Majalah Musasi Edisi 8

Edisi 8/Juni 2019

Wawancara dengan Kepala BNN Kab. Sidoarjo, AKP Toni Sugiyanto

Pelajar Menjadi Sasaran Utama Pengedar Implementasi Ajaran Islam untuk Indonesia Darurat Narkoba

Madat is Mudarat

Tim Redaksi DARI REDAKSI

Penanggung Jawab: Drs. Aunur Rofiq, M.Si Pengarah: Edy Prawoto, S.Ag Pemimpin Redaksi: Darul Setiawan, S.Pd Redaktur Pelaksana: Annisa Dhita I., S.Pd Siti Zumaroh, S.Ag Redaktur Foto: Cahyo Heriadi, ST Editor: Edy Prawoto, S.Ag Darul Setiawan, S.Pd Bendahara dan Distribusi: Kholifah Nurdiana Tim Wartawan Belia Musasi Reporter: Agsel Abiyyu Ghozi, Aquila Dzikri, Shahira Nazwa W, Dinda Ayu.

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh Pembaca Majalah Musasi yang budiman, peredaran narkoba kian hari semakin meresahkan. Para penggunanya kini bukan lagi orang-orang kaya yang hidup bergelimang harta, mereka yang berada pada garis kemiskinan turut menjadi korban kebiadaban dari zat yang membahayakan tersebut.

Para bandar narkoba kini menarget pelajar sebagai korban perkaderan. Untuk itu, upaya preventif perlu dilakukan untuk membentengi para pelajar dari hadangan narkoba yang mengancam. Narkoba merupakan musuh bersama. Jika ada kampung tanpa narkoba, suatu saat kita juga ingin memulai: sekolah tanpa madat, anti narkoba!

Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh

Redaksi

Fotografer: Almer Ega S, Nazida Febyan Website: http://smpmusasi.net/ Blog: http://musasimagz.blogspot.co.id/ Email: musasimagz@gmail.com Instagram: @musasijhs

Redaksi Musasi Magazine menerima kiriman tulisan maupun karya dari para pembaca. Panjang tulisan kurang lebih 500 karakter, karya digambar di kertas A4/ F4. Langsung dikirim ke Perpustakaan Musasi atau via email: musasimagz@gmail.com disertai identitas lengkap. Karya dan tulisan yang dimuat akan mendapat honorarium. Naskah yang sudah dikirim menjadi milik redaksi Musasi Magazine.

Daftar Isi Dari Redaksi .................

Tajuk .............................

Fokus ............................

Kata Mereka .................

Wawancara ...................

Bingkai ..........................

Interaktif Agama . .........

Kolom Wali Siswa . .......

Prestasi .........................

Freeport ........................

Edufuntainment ............

Qolam . ..........................

Komunitas ....................

Profil Guru......................

Profil Karyawan ............

Profil Siswa . .................

IPM Corner . ..................

4 5 6 9 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 29 30 32

Ibrah ..............................

Literasi ..........................

Kuis Mapel ....................

Ismuba ..........................

Kiprah Alumni ...............

Tadabbur . .....................

Cerpen . .........................

Inside ............................

Wawasan ......................

Explore...........................

Konkes...........................

Lensa ............................

Jepret Kelas . ................

Kartunku .......................

Komik Strip ...................

Tarikh ............................

TTS ................................

34 35 36 37 38 40 42 44 45 46 48 50 52 54 55 56 58

TAJUK

Benteng Terakhir itu Ada dalam Keluarga

I

ndonesia konon sudah menjadi mangsa besar para bandar narkoba. Negara kepulauan yang membentang luas dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di ujung timur itu, merupakan sasaran empuk penjualan narkoba dari tingkat lokal, nasonal, hingga mancanegara. Dari tahun ke tahun pengguna narkoba semakin bertambah.

Korban yang berjatuhan pun tidak semakin sedikit. Para penjahat narkoba, dari penjual, pengedar, hingga bandar yang tertangkap telah banyak yang ditangkap, disidang, hingga dijebloskan ke sel tahanan. Namun, apakah semua itu menghentikan penyebaran narkoba?

Pertanyaan tersebut seringkali hinggap di kalangan para pendidik orang tua.

Penegakan hukum yang kadang tebang pilih, tidak mengutamakan asas keadilan, hukum dibuat semaunya asal ada uangnya. Semua hal tersebut membentuk sikap pesimis. Jika boleh dikatakan meragukan andil maksimal para aparatur penegak hukum.

Beban biaya pun tidak sedikit untuk

merehabilitasi para pecandu narkoba. Belum lagi ‘ongkos’ yang harus dikeluarkan pemerintah untuk ‘menghidupi’ para bandar narkoba yang ada di penjara. Bukankah di negara-negara maju seperti Singapura atau China, tidak ada harapan hidup bagi mereka yang tertangkap tangan mengedarkan narkoba. Apalagi jika mengedarkannya pada generasi yang notabene pelanjut tongkat estafet masa depan bangsa.

Mungkin pulang sudah tinggal nama.

Maka kita perlu menengok kembali peran-peran yang tak terlihat namun fungsinya nyata.

Para pendidik, guru, dan semua elemen pendidik di negara kita. Dari mereka yang menanamkan akidahakhlak sejak belia.

Juga untuk para dai dan mubaligh yang tak kenal lelah menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Dari rahim pendidikan itu kemudian muncul individu-individu yang kokoh dalam beragama.

Membentuk akidahakhlak yang kuat dan mulia. Sejenak kita bertanya, sudahkah pendidikan agama telah diterapkan di rumahrumah para orang tua. Jiika sudah maka bersyukurlah. Namun, apabila belum terlaksana, mari kita bersegera. Bagaimanapun juga, narkoba itu tidak bisa hanya ditangani oleh pemberantasan, penegakan hukum, menangkap, dipenjara, sidang, dan eksekusi saja. (*)

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

5

6

FOKUS

Madat Is Mudarat

M

enghilangkan kemudaratan (sesuatu yang tidak berguna, merugikan) itu lebih didahulukan daripada mengambil sebuah kemaslahatan (sesuatu yang mendatangkan kebaikan).

Demikian kaidah fikih Islami tentang suatu perkara maslahat dan mudarat.

Maksudnya, jika berbenturan antara menghilangkan sebuah kemudaratan dengan sesuatu yang membawa kemaslahatan maka didahulukan menghilangkan kemudaratan.

Kecuali kalau mudarat itu lebih kecil dibandingkan dengan maslahat yang akan ditimbulkan.

Narkoba bukannya tanpa maslahat dalam dunia medis.

Namun, seiring perkembangan zaman, mudaratnya dinilai lebih besar. Saat ini bahaya dan dampak narkoba atau

narkotika dan obat-obatan pada kehidupan dan kesehatan pecandu dan keluarganya semakin meresahkan.

Bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat yang bisa memberikan maslahat (manfaat) dan juga merusak kesehatan. Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan.

Namun jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan.

Penyalahgunaan ini mulanya karena si pemakai merasakan efek yang menyenangkan.

Dari sinilah muncul keinginan untuk terus menggunakan agar bisa mendapatkan ketenangan yang bersifat halusinasi.

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

Meski dampak narkoba sudah diketahui oleh banyak orang, tetap saja tidak mengurangi jumlah pemakainya.

Bahaya narkoba hingga menjadi kecanduan tersebut memang bisa disembuhkan, namun akan lebih baik jika berhenti menggunakannya sesegera mungkin atau tidak memakai sama sekali.

Pengertian Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan) Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.

Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi,

FOKUS menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.

Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan ketenangan.

Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum. Untuk mengetahui apa saja jenis dan bahaya narkoba bagi kesehatan, simak ulasannya berikut ini.

Jenis-jenis Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan) Kandungan yang terdapat pada narkoba tersebut memang bisa memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Menurut UU tentang Narkotika, jenisnya dibagi menjadi menjadi 3 golongan berdasarkan pada risiko ketergantungan.

Narkotika Golongan 3 Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa didapatkan secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia. Jika berdasarkan pada bahan pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di antaranya adalah: Narkotika Jenis Sintetis Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit.

Narkotika Golongan 1 Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat berbahaya jika dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.

Narkotika Golongan 2 Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan sesuai dengan resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis, beberapa diantaranya seperti Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2 juga berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan. edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

Golongan ini sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari narkotika yang bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin, dan sebagainya.

Narkotika Jenis Semi Sintetis Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang kemudian diisolasi dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya.

Contohnya adalah Morfin, Heroin, Kodein, dan lain-lain.

Narkotika Jenis Alami Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan langsung bisa digunakan melalui

7

8

FOKUS

proses sederhana. Karena kandungannya yang masih kuat, zat tersebut tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini sangat tinggi dan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Salah satu akibat fatalnya adalah kematian.

Bahaya dan Dampak Narkoba pada Hidup dan Kesehatan Peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya mendapat bahan berbahaya tersebut membuat penggunanya semakin meningkat. Tak kenal jenis kelamin dan usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan jika sudah mencicipi zat berbahaya ini.

Meski ada beberapa jenis yang diperbolehkan dipakai untuk keperluan pengobatan, namun tetap saja harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter. Ada banyak bahaya narkoba bagi hidup dan kesehatan, di antaranya adalah: Dehidrasi Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang. Akibatnya badan kekurangan cairan. Jika efek ini terus terjadi, tubuh akan kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan rasa sesak pada bagian dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak.

Halusinasi Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus.

Menurunnya Tingkat Kesadaran Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa kasus si pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut membuat koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku. Dampak narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan sehingga sulit mengenali lingkungan sekitar.

Kematian Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

pemakai menggunakan obatobatan tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis. Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejangkejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Inilah akibat fatal yang harus dihadapi jika sampai kecanduan narkotika, nyawa menjadi taruhannya.

Gangguan Kualitas Hidup Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan obat-obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.

Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk kepentingan medis sesuai dengan pengawasan dokter dan juga untuk keperluan penelitian. Selebihnya, obat-obatan tersebut tidak memberikan dampak positif bagi tubuh. Yang ada, kualitas hidup menjadi terganggu, relasi dengan keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang paling buruk adalah menyebabkan kematian. Karena itu, jangan coba-coba memakai barang berbahaya tersebut karena resikonya sangat tinggi bagi hidup dan kesehatan. (artikel sebagian besar diambil dari bnn.go.id)

KATA MEREKA

KATA

POLLING INSTRAGRAM @musasijhs

MEREKA

Percayakah Indonesia menjadi Salah Satu Target Peredaran Narkoba?

Ya 89% Tidak 11% Jumlah responden: 197

Apa yang bisa dilakukan pelajar Indonesia agar tidak terjerat narkoba? @miftahul_afifur_rohman Selektif dalam bergaul dan menggali informasi bentuk-bentuk narkoba supaya bisa menghindarinya @jenkal_1016 Menumbuhkan rasa persahabatan, kekeluargaan, dan tidak menimbulkan rasa permusuhan @fozan_daffa159 Berhati-hati dalam pergaulan dan memperdalam agama Islam @araaulia_azzahra Memilih teman yang baik dan cukup mengetahui apa itu narkoba tanpa mencobanya ;)

@ghefiraav Lebih memilih dalam hal pertemanan @syahrulrizqif Memperluas pemahaman bahaya narkotika @ichsanuddinhusen Belajar dengan tekun, mulai dari agama sampai pendidikan @divakkp Dalam bergaul harus berhati-hati ya manteman.

Sayangi tubuhmu jangan sekali-kali nyoba narkoba @fania.exe Bersikap dewasa dan bijak dalam bertindak.

Membaca informasi tentang buruknya narkoba

@safitriputriiz Menjauhinya dan fokus pada pelajaran sekolah

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

9

10

WAWANCARA Wawancara dengan Kepala BNN Kab. Sidoarjo, AKBP Toni Sugiyanto

Menjadi pengguna narkoba itu tidak pernah enak. Karena kinerja jantung hingga otak bisa terganggu. Nah, kalau organ mereka sudah rusak, bagaimana masa depan mereka?

Bagaimana masa depan bangsa ini kalau penerusnya saja sudah rusak?

Pelajar Menjadi Sasaran Utama Pengedar

R

abu (11/4/2019), Tim Jurnalis Majalah Musasi datang ke kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sidoarjo.

Disambut langsung Kepala BNN Kabupaten Sidoarjo AKBP Toni Sugiyanto, para Jurnalis bertanya banyak hal terkait bahaya narkotika, cara pencegahan, serta dampak yang masif di kalangan pelajar. Selain wawancara, mereka juga diajak berkeliling melihat sel tahanan, ruang rehabilitasi, hingga ruang kerja kepala BNN. Bagaimana serunya, berikut petikan wawancaranya: Apa sih narkotika itu sebenarnya?

Narkotika sendiri itu terbagi menjadi 2 bagian, yaitu narkotika yang berasal dari tanaman dan narkotika yang berasal dari bahan sintesis.

Seperti apa tugas BNN? BNN itu singkatan dari Badan Narkotika Nasional. Maka kita hanya menangani pengguna narkotika. Tapi, kita terbuka dan siap membantu bagi mereka yang ingin direhabilitasi.

Jadi khusus untuk narkotika, bukan rokok, tembakau, dan sejenisnya, karena itu bukan bagian dari narkotika.

Seberapa bahaya pengaruh narkoba bagi remaja?

Pengaruhnya luar biasa.

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

Sampai April 2019, berapa banyak pelajar yang tersangkut kasus narkoba?

Kadang kala mereka yang tersangkut narkoba tidak ada yang mau melapor. Beragam alasan yang diutarakan diantaranya malu, dianggap menjadi aib keluarga, dijauhi masyarakat dan teman sekolah.

Padahal kalau melapor, kita akan bantu pulihkan, ndak bayar juga, gratis.

Mengapa pelajar menjadi sasaran utama para pengedar?

Para pengedar memang mengincar para pelajar. Karena para pelajar bisa menjadi estafet bagi mereka, menjadi kader mereka. Kenapa harus pelajar?

Ya karena mereka masih muda, jangkauannya masih panjang, sedangkan orang yang sudah tua, setelah pakai terus enggak lama langsung mati, jadi ya buat apa? Ini juga yang saya sayangkan, para pelajar masih mudah untuk dipengaruhi.

Pada awalnya, mereka diberi obat-obatan itu secara cumacuma, di pertemuan selanjutnya

WAWANCARA mereka mulai diminta bayar dan untuk yang ksekian kalinya, baru para pelajar lah yang mencari dan menjual segala barang yang ada di rumah untuk membeli narkoba.

Apa saja tahapannya jika ikut rehabilitasi di BNN? Mereka (pecandu narkoba) ketika datang ke sini yang pertama diubah adalah mindset.

Mereka akan didampingi para ahli, mulai dari psikolog, dokter, perawat, semuanya ada disini dalam satu tim. Rehabilitasi di BNN juga tidak memakai obat.

Hanya mengubah mindset dan perilakunya yang salah menjadi lurus. Konseling dilakukan

selama delapan kali pertemuan.

Rehabilitasi sendiri terbagi menjadi dua tingkatan. Pertama, biasa, mereka hanya diubah mindsetnya. Sedangkan rehab lanjutan, mereka akan dididik untuk menjadi produktif kembali dengan assesment bakat dan minat.

Orang yang sudah keluar dari sini kan belum tentu pulih.

Nah, bagaimana pengawasannya agar mereka tidak kembali menggunakan Narkoba?

Maka dari itu, mereka yang keluar dari sini harus pulih dan produktif. Bukan hanya pulih saja. Karena jika hanya pulih saja, kemungkinan mereka untuk menggunakan

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

narkoba kembali sangatlah besar.

Bedanya korban penyalahgunaan dengan pemakai Kalau korban penyalahgunaan, dia memakai karena paksaan dari orang terdekatnya. Sedangkan pemakai, dia melakukan itu secara sukarela, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.�

Bisa dijelaskan P4GN? P4GN adalag gerakan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika yang menjadi ujung tombak kinerja BNN. (Dinda)

11

12

BINGKAI

Implementasi Ajaran Islam untuk Indonesia Darurat Narkoba

K

omisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat dari 87 juta populasi anak di Indonesia, sebanyak 5,9 juta di antaranya menjadi pecandu narkoba.

Mereka jadi pecandu narkotika karena terpengaruh dari orangorang terdekat.

Badan Narkotika Nasional (BNN) merilis temuan surveinya terkait pengguna narkoba secara keseluruhan yang ternyata 24 persen diantaranya adalah pelajar. Menurut BNN, setiap tahunnya jumlah pelajar dan mahasiswa yang menggunakan narkoba terus bertambah, bahkan saat ini ada sekitar 200 jenis baru narkoba di dunia yang 68 di antaranya sudah ada yang masuk ke Indonesia. Bahkan, tidak kurang 15 juta nyawa melayang karena narkoba.

Maka, disamping upaya kuratif berupa penegakan hukum, maka langkah langkah preventif juga harus dilakukan, misalnya pentingnya penanaman nilai nilai agama untuk generasi muda, baik melalui jalur formal pendidikan,

oleh: Drs. Aunur Rofiq, Msi (Kepala SMP Musasi)

maupun jalur non formal sebagai berikut: 1. Ubah Orientasi Hidup Kenikmatan sesungguhnya bukanlah kenikmatan materi, tapi nikmat iman dan nikmat islam. Harta yang melimpah, hanya memberikan kenikmatan sesaat, kenikmatan semu.

