Epaper Belia 11 Juli 2017

Page 1

17

SELASA (PAHING) 11 JULI 2017 17 SYAWAL 1438 H SAWAL 1950

LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com

Instagram: beliapr

ADE BAYU INDRA/”PR”

PIKIRAN-RAKYAT.COM

USEP USMAN NASRULLOH/”PR”

NGOBROLIN PPDB 2017

Aku Masuk

Sekolah Mana Ya?

ASTI banyak deh sobat Belia yang hari ini lagi dag dig dug nungguin pengumuman hasil seleksi penerimaan peserta didik baru alias PPDB tahun 2017. Buat kalian yang nungguin pengumuman masuk SMA mungkin udah agak lega karena pengumumannya udah berlangsung Senin (10/7/2017) kemarin, naaah giliran hari ini kita sama-sama nungguin pengumuman PPDB SMP. Kira-kira gimana sih pengalaman PPDB sobatsobat Belia? Karena kepo makanya kru belia coba obrol-obrol sama mereka yang lagi ikut proses PPDB di tahun ini. Pertama ada Yunan Aria yang mendaftar ke SMAN 7 dan SMAN 22 Bandung serta yang kedua ada Saskia Zahra yang daftar ke SMPN 13 dan SMPN 34 Bandung. Belia coba ngobrol sama mereka buat tau gimana sih pengalaman mereka selama PPDB ini. ”Hmm, daftar PPDB saya ambil ke dua sekolah. Asalnya mau ke 11 sama ke 7 tapi banyak saingan jadi kegeser. Asalnya juga milih sekolah berdasarkan rayon, tapi pas ke sini-sini mantau perkembangan nilainya akhirnya milih yang mendekati sama nilai saya aja. Soalnya yang sistem rayon itu juga sebetulnya enggak ngaruh-ngaruh banget, cuma nambah dikit. Jadinya biasa aja,” kata Yunan. Hal yang enggak jauh berbeda juga diceritain sama Saskia. Lulusan SD Halimun Bandung ini bilang kalau doi enggak begitu terpengaruh sama rayon karena udah punya inceran sekolah. ”Aku cita-citanya pengen masuk ke SMPN 13 Bandung, jadi langsung daftarnya ke sana aja. Tapi mamah tetap maunya yang serayon gitu karena takut kelempar atau apa. Jadinya pilihan keduanya milih

P

SMPN 48 Bandung yang lumayan deket dari rumah,” kata cewek yang rumahnya ada di daerah Cijawura Bandung ini. Lanjut nih kita ngobrolin soal sistem pendaftaran. Buat saat ini di Bandung pendaftaran SMP dan SMA sedikit berbeda karena kalau SMP dinaungi sama Dinas Kota Bandung sedangkan buat SMA dipegang sama DInas Provinsi Jawa Barat. Terus sistemnya juga buat SMA udah online dan SMP masih semionline alias masih harus menyambangi sekolahnya buat ngasih berkas secara langsung. ”Kalau kata aku mah ribet sekarang karena manual dan enggak bisa online kayak SMA. Kalau dulu kan pendaftaran itu guru yang ngurus, sekarang kita harus ngurus sendiri. Capek deh hehehe jadi harus ke sana ke sini buat daftar. Terus kalau kegeser di satu sekolah katanya nanti kita sendiri yang ambil berkasnya jadi harus daftar ulang lagi di sekolah yang pilihan keduanya,” cerita Saskia. Beda sama kata Saskia yang bilang kalau prosesnya lumayan ribet dan bikin cape, menurut Yunan sih proses pendaftarannya enggak masalah. ”Kemarin daftar bareng sama orangtua. Masukin berkas ke SMAN 7 sama ke 22. Walaupun katanya online tapi tetap datang ke sekolahnya, terus nyiapin persyaratannya, terus dikasihin. Nanti tuh diperiksa jarak sama rayonnya, jauhnya segimana dari sekolah terus ditambah poin-poin itu. Udah gitu aja sih,” kata Yunan. Oh iya Yunan juga bilang kalau dia melewati sesi wawancara juga di salah satu sekolah. ”Iya ada wawancaranya. Macam-macam sih nanyanya ya seputar itu aja. Tergantung sekolahnya, waktu itu ditanyanya kayak ’suka ngerokok atau enggak?’ Pernah tawuran atau enggak?’ tapi enggak duaduanya diwawancara sih. Cuma di 22 aja yang diwawancara, di 7 enggak.”

