BAJALAN
AGUSTUS 2023 // Rp 30.000,-
TANAH PAPUA
MenelususiIndahnya
Negeri Dongeng diBiak
JANGAN LEWATKAN
FESTIVAL LEMBAH
BALIEM
07 - 10 AGUSTUS 2023
hanya di Wamena
ULAT SAGU
Kuliner Tradisional
Yang Tinggi Protein
MUSAMUS
Sarang semut asli
setinggi 5 meter
GOA JEPANG
Sisa Sejarah Perang
Dunia II
AGUSTUS 2023
SUSUNAN REDAKSI
PEMIMPIN REDAKSI
Alfonsius Haris
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI
Melanie Jesica
Emmanuella Miracle
REDAKTUR PELAKSANA
Evelyn Anya Astrid
STAFF REDAKSI
Anetha Kbarek
Yulin Rumaropen
KORDINATOR LIPUTAN
Boston Rumabar
Deddy Kurni Kbarek
WARTAWAN
Reynold Nicolas Bastian
BIRO IKLAN
Samuel George Kbarek
BIRO HUKUM
Lorena Gresela, S.H.
MEDIA ONLINE
CENDRAWASIHPOS.COM
DIBAWAH NAUNGAN
Grup PT BINTANG TIMUR
PAPUA
AHU - 0036431.AH.01.01. TAHUN 2023
OSS: 0230108900854
NPWP: 95.516.355-5-721.000
CONTENTS
4. KALI BARUPI, NEGEGI DONDestinasi Memukau Bak di Film
2
8. FESTIVAL LEMBAH BALSalah satu festival budaya yang sudah mendunia
SALAM REDAKSI
Hai Sobat Bajalan ! Salam perkenalan dari kami untuk Edisi majalah pertama ‘Bajalan’. Kami segenap redaksi majalah ‘Bajalan’ mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME karena atas izinNya kami dapat menerbitkan majalah dengan tema traveling.
Bajalan yang dinantikan telah selesai diterbitkan Agustus 2023. Meskipun, kehadiran Bajalan bukanlah satu-satunya majalah traveling di Indonesia, tetapi Bajalan optimis akan mendapat tempat di hati para pecinta majalan traveling dengan tagline #BajalanMagazine.
Why Bajalan Magazine? Karena Bajalan akan menjadi majalah yang lengkap mengulas semua hal tentang informasi jelas dan lengkap seputar traveling di Papua, memberikan feature menarik, halaman-halaman yang wearable, menggunakan bahasa yang luwes serta dikemas dengan ukuran yang lebih praktis.
Kami berharap para pembaca bisa tertarik dengan ulasan rubrik majalah Bajalan. Kami segenap redaksi memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata. Are You Ready? Happy Reading, Sobat Bajalan!
EDITORIAL
7. ULAT SAGU
Kuliner Sensasional Yang Tinggi Protein
5. GOA JEPANG Sisa Sejarah Perang Dunia II
6. MUSAMUS Sarang semut alami setinggi 5 meter
AGUSTUS 2023 3
CHERRY WOSPAKRIK
Destinasi Memukau Bak di Film
Papua, bagian dari Indonesia yang paling ujung timur dikenal memiliki potensi, salah satunya adalah wisata. Tak hanya Raja Ampat yang terkenal dengan pulaunya yang indah, ternyata di Papua juga ada wisata Negeri Dongeng loh.
Negeri dongeng merupakan suatu halusinasi yang menyenangkan untuk semua orang dari anak-anak hingga dewasa ingin merasakan berada di negeri dongeng karena memiliki keindahan yang sangat mempesona. Sehingga selama ini
orang-orang hanya melihat tempat-tempat indah seperti negeri dongeng yang hanya dapat dijumpai di film fiksi semata.
