Epaper Belia 2 Agustus 2016

Page 1

21

SELASA (WAGE) 2 AGUSTUS 2016 28 SYAWAL 1437 H SAWAL 1949

Gold & Silver Winner IYRA 2016 untuk Belia Pikiran Rakyat Terima T erima Kasih Masyarakat Jawa Barat

LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

Instagram: beliapr FOTO: DHIANY, PIXABAY, MEDICALNEWSTODAY

di Medsos dengan Baik REMAJA zaman sekarang pasti punya dong akun media sosial. Yep, sebut aja Instagram, Line, Snapchat, Path, Twitter, Facebook, atau Youtube. Nah ngomongin soal media sosial nih, beberapa waktu lalu, dunia maya sempat dihebohkan dengan fenomena seorang vlogger—sekaligus selebgram dan selebask— yang curhat heboh tentang percintaannya di video blognya. Saking hebohnya video berdurasi hampir setengah jam tersebut sampai saat ini udah ditonton lebih dari dua juta kali di Youtube! Wow!

EHEBOHANNYA gak cuma di situ, curhatannya yang fenomenal ini menimbulkan berbagai reaksi, ada yang pro ada yang kontra. Buat para fansnya tentu bikin kesedihan idolanya ini bikin mereka simpati berat, tetapi kebalikannya banyak juga yang komentar pedes bahkan kasar saking gerahnya para haters liat kelakuan vlogger satu ini. Ternyata komentar-komentar pedas dari haters ini berbuntut panjang lho, ada lebih dari 20 orang yang dilaporkan ke polisi gara-gara si vlogger merasa terganggu. Ewww, is that really necessary? Hmm. Fenomena seleb medsos ini ditanggapi beragam oleh masyarakat. Ada yang pro tapi banyak juga yang kontra, seperti pendapat dari Fazlurrahman Imran yang nggak setuju dengan penggunaan akun media sosial seperti itu. ”Saya enggak setuju, abisnya itu nggak baik buat diliat apalagi sama anak SD, takut mereka malah ngikutin dan nggak ada manfaat juga nunjukin hal-hal itu,” tutur siswa SMAN 2 Bandung ini. Lalu sebenernya gimana sih seharusnya remaja menggunakan medsos? Well, pada dasarnya media sosial (medsos) ada untuk lebih memudahkan seseorang dalam berkomunikasi. Hal ini juga diamini oleh Pak Ilham Gemiharto, Dosen Prodi Manajemen Komunikasi Fikom Unpad. Menurut Pak Ilham, medsos punya banyak manfaat terutama untuk mengembangkan hubungan secara sosial dan memudahkan komunikasi antargenerasi. ”Selain itu juga memungkinkan seseorang untuk berwirausaha secara online,” ujarnya. Dalam menggunakan medsos, kita memang diberi kebebasan untuk berbagi informasi atau berkomunikasi dengan siapapun. Tapi bukan berarti juga kita bisa asal menggunakannya, apalagi tanpa etika. Dalam menggunakan Instagram contohnya. Walau medsos yang satu ini dibuat supaya seseo-

