21
SELASA (PAHING) 4 OKTOBER 2016 3 MUHARAM 1438 H SURA 1950
Gold & Silver Winner IYRA 2016 untuk Belia Pikiran Rakyat Terima T erima Kasih Masyarakat Jawa Barat
LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr
Twitter: @beliapr
E-mail: belia@pikiran-rakyat.com
Instagram: beliapr FOTO: ANGGERDIMAS.COM
DJ
berniat memberi hiburan buat para penonton. ”Mungkin memang trennya sekarang (menampilkan) DJ, enggak seperti zaman ibu dulu hehehe. Untuk hal-hal yang negatif sih kembali lagi kepada penonton yang menikmatinya,” tutur Bu Lis. Lanjut nih ya, ngobrolin soal musik, kita juga kudu cari tahu sama orang yang sudah ahli dalam bidangnya. Kalau menurut Marine Ramdani, salah seorang pegiat dan pemerhati musik asal kota kembang tercinta ini, kenapa pensi atau gigs rame banget sama DJ sekarang karena memang trennya lagi hip ke jalur sana. That’s why musisi lokal (read: band lokal) untuk saat ini jarang banget ngeramein pensi. ”DJ juga masih musisi, hanya musisi elektronik. Banyak DJ yang menjadi producer atau kolaborasi bareng band atau performer jenis lain,” ujarnya. Kalau soal tren DJ dalam pensi, menurut Kak Marin tergantung dari komponen industri yang mendukung. Misalnya lagu yang dibawakan DJ lokal seperti apa. Kalau lagunya asyik dan enggak sekedar remix dari be-
berapa lagu pasti bakal longlast deh digemari di mana-mana. Selain itu event-event yang ada juga berpengaruh, ramai atau enggak, kemudian hip atau enggak. Ditambah lagi DJ school atau komunitas elektronik sendiri yang bikin musik elektronik ini makin hidup. And then, kenapa sih kok gigs or pensi lebih pilih DJ yang emang sudah eksis? Kenapa enggak pilih DJ yang lagi merintis karier? Menurut Kak Marin yang juga seorang DJ ini, pengisi acara yang sudah dikenal pasti lebih mudah mendatangkan audiens. ”Normal sih sugesti ke arah itu, indikator berhasilnya suatu acara salah satunya pasti jumlah orang yang datang dong. Mungkin DJ yang sedang merintis karier ini menjadi pembuka di awal acara. Eits biasanya lohhh,” tutup Kak Marin.*** dhianynadya@gmail.com dwinadag@gmail.com reginaharyadi.rh@gmail.com
Pensi Mendingan DJ atau Band? Kenapa?
A
DA yang ngeh enggak sih, kalau satu dua tahun belakangan ini di jajaran guest star yang nampang di poster pensi-pensi pasti ada DJ a.k.a disc jockey. Enggak jarang pula para DJ itu mengisi line up teratas atau jadi performer utama, sebut aja DJ Yasmin, Anger Dimas, atau jawara kontes DJ di layar kaca, Soundwave. Mereka ini juga biasanya jadi salah satu yang dieluelukan dan dinanti di setiap pensi, meskipun masih ada juga band atau bintang tamu lain yang ditunggu sih, tapi ya itu pun bandband besar yang udah punya nama mentereng. Nah, terus apa kabar dong para band lokal yang lagi merintis jalannya? Kalau beberapa tahun lalu sih emang pensi jadi batu loncatan yang ampuh banget buat mereka meraih eksistensi. Coba sebut band-band yang sekarang udah terkenal kayak The Changcuters, Pee Wee Gaskins, dan Mocca yang meraih nama besar dari panggung ke panggung. Hmm, kalau liat fenomena sekarang nih, ada yang tau enggak sih alesannya kenapa barudak zaman ayeuna lebih prefer DJ buat tampil di pensinya? Apa emang remaja sekarang sukanya musik ajep-ajep yah?Biar enggak penasaran sih belia nanya langsung sama yang punya hajat, kenapa sih mereka milih buat ngundang DJ di acaranya. Kalau kata salah seorang sahabat Belia, Mochammad Dimas dari SMAN 1 Tasikmalaya, pemilihan DJ itu agar pensi lebih berbeda dari pensi-pensi sebelumnya yang lebih menampilkan bandband gitu. ”Ya, kalaupun pilih DJ ya harus DJ remix bukan DJ yang asal-asalan. Selain itu juga, DJ remix bikin penonton refresh dari pelajaran-pelajaran setiap harinya. Selaku panitia, ada dukungan dan keinginan juga dari siswa siswi SMAN 1 Tasikmalaya untuk memilih Soundwave,” ujarnya. Ini juga diamini sama Alifa dari SMAN 20 Bandung yang pernah ngundang Anger