Next kita ngomongin website yang jadi rujukan semua umat PPDB dalam memantau perkembangan ”nasib” mereka, katanya situs yang satu ini suka crash alias suka enggak bisa diakses dan bikin para peserta PPDB plus ortu mereka jantungan terus saking sering erornya hehehe. ”Sering banget eror. Mau ngecek kan biar bisa mantau sekarang PG-nya (passing grade) udah berapa. Pengen tau kita masih aman atau enggak, biar bisa antisipasi kalau-kalau kelempar itu bisa cari cadangan sekolah lain gitu. Waktu itu pas Jumat buka taunya webnya enggak bisa dibuka, jadinya mau enggak mau ya udah tungguin aja sampai bisa lagi. Kesel juga sih,” kata Yunan. Saskia juga mengeluhkan hal yang sama. Malahan kata doi ibunya sempat marah-marah karena tiba-tiba nama Saskia hilang dari laman sekolah, padahal waktu itu angka PG-nya masih cenderung aman. ”Iya waktu itu tuh nama aku enggak ada, tapi nama orang lain yang nilainya lebih kecil tuh masih ada. Padahal masih lumayan aman harusnya. Nah mamah tuh jadinya marah-marah karena panik kan. Untung pas nunggu malemnya direfresh lagi udah ada lagi namanya,” curhatnya. Hmmm, lumayan juga ya ternyata PPDB tahun ini bikin semua orang dag dig dug. Padahal harusnya sistem online ini memudahkan kita buat ngecek karena bisa diakses secara real time hehehe. Hmm semoga tahuntahun berikutnya bisa lebih baik ya penyelenggaraannya. And last but not least selamat buat kalian yang udah diterima di sekolah impian dan jangan sedih buat yang belum rezekinya. Cheers!***

Sabar Terus? K

dhianynadya@gmail.com

ALAU denger cerita Yunan dan Saskia tadi, kayaknya di PPDB tahun ini masih terdapat beberapa masalah ya? Mau itu PPDB SMP yang dipegang sama kota/kabupaten, ataupun PPDB SMA yang diurus pemerintah provinsi. Terus nih selain itu, hal yang rata-rata dikeluhkan sama sobat Belia lainnya juga adalah masalah website yang sering down. Ini dirasa lumayan mengganggu karena sistem pendaftaran tahun ini berbasis online dan semi-online, jadinya kalau website nggak bisa diakses, pusing tujuh keliling deh. Pihak dari Ombudsman yang mengawasi jalannya PPDB ini banyak menerima keluhan baik dari siswa maupun dari orangtua siswa tentang kendala-kendala PPDB tahun ini. Menurut apa yang belia kutip dari pikiran-rakyat.com, Asisten Ombudsman Jabar Noer Adhe Purnama bilang bahwa keluhan yang paling banyak masuk itu tentang pengalihan sekolah yang dituju, sistem sering error, dan petugas atau panitia di sekolah yang nggak bisa bantu menangangi kendala proses pendaftaran. Terus nih, Pak Noer bilang kalau di SMK cederung sedikit keluhan. Ini karena di SMK basis sistemnya kemungkinan lebih kuat. Ada juga keluhan-keluhan yang muncul dari orangtua teman-teman yang termasuk dalam kategori Rawan Meneruskan Sekolah (RMP) yang menyatakan kalau anaknya tak diterima di sekolah SMA maupun SMK. Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat Firman Adam seperti yang dikutip belia dari pikiran-rakyat.com bilang bahwa di Jawa Barat ada sekitar 770.000 lulusan SMP sementara, daya tampung SMAN/SMKN cuma sekitar 250.000 siswa. Makanya, Pak Firman berharap bahwa sekitar 520.000 lulusan SMP bisa ditampung oleh sekolah swasta dan sekolah terbuka. Pak Firman juga bilang kalau orang tua nggak perlu khawatir