K

rang bisa ngeliat aktivitas orang lain secara ”up to date” lewat visualisasi, menurut Pak Ilham bukan berarti penggunanya bisa bebas memposting foto-foto atau video yang melanggar etika, norma, SARA, atau meresahkan orang lain. Pak Ilham juga memaparkan kalau akun social media juga sebaiknya jangan dijadikan ajang buat curhat apalagi sarana menjual penderitaan. Soalnya nih bisa jadi orang tersebut sedang krisis identitas dan ingin diakui. ”Saya kurang setuju kalau misalnya status di medsos atau video di Youtube dijadikan untuk memposting curhatancurhatan yang sifatnya personal, berisikan masalah pribadi dan diketahui semua orang karena itu secara psikologis kurang sehat. Ibaratnya orang tersebut bercerita tentang penderitaannya dan minta dikasihani,” ujarnya panjang lebar. Nah, untuk mencegah fenomena seperti ini terulang, peran orangtua juga sangat dibutuhkan untuk memberikan pengawasan kepada anak-anak mereka. Pengawasan ini dijelaskan Pak Ilham bukanlah pengawasan yang sifatnya serba ingin tahu tapi sekedar mengecek sesekali apa yang anak-anak lakukan. ”Pengawasannya juga jangan terlalu ketat atau terlalu longgar. Dan itu pantas dilakukan orangtua kepada anaknya,” katanya. Selain pengawasan dari orangtua, etika bersosial media juga menurut Pak Ilham seharusnya diajarkan juga oleh para guru di sekolah. ”Bagusnya kalau ada mata pelajaran khusus yang berkaitan dengan medsos,” ujarnya. Pak Ilham memberikan tips nih bagaimana cara bijak menggunakan medsos. Pertama gunakanlah social media seperlunya dan gunakan untuk kegiatan yang positif dan menginspirasi orang lain. Kedua, postingan foto-foto atau video pribadi boleh-boleh aja tapi tetep kudu inget kalau segala sesuatu yang kita posting bakal diliat sama banyak orang. ”Bagi beberapa orang mungkin bisa menyenangkan tapi buat sebagian lagi bisa jadi menimbulkan kebencian. Pilih yang kira-kira pantas dan pas untuk kita posting,” ujar Pak Ilham. Selanjutnya, berkaitan dengan postingan katakata, berikanlah postingan yang memberikan kata-kata semangat, positif, dan menginspirasi. ”Jangan posting kesedihan atau hal-hal yang menjual penderitaan yang secara psikologis mempengaruhi orang lain. Postingan kita harus bisa meningkatkan kualitas hidup,” tuturnya. See? Bermedia sosial ternyata gak sesim-

pel itu. Kita perlu memilih dan memilah apa aja hal yang pengen kita share di akun-akun medsos kita. Setelah memutuskan mau memposting yang mana, kita juga harus siap dengan segala konsekuensinya karena belum tentu semua orang akan merasa su-

ka dengan apa yang kita posting. Ibarat pepatah lama nih, nggak akan ada asap kalau nggak ada yang nyalain api, begitu pula dengan media sosial yang nggak akan menimbulkan berbagai reaksi kalau kita gak memposting apa pun. Oh ya, di jaman sekarang ini media sosial juga sering jadi representasi citra diri kita, jadi apa yang kita posting bakal melekat sebagai citra alias image kita. Jadi kalau kita memang masih kepengen terus bereksis ria di dunia maya, lakukanlah dengan sebaik-baiknya plus siapkan diri dengan berbagai efek yang ditimbulkan nanti. Sekali lagi, sebagai remaja yang tumbuh di era serba digitalisasi, nggak ada salahnya kan kalau kita mulai berkaca gimana sih tindak tanduk kita di kancah permedsos-an. Seperti kata Wali Kota Bandung, Pak Ridwan Kamil: ”Bersosmed bablas tanpa etika, ibarat nyetir mobil atau motor tetapi tidak bisa berlalu lintas. Bahaya dan jangan dijadikan budaya.” *** agniahadini@yahoo.com dhianynadya@gmail.com

Pilih-pilih Idola di Medsos S

EKARANG ini jumlah vlogger hits, seleb IG, seleb askfm, maupun seleb-seleb medsos lainnya bisa dibilang nggak keitung lagi. Coba sebut si A, si B, si C yang followersnya ribuan bahkan ratus ribuan pasti lebih dari jumlah jari kita. Di antara mereka karakter dan konten media sosialnya pasti beda-beda dan punya ciri khas sendiri, baik itu masuk kategori oke punya atau malah kategori hmm-mending-diunfollow-aja. Kru belia coba mengambil sampel nih dari

