DPS 16 Oktober 2012

Page 15

15

DENPOST z SELASA, 16 OKTOBER 2012

Kasus Aborsi Sulit Terungkap Taman Pancing Tempat Pembuangan Orok Sanglah,DenPost Kasus aborsi menjadi PR yang belum bisa dituntaskan pihak berwajib. Bagaimana tidak, setiap tahun jumlah kasus aborsi terus bertambah. Seperti yang terjadi Minggu (14/10) kemarin, jenazah bayi mungil ditemukan membusuk di pojok Pantai Taman Pancing, Denselr. Hal itu yang dipaparkan Kepala Forensik RSUP Sanglah, dr. IB Putu Alit, Senin (15/10) kemarin. Menurutnya, jenazah orok ini merupakan hasil aborsi dan yang ketiga kalinya terjadi dalam bulan ini. Alit menambahkan, analisis

penyebab kematian dari ketiga orok itu, satu di antaranya dinyatakan pembunuhan anak setelah dilahirkan (infanticide). “Itu untuk kasus penemuan orok di Jl. Sedap Malam, Dentim. Dua di antaranya dinyatakan abortus,” paparnya. Alit menerangkan, dari beberapa kasus, banyak di antaranya orok yang dibuang itu ditemukan di tempat yang sama. “Memang dari beberapa kasus sering ditemukan di Taman Pancing. Namun itu tidak bisa menentukan tempat tersebut menjadi tempat abortus. Bisa saja dilakukan di tempat lain, namun oroknya dibuang

Kabur . . .

kos di tempat berbeda. Setelah Eric menyebutkan alamat teman kos temannya itu, polisi melakukan penggerebekan di Jl. Pulau Galang, Densel. “Eric kami ajak ke sana sebagai penunjuk jalan. Selain itu, kami tidak mau salah orang,” ujar perwira bertubuh langsing ini. Sekitar pukul 16.30, polisi menggeberek tempat kos-kosan Sky, dan menangkapnya. Kebetulan saat itu, tersangka sedang menunggu pacarnya untuk diajak jalan-jalan. Saat ditangkap, Sky sempat mengelak dan mengatakan bahwa polisi salah orang. Tapi polisi tidak menghiaraukannya, karena atas petunjuk Eric. Sky lalu digelandang ke Polda Bali. Sebelumnya, Mickelson Inzagi Joe alias Eric Joe, warga Mozambik, bersama temannya, Mzyece Isililo alias Sky, melarikan diri setelah divonis tiga tahun kurungan terkait kasus pemalsuan dolar AS senilai Rp 12 miliar, pada 12 September malam lalu. Kedua tahanan ini kabur saat dalam perjalanan menuju ke Rutan Salemba, Jakarta . (109)

Sambungan dari Hal. 1 Tapi sayang, polisi bergerak cepat untuk melakukan penangkapan dan mengikat tangan buronan ini dengan lakban. Polisi kemudian menggiring Eric ke dalam mobil. Selain itu, polisi mengamankan barangbarang milik Eric. Pantauan DenPost, Eric tiba di Polda Bali sekitar pukul 13.22, dengan menaiki mobil Honda Jazz silver. Dengan tangan diikat lakban hitam, pemalsu uang dolar AS ini berusaha menutupi mukanya dengan topi untuk menghidari jepretan kamera wartawan. Dia segera digiring menuju ruang pemeriksaan, termasuk barang-barang miliknya. “Petugas Kejari Jaksel sudah kami beri tahu mengenai penangkapan ini. Beberapa petugas sudah dikirim dan masih dalam perjalanan menuju Bali,” tegas Harry Hariadi. Saat diinterogasi polisi, tersangka Eric mengaku kabur bersama temannya, Sky. Supaya sulit dilacak, mereka memilih

