKALANTAS

Pengadilan Eksekusi Paksa Bangunan di Penarukan Sebelumnya Sempat Tertunda

DenPost/witari

Truk yang menabrak merajan kemarin belum diizinkan untuk dievakuasi oleh pemilik rumah.

Jalan Licin,Truk Tabrak Merajan Negara, DenPost Nasib apes menimpa sopir truk DK 9484 GL, Andi Lukman (38) dari Kelurahan Pakisaji, Wonoasih, Probolinggo, Jawa Timur. Dia kurang hati-hati ketika melintas di jalan yang licin, sehingga tidak bisa menguasai kendaraannya. Akibatnya, truk tersebut nyungsep dan menyapu bangunan merajan milik seorang warga, Selasa (16/10) kemarin. Tiga unit bangunan sanggah pun rata dengan tanah. Sementara sopir truk selamat. Dia hanya mengalami luka lecet pada tangan kanan. Lakalantas tersebut terjadi di jalan raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di wilayah Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Mendoyo. Informasi yang dihimpun kemarin menyebutkan saat itu dari arah Denpasar menuju Gilimanuk meluncur truk DK 9484 GL tanpa muatan. Mendekati lokasi kejadian, saat itu jalan dalam kondisi licin, truk tersebut berusaha menghindari mobil pribadi yang tidak dikenal yang parkir agak di tengah jalan. Laju truk yang terlalu kencang, terlebih jalan menikung, membuat truk selip dan oleng, kemudian nyungsep ke kiri jalan lanjut menghantam merajan milik Dewa Made Putra (34). Akibatnya tiga unit bangunan sanggah yang terbuat dari beton dan kayu rata dengan tanah. Korban mengaku rugi hingga Rp 20 juta. Kapolsek Mendoyo, Kompol IB Sudarsana, ketika dimintai konfirmasi membenarkan kejadian akibat out of control tersebut. (120)

TANGGAPAN

DenPost/ist

Susanta, S.H. (kanan) dan Premchai Karnasuta

Dukung Bupati Buleleng, BGE Siap Suplai Gas Buleleng, DenPost Bak gayung bersambut, pernyataan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, yang menginginkan tenaga kelistrikan di Bali ramah lingkungan mendapat tanggapan positif dari I Ketut Susanta, S.H. Pasalnya, Susanta yang kini menjabat Dirut PT BGE (Bali Globl Energi) Bali itu menyatakan sudah siap menyuplai gas ke pembangkitan listrik milik PT IP (Indonesia Power) dalam penyediaan energi listrik bagi PT PLN Bali. Menurut Susanta, kesiapan PT BGE tersebut bukannya tanpa dasar. Pasalnya, PT BGE yang merupakan perusahaan PMA (penanaman modal asing) dengan Komisaris Utama Premchai Karnasuta, bergerak dalam bidang suplai gas alam untuk kebutuhan tenaga kelistrikan di Bali dan sekitarnya. ”Kami sudah mendapat rekomendasi alokasi gas alam dari BP Migas melalui BP Berau, Tangguh Papua. BGE menindaklanjuti dengan pihak-pihak terkait atau stakeholder dengan menandatangani nota kesepahaman dengan BP Berau di hadapan Menteri ESDM, kemudian dilanjutkan dengan melakukan koordinasi dan perjanjian-perjanjian yang berkaitan dengan pengadaan dan jual-beli gas. Jadi, PT BGE siap memberikan solusi penggunaan batubara atau solar dengan beralih ke gas. Dengan menggunakan gas akan jauh lebih murah, nyaman, dan ramah lingkungan,” kata putra Buleleng kelahiran Banyuning tersebut. Bukti kesiapan tersebut, kata dia, PT BGE pada Desember 2012 ini akan memulai pembangunan FRSU (floating storage regasification unit). ’’Pembangunan FRSU ini akan rampung pada akhir tahun 2013,” katanya seraya menambahkan, semua izin terkait keberadaan PT BGE sudah lengkap. Saat ini, lanjutnya, PT BGE tinggal menunggu surat rekomendasi Menteri ESDM yang dikirimkan BP Migas terkait penetapan jual-beli gas. ”Kami optimis beliau (Menteri ESDM) akan mendukung, karena beliaulah yang ahlinya di bidang gas ini. Apalagi beliau orang Bali, tentu sangat berkepentingan dengan ajegnya Bali. Sesuai jadwal yang kami susun, Bali tahun 2013 sudah mandiri di bidang listrik dengan dibangunnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam konversi batubara dan bahan bakar minyar ke bahan bakar gas untuk pembangkit listrik di Bali dalam upaya merealisasikan visi Bali clean and green,” tandasnya. (118)

DenPost/robin

FESTIVAL LOVINA - Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Ketut Warkadea, didampingi Ketua PHRI Buleleng, Dewa Ketut Suardipa, dalam jumpa pers Selasa (16/10) kemarin membahas agenda Festival Lovina 2012 yang berlangsung pada 20 - 22 Oktober 2012.

