Buku Saku Peralatan Pemeriksaan Fisik Infrastruktur

UKAS UKUB

PERALATAN PEMERIKSAAN FISIK INFRASTRUKTUR

CONTENTS 01

Pengantar Pemeriksaan Infrastrruktur 02

Meteran Gulung (Roll/Saku) 03

Jangka Sorong 04

Laser Distance Meter 05

Hammer Test 06

Core Drill 07

Theodolite

Pengantar Pemeriksaan Infrastrruktur

Etika Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan dilakukan bersama dengan pihak auditee yang kompeten (PPK/PPTK, Kontraktor atau Penyedia Jasa, Konsultan dan Pihak-pihak kompeten terkait).

Pengujian Kuantitatif Perhitungan Volume Mengikuti Perhitungan dengan Metode yang lazim dan sesuai dengan standar.

Dapat dibantu dengan alat-alat berteknologi modern.

Perhitungan-perhitungan hasil cek fisik dapat dikonfirmasi atau dikomunikasikan kepada pihak auditee.

Pengujian Kualitatif Dilakukan oleh lembaga yang kompeten Perlu dikonsultasikan atau mendapat pendapat ahli (HAKI, Ahli beton, dsb) Rekomendasi atas temuan kualitatif terlebih dahulu dimintakan pendapat ahli (sebaiknya dilakukan atas persetujuan dan melibatkan auditee)

METERAN GULUNG (ROLL/SAKU)

FUNGSI ALAT

Meteran gulung (meteran roll/meteran saku) adalah alat yang berfungsi sebagai pengukur panjang dan jarak. Alat ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengukur sudut, membuat sudut siku, dan membuat lingkaran. Tingkat ketelitian meteran gulung hingga mencapai 0,5 mm. Pada umumnya, meteran gulung tersedia dalam ukuran 5 m, 10 m, 15 m, 30 m, sampai 50 m. Satuan yang tertera pada pita alat ukur ini meliputi mm, cm, m, inch, dan feet.

PN

METERAN GULUNG (ROLL/SAKU)

CARA PENGGUNAAN

1. Pengukuran dimulai dari jarak nol meter yang dinyatakan tepat di ujung pita meteran.

2. Posisikan ujung pita meteran ini tepat pada titik awal objek yang ingin diukur.

3. Tarik pita meteran menuju titik akhir dari objek yang akan diukur. Pastikan posisinya benar-benar tepat.

4. Sebelum mencatat hasil pengukurannya, Anda perlu memastikan sekali lagi bawah pita meter dalam kondisi tegak lurus.

5. Catat hasil pengukuran sesuai dengan satuan yang Anda kehendaki.

PN

METERAN GULUNG (ROLL/SAKU)

IMPLEMENTASI DALAM PEMERIKSAAN INFRASTRUKTUR Dalam pemeriksaan infrastruktur, meteran biasanya digunakan untuk mengukur panjang atau jarak pada konstruksi bangunan ataupun mengukur dimensi material tertentu untuk memastikan kesesuaian terhadap gambar kerja ataupun spesifikasi.

Alat ini biasanya digunakan dalam pemeriksaan: Konstruksi Jalan dan Jembatan, (Mengukur Lebar Jalan, dimensi struktur jembatan seperti pilecap, kolom, pier head, abutment dsb) Bangunan Gedung (Mengukur dimensi ruangan, dimensi struktur gedung seperti kolom, balok, lantai dsb) Bangunan Air (Mengukur panjang dan lebar saluran baik saluran air ataupun irigasi, dan dimensi struktur banguan air lainnya.

JANGKA SORONG

FUNGSI ALAT Jangka sorong itu alat untuk mengukur panjang, diameter luar maupun diameter dalam suatu benda.

Selain itu, bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang, misalnya tabung. Jangka sorong lebih dipakai untuk mengukur benda yang ukurannya kecil dan tidak bisa diukur menggunakan penggaris. Jadi bisa dibilang tingkat ketelitian jangka sorong lebih tinggi dari penggaris.

PN

JANGKA SORONG

FUNGSI DARI BAGIAN -BAGIAN JANGKA SORONG

Rahang pengukuran diameter dalam, terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian dalam seperti diameter lubang atau celah.

Rahang pengukuran diameter luar, terdiri dari dua rahang juga yaitu geser dan tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian luar seperti diameter, lebar atau panjang benda.

Batang pengukur kedalaman, fungsinya untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda.

Skala Utama, fungsinya untuk menyatakan hasil ukuran utama, biasanya dinyatakan dalam satuan cm atau inci. Umumnya panjang skala utama 15 - 17 cm.1.