Sementara.

Karenanya, orientasi hidup harus diubah: bahwa manusia diciptakan untuk beribadah, bukan untuk berpesta pora. Bahwa harta itu untuk sedekah, bukan untuk membeli kenikmatan sesaat seperti narkoba. Hanya dengan beribadah dan bersedekah, kita akan mendapatkan ketenangan dan kenikmatan sejati, itulah nikmat iman. Nikmat islam.

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

2. Pilih Komunitas yang Baik Komunitas akan menentukan siapa kita. Karena itu menjadi sangat penting untuk memilah dan memilih, dengan siapa kita berteman.

Yang tidak kalah pentingnya, eksistensi diri tidak diukur dengan kesamaan hobi, kesamaan kebiasaan buruk.

Eksistensi diri diukur dari seberapa baik akhlak. Akhlak yang baik buah dari ketakwaan kepada Allah swt. Jadi, kenapa harus mengorbankan diri dan masa depan, hanya supaya bisa diterima di komunitas pengguna narkoba?

      :           :                    ‫ﱃ‬                ‫ﱃ‬  

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu   ‘alaihi    ‫ﳛ‬ sallam     ‫ﳛ‬ ‫ﱴ‬  bersabda,     wa  telah      ”Sesungguhnya Allah tidak  memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian”.(HR. Muslim)

BINGKAI

3. Baca Alquran Mencari ketenangan hidup, melepaskan diri dari stres? Ayo dengar dan baca Alquran! Ada penyembuh dan pemberi rahmat kepada manusia beriman. Lari pada narkoba akan menambah penderitaan dan tekanan hidup.

“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orangorang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al Isra: 82) 4. Bukan Anti Kemapanan, tapi Kepedulian Anti kemapanan ditunjukkan dengan ketidakpedulian. Hidup semaunya dengan narkoba.

Bukan begitu, tapi bangun kepedulian dengan tolongmenolong, memberi dan berbagi. Tanda mencintai       :  sesama      mukmin      :tampak     pada    hadits      dari   Anas   ‫ﱃ‬ bin    ‘anhu berikut Malik radhiyallahu            ‘alaihi ‫ﱃ‬   ini. Rasulullah shallallahu wa sallam bersabda,

      ‫ﳛ‬       ‫ﳛ‬ ‫ﱴ‬          “Salah seorang di antara kalian  tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia men­ cintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)

5. Bangun Self Confident Membangun kepercayaan diri, tidak dengan narkoba.

Rasulullah menjadi manusia yang penuh percaya diri karena kejujurannya. Sehingga mendapatkan julukan Al Amin, bukan saja dari kalangan mukminin, bahkan kafir quraisy-pun mengakuinya.

Tumbuhkan keyakinan, bahwa Allah menciptakan kita dengan kesempuranaan bentuk, ahsani taqwiim. mengonsumsi narkoba hanya akan membawa manusia pada derajat terendahnya, yakni asfala safiliin.

“Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.(QS. Al Isra:70)

6. Berani karena Benar Seseorang akan berani, bukan dengan cara mengkonsumsi narkoba.

Berani itu karena benar. Maka keberanian itu akan tumbuh, seiring dengan upaya seseorang yang senantiasa berada pada jalan kebenaran.

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

7. Kedewasaan itu soal tanggung jawab Ya, kedewasaan adalah soal tanggung jawab atas amanah sebagai hamba Allah di muka bumi.Sejauh mana seseorang menggunakan sekecil apapun nikmat dari Allah. Beribadah sesuai dengan tuntunan Allah dan RasulNya adalah salah satunya.

8. Bergantunglah hanya kepada Allah Allahlah pelindung kita, hanya kepadaNya, kita menggantungkan diri, beribadah dan mohon pertolongan. Kenapa kita malah menggantungkan diri pada narkoba? yang akan mengubur masa depan kita.

“Allah pelindung orangorang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orangorang yang kafir, pelindungpelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al baqarah: 257)

13

14

INTERAKTIF AGAMA

Oleh: Dr.H.Achmad Zuhdi Dh, M.Fil I (Dosen UINSA Surabaya)

Hukum Ghibah Saat Berpuasa Ramadhan Pertanyaan: Assalamualaikum wr wb.

Ustadz Zuhdi yang dirahmati Allah, mohon penjelasan tentang hukum ghibah saat berpuasa Ramadhan, apakah puasanya batal? Bagaimana jika ghibah itu dilakukan dengan maksud baik seperti menjelaskan keadaan (kebiasaan buruk) teman kepada seorang Ustadz dengan maksud untuk memperbaiki akhlaknya, apakah diperbolehkan? Atas jawabannya, saya sampaikan terima kasih dengan iringan doa jazakumullah khairan katsiran.

Wassalamualaikum wr wb. (MM-Sidoarjo) Jawaban: Menurut Nabi, yang disebut ghibah itu adalah membicarakan (aib) orang lain, atau membicarakan orang lain tentang apa saja yang tidak disukainya. Jika yang dibicarakan tentang orang lain itu tidak benar atau tidak sesuai dengan faktanya, maka pembicaraan itu bukan ghibah lagi tetapi fitnah atau dusta. Dalam hadis shahih disebutkan:

               «     »              »   .           ‫ﰱ‬           .«‫ﻩ‬                          ‫ﻩ‬            ‫ﱂ‬  

Dari Abu Hurairah,       ۡ ia  berkata, ٗ  shallallahu    Rasulullah wa          ‘alaihi   sallam bertanya: “Tahukah kamu,       ٞ ۡ    ۡ    apa sahabat  itu ghibah?”    ۖPara        menjawab: dan Rasul  ۡ     “Allah      ۡ ۡ Nya  ۚ ۡ Kemudian     yang lebih   tahu.”  Rasulullah shallallahu   ۡwa  ۡ    ۡ   ٗ ۡ   “Ghibah ۡ  ‘alaihi       sallam adalah ۚ bersabda: kamumembicarakan ٞ   saudaramu          ٞ      sesuatu mengenai yang tidak  ۚ ia  sukai.” Seseorang bertanya: “Wahai Rasulullah, menurut   apabila  bagaimanakah    saya    ‫ﱂ‬    yang engkau     orang  bicarakan itu memang sesuai dengan     Rasulullah    ucapkan?” yang saya      ‫ﰲ‬    shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu tentang dirinya, maka

              berarti kamu telah meng-ghibahnya  «     Namun »   apabila   (menggunjingnya). yang kamu bicarakan itu tidak ada     »berarti   .kamu         telah  padanya,   maka menfitnahnya (menuduh tanpa  ) ‫ﻩ‬    (HR. ‫ﰱ‬ Muslim      bukti).”  No. 6758     .«       Ghibah        perbuatan        termasuk   yang keji dan tak terpuji serta    ‫ﱂ‬     ‫ﻩ‬    Allah    Subhanahu haram hukumnya.    Wata’ala berfirman:

  ۡ      ٗ                       ٞ ۡ    ۡ        ۖ              ۡ   ۡ ۡ  ۡ     ۚ        ۡ   ۡ   ۡ  ٗۡ    ۡ   ۚ       ٞ              ٞ        ۚ 

“Hai orang-orang yang beriman,   kebanyakan jauhilah       prasangka,       ‫ﱂ‬     sebagian karena dari prasangka itu dosa. Dan  janganlah      mencari   ‫ﰲ‬    cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing (ghibah) satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12) Abu Ja’far al-Thabari berkata: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan ghibah kepada seseorang masa hidupnya sebagaimana Allah telah mengharamkan memakan MUSASI l edisi 8, Juni 2019

dagingnya ketika ia telah mati”(alThabari, Jami’ al-Bayan Fi Ta’wil al- Qur’an, XXII/ 308).

Imam al-Qurthubi berkata: “Para ulama sepakat bahwa ghibah merupakan dosa besar.” Beberapa hadis yang menunjukkan atas hal itu, di antaranya adalah hadis riwayat Abu Dawud No. 4878, dari Anas, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Pada saat di-mi’raj-kan saya melewati suatu kaum yang memiliki kuku dari tembaga, mereka mencakar-cakar wajah dan dada mereka. Maka aku bertanya: “Wahai Jibril, siapakah mereka itu?” Jibril menjawab: ‘Mereka adalah orangorang yang makan daging manusia (berbuat ghibah, pen.) dan mencela kehormatan orang lain’.” (al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, XVI/336).

Ghibah itu memang haram dan dosa besar, tetapi jumhur ulama berpendapat bahwa ghibah itu tidak termasuk amalan yang dapat membatalkankan puasa.

Sementara itu, Imam Ibnu Hazm menganggap bahwa semua perbuatan haram bisa membatalkan puasa. Beliau berkata: “Puasa juga bisa batal dengan menyengaja berbuat maksiat, apa pun perbuatan maksiat tersebut tanpa ada satu pun yang terkecuali, jika dia melakukannya sengaja dan ingat kalau sedang puasa. Seperti menyentuh atau mencium selain istrinya, berdusta, ghibah, namimah (mengadu domba), sengaja meninggalkan shalat, berbuat zhalim (aniaya), atau perbuatan

         »   .           ‫ﰱ‬           .«‫ﻩ‬                          ‫ﻩ‬            ‫ﱂ‬  

haram lainnya”(Ibn Hazm, Al   ۡ          Muhalla, ٗ  IV/304).         Mengingat ghibah itu       haram ۡ dan     ۡ  besar, perbuatan  bagi yang   ۖٞ sedang   dosa      maka berpuasa,        ۡ   ۡ ۡ sungguhpun puasanya  ۚ batal      ۡ    tidak menurut jumhur ulama, tetapi ۡ   ۡ       sia-sia,    ۡ puasanya ۡ  ibadah   ٗ ۡ   dianggap     ۚartinya  tidak bermakna dan tidak         dengan ٞ sesuai   ٞ ini berpahala.      ۚ   Hal  hadis Rasulullah Saw:

         ‫ﱂ‬                    ‫ﰲ‬         

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta, melakukan kedustaan serta berbuat usil, maka Allah Ta’ala tidak membutuhkan (puasanya, walaupun) ia meninggal­ kan makannya dan minumnya.” (HR. Bukhari No.1903).

Sungguhpun perbuatan ghibah itu diharamkan, tetapi dalam situasi tertentu ghibah dibolehkan, selama bertujuan untuk kebaikan dan demi kemaslahatan. Imam al-Nawawi, dalam kitabnya (al-Adzkar al-Nawawiyah, I/430-432), mengemukakan ada enam sebab yang membolehkan seseorang melakukan ghibah, yaitu: Pertama, dalam kasus penganiayaan. Orang yang teraniaya boleh mengadukan orang yang menganiaya dirinya kepada pihak yang berwenang misalnya kepada polisi. Orang yang teraniaya tadi dapat melaporkan kepada polisi bahwa dirinya telah diperlakukan tidak adil dan tidak senonoh.

Kedua, meminta pertolongan untuk mengubah kemungkaran dan menyadarkan pelaku kemaksiatan agar kembali ke jalan yang benar. Misalnya kita katakan kepada seseorang (Ustadz) untuk mengingatkan “kebiasaan buruk” teman kita agar sadar.

Ketiga, meminta fatwa kepada ulama atau ustadz tentang keburukan perangai suaminya.

Kebolehan ini berdasarkan ucapan Hindun binti ‘Utbah kepada Rasulullah Saw. “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah

INTERAKTIF AGAMA

seorang suami yang pelit. Dia tidak memberi untukku dan anak-anakku nafkah yang mencukupi kecuali jika aku mengambil uangnya tanpa sepengetahuannya”. Rasulullah Saw bersabda: “Ambillah dari hartanya yang bisa mencukupi kebutuhanmu dan anak-anakmu sesuai kebutuhannya” (HR. Bukhari No. 5049).

Keempat, untuk memperingatkan kaum muslimin dari suatu bahaya. Contoh ghibah yang dibolehkan karena alasan ini adalah seperti (a) kritik terhadap para perawi hadits, para saksi dan para penulis buku, sesuai kesepakatan ulama; (b) menceritakan kekurangan seseorang ketika kita dimintai pertimbangan sebelum melakukan urusan penting dengan orang tersebut, seperti kata Nabi Saw saat dimintai pertimbangan menjadi calon suami Fatimah binti Qais. Rasulullah Saw bersabda: “Muawiayah adalah seorang yang miskin, tidak berharta. Sedangkan Abu Jahm adalah seorang yang suka memukul istrinya.

Terimalah lamaran Usamah bin Zaid. Akhirnya Fathimah binti Qois menikah dengan Usamah dan bahagia bersamanya” (HR. Muslim No. 1480); (c) jika kita melihat seorang yang membeli barang yang cacat, seharusnya kita mengingatkan pembeli mengenai hal itu dengan maksud menghendaki kebaikan untuk orang lain, bukan untuk merugikan penjual atau mengacaukan transaksi jual beli; (d) jika kita melihat ada orang yang bergaul akrab dengan orang fasik (orang yang gemar bermaksiat) atau menimba ilmu dari ahli bid’ah dan kita khawatir orang tersebut akan terpengaruh maka seharusnya kita menasehati orang tersebut dengan menjelaskan keadaan gurunya berdasarkan bukti dan fakta bukan prasangka dan praduga. Hal ini kita lakukan karena kita menginginkan kebaikan untuk orang tersebut dan bukan untuk menggunjing gurunya; (e) apabila ada orang yang memegang jabatan tertentu namun dia tidak bisa menjalankannya sebagaimana edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

mestinya karena tidak memiliki kapabilitas atau suka melanggar aturan agama. Selayaknya orang ini kita laporkan kepada atasannya untuk menjelaskan keadaan sebenarnya. Dengan demikian pihak atasan tidak tertipu laporan anak buahnya sehingga bisa mengarahkan anak buahnya untuk bekerja dengan baik.

Kelima, Orang yang terangterangan melakukan berbagai dosa besar atau kebid’ahan.

Dalam kasus seperti ini dibolehkan menceritakan kejelekan yang dia lakukan dengan terang-terangan, namun tidak diperkenankan menyebutkan kejelekan yang lain kecuali berdasarkan alasan yang bisa dibenarkan.

Keenam, Untuk memberi penjelasan. Jika ada seseorang yang terkenal dengan julukan tertentu seperti, “si buta, si pincang, si cebol dan semisalnya” maka dibolehkan menyebutkan julukan tersebut untuk memberi penjelasan tentang orang yang dimaksudkan, bukan maksud untuk menjelekkan. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah pernah mengucapkan salam padahal beliau baru mengerjakan shalat sebanyak dua rakaat. Maka seorang yang memiliki julukan Dzul Yadaini berkata kepada Nabi, “Apakah shalat dikerjakan secara qashar ataukah engkau lupa wahai Rasulullah?” Rasulullah lantas berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, “Apakah benar apa yang dikatakan oleh Dzul Yadaini?” Para shahabat berkata, “Benar”. Rasulullah lantas bangkit dan shalat sebanyak dua rakaat kemudian mengucapkan salam kemudian bersujud sebagaimana sujud yang biasa beliau kerjakan atau lebih lama lagi (HR Bukhari no 682). Dzul Yadaini adalah julukan bagi seorang shahabat yang memiliki ukuran tangan yang tidak normal. Hadits di atas adalah dalil tegas menunjukkan bolehnya memanggil seseorang dengan nama panggilannya yang dikaitkan dengan kelainan fisik yang dimiliki.(*)

15

16

WALI SISWA

Hanya “Incip” Bikin Fulan Positif Narkoba

K

abar terciduknya si Fulan, salah seorang remaja oleh jajaran reserse narkoba dengan cepat tersiar ke penjuru salah satu kampung di Surabaya. Warga yang mendengar kabar itu sebagian besar tidak percaya jika si Fulan ini ditangkap Polisi karena kasus narkoba.

Dimata teman temannya si Fulan ini memang kerap nongkrong bersama anak anak muda lainnya. Tapi untuk urusan narkoba ia termasuk “alim”. Entah kenapa ia harus berurusan dengan Polisi, keluarganya pun dibuat pusing karena ulahnya. Orangtuanya yang tidak tahu apa-apa dengan kegiatan anaknya jadi ribut.

Fulan berasal dari keluarga kurang mampu, jelas untuk membeli narkoba ia tidak memiliki uang yang cukup. Lalu darimana ia bisa merasakan narkoba itu. Maunya orangtua Fulan dibebaskan dari urusan Polisi, dan bisa pulang kembali.

Tapi aparat punya bukti lain keterlibatan Fulan dengan benda haram itu.

Usut punya usut, kali ini lingkungan tempat Fulan setiap hari berkumpul dengan teman tanya yang membuat ia mencoba “incip”. Meski tidak banyak, tapi pemeriksaan menyebutkan ia positif dengan kandungan barang terlarang itu.