Tinggal di Tempat Mewah WALAU jadi buronan polisi, terdakwa Eric dan Sky selama di Bali justru berfoya-foya. Buktinya, kedua terdakwa asal Mozambik ini tinggal di tempat kos mewah yang harga kamarnya per bulan mencapai Rp 1,8 juta. Selain itu, kamar kos mereka berada di lantai II. Tujuannya, memantau orang-orang yang datang ke sana. “Kami masih mendalami dari mana kedua terdakwa dapat uang selama tinggal di Bali? Apalagi bisa tinggal di tempat kos mewah,” ujar Kasubdit III Reskrimum AKBP Harry Hariadi. Kepada polisi, kedua pria berkulit gelap ini kabur dari Jakarta menuju Semarang. Selanjutnya mereka menuju Surabaya, dan dari Subaraya barulah menuju Bali dengan menumpang bus. Walau sama sekali tidak membawa kartu identitas, apalagi paspor, mereka rupanya mampu lolos dari pemeriksaan di Gilimanuk hingga bisa sembunyi di Denpasar. “Saya juga heran kok mereka bisa masuk Bali, padahal tidak membawa paspor? Kalau Eric mengaku jadi agen pemain bola, sedangkan Sky jadi penyanyi,” tegas AKBP Harry Hariadi. Untuk mengendus tempat persembunyian buronan ini, Harry Hariadi menambahkan bahwa dia ia bersama anggotanya melakukan penyelidikan selama seminggu. Tiga hari terakhir pengintaian diintensifkan, dan ternyata benar mereka buronan Kejari Jaksel. Saat ditangkap, Eric melakukan perlawanan dan sempat berkelahi dengan petugas Polda Bali. Setelah ditodongkan pistol, barulah ia mau menyerah. (ken)

Diduga . . . Sambungan dari Hal. 1 Seperti dakwaan oditur, Mayor CHK I Gede Budiadi, perkara itu terjadi berawal dari pengumpulan zakat pada Idul Fitri 2011 lalu sejak 19 sampai dengan 30 Agustus. Kala itu terkumpul dana Rp 88.566.000. Uang tersebit sedianya disalurkan kepada orang yang membutuhkannya. Saat itu terdakwa Ismaillah yang menjadi wakil ketua panitia untuk mengkoordinasikan segala urusan zakat tersebut. Namun pada Maret 2012, muncul surat kaleng ke Pangdam IX/Udayana. Intinya, ada dugaan penggelapan uang zakat sebesar Rp 10,5 juta yang diduga dilakukan terdakwa. Setelah diusut, beberapa yayasan ternyata memang tidak mendapatkan dana yang mestinya mereka terima. Sebagian lagi mendapatkan dalam kondisi yang berkurang. Setelah ditelisik, kata saksi dan hakim, uang itu tidak disalurkan oleh terdakwa Ismail. Oditur kemudian mengancam terdakwa dengan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan. Setelah pembacaan dakwaan, sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi. Sedikitnya tujuh saksi dihadirkan, yang sebagian besar merupakan pengurus masjid dan panitia zakat. “Ketika saya tanya September lalu, dia bilang sudah beres,” kata Ketua Panitia Zakat, Khairumam, saat bersaksi. Tak pelak, dugaan penggelapan dana zakat itu makin menguat. Hakim pun mencecar terdakwa mengapa sampai tujuh bulan dana zakat tak kunjung disalurkan kepada para penerima? Terdakwa Ismail malah

mengaku, lupa. Mendengar jawaban itu, hakim Apel menganggap hal itu tidak bisa diterima. Apalagi, zakat itu tidak diberikan untuk satu penerima saja. Hakim pun menganggap terdakwa memang berniat memiliki alias menggelapkan dana tersebut. “Enak sekali bilang khilaf,” sodok hakim. Hakim Tuty pun mencecar ke mana uang yang digelapkan terdakwa tersebut. Namun, beberapa kali terdakwa berkelit bahwa uang itu tidak ke manamana. Namun sejumlah saksi yang diperiksa, ada yang menunjuk hidung terdakwa-lah bersalah, dan ada pula saksi yang menjelaskan bahwa sisa uang masih dipegang panitia. (110)