Skala Nonius, fungsinya untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran. Biasanya dinyatakan dalam satuan mm atau inchi.

Baut pengunci, fungsinya untuk menahan rahang pada tempatnya, agar objek bisa ditahan/tidak terlepas dan skala tidak bergeser saat akan mengukur.

PN

JANGKA SORONG

CARA PENGGUNAAN

1. Pastikan waktu kedua rahang tertutup, skala menunjukkan angka nol. Tujuannya supaya tidak ada kesalahan pengukuran, yang biasa disebut zero error.

2. Kendurkan baut pengunci dan tarik rahang geser ke kanan, sampai benda yang ingin diukur bisa pas ditempatkan diantara 2 rahang (tetap dan geser).

3. Letakkan benda yang akan diukur di antara kedua rahang, pastikan juga posisinya sudah sesuai ya.

4. Tarik rahang geser ke kiri sampai mengapit benda yang mau diukur, lalu putar baut pengunci sampai terdengar suara “klik”.

5. Baca dan hitung hasil pengukuran yang diperoleh.

JANGKA SORONG

CARA MEMBACA HASIL PENGUKURAN Melihat Nilai pengukuran pada skala utama. Dengan melihat garis yang ditunjukan oleh angka Nol pada skala nonius.

Kemudian lihat garis pada skala Nonius. Cari garis dari skala nonius yang berhimpit dengan garis skala utama untuk menentukan nilai dibelakang koma.

Berdasarkan gambar diatas maka nilai pembacaan jangka sorongnya adalah (A + B) = 18 + 0,70 = 18,70 mm. .

JANGKA SORONG

IMPLEMENTASI DALAM PEMERIKSAAN INFRASTRUKTUR Dalam pemeriksaan infrastruktur baik pada konstruksi Jembatan, Bangunan Gedung, maupun Bangunan Air , Jangka Sorong biasanya digunakan untuk mengukur diamater besi beton untuk memastikan kesesuaian diameternya terhadap spesifikasi.

Tabel Toleransi Besi Beto SNI

Catatan 1. Penyimpangan kebundaran adalah perbedaan antara diameter maksimum dan minimum dari hasil pengukuran pada penampang yang sama dari baja tulangan beton.

2. Untuk baja tulangan beton sirip, d = diameter dalam .

Dalam pemeriksaan konstruksi jalan, Jangka Sorong dapat digunakan untuk mengukur ketebalan asphalt dari hasil Core Drill di lapangan untuk memastikan ketebalannya sesuai gambar dan spesifikasi.

LASER DISTANCE METER

FUNGSI ALAT Laser Distance Meter adalah alat untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser. Hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, lalu keluar hasil dari pengukuran jarak dari objek ke objek lainnya. Menggunakan laser distance meter memang memudahkan pekerjaan anda, tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan lapangan anda. Jarak ukur laser meter tersesdia dari 50 meter sampai 250 meter. Laser Distance Meter ini memiliki tingkat ketelitian ± 1,5 mm.

LASER DISTANCE METER

CARA PENGGUNAAN 1. Pastikan alat sudah terisi baterai dan pastikan daya baterai yang digunakan itu mencukupi.

2. Nyalakan alat dengan menekan tombol ON 3. Pastikan laser sudah menyala dengan menekan tombol ON 4. Setting titik 0 pada alat (mengunakan titik bawah atau titik atas dari alat sebagai titik 0) 5. Tentukan sasaran yang ingin di tembak, dan pastikan sasaran tembak tersebut dapat menangkap sinar laser.

6. Taruh alat pada bidang datar dan pastikan waterpass dititik tengah 7. Mulai pengukuran dengan menekan tombol ON 8. Lalu dalam beberapa detik akan muncul hasil pengukuran dilayar alat 9. Tekan tombol CLEAR untuk mereset hasil pengukuran.

10. Tekan tombol CLEAR selama 2 – 3 detik untuk mematikan alat.

LASER DISTANCE METER

IMPLEMENTASI DALAM PEMERIKSAAN INFRASTRUKTUR

Dalam pemeriksaan infrastruktur, Laser Distance Meter biasanya digunakan untuk pengukuran di dalam ruangan, jika digunakan di luar ruangan maka alat tersebut kurang bekerja maksimal akibat dari sinar matahari yang mengganggu hasil pengukuran dan hasil pengukuran menjadi kurang akurat.