Apa yang dilakukan si Fulan adalah kurangnya pengendalian diri, lalu cobacoba. Biasanya orang yang coba-coba penyalahgunaan narkoba karena sedikit pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, dan akibat hukum yang ditimbulkan.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Penggunaan narkoba dalam dunia medis adalah legal. Nah, yang menjadi penyalahgunaan adalah ketika seseorang yang mengkonsumsi narkoba tanpa adanya pengawasan dari seorang

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

oleh: Wiwit Purwanto (Wartawan Harian Surya Surabaya, Orang tua Garnetta Liya kelas IX-D)

ahli kesehatan atau dokter.

Pemakaian narkoba tanpa pengawasan dari dokter sangat membahayakan si pengguna.

Kenapa? Pada umumnya narkoba mengandung zatzat beracun yang bisa menyebabkan pengguna narkoba mengalami ketergantungan atau kecanduan.

Tanpa komposisi yang pas sesuai anjuran atau aturan dari dokter barang haram itu merusak organ tubuh, mempengaruhi berkurangnya daya pikir seseorang yang akhirnya membuat pikiran menjadi tidak rasional dan kerusakan otak secara permanen. Lebih mengerikan lagi adalah berujung pada kematian.

Data dan fakta menunjukkan persentase tertinggi pengguna narkoba adalah anak-anak sekolah dan anak-anak remaja.

Sedangkan lokasi favorit untuk “fly” bersama barang haram itu umumnya di kos-kosan, club-club malam, diskotik, dan sebagainya.

Kalau kita simak tayangan di TV banyak contoh kasus artis-artis yang terlibat

WALI SISWA dengan penggunaan narkoba.

Bahkan ada yang tertangkap beberapa kali dalam kasus yang sama. Ini menunjukkan cengkeraman narkoba yang sangat hebat sehingga sulit untuk melepaskannya. Bahkan sekalipun dalam bilik penjara, mereka masih bisa merasakan dan mengedarkan narkoba.

Indonesia sedang berada dalam kondisi darurat narkoba. Semua elemen bangsa tidak boleh santai menghadapi kondisi ini. Semua masyarakat harus menyiapkan amunisi untuk melawan kejahatan narkoba. Pengedar narkoba harus bertanggungjawab, mereka inilah yang pantas untuk dihukum berat.

Hasil konferensi 172 negara di Wina beberapa waktu lalu memberikan gambaran yang mengerikan, di mana 800 narkoba jenis baru atau New Psychoactive Substance (NPS) telah menyerbu dunia. Terhitung 71 jenis di antaranya sudah masuk ke Indonesia.

BNN mengajak kementerian atau lembaga,instansi swasta, masyarakat untuk berperan aktif untuk menyelamatkan anak bangsa yang sudah terjerat narkoba. Peran orangtua sangat besar dalam ikut mengawasi anak anaknya agar tidak terjerumus dalam masalah narkoba. Tugas dan kewajiban sebagai orang tua lebih mewaspadai anak-anak dalam pergaulan. Awasi tingkah laku dan pola hidup anak-anak.

Orangtua harus peka terhadap perubahan sikap anak-anak yang memang kalau mereka terlibat penggunaan narkoba akan terlihat dengan sangat jelas.

Di lingkungan yang sedikit luas misalnya di sekolah.

Perlu adanya penyuluhan dan pengenalan apa itu narkoba. Semangatnya adalah memberikan pengetahuan terhadap barang berbahaya itu.

Misalnya dengan mengundang mantan pengguna narkoba yang sudah kembali menjadi orang baik baik dan sadar akan perilakunya yang salah.

Dari efeknya narkoba dikategorikan ada tiga, pertama, Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba ini antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Yang sedang tren adalah putaw.

Kedua, Stimulan, narkoba ini merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan, Kafein, Kokain, Amphetamin.

Contoh yang lagi ngehit dipasaran adalah Sabu-sabu dan Ekstasi.

Ketiga, Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi.

Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran.

Selain itu ada juga yang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

Jika dilihat penyalahgunaan narkoba disebabkan beberapa faktor diantaranya lingkungan, konflik individu dan emosi yang labil.

Mereka yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung memilih narkoba, karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.

Hidup mewah, orang yang terbiasa hidup mewah kerap berupaya menghindari

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

permasalahan yang lebih rumit. Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan dan singkat biasanya memilih cara-cara yang memberikan kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba yang dapat memberikan rasa euphoria secara berlebihan.

Ingin tahu, di masa remaja seseorang lazim mempunyai rasa ingin lalu setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal narkotika, psikotropika maupun minuman keras atau bahan berbahaya lainnya.

Kesempatan. Karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-masing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih sayang dari keluarga ataupun karena akibat dari broken home.

Ada prasarana karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan, bisa juga sebagai pemicu untuk menyalahgunakan uang itu membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka.

Minimnya bekal ilmu agama yang dimiliki, menjadikan pengguna narkoba ini tidak lagi mengindahkan apa saja yang di haramkan dan yang dihalalkan. (*)

17

18

PRESTASI

Raih Juara dalam Lomba Hari Anti Korupsi Sedunia

S

MP Musasi meraih dua gelar juara dalam lomba pidato dan yel-yel Hari Anti Korupsi Sedunia, Rabu (28/11/2018).

Lomba yang diselenggarakan Kejaksaan Negeri dan Dinas Pendidikan Sidoarjo itu diikuti para pelajar tingkat SMP Negeri/ Swasta se-kabupaten.

Sahirah Shafa Alifiyah Hanan, siswa kelas IX F, tidak menyangka jika berhasil menjadi juara kedua lomba pidato yang bertempat di Aula SMP Negeri 2 Sidoarjo. “Persiapan cukup mepet, ditambah jadwal lomba bersamaan dengan ujian semester,” ujarnya.

Meski begitu, Sahirah, penggilannya, tidak merasa terbebani. “Bikin teks pidatonya kemarin, dan baru pagi tadi

dihafal. Alhamdulillah bisa lepas saat tampil dan akhirnya menang,” ungkapnya seraya menyebutkan pidatonya yang berjudul Tanpa Korupsi, Indonesia Jaya.

Sementara dalam lomba yel-yel, tim SMP Musasi berhasil menjadi juara ketiga.

Bertempat di Aula SMP Negeri 1 Sidoarjo, tim yang beranggotakan 10 personal itu satusatunya sekolah swasta yang dapat bertengger di podium juara.

Faizal Amarie Mangkoe, pembina tim yel-yel SMP Musasi, mengungkapkan kunci keberhasilan timnya. “Mereka yang ikut di tim ini sudah terbiasa menjadi supporter saat mendukung tim futsal sekolah,” tutur Faizal, panggilannya.

Kekompakan dan semangat, menurut dia, menjadi kunci sukses tim yel-yelnya.

“Alhamdulillah, dari 10 menit untuk perform, kami bisa tampilkan hingga lima menit lebih. Suara dirigen juga luar biasa lantang,” ungkapnya.

Dengan keberhasilannya sebagai juara ketiga, tim yel-yel SMP Musasi diganjar dengan hadiah tabungan sebesar Rp 2 juta.

“Bersyukur, para siswa tadi setelah tampil juga dapat hadiah Rp 50 ribu per anak,” ungkap Faizal. Selamat! (*)

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

PRESTASI

Tim Futsal SMP Musasi Rebut Juara 2 Student Competition Smamuga Cup 2019

T

im Futsal SMP Musasi meraih tempat kedua Student Competition SMA Muhammadiyah 3 Tulangan (Smamuga) Cup 2019, Sabtu (13/4/2019). Ferdinand dkk, harus puas menjadi runner-up setelah menghadapi tim futsal SMPN 1 Wonoayu di partai final.

Kedua tim memperlihatkan kualitas sebagai finalis dalam kompetisi tersebut.

Apalagi tim futsal SMP Musasi, permainan taktis yang menjadi ciri khas mereka tampak dominan dalam final. Sayang, mereka harus lebih bersabar untuk meraih podium juara pada tahun ini.

Tim Futsal SMP Musasi yang diperkuat beberapa punggawa utamanya sukses dalam pertandingan pertama. Tim yang meraih juara pertama lomba futsal ME Confest 2018 itu sukses membekuk tim futsal dari SMP Islam Krembung dengan skor 2-0.

Kesuksesan tim futsal SMP Musasi tidak hanya dalam kompetisi ini. Namun, sepanjang tahun 2017-2018, mereka berhasil menorehkan prestasi dan mengharumkan nama sekolah.

Diantaranya menjadi juara 1 School Meeting 2017 Muhammadiyah se-Sidoarjo, juara 2 Mutiara Bunda Cup 2018, juara 3 Zuper Futsal Cup 2018, juara 3 Sumpah Pemuda Cup 2018, juara 1 Me-Confest 2018 Se-Jawa Timur, hingga yang terbaru menjadi juara 2 Students Competion Smamuga Cup 2019. Selamat! (*)

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

19

20

FREEPORT

Nginggris 7 Hari di Pare-Kediri

Never stop for learn...

And don’t stop

until you succeed…

“Jangan pernah berhenti untuk belajar dan jangan berhenti sampai kamu sukses.”

Untaian kalimat itu datang dari Mr Abie, founder of BEC group saat memotivasi para siswa SMP Musasi sebelum para siswa bertolak kembali ke sekolah.

Seperti baru saja kemarin saja kami datang ke Pare, Kediri untuk belajar bahasa Inggris.

Padahal hampir sepekan kami berada jauh dari orang tua kami,

atau sejak Ahad (3/3/2019) hingga Sabtu (9/3/2019) kami belajar di kampung Inggris.

English Camp, inilah nama dari program sekolah tercinta kami, SMP Musasi. Kegiatan yang masuk dalam OLA (Outdoor Learning Activity) itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para siswa. Ya, mereka yang duduk di kelas VIII diikutkan dalam program perdana ini.

Seperti yang disampaikan Miss Etik Retnowati, SPd. Guru bahasa Inggris di SMP Musasi yang juga menjadi koordinator dalam program English Camp (EC). Selain menjadi sarana memupuk kemandirian, EC juga diharapkan mampu MUSASI l edisi 8, Juni 2019

mengakselerasi kemampuan berbahasa Inggris para siswa SMP Musasi.

“Agar speaking, grammar, pronounciation, dan structure dalam berbahasa Inggris kalian bagus,” ujar Miss Etik pada saat itu. Dia juga menambahkan, jika pembiasaan di kampung Inggris, Pare-Kediri, baik untuk kelancaran berbahasa Inggris.

Miss Etik juga mengatakan, jika program EC juga bagus sebagai media sosialisasi para siswa. Seba di sana, kita ditempatkan dalam satu kamar yang berisikan tiga hingga lima siswa. Maka, kita pun belajar bersabar, antri, mengelola waktu dengan baik, dan yang pasti belajar mandiri.

FREEPORT Di kampung Inggris para siswa belajar banyak hal. Selain tentu saja bahasa Inggris itu sendiri. Tak salah sekolah memilih BEC sebagai partner.

Karena tutornya memang masih muda-muda. Seperti seorang kakak yang mengajari adiknya dengan penuh semangat. ** Jam tangan sudah menunjukkan pukul 08.00.

Hari itu kami semua berangkat dengan beberapa bus menuju Pare-Kediri. Kami tiba di lokasi pada pukul 13.00. Sesampainya di sana, kami berkumpul di ruang utama yang tidak jauh dari lapangan sintetis yang menjadi ciri khas BEC. Setelah itu, para siswa mengikuti uji kemampuan.

Masing-masing siswa diberi soal menerjemahkan kalimat bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. Usia mengerjakan soal, lalu ada tes wawancara dari para tutor BEC kepada kami. Tes tersebut bertujuan untuk menentukan pembagian kelas pre-basic (level rendah) serta basic.

Pengumuman kelas belajar tersebut dapat dilihat esok harinya di camp masing masing.

Kami bergegas menuju camp dan kamar masingmasing. ,Di sana kami mendapat pembelajaran dari para tutor BEC. Selama pembelajaran di sana, tampak para tutor sangat menguasai materi pembelajaran bahasa Inggris. Malamnya, kami kembali ke ruang utama

BEC yang jaraknya kurang lebih 700 meter dari camp kami.

Di sana ada religius meeting, membaca Alquran bersama.

Hampir mirip dengan diniyah yang ada di sekolah. Bedanya, kami membaca surat Yasin sampai Al Qariah, tidak ada hafalan surat atau menulis hijaiyah.

Hari-hari selama di Pare-Kediri rasanya begitu singkat. Kami pun sudah sampai di hari Jumat. Malam terakhir itu ada farewell party.

Esok paginya kami harus segera berkemas, persiapan kembali ke Sidoarjo. Sebelum bus kami menjemput, ada sambutan terakhir dari para tutor pihak BEC. Kami pun meninggalkan Pare-Kediri pada pukul 11.00.

Banyak kenangan dan kesan pembelajaran yang mendalam saat berada di PareKediri. Teman kami, M. Althof

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

dari kelas VIII-D terkesan dengan pembelajaran di kampung Inggris. Menurutnya, program belajar Belajar di sana sangat seru, tempatnya bagus, dan cara mengajar para tutor yang tidak membosankan. Alhamdulillah.

(Agsel)

21

22

EDUFUNTAINMENT

Mendunia dengan Menulis

P

ercaya nggak, jika tulisan dapat membawa kita keliling dunia secara gratis? Hal itu telah dibuktikan lho ama para novelis. Karyakarya sukses mereka berhasil membawa penulisnya keliling dunia.

Seperti yang disampaikan dalam seminar kepenulisan dalam rangka menumbuhkan jiwa literasi serta memberikam semangat para generasi muda untuk terus berkarya, Ahad (31/3/2019).

Bertempat di hall lantai 3 SMP Musasi, kegiatan yang dilaksanakan atas kerjasama Perpustakaan SMP Musasi bersama Forum Lingkar Pena (FLP) Sidoarjo itu tidak hanya

dihadiri mereka dari kalangan remaja, namun juga para mahasiswa bahkan Ibu-ibu rumah tangga.

Pembicara pertama adalah Kirana Kejora. Seorang novelis bestseller yang 19 karya novelnya telah diterbitkan.

Bahkan novelnya yang berjudul Air Mata Terakhir Bunda (AMTB) dan Ayah Menyayangi Tanpa Akhir (AMTA) menarik minat produser untuk dibuat film.

Bahkan, salah satu novel terbarunya yang berjudul Yorick, dikabarkan juga segera menyusul ke layar lebar. Semua itu membuktikan jika semakin banyak panggung bagi penulis untuk bisa bergerak maju. Selain sebagai novelis, Kirana juga seorang aktivis literasi. Dari karya-karya yang dibuatnya itulah yang membawanya keliling dunia.

Pembicara kedua adalah Hiday Nur. Dia merupakan salah seorang penulis yang karyanya juga sudah banyak diterbitkan. Bahkan, dia mendirikan banyak komunitas. Diantaranya

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

Nulis Aja Community, Sanggar Caraka, Awardee LPDP dan Awardee life of Moeslims in Germany. Melalui tulisan, dia mendapatkan beasiswa ke berbagai belahan dunia. Tidak berhenti samai di situ, bahkan yang terbaru, dia mendirikan dan merintis berbagai lembaga literasi untuk memberi ruang bagi para penulis untuk berkarya.

Semakin lama acara semakin bertambah seru.

Beragam informasi serta wawasan dibagikan untuk para penulis dan calon penulis agar terus berkreasi. Tak lupa beragam tips dan motivasi juga diberikan. Salah satunya dari Kirana Kejora. “Menulis itu bisa dari mana saja dan kapan saja. Bisa dimulai dari yang ada sekitar kita.

Yang terpenting dari seorang penulis adalah niat, jalani, fokus, banyak membaca, rendah hati, peka terhadap sekitar, dan berani memulai,� ujar Ibunda dari alumni SMP Musasi Bunga Almira itu di penghujung acara. (Shasa)

EDUFUNTAINMENT

Menikmati Orkestra dari Negeri Sakura

“

Feel So Proud But Still Nervous”. Itulah yang diungkapkan Nasya Widyana Ayundhira saat melihat cuplikan videonya di akun instagram sekolah @musasijhs. Postingan yang sudah dilihat lebih dari seribu viewers itu menampilkan siswa kelas IX-E tersebut saat memimpin orkestra. Bukan tanpa sebab jika Nasya, panggilannya, merasa bangga sekaligus gugup pada saat itu.

Ya, dia dipilih untuk menjadi dirijen. Yang dipimpinnya bukan orkestra biasa, namun Worldship Orchestra, sebuah organisasi nirlaba dari Jepang yang sudah keliling dunia.

Meski dia sering ditunjuk untuk menjadi dirijen paduan suara di sekolahnya, namun perasaan campur aduk tetap melingkupinya pada saat itu.

Selain dia, Harjuna Surya Hadhi, siswa kelas VII-G juga sempat belajar menjadi dirijen. Bahkan, saat penampilan Harjuna, para penonton bersorak-sorai karena Harjun tidak juga mengarahkan tongkat dirijen ke bawah, tanda mengakhiri lagu.