Singaraja, DenPost Pengadilan Negeri Singaraja akhirnya melakukan eksekusi paksa terhadap bangunan seluas 200 meter persegi di Jalan Setiabudi 181, Kelurahan Penarukan, Selasa (16/10 ) pagi kemarin. Walaupun pihak keluarga tergugat yang terdiri atas Luh Anik, Putu Suarna, dan Komang Anik, menolak proses eksekusi paksa, proses eksekusi tetap dijalankan dengan pengamanan dari Polres Buleleng. Panitera Sekretaris Pengadilan Negeri Singaraja, Made Sukadana, mengatakan hanya menjalankan putusan pengadilan, sebab telah memiliki kekuatan hukum tetap. Sebelumnya pengadilan sudah sempat memberikan tiga kali anmaning dan satu kali perpanjangan waktu selama 14 hari agar mengosongkan bangunan yang menjadi objek sengketa. ”Kami terpaksa melakukan langkah ini, karena pihak tergugat belum mengosongkan objek sengketa. Padahal kami sudah memberikan waktu selama 14 hari untuk mengosongkan objek sengketa,” ujar Sukadana. Rencananya, kata dia, eksekusi dilakukan Selasa (2/10) dua pekan lalu, namun saat itu eksekusi batal dengan pertimbangan kemanusiaan. Setelah dua pekan berlalu, pengadilan pun tetap melaksanakan eksekusi dan melakukan

jalan eksekusi paksa, karena tergugat masih enggan meninggalkan objek sengketa. Keluarga para tergugat pun tak kuasa menahan kesedihannya. Mereka berteriak histeris dan menolak meninggalkan rumah yang sudah mereka tempati selama puluhan tahun. Beberapa anggota keluarga bahkan sempat memecahkan barang mebel dan barang-barang elektronik karena tak terima diusir dari tanah leluhur mereka. Puluhan anggota Polres Buleleng pun mengamankan jalannya eksekusi paksa itu dengan mengungsikan keluarga tergugat ke rumah tetangga. Anggota keluarga lainnya pun tak kuasa menolak jalannya eksekusi dan memilih mengeluarkan perabotan rumah tangga dan menaikkannya ke dalam truk yang sudah disiapkan. Ketut Paica selaku pihak penggugat kabarnya memberi-

DenPost/robin

EKSEKUSI PAKSA - Pengadilan Negeri Singaraja akhirnya melaksanakan eksekusi paksa terhadap bangunan seluas 200 meter persegi di Jalan Setiabudi 181, Kelurahan Penarukan, Selasa (16/10 ) kemarin. kan dana kompensasi Rp 30 juta kepada keluarga para tergugat sebagai ongkos untuk mengungsi. Sayangnya, pihak penggugat yang sebenarnya masih memiliki hubungan darah dengan para tergugat tidak memberikan tempat tinggal sementara. Sengketa tanah ini sebenarnya terjadi dalam satu keluarga besar antara

Ketut Paica sebagai penggugat dan Nyoman Dana sebagai tergugat. Ketut Paica mengklaim memiliki tanah seluas 1.270 meter persegi di Jalan Setiabudi. Paica menyatakan jika Nyoman Dana membangun rumah di atas tanah miliknya seluas 200 meter persegi. Dalam gugatan perdata, Pengadilan Negeri

Singaraja memenangkan Ketut Paica dengan nomor putusan 05/PDT.G/2011/PN SGR tertanggal 14 Juli 2012. Keluarga Nyoman Dana sempat mengajukan banding, namun pengadilan tingkat banding di Pengadilan Tinggi Denpasar menguatkan putusan Pengadilan Negeri Singaraja. (118)

Diblokir Semalam

Nyoman Sutengsu Kusumayasa

Jalan Perumahan di Bongan Kauh Kaja Dibuka

Petani Kakao di Jembrana Perlu Berinovasi

Tabanan, DenPost Pagar blokir di sejumlah jalan perumahan lingkungan Banjar Bongan Kauh Kaja, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, kembali dibuka Senin (15/10) tengah malam oleh prajuru dan pecalang setempat. Pembukaan tersebut juga disaksikan pejabat muspika. Sebelumnya, Kapolsek dan Camat Tabanan sempat berkoordinasi dengan prajuru adat dan Kelian Dinas Banjar Bongan Kauh Kaja di rumah Bendesa Adat Bongan Puseh, AA Ngurah Sumerta. Dalam koordinasi itu muncul saran agar permasalahan tentang pemblokiran jalan tersebut dicabut untuk menghindari timbulnya permasalahan baru. Selanjutnya muspika menyatakan ke-

siapannya untuk memediasi dan memanggil pihak pengembang dalam rangka menyelesaikan kewajibannya kepada adat setempat. Terungkap pula dalam pertemuan tersebut, tujuan pemblokiran jalan ke perumahan di beberapa tempat itu hanya sebagai syok terapi terhadap para pengembang yang tidak menepati kewajibannya sesuai kesepakatan dalam perarem yang dibuat adat setempat. Pantauan DenPost di beberapa lokasi jalan yang sempat diblokir di Bongan Kauh Kaja, Selasa (16/10) kemarin, terlihat sudah kembali normal. Tidak ada lagi pemblokiran, setelah pada tengah malam sekitar pukul 23.45 dibongkar dan dibersihkan.