Alat ini biasanya digunakan dalam pemeriksaan Konstruksi Bangunan Gedung yaitu untuk mengukur panjang ,lebar serta luas bangunan, jarak antar dinding, jarak antar kolom, tinggi plafond dari lantai dsb.

HAMMER TEST

FUNGSI ALAT Hammer test merupakan metode pengujian yang dilakukan untuk memperkirakan nilai kuat tekan beton pada suatu elemen struktur untuk keperluan pengendalian mutu beton di lapangan terutama untuk pengawasan pelaksanaan pekerjaan.

Karena bentuknya yang portabel dan relatif ringan, sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana, dan hal ini menjadi faktor penentu kenapa alat ini begitu populer.

Pengujian beton dengan palu ini memiliki beberapa nama yang umum dikenal banyak orang. Ada yang menyebutnya sebagai Concrete Hammer Test, Swiss Hammer, Schmidt Hammer atau Rebound Hammers.

PN

HAMMER TEST

PRINSIP KERJA ALAT Prinsip kerja Concrete Hammer adalah dengan memberikan beban impact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Karena timbul tumbukan antara massa tersebut dengan permukaan beton, massa tersebut akan dipantulkan kembali. Jarak pantulan massa yang terukur memberikan indikasi kekerasan permukaan beton. Kekerasan beton dapat memberikan indikasi kuat tekannya, sebagaimana ilustrasi gambar berikut:

PN

HAMMER TEST

CARA PENGGUNAAN

Gunakan batu gerinda untuk permukaan beton yang akan ditest.

menghaluskan

Alat concrete hammer dipegang dengan kuat dan tegap.

Letakkan ujung plunger yang terdapat pada ujung alat tes palu pada titik yang akan ditembak dengan memegang palu dengan arah tegak lurus bidang permukaan beton yang akan ditest.

PN

HAMMER TEST

CARA PENGGUNAAN

Tekan alat secara perlahan menghadap ke arah permukaan media uji sampai palu menumbuk hulu palu.

Setelah menumbuk, tahan tekanan dan jika perlu kunci hulu pada posisinya, dengan cara menekan tombol pada bagian sisi.

Lihat angka hasil pengujian yang tertera di alat dan dicatat.

Lakukan 10 titik bacaan pada setiap daerah pengujian dengan jarak masing–masing titik bacaan tidak boleh lebih kecil dari 25 mm.

Selalu cek permukaan media pengujian, jika benturan palu menghancurkan beton, sebab adanya rongga udara didalamnya maka batalkan. Lakukan pengujian pada titik bacaan yang lainnya.

PN

HAMMER TEST

PERHITUNGAN HAMMER TEST

Hubungan Empirik dari Nilai Hammer Rebound dengan kuat tekan seperti ditunjukkan pada grafik berikut :

Pada grafik diatas terlihat beberapa hubungan korelasi antara Nilai Hammer Rebound, yang tergantung dari arah beban impact ke struktur beton, A, B atau C. PN

HAMMER TEST

IMPLEMENTASI DALAM PEMERIKSAAN INFRASTRUKTUR

Dalam pemeriksaan infrastruktur, Hammer test dilakukan untuk mengambil sampel mutu beton dari pekerjaan konstruksi. Pengambilan data ini untuk memastikan kesesuaian mutu beton terhadap spesifikasi yang telah ditentukan.

.

Alat ini biasanya digunakan dalam pemeriksaan: Konstruksi Jembatan, (Pengetesan mutu beton struktur jembatan seperti pilecap, kolom, pier head, abutment dsb) Bangunan Gedung (Pengetesan mutu beton struktur bangunan gedung seperti kolom, balok, plat lantai dsb) Bangunan Air (Pengetesan mutu beton struktur bangunan air baik itu struktur bangunan irigasi, bendung, bendungan dsb.

Note: Alat ini seharusnya di operasikan oleh seorang tenaga ahli.

PN

CORE DRILL

FUNGSI ALAT

Tes Core drill ini adalah sebuah pengetesan yang dilakukan dengan cara membor / melubangi lapisan jalan aspal menggunakan mesin bor berdiameter 4” atau 6”. Tujuan dari pengetesan ini adalah untuk mengukur ketebalan lapisan jalan aspal secara langsung dilapangan dan juga sampel hasil bor ini juga akan digunakan untuk dihitung berat isi / kepadatnya di laboratorium.

PN

CORE DRILL

CARA PENGGUNAAN

1. Tentukan area jalan yang akan di Tes (titik STA mana yang akan dites dan panjang serta banyaknya jumlah sampel yang akan diambil) 2. Pasang rambu jalan (yang menandakan bahwa dititik tersebut sedang dilakukan pengetesan, sehingga dapat menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas) 3. Letakkan mesin bor tepat diatas titik lokasi tes.