Kelompok orkestra dari Jepang itu tiba di SMP Musasi pada Jumat pagi (15/3/2019). Sejenak, setelah mereka menginjakkan kaki di sekolah, para punggawa yang beranggotakan 40 personil itu segera merapat ke meeting room. Di sana mereka melakukan briefing. Setelah itu, satu persatu mereka keluar ruangan menuju truk yang mengangkut alat-alat musik yang akan digunakan. Tampak sekali ketertiban para personil orkestra yang merupakan gabungan para mahasiswa dari negeri Sakura itu.

Alunan saxophone, dentuman drum,dan suara gesekan biola mampu menyihir para siswa, guru dan karyawan yang hadir di hall SMP Musasi lantai tiga. Beberapa lagu dalam alunan dan rancaknya alat musik bergantian dibawakan.

Sebelumnya, ada sesi perkenalan nama-nama alat musik yang dibawakan para personil serta mengenalkan bunyi satu persatu dari alat musik tersebut.

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

Sumiati, Koordinator Indonesia-Japan Worldship Orchestra (WO) mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan orkestra tersebut sebagai sarana edukasi. “Orang awam kan menganggap musik orkestra itu mahal. Nah, pihak WO ingin menampilkan musik klasik dalam balutan orkestra ke berbagai sekolah di seluruh dunia. Agar para siswa bisa menikmati musik yang katanya mahal itu dengan gratis tanpa biaya sedikitpun,” ujar Sumi, panggilannya.

Memang, misi edukasi sangat kentara dalam kegiatan tersebut. Hal itu terlhat pada sesi terakhir. Para siswa diperkenalkan dengan beragam alat musik dan diminta untuk mencoba sesukanya.

Muhammad Haikal Maulana, salah satu penonton yang menikmati pertunjukkan tersebut, mengaku kagum dan senang dengan perfom yang ditampilkan. “Iya senang. Musik klasik itu ternyata berbeda.

Seperti ada kesan yang mendalam saat mendengarnya,” ujar siswa kelas VIII-H yang mengaku baru pertama kali menyaksikan konser musik klasik.

Kekaguman juga dirasakan Nur Kholifah SpdI. Guru Prakarya itu tidak hanya takjub dengan penampilan orkestra, namun juga dengan etos kerja para personilnya.

“Luar biasa. adab mereka soal kedisiplin, kekompakan serta kemandiriannya bisa kita tiru,” ujarnya berbinar. (Agsel) Scan untuk melihat cuplikan penampilan Orkestra Jepang

23

24

QOLAM

oleh: Dra. Titik Leksani (Guru Bahasa Indonesia)

Isra’ Mi’raj dan Shalat 50 Rakaat di SMP Musasi ”Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, langsung ke Sidratulmuntaha (di langit ke tujuh) pada malam hari untuk menerima perintah salat lima waktu,” begitu yang diucapkan salah satu siswa SMP Musasi saat ditanya peristiwa Isra Mikraj.

M

emang ada yang mengatakan jika perintah awal shalat adalah 50 waktu. Lalu kemudian menjadi lima waktu saat peristiwa Mi’raj terjadi. Terlepas dari ikhtilaf tersebut, shalat merupakan ibadah yang penting. Sampaisampai Allah memanggil langsung Rasul Muhammad untuk menghadap Allah ke langit.

Shalat tidak hanya pembeda seorang mukmin dan kafir. Namun, shalat juga bagian dari pilar agama. Jika seseorang tidak mendirikan shalat, maka robohlah agamanya. Sedang shalat berjamaah dikatakan sebagai pilar negara. Karena dari berjamaah ada ukhuwah

Islamiyah sebagai tonggak pemersatu negara Indonesia yang penduduknya mayoritas muslim.

Isra Mikraj yang diperingati tiap tanggal 27 Rajab itu tidak lain bentuk peringatan peristiwa yang luar biasa yang dialami Rasulullah. Di SMP Musasi tidak ada peringatan khusus Isra Mikraj. Namun, Isra Mikraj (shalat) telah terejawantah dalam proses keseharian di SMP Musasi. ** “Sesungguhnya Shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (An Nisa (4): 103).

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

Di SMP Musasi, urusan shalat insya Allah terlaksana dengan istiqamah. Para pimpinan, guru, karyawan, serta para siswa tetap menempatkan shalat sebagai pilar utama disela rutinitas akademik dan seabrek kegiatan menggali potensi dan kemampuan para siswa.

Mari tengok sejenak.

Rangkaian ibadah shalat dimulai pada pukul 07.45.

Saat itu para siswa selesai dari program diniyah. Mereka bergegas menuju ke Masjid untuk siswa putra, dan ke Hall di lantai tiga untuk siswa putri.

Mereka melaksanakan shalat dhuha. Kegiatan shalat dhuha dilaksanakan sebelum kegiatan belajar-mengajar seperti sekolah pada umumnya.

Agar efektif, ada himbauan untuk mengambil wudhu mulai dari rumah sebelum berangkat ke sekolah. Hal itu dimaksudkan agar ada pembelajaran bagi

QOLAM para siswa untuk tetap menjaga kesucian wudhunya. Shalat dhuha tidak hanya menjadi pembiasaan bagi para siswa, juga pada Bapak/Ibu guru maupun karyawan di lingkungan sekolah.

Sesampainya di Hall, para siswa putri bersegera mengenakan mukenah dan menempati shaf-shaf. Dari tempat imam, sayup-sayup terdengar suara. “Ayo anak-anakku, segera manfaatkan waktumu sembari menunggu teman-teman yang lain. Laksanakan shalat 2 rakaat 2 rakaat, sehingga nanti kalian bisa melaksanakan shalat dhuha 8 rakaat. Untuk yang lain yang selesai shalat silakan muraja’ah.�

Suara khas dari Bunda Zum yang selalu mengingatkan para siswa. Nasehat yang tidak pernah lelah dari Staf Ismuba tersebut agar para siswa melaksanakan shalat dhuha secara berjamaah. Sebagai pembelajaran, para siswa biasa melaksanakan shalat dhuha dua rakaat-dua rakaat. Namun, banyak juga yang melaksanakan shalat delapan rakaat dengan empat kali salam.

Saat jam sudah bergerak pada pukul 11.30, suara adzan dhuhur terdengar. Bel tanda akhir pembelajaran dibunyikan.

Para siswa akan segera melaksanakan shalat dhuhur berjamaah. Sebelumnya didahului dua rakaat shalat qabliyah. Bakda shalat dhuhur, juga disempurnakan dengan dua rakaat shalat bakdiyah.

Pengakhir kegiatan sekolah ditutup dengan shalat Asar berjamaah.

Tidak berhenti di situ.

Usai melaksanakan shalat

Asar, para siswa masih melanjutkan dengan kegiatan Mubit (Musasi Bina Iman dan Takwa). Pelaksanaannya secara bergiliran dari jenjang kelas VII hingga kelas IX. Waktunya dimulai pukul 16.00 dan diakhiri setelah shalat Isya berjamaah.

Kegiatan Mubit dilaksanakan sebagai upaya menanamkan sikap istiqamah dalam hal shalat berjamaah.

Dalam Mubit para siswa putra juga dilatih untuk menjadi caloncalon imam shalat. Secara bergantian, perwakilan siswa dari masing-masing kelas yang sudah terjadwal menjadi imam shalat maghrib dan isya.

Diantara dua shalat itu ada pembelajaran murajaah Alquran dan hafalan hadits.

Penutup yang paripurna dari sikap istiqamah para siswa SMP

Musasi dalam hal shalat adalah Kegiatan Safari Subuh. Di akhir pekan bersamasama mendatangi masjid-masjid Muhammadiyah di sepertiga malam. Dalam kegiatan Safari Subuh, bukan hanya para siswa yang melaksanakan kegiatan tersebut. Peran serta para orang tua juga dilibatkan dalam kegiatan tersebut.

Begitu masuk masjid, mereka mengawalinya dengan dua rakaat shalat tahiyatul masjid. Lalu melanjutkan dengan shalat iftitah dua

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

rakaat dan sebelas rakaat shalat lail. Sembari menunggu shalat subuh digunakan untuk berdzikir. Kemudian menunaikan dua rakaat shalat fajar yang pahalanya sebaik dunia seisinya.

Maka, tuntas sudah apa yang telah dilaksanakan semua warga SMP Musasi. Para guru, karyawan, siswa, hingga wali siswa tuntas menunaikan perintah shalat. Jika ditotal, jumlah shalat yang ditunaikan sebanyak berikut: 1. Pagi, siang dan sore sebanyak 20 rakaat (keseharian) 2. Petang dan malam hari sebanyak 11 rokaat (Mubit) 3. Sepertiga malam sampai Fajar dan Subuh sebanyak 19 rokaat (Safari subuh) Subhanallah, total 50 rakaat yang dilaksanakan para siswa SMP Musasi dalam kesehariannya. Mungkin inilah yang dimaksud dengan pesan Isra Mikraj. Memang, bukan dari banyaknya jumlah rakaat untuk mengukur ketakwaan seseorang.

Namun, membangun keistiqamahan pada para remaja yang sedang dalam masa puber pertama adalah sesuatu yang luar biasa.

Dari banyaknya rakaat shalat yang dilaksanakan, semoga terbawa dalam keseharian perilaku, akhlak, maupun tingkah laku para siswa SMP Musasi. Merekalah calon-calon pemimpin bangsa yang ditempa belajar selama tiga tahun di SMP Musasi, yang semoga akan menjadi bekal sukses dunia-akhirat. Aamin.

Sekali lagi, tanpa dukungan dari semua elemen, khususnya para Bapak/Ibu guru serta para wali siswa, mustahil semua dapat terwujud dengan sempurna. (*)

25

26

KOMUNITAS

Hooligan Musasi

Suporter Berprestasi yang Penuh Kreasi

S

MP Musasi bangga mempunyai basis suporter luar biasa.

Dialah Hooligan Musasi, kelompok suporter yang didirikan empat tahun silam itu kini disegani banyak kalangan.

Bukan karena tampang atau atributnya yang sangar, namun karena kekompakan dalam mendukung tim kesayangan yang militan. Dan pastinya prestasi dan kreasi yang selalu hadir itulah yang membanggakan.

Hooligan kini tidak hanya menjadi ikon kalangan pecinta futsal antar sekolah,

namun juga di luar sekolah.

Kelompok suporter ini tidak hanya berprestasi dari tribun penonton atau tepi lapangan, namun kreasinya menembus hingga kantor Kejaksaan.

Lihatlah prestasi pada 2018 kala kelompok suporter ini mendapatkan kategori tim Yelyel terbaik lomba Anti Korupsi yang diadakan Kejaksaan Negeri Sidoarjo. Luar biasa, bukan?!

Atraktifnya dukungan dari para Hooligan pada tim futsal kebanggaan, tampak saat mengikuti Kejuaraan Futsal Sumpah Pemuda Cup di Komplek GOR Delta Sidoarjo MUSASI l edisi 8, Juni 2019

tahun 2018 lalu. Meski tim futsal SMP Musasi harus puas meraih juara tiga, tidak begitu dengan kelompok suporternya. Hooligan menjadi Best Supporter pada ajang yang mempertemukan tim futsal sekolah se-kabupaten Sidoarjo itu.

Ketua koordinator Hooligan Musasi Pramuditya Priyatno Putra mengatakan, totalitas teman-temannya yang tergabung dalam Hooligan tampak saat membuat koreo 3D. “Dua hari persiapan, akhirnya kami bisa membuat koreo 3D dan juga banner berukuran 3x2

KOMUNITAS meter,” ujar Didit, panggilan siswa dari kelas IX-E tersebut.

Didit melanjutkan, dipilihnya Hooligan Musasi menjadi pemenang kelompok suporter terbaik bukan kebetulan belaka. “Dalam penilaian oleh dewan Juri, Hooligan unggul pada empat kategori penilaian, diantaranya massa, koreo, kompak, dan tertib. Dan yang terpenting, Hooligan Musasi tidak rasis saat mendukung tim futsal SMP Musasi,” ungkapnya.

Totalitas dalam mendukung tim kebanggan tidak hanya saat di tribun atau tepi lapangan, namun jauh sebelum itu. “Kami iuran dengan uang sendiri untuk beli tiket masuk. Alhamdulillah konsumsi dapat sumbangan dari para wali murid,” tambah Didit yang mengaku menghabiskan lebih dari seratus ribu untuk membuat banner dan membeli waring.

Dalam tiap pertandingan yang diikuti tim Futsal SMP Musasi, hampir dapat dipastikan

akan dipenuhi oleh para siswa yang tergabung dalam Hooligan Musasi. Chant-chant dukungan yang lantang menjadi ciri khas mereka. Dresscode hitam-hitam dipastikan memenuhi bagian tribun atau tepi lapangan.

Di saat itulah motivasi para pemain yang bertanding akan terlecut. Hal sebaliknya dialami tim lawan. Jika tidak memiliki mental tanding yang bagus, dapat dipastikan akan gugup dan demam panggung.

Modal kreativitas, militan, dan tak kenal lelah mendukung tim kesayangan SMP Musasi saat bertanding itulah, yang salah satunya membawa tim futsal SMP Musasi terus berprestasi. Hal tersebut ternyata berkolerasi dengan prestasi kelompok suporter yang dibentuk pada tahun 2015 ini.

Selain menjadi yang terbaik dalam hal dukung-mendukung tim kesayangan di Sumpah Pemuda Cup dan Lomba Anti Korupsi, Hooligan juga meraih

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

predikat Best Supporter saat mendukung tim futsal SMP Musasi dalam Smagrisda Cup IV 2018 dan Students Competition Smamuga Cup 2019. Seringkali dinobatkan menjadi suporter terbaik tidak membuat mereka berbangga hati menyombongkan diri.

Ya, suporter dalam bidang olahraga tidak hanya menjadi pelengkap tim kebanggannya. Kini, suporter telah bertransformasi menjadi kekuatan yang loyal terhadap tim yang dipujanya. Seperti suporter dalam sepak bola.

Jika pelatih, pemain, atau manajer bisa berganti, berbeda dengan suporter. Dia tetap menjadi yang terdepan dalam kesetiaan. Suporter menjadi orang yang kesekian dalam kisah sukses tim yang didukungnya. Mereka tidak hanya bisa memberi support moral, namun juga menjadi wadah kreatifitas dan mendulang prestasi. Tetap jaya Hooligan Musasi! (das)

27

28

PROFIL GURU

Anwar Akada, S.Pd

Menjadi Guru karena Pesan dari Orang Tua “Mengabdilah di Muhammadiyah!” Itulah pesan yang diingat Anwar Akada dari kedua orang tuanya. Dari ‘titah’ tersebut, kini pria yang akrab disapa Daddy Anwar oleh para peserta didiknya itu, telah mengabdikan dirinya menjadi guru bahasa Inggris di SMP Musasi. Tidak setahundua tahun, tapi sudah delapan tahun lamanya Anwar ‘mewakafkan dirinya’ di amal usaha Persyarikatan.

Kini, selain mengajar mata pelajaran bahasa Inggris, anak ketiga dari lima bersaudara ini juga menjadi wali kelas VIII- C. Sebelum menjadi seorang guru seperti sekarang, pria penyuka nasi goreng tersebut ternyata sempat menjajal profesi sebagai wartawan surat kabar.

“Ya, dulu sempat menjadi wartawan biro Jawa Timur karena kebetulan diajak salah satu teman,” ungkap Daddy Anwar yang mengaku cukup senang saat dulu berprofesi sebagai Jurnalis itu.

Penghobi membaca ini juga menceritakan awal mula bekerja sebagai guru bahasa Inggris di Musasi. “Waktu itu ada tawaran mengajar, kebetulan ada formasi guru bahasa Inggris yang kosong,” ujarnya.

Pria asli kota delta ini mengaku alasannya untuk memilih

mengajar bahasa inggris karena berawal dari kesenangannya dalam belajar berbahasa. ” Bahasa Inggris itu penting. Sebab, bahasa Inggris sudah menjadi bahasa internasional. Dengan itu kita bisa berkomunikasi satu sama lain meski berbeda negara,” jelasnya.

Tetapi menurutnya, tidak hanya bahasa Inggris saja yang perlu dikuasai. Semakin banyak bahasa yang dikuasai maka semakin bagus.

“Semua bahasa bagus untuk dipelajari. Semakin banyak bahasa yang dikuasai, maka kita menjadi semakin percaya diri,” tambahnya.

Di tahun-tahun awal menjadi pendidik, Daddy menyatakan sempat ingin keluar dari profesi guru yang dijalaninya di SMP Musasi.

“Karena dulu tidak seperti sekarang. Penghasilan menjadi seorang guru bisa dibilang relatif kecil,” ungkapnya.

Namun, karena kecintaannya pada dunia pendidikan dan juga menepati pesan dari kedua orang tuanya, maka dia memilih untuk tetap bertahan hingga saat ini . “Senang bisa berbaur dengan anak-anak. Sekaligus menjalankan pesan dari orang tua untuk terus berjuang di Muhammadiyah,”tuturnya.

Saat ditanya kunci sukses agar dapat lancar berbahasa Inggris, pria yang bercita- cita masuk surga ini menjawab niat dan kemauan menjadi yang utama, selain juga karena faktor pembiasaan. “Belajar bahasa Inggris saat ini semakin mudah. Sumbernya bisa dari manamana. Buku, film, internet, ataupun lagu yang berbahasa Inggris dapat dijadikan sarana belajar,” ungkapnya.

