Sejarah Singkat Asal Usul Suku Bakumpai Di Kalimantan Tengah

Page 1

"Sejarah Singkat Asal Usul Suku Bakumpai" Di Kalimantan Tengah Banyak cerita rakyat mengenai asal usul Suku Bakumpai. Suku Bakumpai merupakan termasuk salah satu sub etnis dari dayak ngaju. Menurut cerita dahulu Sungai Barito dari Muara Pulau sampai ke hilir Ujung Panti itu tidak ada, yang ada hanya Muara Pulau yang mengarah ke hulu. Di hulu Sungai Barito ada sebuah kampung yang bernama Air Manitis, yang didiami oleh suku Dusun Biaju. Kepala Suku yang memerintah suku tersebut mempuyai dua orang anak kembar kemanikan (laki-laki dan perempuan). Anak tertua laki laki bernama Patih Bahandang Balau. Nama tersebut diberikan karena rambutnya atau balau bewarna merah atau bahandang, untuk nama Patih merupakan nama aslinya. Anak perempuannya di beri nama Datu Sadurung Malan. Nama tersebut di berikan karena ia memakai kerudung yang biasa di pakai oleh perempuan yang sedang bertani, dan untuk nama Datu merupakan nama aslinya. Source : https://www.tabloidmilitan.com/2020/07/sejarah-singkat-asal-usul-sukubakumpai.html Datu Sadurun Malan memiliki paras yang begitu cantk sehingga banyak pemuda yang ingin memperistrinya. Dan termasuk kaka nya sendiri pun jatuh cinta padanya. Saat dia dan kakanya berada di sawah, kakaknya mengatakan ingin memperistri dirinya. Saat itu tentu saja Datu Sadurung enggan kawin dengan kakaknya sendiri. Setelah kejadian tersebut Datu Sadurung Malan tidak lagi pergi ke sawah bersamana kakanya jika tidak ada ayahnya. Keinginan Patih Bahandang Balau untuk memperistri adiknya semakin bertambah dan permasalahan ini tidak diketahui oleh kedua orangtuanya. Patih Bahandang Balau mengancam ingin membunuh adiknya jika tidak mau kawin dengannya. Setelah mendengar ancaman tersebut, Datu Sadurung Malan berpikir untuk pergi jauh. Saat tengah malam ketika kakal dan ayahnya sedang tidur. Dia pergi ke luar dan turun ke sungai dan masuk ke dalam perahu. Perasaan Datu Sadurung Malan terasa lega, dia bermaksud untuk pergi ke Banjar dan terus ke Jawa. Sesampainya di Muara Pulau, dibuatnya jalanan sendiri . Ditariknya sampan hingga terbentuk sungai kecil. Lama kelamaan berair karena terkena hujan dan pada akhirnya terbentuk sungai yang sering orang lalui dan sungainya pun bertambah besar dan sekarang dikenal sebagai Sungai Barito. Setelah Datu Sadurung Malan sampai di Banjar, ia kemudian menumpang kapal yang menuju ke Pulau Jawa. Kakaknya Patih Bahandang Balau mengetahu bahwa adiknya tidak lagi dirumah dan mulai menghibur dirinya dan pada akhirnya dia beristri dengan perempuan yang ada di kampungnya sampai mempunyai cucu. Cucunya sampai saat ini masih menjadi orang Barito atau Dusun Biaju. Setelah Datu Sadurung Malan mendengar kabar bahwa kakaknya sudah beristri, dia pun kembali ke Kalimantan dan dia sudah bersuami dan memiliki cucu. Dia membawa cucunya untuk kembali ke Air Manitis. Dia ingin mendirikan rumah disitu, dan untuk menentukan tanah yang didiaminya baik, dia menaruh ayam jantan ke arah yang berlawanan dengan matahari terbit. Dibuatnya rumah dan orang mulai banyak yang tinggal disitu. Dan sampai sekarang di kampong itu masih di namai Kampung Bakumpai atau Kota Marabahan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Sejarah Singkat Asal Usul Suku Bakumpai Di Kalimantan Tengah by joe satria - Issuu