4.

Masukkan air ke mesin bor (agar saat pengeboran, mata pisau bor tidak cepat aus dan tidak cepat rusak) 5. Nyalakan mesin bor 6. Mulai bor titik tersebut secara perlahan sampai pada titik dasar lapisan aspal tersebut (diusahakan pengeboran ini harus tegak lurus, agar hasil yang didapat baik dan tegak lurus).

7. Tarik mata pisau bor ke atas.

PN

CORE DRILL

CARA PENGGUNAAN

8. Gunakan pencapit aspal untuk mengambil aspal yang sudah dibor.

9. Ukur ketebalan lapisan aspal yang sudah diangkat tersebut menggunakan jangka sorong (ukur di 3 sisi, kemudian ratakan hasilnya, maka itulah hasil tebal lapisan aspal dititik tersebut).

10. Tutup lubang aspal yang sudah dibor tersebut dengan campuran aspal baru yang sudah disiapkan sebelumnya.

11. Beri tanda pada sampel tersebut (yang terdiri dari Nama STA, jenis lapisan aspal dan tanggal pengetesan.

12. Ulangi langkah 2 s/d 11 pada titik berikutnya.

Gambar Proses Pengeboran Aspal

PN

CORE DRILL

IMPLEMENTASI DALAM PEMERIKSAAN INFRASTRUKTUR

Dalam pemeriksaan infrastruktur, Core drill dilakukan untuk mengambil sampel dari pekerjaan perkerasan aspal. Pengambilan sampel ini untuk memastikan pekerjaan perkerasan aspal ini sudah sesuai dengan ketebalan rencana pekerjaan awal dan memiliki kepadatan yang sesuai dengan persyaratan dokumen kontrak atau tidak. .

Pengujian ketebalan dan kepadatan campuran beraspal yang telah dipadatkan dan dihamparkan, paling sedikit diambil pada 2 titik pengujian mewakili penampang melintang per lajur secara acak dan jarak antar penampang melintang tidak lebih dari 100 m sebagaimana ilustrasi gambar berikut :

PN

CORE DRILL

IMPLEMENTASI DALAM PEMERIKSAAN INFRASTRUKTUR

Pada gambar diatas titik pengujian direpresentasikan oleh titik berwarna hijauyang pada setiap 100 meter (Sta 0+100, Sta 0+200, Sta 0+300, dan Sta 0+400) diambil 2 titik untuk masing-masing lajur.

Jika kontrak mempergunakan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 (revisi 2) dan hasil pemeriksaan menunjukkan kekurangan tebal dan/atau kekurangan kepadatan tetapi masih dalam batas-batas toleransi, maka pembayaran dilakukan dengan mengalikan HS dengan faktor pembayaran dan volume terpasang.

Alat ini biasanya digunakan dalam pemeriksaan Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur/aspal, dimana alat ini berfungsi untuk mengambil sampel aspal dengan teknik pengeboran.

Note: Alat ini seharusnya di operasikan oleh seorang operator yang kompeten. Biasanya dari penyedia jasa pengaspalan.

PN

THEODOLITE

Keterangan : 1. Pengintai objek 13. Display 2. Klem Pengunci 14. Keyboard (papan tombol) 3. Penggerak halus 15. Plat Dasar 4. Tempat Battery 5. Klem pengunci lingkaran 6. Penggerak Halus lingkaran Horizontal 7. Sekrup Pengatur Nivo Tabung 8. Handle/pembawa 9. Lensa Okuler 10. Klem Pengatur Fokus Benang 11. Tombol on/off 12. Nivo Tabung

THEODOLITE

FUNGSI ALAT

Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut baik sudut mendatar ataupun sudut tegak, dan jarak optis. Berbeda dengan waterpass yang merupakan sama-sama alat ukur untuk mengukur elevasi bidang, theodolite banyak dipilih oleh para surveyor lapangan karena kemampuannya membaca tingkat elevasi dan menentukan koordinat suatu titik.

Sudut yang bisa dibaca dalam alat theodolite adalah sampai pada satuan sekon (detik). Di dalam pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan pengukuran tanah, theodolite sering digunakan sebagai alat pengukuran polygon maupun pemetaan situasi. Sementara itu untuk pekerjaan bangunan, theodolite sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada saat pekerjaan bowplank sehingga sudut ruangan nantinya tampak lebih indah dan berkualitas

THEODOLITE

CARA PENGGUNAAN A. PENGATURAN ALAT

Temukan sepetak tanah tingkat dengan pandangan yang bagus diantara lahan yang akan diukur.