Namun tidak dipungkiri ciptaan Tuhan sangatlah mungkin menciptakan hal itu. Dalam akal pikiran manusia itu tidaklah mungkin. Pasalnya, dalam dunia nyata tempat-tempat indah seperti negeri dongeng yang ditampilkan oleh film-film kartun nyatanya terdapat di salah satu pulau yang terdapat di Papua. Namun yang satu ini bukan hasil dari ilusi yang di buat manusia belaka, tetapi ternya-
ta hasil alam yang membuat tempat-tempat yang indah sehingga hampir menyerupai suasana dalam film fiksi Dunia Kartun.
Biak yang di kenal dengan Kota Karang panas, yang akrab disapa Negeri Seribu Mambri. Negeri Dongeng ini terletak di bagianutara Bumi Cenderawasih, Kampung Urfu atau Padwa Kecamatan Yendidori, Kabupaten Biak Numfor. Berada tepat di atas daratan seluas 2.602 km² di ujung Timur Nusantara, Provinsi Papua.
Destinasi wisata Negeri Dongeng di Kabupaten Biak Numfor
KALI BARUPI, NEGERI DONGENG
4
Credit: KKN-PPM UGM Biak Numfor
GOA JEPANG - Sisa Sejarah perang dunia ii
“Di Biak , ada salah satu wisata sejarah yang harus dikunjungi oleh wisatawan, namanya Goa Jepang,”
Puncak Perang Dunia ke-II di Kabupaten Biak Numfor menyisakan bekas yang sampai kini bisa dilihat sebagai bukti sejarah. Salah satu saksi bisu pertempuran hebat itu ialah Goa Binsari, atau masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan nama Goa Jepang.
“DI Biak , ada salah satu wisata sejarah yang harus dikunjungi oleh wisatawan, namanya Goa Jepang,” kata Bupati Kabupaten Biak Numfor Herry Ario Naap kepada Kompas.com saat berkunjung ke gedung Kompas Gramedia, di Jakarta. Herry melanjutkan, di Goa Jepang terdapat kurang lebih 6.000 tulang belulang tentara Jepang yang dibuang oleh sekutu saat Perang Dunia ke-II.
Jejak sejarah mengungkapkan bahwa setidaknya ada sekitar 3.000 prajurit Jepang yang tewas dan terkubur hidup-hidup di goa alami ini.
Konon, tentara yang terkubur di dalam goa ini dulunya tentara yang berlindung dari pengeboman pada 07 Juni 1944 oleh pasukan sekutu.
Tulang belulang itu kini disimpan di dalam ruang arsip khusus.
Goa tersebut dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian, pusat logistik, dan pertahanan bagi tentara Jepang pada saat Perang Dunia II sekitar 1943 hingga 1944 silam.
Datang ke destinasi Goa Jepang ini pastinya akan memberikan anda banyak pengalaman dalam mengenal beragam sejarah dan peninggalannya. Tidak dibutuhkan biaya yang mahal untuk bisa menikmati situs bersejarah yang satu ini. Anda hanya perlu mengeluarkan biaya tiket masuk seharga Rp 25.000 untuk satu orang pengunjung dan belum termasuk parkir.
Jika dibandingkan dengan nilai atau pengetahuan yang didapatkan, harga tersebut masih relatif terjangkau. Tidak diketahui dengan pasti untuk jam kunjung yang diterapkan oleh destinasi wisata ini. Namun anda bisa datang ke Goa Jepang Binsari ini dipagi hari agar bisa lebih leluasa melihat struktur goa dalam kondisi cuaca yang masih cerah dan terang.
GOA JEPANG
Fakta Unik
Credit: Property of Johni Korwa
5
MUSAMUS
MUSAMUS
Sarang Semut Alami Setinggi 5 Meter
Bangunan musamus berbentuk kerucut dengan tekstur berlekuk-lekuk. Para ahi menyebutkan, musamus terbuat dari tanah, rumput dan air liur rayap yang berfungsi sebagai perekat. Konon, di dalam musamus terbentuk lorong-lorong berliku yang rumit.