di sana,” paparnya. Di sisi lain jenazah bayi yang ditemukan pada Minggu (14/10) lalu pukul 08.00 telah dipemeriksa. “Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan luka luar yang berarti. Hanya kondisi jenazah membusuk dan tanpa ari-ari. Tali pusarnya sudah terikat dengan benang, dan jenazah ditemukan sudah terbungkus kresek merah,” paparnya. Bayi berjenis laki-laki itu memiliki berat badan 265 gram dan panjang badan sekitar 29 cm. “Dari kondisi bayi yang sudah membusuk, diperkirakan meninggal dunia sekitar 24 jam sampai 36 jam sebelum dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, diketahui orok tersebut berusia 5 sampai 6 bulan kandungan,”papar Alit. Ia juga menjelaskan, jika dilihat dari usia kandungan si ibu, jelas bahwa kasus ini merupakan kasus abortus, sebab si bayi belum bisa hidup di luar rahim. “Jika digolongkan apakah termasuk abortus kriminal atau tidak, perlu diselidiki lebih lanjut. Jika hanya dari hasil pemeriksaan, maka tidak cukup menjadi landasan analisa,” tandasnya. (yah)

Satpol PP . . . Sambungan dari Hal. 1 Kenyataannya, setelah beberapa kali pemilik bangunan atau investor dipanggil ke kantor, kebanyakan dari mereka mengatakan tidak mengetahui persis aturan dan berbagai rentetan perizinan yang harus dipenuhi. Kondisi inilah yang sebenarnya membuat amburadulnya proses pembangunan yang banyak tak berizin di Badung. Ditambah lagi informasi pihak-pihak ketiga yang memberikan angin, atau menyatakan tidak ada masalah atas bangunan yang dibangun. Padahal mereka sama sekali belum mengantongi izin dan melanggar. Sedangkan konsultan, setelah mengerjakan proyek, tidak bertanggung jawab lagi. Investor pun kemudian beralih untuk segera melakukan pembangunan. Terkadang, antara konsultan perizinan tidak nyambung dengan konsultan bangunan dan pelaksana proyek. Hal tersebut membuat permasalahan penegakan perda menjadi kacau-balau. Di satu sisi, investor mengatakan perizinan sudah jalan karena sudah dijanjikan oleh konsultan, di satu sisi kenyataanya masih macet. Menyikapi hal itu, pihaknya minta dengan tegas agar tiap proyek investasi non-pemerintah melengkapi diri den-

Pengembang Ingkar Janji, Warga Blokir Jalan Tabanan, DenPost Sedikitnya empat lokasi jalan menuju ke perumahan dan tanah kapling di Banjar Bongan Kauh Kaja, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, diblokir warga dan pihak adat setempat Senin (15/10) petang kemarin. Mereka melakukan aksi seperti itu karena menilai pengembang ingkar janji atas kesepakatan yang tertuang dalam perarem terkait masalah kontribusi kepada desa adat setempat. Semula ada enam lokasi yang akses jalannya diblokir, namun dua pengembang di antaranya telah membayar kontribusi ke adat setempat. Sedangkan empat akses jalan yang masih diblokir dengan menggunakan bambu posisi menyilang, termasuk di lokasi dekat kediaman mantan Bupati Tabanan Nyoman Adi Wiryatama. Empat jalan yang masih diblokir yakni di Perumahan Arta Graha, dua perumahan di Bongan

Kauh Kaja, dan sebuah perumahan dekat Vila Cempaka. Pemblokiran berlangsung sejak pukul 15.30. Hanya pengendara sepeda motor yang masih bisa berpeluang keluar dan masuk ke lokasi. “Kami tidak bermaksud menutup fasilitas umum bagi warga, namun ini ditujukan kepada pengembang agar segera melakukan kewajibannya sesuai yang tercantum dalam perarem adat di sini,” ujar Kelian Banjar Bongan Kauh, I Nengah Suatama. Hal senada diungkapkan Sekretaris Adat Bongan Kauh, I Gusti Putu Nuryasa Adi. Terkait aturan yang telah dibuat, khususnya terhadap pihak pengembang, besaran kontribusi kepada pihak adat bervariasi atau bergantung pada luas tanah dan tipe rumah yang dibangun. Untuk tanah kapling, misalnya, disepakati kontribusi ke adat Rp 1,5 juta per are.

Sampai berita ini ditulis pukul 19.00, pemblokiran masih berlangsung. Dalam rangka penyelesaian masalah tersebut, konon akan dibicara-

kan pada kesempatan berikutnya antara pengembang dengan pihak Adat Bongan Puseh, dengan mengedepankan perdamaian. (121)

DenPost/gagah

PEBLOKIRAN JALAN - Salah satu lokasi pemblokiran atas akses jalan menuju ke lokasi perumahan warga di Bongan Kauh Kaja, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Senin (15/10) petang kemarin.