Pria kelahiran Oktober ini juga memberikan harapannya pada para siswa SMP Musasi agar tetap menjaga shalat dan akhlak di saat menuntut ilmu. “ Pengetahuan yang bagus, akhlaknya pun harus bagus.

Percuma saja jika berilmu namun tak berakhlak,” tegasnya. Semangat dan tekun belajar, lanjut dia, juga harus diiringi akhlak yang baik. (Shasa)

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

PROFIL KARYAWAN

Lulut Hermawan, S.kom

Pernah Bercita-cita Jadi Hacker

B

agi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler desain grafis, pasti sudah tidak asing lagi dengan sosok pengajar satu ini. Dialah Lulut Hermawan SKom. Selain menjalankan amanah sebagai guru pengajar ekstrakurikuler, mulai tahun lalu, Bapak dua anak ini juga mendapat kepercayaan sebagai staf sarana dan prasarana (sarpras) di SMP Musasi.

Sudah 14 tahun rupanya, sosok bersahaja ini mengabdikan dirinya di sekolah kita tercinta. Bukan waktu yang singkat memang. Apalagi jika melihat jarak yang harus ditempuhnya dari rumah ke sekolah yang cukup jauh. Ya, hampir tiap hari Lulut mengarungi padatnya jalanan PandaanSidoarjo. Pria yang beralamat di Jl. Urip Sumoharjo No. 10 Pandaan Kabupaten Pasuruan itu mengaku, kemajuan belajar para siswa menjadi salah satu penyemangatnya.

“Bekerja dan menjalankan tugas adalah bagian dari ibadah,” ujar alumni Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini.

Sebagai Bapak dari dua anaknya yang masih menempuh pendidikan di bangku sekolah, rutinitas harian sebelum bekerja juga

tidak jauh berbeda dengan kebanyakan para orang tua lainnya. “Tiap hari ya harus mengantar anak-anak berangkat sekolah dulu,” ungkapnya.

Walaupun setelah itu harus berangkat menempuh jarak yang jauh, Lulut tetap tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang Bapak bagi anak-anaknya. “Jadi mohon maaf, saat tiba di SMP Musasi kadang selalu terlambat,” imbuhnya.

Sebagai seorang yang menyukai bidang Teknologi Informasi (TI), Lulut tidak bisa lepas dari dunia piranti canggih. Termasuk dalam hal nonton film. Gara-gara keseringannya menyaksikan film yang berkaitan dengan komputer, pernah terbesit dalam hatinya untuk menjadi seorang peretas.

“Iya, gara-gara film, dulu cita-citanya pingin jadi hacker,” kata Lulut.

Meski kini cita-citanya berganti labuhan di lembaga pendidikan, namun, Lulut masih menjadi salah seorang yang ahli di bidang TI. Tugas-tugas yang berkaitan dengan pemrograman hingga menjadi koordinator Proktor Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tetap dijalaninya penuh amanah.

Tetap semangat berkarya! (Dinda)

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

29

30

PROFIL SISWA

Al Uyuna Galuh Cantika

Gara-gara Little Pet Shop di YouTube

C

antik, begitulah sapaan akrab temantemannya di SMP Musasi. Selain berparas ayu, mojang kelahiran 10 September 2004 itu ternyata juga jago saat ber-cas-cis-cus dalam bahasa Inggris. Mantan aktivis PR IPM SMP Musasi ini mengaku menyukai bahasa Inggris sejak duduk di bangku sekolah dasar.

“Dulu, saat kelas 3 SD menonton konten Little Pet Shop di YouTube,” tutur keponakan dari Mendikbud Muhadjir Effendi itu, saat diwawancarai Jurnalis Musasi Magazine pada Kamis (18/4/2019).

Alumni SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Muhida) tersebut mengaku tertarik dengan tayangan yang membahas tentang mainan itu karena lucu. “Jadi, dalam tayangan itu, ada boneka yang bisa ngomong dalam bahasa Inggris saat kepalanya digoyang-goyangkan,” ungkapnya sambil tersenyum.

Dia kemudian tertarik untuk membuat miniatur mainan tersebut dan mempraktikkannya dengan dialog bahasa Inggris. “Dulu ya belum begitu lancar,” ujar cewek yang kerap berprestasi dalam kompetisi bahasa Inggris itu.

Lambat laun, ketertarikan kembaran dari Al Uyuna

Galuh Cintania itu akhirnya ditangkap kedua orang tuanya. “Saat kelas 5 SD, orang tua melihat saya suka bermain dengan bahasa Inggris, yang akhirnya saya diikutkan bimbingan. Dari situ, saya akhirnya bisa tahu dasar-dasar bahasa Inggris seperti apa,” ujar Cantik.

Kemahirannya dalam berbahasa asing juga didukung dengan pembiasaan yang baik.

Cantik mengaku, kedua orang tuanya-lah yang menjadi partner saat nginggris. “Orang tua selalu mengajak saya untuk berbicara dengan bahasa Inggris. Misalnya, setiap kali berbicara dengan mama, saya harus menggunakan bahasa Inggris seperti, Mom can I take a glass of water,” ujarnya menirukan pembiasaan yang dilakukannya.

Selain pembiasaan di lingkungan keluarga.

Media sosial seperti YouTube juga tak luput dari sarana belajarnya. “Dulu saat masih kecil, sama orang tua juga sering lihat bareng konten berbahasa Inggris,” ungkap putri ketiga dari mantan Wartawan Senior Kompas Anwar Hudijono itu.

Motivasi Cantika dalam belajar bahasa Inggris karena ingin mengeksplorasi kemampuan diri. “Tetaplah percaya dengan kemampuan diri, kenalilah potensi diri lebih dalam, lalu eksplorasilah, jangan dipendam. Tidak perlu minder jika melihat kesuksesan orang lain.

Setiap orang punya jalan suksesnya sendiri,” kata siswi kelas IX-E itu. (Agsel)

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

PROFIL SISWA

Muhammad Bintang Mahendra Allatif

Jatuh Hati pada Tapak Suci

B

ejo, begitulah dia disapa para siswa SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo. Sama dengan arti namanya yang sering beruntung itu, pemilik nama lengkap Muhammad Bintang Mahendra Allatif tersebut dinilai para temannya sering melakukan halhal yang antimainstream. Selain hobi dengan olahraga panahan, cowok yang berprestasi di bidang non-akademik itu mengaku sudah jatuh cinta dengan Tapak Suci. Kok bisa?

Karena seringnya menjuarai kejuraan di tingkat daerah, penyuka minuman greentea itu jadi lupa dengan apa saja suka dan dukanya menggeluti dunia persilatan yang sesungguhnya.

“Hmm..apa ya, sukanya dapat medali emas dan juga bisa membanggakan orang tua,” ujar Bejo saat diwawancarai Jurnalis Musasi Magazine, Senin (22/4/2019).

Dia lalu mengingat kejadian yang tidak mengenakkan saat mengikuti kejuaraan. “Jadi dulu pernah kehilangan barang,” ungkapnya tanpa menyebut kapan kejadian tersebut terjadi.

Namun, peristiwa tersebut tak membuatnya patah arang.

Dia tetap latihan dengan keras dan selalu meminta restu dari orang tuanya. “Tanpa mereka saya tidak dapat menjadi seperti sekarang,” ujar penyuka makanan kebab ini.

Siswa berprestasi dari kelas IX-D ini juga pernah

mengalami kebosanan dari rutinitas latihan yang hampir tiap hari dilakukan. “Ya, bosan pasti pernah, tapi pelatih selalu punya cara agar latihan menjadi menyenangkan,” ungkap cowok kelahiran 10 September 2003 ini.

Tapak suci, sebagai bagian dari perguruan Pencak Silat Muhammadiyah, seolah sudah menjadi bagian dari kehidupannya. “Sejak awal saya memang suka olahraga.

Dengan menggeluti tapak suci, saya bisa punya bekal untuk membela diri. Juga untuk

membantu mereka yang lemah dan tertindas,” tutur Bejo yang bercita-cita jadi pengusaha itu penuh semangat.

Latihan yang hampir saban hari itu juga menguras fisik dan konsentrasinya. Namun, dia punya cara jitu untuk menghadapinya. “Pintar-pintar membagi waktu aja,” akunya.

Hal ini dilakukan Bejo, karena dia tidak ingin ada ketimpangan antara prestasi di bidang olahraga dengan akademiknya.

Ditanya siapa motivator utama dalam hidupnya, dia mengaku jika mengagumi Abdurrahman bin Auf, salah seorang sahabat nabi. “Karena beliau merupakan orang yang dermawan dan gigih dalam membantu sesama.

Meski hartanya banyak, tetapi menjadikannya sombong.

Hartanya selalu disyukuri karena dianggap bagian dari nikmat Allah SWT,” ungkap dia.

Seperti kebanyakan remaja pada umumnya, sikap malas-malasan menjadi musuh terberat Bejo. Dia ingin tetap semangat belajar dan berlatih.

Sebab, sudah ada sekolah lanjutan yang ingin diincarnya.

“Setelah dari Musasi, saya inginnya ke Smamda,” ujarnya.

Ditanya alasannya ingin melanjutkan sekolah ke SMA rujukan nasional itu karena dia bisa memperdalam tiga hal sekaligus. “Semoga di sana saya bisa memperdalam ilmu dunia, agama, dan tentunya melanjutkan latihan tapak suci,” bebernya yang menambahkan fasilitas latihan pencak silat di Smamda menurutnya cukup lengkap dan lebih baik dibanding SMA negeri. (Aquila Dzikri)

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

31

32

IPM CORNER

Meningkatkan Kepercayaan Diri melalui Public Speaking

S

abtu (16/3/2019), Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (PR IPM SMP Musasi), mengadakan program kerja (proker) dari bidang PIP (pengembangan ilmu pengetahuan) tentang public speaking atau kemampuan berbicara di depan umum.

Acara dimulai pukul delapan pagi di Laboratorium IPA SMP Musasi dengan pemateri Faisal Amari Mangkoe SPd. Proker ini didatangi seluruh PR IPM SMP Musasi yang diharapkan dapat meningkatkan karakter dan jiwa kepemimpinan, salah satunya adalah memiliki kemampuan public speaking.

Public speaking memiliki banyak kategori, diantaranya MC, presenter, penyiar, moderator, reporter, presentasi, dll. Namun public speaking memang harus ditanamkan

saat usia remaja. Sebab, saat remajalah karakter-karakter seperti ini yang harus dibentuk untuk kedepannya terutama sebagai seorang pemimpin. “Seorang pemimpin harus siap tampil atau berbicara di depan semua orang, disitu orang akan menilai keintelektualan seseorang ketika menyampaikan sesuatu dihadapan banyak orang,� ujar Faizal.

Sepuluh dasar public speaking, lanjut Faizal, harus dimiliki seseorang jika ingin menjadi pemimpin.

Kemampuan itu dapat mengubah seseorang yang awalnya pemalu menjadi lebih percaya diri ketika tampil di depan banyak orang. 10 dasar public speaking ini diantaranya percaya diri, memiliki pengetahuan yang luas, kemampuan intelektual (body language), kenali siapa audiensnya, ajak seseorang

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

sebagai audiens pertama, gunakan bahasa yang menarik, dsb.

Disamping itu, penyusunan kata demi kata juga sangat penting, karena itulah yang menjadi ujung tombak dari public speaking.

Sementara itu, meskipun sudah menguasai dasardasar public speaking tetapi kita belum mampu menyusun kata demi kata dengan baik, maka tidak akan mendapatkan kemampuan public speaking yang baik.

Faizal juga menegaskan bahwa selain memiliki 10 dasar public speaking, kita juga harus memperhatikan jika-maka. Maksudnya ialah jika kalian telah menguasasi 10 dasar public speaking diatas, maka disitulah kalian akan mengerti bagaimana meguasai public speaking dengan baik.

Ya, memang bukan hal yang mudah untuk menguasai public speaking, dibutuhkan latihan dan ketekunan agar memiliki kepercayaan diri dalam menyampaikan sesuatu di hadapan orang lain. Adanya kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan public speaking pada seluruh anggota PR IPM SMP Musasi.

Juga agar dapat diterapkan dalam kegiatan sehari hari. Sebagai contoh kecil seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok. Mulailah dari hal yang paling kecil. Dari hal kecil inilah yang dapat membuat kita terbiasa berbicara di depan khalayak. Kelak, ketika diminta untuk menyampaikan sesuatu sudah sangat siap.

Selayaknya seorang pembicara yang baik. Semoga! (Ammar)

IPM CORNER

Menjadi Penggembira dan Bertemu Badut Lucu di Musywil IPM

“

Together we’re all getting brighter”.

Kalimat itu tepat sekali untuk menggambarkan keceriaan seluruh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi) pada Sabtu (9/2/2019) lalu. Mereka beramairamai memeriahkan acara Musyawarah Wilayah (Musywil) IPM Jawa Timur yang ke-21 di Universitas Muhammadiyah Lamongan.

Kompak dengan jas kuning kebanggaan, mereka sukses menjadi penggembira. Hal itu bisa dilihat sejak turun dari bus. Terlihat senyum cerah dan banyak raut tak sabar untuk segera mengikuti acara. Setelah membuat vlog singkat dan mengambil foto untuk dokumentasi, akhirnya mereka bisa mengikuti acara pembukaan.

Dalam pembukaan yang berlangsung dengan lancar dan tertib itu, ada penampilan yang sangat menarik. Diantaranya ada musikalisasi puisi, tarian, dan tapak suci. Setelah sambutan dan penampilan pada acara pembukaan selesai, PR IPM

Musasi ‘mampir’ sejenak ke Bazar yang diadakan disana.

Memasuki area bazar, mereka disambut dengan banyak pernakpernik lucu khas IPM dan Muhammadiyah.

Pernak-pernik yang dijual diantaranya adalah gantungan kunci, gelang, pin, mug, name tag, dan sticker. Tak hanya pernak pernik, disana juga menjual kaos, tote-bag, makanan, minuman, dan yang paling menarik ukiran wajah tokohtokoh Muhammadiyah.

Bazar seketika ramai dengan anak anak ber-jas kuning dari Musasi. Ditengah kesibukan melihat barangbarang yang dijual, PR. IPM Musasi dihebohkan dengan

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

badut lucu maskot dari IPM Jawa Timur. Mengambil kesempatan, mereka berfoto untuk mengabadikan momen sekaligus dokumentasi. Tak lupa mereka pun mengambil vlog singkat di area bazar.

Kebersamaan, kekompakan, dan kebahagiaan adalah pemandangan yang terlihat selama acara berlangsung.

Tidak sekadar mendatangi acara Musywil IPM Jawa Timur yang ke-21 di Lamongan, PR IPM Musasi juga dapat berkenalan dengan orang baru, bertemu dengan orang-orang hebat, mendapat pelajaran serta pengalaman baru, dan dapat melihat kondisi IPM di daerah yang berbeda. Jadi, PR. IPM Musasi pulang tidak dengan tangan kosong. Mereka pulang dengan senyuman, kenangan, serta pelajaran yang siap diterapkan di lapangan. (Labitta)

33

34

IBRAH

Menjaga Generasi Muda dari Narkoba

N

arkoba singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Istilah narkoba terdapat dalam Kepres No. 17 tahun 2002, sejak terbentuknya Badan Narkotika Nasional (BNN).

Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza, yang merupakan singkatan dari ‘Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.

Dalam perspektif Islam, narkoba identik dengan Al-khamr yang secara etimologi berarti menutupi. Yang dimaksud khamr itu adalah sesuatu yang menutupi kepala seperti sorban atau kerudung. Dinamakan khamr karena menutupi atau mengacaukan akal.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Heru Winarko mengkalim tahun 2018, para pengguna narkoba mayoritas adalah generasi muda atau para pelajar. Hal tersebut diungkapkannya dalam Press Release Tahun 2018 BNN di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur.

Saat ini para orang tua, mulai dari ulama, guru/dosen, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua kalangan telah resah terhadap narkoba. Dikarenakan generasi muda yang merupakan masa depan bangsa, telah banyak terlibat di dalamnya. Akibat leluasanya penjualan narkoba ini, secara umum mengakibatkan timbulnya gangguan mental organik dan pergaulan bebas, yang pada gilirannya merusak masa depan bangsa.

Para ulama sepakat, haramnya mengkonsumsi narkoba ketika bukan dalam keadaan darurat. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Narkoba sama halnya dengan zat yang memabukkan, diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama. Bahkan setiap zat yang dapat menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak

memabukkan” (Majmu’ Al Fatawa, 34: 204).

  ‫ﳍ‬ ‫ﳛ‬        ‫ﳛ‬     

“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” (QS. Al A’rof: 157).

                       Setiap yang khobits terlarang

dengan ayat ini. Di antara makna khobits, adalah hal yang

memberikan efek negatif.

Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah generasi muda Islam dari bahaya narkoba, antara lain, Pertama, mengisi waktu dengan kegiatan positif. Ibnu Qayyim AlJauziyah rahimahullah berkata,

  ‫ﳍ‬  ‫ﳛ‬        ‫ﳛ‬                            

“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil”(Al Jawabul Kaafi hal 156, Darul Ma’rifah, cetakan pertama, Asy-Syamilah) Salah satu penyebab kerusakan pemuda adalah kekosongan waktu alias tidak ada kegiatan yang bernilai positif. Jika tidak diisi dengan kegiatan positif, maka akan diisi dengan kegiatan negatif.

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

Oleh: Edy Prawoto, S.Ag

Ketika pemuda mengalami kekosongan waktu (kosong dari kegiatan positif), maka mereka mulai mencari-cari kegiatan atau mengisinya dengan kegiatan yang paling minimal sia-sia dan kurang bermanfaat, seperti nongkrongnongkrong tidak jelas. Akhirnya, mereka melakukan berbagai perbuatan aneh-aneh, mencobacoba hal baru, yang intinya mencari perhatian dan eksistensi diri. Salah satu yang ingin mereka coba, bisa jadi adalah narkoba.

Oleh sebab itu, para pemuda diharapkan mengisi waktu mereka dengan kegiatan yang positif.

Misalnya menghadiri majelis ilmu, menghafalkan Alquran dan sunnah, membuat kegiatan sosial dan lain-lainya. Tidak lupa juga segera mencari teman yang baik, dalam melaksanakan kegiatan tesebut, agar bisa saling menopang dan saling menasehati.

Kedua, orangtua lebih perhatian terhadap anak.

Hendaknya orangtua memantau lingkungan dan teman pergaulan para pemuda. Karena ini sangat berpengaruh. Sebab agama seseorang bergantung teman sepergaulannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang manusia akan mengikuti agama teman dekatnya, maka hendaknya salah seorang darimu melihat siapa yang dijadikan teman dekatnya (HR Abu Dawud no. 4833, dihasankan oleh syaikh Al-Albani.)

Ketiga, memberikan edukasi kepada para pemuda tentang bahaya narkoba. Untuk langkah yang satu ini sudah mulai sering dilakukan oleh berbagai pihak.

Mulai dari pemerintah, LSM, misi kemanusiaan dan tentunya agama Islam. Kita beri pengetahuan kepada para pemuda mengenai bahaya dari narkoba serta dampaknya bagi kehidupan masyarakat dan agama. Agar mereka sadar, menjauhi barang haram tersebut berarti telah mencerahkan masa depan.

LITERASI

Etos Literasi Pelajar Masa Kini

S

aat ini sekolah masih menjadi tempat mencari ilmu bagi seorang pelajar yang masih menempuh sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Terdapat 3 karakter yang menjadi faktor utama seorang pelajar.

Pertama, empati.

Perkembangan teknologi informasi yang pesat mendorong globalisasi kemampuan kolaborasi antara komunikasi dan gotong royong.

Keduanya sangat krusial untuk dikuasai. Namun, memiliki kemampuan keduanya tanpa dilandasi sikap empati akan berujung kepada sikap manipulatif dan oportunis.

Empati melatih seseorang untuk merasakan perasaan orang lain dan menempatkan diri pada posisi orang lain. Lebih dari itu, empati juga memungkinkan diri untuk melihat lebih luas fenomena atau kasus yang tengah terjadi. Empati diri bermanfaat untuk menghasilkan solusi yang berdayaguna. Tidak hanya untuk mereka yang terlibat, namun juga yang terdampak.

Kedua, melek teknologi. Dulu kita perlu ke Perpustakaan untuk mencari referensi dari sebuah buku, namun kini menjadi lebih sederhana hanya dengan jari dan jempol saja. Dulu untuk merekam karya musik kita perlu membeli alat perekam yang lengkap. Namun kini, dengan teknologi sampling kita bisa merekam gubahan musik band dengan modal satu gawai.

Hadirnya kemajuan teknologi, secara tidak langsung juga ikut mengubah semua yang berhubungan dengan metode pembelajaran. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, maka secara tidak langsung memaksa pelajar untuk memiliki gawai.

Ketiga, melek budaya.

Pelajar kini kian update terkait kesenian. Mereka ingin menjaga keseimbangan gaya hidup dengan mengikuti ragam aktifitas seni budaya. Beragam seni visual seperti lukis, pahat, foto, gerak tari, dan seni

Oleh: Sri Ismulyani, S.Pd (Guru IPA) musik diharapkan menjadi bekal para pelajar kini untuk mendalami budaya-budaya yang ada.

Keterampilan membaca sangatlah berperan penting dalam kehidupan kita karena pengetahuan diperoleh melalui membaca.

Keterampilan itu harus dikuasai khususnya pelajar sejak dini.

Semua orang dituntut mempunyai daya baca yang tinggi, karena semua sumber informasi diperoleh melalui membaca. Surat kabar, majalah, jurnal, sebagian besar disajikan dalam bentuk teks.

Keterampilan membaca erat kaitannya dengan konsep literasi yakni baca-tulis. Kemelekaksaraan adalah konsep awal literasi yang kemudian berkembang menjadi kemelek-wacanaan dan semakin berkembang menjadi kemelek-pengetahuan. Dasar literasi terkait dengan kemampuan membaca seseorang, namun kemampuan ini tidak akan bermakna jika tidak bersinggungan dengan konteks atau budaya tertentu.

Sejumlah faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca di Indonesia, antara lain: Pertama, kurikulum pendidikan dan sistem pembelajaran di Indonesia belum mendukung proses pembelajaran siswa. Kedua, masih banyak jenis hiburan, permainan game, dan tayangan TV yang tidak mendidik. Ketiga, kebiasaan masyarakat terdahulu yang turuntemurun dan sudah mendarah daging.

Keterkaitan adanya suatu permasalahan tersebut menggugah edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

lembaga pemerintahan atau instansi untuk turut bergerak dalam mewujudkan adanya gerakan literasi. Dalam hal ini, Kemendikbud pada 2016 telah menberi sosialisasi pada tiap jenjang pendidikan terkait Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Hal tersebut sebagai sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran agar warganya literat sepanjang hayat.

Setiap jenjang pendidikan di suatu daerah terdapat beberapa sekolah piloting project berkaitan dengan literasi, yang tugasnya memberi imbas literasi ke sekolah lain yang ada di daerahnya.

Sebenarnya ada beberapa cara untuk menanamkan nilai budi pekerti dan karakter kepada seseorang terutama pelajar selain melalui pembelajaran. Yaitu (1) keteladanan, (2) tata aturan yang ditaati, (3) intruksional langsung.

Keteladanan merupakan cara yang berlangsung secara alami dalam proses perkembangan anak sebagai proses sosialisasi.

Dalam hal kaitannya dengan GLS, pelajar diharuskan konsisten melaksanakan kegiatan yang sudah disosialisasikan oleh sekolah.

Gerakan Literasi Sekolah merupakan cara lain dalam hal pembentukan budi pekerti pelajar dengan menciptakan ekosistem literasi di sekolah. GLS sendiri diterapkan sejalan dengan diberlakukannya kurikulum 2013 edisi revisi, namun sebenarnya apapun kurikulum yang diterapkan sekolah harusnya ada implementasi GLS. Gerakan ini bertujuan untuk membuat siswa memiliki budaya membaca dan menulis agar pelajar dapat memiliki etos literasi yang tinggi serta menjadi pembelajar sepanjang hayat. Gerakan literasi sekolah sebagai wujud gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen sebagai upaya dalam menempuh serta mewujudkan pembiasan literasi pelajar.

35

36

KUIS MAPEL

KUIS MATEMATIKA

Segitiga Misteri

I

lmu Matematika memang tidak ada habisnya untuk dipelajari karena Matematika adalah ratunya ilmu pengetahuan. Bilangan, aljabar, geometri, hingga statistika. Kali ini, kita akan bahas geometri. Apa itu? Geometri adalah cabang ilmu Matematika yang berhubungan dengan bangun datar maupun bangun ruang. Lebih tepatnya kita akan bahas tentang segitiga.

Pernahkah kalian dengar tentang segitiga misteri? Berbeda dengan Segitiga Bermuda, ya.

Segitiga misteri yang dimaksud adalah gabungan dari beberapa bangun datar yang membentuk segitiga, lalu posisi dari beberapa bangun datar itu diubah tetapi tetap menghasilkan segitiga seperti bentuk semula. Simulasinya seperti gambar di bawah ini:

Oleh: Annisa Dita I, S.Pd (Guru Matematika)

Ada dua macam segitiga dengan luas yang sama. Pada kedua segitiga itu terdapat empat bangun datar. Pada segitiga I, tatanan empat bangun datar dibentuk secara rapi. Lalu pada segitiga yang kedua, posisi bangun datar diubah.

Coba kalian perhatikan, mengapa ada kotak kosong yang berada di segitiga II? Bukankah mereka mempunyai luas yang sama? Dari mana kotak kosong itu berasal?

Nah, coba kalian cari jawabannya bagaimana bisa empat bangun datar yang membentuk segitiga I, ketika diubah posisinya menjadi segitiga II akan menghasilkan satu kotak kosong.

Bagi kalian yang bisa menjelaskan langsung kepada Bu Annisa, kalian akan mendapatkan hadiah menarik! Ingat ya, menjelaskan secara langsung tanpa membaca! Penjelasan kalian ditunggu maksimal sepekan setelah penerbitan Majalah Musasi. Jawaban yang benar akan ditampilkan pada Majalah Musasi Segitiga I edisi selanjutnya. Selamat mencoba!

Segitiga II

Picture Source: www.google.co.id

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

ISMUBA

Belajar Alquran dan Hadits Lewat Mubit

U

sai sekolah puluhan siswa tampak masih berkumpul di Masjid At Taqwa SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo, Jumat (1/2/2019) sore. Siswa SMP Musasi, sebutan populer sekolah ini, duduk tenang berjajar menghadap dampar kayu. Para siswa ini sedang mendengar arahan seorang guru.

Mereka sedang mengikuti Musasi Bina Iman dan Taqwa (Mubit).

Mubit tidak lain program unggulan sekolah yang beralamat di Jalan KH Samanhudi 81. ”Program ini merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan pelajar pada masjid,” kata Sekretaris Mubit Siti Zumaroh SAg. Selain pembiasaan shalat berjamaah, sambung dia, siswa juga diajar untuk menghafal hadits dan surat-surat pilihan dalam juz Amma. ”Setiap Senin-Jumat, sekolah menjadwal masing-masing dua kelas untuk mengikuti Mubit,” ungkap guru Ismuba itu di sela menjadi pemateri hafalan hadits.

Zum, panggilannya, melanjutkan, kegiatan dimulai bakda shalat Ashar berakhir usai shalat Isya. Di sela kegiatan diselingi makan malam. ”Selain itu juga ada kajian wali siswa

yang pematerinya berasal dari para guru,” ujarnya.

Sore itu siswa-siswi kelas 7B dan 7I yang mendapat giliran sebagai peserta Mubit.

Mereka di-drill dengan hafalan lima hadits sekaligus. Hadits-hadits tentang bakti anak terhadap orangtua hingga amalan yang terus mengalir sampai mati menjadi santapan mereka.

Viedya Labiba, siswi kelas 7B yang ditunjuk maju menghafal hadits mengaku tidak kesulitan. ”Mudah. Karena tiap hari sudah sering diulang-ulang,” ujar Biba, panggilannya sambil menyebut waktu shalat berjamaah Dhuhur dan Ashar waktu untuk murajaah bersama.

Apresiasi datang dari wali siswa. Nur mukarromah, ibunda Moh. Zumar Darojatul A’la, siswa kelas 7B mengatakan, Mubit merupakan program yang bagus. “Tidak hanya memberi bekal Scan untuk melihat dalam memahami dan cuplikan video Mubit. mengaplikasikan hadits. Namun juga melatih kemandirian anak dalam beraktivitas,” ungkap wali siswa yang juga menjadi dosen di UMSurabaya itu. (*)

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

37

38

KIPRAH ALUMNI

Jadi Penulis Bukan Lagi Mimpi Oleh: Niswatul Hikmah Alumni SMP Musasi 2014

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. alo, adik-adik semua!

Apa kabar? Semoga tetap sehat dan semangat, ya.

Sebelumnya, perkenalkan, nama saya Niswatul Hikmah, bisa disapa Niswah. Saat ini, saya adalah mahasiswa D2 di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, tepatnya di bawah naungan Ma’had Umar bin AlKhattab, prodi Bahasa Arab.

Alhamdulillah, sudah mencapai semester tiga saat ini.

Kebetulan, saya adalah alumni SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo lulusan tahun 2014.

Sejak SD, saya suka menulis.

Saya sering menulis cerpen dan novel. Ketika itu, belum ada komputer, laptop, atau ponsel.

Jadi, saya menulis di buku tulis. Bisa bayangkan, seberapa lelahnya. Tapi, karena saya

H

suka, saya tak pernah merasa lelah. Saat SD, cerpen dan novel saya itu dibaca dan disukai oleh teman-teman. Namun, hanya sebatas itu.

Saat masuk SMP, hobi saya masih berlanjut. Pembaca baru pun berdatangan, tertarik dengan kisah yang saya tulis.

Buku berisi cerita itu acapkali berpindah antarkelas. Kemudian, karena mengetahui minat saya, guru-guru mengikutkan saya ke lomba menulis cerpen FLS2N tingkat kabupaten.

Alhamdulillah, meski sempat pesimis, ternyata Allah memberikan saya posisi juara tiga dalam lomba itu.

Saat itu, mulai banyak teman yang punya hobi serupa mengikuti langkah saya. SMP Musasi pun memberikan support. Sekitar tahun 2012 akhir, sekolah menghadirkan Bunda Kirana Kejora untuk membedah bukunya yang difilmkan, berjudul “Air Mata Terakhir Bunda�. Selain MUSASI l edisi 8, Juni 2019

berkesempatan hadir menjadi peserta, saya juga mendapatkan novelnya karena bisa membuat sinopsis cerita saat acara tersebut. Senang sekali rasanya, sebab bisa bertemu penulis nasional dan berkesempatan untuk membaca karyanya, gratis!

Sejak SMP itulah, mimpimimpi saya mulai terbang tinggi.

Saya ingin jadi penulis terkenal, menerbitkan banyak buku.

Alhamdulillah, Allah memberikan jalan melalui SMP Musasi yang membuat ekstrakurikuler menulis bagi siswanya.

Saya masih ingat, waktu itu gurunya

KIPRAH ALUMNI adalah Pak Rafif, ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Sidoarjo.

Beliau membimbing para siswa yang mengikuti ekskul untuk mengembangkan karya-karya kami. Sering juga cerpen kami dibedah di kelas tersebut.

Sebagai hasil akhir dari kelas tersebut, kami menerbitkan sebuah antologi cerpen yang berjudul “Permata Zahra”.

Waktu berlalu. Saya pun melanjutkan ke SMA. Saya masuk SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, atau biasa temanteman sebut “SMAMDA”.

Sekolah ini juga membantu banyak dalam mengembangkan kemampuan saya di bidang literasi. Karena masuk jurusan Bahasa, saya pun jadi memiliki lebih banyak ilmu dalam bidang kesusastraan dan literasi.

Di SMA, semakin banyak keinginan saya, mulai dari memperbanyak ikut antologi, sampai menerbitkan buku tunggal. Pelan-pelan, saya mengikuti event-event menulis yang diselenggarakan penerbit indie di Facebook. Beberapa cerpen dan puisi tembus sebagai nominator. Selain itu, saya mulai lebih luas mempelajari dunia tulis-menulis di SMA ini. Saya tidak hanya menulis cerpen, tapi juga opini, esai, resensi, dan artikel. Artikel saya sempat dimuat di majalah sekolah. Sementara esai pernah dimuat di koran lokal Radar Sidoarjo. Esai saya juga sempat menang sebagai 94 esai terbaik dalam lomba yang diadakan Balai Bahasa Jawa Timur.

Bagaimana dengan buku tunggal? Saya tetap mengejar

mimpi itu. Sembari menulis novel dan cerpen, saya juga mempublikasikannya melalui blog. Saya aktif sekali nge-blog di niswahikmah.wordpress. com. Karena suka K-Pop, saya bahkan menulis fanfiction juga, saat itu. Dari blog, saya kenal banyak teman dari penjuru Indonesia yang menyemangati untuk terus menulis.

Kemudian, menjelang akhir SMA, saya bergabung dengan FLP Sidoarjo. Di sana, saya bertemu kembali dengan Pak Rafif, mentor saat SMP, yang kini telah menjadi Ketua FLP Jawa Timur. Alhamdulillah, ternyata relasi membawa rezeki. Melalui informasi yang saya dapat dari ketua FLP Sidoarjo yang baru, yakni Mbak Ika, saya mengirim naskah kumpulan cerpen ke salah satu penerbit, dan berhasil tembus. Itu buku tunggal pertama yang terbit di awal 2017, berjudul “Seandainya Ayah dan Ibu Tidak Bersatu”.

Karier menulis saya tetap jalan hingga kuliah. Buku saya yang terbaru terbit di aplikasi Webcomics (atau webcomics. co.id) berjudul “Flawless Heart”.