Dimaz ke pensi sekolahnya. Kata cewek yang satu ini, pemilihan DJ sebagai line up pensi itu karena emang disukai penonton. ”Kita cari referensi, liat di berbagai acara lain kan, kalau ada DJ-nya pasti laris tiketnya karena emang pada suka musik-musik gitu, DJ juga bikin suasana pensi jadi meriah. Terus ya kita juga cari suasana baru biar pensinya enggak gitu-gitu aja,” tuturnya. Hmm, gitu ya.... Oh ya, adanya pensi di sekolah juga berkaitan nih sama peran guru, belia juga ngobrol-ngobrol sama Ibu Lis Darlina. Menurut Ibu Lis yang merupakan guru seni dan budaya di SMK Artanita Tasikmalaya ini pemilihan bintang tamu atau performer diserahkan ke panitia sepenuhnya karena guru memandang itu hak siswa. Lagi pula, yang hafal dan tahu mana bintang tamu yang disukai sama siswa pastinya siswa tersebut. Sekolah hanya memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan siswa selama memang mengarah ke hal-hal yang positif,
lagi
lagi, DJ
Fyani Alivia R, SMAN 2 Tasikmalaya KALO buat zaman sekarang aku lebih milih DJ, soalnya lagu-lagu yang enak banyaknya diremix pake DJ. Makin ke sini lagu dari band-band itu mulai agak turun deh kayanya karena bosan mungkin anak muda sekarang apalagi seusia aku lebih suka lagu dari DJ.
Marselinus Chandrajaya Putra, SMA Bunda Hati Kudus Kota Wisata BUAT bikin acara pensi mending band. Soalnya bikin pensi kan pasti harus narik massa dan band itu bisa narik soalnya band itu pasti peminatnya semua kalangan. Semakin bagus band yang diundang di acara pensi juga bisa naikin nama pensinya itu sendiri.
Regita Heryadi, SMAN 2 Tasikmalaya
DJ Versus Band Lokal Dari hasil (sok) riset tim belia nih, kita berhasil merangkum beberapa plus dan minus kalau kita ngundang DJ atau band lokal ke pensi sekolah. Ini cuma versi kita loh ya, pilihan selanjutnya tetep bergantung sama selera kalian, hehehe. Pokoknya langsung aja cekidot!
Ngundang Dijey
Ngundang Band Lokal
- Kudu sediain budget yang lumayan , apalagi kalau DJ nya udah terkenal macem DJ Yasmin, Anger Dimaz, atau bahkan Dipha Barus.
- Bujetnya bisa diatur, bahkan beberapa band enggak keberatan dikasih konsumsi sama akomodasi doang. Yang penting eksistensi bung!
- Tiket pensi bakalan laris manis diserbu oleh barudak kekinian, apalagi kalau line upnya emang endeus banget.
- Bisa tambah penjualan tiket dengan jual ke teman-teman band lokal yang mau support cs nya main, biasanya band lokal punya groupiesnya sendiri.
- Acara jadi lebih hacep dan hingar bingar dengan musik yang hacep pula (pastinya!)
- Acara enggak kalah hacep kok, banyak band lokal punya musik bagus dan bisa menghidupkan suasana.
- Bisa dance along sambil ngikutin musik sama para penonton lainnya yang tentunya membakar kalori (itung-itung olah raga)
- Bisa berkenalan dengan genre musik baru dan berkontribusi buat memajukan industri band lokal (mulia banget kan?)
AKU sih lebih milih band, karena DJ biasanya condong ke pergaulan yang lebih negatif. Tapi, masingmasing punya kekurangan dan kelebihannya sendiri sih.
Levi Budiana, SMP Muhammadiyah Tasikmalaya SUKA DJ sih, karena bukan cuma musiknya yang enak didengar tapi profesinya yang dianggap cool banget. Dan jarang loh anak muda sekarang yang gak suka DJ.
Anastasia Silviani, SMA Santo Yosef MENDING band, soalnya kan kalo DJ-DJ gitu kayak gak cocok buat pensipensi sekolah. Kalo band kan jadi lebih asik.*** reginaharyadi.rh@gmail.com
Itu dia beberapa yang bisa belia rangkum, kira-kira ada yang mau nambahin enggak? Hehehe.*** dhianynadya@gmail.com
22> Skul: SMP PGII 1 Bandung 22> Bebaskeun!: Bukan Lagi Kapas Putih 23> Aksi: - Gebyar Membaca Biar Makin Cinta Baca - Overseas Study Program SMA Edu Global Bandung 23> MusicTerritory: Sore Syahdu Bersama Nadafiksi 23> Ensiklobelia: Serba serbi Disc Jockey 24> Chat: Andini Rahmanita
24> Review:
”If God Is a dJ LIfe Is a dance fLoor Love Is the rhythm you are the musIc” - P!nk