Diduga Berzinah, Digerebek Provos Dangin Puri, DenPost Citra TNI kembali tercoreng oleh oknumnya yang berinisial FR. Tentara berpangkat letda itu sebelumnya disidangkan di gan plang pembangunan di depan proyek yang dikerjakan. Selain sebagai bahan informasi kepada masyarakat sekitarnya, juga kepada Satpol PP. ‘’Jika mereka melanggar, kami bisa minta keterangan dari pihak-pihak yang bertanggung jawab secara dini, dan cepat bertindak. Masyarakat pun bisa menilai, mana proyek sembunyi-sembunyi, mana proyek yang dikerjakan dengan baik dan profesional. Jangan sampai, ada kesan investasi di Badung sulit, padahal yang membuat sulit adalah para konsultan dan pihak ketiga. Pemerintah mengawal investasi, namun harus sesuai dengan koridor yang benar. Jika melanggar, pasti kami tidak sesuai perda,” pungkas Martha. Seperti diberitakan sebelumnya, proyek Club Residence Canggu melanjutkan pembangunan, padahal sama sekali tidak mengantongi IMB dari Dinas Cipta Karya (DCK) Kabupaten Badung. Seorang pekerja proyek, Simpen, asal Banyuwangi, mengatakan bahwa bangunan tersebut bakal difungsikan untuk akomodasi wisata. Menurut dia, proyek tersebut dimulai 11 bulan lalu. Sejauh ini, Simpen tidak mengetahui kelengkapan IMB-nya karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik bangunan atau pengelola. “Saya hanya sebagai kuli bangunan, tidak tahu urusan izin,” tegasnya. (108)

PUSAT PENGOBATAN ALAT VITAL MAK EROT

peradilan umum setelah dilaporkan sang istri karena diduga berzinah dengan DL. Sialnya, setelah diajukan ke peradilan umum, FR Senin (15/ 10) kemarin kembali disidangkan di Peradilan Militer Denpasar. Dalam sidang tertutup itu, majelis hakim menghadirkan saksi yang wanita yang diajak berzinah oleh FR yakni DL. Sebelum sidang dimulai, DL

sempat menceritakan ikhwal kasus tersebut kepada DenPost. “Ya dulu saya digerebek provos saat berada di dalam hotel. Ada sekitar enam petugas provos yang menggerebek kami,” jelas DL. Dia menambahkan bahwa penggerebekan itu berdasarkan laporan istri FR. Apa yang mendasari DL mau berhubungan dengan FR yang

Buruh . . .

lalu, dan diduga melakukan perbuatan bak suami-istri. Atas dasar itulah orangtua Bunga kemudian melapor ke polisi. Kasus tersebut selanjutnya ditangani penyidik pada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tabanan. Polisi menjerat tersangka dengan Pasal 81 Ayat 2 UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. (121)

Sambungan dari Hal. 1 Kasus ini mencuat ketika orangtua Bunga melaporkan tersangka Widiarta ke Polsek Kediri. Pasalnya, Bunga meninggalkan rumah sejak 8 Oktober lalu tanpa sepengetahuan orangtuanya hingga ditemukan di rumah tersangka Widiarta pada 12 Oktober

Cari BOM . . . Sambungan dari Hal. 1 Selanjutnya tim gabungan yang terdiri dari 15 personel Jihandak Zipur dan 14 Gegana Brimob melakukan penyisiran. Seluruh barang dan isi pesawat diperiksa dengan teliti dengan peralatan detektor metal. Setelah aparat melakukan pemeriksaan, ternyata ancaman itu hanya isapan jempol. Teror itu sempat membuat awak pesawat dan penumpang Lion Air waswas. Untung, pesawat tersebut mendarat mulus di Bandara Ngurah Rai. “Pelaku menggunakan nomor HP Bali saat melakukan teror. Sampai saat ini nomor telepon tersebut masih dila-