Memperpanjang kaki tripod sehingga theodolite akan berada pada tingkat yang nyaman untuk Anda gunakan sejauh mungkin (kebanyakan tripod theodolite akan memiliki mekanisme yang akan mengunci mereka ketika mereka mencapai pemisahan dan ekstensi maksimum) , dan tempelkan ujung kaki ke tanah.

Sesuaikan tiga sekrup pengatur di dasar theodolite sehingga rata. Tingkat sekrup yang dipasang pada theodolite akan memberi Anda gambaran bidang yang sejajar.

Sejajarkan tingkat panjang dengan dua dari tiga sekrup dan atur ulang dengan kedua sekrup tersebut untuk mencapai tingkat yang lebih akurat pada sumbu tersebut. Kemudian putar theodolite 90 derajat pada alasnya dan sesuaikan lagi menggunakan sekrup ketiga.

THEODOLITE

Lepaskan dua klem pengatur horizontal (biasanya kenop besar di kedua sisi theodolite, sedikit diimbangi secara vertikal).

Sejajarkan bagian atas theodolite dengan tanda pada cincin di antara kedua sisi yang terhubung ke klem horizontal, kemudian kunci klem atas.

Buka penutup lensa di sisi teodolit, dan lihat melalui lensa mata kecil. Anda akan melihat tiga skala: penyesuaian horizontal, vertikal, dan halus.

Gunakan tombol penyesuaian di bagian atas theodolite untuk menyesuaikan tanda dengan 0’00“(0 menit dan 0 detik dari busur).

Gunakan tombol penyesuaian horisontal atas untuk menyelaraskan garis tunggal yang Anda lihat dalam ruang lingkup di bagian bawah skala horizontal tepat di antara garis ganda yang duduk di bawah angka 0.

Buat garis referensi dengan menyusun theodolite secara horizontal dengan tengara tinggi dalam tampilan yang mudah. Buka kunci klem bawah untuk membuat rotasi ini, luruskan pandangan dengan tengara, dan kunci klem bawah lagi.

Pengukuran horizontal akan tetap nol. Mulai sekarang, hanya kendurkan klem atas untuk membuat penyesuaian horizontal.

THEODOLIT

B. PENGUKURAN MENGGUNAKAN THEODOLITE

Buka kunci penjepit horizontal atas, dan putar theodolite hingga panah di tempat yang kasar berbaris dengan titik yang ingin Anda ukur, lalu kunci klem. Gunakan adjuster horizontal atas (bukan klem) untuk menyelaraskan objek antara dua lampu vertikal dalam pengelihatan.

Lihatlah melalui lensa mata kecil, dan gunakan tombol penyesuaian halus untuk mendapatkan garis horizontal tepat dengan objek Anda. Derajat dari referensi Anda diukur pada skala derajat horisontal, menit dan detik pada skala penyesuaian halus (mis. 30 derajat 10’30 “).

Buka kunci penjepit vertikal dan lihat melalui penglihatan sambil memindahkan theodolite naik turun untuk menemukan titik yang tepat secara vertikal pada objek Anda yang ingin Anda ukur.

Kunci klem dan gunakan tombol penyesuaian vertikal halus untuk mendapatkan perbaikan tepat pada titik yang Anda pilih. Kemudian lihat melalui eyepiece kecil dan baca derajat, menit dan detik dari skala vertikal dan skala penyesuaian halus seperti yang Anda lakukan untuk skala horizontal.

THEODOLIT

IMPLEMENTASI DALAM PEMERIKSAAN INFRASTRUKTUR

Dalam pemeriksaan infrastruktur, Total Station dan Theodolit digunakan untuk mengukur level dan kontur suatu pematangan lahan, dengan data yang diperoleh, nanti dapat diketahui luasan lahan serta volume pekerjaan pematangan lahan tersebut, dan dapat dipastikan sudah sesuai dengan gambar acuan yang disetujui.

Note: Alat ini seharusnya di operasikan oleh seorang surveyor yang memiliki kompetensi mengoperasikan theodolite dan memahami dasar-dasar pengukuran.

PN

DISUSUN OLEH : DEDE IRAWAN, S.T. CPNS BPK RI PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

MENTOR : TOMMY TAMPUBOLON, S.H., M.H., CSFA, CFE COACH: ASYIK NURHAYAN MALIK, S.E., AK., MAB.