Dalam bahasa suku bangsa Marind Anim (Orang Marind), salah satu suku bangsa di Papua yang daerah persebaran utamanya berada di pesisir Merauke, kata ‘musamus’ artinya adalah semut. Sedangkan sarang semut disebut ‘bomisay’. Bomisay inilah yang sering dikenal publik sebagai Musamus.
Di Merauke, sarang rayap ini tampak berupa mound atau gundukan tanah di atas lahan pada lahan terbuka atau berada di bawah tajuk hutan dengan kerapatan (tegakan pohon) rendah.
Musamus, adalah karya arsitektur hewan yang mengagumkan. Ia telah menginspirasi manusia. Bukan saja karena kerumitan bahan, desain interior koloni, kekuatannya, serta ukuran sarang koloni yang begitu besar. Sarang koloni yang berupa gundukan tanah (mound) itu begitu besar jika dibandingkan dengan ukuran individu rayap tanah yang kira-kira sebesar biji buah sirsak.
Musamus sebagai filosofi hidup sehari-hari adalah etos kerja ‘berkarya dalam senyap’, tidak perlu banyak bicara tetapi hasilnya kelihatan dan besar. Sama seperti sifat rayap yang kriptobiotik.
Selain sebagai filosofi hidup sehari-hari, Musamus juga dipakai sebagai nama universitas negeri di Kabupaten Merauke.
Taman 1000 Musamus Salor Dua – foto ig @mannisso
6
Credit: Property of Marahalim Siagian
Ulat Sagu
Kuliner sensasional yang tinggi protein
Salah satu ulat yang biasanya dimakan oleh beberapa orang Indonesia ialah ulat sagu. Cara mengetahui keberadaan ulat sagu terbilang mudah. Orang yang memanen ulat sagu mula-mula akan menempelkan telinga ke batang pohon sagu yang sudah tua dan mati. Cara itu berguna untuk memastikan keberadaan ulat sagu yang sedang menggeliat-geliat di dalam batang pohon. Bagi mereka yang hidup di tempat yang ditumbuhi pohon sagu, menyantap ulat sagu dianggap sudah lumrah.
Salah satu kuliner olahan ulat sagu ialah sagu apatar yang bisa ditemui di Inanwatan, Sorong Selatan, Papua. Sagu apatar adalah aci sagu dan ulat sagu yang dibungkus dengan daun sagu. Setelahnya, bungkusan berisi aci sagu dan ulat sagu dibakar dengan arang selama 15 -25 menit hingga matang.
Olahan kuliner ulat sagu
DIPERCAYA TAMBAH KEPERKASAAN PRIA
Meskipun geliatnya memang membuat geli, kuliner ekstrem Papua ini memiliki banyak sekali nutrisi lho. Mulai dari membangun masa otot, mencegah berbagai macam panyakit, sampai dengan meningkatkan suasana hati dan performa olahraga.
Dilansir dari Hellosehat. com, ulat sagu memiliki berbagai jenis nutrisi seperti halnya asam amino, histidine, leucine, dan juga phenylalanine. Asam amino sendiri membantu produksi serotonin yang memperbaiki suasana hati.
Dikutip dari detik.com, ulat sagu dipercaya menjadi obat kuat laki-laki. Suku Kamaro percaya dari dahulu jika mengonsumsinya akan memberikan keperkasaan di ranjang. Meskipun belum ada penelitian mengenai hal ini, namun banyak orang yang sudah mempercayainya.
Cara mengonsumsinya ada beberapa macam. Bisa dimakan secara mentah dengan tekstur kenyal saat digigit. Bisa juga dibakar terlebih dahulu seperti sate. Ada juga masayarakat yang mengonsumsinya dengan dibuat pepes kemudian dimakan dengan sagu. Ulat ini sendiri memiliki rasa yang hambar, karena itulah ada yang menambahkannya dengan berbagai bumbu supaya rasanya makin kaya.