menyekolahkan anaknya di sekolah swasta karena sudah disiapkan oleh Pemprov Jabar, apalagi kuota untuk siswa RMP disediakan 20% di semua sekolah. Ada juga nih yang mengadu kalau ia mencurigai adanya kecurangan karena siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah masih tetap nggak diterima di sekolah tersebut. Hal ini juga udah ditanggapi sama koordinator Tim Help Desk PPDB Disdik Jabar Eddy Purwanto yang bilang kalau kasus seperti itu bukan karena kecurangan, tapi karena kuota sekolah yang bersangkutan udah penuh. ''Contohnya adalah SMK 3 Bandung yang memiliki kuota Calon Peserta Didik Baru (CPBD) sebanyak 720, diminati oleh 772 pendaftar nonakademik. Sementara kuota yang diterima hanya berjumlah 210 siswa," ujar Pak Eddy seperti dilansir pikiran-rakyat.com Teruuus nih berkaitan sama yang paling banyak dikeluhkan--terutama sama yang mau daftar SMA, banyak yang nge-mention @humasjabar di Twitter buat curhat dan sempat ditanggapi salah satunya dengan menjawab bahwa para pengakses memang harus ekstra sabar karena situs banyak yang mengakses, @humasjabar juga menyampaikan permintaan maaf terkait ketidaknyamanan selama PPDB. Belia juga mengutip pernyataan senada yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi yang meminta masyarakat maklum jika ada kekurangan dalam pelaksanaan PPDB tahun ini, karena ini merupakan pertama kaklinya provinsi menangani PPDB. Pak Ahmad juga bilang pihaknya akan terus melakukan perbaikan dan evaluasi mengenai sistem yang berlangsung. *** dhianynadya@gmail.com

Apa kekurangan yang perlu diperbaiki dari PPDB 2017?

Mufid Afif Siyamsyah KEKURANGANNYA koneksi dari pusat sering terganggu jadi kelangsungan pendaftaran online ikut-ikutan terganggu. Perlu diperbaiki agar selalu siap dan tidak ada kesalahpahaman.

Rina Nur Janah KEKURANGANNYA daftar online itu karena kitanya tau siapa yang masuk sekolah itu dan NEM teman-teman yang lain, kalau ada yang lebih besar jadi kegesergeser posisinya.

M Raka Adiguna

Saskia Zahra

WEBSITE dan call centrenya. Pertama webnya sering banget down dan nggak bisa diakses, terus kalaupun bisa suka banyak problemnya. Kedua, pas ngadu ke call centre supaya lebih tanggap.

SISTEMNYA jangan berubahubah terus biar nggak bingung dan menyusahkan. Onlinenya diperbaiki biar nggak rusak-rusak terus.*** dhianynadya@gmail.com asysyifaahs@yahoo.com

18> Skul: SMK Kesehatan Bhakti Kencana Jatiwangi 18> Tautan: Mending Offline Atau Online Ya? 19> Aksi: l JABAR K-FEST l Leadership Camp 'Summer Session 2017' 19> MusicTerritory: Music from the Alley: Bottlesmoker 23> Ensiklobelia: Biggest Cultural Phenomena Ever! 19> Review:

”Semakin tinggi Sekolah bukan berarti Semakin menghabiSkan makanan orang lain. haruS Semakin mengenal bataS (Bumi manusia, hlm. 138)”. - Pramoedya Ananta Toer


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.