Dan tahun ini, akan menyusul terbit novel dan kumpulan motivasi, yang insya Allah akan beredar di toko buku.

Benarlah bahwa menjadi penulis berarti harus banyak bergaul, banyak membaca, dan tentu banyak menulis.

Dari ketiganya, saya mendapat banyak peluang baru. Menulis membuat dunia saya semakin edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

luas dan berwarna. Dari yang awalnya hobi, hingga akhirnya saya anggap sebagai profesi.

Tapi, ingat, meski bisa dapat uang dari menulis, tapi tujuan utama menulis tetap tidak boleh berubah, yaitu untuk menyebarkan kebaikan melalui pena. Lawanlah keburukan dengan tulisanmu. Itulah prinsip yang saya pegang erat.

Kalau teman-teman mau sukses jadi penulis juga, kuncinya hanya tekun dan sabar. Tetap semangat!

Wassalam.

39

40

TADABBUR

Meninggalkan Fujur Memilih Jalan Takwa

M

anusia makhluk istimewa. Sekaligus unik dan menarik.

Ragam karakter yang melekat pada manusia membuat kita semakin yakin jika Allah Ta’ala menciptakan manusia dengan sempurna dan sebaik-baik bentuk.

Kerap kita melihat banyak manusia yang baik, alim (pintar), bahkan tak jarang menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadinya. Namun, masih banyak pula manusia yang lalai lalu begitu mudah menyakiti bahkan mengambil hak yang bukan miliknya. Mengapa demikian?

Dalam kitabullah, Allah Ta’ala memilih manusia sebagai makhluk pilihan.

Dalam surat Al Baqarah ayat 30, Allah Ta’ala menjadikan manusia sebagai khalifah, lalu malaikat mempertanyakan keputusan tersebut. Maka Allah dengan tegas menyatakan bahwa “Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Betapa banyak nikmat dari Allah untuk manusia. Namun, banyak pula dari kita yang lalai mensyukurinya.

                                               ‫ﰲ‬    ‫ﳍ‬  ‫ﳛ‬        ‫ﳛ‬       

berbagai bentuknya. Tidak jarang ada yang terjerumus ke dalam balapan liar hingga obatobatan terlarang. Padahal, dari nama obat-obatan terlarang (narkoba) melekat kata keharaman, atau yang biasa disebut barang haram. Dari istilah tersebut menjadi sinyal agar para remaja berhati-hati akan bahaya narkoba.

Selain diharamkan beberapa ulama, diantaranya Ibnu Taimiyah, beberapa dasar           mendukung       hukum yang  haramnya   narkoba,          diantaranya:    

Oleh: Siti Zumaroh, S. Ag

“Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhan-mu Yang Maha Pengasih.

Yang telah Menciptakanmu lalu  Menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk         ayat  ;    ‫ﰲ‬  apa saja yang dikehendaki, Dia 1. Surat Al A’raf 157             menyusun tubuhmu.” (QS. Al          ‫ﳍ‬  ‫ﳛ‬  ‫ﳛ‬  Infithar 6-8)                 bagi          menghalalkan  “Dan Dalam surat Al Balad     ‫ﰲ‬                  ayat 10 Allah menunjukkan   mereka dan ‫ﱃ‬ baik yang       segala            bagi  mereka dua jalan yang menjadi bahan mengharamkan    ‫ﳍ‬‫ﰲ‬  ‫ﳛ‬yang     ‫ﳛ‬           berfikir manusia. Jalan yang        segala buruk”          dimaksud adalah jalan kebaikan yang     ‫ﳍ‬  ‫ﳛ‬Setiap             ‫ﱰ‬             ‫ﳛ‬                 terlarang       dengan dan kejahatan. Demikian juga     ayat ini. Di   ‫ﰲ‬ ‫ﰲ‬  ‫ﱃ‬          makna dalam surat Al Insan ayat 3    antara   adalah         menyatakan bahwa Allah telah      yang   efek  negatif.    memberikan         ‫ﱃ‬          ‫ﳛ‬  ‫ﳍ‬  ‫ﳛ‬                   menunjukkan kepada manusia                  ‫ﱰ‬                  AlBaqarah   jalan yang lurus. Meskipun  ayat 195   ada       2.              Surat                                ‫ ﰲ‬       ‫ﻩ‬  ‫ﻩ‬  ‫ﰲ‬ yang memilih jalan bersyukur ‫ﱃ‬‫ﰲ‬            ‫ﱰ‬                                           atau kufur. ‫ﰲ‬  ‫ﲝ‬           Lalu di jalan manakah ‫ ﰲ‬ kita    “Dan  janganlah                kamu        menjatuhkan                          akan melangkah, takwa atau          sendiri ‫ﳛ‬ ‫ﰲ‬ ‫ﰲ‬ ‫ﳍ‬‫ﳛ‬  ‫ﻩ‬     ‫ﱰ‬ ke  ‫ﰲ‬dirimu          fujur?     dalam     kebinasaan” ‫ﰲ‬ ‫ﻩ‬ ‫ﻩ‬ ‫ﰲ‬      Di luar sana, sering   ‫ﲝ‬  ‫ﰲ‬             Surat ‫ﰲ‬29 kita saksikan, mereka para    ‫ﰲ‬ ‫ﻩ‬An Nisa’        3. ‫ﻩ‬‫ﱃ‬ayat               remaja yang lebih cenderung   ‫ﰲ‬   ‫ﰲ‬ ‫ﻩ‬  ‫ﰲ‬       untuk ‫ ﲝ‬           menghabiskan waktunya                                    kesenangan dunia dalam ‫ﻩ‬  ‫ﰲ‬kamu   ‫ﰲ‬   ‫ﰲ‬ “Dan ‫ﰲ‬‫ﻩ‬membunuh ‫ﱰ‬janganlah     ‫ﻩ‬ ‫ﰲ‬

 

MUSASI l edisi 8, Juni 2019



                        ‫ﲝ‬       ‫ﰲ‬                           ‫ﰲ‬  ‫ﰲ‬      ‫ﻩ‬ ‫ﰲ‬    

                    ‫ﰲ‬ 

                                          Allah   ‫ﰲ‬    dirimu; sesungguhnya adalah Maha Penyayang   ‫ﳍ‬  ‫ﳛ‬   An ‫ﳛ‬       (QS.  29).   kepadamu” Nisa’:    4. Hadits dari     Ummu ‫ﱃ‬         Salamah (salah satu istri Nabi         Muhammad),         ia berkata,        ‫ﱰ‬                 wa  ‫ ﰲ‬      shallallahu      ‘alaihi “Rasulullah sallam  segala   melarang    dari    yang   memabukkan dan mufattir (yang     (HR.   Abu   Daud   membuat       lemah)”  no.   3686   dan    Ahmad   ‫ ﰲ‬‫ﻩ‬6: 309.  ‫ﻩ‬ ‫ﰲ‬  Syaikh Al Albani mengatakan   ‫ﲝ‬          dho’if).   hadits    bahwa   ini  ‫ﰲ‬   ‫ ﰲ‬  ‫ﻩ‬   ‫ﰲ‬       Jika khamr itu haram, maka    dengan          mufattir demikian pula atau narkoba. Dari beberapa       ayat dan hadits yang disebutkan di atas, menunjukkan akan haramnya merusak atau membinasakan diri sendiri. Efek narkoba pasti merusak badan dan akal seseorang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa narkoba itu haram.

5. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

                                               ‫ﰲ‬    ‫ﳍ‬  ‫ﳛ‬        ‫ﳛ‬               ‫ﱃ‬                               ‫ﱰ‬                ‫ ﰲ‬                                                          ‫ ﰲ‬‫ﻩ‬   ‫ﻩ‬   ‫ﰲ‬   ‫ﲝ‬                     ‫ﰲ‬    ‫ ﰲ‬   ‫ﻩ‬ ‫ﰲ‬                 “Barangsiapa yang  sengaja      menjatuhkan dirinya dari    gunung hingga mati, maka dia di neraka Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung dalam) neraka itu, kekal selama lamanya. Barangsiapa yang sengaja menenggak racun hingga mati maka racun itu tetap ditangannya dan dia menenggaknya di dalam neraka Jahanam dalam keadaan kekal selama lamanya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan ada ditangannya dan dia tusukkan ke perutnya di neraka Jahanam dalam keadaan kekal selama lamanya” (HR Bukhari no. 5778 dan Muslim no. 109). edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

  ‫ﳍ‬  ‫ﳛ‬          ‫ﳛ‬TADABBUR       Hadits ini menunjukkan ancaman yang    ‫ﱃ‬   keras       amat bagi orang yang menyebabkan      dirinya    sendiri            binasa.   tentu    Mengkonsumsi ‫ﱰ‬         narkoba      menjadi sebab yang bisa ‫ ﰲ‬                mengantarkan pada kebinasaan    sama             karena narkoba      hampir       halnya dengan racun. Sehingga               ini  pun hadits bisa menjadi dalil haramnya     narkoba.     ‫ ﰲ‬‫ﻩ‬   ‫ﻩ‬   ‫ﰲ‬   ‫ﲝ‬             ‘Abbas,     Rasul   6. Dari Ibnu   wa   ‫ﰲ‬    ‫‘ﰲ‬alaihi ‫ﻩ‬  sallam ‫ﰲ‬     shallallahu bersabda,                        “Tidak boleh memberikan dampak bahaya, tidak boleh memberikan dampak bahaya” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3: 77, Al Baihaqi 6: 69, Al Hakim 2: 66. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih).

Dalam hadits ini dengan jelas terlarang memberi mudhorot pada orang lain dan narkoba termasuk dalam larangan ini.

Dampak bahaya yang ditimbulkan jika kita mengonsumsi narkoba telah dipaparkan dalam ayat Alquran dan hadits di atas.

Pertanyaannya, apakah kita masih memilih jalan fujur (kedurhakaan) yang berujung ke neraka? Tidakkah kita berlomba-lomba melangkahkan kaki kita menuju jalan takwa yang akan membawa kita ke jannah-Nya? (*)

41

42

CERPEN

Rindu & Penyesalan

A

ku memarkirkan mobilku di sebuah tempat parkir yang dekat dengan tempat tinggalmu.

Kuambil sebuket bunga mawar, satu plastik penuh berisi bunga bakung, dan juga satu botol penuh berisi air yang berada di jok sebelahku.

Tanganku menggapai sebuah kacamata hitam yang berada di dashboard mobil, lalu memakai.

Aku menarik nafas perlahan, menahan segala luapan perasaan. Aku segera keluar dari mobil, lalu melangkah dengan badan yang tegap.

Saat tubuhku sudah berada di depan pintu pagar tempat tinggalmu, aku berhenti. Kaki terasa berat untuk melangkah, otak serasa membeku, badanku yang awalnya tegap, melemas saat itu juga. Cukup lama aku berdiam di sana, sampai akhirnya aku sadar, bahwa ini bukanlah waktunya untuk meragu. Aku sudah menetapkan pilihan untuk bertemu denganmu hari ini juga. Dan seorang laki-laki yang baik tidak akan ingkar dengan pilihannya sendiri.

Aku menyemangati diriku sendiri, lalu segera memasuki tempat tinggalmu. Berjalan, terus berjalan. Sampai akhirnya aku tiba, berdiri di depan sebuah tanah datar berlapiskan keramik dengan batu nisan yang bertuliskan namamu. Aku melihat banyak rumput tumbuh di makammu, menandakan

Oleh: Gifta Fitri Ramadhani (IX-H)

bahwa makammu sudah lama tak dikunjungi siapa-siapa.

Aku berjongkok, menaruh semua barang yang kubawa di tanah, lalu mulai mencabutinya satu persatu. Setelah membersihkan rumput-rumput tersebut, kuambil botol berisi air yang kubawa, lalu kuguyurkan air tersebut di makammu, dan kuhias dengan bunga bakung.

Saat kurasa tempat tinggalmu sudah cantik kembali,

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

aku tersenyum. Tanganku mengusap batu nisanmu dengan lembut. Perlahan, perasaan tersebut kembali lagi.

Membuat diriku yang awalnya yakin untuk datang kemari, merasakan penyesalan yang amat dalam.

Airaku sayang, aku memberanikan diri datang ke makammu setelah sekian lama, aku dihantui rasa takut. Yang aku mau, hanyalah mengobati rasa rinduku yang sudah memuncak.

Sungguh, aku merindukanmu. Aku merindukan senyummu, aku merindukan tawamu, aku merindukan suara lembutmu, aku merindukan wajah cemberutmu. Aku merindukan semua tentangmu, karena apa yang ada di dalam dirimu adalah candu untukku. Apakah kamu sadar, dengan kamu meninggalkanku seperti ini membuatku mati secara perlahan. Hidupku terasa hampa.

Hari ini adalah hari tanggal jadian kita yang ke-4.

Aku masih ingat, bagaimana saat kita bertemu dulu, saat kita menjadi mahasiswa baru.

Lalu aku yang mencoba untuk berkenalan denganmu karena kamu terlalu pendiam. Aku masih ingat, saat kita duduk berdua di warung pecel lele yang kamu suka dengan suasana hujan. Lalu sikap jahilmu yang memfotoku, saat aku sedang

CERPEN memakan pecel lele, dan kamu mempostingnya di akun media sosialmu. Aku merindukan hal tersebut.

Satu tahun setelah berkenalan, aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaan, tanpa bunga, coklat, ataupun balon, dan lilin. Namun nyatanya, dengan cara sederhana tersebut kamu menerimaku. Mengatakan bahwa kamu melihat ketulusan di mataku. Ah.. kalau diingat kembali, bagaimana saat itu perasaanku, aku akan langsung tersenyum.

Tahun demi tahun berganti, tak terasa kita sudah menjalin hubungan selama dua tahun. Saat itulah kamu mulai menjauhiku. Saat aku mengajakmu berjalan-jalan, kamu selalu beralasan sibuk.

Saat di kampus pun, kamu sering menghindariku. Seakanakan, aku sudah berbuat kesalahan padamu. Saat itu juga, aku melihat tubuhmu berubah secara lamban. Kamu mulai kurus, pipimu semakin tirus, dan kantung matamu semakin cekung. Aku meyakini hati dan pikiranku bahwa kamu sedang menjalani progam diet, dan aku memarahimu.

Karena aku tak suka kamu memaksakan untuk terlihat cantik di depan orang lain.

Menurutku, Aira-ku cantik menjadi dirinya sendiri. Dengan memiliki pipi yang tembem, dan tubuh yang tidak terlalu kurus.

Terlalu lama mendiamkanku membuatku merasa kesal padamu. Aku mulai berpikiran negatif, bahwa kamu mulai bosan kepadaku.

Aku mulai menuduhmu selingkuh, dan banyak lagi.

Namun jawabanmu tetap sama.

Menganggap perkataanku hanyalah sebuah lelucon.

Dengan nada yang tenang, kamu mengatakan bahwa kamu memang benar-benar sibuk saat itu. Dan kamu meminta maaf kepadaku, lalu merangkulku.

Aku membalas rangkulanmu dengan antusias, mengusap rambutmu dengan lembut.

Aku kaget, saat melepas tanganku dari rambutmu.

Banyak rambutmu yang rontok di tanganku. Aku bertanya kepadamu, apa yang terjadi dengan rambutmu. Kamu menjawab dengan suara yang gugup, mengatakan bahwa rambutmu memang seperti itu. Aku marah karena kamu berbohong kepadaku. Aku memaksamu berkata jujur denganku. Dan kamu menangis saat itu juga.

Kamu menjawab bahwa kamu terkena leukemia dan sedang menjalankan kemoterapi disela tangisanmu. Aku masih mendengarnya. Saat itu juga hatiku hilang, rasanya aku seperti jatuh ke jurang. Kamu menjelaskan kepadaku bahwa kamu takut mengatakan jujur, karena tidak ingin aku tinggalkan.

Setelah pengakuanmu tersebut, aku mulai mencari tahu lebih jelas apa itu leukemia.

Mulai dengan penyebabnya, sampai pengobatan yang bisa kamu lakukan. Aku mulai menemanimu kemoterapi, sering mengunjungi rumahmu untuk selalu memantaumu.

Perlahan aku melihat perubahan yang amat drastis. Kepalamu yang awalnya ditumbuhi oleh rambut indah bergelombangmu, kini sudah habis tak tersisa.

Tubuhmu selalu lemah, bahkan edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

untuk berjalan pun, kamu sudah tidak bisa.

Satu tahun berlalu, kamu yang awalnya hanya terapi tanpa harus menginap di rumah sakit, harus rawat inap. Saat itu, aku berusaha meluangkan waktu untuk menjagamu di rumah sakit, saat orang tuamu tak dapat menemanimu karena bekerja. Kamu selalu pesimis mengatakan, kamu tidak akan sembuh, tapi aku selalu meyakinkanmu, bahwa kamu akan sembuh.

Waktu berlalu, tubuhmu semakin melemah. Dokter mengatakan bahwa kamu sudah tidak bisa ditolong. Saat itu, aku marah kepada dokter tersebut, mengatakan bahwa dia terlalu pes pesimis. Mengatakan bahwa Aira-ku adalah wanita yang kuat.