Jika kamu berkunjung ke Papua, apakah kamu mau mencoba ulat sagu?
tidak sampai di situ, karena masih banyak lagi kreasi yang sudah dilakukan, contohnya seperti; roti dengan isi ulat sagu, sop ulat sagu, spageti dengan irisan ulat sagu, bakwan, nasi goreng ulat sagu, bakso ulat sagu, keripik ulat sagu, serundeng, dan abon.
Temuan arkeologi berupa pecahan gerabah di sejumlah situs di Kawasan Danau Sentani, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, membuktikan bahwa manusia pada masa prasejarah sudah mengolah kuliner berbahan sagu, yaitu ulat sagu.
‘’Situs-situs hunian prasejarah di Kawasan Danau Sentani berada di sekitar hutan sagu. Manusia prasejarah pada waktu itu menjadikan sagu sebagai makanan pokok. Pohon sagu menghasilkan tepung sagu, jamur sagu, dan ulat sagu,’’ ujar peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, pada 2019, yang dikutip GNFI dari Tempo.
ULAT SAGU
Credit: Dimas Wahyu Indrajaya
7
FESTIVAL LEMBAH BALIEM 8
FESTIVAL LEMBAH BALIEM 2023
Inilah festival luar biasa dan telah menjadi daya tarik pengunjung di Papua. Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Suku Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Sebuah festival yang menjadi ajang adu kekuatan antarsuku dan telah berlangsung turun temurun namun tentunya aman untuk Anda nikmati.
Festival Lembah Baliem berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan setiap bulan Agustus bertepatan dengan bulan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Awalnya pertama kali digelar tahun 1989. Yang istimewa bahwa festival ini dimulai dengan skenario pemicu perang seperti penculikan warga, pembunuhan anak suku, atau penyerbuan ladang yang baru dibuka. Adanya pemicu ini menyebabkan suku lainnya harus membalas dendam sehingga penyerbuan pun dilakukan. Atraksi ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema tetapi justru bermakna positif yaitu Yogotak Hubuluk Motog Hanoro yang berarti Harapan Akan Hari Esok yang Harus Lebih Baik dari Hari Ini.
Suku-suku di suku Papua meski mengalami modernisasi tetapi masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi mereka. Salah satu yang paling menonjol adalah pakaian pria suku Dani yang hanya mengenakan penutup kemaluan atau disebut koteka. Koteka terbuat dari kulit labu air yang dikeringkan dan dilengkapi dengan penutup kepala yang terbuat dari bulu cendrawasih atau kasuari, sedangkan para wanita suku Dani mengenakan rok yang terbuat dari rumput atau serat pakis yang disebut sali. Saat membawa babi atau hasil panen ubi, para wanita membawanya dengan tas tali atau noken yang diikatkan pada kepala mereka.
Suku Dani terbiasa berperang untuk mempertahankan desa mereka atau untuk membalas dendam bagi anggota suku yang tewas. Para ahli antropologi menjelaskan bahwa “perang suku Dani” lebih merupakan tampilan kehebatan dan kemewahan pakaian dengan dekorasinya daripada perang untuk membunuh musuh. Perang bagi Suku Dani lebih menampilkan kompetensi dan antusiasme daripada keinginan untuk membunuh. Senjata yang digunakan adalah tombak panjang berukuran 4,5 meter, busur, dan anak panah. Seringkali, karena perang orang terluka daripada terbunuh, dan yang terluka dengan cepat dibawa keluar arena perang.
Festival ini setiap tahunnya dimeriahkan dengan Pesta Babi yang dimasak di bawah tanah disertai musik dan tari tradisional khas Papua. Ada juga seni dan kerajinan buatan tangan yang dipamerkan atau untuk dijual.
Credit: Property of Pesonaindo
9
Jalan Sentani, No. 13 - Biak, Papua PHONE #0123456789 FAX #123456789 bajalan@gmail.com www.bajalan.net BAJALAN