sekian banyak seleb medsos yang lagi hits akhirakhir ini dan menemukan beberapa seleb medsos yang menurut kita sih lebih ntap buat di follow daripada you-know-who yang postingannya banyak kata kasar, asusila, dan cuma isi curhatan heboh aja. Here we go! Coba nih sobat Belia bisa cek medsosnya Fathia Izzati. Kalau diintip di laman Youtubenya, cewek berlesung pipit ini punya konten yang cukup beragam mulai dai ngecover lagu, tutorial make up, sampai video berbagai challenge yang emang hits belakangan kayak makan samyang atau jawab Q&A, tetapi eh tetapi yang menurut kita paling spesial adalah kemampuan berbahasa neng Fathia ini karena dia ngomong Inggrisnya fluent banget bahkan dia bikin video 21 English Accents. Beuh, #lifegoals banget gak tuh bisa casciscus kayak bule? Teruuus, bisa juga liat IG nya @puanindya. Cewek dengan nama asli Putri Anindya ini, berhasil keliling dunia lewat akun Instagramnya loh. Dari awalnya foto-foto iseng lewat kamera hape tiap pergi ke tempat-tempat seru, jepretan doi ternyata banyak yang suka dan bikin IG nya jadi mendunia. Kerennya lagi, doi pernah beberapa kali diundang datang ke suatu negara untuk

memfoto objek wisata menarik juga mengekspos budaya negara tersebut. Tuh, asyik banget kan dari awalnya hobi dan iseng eh jadi rejeki nomplok bisa keliling dunia plus makin eksis di media sosial. Another #lifegoals, rayt? Masih belum puas? Kalian bisa lihat akun Instagram milik Niza Eleonora, di mana doi tetep proud dengan badannya yang curvy di tengah tren cewek 'lidi-lidian'. Akun Instagram dengan nama @nizaeleonora ngajarin kita supaya tetep cinta dengan bentuk tubuh masing-masing. Really #lifeinspired for you guys yang merasa jauh dari sempurna cuma gara-gara badannya amat ”berbentuk”. Anywaaays, doi juga doyan update foto makanan yang yummy banget deh. Cocok nih buat yg doyan kulineran! Tuh kan? Banyak banget sebenernya yang asyik dijadiin kiblat buat #lifegoals kita, nggak usah deh bikin goals hidup kita dengan parameter bisa hidup bebas suka-suka gue ala si (once again) you-know who. Percayalah, kebebasan yang terlalu bebas itu nggak enak dan kalau kalian kekeuh nyoba, rugi sendiri nantinya. So, hooow? Dari beberapa orang di atas apakah udah nemuin panutan buat kalian jadiin #lifegoals baru? Atau kalian mau nambahin daftar seleb medsos yang sabi buat dijdiin role model? Bisa banget! Karena ya sebenarnya masih banyak figur media sosial lain yang lebih tepat untuk sobat belia jadikan panutan, so pintar-pintar lah pilih-pilih panutan karena sebenernya menentukan apakah seseorang itu pantas atau nggak jadi panutan itu gampang: cek ada manfaatnya nggak kalau kita ikutin dia! Jadi masih milih wrong way atau udah berniat take a right path nih soal follow seleb medsos dan dijadikan panutan?*** dhianynadya@gmail.com dwinadag@gmail.com

Selebgram Eksis dan Keren Versi Kamu? Griselda Sabrina, Homeschooling HMM kalau selebgram, yang pasti mereka keliatan keren kalo pakaiannya mereka ”kekinian” dan photogenic gitu.

M Ammaru Dzafar, SMA Pribadi Billingual School Bandung INTINYA unik, karena unik orang orang jadi kepo. Kalau ada yang epic kamu jadi kepo pingin tahu kan?

Valiant Almer Alexandra Maulana, Homeschooling Taman Sekar MENURUT aku sih selebgram itu adalah orang alay yang rame dan unik hahaha.

Alkira Brilliana, SMAN 19 Bandung KALAU selebgram Indonesia aku kurang tau. Taunya cuma Emily Devita paling.*** dwinadag@gmail.com

”A sensAtion is AlwAys the sAme As A piece of news, And A piece of news never lives long.” - Jostein Gaarder, The Solitaire Mystery

22> Skul: SMK Angkasa Bandung

23> MusicTerritory: Mythical Men Ensemble

22> Bebaskeun: Stop Menjadi Peminta-minta di Jalan

23> Aksi: Bumerang, dari Senjata Jadi Olah Raga

23> Review:

23> Chat: Duo Adik Kakak Karateka Muda


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.