Aku memejamkan mataku, menahan air mataku. Nyatanya, lelaki pun bisa mengeluarkan air mata, saat dia merasakan kesedihan terlalu dalam. Namun aku selalu teringat perkataanmu. “Ketika aku pergi, jangan menangis. Jangan terlalu berada dalam kesedihan terlalu dalam.

Tetaplah menjalani hidupmu tanpaku. Tetaplah tersenyum, tetaplah berbahagia.�

-Aira.

Aku tidak akan menangis, Ra. Aku tidak akan menangis.

Aku akan berusaha tersenyum.

Aku akan menata hidupku kembali. Aku tidak akan mengecewakanmu.

Sebuket bunga mawar yang aku bawa, kutaruh di makammu. Aku berbalik, lalu berusaha melangkahkan kakiku menjauh. (*)

43

44

INSIDE

Buto Ijo di Festival Teater SMP Musasi

S

MP Musasi menggelar Festival Teater (2125/1/2019). Kegiatan yang tergabung dalam Outdoor Learning Activity (OLA) itu diikuti 19 kelas dari jenjang kelas VII dan VIII. Menurut Koordinator OLA Teater Dra Titik Leksani, dalam Festival Teater kali ini masingmasing kelas dibagi menjadi tiga kelompok. “Tiap kelompok menampilkan cerita fantasi dan rakyat yang memuat edukasi tentang karakter,” imbuhnya.

Tujuannya, lanjut Titik, selain mengenal lebih dekat kebudayaan dan tradisi masyarakat, juga ada pesan moral dari cerita yang ditampilkan. “Ada pesan menanamkan kejujuran, tanggung jawab, toleran, yang secara tidak langsung bersinggungan dengan kehidupan peserta didik,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, Festival Teater SMP Musasi ini juga merupakan ajang seleksi sebelum ditampilkan dalam Pagelaran Karya dan Seni Sekolah pada pertengahan Februari mendatang. “Masing-masing jenjang kelas diambil tiga

kelompok terbaik serta harapan 1 dan 2,” ujarnya.

Salah satu penampilan yang menarik perhatian adalah kelompok I dari kelas VIII-H. Mereka mementaskan cerita Timun Mas. Maheswara Fajar Bening, anggota kelompok yang berperan sebagai Buto Ijo tampak total memainkan peran.

Tubuhnya yang besar dibubuhi cat warna hijau. Gerak-geriknya menimbulkan gelak tawa penonton dan juri.

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

Maheswara mengaku butuh waktu 10-15 menit untuk mempersiapkan diri. “Karena tidak menemukan cat make up, akhirnya menggunakan cat Aga. Dibeli kemarin sore saat hujanhujan,” ungkapnya.

Peran menjadi Buto Ijo, kata dia, ditetapkan wali kelasnya jauh-jauh hari. Dia pun tidak bisa menolak. “Karena saya yang paling besar dari anggota kelompok yang lain,” ungkapnya lalu tertawa. (*)

WAWASAN

Cara Jitu Mengatasi Gangguan Kesehatan Mental

T

ahukah kita tentang kesehatan mental?

Mungkin kita pernah mengalaminya, namun cenderung kita tidak menyadarinya. Gangguan kesehatan mental dapat menyerang siapa saja. Pada umumnya, masyarakat seringkali menyebut kata gangguan mental dengan indikasi banyak pikiran, kurang lapang dada atau bahkan setengah gila.

Pandangan tersebut tidak sepenuhnya salah. Sebab dalam literatur kesehatan mental disebutkan, kondisi yang paling umum terjadi pada seseorang yanag mengalami gangguan kesehatan mental diantaranya stres, cemas, hingga depresi.

Tiga kondisi tersebut menyebabkan kesehatan mental seseorang terganggu.

Ketika terganggu, maka akan merembet pada beragam masalah dalam kehidupan sehari-harinya. Mulai dari gangguan suasana hati, pikiran, hingga kendali emosi yang bisa menyebabkan sesuatu yang buruk dan lebih parah.

Pada dasarnya, gangguan kesehatan mental terjadi ketika seseorang yang sedang mengalami suatu beban masalah yang berat dan tidak mampu untuk mengontrolnya.

Maka, di banyak pemberitaan,

kita melihat adanya tindakan seperti keinginan bunuh diri atau hasrat menghilangkan nyawa orang lain, na’udzubillahimindzalik.

Agar tidak mengalami gangguan kesehatan mental

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

ada baiknya mempraktikkan hal-hal seperti berikut: Pertama, menjaga shalat lima waktu. Shalat lima waktu selain juga sebagai ibadah wajib bagi seorang muslim, juga ada manfaat sendiri bagi kesehatan mental. Di dalam jiwa kita terdapat ruh yang perintah Allah. Saat kita meninggalkan shalat lima waktu, maka jiwa kita akan lemah. Shalat dapat menyegarkan kembali pikiran untuk sejenak mengingat Sang Maha Rahman.

Kedua, berzikir. Selalu mengingat Allah dalam kondisi apapun.

Yakinlah, jika semua milik Allah dan akan kembali padaNya. Berzikir bisa dengan kalimat takbir, tahmid, hingga tahlil. Diamnya seseorang dalam rangka habluminallah juga termasuk zikir.

Ketiga, membaca Alquran. Melantunkan bacaan alquran secara perlahan dengan suara yang dimerdukan dapat membuat hati tenang.

Demikian tips mengatasi gangguan kesehatan mental.

Semoga bermanfaat!

(Samsul Arif/Mahasiswa Umsida yang pernah PPL di SMP Musasi)

45

46

EXPLORE “Senyum manismu di hadapan saudaramu adalah shadaqah” (HR. Tirmidzi)

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

EXPLORE

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

47

48

KONKES

Dampak Begadang Bagi Kesehatan TANYA: Assalamu’alaikum wr. wb.

Pengasuh konkes yang dirahmati Allah. Saya siswa sekolah menengah pertama yang banyak kegiatan. Mulai pagi pergi ke sekolah hingga pulang ke rumah baru pada malam harinya karena harus mengikuti les bimbingan belajar. Sering saya tidurnya baru bisa di atas jam sepuluh malam. Akhirnya sering bangunnya kesiangan. Yang mau saya tanyakan, apakah tidur terlalu larut itu tidak baik bagi kesehatan? Lantas, berapa jam tidur yang ideal bagi remaja? Terima kasih atas jawabannya.

Wassalamu’alaikum..

Dari FD di Sidoarjo

JAWAB: Wa’alaikumussalam wr wb.

Tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang menurut para ahli fungsinya justru lebih penting dari makanan. Di era modern saat ini, sebagian besar orang memiliki kebiasaan untuk tidur larut malam, bagi sebagian orang lainnya, hal ini merupakan kewajiban karena mereka memiliki pekerjaan ataupun tugas lain yang tidak ada habisnya.

Bahkan, pola ini sudah merambah ke siswa di sekolah.

Keadaan di mana seseorang berjaga tidak tidur sampai larut malam ini dikenal dengan istilah begadang. Sebagian besar orang mungkin menganggap hal ini adalah hal yang biasa, bahkan ada yang merasa nyaman-nyaman saja dengan begadang. Padahal begadang yang dilakukan secara terus menerus sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh dan juga organ tubuh. Berikut adalah beberapa

bahaya begadang: 1. Melemahnya sistem kekebalan tubuh Tubuh memerlukan waktu untuk istirahat dan memperbarui sel tubuh serta membuang racun dalam tubuh.

Begadang membuat tubuh bekerja terus menerus tanpa jeda waktu untuk berisitirahat sehingga kerja tubuh tidak sempurna. Karena tubuh bekerja terus menerus, daya tahan tubuh akan menurun.

2. Gangguan pada wajah Ciri fisik yang sering muncul dan terlihat adalah muka yang terlihat lebih pucat, tidak cerah, lelah, serta muncul lingkaran hitam di bawah mata.

Selain itu, mata juga terlihat merah dan berkantung.

3. Stres dan depresi Selain berdampak pada kesehatan fisik, kurang tidur juga menyebabkan aspek psikologis terganggu. Kurang MUSASI l edisi 8, Juni 2019

oleh dr. Tjatur Prijambodo, M.Kes Direktur RS. ‘Asyiyah Siti Fatimah Tulangan-Sidoarjo

tidur menyebabkan pikiran tidak tenang, cenderung gelisah dan emosi yang berlebihan.

Selain itu, kurang tidur juga menyebabkan depresi. Orang yang sering kurang tidur, berakibat lima kali lebih rentan terserang depresi daripada orang yang cukup.

4. Konsentrasi Berkurang Siklus tidur yang baik dapat menguatkan memori dalam pikiran yang membantu seseorang dalam berkonsentrasi. Sehingga mereka yang sering tidur larut malam akan terganggu konsentrasinya, penalarannya, kewaspadaannya, juga kemampuannya dalam memecahkan masalah 5. Penyakit Jantung Bahaya akibat tidur larut malam dapat menimbulkan penyakit sangat mematikan, yaitu gangguan jantung, karena dapat menyebabkan peradangan pada arteri yang

KONKES berakibat resiko penumpukan plak (kerak) yang menyumbat pembuluh darah. Hal ini dikarenakan meningkatnya kadar protein C-kreatif (CPR) dalam tubuh.

6. Stroke Meningkatkan serangan stroke yang dapat mengakibatkan kematian.

7. Obesitas Kelebihan berat badan juga mengancam. Hal ini disebabkan karena pada waktu tidur terjadi penurunan leptin (pemberi sinyal kenyang ke otak serta merangsang nafsu makan), dan peningkatan ghrelin (perangsang rasa lapar). Mereka yang sering tidur larut malam, bukan hanya nafsu makannya saja yang terangsang, tapi juga timbul hasrat yang kuat untuk menyantap berbagai jenis makanan tanpa terkontrol, seperti makanan berlemak atau makanan berkabohidrat tinggi.

Jadi, meskipun ada banyak pekerjaan atau tugas yang harus diselesaikan ataupun kegiatankegiatan lainnya, begadang

bukanlah pilihan yang baik.

Sebaiknya begadang dihindari karena akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Jika memang harus begadang, sebaiknya pola hidup sehat lain diterapkan seperti memenuhi nutrisi harian dan berolahraga sehingga tubuh dapat tetap terjaga kesehatannya.

Dengan melakukan hal tersebut, diharapkan dampak buruk dari begadang dapat dikurangi. .Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat setiap harinya,dan terapkan dari sekarang untuk tidak begadang dan usahakan untuk tidur lebih awal.

Lalu, berapa lama tidur yang ideal bagi remaja? Coba perhatikan Firman Allah SWT dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 17-18, yang artinya: Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Beberapa teori mengatakan, tidur remaja sebaiknya antara 6-8 jam.

Sedangkan penelitian terbaru menyatakan bahwa

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

yang dipentingkan dari tidur adalah kualitasnya. Bukankah kita pernah tidur 6 jam, tetapi bangun masih capek? Atau sebaliknya, tidur 2-3 jam, tapi saat bangun justru malah segar.

Mari tidur sesuai tuntunan Rasul: 1. Tidur di awal malam.

Maksudnya adalah tidur setelah waktu isya, tentunya setelah shalat isya.

2. Berwudhu ketika hendak tidur. “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat.” (HR. AlBukhari No. 247 dan Muslim No. 2710) 3. Membaca doa sebelum dan sesudah tidur. “Rasulullah Muhammad saw jika mau tidur berdoa, “Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup) Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim) 4. Tidur dengan posisi miring ke sebelah kanan ketika tidur dan meletakkan tangan dibawah pipi kanan.

5. Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas sebelum tidur Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

49

50

LENSA

Adelio Dwi Mahesawara VII-D Adelio Dwi Mahesawara VII-D (ii)

Dinda Aisa Selvira VIII-G

Ghinaa Irtiya Dhani VII-H

Nayla Vrizka Ainani Rachman VII-B

Naira Izzah Kanahaya VIII-G

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

LENSA

Worldship Orchestra Japan at SMP Musasi March 15, 2019

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

51

52

JEPRET KELAS

Kelas 9A

Wali Kelas Mariyatul Kibtiyah, SPd

Kelas 9B

Wali Kelas Sholichah, SPd

Kelas 9C

Wali Kelas Anang Ma’ruf, SPd

Kelas 9D

Wali Kelas Rahadian Irfandi, SPd

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

JEPRET KELAS

Kelas 9E

Wali Kelas Dian Wahyu Ningsih, SPd

Kelas 9F

Wali Kelas Sri Ismulyani, SPd

Kelas 9G

Wali Kelas Etik Retnowati, SPd

Kelas 9H

Wali Kelas Achadiyah Chasby, MPdI

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

53

54

KARTUNKU

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

KOMIK STRIP

edisi 8, Juni 2019 l MUSASI

55

56

TARIKH

Pejuang Aisyiyah Sidoarjo itu Telah Berpulang

I

nnalillahi wainna ilaihi rajiun, kabar duka itu datang tiba-tiba dari salah satu grup WhatsApp (WA).

Sebuah pesan kepergian dari salah seorang tokoh Aisyiyah Sidoarjo Hj. Fatihah Munir Syafii, atau yang biasa dikenal dengan panggilan Bu Fat. Bu Fat memang telah pergi. Tapi jejak perjuangannya tak akan pernah mati. Seperti kesaksian Ketua Pimpinan Daerah (PDA) Sidoarjo Zubaidah. “Beliau adalah sosok pemimpin yang selalu menjadi uswah (teladan) bagi semua pegiat Aisyiyah,” ujarnya pada PWMU.CO, Kamis (2/5/19).

Fatihah telah aktif di Aisyiyah Cabang Sidoarjo sejak tahun 1961. “Di tahun 20002005 beliau menjadi Ketua PDA Sidoarjo,” ujarnya. Di masa kepemimpinan Fatihah, berdiri beberapa lembaga penting milik Aisyiyah, seperti Koperasi As-Sakinah; Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) Tulangan yang kini jadi RS Aisyiyah Siti Fatimah; Sekolah Luar Biasa (SLB) Aisyiyah Krian, Porong, dan Tulangan, serta panti asuhan,” ungkap Zubaidah.

Tak hanya jejak kelembagaan, warisan kepribadiannya juga menginspirasi. “Beliau dikenal sebagai pribadi yang dermawan, serta arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Jika rapat beliau selalu mendengarkan dan mengakomodasi semua masukan anggota. Dan bila ada permasalahan beliau selalu tabayyun dulu,” ungkapnya.

Dan yang tepenting dari semuanya, kata Zubaidah, adalah semangat beliau berjihad dalam dakwah di persyarikatan.

“Tak pernah lekang oleh masa dan tak terkalahkan oleh renta,” ujarnya.

Zubaidah menuturkan, meski fisiknya tak lagi prima, Fatihah masih kerap mendatangi acara-acara Aisyiyah. “Beliau tetap bersemangat hadir walaupun harus memakai kursi roda,” cerita dia. Zubaidah masih terkenang bagaimana Fatihah berusah payah

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

di kusi roda menghadiri acara Aisyiyah Award 2018 untuk menerima penghargaan ‘Lifetime Achievement’.

Wanita berusia 83 itu mengembuskan nafas terakhir di RSUD Sidoarjo Selasa (30/4/19) pukul 01.00 WIB, lantaran penyakit diabet dan jantung yang diidapnya. Dia meninggalkan enam orang anak yaitu: Hj Sundus Ekowati, Dra Iksir Dwinirfati, Dr H Emir Firdaus (Ketua DPRD Sidoarjo), Dra Milla Haqquzzaki, Rizal Fuadi SE, dan H Muh. Haifan SE. Selamat jalan sang motivator! (Sunarsih/pwmu.co)

TTS

58

Across 1.

3.

5.

7.

8.

11.

12.

13.

16.

19.

22.

23.

24.

26.

30.

31.

33.

34.

37.

38.

Lawan Senior Salah satu makanan pokok Unsur kimia berlambang H Lawan siang Olahraga permainan Akademi Polisi Hewan bercula Cara baca huruf satu-satu Bola daging giling Bulan diwajibkannya puasa Ruangan besar Pesta Demokrasi Badan Narkotika Nasional Tidak bergerak sama sekali Saudara yang lebih tua Pengin digaruk Bilangan berpangkat dua Jenis ikan bohong Ilmu yang mempelajari makhluk hidup

Down 2.

3.

4.

6.

9.

10.

14.

15.

17.

Volume Surat Tanda Nomor Kendaraan Qiyamu Ramadhan Salah satu lapisan atmosfer di ketinggian 20 - 35 km di atas permukaan bumi Lawan dari muda Tidak jauh Negeri .... (Negeri Tetangga) Adu kekuatan lengan securiti

18. Aktivitas makan umat Islam pada dini hari, bagi yang akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan 20. Perasaan ingin tidur 21. Bulan sebelum Juni 25. inukota pakistan 27. Menunggu giliran dengan berjejer

MUSASI l edisi 8, Juni 2019

28. Rasa cabe 29. Hewan yang memiliki kantung di perut untuk menggendong anaknya 32. Peti Besar tempat menyimoan sesuatu 33. Kadal besar 35. Organisasi pengekspor minyak 36. Pulau di Sumatera