cak. Motifnya juga belum jelas,” tambah sumber DenPost. Perlu diketahui pada Minggu lalu sekitar pukul 17.20 WIB dan pukul 17.31 WIB, seorang staf Lion Air, Yuli, menerima telepon dari orang tak dikenal. Pria itu mengatakan bahwa di pesawat Lion Air JT 568 tujuan Yogyakarta- Denpasar ada bom. Waktu itu, pesawat masih dalam penerbangan Jakarta – Yogyakarta. Setibanya di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, sekitar pukul 12.25, pesawat tersebut mendarat, sehingga langsung diperiksa aparat. Hasilnya, pesawat tersebut dinyatakan steril, sehingga dibolehkan melanjutkan perjalanan menuju Denpasar. (109)

notabene sudah dikaruniai anak? DL menjelaskan bahwa dia sudah berusaha menjauh, namun terus menerus dikejar FR. Bahkan mendekati keluarganya. Atas desakan itu DL akhirnya luluh, dengan dasar bahwa dia akan dinikahi FR. “Saya tahu dia punya istri. Tapi dia katanya akan menceraikan istrinya dan akan menikahi saya,” tegas DL. Dalam persidangan, DL ngotot ingin dinikahi, sekaligus untuk menagih janji FR. “Tentu tuntutan saja satu yakni ingin dinikahi seperti janjinya dulu,” harap wanita berkulit putih itu. (110)

Andai . . . Sambungan dari Hal. 1 “Namun masih saja ada sampah yang masuk dan jaring-jaring yang dipasang banyak yang dirusak, kemungkinan karena ulah nelayan yang mencari ikan,” kata petugas yang namanya enggan dikorankan tersebut. Ditanya mengenai tanggapannya terkait rencana pemerintah membuat objek wisata di sana, apakah tak akan merusak hutan, termasuk membuat burung-burung langka hilang karena keasrian hutan dan habitanya terusik aktivitas pariwisata, petugas tersebut enggan menjawabnya. “Yang jelas kami tidak akan membiarkan siapa pun membabat atau menebangi pohon bakau. Bila sampai ditebangi dan hutan mangrove rusak, jelas akan berdampak terhadap satwa dan ekosistem di tempat ini,” pungkas sumber tersebut. (yan)

BERSAMA H.UYAK ANAK DARI MAK EROT (PEWARIS ASLI) DIBANTU H. SAEFULLAH Pak Haji Ahli memperbesar, memperpanjang, dan membuat tahan lama dalam berhubungan. Ingat terapi ini tidak menggunakan alat suntik sehingga tidak ada efek samping. Pengobatan Mak Erot Putra sudah dikenal dipenjuru Dunia sebagai terapi unik dan khas. Simpul - simpul keperkasaan laki - laki akan diurai secara gamlang melalui terapi ini pasien bahkan tidak dibatasi umur. Umur berapa saja bisa disembuhkan. Syaratnya adalah percaya dan yakin kalau masuk ketempat praktek Pak Haji Uyak.Pada simbul simbul kejantanan yang perlu dibenahi, yang secara fisik adalah ukuran ukuran alat vital yang dikehendaki pasien. Lalu pasien disuruh memilih ukuran yang dikehendaki. Pak Haji Uyak lalu memberikan terapi yang terbaik dan hasilnya permanen untuk seumur hidup.

MAHAR Rp. 600.000,-

INI DIA MAK EROT HANYA SATU-SATUNYA SPESIALIS : KHUSUS ALAT VITAL YANG TIDAK ASING LAGI/ MEMBERIKAN BUKTI KEHARMONISAN DALAM RUMAH TANGGA

PUSAT PENGOBATAN MAK EROT H. UYAK SUDAH BERJALAN SELAMA 12 TAHUN, PALING PERTAMA DI BALI, SUDAH TIDAK ASING LAGI DAN SUDAH DIKENAL MASYARAKAT BALI

RUKO SELAMAT DATANG No. C 1A

No. B-352/P.1.10/ DSP.5/01/2008 KEJAKSAAN NEGERI DENPASAR STPTNo. 448.3/19 PT. 7. XL07/DIKES

DI LINDUNGI HAK PATEN

JL. PIDADA NO. 18X DENPASAR (BELAKANG PINTU KELUAR PAS TERMINAL UBUNG)

0361-2729474

Layout \iklan\ PENGUMUMAN3

C. 1285

C. 1215

C. 1193


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.