Sedikitnya ada empat lokasi jalan menuju ke perumahan dan tanah kapling di Banjar Bongan Kauh Kaja diblokir warga dan pihak adat setempat Senin (15/10) petang. Mereka beraksi seperti itu karena menilai pihak pengembang ingkar janji atas kesepakatan yang telah tertuang dalam perarem, terkait masalah kontribusi kepada desa adat setempat. Terkait aturan yang telah dibuat, khususnya terhadap pihak pengembang, besaran kontribusi kepada pihak adat bervariasi dan bergantung juga pada luas tanah dan tipe rumah yang dibangun. Untuk tanah kapling, misalnya, disepakati dengan kontribusi ke adat Rp 1,5 juta per are. (121)

Lagi, 10 PNS Ditangkap Satpol PP Singaraja, DenPost Para PNS di Buleleng tampaknya kurang menganggap serius ancaman atau peringatan yang dikeluarkan Satpol PP. Buktinya, 10 PNS kembali ditangkap petugas Satuan Polisi Pamong Praja saat keluyuran pada jam kerja Selasa (16/10) kemarin. Sepuluh pegawai tersebut terdiri atas enam pegawai negeri sipil (PNS), dua orang pegawai kontrak, dan dua orang kepala dusun. Seluruhnya tepergok berkeliaran di seputaran Kota Singaraja tanpa mengantongi surat tugas maupun surat izin dari atasannya. Kepala Kantor Pol PP Buleleng, Putu Harthana, mengatakan razia kepada pegawai itu tak hanya dilakukan oleh Pol PP, juga bekerja sama dengan Inspektorat Buleleng. Hasilnya, para pegawai yang kedapatan membolos langsung dibawa ke Kantor Pol PP untuk didata dan mendapatkan pembinaan dari inspektorat. ”Ada yang bertugas jadi guru, ada yang di Dinas Koperasi, ada yang tugas di Desa Sudaji, Kantor Camat Buleleng. dan Desa Tambakan,” ucapnya. Menurut Harthana, kebanyakan pegawai yang tertangkap itu berada di kawasan jalan raya. Beberapa di antaranya kedapatan sedang memfotokopi dokumen di kawasan pasar tradisional, bahkan ada yang tepergok tengah berbelanja di supermarket. ”Meskipun foto kopi dan diperintah atasannya, tetap saja harus mengantongi surat tugas, karena ke luar lingkungan kantornya. Kalau yang tertangkap di supermarket itu kan sudah jelas dia sedang jalan-jalan,” kata Harthana. Dia menegaskan Pol PP tidak

akan mengendurkan operasi terhadap pegawai yang kerap meninggalkan kantor saat jam kerja masih berlangsung. ”Kalau sekarang baru pertama kali masih bisa dilakukan pembinaan, tapi kalau sudah

sampai dua kali harus ada tindakan tegas. Kalau kontrak mestinya ditinjau kembali kontraknya, sedangkan PNS minimal ada sanksi skorsing atau penundaan kenaikan pangkat,” tegasnya. (118)

Negara, DenPost Saat ini petani kakao di Jembrana menghadapi cobaan yang berat. Selain tanaman kakao terserang virus, juga harganya anjlok. Produksi kakao petani juga rendah akibat kualitasnya jelek. Jika sebelumnya harga kakao Rp 20.000 per kg, kini paling tinggi Rp 17.000. Kondisi tersebut membuat prihatin Ketua Komisi B DPRD Jembrana, Nyoman Sutengsu Kusumayasa. Suheng, sapaan akrabnya, Selasa (16/10) kemarin mengatakan ke depan petani di Jembrana perlu berinovasi. ”Perlu dilakukan berbagai terobosan sehingga petani di Jembrana lebih maju,” kata Suheng. Pemkab, kata dia, ke depan perlu memberikan dana talangan kepada petani, khususnya kepada kelompok atau subak. ”Apakah nantinya yang diberikan dana talangan subak atau koperasi terserah, yang penting tahun 2012 perlu ada dana talangan untuk kemajuan petani kakao,” katanya. Saat ini, menurut dia, belum ada dana talangan dianggarkan dalam APBD. Dalam rencana kegiatan tahun 2013 ini, pertanian malah tidak ada. ”Kalau selama ini subak-subak hanya

Sutengsu Kusumayasa mendapat bantuan dari provinsi, tahun 2012 malah kegiatan hanya pembelian gunting, semprotan hama dan yang lainnya,” katanya. Untuk bidang pertanian, kata dia, hanya dianggarkan 0,3 persen atau Rp 1 miliar saja untuk bidang pertanian, baik belanja langsung maupun tidak langsung. Dengan minimnya perhatian ini, kini banyak lahan yang beralih fungsi menjadi kebun kayu jati. ”Jadi, harus dilakukan langkah-langkah inovasi jika petani tidak ingin hanya menanam padi. Misalnya petani di Melaya, bisa menanam mangga dan dicarikan peluang pasar, dan pertanian harusnya memberi solusi,” tandasnya. (120)

C. 1265


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.